• Tidak ada hasil yang ditemukan

- Berdasarkan Pengalaman Praktek di Indonesia-

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "- Berdasarkan Pengalaman Praktek di Indonesia-"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

Januari 2021 Nao Tanaka, APEX

It’s Time to Make a Choice

A COMPREHENSIVE FRAMEWORK ON APPROPRIATE TECHNOLOGY

CHOICE FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT

- B A S E D O N P R A K T I C E S I N I N D O N E S I A -

SKEMA KOMPREHENSIF

M E N G E N AI

PILIHAN TEKNOLOGI YANG TEPAT

M E N U J U

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

- Berdasarkan Pengalaman Praktek di Indonesia-

(2)

KONTEN

1.Masalah-Masalah yang Kita Hadapi Dewasa Ini

2.Masa Transformasi dan Gerakan Teknologi Tepat Guna

4.Skema Komprehensif mengenai Pilihan Teknologi yang Tepat Menuju Pembangunan Berkelanjutan

3.Konsep Dasar Skema Komprehensif mengenai Pilihan Teknologi

(3)

1.MASALAH-MASALAH YANG KITA

HADAPI DEWASA INI

(4)

PROBLEMS WE ARE FACING NOW

Poverty and Inequality

MASALAH-MASALAH YANG KITA HADAPI DEWASA INI

Kemiskinan dan Ketimpangan

(5)

Pada tahun 2019, 2.153 milyarder di dunia memiliki aset yang lebih besar daripada aset yang dimiliki oleh sebanyak 4,6 milyar jiwa orang.

OXFAM “Time to Care”, 2020

(6)

Environmental Issues

PROBLEMS WE ARE FACING NOW

MASALAH-MASALAH YANG KITA HADAPI DEWASA INI

Masalah Lingkungan Hidup

(7)

IPCC, 2013: Summary for Policymakers. In: Climate Change 2013

Jumlah Emisi CO2 Akumulatif vs Kenaikan Suhu Atmosfir

Ada hubungan linier antara

jumlah emisi CO2 akumulatif dan kenaikan suhu atmosfir.

Agar kenaikan suhu atmosfir kurang dari 2 ℃ (target Paris Agreement:1,5-2 ℃), maka jumlah emisi CO2 akumulatif harus kurang dari 2.900 GtCO2.

Jika bertarget kurang dari 1,5℃, CO2 akumulatif harus kurang dari 2.300 GtCO2

(8)

Jumlah Emisi CO2 Akumulatif Maksimal Agar Pemanasan Global Kurang dari 2 ℃

2.900 GtCO2

2.130 GtCO2

Sudah dihabiskan (~2018)

770 GtCO2

Sisa yang masih bisa dipakai (2019~)

Dengan laju emisi CO2 saat ini yang 33,5Gt pada 2018, sisanya akan habis pada 2041.

IPCC, 2014: Climate Change 2014: Synthesis Report.

Global Note, IEA, updated:2020

(9)

Jumlah Emisi CO2 Akumulatif Maksimal Agar Pemanasan Global Kurang dari 1,5

2.300 GtCO2

2.130 GtCO2

Sudah dihabiskan (~2018)

170 GtCO2

Sisa yang masih bisa dipakai (2019~)

Dengan laju emisi CO2 saat ini yang 33,5Gt pada 2018, sisanya akan habis pada 2023.

IPCC, 2014: Climate Change 2014: Synthesis Report.

Global Note, IEA, updated:2020

(10)

Natural Resource Depletion Biodiversity Crisis

PROBLEMS WE ARE FACING NOW

MASALAH-MASALAH YANG KITA HADAPI DEWASA INI

Habisnya Sumber Daya Alam Krisis Keanekaragaman Hayati

(11)

Dehumanization

PROBLEMS WE ARE FACING NOW

MASALAH-MASALAH YANG KITA HADAPI DEWASA INI

Dehumanisasi

(12)

Apa itu Dehumanisasi ?

What is Dehumanization ?

