PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN STATUS KESEIMBANGAN FUNGSIONAL PADA WANITA DI POSYANDU LANSIA NGADISONO KADIPIRO SURAKARTA
PENGARUH
BALANCE EXERCISE
TERHADAP PENINGKATAN
STATUS KESEIMBANGAN FUNGSIONAL PADA WANITA
DI POSYANDU LANSIA NGADISONO
KADIPIRO SURAKARTA
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh : ANITA MEYLISA
J110080026
PROGRAM STUDI DIV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN STATUS KESEIMBANGAN FUNGSIONAL PADA WANITA DI POSYANDU LANSIA NGADISONO KADIPIRO SURAKARTA
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirrahmanirrohim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya
Nama
: Anita Meylisa
NIM
: J110 080 026
Fakultas/ Jurusan : Ilmu Kesehatan/ Fisioterapi DIV
Jenis
: Skripsi
1.
Judul : Pengaruh
Balance Exercise
Terhadap Peningkatan Status
Keseimbangan Fungsional pada Wanita Lansia di
Posyandu Lansia Ngadisono Kadipiro Surakarta
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1.
Memberikan hak bebas royalti kepada Perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi pengembangan ilmu pengetahuan.
2.
Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ mengalih formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (
database
), mendistribusikan,
serta menampilkannya dalam bentuk
softcopy
untuk kepentingan akademis
kepada Perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta izin dari saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta.
3.
Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa
melibatkan pihak Perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntutan hukum
yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
digunakan sebagaimana semestinya.
Surakarta, Oktober 2012
Yang menyatakan
PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN STATUS KESEIMBANGAN FUNGSIONAL PADA WANITA DI POSYANDU LANSIA NGADISONO KADIPIRO SURAKARTA
ABSTRAK
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
SKRIPSI,2012
ANITA MEYLISA / J110080026
“PENGARUH
BALANCE EXERCISE
TERHADAP PENINGKATAN
STATUS
KESEIMBANGAN
FUNGSIONAL
PADA
WANITA
DI
POSYANDU LANSIA NGADISONO KADIPIRO SURAKARTA”
(Terdiri dari 30 Halaman, V bab, 3 Gambar, 5 Tabel)
(Dibimbing oleh: Umi Budi Rahayu dan Sugiono)
Latar belakang: keseimbangan fungsional pada wanita lansia dipengaruhi oleh
kekuatan otot, system visual, dan vestibular. Pemberian balance exercise dengan
modifikasi metode penguatan otot ekstremitas bawah dan
cawthorne’s head
exercise
dengan pemberian durasi 20 menit, 2 hari 1 kali selama 3 minggu dinilai
dapat meningkatkan status keseimbangan fungsional. Tujuan Penelitian: untuk
mengetahui pengaruh
balance exercise
terhadap status keseimbangan fungsional
pada wanita lansia. Metode Penelitian
:
quasi eksperimen dengan desain
penelitian
pre and post test with group control
. Populasi dalam penelitian ini
adalah ibu-ibu di posyandu lansia Ngudi Waras, Ngadisono selama 3 minggu,
responden yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 30 responden. Total sampel
sebanyak 30 responden dengan rincian pada kelompok eksperimen 15 responden,
sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 15 responden. Hasil penelitian
dianalisa dengan uji
Independent T-Test.
Hasil Penelitian: Uji Independent
T-Test menunjukan hasil
p=
0,0001 < 0,05 yang berarti ada perbedaan pengaruh
yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap
status keseimbangan fungsional pada wanita lansia
PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN STATUS KESEIMBANGAN FUNGSIONAL PADA WANITA DI POSYANDU LANSIA NGADISONO KADIPIRO SURAKARTA
ABSTRACT
STUDY DIPLOMA IV OF PHYSIOTHERAPY
FACULTY OF HEALTH SCIENCES
MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF SURAKARTA
THESIS, 2012
ANITA MEYLISA / J110080026
"EFFECT OF EXERCISE BALANCE ON THE IMPROVEMENT IN
BALANCE OF FUNCTIONAL STATUS OF WOMAN IN ELDERLY
POSYANDU IN NGADISONO KADIPIRO SURAKARTA"
(Consisting of the page 30, chapter V, Figure 3, Table 5)
(Supervised by: Umi Budi Rahayu and Sugiono)
Background: Functional balance in elderly women affected by muscle strength,
visual system, and vestibular. Providing balance exercise with modifications
lower extremity muscle strengthening method and Cawthorne's Head exercise by
giving a duration of 20 minutes, 2 days, 1 time for 3 weeks considered to improve
the balance of functional status. Purpose of the study: To determine the effect of
balance exercises on the functional status of the balance in elderly women.
