• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS SOAL SNMPTN BIOLOGI BERDASARKAN DOMAIN KOGNITIF TAKSONOMI BLOOM REVISI DAN PROFIL CAPAIAN SISWA SMA KELAS XII.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS SOAL SNMPTN BIOLOGI BERDASARKAN DOMAIN KOGNITIF TAKSONOMI BLOOM REVISI DAN PROFIL CAPAIAN SISWA SMA KELAS XII."

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS SOAL SNMPTN BIOLOGI BERDASARKAN DOMAIN KOGNITIF TAKSONOMI BLOOM REVISI DAN PROFIL CAPAIAN

SISWA SMA KELAS XII

SKRIPSI

Dajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh: Dian Amirulloh

0900457

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

ANALISIS SOAL SNMPTN BIOLOGI BERDASARKAN DOMAIN KOGNITIF TAKSONOMI BLOOM REVISI DAN PROFIL CAPAIAN

SISWA SMA KELAS XII

Oleh Dian Amirulloh

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

© Dian Amirulloh 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis. LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS SOAL SNMPTN BIOLOGI BERDASARKAN DOMAIN KOGNITIF TAKSONOMI BLOOM REVISI DAN PROFIL CAPAIAN

SISWA SMA KELAS XII

Oleh: Dian Amirulloh

0900457

Disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Prof. Dr. Nuryani Rustaman, M.Pd. NIP. 195012311979032029

Pembimbing II

Dr. Siti Sriyati, M.Si. NIP. 197105302001122001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Biologi

(4)

NIP.196305011988031002

“Sumpahku”

Terlentang! Jatuh! Perih! Kesal!

Ibu pertiwi

Engkau pegangan

Dalam perjalanan

Janji pusaka dan sakti

Tanah tumpah darahku makmur dan suci …………

Hancur badan!

Tetap berjalan!

Jiwa besar dan suci

Membawa aku PADAMU!

(Bacharuddin Jusuf Habibie)

“Skripsi ini dipersembahkan untuk orang-orang yang saya sayangi, khususnya ibunda & ayahanda yang dengan tulus ikhlas telah memberikan do’a dan dukungan kepada penulis selama melaksanakan studi di perguruan tinggi,

serta untuk bangsa & negara Indonesia yang saya cintai. Semoga karya ini dapat membuahkan kebaikan dan memberikan manfaat.”

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Analisis Soal SNMPTN Biologi Berdasarkan Doamin Kognitif Taksonomi Bloom Revisi dan Profil Capaian Siswa SMA Kelas XII ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Agustus 2013 Yang membuat

pernyataan,

(6)

KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih dan penyayang, ba’da tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir, penulis memanjatkan syukur yang setinggi-tingginya kepada Allah SWT. Dialah satu-satunya tuhan yang mutlak diibadahi, pemilik langit dan bumi, penguasa seluruh makhluk yang ada di alam semesta. Hanya atas takdir, hidayah, dan petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat mengerjakan penelitian dan menilis tugas akhir (skripsi) dalam rangka menyelesaikan studi di Jurusan Pendidikan Biologi, Universitas Pendidikan Indonesia.

Penelitian dalam skripsi yang ditulis, berjudul “Analisis Soal SNMPTN Biologi Berdasarkan Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi

dan Profil Capaian Siswa SMA Kelas XII”. Penelitian tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas alat seleksi tes masuk perguruan tinggi dan membantu menyiapkan siswa dalam melanjutkan jenjang pendidikannya ke perguruan tinggi. Bersama dengan hasil temuan penelitian lainnya yang telah diperoleh serta dengan berbagai upaya yang senantiasa dilaksanakan, semoga penelitian yang ibarat setetes air di lautan ini dapat ikut serta menjadi bagian dari proses terwujudnya pendidikan di Indonesia yang lebih baik.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini bukanlah semata-mata hanya karena diri penulis pribadi. Terdapat banyak pihak yang telah sangat berjasa dalam memberikan semangat, bimbingan, dukungan, dan berbagai hal lainnya yang tidak dapat disebutkan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada:

(7)

penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT memuliakan dan membalas dengan yang lebih baik.

2. Dr. Siti Sriyati, M.Si. selaku pembimbing II dan Ketua Program Studi Pendidikan Biologi yang dengan penuh keikhlasan dan penuh kesabaran memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah SWT memuliakan dan membalas dengan yang lebih baik.

3. Dr. Riandi, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI dan Dr. Ari Widodo, M.Ed. selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

4. Drs. Amprasto, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik selama penulis menempuh studi sarjana di jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

5. Seluruh dosen, staf Tata Usaha, dan laboran jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI yang telah memberikan banyak ilmu, nasehat, dan dukungan kepada penulis sehingga penulis dapat menempuh studi dengan lancar di jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.

6. Pihak sekolah SMA N 3 Bandung, SMA N 6 Bandung, dan SMA 15 Bandung yang telah mendukung kelancaran penulis dalam melaksanakan penelitian. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

(8)

sebesar-besarnya bagi semua pihak yang membaca atau menggunakannya. Akhir kata semoga Allah SWT senantiasa meridhoi kita semua.

Bandung, Agustus 2013

(9)

ABSTRAK

Penelitian deskriptif “Analisis Soal SNMPTN Biologi Berdasarkan Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi dan Profil Capaian Siswa SMA Kelas XII” bertujuan memperoleh informasi kualitas soal-soal SNMPTN Biologi berdasarkan domain kognitif taksonomi Bloom Revisi dan gambaran capaian siswa dalam mengerjakan soal-soal tersebut. Subjek penelitian yaitu soal-soal SNMPTN Biologi tahun 2010, 2011, 2012, dan siswa SMA kelas XII berjumlah 225 siswa. Data diperoleh dengan daftar cek analisis domain kognitif taksonomi Bloom Revisi dan analisis KTSP, serta tes kemampuan berpikir logis. Berdasarkan hasil analisis, soal-soal SNMPTN Biologi mengembangkan soal-soal dimensi proses kognitif C1 (24.45%), C2 (62.22%), dan C3 (13.33%), dimensi pengetahuan faktual (6.66%), konseptual (91.12%), dan prosedural (2.22%). Materi soal secara keseluruhan sudah tercakup dalam KTSP. Adapun tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan efektivitas pengecoh umumnya pada kategori sedang, buruk, atau rendah, sedangkan reliabilitasnya tinggi. Pada umumnya siswa sudah mencapai perkembangan tingkat intelektual operasi formal (59.11%), walaupun masih terdapat siswa operasi konkret (13.33%) dan transisi (27.56%). Capaian siswa dalam mengerjakan soal-soal SNMPTN Biologi masih cukup rendah. Siswa operasi formal memiliki capaian lebih tinggi dari pada siswa operasi konkret dan transisi. Sebagai alat seleksi sebaiknya dikembangkan pula soal-soal dimensi proses kognitif yang lebih tinggi dan kriteria analisis pokok uji yang memadai. Kata Kunci: Soal SNMPTN Biologi, Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi

ABSTRACT

Descriptive research “Analysis of SNMPTN Biology Item Based on Cognitive Domain of Bloom Taxonomy Revision and Profile Achievement of Senior High School Students Grade XII” aim to get information SNMPTN Biology item quality based on cognitive domain of Bloom taxonomy Revision and to get the overview of student achievement in doing the test. Research subject are SNMPTN Biology item of year test 2010, 2011, 2012 and 225 students from senior high school grade XII. Data is obtained by check list analysis of cognitive domain Bloom taxonomy Revision and KTSP, and with Test of Logical Thinking (TOLT). Based on analysis, SNMPTN Biology item develop the item with dimension of cognitive process at C1 (24.45%), C2 (62.22%), and C3 (13.33%), dimensions of knowledge at factual (6.66%), conceptual (91.12%), and procedural (2.22%). Overall content of the item test has covered in KTSP. As for degree of difficulty, determination, validity, and option effectiveness, there are in the category enough, bad, or low, whereas the reliability is high. And then overall the students reached development of intellectual level at formal operation (59.11%), although there are students in the category concrete operation (13.33%), and transition (27.56%). Student achievement in doing the test (SNMPTN Biology item) is still low. Students with formal operation have higher achievement than students with concrete operation and transition. As tool that have function for selection test, also should be developed the item with higher dimensions of cognitive process and sufficient criteria of item analysis.

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….. i

KATA PENGANTAR ………... ii

DAFTAR ISI ……….. iv

DAFTAR TABEL ……….. vi

DAFTAR GAMBAR ………. vii

DAFTAR LAMPIRAN ………. viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Rumusan Masalah ……….. 5

C. Batasan Masalah ………. 6

D. Tujuan Penelitian ……… 6

E. Manfaat Penelitian ……….. 7

BAB II ANALISIS PERANGKAT TES DAN TAKSONOMI BLOOM A. Tes ………... 8

B. Orientasi Analisis Butir Soal ………... 18

C. Sistem Seleksi Masuk Perguruan Tinggi di Indonesia ……… 24

D. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ………. 26

E. Perkembangan Tingkat Intelektual ……….. 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ……….... 30

B. Definisi Operasional ……… 30

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ………... 31

D. Subjek Penelitian ………. 32

E. Instrumen Penelitian ……… 32

F. Prosedur Penelitian ……….. 33

G Alur Penelitian ………. 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……… 40

1. Profil Soal-Soal SNMPTN Biologi berdasarkan Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan Taksonomi Bloom Revisi ……... 43

2. Profil Ketercakupan Standar Isi KTSP dalam Soal-Soal SNMPTN Biologi ………... 43

3.Profil Kualitas Soal-Soal SNMPTN Biologi Berdasarkan Hasil Analisis Pokok Uji ………... 46

(11)

5.Profil Capaian Siswa pada Tes Soal-Soal SNMPTN Biologi ……... 48

6.Keterkaitan Capaian Hasil Tes Kemampuan Berpikir Logis dengan Capaian Hasil Tes Soal-Soal SNMPTN Biologi ………... 50

B. Pembahasan ………. 51

1. Analisis Profil Soal-Soal SNMPTN Biologi berdasarkan Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan Taksonomi Bloom Revisi 51 2. Analisis Ketercakupan Standar Isi KTSP dalam Soal-Soal SNMPTN Biologi ………. 54

3. Analisis Profil Kualitas Soal-Soal SNMPTN Biologi Berdasarkan Hasil Analisis Pokok Uji ………... 56

4. Analisis Profil Capaian Siswa pada Tes Kemampuan Berpikir Logis 62 5. Analisis Profil Capaian Siswa pada Tes Soal-Soal SNMPTN Biologi 63 6. Analisis Keterkaitan Capaian Hasil Tes Kemampuan Berpikir Logis dengan Capaian Hasil Tes Soal-Soal SNMPTN Biologi ……… 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….. 67

B. Keterbatasan Penelitian ………... 68

B. Saran ……… 68

DAFTAR PUSTAKA ……… 69

LAMPIRAN ………... 71

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Kategori Interpretasi Indeks Validitas ……… 13

2.2 Kategori Interpretasi Indeks Reliabilitas ……… 14

2.3 Kategori Interpretasi Indeks Tingkat Kesukaran ……… 15

2.4 Kategori Interpretasi Indeks Diskriminasi ……….. 16

2.5 Perbedaan Taksonomi Bloom yang Lama dengan Taksonomi Bloom Revisi ………... 20

2.6 Dimensi Pengetahuan Taksonomi Bloom Revisi ………... 21

2.7 Dimensi Proses Kognitif Taksonomi Bloom Revisi ……….. 22

3.1 Daftar Cek Analisis Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi dan Analisis KTSP ………. 32

3.2 Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Berpikir Logis ………. 33

3.3 Perhitungan Nilai Persentase Hasil Analisis Kualitatif ……….. 35

3.4 Formula Analisis Kuantitatif ……….. 36

3.5 Kategori Perkembangan Tingkat Intelektual Berdasarkan Hasil Tes Kemampuan Berpikir Logis ……….. 37

4.1 Rekap Analisis Domaian Kognitif Taksonomi Bloom Revisi, Analisis KTSP, dan Analisis Pokok Uji Soal-Soal SNMPTN Biologi 41 4.2 Persentase Jumlah Butir Soal SNMPTN Biologi Berdasarkan Kategori Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi ……… 43