People’s subordination to machines, technologies or systems,

accompanied with a decline of human capability, a devaluation of human life and a weakening of human relations.

Ketergantungan/subordinasi manusia terhadap mesin-mesin, teknologi dan sistem, telah disertai dengan penurunan sumber daya manusia, hilangnya kesejahteraan hidup, dan

melonggarnya ikatan keakraban sosial.

(13)

WHAT WILL BE BROUGHT ABOUT BY DEHUMANIZATION ?

Decline of Democracy Totalitarianism

Withdrawal Bullying

Violence Suicide Terrorism

Dehumanisasi Devalued

Human Life

Reduced Human Capacities Poor Human

Relations

Apa Akibat dari Dehumanisasi ?

(14)

THE FUNDAMENTAL QUESTION OF THIS SESSION

What Kind of Technologies are Necessary for Achieving SDGs ?

Kendati SDGs telah disepakati dan didukung seluas-luasnya oleh

berbagai pihak, namun masih belum jelas sistem ekonomi, sistem sosial dan teknologi macam apa yang harus dikembangkan dan

diterapkan untuk bisa mencapai target tersebut ?

PERTANYAAN PENTING SESI INI

Teknologi-teknologi macam apa yang dibutuhkan agar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) bisa tercapai?

(15)

TODAY, MAJOR R&D EFFORTS ARE FOCUSED ON:

Artificial Intelligence Autonomous Vehicles Space Development Biotechnology ~ Advanced Medicine

Apakah ini memang sesuai dengan SDGs ?

Really consistent with SDGs

?

SAAT INI KEGIATAN R&D TERUTAMA DIFOKUSKAN PADA:

Mobil Otonom

Kecerdasan Buatan Teknologi Luar

Angkasa Bioteknologi~

Advanced Medicine

(16)

2.MASA TRANSFORMASI DAN

GERAKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

(17)

0 0.5 1 1.5 2 2.5

1650 1700 1750 1800 1850 1900 1950 2000 2050

THE LONG TERM TREND OF THE WORLD POPULATION GROWTH RATE

In mid-1960s, the growth rate began to decrease marking an important turning point throughout human history

1965-1969 2.1%

Average over 10 years 5 years average

5 years average (estimation)

U.S. Census Bureau, International Data Base (Data Updated Aug.2017)

※After Mita, M. 2018

TREND LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DUNIA DALAM JANGKA PANJANG

Pada pertengahan tahun 1960-an, laju pertumbuhan penduduk dunia mulai

menurun, dan ini merupakan titik balik penting dalam

sejarah manusia.

(18)

“GROWTH - PLATEAU” CYCLE OF HUMAN HISTORY AND CULTURAL/SPIRITUAL REVOLUTION

1,000,000 100,000 10,000 1,000 0

Agrarian Society Hunting & Gathering

Society

Industrial Society

After Y. Hiroi 2013 years ago

Population &

Economic Growth

The Mind’s Big Bang

Axial Age

What’s Next?

SIKLUS “GROWTH-PLATEAU” DALAM SEJARAH MANUSIA DAN

REVOLUSI BUDAYA/SPIRITUAL PADA MASA TRANSISI

(19)

RADICAL CRITICISM TO MODERN TECHNOLOGY AND EFFORT TO CREATE ALTERNATIVES

KRITIK MENDASAR TERHADAP IPTEK MODERN & PROPOSAL

ALTERNATIFNYA PADA KURUN 1960 & 1970-AN

(20)

Kemiskinan &

Ketimpangan

Lingkungan Hidup & SDA

Dehumani- sasi

1962 Carson, R., Silent Spring.

1967,1970 Mumford, L., The Myth of The Machine.