Research Methods: quasi experimental study design with pre and post test
control group. The population in this study were womans in elderly posyandu
Ngudi Waras, Ngadisono for 3 weeks, respondents who met the inclusion criteria
by 30 respondents. Total sample of 30 respondents with details of 15 respondents
in the experimental group, whereas the control group there were 15 respondents.
Results were analyzed using the Independent T-Test test. Results of the study:
Independent test results show the T-Test p = 0.0001 <0.05, which means there is a
significant difference between the experimental group and the control group to
balance the functional status in elderly women
Keywords: Balance Exercise, functional balance, elderly women
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
Keadaan menua merupakan suatu proses dimana terjadi degenerasi pada jaringan tubuh (Constantinides, 1994 dalam Ismaningsih, 2011). Penurunan kemampuan fungsional erat hubungannya dengan proses penuaan (Abrahams,1997).
Dalam gangguan itu lansia akan mengalami gangguan kemampuan fungsional pada lansia merupakan indikasi dari penurunan status keseimbangan fungsionalnya. Dimana lansia wanita yang banyak mengalami
gangguan keseimbangan
PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN STATUS KESEIMBANGAN FUNGSIONAL PADA WANITA DI POSYANDU LANSIA NGADISONO KADIPIRO SURAKARTA
lansia lebih dari 60 tahun massa otot akan berkurang yang mana lansia perempuan sebesar 1% dibanding dengan lansia laki-laki yang hanya 0,5%. Oleh karena itu, menurut Steffen et al., 2002 dalam Maryam, dkk, 2010 bahwa keseimbangan lansia perempuan lebih rendah dibanding lansia laki-laki.
Balance exercise merupakan latihan efektif dalam meningkatkan keseimbangan fungsional (Madureira et al., 2007). Peneliti mengunakan metode balance exercise, yaitu kontraksi otot ekstremitas bawah (kusnanto, dkk, 2007) dan vestibular rehabilitation dengan Cawthorne’s Head Exercises yang dapat mengembalikan kontrol keseimbangan (Dye, 2008). Balance exercise dilakukan 5 kali seminggu selama 3 minggu (Sethi & Raja, 2008).
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh balance exercise terhadap status fungsional lansia di posyandu lansia Ngadisono Kadipiro Surakarta.
LANDASAN TEORI Lanjut Usia (Lansia)
Lanjut Usia adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun keatas, karena jumlahnya meningkat dengan cepat dan potensial dapat menimbulkan permasalahan yang akan mempengaruhi kelompok penduduk lainya (Setiabudhi dan Winoto,1999).
Menurut World Health Organization (WHO) 2010 batasan usia lanjut dikelompokkan sebagai berikut (a) usia pertengahan (middle age), yaitu usia antara 45 sampai 59 tahun, (b) usia lanjut (eldery), yaitu usia antara 60 sampai 74 tahun, (c) usia lanjut tua (old), yaitu usia antara 75 tahun sampai 90 tahun, (d) usia sangat tua (very old), yaitu usia diatas 90 tahun (Kadir, 2007).
Keseimbangan
Keseimbangan (balance / stability) didefinisikan sebagai
kemampuan tubuh memelihara pusat massa tubuh dengan batasan stabilitas yang ditentukan yang ditentukan dasar penyangga. Batasan stabilitas adalah tempat pada suatu ruang dimana tubuh dapat menjaga posisi tanpa berubah dari dasar penyangga. Batasan ini dapat berubah sesuai dengan tugas, biomekanik secara individual dan aspek lingkungan (Barker & Jones, 1996 dalam Rahmanto, 2008).
Bentuk keseimbangan .