4.3 Profil Ketercakupan Standar Isi KTSP dalam Soal-Soal SNMPTN Biologi ………... 44

4.4 Rekapitulasi Ketercakupan Soal-Soal SNMPTN Biologi dalam KTSP ………... 45

4.5 Proporsi Jumlah Butir Soal SNMPTN Biologi Menurut Jenjang Kelas ………... 45

4.6 Rekapitulasi Jumlah Butir Soal SNMPTN Biologi Berdasarkan Kategori Item Analisis Pokok Uji ………... 46

4.7 Profil Capaian Siswa pada Tes Kemampuan Berpikir Logis ……….. 47

4.8 Capaian Siswa pada Setiap Butir Soal Tes Kemampuan Berpikir Logis ………... 48

4.9 Profil Capaian Siswa pada Tes Soal-Soal SNMPTN Biologi ……… 49

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1 Bagan Alur Penelitian ………. 39

4.1 Grafik Persentase Jumlah Butir Soal SNMPTN Biologi

Berdasarkan Kategori Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi 51 4.2 Grafik Proporsi Jumlah Butir Soal SNMPTN Biologi Menurut

Jenjang Kelas ……….. 55

4.3 Grafik Persentase Kategori Analisis Pokok Uji Soal-Soal

SNMPTN Biologi ……… 57

4.4 Grafik Persentase Capaian Perkembangan Tingkat Intelektual

Siswa pada Tes Kemampuan Berpikir Logis ……….. 63

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lamp.

A1 Soal SNMPTN Biologi Tahun 2010, 2011, dan 2012 ... 73

A2 Lembar Jawaban Tes Seleksi Masuk Perguruan Tinggi negeri (Soal Biologi) ……….. 79

A3 Kunci Jawaban Soal Tes Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (Soal Biologi) ... 80

A4 Tes Kemampuan Berpikir Logis ………. 84

A5 Lembar Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Logis ………. 89

A6 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Logis ……… 90

A7 Analisis Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi dan Analisis KTSP Soal-soal SNMPTN Biologi ………. 91

A8 Tabulasi Jawaban Siswa pada Tes Soal-Soal SNMPTN Biologi … 107 A9 Kelompok Atas dan Kelompok Bawah Subjek Peserta Tes Soal-Soal SNMPTN Biologi ………... 114

A10 Tingkat Kesukaran Soal-Soal SNMPTN Biologi ……….. 118

A11 Daya Pembeda Soal-Soal SNMPTN Biologi ………. 119

A12 Validitas Butir Soal SNMPTN Biologi ……….. 120

A13 Reliabilitas Tes Soal-Soal SNMPTN Biologi ………. 122

A14 Efektivitas Pengecoh Soal-Soal SNMPTN Biologi ……… 125

A15 Tabulasi Skor Hasil Tes Kemampuan Berpikir Logis ……… 127

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) merupakan suatu pola seleksi penerimaan mahasiswa baru yang dilaksanakan secara nasional. Seleksi tersebut dilaksanakan secara bersama-sama oleh seluruh perguruan tinggi negeri di Indonesia dalam sistem terpadu dan serentak untuk diikuti oleh calon mahasiswa baru (Depdiknas, 2010). Saat ini pelaksanaan seleksi masuk perguruan tinggi negeri terbagi atas dua jalur, pertama yaitu seleksi jalur undangan yang bernama SNMPTN. Seleksi melalui jalur undangan didasarkan pada pertimbangan hasil penjaringan prestasi akademik di antaranya melalui nilai rapor, nilai Ujian Nasional (UN) dan prestasi-prestasi pendukung lainnya selama belajar di sekolah menengah. Adapun kuota calon mahasiswa baru yang akan diterima melalui jalur SNMPTN undangan tersebut adalah sekitar 50% dari total keseluruhan (Direktorat Pendidikan Tinggi, 2013).

(16)

2

Suryabrata (2004) memaparkan bahwa terdapat empat alasan utama mengapa perguruan tinggi menyelenggarakan seleksi dalam penerimaan calon mahasiswa baru. Pertama, pendidikan di perguruan tinggi merupakan ajang penyiapan calon pemimpin bangsa di masa yang akan datang, karena itu diperlukan suatu “kepastian” bahwa para calon mahasiswa yang akan belajar di perguruan tinggi memiliki kualitas yang baik. Kedua, kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi merupakan kesempatan yang langka, terutama di negara-negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia, sehingga perguruan tinggi mengharapkan peluang yang langka tersebut diberikan kepada calon yang paling potensial dan paling berhak mendapatkannya. Ketiga, adanya seleksi memungkinkan untuk terjaringnya calon-calon mahasiswa yang bertalenta tinggi. Keempat, kesempatan pendidikan tinggi merupakan suatu hal yang sangat mahal, sehingga harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien oleh para calon mahasiswa yang paling besar kemungkinannya untuk berhasil dalam belajar di masa yang akan datang.

Berkenaan dengan hal di atas diperlukan sebuah sistem ideal dan berkualitas untuk penerimaan calon mahasiswa baru di perguruan tinggi, sehingga mereka yang memperoleh kesempatan belajar di perguruan tinggi merupakan orang-orang potensial dan memang berhak mendapatkannya. Hal tersebut sekurang-kurangnya yaitu dengan mempertimbangkan empat aspek, yaitu (1) efektivitas prediksi, (2) efektivitas ekonomi, (3) ekuitas, dan (4) insentif belajar mengajar (Depdikbud, 1990). Berkenaan dengan seleksi tes tertulis, pertimbangan tersebut secara langsung membawa pada permasalahan mengenai penyediaan alat seleksi atau perangkat tes untuk masuk perguruan tinggi.

