• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERMAINAN AQUATIK TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA 10-12.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERMAINAN AQUATIK TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA 10-12."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH PERMAINAN AQUATIK TERHADAP

KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA 10-12 TAHUN

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains

Program Studi Ilmu Keolahragaan

Oleh:

Anggun Fitriani

0800383

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN

JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH PERMAINAN AQUATIK TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA 10-12 TAHUN

Oleh Anggun Fitriani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu Keolahragaan

©Anggun Fitriani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang

(3)

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGESAHAN

ANGGUN FITRIANI

0800383

PENGARUH PERMAINAN AQUATIK TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA 10-12 TAHUN

Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I

Dra. Yati Ruhayati, M.Pd NIP. 196311071988032002

Pembimbing II

Nur Indri Rahayu, S.Pd., M.Ed. NIP. 198110192003122001

Mengetahui Ketua ProgramStudi

Ilmu Keolahragaan

(4)

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH PERMAINAN AQUATIK TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL ANAK USIA 10-12

Pembimbing I : Dra. Yati Ruhayati, M.Pd Pembimbing II : Nur Indri Rahayu, S.Pd., M.Ed

Oleh : Anggun Fitriani

0800383

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran keterampilan sosial dan pengaruh permainan aquatik terhadap keterampilan sosial yang meliputi sikap asertif, sikap agresif, sikap keangkuhan dan sikap kesendirian anak usia 10-12 tahun. Metode yang digunakan adalah pre eksperimen dengan

one group pretest posttest design. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 15 orang anak usia 10-12 tahun yang ada di club mandala ganesha ITB, adapun instrumen atau alat pengumpul data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah mengadaptasi angket The Matson Evaluation Of Social Skills Youngsters (

MESSY) yang di tulis oleh Teodoro et al dari Brazil (2000). Penelitian ini

menggunakan analisis deskriptif frequencies dan analisis inferensi paired sampel t test pada taraf pengujian α = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari permainan aquatik terhadap keterampilan sosial yang meliputi sikap Asertif, sikap Agresif, keangkuhan dan sikap kesendirian anak usia 10-12 tahun.

(5)

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

1. Pengertian Keterampilan Sosial... ... 23

2. Faktor-Faktor Keterampilan Sosial... ... 24

3. Karakteristik Keterampilan Sosial... ... 25

4. Aspek Keterampilan Sosial... ... 26

5. Tahap Keterampilan Sosial... ... 27

6. Dimensi-dimensi Keterampilan Sosial... ... 29

D. Hubungan Permainan Aquatik dengan Keterampilan Sosial……….. 30

E. Teori yang Mendukung... ... 35

F. Penelitian Terdahulu... ... 37

G. Anggapan Dasar... ... 38

H. Hipotesis... ... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian. ... 40

B. Waktu dan Tempat Pengumpulan Data... 40

C. Desain Penelitian... 41

D. Metode Penelitian... 41

E. Definisi Operasional... 42

F. Instrumen Penelitian... 44

G. Uji Coba Instrumen... . 45

H. Langkah-langkah Penelitian... 48

I. Variabel... 49

(6)

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 51

1. Analisis Deskriptif ... 51

a. Gambaran Keterampilan Sosial Anak Sebelum Dan sesudah mendapatkan Permainan Aquatik... ... 53

2. Analisis Inferensi ... 54

a. Uji Normalitas... ... 54

b. Uji Homogenitas... ... 54

c. Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Asertif Anak Usia 10-12 tahun ... 55

d. Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Agresif Anak Usia 10-12 tahun ... 55

e. Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keangkuhan Anak Usia 10-12 tahun ... 56

f. Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Kesendirian Anak Usia 10-12 tahun ... 57

B. Diskusi Temuan ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 60

B. Saran dan Rekomendasi ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 62

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 65

(7)

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Dimensi Umum Keterampilan Sosial ... 30

3.1. Kisi-kisi Angket The Matson Evaluation Of Social Skills With Younster ( MESSY). Teodore et al. (2000) from Brazil ... 45