1. Keseimbangan statik merupakan keadaan dimana seseorang dapat memelihara keseimbangan tubuh pada suatu posisi tertentu selama jangka waktu tertentu.
2. Keseimbangan dinamik adalah pemeliharaan keseimbangan pada tubuh yang melakukan gerakan atau berdiri diatas landasan yang bergerak (dynamic standing).
3.Keseimbangan Fungsional adalah keseimbang tubuh pada saat melakukan gerakan-gerakan fungsional dimana merupakan gabungan dari posisi keseimbangn statis dan dinamis. Komponen-komponen yang Mengontrol Keseimbangan
1. Sistem sensoris a. Visual
Lansia akan mengalami perubahan struktur mata. Salah satunya adalah atropi dan hialinisasi pada muskulus siliaris, yang dapat menurunkan impuls afferen berakibat menurunya visual lansia dan mempengaruhi keseimbangan mereka (Jowir,2009)
b. Vestibular
Lansia mengalami degenerasi pada sistem vestibular 40% dan sel saraf, degenerasi ini dapat menyebabkan timbulnya vertigo
PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN STATUS KESEIMBANGAN FUNGSIONAL PADA WANITA DI POSYANDU LANSIA NGADISONO KADIPIRO SURAKARTA
ketidakseimbangan dalam berjalan (Jowir,2009).
c. Somatosensoris
Lansia mengalami penurunan proprioseptif, menyebabkan ambang batas rangsang muscle spindle sehingga mematahkan umpan balaik afferent dan menganggu kewaspaan terhadap posisi tubuh, yang akhirnya menimbulkan gangguan keseimbangan (Pudjiastuti, 2003)
2. Kekuatan otot (muscle strength)
Pada lansia kelemahan otot dapat menimbulkan penurunan yang tinggi pada aktivitasnya, dapat berupa mudah lelah dan menurunya keseimbangan (Borah et al., 2007).
Balance Exercise
balance exercise adalah latihan khusus untuk membantu meningkatkan kekuatan otot pada anggota gerak bawah dan sistem vestibular atau keseimbangan tubuh (Jowir, 2012).
Ada beberapa gerakan yang digunakan dalam balance exercise, seperti gerakan plantar fleksi, hip fleksi, hip ekstensi, knee fleksi, side leg rise (Ross & Struck, 2006) dan ditambah dengan Cawthorn’s Head Exercises yang meliputi eye-ear exercise, eye exercise, dan head exercise.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif . Dimana, jenis penelitian yang dilakukan adalah experimental dengan pendekatan quasi experiment. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre and post test with control group design.
Teknik Pengambilan Sampel
Definisi Operasional a) Balance Exercise
Balance Exercise (latihan keseimbangan) dilakukan dengan frekuensi latihan 2 hari 1 kali selama tiga minggu. Setiap sesi latihan selama 25 menit, dimana 5 menit untuk pemanasan 20 menit untuk latihan. Dimana gerakannya meliputi plantar flekxion (tip toe xercise), hip flexion (slow marching in place), hip ekstension, knee flexion (kick Behinds), side leg raise, dan
Cawthorne’s Head Exercise. b) Status Keseimbangan
Fungsional
1) Berg Balance Scale (BBS)
Tipe pengukuran: Pengukuran terhadap satu seri keseimbangan yang terdiri dari 14 jenis tes keseimbangan statis dan dinamis dengan skala 0-4 (skala didasarkan pada kualitas dan waktu yang diperlukan dalam melengkapi tes). Alat yang dibutuhkan adalah stopwatch, kursi dengan penyangga lengan, meja, obyek untuk dipungut dari lantai, blok (step stool) dan penanda. Waktu tes 10 – 15 menit.
PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN STATUS KESEIMBANGAN FUNGSIONAL PADA WANITA DI POSYANDU LANSIA NGADISONO KADIPIRO SURAKARTA
Duduk tak tersangga, Berdiri ke duduk, Transfers, Berdiri dengan mata tertutup, Berdiri dengan kedua kaki rapat, Meraih ke depan dengan lengan terulur maksimal, Mengambil obyek dari lantai, Berbalik untuk melihat ke belakang, Berbalik 360 derajad, Menempatkan kaki bergantian ke depan, Berdiri dengan satu kaki didepan kaki yang lain, Berdiri satu kaki yang mana normal skor adalah 56
Teknik Analisa Data
Uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Uji pengaruh pada masing-masing kelompok menggunakan uji Paired Sample t-test. Uji beda antara dua kelompok menggunakan uji Independent t-test.