(17)

3

Pertimbangan lain mengenai perangkat tes yang digunakan dalam seleksi yaitu adanya fungsi ekuitas. Artinya tes tidak bias dalam memprediksi sehingga dapat menjadi landasan pengambilan keputusan yang tidak merugikan kelompok tertentu dikarenakan faktor-faktor yang tidak relevan dan pengaruhnya terjadi secara sistematis. Ekuitas mengandung makna adanya kesempatan atau peluang yang setara (equal opportunities) bagi subjek peserta tes (Azwar, 2010). Cara masuk perguruan tinggi melalui SNMPTN tertulis juga memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan kemampuan dan jangkauan atau akses masyarakat untuk dapat melanjutkan belajar di perguruan tinggi. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mendorong atau membantu keterbatasan masyarakat karena alasan faktor ekonomi. Selain itu keterbatasan tempat atau daya tampung perguruan tinggi, juga menjadi alasan praktis timbulnya kebutuhan untuk melaksanakan seleksi terhadap calon mahasiswa baru (Direktorat Pendidikan Tinggi, 2012). Dengan demikian, pertimbangan tersebut juga memacu dalam melakukan pengembangan sistem seleksi yang semakin efektif dan efisien.

Selanjutnya, Azwar (2010) memaparkan bahwa kelayakan keputusan yang diambil berdasarkan interpretasi hasil tes ditentukan oleh kualitas pengukuran dan ketepatan interpretasinya. Para pakar pengukuran menuntut terpenuhinya syarat-syarat seperti validitas, reliabilitas, dan objektivitas pada penggunaan tes seleksi sebagai alat ukur. Konsekuensi dari kesalahan dalam pengambilan keputusan yang diakibatkan oleh informasi dari hasil penjaringan tes yang tidak akurat dapat mengorbankan calon yang sesungguhnya potensial. Lebih jauh lagi, konsekuensi dari kesalahan tersebut dapat membawa akibat sosial yang buruk bagi yang bersangkutan, ancaman terhadap harga diri (self-esteem), bahkan juga kehilangan masa depan. Para ahli menyebut hal ini sebagai 'high stake' exam yang hasil ukurnya menjadi landasan pengambilan keputusan yang dapat mengubah kehidupan.

(18)

4

tidak tepat akan mengorbankan potensi calon yang sesungguhnya berpotensi baik seandainya diterima atau mengorbakan kesempatan yang semestinya diterima oleh calon potensial yang terlanjur ditolak. Sebagai alat ukur yang berfungsi menjaring data untuk dijadikan landasan pengambilan keputusan dalam penerimaan atau penolakan calon mahasiswa, tes didesain agar secara optimal dapat memberikan informasi mengenai kemampuan yang diperlukan agar sukses dalam belajar lebih lanjut di perguruan tinggi. Oleh karena itu, alat ukur yang digunakan dalam tes seleksi masuk perguruan tinggi harus memiliki kualitas yang teruji (Azwar, 2010). Selain hal seperti yang telah disebutkan di atas, pengembangan alat tes seleksi masuk perguruan tinggi perlu memiliki suatu sinergisitas atau keterkaitan dengan tujuan dan konten pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum, termasuk yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Hal tersebut dimasudkan supaya apa yang telah dipelajari di sekolah dapat menjadi bekal bagi siswa dalam melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Widodo (2006) menjelaskan tujuan pembelajaran dalam kurikulum dituangkan dalam suatu kerangka kerja yang kemudian disebut sebagai taksonomi pembelajaran. Taksonomi pembelajaran yang umum digunakan dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah taksonomi Bloom. Taksonomi Bloom memaparkan mengenai jenis-jenis kompetensi siswa yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran, termasuk salah satu di antaranya yaitu kompetensi kognitif. Dalam taksonomi Bloom, kompetensi kognitif diklasifikasikan ke dalam jenjang-jenjang tertentu yang membentuk suatu hierarki, mulai dari jenjang yang paling rendah menuju jenjang yang lebih tinggi. Semakin tinggi suatu jenjang kompetensi kognitif tersebut, semakin tinggi pula kompleksitasnya.

(19)

5

Perkembangan kemampuan tingkat berpikir atau tingkat intelektual dapat diketahui di antaranya yaitu melalui tes kemampuan berpikir logis (Test of Logical Thinking/ TOLT) yang dikembangkan oleh Tobin & Capie (1981) dan telah

distandarisasi. Piaget (Dahar, 1996) menjelaskan bahwa setiap orang mengalami perkembangan tingkat intelektual mulai dari tahapan yang paling rendah menuju pada tahapan yang lebih tinggi.

Berdasarkan pemaparan di atas, analisis terhadap kualitas soal-soal tes seleksi masuk perguruan tinggi penting untuk dilakukan, termasuk di antaranya yaitu soal-soal SNMPTN Biologi sebagai salah satu bagian dari mata uji yang diteskan. Peneliti tertarik mengangkat penelitian dengan judul “Analisis Soal SNMPTN Biologi berdasarkan Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi dan Profil

Capaian Siswa SMA Kelas XII”.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah “Bagaimana Profil Soal SNMPTN Biologi berdasarkan Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi dan Profil Capaian Siswa SMA Kelas XII?” Untuk menjalankan penelitian tersebut, dimunculkan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut.

1. Bagaimana profil soal-soal SNMPTN Biologi berdasarkan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan taksonomi Bloom Revisi?

2. Bagaimana profil ketercakupan standar isi KTSP dalam pengembangan materi soal-soal SNMPTN Biologi?

3. Bagaimana kualitas soal-soal SNMPTN Biologi berdasarkan hasil analisis pokok uji?

4. Bagaimana profil capaian siswa SMA kelas XII dalam mengerjakan tes kemampuan berpikir logis?

5. Bagaimana profil capaian siswa SMA kelas XII dalam mengerjakan soal-soal SNMPTN Biologi?

(20)

6

C. Batasan Masalah

Untuk mengarahkan penelitian ini, dibuat batasan masalah sebagai berikut. 1. Soal-soal SNMPTN Biologi yang digunakan pada penelitian ini adalah

soal-soal SNMPTN Biologi tahun 2010, 2011 dan 2012. Soal-soal-soal tersebut merupakan soal-soal resmi yang diambil dari naskah asli soal-soal SNMPTN. 2. Analisis kualitas soal yang dilakukan meliputi tingkat kesukaran, daya

pembeda, validitas, efektivitas pengecoh, dan reliabilitas tes.