3.2. Hasil Uji Coba Validitas Butir Angket Soal The Matson Evaluation Of Social Skills With Younster ( MESSY). ... 46

3.3. Hasil Uji Realibilitas Instrument angket The Matson Evaluation Of Social Skills With Younster ( MESSY). ... 48

4.1. Interpretasi Data untuk Aspek Asertif... 51

4.2 Interpretasi Data untuk Aspek agresif ... 52

4.3. Interpretasi Data untuk Aspek Keangkuhan ... 52

4.4 Interpretasi Data untuk Aspek kesendirian ... 52

4.5 Hasil Pengujian Noormalitas Data ... 54

4.6 Hasil Uji Homogenitas ... 54

4.7 Hasil Perhitungan Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Asertif Anak Usia 10-12 tahun ... 55

4.8 Hasil Perhitungan Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap agresif Anak Usia 10-12 tahun ... 55

4.9 Hasil Perhitungan Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keangkuhan Anak Usia 10-12 tahun ... 56

(8)

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(9)

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran A Angket Keterampilan Sosial (Alat Pengumpul Data Uji Coba Instrument

Lampiran B Data Hasil Uji Coba Angket Lampiran C Hasil Uji Validitas Data Lampiran D Hasil Uji Reliabilitas Data Lampiran E Angket Keterampilan Sosial

Lampiran F Data Angket Keterampilan sosial Pretest Lampiran G Data Angket Keterampilan sosial Pretest Lampiran H Hasil Pengolahan Uji Normalitas Data Lampiran I Hasil Pengolahan Uji Homogenitas

Lampiran J Hasil Pengolahan Data Deskripsi Menggunakan Explore Lampiran K Hasil Pengolahan Paired Sample T-Test

(10)

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam arti belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya. Salah satu aspek perkembangan anak yang bisa dikembangkan sebagai bekal kehidupan untuk masa sekarang dan masa depan salah satunya adalah keterampilan sosial, karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa adanya interaksi dengan manusia lainnya. Menurut Aristoteles makhluk sosial merupakan zoon politicon, yang berarti menusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi satu sama lain. Masa kkanak merupakan fase awal dari kehidupan manusia. Masa anak-anak diidentikan dengan bermain. Apabila anak-anak-anak-anak merasa jenuh dengan aktivitas rutin yang di kerjakan, anak-anak menggunakan waktu luangnya untuk memulihkan kembali keadaan yang ditimbulkan oleh aktivitas rutin, sesuai dengan pengertian waktu luang yaitu waktu dimana orang bebas dari aktivitas rutin (Yudha, 2000:2). Banyak sekali anak-anak yang melakukan kegiatan di waktu luangnya dengan menghabiskan waktu untuk bermain di luar rumah seperti bermain sepeda, jogging, jalan-jalan bersama teman, dan membaca komik.

(11)

2

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

kegiatan kelompok dan permainan, anak usia 10-12 tahun belajar bergaul dan bersosialisasi dengan anak-anak lainnya. Agar dapat diterima oleh kelompok dalam permainan, anak perlu mengadakan penyesuaian sosial. Untuk itu anak perlu mempelajari berbagai keterampilan sosial seperti kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain, dan menolong orang lain. Perkembangan sosial dapat menumbuhkan jiwa sosial dan perhatian terhadap lingkungan tanpa ada tekanan karena perkembangan sosial berkembang dengan baik.

Permainan adalah suatu kegiatan sukarela atau pekerjaan tetap dilaksanakan dalam batas waktu tertentu dan tempat, menurut aturan yang berlaku secara bebas tapi benar-benar mengikat, karena tujuannya dalam dirinya sendiri dan disertai dengan perasaan tegang, sukacita, dan kesadaran yang berbeda dari kehidupan biasa (Huizinga, 1968). Permainan merupakan alat bagi anak untuk menjelajahi dunianya, dari yang tidak dikenali sampai pada yang diketahui, dan dari yang tidak dapat diperbuatnya sampai mampu melakukannya. Bermain bagi anak memiliki nilai dan ciri yang penting dalam kemajuan perkembangan kehidupan sehari-hari. Salah satu manfaat permainan adalah dapat mengembangkan pola sosialisasi dan emosi anak. Bermain dapat menjadi sarana anak untuk belajar menempatkan dirinya sebagai makhluk sosial. Dalam permainan anak berhadapan dengan berbagai karakter yang berbeda, sifat dan cara berbicara yang berbeda pula, sehingga ia dapat mulai mengenal heterogenitas dan mulai memahaminya sebagai unsur penting dalam permainan.

(12)

3

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

aktivitas bermain yang alami dan spontan memungkinkan anak untuk dapat mengembangkan dirinya, khususnya sosialisasi dengan teman sebayanya. Salah satu bentuk permainan yang cukup menyenangkan dan digemari anak-anak adalah permainan aquatik, dan dalam permainan aquatik ini anak dapat belajar keterampilan sosial seperti kerjasama, komunikasi, dan perilaku tolong menolong. Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merasa perlu untuk melakukan penelitian mengenai masalah bagaimana keterampilan sosial anak dengan aktivitas aquatik renang, sehingga dapat memperoleh informasi-informasi yang jelas. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian mengenai : ” Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun”

B. Rumusan Masalah

Menurut uraian di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran keterampilan sosial anak usia 10-12 tahun di klub renang Mandala Ganesha ITB sebelum dan sesudah mendapatkan permainan aquatik?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari permainan aquatik terhadap asertif anak usia 10-12 tahun?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari permainan aquatik terhadap agresif anak usia 10-12 tahun?

4. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari permainan aquatik terhadap keangkuhan anak usia 10-12 tahun?

5. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari permainan aquatik terhadap kesendirian anak usia 10-12 tahun?

C. Tujuan Penelitian

(13)

4

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Ingin mengetahui bagaimana keterampilan sosial anak usia 10-12 tahun di klub renang Mandala Ganesha ITB sebelum dan sesudah mendapatkan permainan aquatik.

2. Ingin mengetahui bagaimana asertif anak usia 10-12 tahun di klub renang Mandala Ganesha ITB sesudah mendapatkan permainan aquatik.

3. Ingin mengetahui bagaimana agresif anak usia 10-12 tahun di klub renang Mandala Ganesha ITB sesudah mendapatkan permainan aquatik.

4. Ingin mengetahui bagaimana keangkuhan anak usia 10-12 tahun di klub renang Mandala Ganesha ITB sesudah mendapatkan permainan aquatik.

5. Ingin mengetahui bagaimana kesendirian anak usia 10-12 tahun di klub renang Mandala Ganesha ITB sesudah mendapatkan permainan aquatik.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Harapan penulis tentang manfaat penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

1. Bagi Peneliti

Untuk menambah wawasan peneliti dalam melaksanakan penelitian, juga dapat mengembangkan permainan aquatik untuk dijadikan sebagai suatu kegiatan yang mempengaruhi keterampilan sosial anak. 2. Guru Olahraga atau pelatih renang

(14)

5

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Anak

Sebagai salah satu kegiatan anak untuk meningkatkan keterampilan sosial anak terhadap anak lainnya.

4. Bagi institusi/Lembaga Sekolah dan Keluarga

Sebagai bahan informasi dan masukan dalam upaya meningkatkan pelayanan pendidikan bagi anak usia 10-12 tahun yang memiliki kesulitan dalam bergaul dengan orang banyak. Sebagai salah satu alternatif permainan yang menyenangkan dan bisa dilakukan di waktu luang yang bisa diterapkan oleh keluarga atau sekolah. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk mengembangkan permainan-permainan aquatik bagi mahasiswa.

5. Peneliti Lain

Sebagai bahan kajian ulang tentang penggunaan permainan aquatik renang serta menemukan startegi, media yang tepat untuk anak usia 10-12 tahun dalam bergaul.

E. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas dalam pelaksanaan dan pada tujuan yang akan dicapai, maka permasalahan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Variabel yang dipengaruhi adalah Keterampilan sosial anak.

2. Varibel yang mempengaruhi adalah permainan aquatik yang terdiri dari 4 permainan yaitu permainan mini polo air, hitam hijau dan lari gendong, cari bola, dan mencari koin dalam air,.

3. Populasi penelitian ini adalah anak yang terdaftar di klub renang Mandala Ganesha ITB. Sedangkan sampelnya adalah anak usia 10-12 tahun berjumlah 15 orang.

4. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen.

5. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket yang di adaptasi dari The Matson Evaluation Of Social Skills

(15)

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Populasi dan sampel penelitian

Setiap penelitian yang dilaksanakan oleh seorang peneliti terlebih dahulu perlu menentukan populasi sebagai sumber data untuk keperluan penelitiannya, populasi tersebut dapat berbentuk manusia, nilai – nilai, dokumen, dan peristiwa

yang dijadikan objek penelitian. Populasi menurut Sugiyono (2011: 80) adalah : “

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Maka dari itu populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh anak usia 10-12 tahun yang mengikuti latihan renang di club renang se kota Bandung. Menurut Sugiyono (2011: 81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Disproportionate stratified random sampling . Menurut Sugiyono (2011: 83) menyatakan bahwa Disproportionate stratified

random sampling adalah Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel,

bila populasi berstrata tetapi kurang professional. Dalam penelitian ini diambil jumlah sampel 15 orang anak usia 10-12 tahun yang menjadi anggota club di Mandala Ganesha SC di ITB. Sesuai dengan pengertian teknik pengambilan sampel yang dimaksud adalah untuk seluruh perkumpulan renang yang ada di kota bandung ada 8 perkumpulan renang, maka dalam penelitian ini diambil dari club Mandala Ganesha SC sebanyak 15 orang anak yang berusia 10-12 tahun. Karena perkumpulan renang yang lainnya hanya memiliki atlet umur 10-12 tahun yang lebih sedikit dibandingkan club yang saya pilih sebagai tempat penelitian.

B. Waktu dan Tempat Pengumpulan Data

Penelitian pengaruh permainan aquatik terhadap keterampilan sosial anak usia 10-12 tahun dilaksanakan pada:

(16)

41

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada pukul 17.00-17.15 (permainan inti tanpa instruksi sesudah dan sebelum memulai permainan)

C. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan desain One-group Pretest-Posttest

Design . Sebagaimana bisa dilihat pada bagan 3.1 berikut

Gambar 3.1 Desain Penelitian

D. Metode Penelitian

Sugiyono (2011: 2) Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Dalam penelitian ini penulis bermaksud untuk mengetahui gambaran mengenai efektifitas perlakuan permainan aquatik renang terhadap keterampilan sosial anak usia 10-12 tahun. Penelitian ini menggunakan metodologi eksperimen. Menurut Sugiyono (2011: 72) metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen dengan desain

One-group Pretest-Posttest Design. Tujuan Penelitian eksperimen desain one

group pretest-posttest design ini adalah untuk mengetahui hasil perlakuan yang

sebelumnya di adakan pretest, dengan demikian hasil perlakuan diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberikan perlakuan. Dalam menjabarkan metode tersebut maka peneliti membuat langkah penelitain sebagai berikut:

(17)

42

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Mengumpulkan data yang diperoleh dari angket. 2. Menyusun dan mengolah data.

3. Menganalisis data.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap definisi yang digunakan maka penulis perlu membatasi beberapa istilah dan sesuai dengan judul penelitian

“Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan sosial Anak Usia 10-12

tahun”. Adapun definisi operasionalnya adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh.

Menurut kamus lengkap bahasa Indonesia modern karangan

Muhammad Ali (2003 : 301) Pengaruh yaitu “ daya yang ada atau

timbul dari sesuatu, orang, benda ,dsb. Yang berkuasa atau

berkekuatan gaib. “ pengaruh yang dimaksudkan dalam penelitian ini

adalah pengaruh yang ditimbulkan oleh permainan aquatik terhadap Keterampilan sosial anak usia 10-12 tahun.

2. Permainan.

Menurut Andang Ismail (2009: 26), menuturkan bahwa permainan ada dua pengertian. Pertama, permainan adalah sebuah aktifitas bermain yang murni mencari kesenangan tanpa mencari menang atau kalah. Kedua, permainan diartikan sebagai aktifitas bermain yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan, namun ditandai pencarian menang-kalah. Permainan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah modifikasi permainan polo air, mencari koin, cari bola dan hitam hijau.

3. Aquatik.

(18)

43

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

maupun kolam renang. Adapun bentuk kegiatannya dapat berupa renang, polo air, selancar, menyelam, dayung, kano, dan beragam bentuk lainnya. Aquatik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan di kolam renang yaitu permainan mini polo air, cari bola, dan hitam hijau.

4. Keterampilan sosial.

Menurut Chaplin ( 1993: 469) Keterampilan sosial adalah sebagai tingkah laku yang dipengaruhi oleh hadirnya orang lain, tingkah laku kelompok, atau tingkah laku yang ada di bawah kontrol masyarakat. Keterampilan sosial yang dimaksud dalam penelitian ini adalah mencakup 4 aspek yaitu asertif, agresif, kesendirian, dan keangkuhan. 5. Asertif

Menurut Gunarsa (1992) menyatakan bahwa perilaku asertif adalah perilaku antar pribadi (interpersonal behaviour) yang melibatkan aspek kejujuran, keterbukaan pikiran dan perasaan. Perilaku asertif ini ditandai dengan adanya kesesuaian sosial dan seseorang yang mampu berperilaku asertif akan mempertimbangkan perasaan dan kesejahteraan orang lain. Asertif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah salah satu aspek yang berada dalam angket keterampilan sosial. 6. Agresif

Menurut Robert Baron (2003: 140) agresif adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk meluai atau mencelakakan individu lain yang tidak menghendaki atau menginginkan datangnya tingkah laku tersebut. Agresif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah salah satu aspek yang berada dalam angket keterampilan sosial.

7. Keangkuhan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988: 39) Keangkuhan adalah sifat suka memandang rendah kepada orang lain. Keangkuhan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah salah satu aspek yang berada dalam angket keterampilan sosial.

(19)

44

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988: 813) Kesendirian adalah sifat suka mengasingkan diri dari yang lain. Kesendirian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah salah satu aspek yang berada dalam angket keterampilan sosial.

9. Anak.

Menurut UU RI No. 4 tahun 1979: Anak adalah seseorang yang belum mencapai usia 21 tahun dan belum pernah menikah. Batas 21 tahun ditentukan karena berdasarkan pertimbangan usaha kesejahteraan sosial, kematangan pribadi, dan kematangan mental seorang anak dicapai pada usia tersebut. Anak yang di maksud dengan dalam penelitian ini adalah anak yang berusia 10-12 tahun.

F. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga mudah di olah. (Arikunto, 2010: 203). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa instrument adalah suatu alat untuk memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Arikunto (2010: 194) kuesioner/angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Dengan menggunakan angket tertutup sampel bisa dengan mudah menjawab angket yang diberikan oleh penulis. Kuisioner yang di gunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari The

Matson Evaluation Of Social Skills With Youngsters ( MESSY). Dalam sebuah

angket pasti memiliki kisi-kisi untuk mempermudah peneliti mengetahui apa saja faktor-faktor yang terdapat dalam variabel yang di teliti. kisi-kisi angket The

Matson Evaluation Of Social Skills With Youngsters ( MESSY) adalah sebagai

berikut :

(20)

45

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Kisi-kisi angket The Matson Evaluation Of Social Skills With Youngsters (

MESSY). Teodoro et al. (2000) from Brazil

Dimensi keterampilan Sosial Nomor Soal

Faktor 1 : perilaku antisosial / agresivitas

2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11,13, 14, 16, 17, 21, 22, 25, 27, 28, 30, 39, 45

Faktor 2 : keterampilan sosial/ ketegasan

Untuk memperoleh data yang relevan dan akurat diperlukan alat pengumpul data yaitu alat ukur yang valid dan reliabel. Salah satu usaha yang diperlukan yaitu dengan jalan uji coba . Dari uji coba tersebut diharapkan dapat diketahui validitas dan reliabilitas instrumen tersebut. Sebelum instrument digunakan dilakukan uji coba terlebih dahulu kepada 30 anak usia 10-12 tahun yang tidak diikutkan dalam penelitian yang sebenarnya. Data dianalisis dengan menggunakan teknik statistik perangkat lunak Statistical Product and Service Solution (SPSS)

for windows versi 16 yaitu menggunakan reliability scale. Pada uji validitas

angket The Matson Evaluation Of Social Skills With Youngsters ( MESSY ) dari 62 soal yang diujikan terhadap 30 orang sampel lain selain kelompok sampel penelitian. Berikut Hasil uji coba angket beserta hasil penghitungan uji validitas tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada tabel 3.2 :

(21)

46

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil Uji Coba Validitas Angket The Matson Evaluation Of Social Skills With

(22)

47

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

p32 -.038 .891 Tidak valid

(23)

48

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 3.3

Hasil Uji Reliabilitas Angket The Matson Evaluation Of Social Skills With

Youngsters ( MESSY)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of Items

.939 45

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini memiliki tingkat reliabilitas yang signifikan.

H. Langkah-langkah Penelitian

Untuk memberikan gambaran mengenai langkah penelitian yang dilakukan maka diperlukan langkah penelitian sebagai rencana kerja. Dengan adanya gambaran langkah penelitian maka akan mempermudah kita untuk memulai langkah dari sebuah penelitian. Adapun mengenai langkah-langkah penelitian penulis jelaskan sebagai berikut:

1. Langkah pertama menentukan populasi yaitu Seluruh atlet Perkumpulan Renang Mandala Ganesha SC ITB.

2. Kemudian menentukan sampel sejumlah 15 orang, anak yang berusia 10-12 tahun

3. Kemudian melakukan tes awal sebagai alat ukur dengan menggunakan angket.

4. Selanjutnya adalah melakukan perlakuan terhadap anak usia 10-12 tahun . Perlakuan tersebut dengan menggunakan permainan aquatik. 5. Kemudian melakukan test akhir terhadap anak setelah diberi perlakuan. 6. Langkah terakhir yaitu melakukan pengolahan data, menganalisa dan menarik kesimpulan yang didasarkan pada hasil pengolahan dan analisis data.

(24)

49

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Gambar 3.2 Langkah Penelitian

I. Variabel

Menurut Kerlinger, 1973 (Sugiyono, 2011: 38) variabel adalah konstruk(constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Menurut Sutrisno Hadi (Arikunto, 2010: 159) variabel adalah sebagai gejala yang bervariasi.Berdasarkan permasalahan yang ada, variabel yang terdapat dalam penelitian ini terdiri dari :

1. Variabel Bebas / Independen ( X )

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah permainan aquatik renang. Permainan yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan di kolam renang dengan menggunakan peralatan bola sebagai alat bantu untuk melakukan permainan mini polo air yang dimodifikasi.

2. Variabel Terikat / Dependen ( Y )

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Akibat yang di maksud adalah Keterampilan sosial anak usia 10-12 tahun.

Gambar 3.3

Populasi Sampel Pretest

(25)

50

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

J. Analisis Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan penghitungan komputasi program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 16.0 for

windows karena program ini memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi

serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis menggunakan menu-menu dekriptifdan kotak-kotak dialog sederhana, sehingga mudah dipahami cara pengoperasiannya (Sugianto, 2007: 1). Adapun langkah pengolahan tersebut yaitu:

1. Deskriptif untuk memberikan gambaran mengenai Keterampilan sosial anak usia 10-12 tahun di klub Mandala Ganesha ITB. Teknik analisis dengan menggunakan explore untuk menggambarkan mengenai keterampilan sosial anak.

2. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui setiap variabel yang akan dianalisis atau data yang diperoleh berdistribusi normal. Penulis menggunakan teknik analisis dengan menggunakan Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas data. Kondisi data berdistribusi normal menjadi salah satu syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik di analisis inferensi.

3. Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Uji ini dilakukan sebagai prasyarat dalam analisis Levene’s test . Asumsi yang mendasari dalam analisis

varian. Sebagai kriteria pengujian, jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama. Kondisi data yang homogen menjadi salah satu syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik di analisis inferensi.

(26)

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah diuraikan pada bab IV, dapat dijabarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Gambaran keterampilan sosial anak sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan permainan aquatik , bisa dilihat dari aspek asertif , agresif, dan keangkuhan anak tidak ada perubahan antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan permainan aquatik, lalu pada aspek kesendirian terjadi penurunan setelah diberikan perlakuan permainan aquatik.

2. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari permainan aquatik terhadap tingkat asertif anak usia 10-12 tahun.

3. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari permainan aquatik terhadap tingkat agresif anak usia 10-12 tahun.

4. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari permainan aquatik terhadap keangkuhan anak usia 10-12 tahun.

5. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari permainan aquatik terhadap kesendirian anak usia 10-12 tahun.

B. Saran dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan selama melaksanakan penelitian, penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Penulis menyarankan untuk seluruh pelatih renang atau guru olahraga dalam melakukan pembelajaran aquatik atau renang sebaiknya jangan terlalu terpacu pada prestasi anak, tetapi harus diimbangi juga dengan bagaimana sosial anak, supaya tidak ada anak lagi yang tidak percaya diri karena malu tidak mempunyai teman.

(27)

61

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang baik seperti kerjasama, tolong menolong, jiwa kepemimpinan dan komunikasi.

3. Untuk peneliti selanjutnya direkomendasikan beberapa hal yang harus diperbaiki atau ditambah supaya penelitian tentang keterampilan sosial anak dan permainan aquatik bisa lebih baik lagi.

4. Waktu penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini mungkin saja kurang bagus karena dilakukan setelah anak selesai latihan padahal kondisi anak sudah lelah untuk menerima materi treatment yang di berikan penulis, serta kurang lamanya perlakuan yang hanya 16 pertemuan , mungkin waktu treatmennya bisa dilakukan lebih lama lagi.

5. Jenis permainan yang digunakan dalam penelitian ini mungkin masih belum sesuai dengan keterampilan sosial, maka dari itu penulis merekomendasikan untuk mencari permainan yang tepat untuk penelitian serupa agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

6. Sistematika pelakasaanaan treatment pada penelitian ini terdapat empat permainan yang pada saat perlakuan biasanya dilakukan pada satu kali pertemuan, padahal untuk sistematika treatment yang baik apabila perlakuannya terdapat empat permainan maka satu kali pertemuan dilakukan 4 permainan. Direkomendasikan dalam penelitian selanjutnya agar membuat sistematika pelaksanaan treatment yang lebih baik.

7. Terdapat beberapa aspek keterampilan sosial yang bisa diambil, tetapi dalam penelitian ini hanya beberapa aspek saja. Dalam penelitian selanjutnya mungkin bisa ditambahkan beberapa aspek yang bisa menunjang penelitian yang serupa supaya lebih baik.

8. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mungkin harus lebih baik, karena dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan satu kelompok sampel. Disarankan untuk penelitian selanjutnya untuk adanya kelompok control untuk mengetahui hasil treatment dengan baik.

(28)

62

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad , ( 2003 ), Kamus lengkap bahasa Indonesia modern, PUSTAKA AMANI, Jakarta.

Arikunto. Suhasimi, (1997), Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek, Yoyakarta: Rineka Cipta.

Azwar, Saiffudin. (2003). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya, Edisi Ke 2. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Aksarani, Tatsa (2012), Pengaruh pendekatan terhadap Kecemasan siswa dalam

pembelajaran aquatik pada siswa kelas VII SMPN 3 Darangdan Kabupaten Purwakarta, Skripsi. Program Studi PJKR UPI. Tidak

diterbitkan.

Asriyanti, Intan (2011), Efektivitas Teknik Bermain Peran (Role Playing) Untuk

Meningkatkan Keterampilan Sosial Di Sekolah :Pra-Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VIII Di SMPN 1 Pameungpeuk Kab. Bandung Tahun Ajaran 2010/2011, Skripsi. Program Studi Bimbingan dan Konseling UPI. Tidak

diterbitkan

Gerungan W.A, (2010), Psikologi Sosial Bandung: Refika Aditama

Gülay, O., Mirzeoğlu, D. & Çelebi, M. (2010). Effects of cooperative games on social skill levels and attitudes toward physical education. Eurasian

Journal of Educational Research, 40, 77-92.

Handayani, Sri (2012), Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini

Melalui Metode Bermain Peran (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Anak Usia Dini Kelompok A TK Islam Nur Al Rahman di Kecamatan Cimahi Utara Tahun Ajaran 2011/2012). Skripsi. Program Studi

PGPAUD UPI. Tidak diterbitkan

Hurlock. Elizabeth, (1980), Psikologi Perkembangan , edisi kelima, Jakarta: Erlangga

Hurlock. Elizabeth, (1978), Psikologi Perkembangan Anak Jilid III, Jakarta: Erlangga

(29)

63

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Mulyani, Lia (2011), Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar

Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Pra Sekolah Dan Implikasinya Bagi Bimbingan Dan Konseling. Skripsi, Program Studi Bimbingan dan

Konseling UPI. Tidak diterbitkan.

Nisfiannor, M (2009), Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial, Jakarta: Salemba Humanika.

Permata, Rima (2012) Meningkatkan Keterampilan Sosial Anak Usia Dini

Melalui Penggunaan Metode Bermain Peran. Skripsi. Program Studi

PGPAUD UPI. Tidak Diterbitkan

Puspa, Nura, (2012), Perbedaan Keterampilan Sosial Anak Ditinjau Dari Jenis

Kelamin Dan Satuan Pendidikan Anak Usia Dini, Skripsi. Program Studi

PGPAUD UPI. Tidak diterbitkan

Rithaudin. Ahmad. “ Aktivitas Akuatik Sebagai Terapi Psikis Bagi Anak”. Jurnal Jurusan Pendidikan Olahraga FIK UNY. 1-13.

Santoso, Singgih. (2009), panduan lengkap menguasai statistik dengan SPSS 17, PT Elex.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta

UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI Bandung.

Antok. Definisi Sosial. [online]. Tersedia: http://www.scribd.com/doc/25829749/DEFINISI-SOSIAL [7 oktober 2012]

Hafnizar. Pengertian Sikap. [online]. Tersedia : http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/2274241-pengertian-sikap/#ixzz28aWu0KWv [7 Oktober 2012]

______. Pengertian dan Definisi Sosial Menurut Para Ahli. [online]. Tersedia :

http://carapedia.com/pengertian_definisi_sosial_menurut_para_ahli_info5 16.html diakses tanggal 6 oktober 2012

______. Pengertian dan Definisi Anak. [online]. Tersedia:

http://carapedia.com/pengertian_definisi_anak_info2003.html [ 6 oktober 2012]

______. Pengertian dan Definisi Mahluk Sosial Menurut Para Ahli. [online].

(30)

64

Anggun Fitriyani, 2013

Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

_______. Mengembangkan Sikap Sosial anak. [online]. Tersedia:

Gambar

Tabel
Gambar
Gambar 3.1  Desain Penelitian
gambaran langkah penelitian maka akan mempermudah kita untuk memulai
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional terhadap perkembangan keterampilan sosial dan kelincahan siswa.. Metode yang digunakan

Model Permainan Asosiatif Dalam Peningkatan Keterampilan Sosial Anak

Latar Belakang : Perkembangan personal sosial anak salah satunya dipengaruhi oleh penggunaan alat permainan edukatif. Terdapat jenis permainan edukatif yang

Dalam model PSI dan Inkuiri keterampilan sosial dan keterampilan dasar permainan bola basket realisasinya memberikan perbedaan, karena meskipun konsep kedua model

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI RA ISLAMIYAH

masing-masing indikator yang diamati sebelum dan sesudah pelaksanaan penelitian dengan menggunakan permainan tradisional engklek, pada indikator keterampilan berkomunikasi

Dari kegiatan pembelajaran anak yang terbatas, anak mampu mengembangkan keterampilan sosial melalui interaksi dengan guru, menunjukkan sikap kerjasama dalam pembelajaran, bermain

Simpulan Berdasarkan hasil penelitian studi eksperimen tentang penerapan cooperative play dalam bentuk permainan konstruktif untuk meningkatkan keterampilan sosial pada anak usia