1971 Nakaoka, T., Philosophy of Factory.

1972 Meadows, D.H. et al., The Limits to Growth.

1973 E.F.Schumacher, Small Is Beautiful 1973 Illich, I., Tools for Conviviality.

1974 Dickson, D., Alternative Technology.

1977 Lovins, A.B., Soft Energy Paths.

RADICAL CRITICISM TO MODERN TECHNOLOGY AND EFFORT TO CREATE ALTERNATIVES

KRITIK MENDASAR TERHADAP IPTEK MODERN & PROPOSAL

ALTERNATIFNYA PADA KURUN 1960 & 1970-AN

(21)

APPROPRIATE TECHNOLOGY MOVEMENTS PRIMARILY ACTIVE: MID-60S TO MID-80S

Konsep Teknologi Tepat Guna pertama

diusulkan oleh E.F. Schumacher pada tahun 1965 sebagai “Intermediate Technology”.

Sesudah itu gerakan teknologi tepat guna berkembang dan pada awal dasawarsa

1980-an, sekitar 1.000 organisasi di dunia terlibat dalam gerakan tersebut.

GERAKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

TERUTAMA AKTIF MULAI PERTENGAHAN 1960-AN SAMPAI PERTENGAHAN 1980-AN

Akan tetapi, pada pertengahan 1980-an,

gerakan ini mulai menurun.

(22)

DUA JALUR GERAKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

-Sesuai dengan kondisi lokal -Sesuai kebutuhan masyarakat -Menciptakan kesempatan kerja -Ramah lingkungan

1. Konteks Pembangunan

-Menghemat SDA -Menghindari polusi

-Human-Scale, Controllable -Desentralisasi

2. Alternatif terhadap IPTEK Modern

Pada hakikatnya: Teknologi tepat guna sangat selaras dengan SDGs.

DUAL STREAMS OF APPROPRIATE TECHNOLOGY MOVEMENT

(23)

AN EFFECTIVE WAY OF CREATING A TECHNOLOGICAL SYSTEM CONSISTENT WITH SDGS

Belajar dari Gerakan Teknologi Tepat Guna

Mempertimbangkan Sebab-sebab

Menurunnya Gerakan TTG

Mengisi Kekurangan

CARA EFEKTIF MENCIPTAKAN SISTEM TEKNOLOGI YANG

SELARAS DENGAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

(24)

WHY THE APPROPRIATE MOVEMENTS DECLINED ?

Usai Perang Dingin

→ Dominansi Kapitalisme dan IPTEK Modern Diperbesar

Kurangnya Kemampuan Manajemen Usaha Bisnis

Kekurangan SDM yang

Relevan Kurangnya Dukungan Pemerintah

Kurangnya Skema yang Bisa Didukung Secara Luas oleh

Berbagai Pihak

MENGAPA GERAKAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MENURUN?

(25)

3.KONSEP DASAR SKEMA KOMPREHENSIF

MENGENAI PILIHAN TEKNOLOGI YANG TEPAT

MENUJU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

(26)

KONSEP DASAR SKEMA KOMPREHENSIF PTTPB (1)

MEMANDANG TIGA MASALAH UTAMA DALAM KETIDAKBERKELANJUTAN

Kemiskinan dan Ketimpangan Masalah Lingkungan

Hidup, Habisnya SDA Dehumanisasi

Dunia Tidak Berkelanjutan

(27)

KONSEP DASAR SKEMA KOMPREHENSIF PTTPB (2)

Mekanisme yang Mengakibatkan Ketidakberkelanjutan

-Mencari untung dan pertumbuhan ekonomi tanpa batas.

-Menguntungkan kapitalis

KAPITALISME

Struktur dari Modern Indusrialized Society

-Memungkinkan efisiensi lebih tinggi, skala lebih besar,

kecepatan lebih laju.

-Mengembangkan produk baru.

Produk Baru, Produktivitas Tinggi

IDENTIFIKASI AKAR MASALAH KETIDAKBERKELANJUTAN:

KAPITALISME DAN IPTEK MODERN

IPTEK MODERN Investasi

(28)

Mekanisme yang Mengakibatkan Ketidakberkelanjutan (lanjutan)

Struktur dari Modern Indusrialized Society

Ekonomi

Menguntungkan Kaum Kaya

Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Batas

Subordinasi terhadap Teknologi

Kemiskinan dan Ketimpangan

Kerusakan Lingkungan, Kelangkaan SDA

Dehumanisasi

(29)

REDISTRIBUTION IS NECESSARY BUT ITS EFFECT IS LIMITED

Redistribusi kekayaan adalah tindakan penting guna

memperbaiki masalah ketimpangan.