HASIL PENELITIAN Karakteristik Usia
Tabel .4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia menurut
WHO 2010
Sumber: Data primer diolah 2012
Berdasarkan Tabel 4.1 Jumlah responden terbanyak diposyandu lansia Ngudi Waras, Ngadisono Kadipiro, Surakarta adalah pada kelompok usia 60-74 tahun sebanyak 14 responden (93,33%) di kelompok eksperimen dan 12 responden di kelompok kontrol.
Kaeakteristik Nilai keseimbangan Fungsional
Tabel . 4.2. Hasil Penilaian Keseimbangan Fungsional
Sumber: Data primer diolah 2012 Berdasarkan sajian Tabel 4.2, skor status keseimbangan fungsional uji pre pada kelompok eksperimen keseluruhan bernilai 21-40 yaitu sebanyak 15 responden, sedangkan skor status keseimbangan fungsional pada kelompok kontrol nilai tertinggi 41-56 sebanyak 1 responden, dan nilai terendah 21-40 sebanyak 14 responden. Sedangkan uji post kelompok eksperimen keseluruhan bernilai 41-56 yaitu sebanyak 15 responden, sedangkan skor status keseimbangan fungsional pada kelompok kontrol keseluruhan bernilai 21-40 yaitu sebanyak 15 responden.
Hasil Analisa Data Uji Normalitas Data
Skor
Kelompok Eksperimen
Kelompol Kontrol
Pre Post Pre Post
41 – 56 0 15 1 0
21 – 40 15 0 14 15
Jumlah 15 15 15 15
Usia Respond en (tahun) Kelompok Eksperimen Kelompol Kontrol Frek uensi Perse ntase Frek uensi Perse ntase
60-74 14 93,33
%
12 80%
75-90 1 6,67
%
3 20%
>90 0 0 0 0
PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN STATUS KESEIMBANGAN FUNGSIONAL PADA WANITA DI POSYANDU LANSIA NGADISONO KADIPIRO SURAKARTA Tabel .4.3. Uji Kolmogorov Smirnov
Kelompok P Kesimpulan
Eksperimen 0,20 Normal
Kontrol 0,20 Normal
Sumber: Data primer diolah 2012 Berdasarkan hasil uji Kolmogorov smirnov pada table 4.3. diketahui bahwa data dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal (p = 0,20 > 0,05).
Uji Pengaruh (Paired Sample T-Test) Tabel .4.4. Uji Paired Sample T-Test
Sumber: Data primer diolah 2012 Berdasarkan uji pengaruh Paired Sample T-test pada kelompok eksperimen didapatkan nilai p= 0,0001, artinya, ada pengaruh balance exercise terhadap status keseimbangan fungsional pada wanita lansia. Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan nilai p= 0,055, artinya, tidak ada pengaruh. Nilai mean skor status keseimbangan fungsional kelompok eksperimen lebih meningkat dari kelompok kontrol.
Uji Beda Dua Sampel Terpisah (IndependentT-Test)
Tabel .4.5. Uji Independent T-Test
Sumber: Data primer diolah 2012 Pada uji beda dengan menggunakan uji statistik Independent T-Test, menunjukkan bahwa hasil p= 0,0001 yang berarti ada perbedaan pengaruh balance exercise yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap status keseimbangan fungsional pada wanita lansia. Rata-rata pengaruh untuk kelompok eksperimen sebesar 46,73 dan kelompok kontrol sebesar 35,53. Dari perhitungan tersebut tampak bahwa kelompok eksperimen memiliki rata-rata pengaruh yang lebih besar dari pada kelompok kontrol.
PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Penelitian ini sudah dilaksanakan pada bulan Agustus sampai September 2012 dengan responden ibu-ibu anggota Posyandu Lansia Ngudi Waras ,Ngadisono, Kadipiro, Surakarta. Responden yang diambil sebanyak 30 responden dengan sistem penyaringan yang sesuai dengan kriteria inklusi populasi, dengan pembagian 15 responden sebagai kelompok eksperimen dan 15 responden sebagai kelompok kontrol.