3. Analisis domaian kognitif dalam soal-soal SNMPTN Biologi dilakukan berdasarkan domain kognitif dalam Taksonomi Bloom Revisi yang meliputi dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan.

4. Profil capaian siswa yang dianalisis adalah kemampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal SNMPTN Biologi yang digunakan pada penelitian ini.

D. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan permasalahan yang diangkat, penelitian ini yaitu bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai kualitas soal-soal SNMPTN Biologi berdasarkan domain kognitif taksonomi Bloom Revisi sekaligus memperoleh gambaran mengenai capaian siswa dalam mengerjakan soal-soal tersebut. Secara lebih rinci, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Memperoleh informasi dan gambaran mengenai komposisi dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan kognitif dalam taksonomi Bloom Revisi yang dikembangkan dalam soal-soal SNMPTN Biologi.

2. Memperoleh informasi dan gambaran mengenai profil ketercakupan standar isi KTSP dalam pengembangan materi soal-soal SNMPTN Biologi.

3. Memperoleh informasi dan gambaran mengenai kualitas soal-soal SNMPTN Biologi berdasarkan hasil analisis pokok uji.

4. Memperoleh informasi dan gambaran mengenai profil capaian siswa SMA kelas XII dalam mengerjakan tes kemampuan berpikir logis.

(21)

7

6. Memperoleh informasi dan gambaran mengenai keterkaitan antara capaian hasil tes kemampuan berpikir logis dengan capaian tes soal-soal SNMPTN Biologi

E. Manfaat Penelitian

Manfaat hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Memberikan informasi dan gambaran mengenai kualitas soal-soal yang dikembangkan dalam tes SNMPTN Biologi.

2. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan evaluasi dalam pelaksanaan dan pengembangan sistem seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia, termasuk penyelenggaraan SNMPTN atau SBMPTN, khusus terkait dengan pembuatan perangkat tes.

3. Memberikan informasi berharga sebagai cerminan dan umpan balik untuk melakukan perbaikan dalam mengembangkan soal-soal yang dilatihkan atau diujikan kepada siswa, termasuk juga memperbaiki sistem pembelajaran. 4. Memberikan pengalaman kepada siswa dalam mengerjakan tes soal-soal

SNMPTN, khususnya soal-soal Biologi.

(22)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan dalam meneliti status suatu objek, kondisi, atau kejadian untuk memberikan gambaran atau lukisan mengenai fakta-fakta secara akurat. Pada penelitian deskriptif ini, peneliti juga dapat menerangkan hubungan, membuat prediksi, mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan (Nazir, 2005).

B. Definisi Operasional 1. Analisis soal

Analisis soal yang dimaksud adalah analisis pokok uji untuk menelaah kualitas soal-soal SNMPTN Biologi. Analisis soal yang dilakukan meliputi tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas butir soal, efektivitas pengecoh, dan reliabilitas tes yang terdapat dalam soal-soal SNMPTN Biologi.

2. Soal SNMPTN Biologi

Soal SNMPTN Biologi yang dimaksud adalah soal Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang domain kontennya biologi. Soal-soal tersebut merupakan soal-soal asli dari naskah soal SNMPTN yang diujikan pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat tahun 2010, 2011, dan 2012. Soal diperoleh dengan cara mengumpulkan naskah soal asli dari peserta tes yang pernah mengikuti tes SNMPTN pada tahun terkait.

3. Domain Kognitif

(23)

31

Dian Amirulloh, 2013

terdiri atas empat kategori, yaitu pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif. Sedangkan dimensi proses kognitif terdiri atas enam kategori yang disusun mulai dari jenjang paling sederhana ke jenjang yang lebih kompleks. Kategori jenjang tersebut, yaitu meliputi proses kognitif mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan membuat (C6).

4. Profil Capaian Siswa

Profil capaian siswa yang dimaksud adalah gambaran capaian siswa SMA kelas XII dalam mengerjakan soal-soal SNMPTN Biologi. Profil tersebut disajikan dalam bentuk tabel yang menggambarkan persentase capaian siswa yang dapat menjawab pada setiap butir soal yang diujikan yang telah dikategorikan berdasarkan domain kognitif taksonomi Bloom Revisi. Untuk dapat lebih mengetahui fungsi seleksi soal-soal SNMPTN Biologi tersebut, dilakukan tes kemampuan berpikir logis, yaitu dengan menggunakan tes yang dikembangkan oleh Tobin dan Capie (1981) yang telah distandarisasi. Melalui tes kemampuan berpikir logis tersebut dapat digambarkan capaian siswa berdasarkan setiap kategori perkembangan tingkat intelektual dalam mengerjakan tes soal-soal SNMPTN Biologi.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Bandung yang diwakili oleh tiga sekolah. Masing-masing sekolah mewakili sekolah dari kluster 1 (SMA N 3 Bandung), kluster 2 (SMA N 6 Bandung), dan kluster 3 (SMA N 15 Bandung).

2. Waktu Penelitian

(24)

32

Dian Amirulloh, 2013

pengumpulan data. Selanjutnya pada bulan keempat dan kelima dilaksanakan pengolahan data, bimbingan, dan penyusunan laporan hasil penelitian.

D. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini yaitu soal-soal SNMPTN Biologi tahun 2010, 2011, dan 2012, serta siswa SMA kelas XII. Pengambilan subjek soal-soal SNMPTN Biologi tersebut mengadopsi dari penelitian yang telah dilakukan oleh Manik (2011) terhadap soal-soal Ujian Nasional (UN) Biologi. Adapun siswa peserta tes dalam penelitian yaitu, berasal dari tiap sekolah yang menjadi lokasi penelitian, masing-masing diambil sebanyak dua kelas. Total jumlah siswa yang terlibat dalam penelitian yaitu sebanyak 225 siswa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan sebagai alat untuk menjaring data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu, daftar cek analisis domain kognitif taksonomi Bloom Revisi dan analisis KTSP, serta soal-soal tes kemampuan berpikir logis.

1. Daftar Cek Analisis Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi dan Analisis KTSP

Daftar cek analisis domain kognitif taksonomi Bloom Revisi dan analisis KTSP merupakan instrumen berupa tabel yang digunakan untuk mengategorikan butir soal ke dalam kategori domain kognitif dan mengategorikan butir soal berdasarkan ketercakupannya dalam kurikulum. Ketercakupan tersebut yaitu berdasarkan standar isi dalam KTSP yang meliputi jenjang kelas, standar kompetensi, dan kompetensi dasar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Daftar Cek Analisis Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi dan Analisis KTSP

Kode

Soal Uraian Soal

Domain Kognitif

Keterangan Analisis KTSP Dimensi

Proses

Dimensi Pengetahuan

(25)

33

Dian Amirulloh, 2013

Petunjuk pengisian tabel daftar cek analisis domain kognitif taksonomi Bloom Revisi dan analisis KTSP:

1. Kolom 1 diisi dengan kode dari tiap butir soal SNMPTN Biologi.

2. Kolom 2 diisi dengan uraian pertanyaan dari tiap butir soal SNMPTN Biologi. 3. Kolom 3 diisi dengan kesesuaian konten uraian setiap butir soal dengan

kategori dimensi proses kognitif dalam taksonomi Bloom Revisi.

4. Kolom 4 diisi dengan kesesuaian konten uraian setiap butir soal dengan kategori dimensi pengetahuan kognitif dalam taksonomi Bloom Revisi.

5. Kolom 5 diisi dengan penjelasan mengapa butir soal yang dianalisis dikategorikan ke dalam kategori domain kognitif tertentu dalam taksonomi Bloom Revisi.

6. Kolom 6 diisi dengan ketercakupan aspek kurikulum yaitu meliputi jenjang kelas, standar kompetensi, dan kompetensi dasar untuk setiap butir soal SNMPTN Biologi.

2. Tes Kemampuan Berpikir Logis

Tes kemampuan berpikir logis dapat digunakan untuk mengetahui perkembangan tingkat intelektual siswa. Tes tersebut dikembangkan oleh Tobin dan Capie (1981) dan telah distandarisasi. Soal-soal dalam tes kemampuan berpikir logis terdiri atas 10 butir soal, yaitu 8 soal pilihan ganda beralasan dan dua soal uraian singkat (terbatas). Kisi-kisinya dapat dilihat pada Tabel 3.2.

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Berpikir Logis

No Indikator Soal Nomor Soal Jenis Soal

1 Proporsional 1 dan 2 Pilihan ganda beralasan 2 Pengontrolan variabel 3 dan 4 Pilihan ganda beralasan 3 Probabilitas 5 dan 6 Pilihan ganda beralasan 4 Korelasional 7 dan 8 Pilihan ganda beralasan 5 Kombinatorial 9 dan 10 Uraian terbatas

(26)

34

Dian Amirulloh, 2013

Penelitian yang dilakukan terdiri dari empat tahap. Keempat tahap tersebut yaitu terdiri atas tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, tahap analisis dan pengolahan data, serta tahap pelaporan.

1. Tahap Persiapan

a. Studi pendahuluan atau studi literatur untuk memperoleh informasi seputar penelitian yang akan dilakukan. Studi pendahuluan yang dilakukan misalnya bersumber dari buku, jurnal, artikel, laporan penelitian, dan berbagai sumber lainnya yang relevan.

b. Menyusun proposal penelitian dan melaksanakan seminar rencana penelitian. c. Memperbaiki rencana penelitian dalam proposal berdasarkan hasil seminar. d. Menyusun instrumen penelitian dan melakukan judgement.

e. Survei ke sekolah yang akan menjadi tempat pelaksanaan penelitian.

f. Mengurus perizinan penelitian dari universitas dan sekolah yang akan menjadi tempat pelaksanaan penelitian.

g. Melakukan uji keterbacaan soal-soal tes kepada siswa SMA kelas XII sebelum pelaksanaan penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

a. Melakukan pengujian atau tes soal-soal SNMPTN Biologi pada siswa SMA kelas XII yang dikerjakan secara individu selama 90 menit.

b. Melakukan pengujian atau tes kemampuan berpikir logis setelah selesai mengerjakan tes soal-soal SNMPTN Biologi.

3. Tahap Pengolahan Data

a. Tahap pengolahan data secara kualitatif:

(27)

35

Dian Amirulloh, 2013

2) Menginventarisasi data berupa butir-butir soal SNMPTN Biologi ke dalam tabel daftar cek analisis domain kognitif taksonomi Bloom Revisi dan analisis ketercakupan KTSP.

3) Melakukan kaji silang (cross check) data hasil analisis domain kognitif taksonomi Bloom Revisi dan analisis ketercakupan KTSP soal-soal SNMPTN Biologi (Lampiran B1 dan B2) kepada ahli dan dosen dari Jurusan Pendidikan Biologi Universitas pendidikan indonesia. Kaji silang (cross check) dilakukan untuk memeriksa kembali hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti. 4) Melakukan tabulasi dan menghitung persentase ketercakupan domain kognitif

taksonomi Bloom Revisi dan ketercakupan KTSP dalam soal-soal SNMPTN Biologi. Perhitungan persentase tersebut terangkum dalam Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Perhitungan Nilai Persentase Hasil Analisis Kualitatif

No Aspek Analisis Formula

1

Kategori dimensi proses kognitif atau

dimensi pengetahuan dalam

taksonomi Bloom Revisi

SKD = Skor kategori dimensi proses kognitif atau dimensi pengetahuan

ΣS = Jumlah butir soal yang memunculkan jenis kategori dimensi proses kognitif atau kategori dimensi pengetahuan

ΣBS = Jumlah seluruh butir soal SNMPTN Biologi

2 Ketercakupan KTSP dalam soal-soal SNMPTN Biologi

SKK = Skor ketercakupan KTSP dalam soal-soal SNMPTN Biologi

ΣS = Jumlah butir soal SNMPTN Biologi yang sesuai dengan aspek analisis KTSP

ΣBS = Jumlah seluruh butir soal SNMPTN Biologi

b. Tahap pengolahan data secara kuantitatif:

(28)

36

Dian Amirulloh, 2013

peserta tes. Misalnya L3-001 untuk siswa dengan jenis kelamin laki-laki dari SMAN 3 dengan nomor urut 1.

2) Menginventarisasi data hasil jawaban siswa pada tes soal SNMPTN Biologi dengan menggunakan program Anates Pilihan Ganda Versi 4.0.9.

3) Menghitung nilai tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas butir soal, efektivitas pengecoh, dan reliabilitas tes dengan menggunakan program Anates Pilihan Ganda Versi 4.0.9. Penjabaran formulanya dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Formula Analisis Kuantitatif

No Kategori Analisis Formula

1 Tingkat Kesukaran

TK = Indeks tingkat kesukaran

B = Jumlah siswa yang menjawab benar tiap butir soal JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes

2 Validitas butir soal produk moment ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑

= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah subjek peserta tes X = Skor tiap butir soal Y = Skor total

3 Daya Pembeda

DP = Daya pembeda

BA = Jumlah peserta tes kelompok atas yang menjawab benar tiap butir soal

BB = Jumlah peserta tes kelompok bawah yang menjawab benar tiap butir soal

JA = Jumlah peserta tes kelompok atas JB = Jumlah peserta tes kelompok bawah PA = Proporsi peserta tes kelompok atas yang menjawab benar

PB = Proporsi peserta tes kelompok bawah yang menjawab benar

4 Efektivitas

(29)

37

Dian Amirulloh, 2013

 Ada yang memilih, khususnya dari kelompok bawah

 Dipilih lebih banyak oleh kelompok bawah dari pada kelompok atas

 Jumlah pemilih kelompok atas pada pengecoh tidak menyamai jumlah kelompok atas yang memilih kunci jawaban

 Paling sedikit dipilih oleh 5% peserta tes

No Kategori Analisis Formula

5 Reliabilitas

r11 : Reliabilitas tes secara keseluruhan n : Jumlah item (butir soal)

p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q : Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 - p)

S2 : Variansi

4) Menentukan capaian siswa dalam mengerjakan tes soal SNMPTN Biologi yaitu dengan menghitung persentase jawaban siswa peserta tes yang menjawab benar untuk setiap butir soal.

5) Melakukan inventarisasi data hasil jawaban siswa pada tes kemampuan berpikir logis. Jawaban benar diberi skor 1 sedangkan jawaban salah atau tidak lengkap diberi skor 0 (untuk nomor 9 dan 10). Inventarisasi data dilakukan dengan memasukkan jawaban siswa dalam program Microsoft Exel 2007.

6) Selanjutnya data ditabulasi dan skornya dikategorisasikan ke dalam kategori tingkat perkembangan intelektual tertentu, yaitu dengan membandingkannya terhadap Tabel 3.5.

Tabel 3.5 Kategori Perkembangan Tingkat Intelektual Berdasarkan Hasil Tes Kemampuan Berpikir Logis

Skor Tingkat Perkembangan Intelektual

(30)

38

Dian Amirulloh, 2013

2-3 Transisi

0-1 Operasi konkret

7) Menentukan capaian siswa dalam mengerjakan tes kemampuan berpikir logis, yaitu dengan menghitung persentase siswa yang termasuk dalam kategori tingkat perkembangan intelektual tertentu dan menghitung persentase siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal tersebut.

8) Melakukan tabulasi jawaban siswa berdasarkan kategori perkembangan tingkat intelektual yang dicapainya dalam menjawab soal-soal SNMPTN Biologi yang telah dikategorikan menurut taksonomi Bloom Revisi. Setiap butir soal-soal SNMPTN Biologi dapat diketahui berapa persen soal-soal tersebut dapat dijawab benar oleh siswa dengan perkembangan tingkat intelektual operasi konkret, transisi, dan operasi formal. Hasilnya dituangkan ke dalam tabel profil capaian siswa pada tes soal-soal SNMPTN Biologi berdasarkan kategori perkembangan tingkat intelektual (lihat Tabel 4.10). 9) Melakukan pembahasan data hasil penelitian dan penarikan kesimpulan.

4. Tahap Pelaporan

(31)

39

Dian Amirulloh, 2013

G. Alur Penelitian

Alur pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada bagan alur berikut.

Persiapan

 Studi pendahuluan (kajian litertaur mengenai kemampuan dan proses berpikir, taksonomi Bloom, kajian kurikulum, kajian mengenai SNMPTN, Penyusunan dan seminar proposal penelitian)

 Perbaikan proposal penelitian dan penyusunan instrumen

Judgement instrument Pemilihan kluster sekolah

Uji keterbacaan soal Kluster 3

Kluster 1 Kluster 2

Analisis soal-soal SNMPTN Biologi menurut kategori berpikir

tingkat tinggi dalam taksonomi Bloom revisi

Peserta tes

Pelaksanaan tes soal-soal SNMPTN Biologi

Analisis soal-soal SNMPTN Biologi, kesesuaiannya dengan tuntutan penalaran pada KTSP Pelaksanaan tes

kemampuan berpikir logis

(32)

40

Dian Amirulloh, 2013

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian Analisis dan pengolahan data

Menarik kesimpulan

(33)

67 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Profil soal-soal SNMPTN Biologi, berdasarkan dimensi proses kognitif dominan mengembangkan soal-soal kategori C2 (62.22%), diikuti oleh soal-soal kategori C1 (24.45%), dan C3 (13.33%). Tidak terdapat soal-soal dengan kategori proses kgnitif C4, C5, ataupun C6. Berkenaan dengan dimensi pengetahuan, dominan dikembangkan soal-soal pengetahuan konseptual (91.12%), hanya sedikit soal-soal pengetahuan faktual (6.66%), dan prosedural (2.22%), serta tidak terdapat soal-soal pengetahuan metakognitif. Materi soal yang diujikan secara keseluruhan sudah tercakup dalam KTSP, yaitu materi soal tersebut meliputi materi soal kelas X (37.78%), XI (20.00%), dan juga kelas XII (42.22%). Terdapat beberapa SK-KD yang materinya hampir selalu muncul pada setiap tahun periode tes seleksi. Adapun tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas, dan efektivitas pengecoh soal-soal SNMPTN Biologi pada umumnya berada pada kategori sedang, buruk, atau rendah, sedangkan reliabilitas tesnya sudah tinggi. Sebagai alat tes yang berfungsi untuk seleksi hal tersebut masih belum memadai.

(34)

68

B. KETERBATASAN PENELITIAN

1. Pada penelitian ini tidak dilakukan analisis terhadap para mahasiswa di perguruan tinggi yang lolos atau diterima melalui jalur seleksi tes SNMPTN tertulis atau saat ini dikenal sebagai SBMPTN, sehingga peneliti belum dapat mengetahui dengan pasti keberhasilan atau prestasi belajar mereka setelah diterima di perguruan tinggi. Hal tersebut berkaitan dengan validitas prediksi dari alat seleksi yang digunakan.

C. SARAN

1. Dalam rangka meningkatkan kualitas alat seleksi sehingga dapat menjaring calon mahasiswa baru yang potensial dengan lebih baik, sebaiknya dikembangkan pula soal-soal dengan tingkat penalaran yang lebih tinggi, sehingga kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dapat lebih teruji. Secara proporsional dikembangkan pula soal-soal dengan dimensi proses kognitif yang lebih kompleks seperti soal-soal C4 (menganalisis), C5 (mengevaluasi), ataupun C6 (membuat), tidak hanya dominan pada soal-soal C1 (menghafal) dan C2 (memahami).

2. Sebagai alat tes yang berfungsi untuk seleksi, soal-soal SNMPTN Biologi sebaiknya memenuhi semua kriteria analisis pokok uji yaitu mulai dari tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas butir soal, dan efektivitas pengecoh secara berkualitas, termasuk reliabilitas tes. Semua kriteria tersebut sebaiknya teruji dengan baik bahkan dengan sangat ketat, sehingga dapat meloloskan calon mahasiswa yang memang layak lolos.

(35)

69

DAFTAR PUSTAKA

Anderson et al. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A

Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objective. New York: Addison

Wesley Longman.

Arikunto, S. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Azwar, S. (2010). Keputusan Seleksi dalam High Stake Exams: Wacana Psikometris. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Psikometri pada Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada tanggal 20 Mei 2002. BSNP. (2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Jenjang Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Tidak Diterbitkan.

Brookhart, S. M. (2010). How to Assess Higher Order Thinking Skills in Your Classroom. United States of America: ASDC.

Buchori, M. (1983). Teknik-Teknik Evaluasi dalam Pendidikan. Bandung: Penerbit Jemmars.

Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Penerbit Erlangga. Daryanto, H. (2010). Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia. (2005). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Dephumham.

Departemen Pendidikan Nasional. (2010). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2010 tentang Pola Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi yang Diselenggarakan oleh Pemerintah. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1990). Model-Model Sistem Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Jakarta: Depdikbud.

Direktorat Pendidikan Tinggi. (2012). Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). [Online]. Tersedia:http//www.snmptn.ac.id. [3 Oktober 2012].

Direktorat Pendidikan Tinggi. (2013). Seleksi Nasional Masuk Peguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). [Online]. Tersedia: http//www.snmptn.ac.id. [20 Februari 2013].

(36)

70

Manik, R. G. (2011). Analisis Soal Ujian Nasional Biologi berdasarkan Domain Kognitif Taksonomi Bloom Revisi di SMA Negeri Kabupaten Siak. Skripsi Sarjana pada FPMIPA UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.

Rustaman, N.Y. (2011). Pendidikan dan Penelitian Sains dalam Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi untuk Pembangunan Karakter. Makalah. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan. Rustaman, N.Y. (2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Penerbit

Universitas Negeri Malang.

Suherman, H. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika: Common Text Book. Bandung: FPMIPA UPI.

Sriyati, S. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Handout Perkuliahan pada Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Bandung: tidak diterbitkan.

Suryabrata, S. (2004). Pengembangan Sistem Seleksi Calon Mahasiswa Perguruan Tinggi Yang Akurat dan Berkeadilan. Makalah pada Seminar Nasional dengan tema Rekayasa Sistem Penilaian Dalam Rangka meningkatkan Kualitas Pendidikan, Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia, Yogyakarta.

Tim Penyusun. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Valanides. (1999). “Formal Reasoning Performance of Higher Secondary School

Student: Theoritical and Educational Implication”. Europan Journal of Psychology of Education. (14), 109-127.

Widodo, A. (2006). “Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal”. Buletin

Puspendik. 3, (2), 18-29.

Gambar

Tabel  2.1 Kategori Interpretasi Indeks Validitas ………………………………
Gambar  3.1 4.1
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Tes Kemampuan Berpikir Logis
tabel daftar cek analisis domain kognitif taksonomi Bloom Revisi dan analisis
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini dibuktikan dari tanggapan responden tentang keinginannya dalam menggunakan aplikasi fitur filter , yang diperoleh sebesar 73,3% atau 198 responden

22 tahun 2009 analisis dampak lalu lintas (andalalin) adalah suatu hasil kajian yang menilai tentang efek-efek yang ditimbulkan oleh lalu lintas yang dibangkitkan

Berdasarkan definisi implementasi tersebut, implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) dapat didefinisikan sebagai suatu proses penerapan ide, konsep dan

Beberapa upaya yang dilakukan dalam pertanian berkelanjutan diantaranya dengan meningkatkan kemandirian petani terhadap sarana produksi pertanian (benih/bibit, pupuk,

Dari 1cluster yang terbentuk, maka pengguna mendapatkan 1 topik yang bisa dianggap sebagai topik yang paling banyak diambil mahasiswa untuk skripsi diasumsikan

Contoh yang lain adalah orang yang melapor kepada pemerintah atau pihak yang berwenang dengan mengatakan bahwa ada seseorang yang telah melakukan suatu tindakan

Selain itu perlu dibangun basis data pendukung yang berperan langsung dalam model penyebaran tumpahan minyak tersebut, seperti: data minyak yang tumpah, data pasang surut,

Menurut Gita dan Ahyar (2016) Adapun faktor–faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan adalah, faktor personal, faktor kepemimpinan, faktor tim, faktor sistem, dan