The Poor The Rich

Disparity Subsidy TAX

KONSEP DASAR SKEMA KOMPREHENSIF PTTPB (3)

MEMANDANG REDISTRIBUSI SEBAGAI TINDAKAN DENGAN EFEK TERBATAS

Tetapi efeknya terbatas jika struktur sosial-ekonomi yang mengakibatkan ketimpangan tetap sama.

(30)

BEYOND STEREO-TYPED CONCEPT OF APPROPRIATE TECHNOLOGY

MELAMPAUI STEREO-TYPE TEKNOLOGI TEPAT GUNA

Sederhana

KONSEP DASAR SKEMA KOMPREHENSIF PTTPB (4)

Stereo-type Teknologi Tepat Guna

(31)

Konsep Alternatif: Pilihan Teknologi yang Tepat Menuju Pembangunan Berkelanjutan

Harga/biaya: sesuai situasi ekonomi setempat

Tidak mengecualikan teknologi canggih sesuai kebutuhan dan kelayakan

Menyesuaikan dengan kebutuhan, bisa teknologi tradisional maupun modern

Mengembangkan prinsip mengenai pilihan teknologi dapat digunakan baik di negara berkembang maupun negara maju.

(32)

4.SKEMA KOMPREHENSIF MENGENAI PILIHAN TEKNOLOGI YANG TEPAT

MENUJU PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

(33)

SKEMA

KOMPREHENSIF

MENGENAI PILIHAN TEKNOLOGI YANG TEPAT

MENUJU

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Mengatasi Masalah Kemiskinan &

Ketimpangan

P-1. Appropriate for local conditions

P-2. Create Job Opportunities

Mengatasi Masalah Lingkungan Hidup &SDA

E-1.Treat limited things as limited

E-2. Based on sustain- able resources

E-3. Not disturb the ecosystem

E-4.Decetralized system

E-5.Respect Nature

Mengatasi Masalah Dehumanisasi

D-1. Non-commercial production & work

D-2.Controllable by people

D-3.Human resource development

http://www.apexngo.org/en/comprehensiveframework_en.html

(34)

PILIHAN TEKNOLGI YANG TEPAT

DEMI MENGATASI MASALAH KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN

P-1. Memilih/mengembangkan teknologi yang sesuai dengan kondisi sosial-

ekonomi-budaya setempat dan yang bisa berkontribusi secara langsung dalam mengurangi kemiskinan.

※ Dalam konteks ini, “mengurangi kemiskinan”

berarti memenuhi “basic needs” dari

masyarakat, yang meliputi air, sanitasi, listrik, papan dan pangan.

(35)

P-2. Menciptakan kesempatan kerja yang sesuai dengan

situasi masyarakat setempat.

PILIHAN TEKNOLOGI YANG TEPAT

DEMI MENGATASI MASALAH KEMISKINAN DAN KETIMPANGAN

-Solusi esensial terhadap masalah kemiskinan adalah menciptakan kesempatan kerja yang sesuai dengan situasi setempat.

(36)

E-1. Limited things should be treated as limited things.

E-1.a Sebisa mungkin menghindari

penggunaan sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui, khususnya bahan bakar fosil.

E-1.b Menghindari membuang

limbah/sampah, air limbah atau gas limbah, tanpa mengolahnya dengan baik terlebih dahulu. Khususnya agar tidak mengeluarkan Gas Rumah Kaca.

PILIHAN TEKNOLOGI YANG TEPAT

DEMI MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP DAN

SUMBER DAYA ALAM

(37)

E-2.Merancang pembangunan berbasis sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

PILIHAN TEKNOLOGI YANG TEPAT

DEMI MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP DAN SUMBER DAYA ALAM

-Maka dari itu, kita mesti merencanakan dan melakukan pembangnan berbasis sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.