Menurut Wolfson dalam Maryam dkk (2010) pada usia 60 tahun massa otot pada wanita lansia menurun 1% hal ini lah yng menyebabkan keseimbangan fungsional pada wanita lansia lebih rendah. Status keseimbangan fungsional yang didapat dari responden didapatkan bahwa nilai keseimbangan fungsional terrendah terdapat pada usia 75 – 78.
Hasil Analisa Data
Pada uji beda dengan menggunakan uji statistik Independent T-Test, menunjukan bahwa rata-rata pengaruh pemberian perlakuan balance exercise pada kelompok eksperimen 46,73 dan yang tidak diberikan perlakuan untuk kelompok kontrol
Kelomp ok
Juml ah
Mean P value
Kesimpul an
Pre Post
Eksperime n
15 33,5 3 46,7 3 0,000 1 signifikan
Kontrol 15 36,2 0
35,5 3
0,055 Tidak signifikan
PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN STATUS KESEIMBANGAN FUNGSIONAL PADA WANITA DI POSYANDU LANSIA NGADISONO KADIPIRO SURAKARTA
35,53. Dari perhitungan tersebut pada kelompok eksperimen terdapat rata-rata pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol (46,73 > 35,53). Hasil p= 0,000 ini menyimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terhadap status keseimbangan fungsional pada wanita lansia.
Menurut Kloose & Heiss, 2007, balance exercise adalah serangkaian gerakan yang dilakukan dengan tujuan meningkatkan keseimbangan statis, dinamis, dan aktifitas keseimbangan fungsional melalui stretching dan strengthening. Kusnanto dkk (2007) balance exercise dapat menimbulkan kontraksi otot pada lansia yang kemudian dapat mengakibatkan peningkatan serat otot sehingga komponen sistem metabolismefosfagen, termasuk ATP dan fosfokreatin yang dapat meningkatkan kekuatan otot pada lansia yang mengakibatkan peningkatan keseimbangan pada lansia.
Pada Cawthorn’s head exercise ada gerakan head exercise karena pada halnya alat pemberi informasi pada keseimbangan (organ otolith) yang mana informasi ini untuk menentukan posisi keseimbangan kepala, dengan gerakan ini akan menstimulus kesadaran orientasi lingkungan. Untuk eye dan ear-eyes exercise ini dapat merangsang adaptasi fokus pada vestibular-ocular reflex (VOR) yang mana dapat dijadikan treatmen untuk gangguan gejala pusing yang dapat mengganggu keseimbangan (Dye, 2008), dimana otak akan mencoba meminimal perubahan gerakan dengan meningkatkan fungsi VOR yang akan mengubah rangsangan yang diterima saraf terhadap gerakan kepala yang akan meningkatkan stabilitas (Pavlou, 2010).
Apabila keseimbangan fungsional meningkat sehingga akan meningkatkan pula status keseimbangan fungsional. Ini sesuai dengan penelitian Kusnanto dkk (2007), bahwa ada
pengaruh balance exercise terhadap peningkatan stabilitas postural pada lanjut usia, selain itu diperkuat dengan ada penelitian dari Dye (2008) bahwa balance exercise dengan vestibular rehabilitation dapat meningkatkan kontrol keseimbangan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis statistik dan pembahasan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh balance exercise terhadap status keseimbangan fungsional pada wanita lansia di posyandu lansia Ngadisono Kadipiro Surakarta.
SARAN
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat terutama ibu-ibu yang sudah memasuki usia lansia diharapkan tetap terus berolahraga untuk menjaga kesehatannya, berolahraga bisa dengan balance exercise (latihan keseimbangan) yang mana selain tubuh tetap sehat tetapi juga bisa menjaga dan memelihara keseimbangan tubuh, sehingga dapat melakukan aktivitas fungsional sehari-hari dengan lancar dan resiko cidera saat melakukan aktivitas akan menurun.
2. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini masih dapat dikembangkan lagi dengan variabel-variabel yang lebih kompleks, memberikan waktu pelatihan, lebih memperhatikan faktor-faktor lain, seperti faktor genetik, faktor sosial-ekonomi, faktor gizi, mengontrol aktivitas responden selama penelitian, dan jumlah responden agar lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN STATUS KESEIMBANGAN FUNGSIONAL PADA WANITA DI POSYANDU LANSIA NGADISONO KADIPIRO SURAKARTA
Widjaja. Jakarta: Binarupa Aksara
Abrahmova. D dan Hlavacka, F.2008.Age-Related Change of Human Balance during Quiet Stance..Physiol Res. Vol.57 hal.957-964
Anonim . 2009. Keseimbangan
(Balance); dari
http://physio.esaunggul.ac.id/ind ex.php?option=com diakses 8 Mei 2012 pukul 17.00.
Borah D, Wadhwa S, Singh U, Yada SL,
Bhattacharjee M,
Sindhu.2007.Age Related in Postural Stability. Indian Journal Physiol Pharmacol. Vol.51 no.4 hal 395-404
Dye Deanna.2008. Rehabilitation Options for Patients With Dizziness and Imbalance. http://www.asha.org/aud/articles /vestibularrehab.html. diakses 15 Juni 2012
Ismaningsih. 2011. Perbedaan Pemberian Durasi Auto Static Stretching Otot Hamstring Terhadap Keseimbangan Dinamis Pada Lansia. Skripsi. Surakarta: UMS
Jowir, Rico. 2009. Latihan
Keseimbangan; dari
http://seripayku.blogspot.com/200 9/04/latihan-keseimbangan.html diakses 14 November 2011 Kadir, Subhan. 2007. Ageing (Proses
Menua);dari
http://subhankadir.wordpress.com /2007/08/20/9/#more-9. (diakses Rabu, 9 Mei 2012)
Kloos AD and Heiss
DG.2007.Therapeutic Exercise
Foundation and
Technique.Kisner and Colby 5th
Ed. F. A. Davis Company, Philadelphia. Chapter 8, halaman 251-272
Kusnanto,Indrawati R, Mufidah N.2007.Peningkatan Stabilitas Postural Pada Lansia Melalui Balance Exercise. Jurnal Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.Vol.1 No.2
Madureira MM, Takayama L, Gallinaro AL, Caparbo VF, Costa RA, Pereira RMR. 2006. Balance Training Program Is Highly Effective In Improving Functional Status And Reducing The Risk Of Falls In Elderly Women With Osteoporosis : A Randomize Controlled Trial. San Pulo: International Osteoporosis Foundation And National Osteoporosis Foundation
Maryam RM, Sahar J, Nasution Y.2010. Pengaruh Latihan Keseimbangn Fisik Terhadap Keseimbangan Tubuh Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Wilayah PEMDA DKI Jakarta.Jurnal Keperawatan Profesional Indonesia 2, halaman 9-7 Pavlou.M.2010.Principle of Vestibular
rehabilititation. Dari www.elearningdigital.com/will/ principle of vestibular rehabilitation. /princip les of vestibular_rehabilitation_print.h tml (diakses 3 oktober 2012) Pudjiastuti, Sri Surini, Budi Utomo.
2003. Fisioterapi pada lansia,EGC, Jakarta
PENGARUH BALANCE EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN STATUS KESEIMBANGAN FUNGSIONAL PADA WANITA DI POSYANDU LANSIA NGADISONO KADIPIRO SURAKARTA
Keseimbangan Postural Pada Lanjut . Skripsi. Surakarta: UMS Sethi, Vanshika dan Raja,
Ravi.2012.Effect of Dual task training on balance and activities of Daily Living (ADLs) in
patients with
Parkinsonism.International Journal of Biologi & Medical Research.vol 3 no. 1 hal 1359-1364
Setiabudhi dan
Hardywinoto.1999.Menjaga Keseimbangan Kualitas Hidup pada Lanjut Usia. Panduan Gerontologi Tinjauan dari Berbagai Aspek.Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama Struck dan Ross.2006.Health promotion
in older adults, Prescribing exercise for the frail and home bound.Clinical Challenge Geriatrics,vol.61 no.5 hal 22-27
Anita Meylisa*: Mahasiswa Program Studi D IV Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Umi Budi R, SSt. FT, M.Kes, ** Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sugiono, SSt.FT. ** Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta