• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR KOMPUTER DENGAN MOTIVASI BELAJAR : Studi Deskriptif Korelasional Pada Peserta Diklat Dasar Komputer Di BPPTK-PK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DASAR KOMPUTER DENGAN MOTIVASI BELAJAR : Studi Deskriptif Korelasional Pada Peserta Diklat Dasar Komputer Di BPPTK-PK."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

09/S1/KTP/Januari 2013

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

DASAR KOMPUTER DENGAN MOTIVASI BELAJAR

(Studi deskriptif korelasional pada peserta diklat dasar komputer di BPPTK-PK)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Program Studi Prekayasa Pembelajaran

Oleh

MUHAMAD IQBAL ANSHARI

0704623

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

DASAR KOMPUTER DENGAN MOTIVASI BELAJAR

(Studi deskriptif korelasional pada peserta diklat dasar komputer di BPPTK-PK)

Oleh

Muhamad Iqbal Anshari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

© Muhamad Iqbal Anshari 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013 /

Hak cipta dilindungi undang-undang

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

MUHAMAD IQBAL ANSHARI

0704623

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PESERTA DIKLAT TERHADAP

PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

DASAR KOMPUTER DENGAN MOTIVASI BELAJAR

Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I

Prof. Dr. Wina Sanjaya, M.Pd

NIP. 19620518 198403 1 001

Pembimbing II

Dr. Deni Kurniawan, M.Pd

NIP. 19691204 200501 1 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

FIP Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. Toto Ruhimat, M.Pd

(4)

ABSTRAK

M. Iqbal Anshari. Hubungan Antara Persepsi Peserta Diklat Terhadap

PenyelenggaraanProgram Pendidikan dan Pelatihan Dasar Komputerdengan Motivasi Belajar.

Skripsi, JurusanKurikulumdanTeknologiPendidikan, FakultasIlmuPendidikan, UniversitasPendidikan Indonesia, tahun2013.

Penelitianiniberusahamenjawabpermasalahanpenelitian yang telahdirumuskan, yaitu: Apakahhubunganantarapersepsipeserta diklat terhadappenyelenggaraan program diklatdasarkomputerdenganmotivasibelajarpesertaDiklat di BPPTK-PK.

Secaralebihkhususmasalahpenelitiandapatdirumuskansebagaiberikut: (1) Bagaimanagambaranpersepsipesertadiklatterhadappenyelenggaraanprogram

diklatdasarkomputer di BPPTK-PK? (2)

Bagaimanagambaranmotivasibelajarpesertadiklatterhadappenyelenggaraan program

pelatihandasarkomputer di BPPTK-PK? (3)

Apakahterdapathubungansignifikanantarapersepsipesertadiklattentangpenyelenggaraa n program Diklatdasarkomputerdenganmotivasibelajarpesertadiklat di BPPTK-PK? Metode yang digunakanadalahdeskriptifkorelasional.Data penelitiandiperolehdenganmenggunakaninstrumenpenelitianberupaangket.Populasida nsampeldalampenelitianiniadalahpeserta diklat yang mengikuti diklat dasar komputer di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan.

Berdasarkanhasilpenelitian yang dilakukan, secaraumumbahwaterdapathubungan yang positifdansignifikanantarapersepsi terhadappenyelenggaraan program diklat dasar komputerdenganmotivasi belajar peserta diklat di BPPTK-PK.Secaralebihkhususnyahasildaripenelitianini, adalah: (1) Deskripsimengenaipersepsipesertadiklatterhadappenyelenggaraan program diklatdasarkomputerberdasarkanhasilpengolahan data secaraumum,

bahwapersepsipesertadiklatterhadap program

penyelenggaraandiklatdasarkomputerberadapadakategoritinggi. (2) Deskripsimengenaimotivasibelajarpesertadiklatberdasarkanhasilpengolahan data secaraumum, bahwamotivasibelajarpesertadiklatterhadap program penyelenggaraandiklatdasarkomputerberadapadakategoritinggi. (3)

Terdapathubungan yang

(5)

ABSTRACT

M. Iqbal Ansari. Relationship Between Perceptions Toward Implementation Program Participant Training Education and Training Basic Computer with Motivation.

Thesis, Department of Curriculum and Technology Education, Faculty of Education, University of Education Indonesia, in 2013.

This study attempted to answer the research problems that have been formulated, namely: What is the relationship between participants' perceptions of the implementation of the training program training motivation to learn basic computer training participants in BPPTK-PK.

More specifically the research problem can be formulated as follows: (1) How the participant an overview of the implementation of training programs in basic computer training BPPTK-PK? (2) How does learning motivation training participants an overview of the implementation of basic computer training program in BPPTK-PK? (3) Is there a significant relationship between participants' perceptions of training on the administration of training programs with the motivation to learn basic computer training participants in BPPTK-PK?

The method used was descriptive correlational. The data were obtained by using a research instrument in the form of questionnaires. Population and samples in this study were participants who followed the training in basic computer training Training Center Teachers and Education Personnel of Vocational Education.

Based on the research conducted, it is generally held that there is a positive and significant relationship between perceptions of the implementation of the training program with the motivation to learn basic computer training participants in BPPTK-PK. Speaking more specifically the results of this study are: (1) Description of the training participants' perceptions of the implementation of basic computer training program based on the results of data processing in general, that the perception of training participants to basic computer education and training programs at the high category. (2) Description of the training participants 'motivation based on the data processing in general, that the training participants' motivation to basic computer education and training programs at the high category. (3) There is a positive and significant relationship between perceptions of education and training to the participants' learning motivation training on basic computer training to the level of closeness is a strong correlation.

(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ...1

B.Rumusan Masalah ………...………..6

C. Hipotesis ……….…….6

D.Definisi Operasional ……….7

E. Tujuan Penelitian ………..8

F. Manfaat Hasil Penelitian ………...8

G.Lokasi Penelitian ………...9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………..10 A.Persepsi ... 10

1. Pengertian Persepsi ... 10

2. Proses Persepsi dan Sifat Persepsi ... 11

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi ... 13

4. Aspek-aspek Persepsi ... 16

B.Motivasi Belajar ... 18

1. Pengertian Motivasi ... 18

(7)

3. Teori Motivasi Model ARCS Keller ... 21

C.Persepsi dan Motivasi ... 27

D.Pendidikan dan Pelatihan ... 29

1. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan ... 29

2. Fungsi Pendidikan dan Pelatihan ... 32

3. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan ... 32

4. Manfaat Pendidikan dan Pelatihan ... 34

5. Komponen Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 42

A.Metode dan Desain Penelitian ... 42

B. Variabel Penelitian ... 44

C.Populasi dan Sampel Penelitian ... 45

D.Teknik dan Instrumen Penelitian ... 46

E. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 49

F. Teknik Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

A.Hasil Penelitian ... 58

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 93

A.Simpulan ... 93

B.Saran ... 94

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel ... 48

Tabel 3.2 Rentang Skala Likert ... 53

Tabel 3.3 Pedoman Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 60

Tabel 4.1 Data Hasil Uji Validitas Variabel X ... 64

Tabel 4.2 Data Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 65

Tabel 4.3 Data Hasil Uji Reliabilitas Variabel X ... 66

Tabel 4.4 Data Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ... 67

Tabel 4.5 Kriteria Penilaian Skor Jawaban ... 68

Tabel 4.6 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Terhadap Tujuan Diklat... 69

Tabel 4.7 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Terhadap Materi Diklat ... 70

Tabel 4.8 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Terhadap Metode Diklat ... 71

Tabel 4.9 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Terhadap Media Diklat ... 72

Tabel 4.10 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Terhadap Instruktur Diklat . 73 Tabel 4.11 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Terhadap Evaluasi Diklat ... 74

Tabel 4.12 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Mengenai Perhatian ... 76

Tabel 4.13 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Mengenai Kesesuaian ... 77

Tabel 4.14 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Mengenai Kepercayaan Diri ... 78

Tabel 4.15 Kecendrungan Jawaban Peserta Diklat Mengenai Kepuasan ... 89

Tabel 4.16 Tabel Uji Normalitas Variabel X ... 80

Tabel 4.17 Tabel Uji Normalitas Variabel Y ... 81

(9)
(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan canggih telah membawa dampak yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Salah satu unsur yang berpengaruh pada dampak perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah Sumber Daya Manusia (SDM) terutama pada suatu organisasi atau instansi pemerintah maupun swasta.

Sumber daya manusia merupakan aset yang sangat penting dan menentukan dalam keberhasilan suatu instansi. Hal ini sejalan dengan pendapat Manullang (1982:193) yang mengemukakan;

Keberhasilan suatu organisasi baik besar maupun kecil bukan semata-mata ditentukan oleh sumber daya alam yang tersedia, akan tetapi banyak ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang berperan merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan.

Pentingnya peranan pegawai sebagai sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau instansi pemerintah maka, diperlukaan pengelolaan sumber daya manusia secara terarah agar meningkatkan kualitas dalam peningkatan kinerja pegawai. Banyak cara yang dilakukan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia antara lain melalui kegiatan penelitian, mutasi pegawai, promosi pegawai, lokakarya, pendidikan dan pelatihan, dan lain-lain.

(11)

2

merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari usaha pembinaan pegawai secara menyeluruh.

Hal ini sejalan dengan pendapat Sedarmayanti (2007:170) bahwa;

“Mengembangkan pengetahuan, keterampilan atau keahlian dan sikap merupakan

tujuan umum pelatihan dan pendidikan karyawan dalam meningkatkan

produktivitas organisasi”.

Pendidikan pada hakekatnya merupakan proses pengembangan kemandirian peserta didik sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhan fisik, psikis, dan emosi dalam suatu lingkungan interaksi. Dalam interaksi tersebut terjadi sosialisasi nilai, norma, komunikasi berupa informasi tentang ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditujukan pada pembentukan dan pengembangan kepribadian peserta didik sebagai manusia mandiri.

Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama seluruh masyarakat salah satu jalur pendidikan yaitu melalui program pendidikan dan latihan yang diselenggarakan di lingkungan lembaga/instansi baik swasta maupun pemerintah (negeri). Landasan hukum untuk pembinaan pegawai melalui program pendidikan dan latihan ialah undang-undang no. 8/1974, bagian VI, pasal 31 dalam Undang-undang kepegawaian yang berbunyi :

“untuk mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya, diadakan pengaturan pendidikan serta pengaturan dan penyelenggaraan latihan jabatan Pegawai Negri Sipil yang bertujuan untuk meningkatkan pengabdian, mutu, keahlian dan keterampilan”.

(12)

tingkah laku serta membantu individu atau kelompok pada suatu organisasi agar lebih cepat dalam menjalankan tugasnya.

Tujuan pendidikan seperti yang tercantum dalam UU no.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bab II pasal 3, yaitu:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Salah satu upaya untuk merealisasikan tujuan pendidikan nasional tersebut adalah penyelenggaraan pendidikan dan latihan (Diklat). Upaya untuk merealisasikan tujuan pendidikan nasional tersebut dilakukan oleh lembaga/instansi/perusahaan baik swasta maupun pemerintah (negeri) dalam rangkan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (tenaga kerja) agar mereka lebih terampil dalam kinerja, sehingga tujuan lembaga/instansi/perusahaan akan tercapai sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Oemar Hamalik (2003:10) mengemukakan bahwa “pelatihan merupakan suatu fungsi manajemen yang perlu dilakukan secara terus menerus dalam rangka

pembinaan ketenagaan dalam suatu organisasi.” Secara spesifik, proses latihan itu

(13)

4

tertentu, ialah untuk meningkatkan kemampuan peserta yang menimbulkan perubahan perilaku aspek-aspek kognitif, keterampilan dan sikap.

Berdasarkan hal tersebut pendidikan dan pelatihan harus dilakukan agar pegawai memliki pengetahuan, kemampuan dan sikap kerja, sehingga pegawai dapat menunjukan kompetensi yang optimal sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Sehingga pegawai yang mengikuti diklat dapat mengerjakan tugasnya sehari-hari dengan lebih terarah, lebih lancar dan cepat dalam pengerjaannya, sehingga pegawai memiliki rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dan mengabdi pada perusahaan atau instansi tempat ia bekerja.

Pelatihan merupakan suatu kegiatan penciptaan dimana keadaan karyawan yang menjadi peserta pelatihan dapat mengembangkan pengetahuan, sikap, keterampilan yang berkaitan dengan tugas pokok dan pekerjaan yang akan dilakukan secara efektif dan efisien. Pelatihan juga merupakan kegiatan yang dirancang untuk membantu karyawan dalam meningkatkan kualitas pekerjaan yang dilakukan untuk mencapai tujuan suatu instansi. Pelatihan akan berdaya guna dan berhasil guna dalam mengembangkan misi suatu organisasi hanya apabila pengelola program pelatihan memperhatikan perinsip dasar dan karakteristik kebutuhan organisasi dan karyawan serta kebutuhan masyarakat.

Pendidikan dan pelatihan merupakan pemberian motivasi dari manajemen bagi pegawainya, yang akan meningkatkan aktivitas kerja sehingga mutu pegawainya akan meningkat baik dalam segi pengetahuan dan keterampilannya.

(14)

Motivasi belajar dapat diartikan sebagai faktor pendorong seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu. Timbulnya motivasi ini berdasarkan keinginan diri untuk memenuhi suatu kebutuhan sampai dengan tingkatan tertentu, sehingga orang dapat bekerja dengan lebih semangat dan lebih baik dalam melaksanakan tugasnya.

Seperti yang dikemukakan oleh Mitchell, dalam (Gintings, 2008:86) motivasi mewakili proses-proses psikologikal yang menyebabkan timbulnya, diarahkannya dan terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan sukarela yang diarahkan pada tujuan tertentu, dari definisi tersebut dapat dijelaskan betapa pentingnya peran motivasi dalam pelatihan karena dengan adanya motivasi, peserta pelatihan tidak hanya akan belajar dengan giat tetapi juga menikmatinya.

Motivasi dalam pembelajaran menurut Abdurakchman Gintings (2008, 86) adalah sesuatu yang menggerakan atau mendorong siswa untuk belajar atau menguasai materi pelajaran yang sedang diikutinya. Tanpa motivasi, siswa tidak akan tertarik dan serius dalam mengikuti pembelajaran. Sebaliknya dengan adanya motivasi yang tinggi, siswa akan tertarik dan terlibat aktif bahkan berinisiatif dalam proses pembelajaran. Dengan motivasi yang tinggi siswa akan berupaya sekuat-kuatnya dan dengan menempuh berbagai strategi yang positif untuk mencapai keberhasilan dalam belajar.

Sesuai dengan hal tersebut, maka penulis tertarik untuk mencoba mengadakan penelitian tentang masalah yang dirumuskan dalam judul

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Penyelenggaraan Program

(15)

6

Diklat”, sehingga diharapkan akan memperoleh gambaran yang jelas tentang

seberapa besar hubungan antara persepsi penyelenggaraan program diklat dasar komputer dengan motivasi belajar peserta didik di BPPTK-PK.

B. Rumusan Masalah

Adapun Permasalahan secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut

“Bagaimana hubungan antara persepsi terhadap penyelenggaraan program diklat

dasar komputer dengan motivasi belajar peserta Diklat di BPPTK-PK”. Secara

lebih khusus masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran persepsi peserta diklat terhadap penyelenggaraan program diklat dasar komputer di BPPTK-PK?

2. Bagaimana gambaran motivasi belajar peserta diklat terhadap penyelenggaraan program pelatihan dasar komputer di BPPTK-PK?

3. Apakah terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi peserta diklat tentang penyelenggaraan program Diklat dasar komputer dengan motivasi belajar peserta diklat di BPPTK-PK?

C. Hipotesis

Hipotesis adalah alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian.

(16)

Hipotesis di atas dirumuskan sebagai berikut :

H0 : Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta diklat tentang penyelenggaraan program diklat dengan motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer

H1 : Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta diklat tentang penyelenggaraan program diklat dengan motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer.

D. Definisi Operasional

Untuk menghindari perbedaan penafsiran istilah dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan dari istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Persepsi

Persepsi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pengalaman tentang suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat dan merasakan sesuatu berdasarkan informasi yang didapatkan dalam hal ini adalah persepsi peserta diklat tentang penyelenggaraan program diklat dasar komputer yang meliputi tujuan, materi, metode, media, instruktur dan evaluasi.

2. Program Pendidikan dan Pelatihan Dasar Komputer

(17)

8

3. Motivasi

Motivasi pada penelitian ini adalah motivasi yang timbul di mana adanya faktor perhatian, kesesuaian, kepercayaan diri dan kepuasan belajar pada diri suatu individu. Dalam penelitian ini motivasi sebagai dasar penggerak individu untuk melakukan aktivitas belajar.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi penyelenggaraan program diklat dasar komputer dengan motivasi belajar peserta diklat.

Secara rinci tujuan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui persepsi peserta diklat terhadap program diklat dasar komputer.

2. Untuk mengetahui motivasi belajar peserta diklat terhadap program diklat dasar komputer.

3. Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara persepsi peserta diklat tentang penyelenggaraan program Diklat dasar komputer dengan motivasi belajar peserta Diklat.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi peneliti

(18)

2. Manfaat bagi Lembaga

Sebagai masukan bagi lembaga, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian pengembangan dalam merancang program pelatihan dalam upaya membentuk peserta didik lebih kreatif dan profesional dan diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih luas dan jelas mengenai pelaksanaan Diklat yang berkaitan dengan Diklat dasar komputer.

3. Penelitian lebih lanjut

Diharapkan penelitian ini dapat mendorong penelitian selanjutnya yang sejenis, yang dapat dilakukan oleh peneliti-peneliti dengan pengembangan-pengembangan pada Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI Bandung.

G. Lokasi Penelitian

(19)

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan dengan jenis studi korelasional. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

Sudjana dan Ibrahim (2007:64) menjelaskan “penelitian deskriptif adalah penelitian yang mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian, yang terjadi pada saat sekarang.” Hal ini hampir sama dengan pendapat

Sukmadinata (2008:54) menjelaskan penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau.

Sudjana dan Ibrahim (2007:77) korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.” Sedangkan menurut

Arikunto (2006:270) “penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada

tidaknya hubungan dan apa bila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu”.

(20)

deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menjawab persoalan-persoalan suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal maupun korelasi atau perbandingan berbagai variabel:

Adapun langkah – langkah penelitian deskriptif yang dikemukan dalam Zainal Arifin (2011:56) adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi dan memilih masalah 2. Melakukan kajian pustaka

3. Merumuskan masalah

4. Merumuskan asumsi dan hipotesis 5. Merumuskan tujuan penelitian 6. Menjelaskan manfaat hasil penelitian 7. Menentukan variabel penelitian 8. Menyusun desain penelitian 9. Menentukan populasi dan sampel 10.Menyusun instrumen penelitian 11.Mengumpulkan data

12.Mengolah data

13.Membahas hasil penelitian

14.Menarik simpulan, implikasi dan saran 15.Menyusun laporan

Jenis penelitian deskripsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi korelasi yaitu studi yang dilakukan untuk melihat hubungan antara dua variabel. Menurut Nana Sudjana dan Ibrahim (2007:77) “studi korelasi mempelajari hubungan dua variabel atau lebih, yakni sejauh mana variasi dalam satu variabel berhubungan dengan variasi dalam variabel lain.”

(21)

44

dua variabel tanpa coba mengubah atau mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel tersebut.

2. Sumber Data

Sumber data atau informasi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini untuk menjawab masalah penelitian ini adalah person, person di sini yaitu peserta pelatihan dasar komputer yang mengikuti diklat dasar komputer dan instruktur diklat yang membantu dalam proses pengumpulan data.

Sesuai dengan pendapat Arikunto (2006:129) sumber data diklasifikasikan menjadi 3 tingkatan. Yakni :

1. Person, yaitu sumber data yang dapat memberikan data berupa jawaban lisan melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket.

2. Place, yaitu sumber data yang menyajikan tampilan berupa keadaan diam dan bergerak.

3. Paper, yaitu sumber data yang menyajikan tanda-tanda berupa huruf, angka, gambar atau symbol-simbol lain. Dengan pengertiannya ini, maka “paper” bukan hanya sebatas pada kertas sebagaimana terjemahan dari kata “paper” dalam bahasa Inggris, akan tetapi dapat berwujud batu, kayu, tulang, daun lontar, dan sebagainya yang cocok untuk penggunaan metode dokumentasi.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri atas 2 (dua) macam yaitu : Variabel terikat (dependent variabel) atau variabel yang tergantung pada variabel lainya, dan variabel bebas (independent variabel) atau variabel yang tidak tergantung pada variabel lainya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

(22)

Tabel 3.1

Hubungan Antar Variabel

Variabel Bebas (X)

Variabel Terikat (Y)

Persepsi penyelenggaraan program

pelatihan dasar komputer (X)

Motivasi Belajar Peserta Diklat (Y) XY

Dari tabel diatas maka dapat di rumuskan adakah hubungan yang signifikan antara persepsi penyelenggaraan program diklat dasar komputer dengan motivasi belajar peserta diklat.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Peserta Diklat yang berupa pegawai di BPPTK-PK yang telah mengikuti Diklat dasar komputer.

(23)

46

2. Sampel Penelitian

Sampel dari penelitian ini adalah peserta diklat dasar komputer yaitu pegawai di Balai Pelatihan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTK-PK) yang telah mengikuti pelatihan dasar komputer.

Suharsimi Arikunto (2006:117) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). “Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.” Sugiyono (2008:57) memberikan pengertian bahwa “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi.”

Sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh atau sensus. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang Sogiyono (2008:85). Yang menjadi

3. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Balai Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Kejuruan (BPPTK-PK) Jalan Pahlawan no. 70

D. Teknik dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan data

(24)

Kuesioner menurut Sugiyono (2008:199) Kuesioner adalah “teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.” Sedangkan menurut Cholid dan Abu (2010:76) Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti.

Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, dimana pertanyaan atau pernyataan telah memiliki alternatif jawaban (option) yang tinggal dipilih oleh responden. Responden tidak bisa memberikan jawaban atau respon lain kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban. Skala yang digunakan dalam kuesioner ini menggunakan skala likert.

Syaodah (2007:238) menyatakan :

Model likert menyatakan skala deskriptif (SS,S,R,TS,STS), dasar dari skala deskriptif ini adalah merespon seseorang terhadap sesuatu dapat dinyatakan dalam pernyataan persetujuan (setuju-tidak setuju) pada suatu objek.

Berikut digambar rentang skala pada model Likert

Tabel 3.2

Rentang Skala Likert

Pernyataan Sikap

Sangat

Setuju Setuju

Ragu – Ragu

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Positif 5 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4 5

(25)

48

digunakan untuk mengungkap variabel terikat berupa motivasi belajar peserta diklat yang dipengaruhi oleh program diklat.

Dalam penelitian ini kuesioner dibagikan kepada peserta Diklat dasar komputer di BPPTK-PK

Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh oleh peneliti dalam menyusun instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Analisis variabel penelitian, yakni mengkaji variabel menjadi sub variabel dan mengembangkan indikator setiap sub variabel penelitian sejelas-jelasnya, sehingga indikator tersebut bisa diukur dan menghasilkan data yang diinginkan peneliti.

2. Menetapkan jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel/sub variabel/indikator-indikatornya.

3. Setelah ditetapkan jenis instrumen, peneliti menyusun kisi-kisi atau lay out instrumen. Kisi-kisi ini berisi lingkup materi pertanyaan, jenis pertanyaan, banyak pertanyaan, dan waktu yang dibutuhkan.

4. Berdasarkan kisi-kisi tersebut lalu peneliti menyusun item atau pertanyaan sesuai dengan jenis instrumen dan jumlah yang telah ditetapkan dalam kisi-kisi.

(26)

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur apakah sebuah instrumen sudah benar-benar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas berkaitan dengan ketepatan atau kesesuaian alat ukur terhadap konsep yang akan diukur, sehingga instrumen yang digunakan dalam mengumpulkan data tepat mengukur aspek yang seharusnya.

Pengujian validitas instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini pertama-tama adalah pengujian validitas konstruk. Sugiyono (2008:177) mengemukakan bahwa, “untuk menguji validitas konstruk, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts)”. Dalam pengujian ini, setelah instrument dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya diteruskan dengan uji coba instrument pada sampel dari mana populasi diambil. Selanjutnya dilakuakn uji validitas terhadap hasil uji coba instrumen.

Pengujian validitas angket menurut Suharsimi Arikunto (2006:170) menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson yakni Rumus Product Moment berikut.

� = � −

� 2 − 2 � 2− 2

Keterangan :

� = koefisien korelasi

(27)

50

= hasil kali x dan y setiap responden = skor x total

= skor y total

2

= kuadrat skor x total

2

= kuadrat skor y total

Adapun penghitungan yang digunakan dalam menghitung validitas instrumen yaitu menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007 dengan rumus

=pearson(array cell1; array cell2). Uji validitas dikenakan pada setiap pernyataan.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan ketetapan atau keajegan instrumen dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama. Seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2006:78) “ reliabilitas menunjuk pada

satu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik”.

Pengujian reliabilitas yang digunakan adalah dengan Alpha Cronbach (r11), menurut Suharsimi Arikunto (2006:196) “rumus Alpha digunakan untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket, soal bentuk uraian”. Langkah-langkah perhitungannya adalah sebagai berikut.

(28)

� = 2

2 �

Keterangan :

� = varian tiap butir ke-n

2

= jumlah kuadrat jawaban responden pada setiap item

2

= jumlah kuadrat skor seluruh responden setiap item

� = jumlah responden uji coba

2. Mencari harga varian total dengan rumus

� 2 = 2

2 �

Keterangan :

� 2

= varian total 2

= jumlah kuadrat skor total tiap responden

2

= jumlah kuadrat skor total tiap responden

� = jumlah responden uji coba

3. Menghitung reabilitas instrument dengan rumus Alpha sebagai berikut.

�11 = −

1 1−

� 2

�2

Keterangan :

k = banyaknya butir pertanyaan atau soal

� 2

= jumlah varians butir soal

�2

= varians total

(29)

52

Adapun penghitungan yang digunakan dalam menghitung reliabilitas item, diuji dengan melihat Koefisien Alpha dengan melakukan Reliability Analysis dengan SPSS ver. 16.0 for Windows. Akan dilihat nilai Alpha-Cronbach untuk reliabilitas keseluruhan item dalam satu variabel. Agar lebih teliti, dengan menggunakan SPSS.

F. Teknik Analisis Data

Setelah peneliti melakukan penelitian dilapangan dan mengumpulkan data-data, maka langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah melakukan analisis data teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis yang diajukan serta menjawab rumusan masalah yang diajukan. Tujuan dari analisis data adalah menyederhanakan seluruh data yang terkumpul, menyajikannya dalam susunan yang sistematis, kemudian mengolah dan menafsirkan atau memaknai data yang sebelumnya telah dikumpulkan.

Teknik analisis data Menurut Sambas Ali dan Maman Abdurrahman (2007:52) adalah :

Cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik).

1. Uji Normalitas

(30)

yang akan digunakan untuk menganalisis data, terlebih dahulu harus melakukan pengujian terhadap data yang dimiliki. Apabila penyebaran datanya normal maka akan digunakan statistik parametrik sedangkan penyebaran tidak normal maka akan digunakan teknik statistik non parametrik.

Disamping tuntutan terhadap normalitas sebaran data masih ada persyaratan lain, yaitu homogenitas dan linieritas. Arikunto (2006:392) menyatakan homogenitas menunjukan pada keadaan sampel yang sama. Dalam penelitian ini hanya menguji normalitas data dan linieritas, karena subjek penelitian ini adalah populasi itu sendiri sehingga dianggap homogen. Uji normalitas dilakukaan dengan rumus Kolmogorov-Smirnov

Pada penelitian ini, uji normalitas di lakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16 dengan metode uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov, dimana jika nilai Asym. Sig (2-tailed) > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Apabila hasil uji normalitas menunjukan data yang akan dianalisis membentuk distribusi normal, maka teknik analisis statistik adalah statistik parametrik. Sedangkan apabila data yang akan dianalisis tidak berdistribusi normal. Maka teknik analisis nonparametrik yang digunakan.

(31)

54

2. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Analisis Korelasi

Analisis korelasi dengan menggunakan uji koefisien korelasi dimaksud untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel X (Persepsi Penyelenggaraan Program Pelatihan dasar komputer) dengan variabel Y (Motivasi Belajar Peserta Diklat). Mencari koefisiensi korelasi antara variabel X dengan variabel Y dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut.

� = � −

� 2 − 2 � 2− 2

Keterangan :

� = koefisien korelasi

� = jumlah responden

= hasil kali x dan y setiap responden = skor x total

= skor y total

2

= kuadrat skor x total

2

= kuadrat skor y total

(32)
[image:32.595.120.512.149.647.2]

Tabel 3.3

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,6 – 0,799 Kuat

0,8 – 1,000 Sangat kuat

Sugiyono (2008:231)

Hasil koefesien korelasi tersebut kemudian dikonsultasikan kedalam tabel harga Product Moment dengan taraf signifikan pada tingkat kepercayaan 95%. Apabila hasil pengukuran tidak memenuhi atau kurang dari taraf signifikan tersebut, maka item pertanyaan tersebut di uji dengan uji t dengan rumus sebagai berikut :

ℎ� �� = � � −

2

1− � 2

Keterangan :

ℎ� �� = distribusi sampling r

� = koefesien korelasi

n = jumlah responden

Hasil ℎ� �� tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga

(33)

56

perhitungan ℎ� �� > dengan tingkat kepercayaan 95%, dengan

derajat kebebasan dk = n–2, maka item dikatakan valid, namun bila

ℎ� �� < � maka item tersebut tidak valid. Adapun t tabel dapat dicari menggunakan bantuan Microsoft Excel dengan rumus =TINV

b. Menentukan Hipotesis Statistik

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta diklat tentang penyelenggaraan program diklat dengan motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer di BPPTK-PK”.. Dari pernyataan tersebut diperoleh hipotesis statistik sebagai berikut :

Ho : � = 0, Tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta diklat tentang penyelenggaraan program diklat dengan motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer H1 : � ≠ 0, Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi

peserta diklat tentang penyelenggaraan program diklat dengan motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer.

3. Prosedur dan Tahap-tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap-tahap pelaksanaan penelitian dimulai dari persiapan awal penelitian hingga sampai penyusunan laporan akhir. Sebagai sumber rujukan, peneliti mengacu pada tahapan penelitian yang diungkapkan oleh Zainal Arifin (2011 :302)

(34)

Langkah-langkah dalam tahap ini adalah membuat proposal penelitian yang didalamnya terdapat kegiatan seperti memilih masalah, setudi pendahuluan, merumuskan masalah, merumuskan anggapan dasar, memilih pendekatan dan menentukan variabel dan sumber data. Kemudian melakukan proses perizinan penelitian dari mulai jurusan KURTEKPEND, FIP, BAAK dan BPPTK-PK.

2. Pelaksanaan pengumpulan data

Langkah dalamtahapan ini adalah melaksanakan pengumpulan data yaitu membagikan instrumen kepada peserta diklat dasar komputer yang ada di lingkungan BPPTK-PK yang berjumlah 33 orang oleh peneliti, yang sebelumnya instrumen angket telah di uji cobakan.

3. Pengolahan data

Pada tahapan ini peneliti mengolah data menggunakan rumus-rumus yang telah disebutkan diatas, yaitu skala sikap, product moment, dan koefisien alpha dalam penghitungannya di bantu program Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.

4. Penyusunan laporan

(35)

93

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data hasil penelitian dapat disimpulkan secara umum bahwa terdapat hubungan antara persepsi peserta diklat terhadap penyelenggaraan program diklat dasar komputer dengan motivasi belajar peserta diklat di BPPTK-PK adapun simpulan secara khusus, bahwa :

1. Sebagian besar dari peserta diklat memiliki persepsi tentang penyelenggaraan program diklat dasar komputer berada pada kategori tinggi. Hal ini terlihat dari tujuan penyelenggaraan diklat yang jelas dari pelaksanaan program diklat dasar komputer, materi diklat yang diberikan sangat berhubungan dengan pekerjaan sehari-hari, metode diklat yang digunakan sesuai dengan tujuan dan materi diklat, media diklat yang digunakan beragam sehingga tidak membuat bosan, instruktur diklat yang memahami materi diklat dan memotivasi peserta diklat, dan evaluasi yang digunakan dalam diklat.

(36)

3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi peserta diklat tentang penyelenggaraan program diklat dengan motivasi belajar peserta diklat pada diklat dasar komputer dengan tingkat keeratan korelasi kuat.