-Selama ini pemakaian energi yang berasal dari bahan bakar fosil terlalu banyak. Oleh karena itu ada kesulitan dan ketidaklayakan jika ingin

mencoba mengganti pasokan energi tersebut dengan energi terbarukan.

(38)

E-3.Tidak Mengganggu Keseimbangan dan Siklus Ekologi Alam

-Kita harus mendiskriminasi bahan yang bisa

dikembalikan ke alam secara aman (disebut “N”) dan bahan buatan yang tidak bisa dikembalikan ke alam (disebut “A”).

-Dimana “N” bisa didaur-ulang atau dikembalikan ke alam sesudah habis dipakai; sedangkan “A”

harus didaur-ulang atau dibuang secara aman.

PILIHAN TEKNOLGI YANG TEPAT

DEMI MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP DAN

SUMBER DAYA ALAM

(39)

E-4.Memprioritaskan sistem

desentralisasi berskala kecil.

-Energi terbarukan lebih sesuai dengan sistem

desentralisasi karena berasal dari energi matahari yang dipancarkan dengan intensitas rendah

-Pasokan kebutuhan pokok seperti air, pangan, dan energi, diharapkan bisa dikembangkan secara swadaya di tingkat lokal.

-Sekaligus bersikap terbuka, dan menjalin asosiasi dengan daerah-daerah lain secara aktif

PILIHAN TEKNOLOGI YANG TEPAT

DEMI MENGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP DAN

SUMBER DAYA ALAM

(40)

E-5.Memahami keterbatasan IPTEK modern dan menghormati alam.

PILIHAN TEKNOLOGI YANG TEPAT

DEMI MANGATASI MASALAH LINGKUNGAN HIDUP DAN SUMBER DAYA ALAM

-IPTEK modern dapat mengakumulasi ilmu sangat banyak, maka sering mengakibatkan kesalahpahaman bahwa manusia mampu menguasai dan mengontrol alam.

-Padahal, ilmu pengetahuan hanya mencakup dan mengklarifikasi hal-hal yang terbatas. Sementara dunia ini penuh dengan hal yang tidak diketahui oleh manusia.

-Kita mesti menghormati alam yang memiliki makna mendalam dan penuh dengan misteri.

(41)

D-1.Pentingnya apresiasi dan lebih

mengembangkan usaha non-komersial.

PILIHAN TEKNOLOGI YANG TEPAT

DEMI MENGATASI MASALAH DEHUMANISASI

- Kita memiliki kapasitas untuk memenuhi berbagai

kebutuhan hidup serta mengelola berbagai usaha dan acara secara mandiri maupun dengan kerjasama bersama teman- teman komunitas.

-Akan tetapi, dengan penyebarluasan komersialisasi, kapasitas seperti itu semakin kemari semakin musnah, digantikan dengan ketergantungan pada produk /

pelayanan komersial yang semakin meningkat.

-Kita mesti mengapresiasi dan lebih mengembangkan usaha non-komersial guna memulihkan insiatif dan kreativitas kita.

(42)

D-2. Memakai teknologi yang bisa dikontrol oleh masyarakat.

PILIHAN TEKNOLOGI YANG TEPAT

DEMI MENGATASI MASALAH DEHUMANISASI

-Penggunaan mesin-mesin atau sistem teknologi baru biasanya meningkatkan produktivitas dan membuat kehidupan kita lebih mudah.

-Namun proses tersebut sering mengakibatkan ketergantungan pada mesin/sistem yang

digunakan dan mengakibatkan pekerjaan jadi monoton.

-Kita mestinya lebih memprioritaskan teknologi yang tidak mengakibatkan ketergantungan/

tersubordinasi dan bisa dikontrol oleh masyarakat.

(43)

D-3. Memilih teknologi yang mengembangkan SDM.

PILIHAN TEKNOLOGI YANG TEPAT

DEMI MENGATASI MASALAH DEHUMANISASI

-Sangat diharapkan kita bisa mengembangkan SDM dalam pekerjaan-pekerjaan kita.

-Pekerjaan yang bersifat mengembangkan SDM, memungkinkan kita bisa bekerja secara kreatif dan bisa mengembangkan hubungan kerjasama secara erat.

-Oleh karena itu, kita perlu memilih teknologi yang mengembangkan SDM.

(44)

PENGALAMAN PRAKTEK DI INDONESIA

MASALAH PENCEMARAN AIR DI INDONESIA

Masyarakat Indonesia masih mengalami masalah

pencemaran air yang serius

(45)

PENGALAMAN PRAKTEK DI INDONESIA

MASALAH SANITASI DI INDONESIA

Kondisi sanitasi di daerah

perkotaan masih dalam kondisi yang memprihatinkan

(46)

PENGALAMAN PRAKTEK DI INDONESIA

TEKNOLOGI KONVENSIONAL IPAL KOMUNAL

Selama ini, teknologi diterapkan di Indonesia untuk IPAL Komunal,

sebagian besar proses anaerobik saja seperti Anaerobic Baffled Reactor Prose anaerobic ada untung karena tidak membutuhkan listrik dan

pengoperasiannya mudah, tetapi ada kekurangan juga - kualitas air olahan kurang memadai

(47)

PENGALAMAN PRAKTEK DI INDONESIA

TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR LIMBAH DI JEPANG

Sedangkan, teknologi biasa

diterapkan di Jepang adalah proses aerobik seperti lumpur aktif.

Lumpur aktif ada untung karena kualitas air olahannya bagus, tetapi ada kekurangan: pemakaian listrik besar dan pengoperasiannya tidak mudah.

(48)

Before Operation

In Operation

Sebagai pilihan alternatif proses aerobik, kami

memperhatikan RBC (Rotating Biological Contactors) karena:

- Pengoperasian/Perawatan mudah

- Hemat listrik - Hemat lahan

PENGALAMAN PRAKTEK DI INDONESIA

PRINSIP RBC (ROTATING BIOLOGICAL CONTACTORS)

(49)

Pada prinsip, teknologi RBC sesuai dengan negara-

negara Asia, tetapi RBC konvensional yang dijual di negara maju terlalu mahal dan juga sulit difabrikasi di Indonesia

PENGALAMAN PRAKTEK DI INDONESIA

RBC KONVENSIONAL DI JEPANG

(50)

Oleh karena itu, sebagai tahap awal APEX dan Yayasan Dian Desa mencoba membuat RBC dengan media ijuk. Biaya RBC ijuk sangat murah (seperlima) dari RBC konvensinal dengan efisiensi yang sama. Tetapi bertahan tidak terlalu lama dan jika lapisan mikroba menjadi tebal, efisiensi menurun.

PENGALAMAN PRAKTEK DI INDONESIA

RBC MEDIA IJUK

(51)

1.Large Surface Area

2. High Oxigen Supplying Capacity

3. Larage Stage Number

4. Large Mass Transfer Rate

PENGALAMAN PRAKTEK DI INDONESIA

RBC LATTICE TIGA-DIMENSI

(52)

Efficiency of Conventional RBC

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4

1/(BOD Surface Loading) m2・day/g

BOD Removal Ratio %

Conventional RBC

Conventional RBC

Efficiency of RBC with Three-Dimensional Lattice

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4

1/(BOD Surface Loading) m2・day/g

BOD Removal Ratio %

Thee-Dimensional Lattice

PENGALAMAN PRAKTEK DI INDONESIA

EFISIENSI RBC LATTICE TIGA-DIMENSI

Hasil dari studi banding oleh

prof.Araki, universitas Saga, sudah mengklarifikasi bahwa RBC

Lattice Tiga-Dimensi 4 kali lebih efisien dari pada RBC

konvensional.

Maka, bisa mengurangi biaya

fabrikasi secara drastis dan sarana IPAL menjadi kecil

4 Kali Lebih Efisien

(53)

Pretreatment Post-treatment

Effluent

Anaerobic Aerobic

Influent

○Kualitas Efluen Bagus

○Pemakaian Listrik Sedikit

○Hemat Lahan

PENGALAMAN PRAKTEK DI INDONESIA

KOMBINASI PROSES ANAEROBIK DAN

AEROBICK(RBC LATTICE TIGA-DIMENSI)

(54)

PENGALAMAN PRAKTEK DI INDONESIA

MODEL SYSTEM DI INDONESIA (54 UNIT)

Cikembang, Bandung

Mendiro, Sleman

Jongkang, Sleman

Gending, Gresik

Gerbo, Pasuruan

Ayula Selatan, Bone Bolango

(55)

Photo:Sekisui Aqua System Co.,Ltd.

Selain Indonesia dan Jepang, sistem yang sama

menggunakan RBC Lattice Tiga-Dimensi sedang cepat disebarluaskan di Tiongkok.

PENYEBARLUASAN SYSTEM KOMBINASI PROSES

ANAEROBIK DAN AEROBIK(RBC LATTICE TIGA-DIMENSI)

DI TIONGKOK

(56)

PENGALAMAN PRAKTEK DI INDONESIA

APKAH KASUS INI SESUAI SKEMA KOMPREHENSIF?

Sesuai kondisi sosial-ekonomi lokal Bisa menciptakan kesempatan kerja

Bisa dikontrol oleh masyarakat Ramah lingkungan

-Tidak tradisional -Kualitas tinggi

- Bisa dipakai baik negara berkembang maupun negara maju

(57)

Indonesia sedang menuju ke arah menjadi negara maju.

Tetapi, jika Indonesia mengikuti pola pembangunan yang sama

dengan pola pembangunan negara maju, maka ini berisiko merusak bumi kita.

Maka, sangat diharapkan Indonesia mau memilih pola pembangunan alternatif yang berkelanjutan.

Sedangkan negara maju wajib mengubah sistem ekonomi, sistem sosial dan teknologi ke arah pembangunan berkelanjutan secepat mungkin. Pada saat yang sama, negara maju juga wajib membantu

negara berkembang untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.

INDONESIA MAJU AKAN KE MANA ?

(58)

MARI KITA CIPTAKAN DUNIA MASA DEPAN YANG BERKELANJUTAN

DENGAN PILIHAN TEKNOLOGI YANG TEPAT!

(59)

“A Comrehensive Framework on Appropriate Technology Choice for Sustainable Development”

Bagi yang ingin menggunakan

buku tipis ini sebagai materi kuliah, kami akan mengirimkan secara

gratis lewat pos.

Kontak:

[email protected]

Kami sediakan buku tipis:

Kami pun bersedia apabila diundang sebagai pembicara tamu untuk

memberikan kuliah tentang Framework tersebut di perguruan tinggi.

Referensi

Dokumen terkait

Syringaldehyde, p-Hydroxybenzoic acid, m-Hydroxy- benzoic acid and Oxybenzene were 4 amongst the 11 phenolic compounds isolated exhibiting the antimi- crobial

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan pola hubungan setiap variabel berdasarkan data empirik yang dikumpulkan

Hambatan pembuktian tindak pidana pemalsuan uang dengan menggunakan hasil uji laboratorium pada tahap penyidikan adalah terletak pada isi surat permintaan untuk

Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar Halaman rumah Rita selalu bersih Tak ada sampah di situ.. Halaman selalu dibersihkan Rita

Dengan demikian judul yang penulis pilih dalam pengembangan ini adalah "Pengembangan Modul dengan Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran Matematika Pada Materi

Aplikasi Reminder jadwal kerja untuk pekerja casual berbasis android adalah suatu aplikasi yang berfungsi sebagai pengingat jadwal kerja untuk para pekerja casual.. Pekerja

Dasar penyingkapan diri Allah kepada para leluhur itulah yang memungkinkan Israel mengerti perbuatan-perbuatan besar Allah sebagai penyingkapan.. Keluarnya Israel dari Mesir