B. Saran

1. Bagi Peserta Diklat

Dalam kegiatan pembelajaran diharapkan peserta diklat memiliki kesadaran tinggi dalam setiap pembelajaran sehingga belajar menjadi lebih aktif, partisipatif, antusias, sehingga pembelajaran akan berlangsung lebih baik.

2. Bagi Lembaga BPPTK-PK

Untuk dapat meningkatkan motivasi belajar peserta diklat, lembaga perlu memperhatikan kesesuaian dalam penyelenggaraan diklat baik pada aspek tujuan diadakannya diklat, materi yang disiapkan, metode yang harus digunakan dalam penyajian materi diklat, media yang digunakan harus beragam agar peserta didik tidak bosan atau jenuh dalam mengikuti diklat, instruktur yang tepat dapat disesuaikan dengan tujuan dan materi diklat, dan evaluasi harus dapat mengukur tingkat keberhasilan diklat dan dapat mengukur perubahan pengetahuan dan keterampilan peserta diklat.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(37)

95

DAFTAR PUSTAKA

Amiyati. (2012). Hubungan Antara Kompetensi Pedagogik Guru Dengan Motivasi Pelajaran Biologi (Studi Deskriptif Korelasional Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Cilegon Tahun Ajaran 2011-2012). Skrpsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan dan Paragdigma Baru. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Dimiyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, B dan Syaiful. (2008). Psikologi Belajar Edisi 2. Jakarta : Rineka Cipta.

Donaldson, Les dan Scannell. (1993). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Gaya Media Pratama.

Gintings, A. (2008). Esensi Praktis Belajar dan Pemebelajaran. Bandung : Humaniora.

Hamalik, O. (2003). Manajemen Pendidikan dan Pelatihan. Bandung : Y.P Pemindo.

Hamalik, O. (2007). Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara.

Handoko, T. Hani. (2001). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE.

Kartika, I. (2006). Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung : Nusantara Press. Manullang, M. (1982). Manajemen Personalia. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Masbow. (2009). Apa itu Persepsi. (Online) Tersedia : http://www.masbow.com/2009/08/apa-itu-persepsi.html. di unduh : (2012) Moekijat. (1993). Evaluasi Pelatihan Dalam Rangka Peningkatan Produktivitas

(Perusahaan). Bandung : CV Mandar Maju.

Moenir, A.S. (1983). Pendekatan Manusiawi dan Organisasi Terhadap Pembinaan Kepegawaian. Jakarta : PT Toko Gunung Agung.

(38)

Narbuko, C dan Achmadi, A. (2003). Metodologi Penelitian. Jakarta : Bumi Aksara.

Notoatmodjo, S. (2003). Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Nurani, Y. Himana, W. dan Japar, M. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta.

Riduwan. (2008). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta.

Riduwan. (2011). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru – Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta.

Sadirman, A. (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung : PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.

Sardiaman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sardiman, A.S, dkk. (2002). Media Pendidikan :Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Sarwono, J. (2009). Statistik Itu Mudah Panduan Lengkap Untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta : Andi.

Sedarmayanti. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung : Rafika Aditama.

Sudjana, N. Ibrahim. (2007). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Uno, B,H. (2011). Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara. Wordpress. (2008). Teori-teori Motivasi. (Online) Tersedia :

http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/. di

unduh : (2012)

Wordpress. (2010). Teori Motivasi ARCS. (On line) Tersedia : http://learningtheori.wordpress.com/2010/03/08/model-arcs-keller/. di unduh :

Gambar

Tabel 4.20 Pedoman Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi .... 83
gambaran motivasi
Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel
Rentang Skala LikertTabel 3.2
+2

Referensi

Dokumen terkait

Perwakilan perusahaan yang hadir adalah direktur atau yang mewakili dengan membawa surat kuasa yang ditandatangani direktur. Demikianlah untuk maklum, atas perhatiannya

Maka dari orang tua perlu memberikan arahan kepada anak pada saat melihat televisi agar acara yang ditonton oleh anak agar dapat berfungsi untuk berkembangan moral seperti yang

Perwakilan perusahaan yang hadir adalah direktur atau yang mewakili dengan membawa surat kuasa yang ditandatangani direktur. Demikianlah untuk maklum, atas perhatiannya

Upaya yang dapat dilakukan agar anak dapat berint ernet dengan sehat adalah sebagai.. berikut

masalah untuk penelitian ini adalah “Bagaimana miskonsepsi siswa SMA pada konsep reproduksi virus melalui analisis gambar?”.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengungkapkan bahwa kunjungan Presiden Joko “Jokowi” Widodo ke Inggris Raya pada 19-20 April 2016, merupakan hal penting

yang terdapat 2 (dua) orang atau lebih peminat sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah nilai tawaran tertinggi dalam lelang atas persil/petak tanah dimaksud. (6) Bagi

sehingga dapat diajukan dalam Ujian Sidang Laporan Tugas Akhir pada Program Studi D3 Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas