• Tidak ada hasil yang ditemukan

Universitas Bung Hatta. Universitas Negeri Padang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Universitas Bung Hatta. Universitas Negeri Padang"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION PADA SISWA KELAS VII.3 SMPN 1 GUNUNG TALANG TAHUN 2012-2013 Zulfayeti 1, Mukhni 2, Niniwati1 Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta 2 Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Padang E-mail : zulfayeti@yahoo.com 1. Abstract Background of this research by lack of activity and lower him result of daily restating value of Mathematics which not yet reached complete criterion of minimum. which have in specifying school of SMPN I Gunung Talang that is 75. This matter in causing by lack of student motivation and study of teacher centre on. One of the way of to overcome this problem with applying of model Study of Co-Operative of Team Assisted Individualization. Formula of problem at this research is: Do Model Study of Co-Operative of Team Assisted Individualization can improve activity learn Mathematics Class student of VII.3 in SMPN I Gunung Talang? and Do Model Study of Co-Operative of Team Assisted Individualization can improve result learn Mathematics student in Class of VII.3 SMPN I Gunung Talang. Target of this research is to improve result and activity learn Mathematics student with Applying of Model Study of Co-Operative Type of Team Assisted Individualizatin a Class student of VII.3 SMPN I Gunung Talang. Type Research is Research of Action Class which in executing two cycle, every final of cycle performed by tes. Research Subjek is Class student of VII.3 SMPN I Gunung Talang amounting to 26 people. Appliance data collecting used by observation sheet of aktitas student, result and teacher of tes every final of cycle. Result of research is each cycle show natural student activity make-up at cycle of I mean 74,03 and cycle of II mount to become 75,37 while result learn Mathematics student obtained by percentage at cycle of I that is 50,00 and cycle of II happened the make-up of percentage that is 61,50. This research in concluding that result and activity learn Mathematics student can mount with Applying of Model Study of Co-Operative of Team Assisted Individualization. Key words : team assisted individualization, activity, result of learning, PTK Guru Mata Pelajaran, serta usaha lainnya.. Pendahuluan Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. dan. pengajaran. Begitu juga dalam pengadaan buku-buku. Depertemen. pelajaran, penambahan sarana & prasarana. Pendidikan Nasional melakukan berbagai. pendidikan. perbaikan diantaranya, perbaikan dibidang. Namun kenyataannya mutu pendidikan. kurikulum, peningkatan mutu guru seperti: kualifikasi. dari. D3. ke. SI,. masih belum sesuai dengan yang diharapkan.. mengikuti. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa. pelatihan-pelatihan, mengikuti Musyawarah 1.

(2) yang masih tergolong rendah, khususnya. Dari pengalaman peneliti selama 28. untuk mata pelajaran matematika tingkat. tahun mengajar sebagai guru di SMP Negeri. SMPN I Gunung Talang. Tidak terwujudnya. 1. siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal. mendengarkan keluhan dari Guru bidang. belajar dalam bidang matematika disebabkan. Study. oleh beberapa hal diantaranya :. bersemangatnya. atau. variatif, b) Penyajian matematika kurang. e). aktivitas. siswa. saat. masalah. termasuk. belajar,. keberhasilan. dalam. pendidikan. memahami. dengan dan. kemampuan mengerti. materi. dapat. kelompok, menyajikan materi pelajaran dan berbagai. metode,. menggunakan. bantu. (misalnya gambar, foto, model), memotivasi semangat belajar berupa penguatan, pujian, memberikan nilai terhadap hasil belajar. secara. rumah, memberikan tes/kuis di awal/diakhir. keseluruhan. Keberhasilan tersebut dapat di tunjukan. siswa. atas seperti menerapkan metode belajar. sebab guru mempunyai. proses. agar. upaya untuk mengatasi masalah-masalah di. sekolah faktor utamanya yang menunjang. keberhasilan. atas. berusaha melaksanakan berbagai cara dan. meningkatakan kualitas pembelajaran di. mencapai. di. maksimal alat. Dalam hal ini guru telah. oleh faktor siswa itu sendiri, namun untuk. dalam. kurang. hasil yang di harapkan dapat tercapai secara. dan prasarana dan juga sangat dipengaruhi. penting. siswa. meningkatkan aktivitas belajarnya sehingga. berhasil atau. dapat ditinjau dari faktor guru, faktor sarana. peranan. sehingga. tuntut dan berkewajiban untuk mengatasi. tidaknya proses pembelajaran matematika. adalah Guru,. pendapat,. Sebagai pengajar dan pendidik guru di. pembelajaran berlansung. Dapat di simpulkan,. siswa. menjadi pasif.. Rendahnya. pada. besar. melibatkan siswa secara aktif sehingga siswa. untuk. motivasi anak yang mengakibatkan tidak terjadinya. sebahagian. kurang. dilakukan guru matematika masih kurang. dan prasarana yang belum memadai, d). matematika,. yakni. disebabkan oleh sistem pembelajaran yang. kurang merangsang rasa ingin tau, c) Sarana. mempelajari. Matematika. sering. menyerap materi pelajaran. Hal ini bisa saja. merespon siswa untuk termotivasi dan. siswa. peneliti. bertanya, kurang mampu menyampaikan ide. masih menggunakan cara-cara yang kurang. perhatian. Talang,. dalam belajar Matematika, kurang mau. a) Dalam pembelajaran matematika guru. Kurangnya. Gunung. pembelajaran,. siswa. dan. memberi. pelajaran. tambahan di luar jam pelajaran efektif. Dari. yang. cara dan upaya yang telah guru Matematika. diajarkan.. lakukan tersebut, ternyata belum banyak 2.

(3) pengaruhnya terhadap peningkatan aktivitas. pelajaran pada tingkat yang lebih tinggi,. belajar siswa,sehingga hasil belajar siswa. karena dalam matematika materi yang satu. belum sesuai dengan yang di harapkan.. dengan materi yang lain saling berkaitan.. Kenyataan ini terlihat dari hasil ulangan. Penggunaan. bermacam-macam. harian 2 matematika semester 1 kelas, VII. metode, model dalam proses pembelajaran. SMPN1 Gunung Talang Tahun pelajaran. agar dapat meningkatkan aktifitas dan hasil. 2012/2013,. belajar. khususnya. kelas. VII3. siswa,. karena. metode,. model. Memperoleh Nilai paling banyak di bawah. pembelajaran merupakan alat bantu belajar. KKM yaitu 75. Seperti tertera pada tabel 1:. yang. Tabel.1:. Presentase. Kriteria. secara. fisik. digunakan. menginformasikan pesan yang dirangkum. Ketuntasan. dari. Minimal mata pelajaran matematika siswa kelas VII pada ulangan harian semester I SMPN1 Gunung Talang Tahun Pelajaran. materi. pelajaran. membangun. dan. pemahaman,. pengertian. sehingga. mengembangkan dan. Hal ini yang melatar belakangi peneliti untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Salah satu model pembelajaran yang diperkirakan mampu membuat siswa lebih aktif adalah model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization. hal ini. Matematika Kelas VII SMP N. 1 Gunung. disebabkan. Talang.. kooperatif. oleh tipe. model Team. belajar matematika siswa kelas VII SMPN1. keunggulan seperti berikut:. Gunung. 1. Model. tergolong nilai. belum. mencapai. Assisted. ini. mengkombinasikan. keunggulan pembelajaran kooperatif dan. ulangan harian 2 untuk mata pelajaran matematika. pembelajaran. Individualization ini memiliki keunggulan-. Dari Tabel 1 di atas terlihat bahwa hasil. rendah,Karena presentase ketuntasan. menambah. yang dicerna dalam proses belajar mengajar.. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) N KELAS ≤ 75 ≥ 75 O JUML JUML % % AH AH 1 VII.2 17 59% 12 41% 2 VII.3 20 74% 7 26% 3 VII.4 17 61% 11 39% 4 VII.5 18 64% 10 36% Sumber: Arsip Nilai Ulangan Harian 2 Guru. masih. dapat. wawasan dan menginterpretasikan pesan. 2012/2013.. Talang. untuk. program pengajaran individual.. Kriteria. 2. Model ini memberikan tekanan pada. Ketuntasan Minimal yang telah di tetapkan di. efek sosial dari belajar kooperatif. sekolah SMPN1 Gunung Talang yaitu 75.. 3. Model ini disusun untuk memecahkan. Jika masalah seperti ini dibiarkan, maka. masalah dalam program pengajaran,. siswa akan kesulitan untuk menghadapi 3.

(4) misalnya dalam hal kesulitan belajar. Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika. siswa secara individual.. dengan Penerapan model Kooperatif tipe. Menurut. (Suyetno,. 2004:9). model. Team. Assisted. pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted. Siswa. Kelas. termasuk. Individualization. dalam. Teori. pembelajaran kooperatif adalah kemampuan. dan aturan. Berdasarkan kutipan diatas,. dapat. terlihat. dan. yang. diselesaikan. dalam. siswa. akan. pembelajaran menemukan. berbagai fakta, keterampilan, konsep, dan aturan tertentu. Dalam interaksinya dengan. dalam. keadaan tersebut, siswa harus memiliki. kelompok tersebut.. kemampuan. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe. bahwa. matematika,. yang. lemah akan terbantu dalam memahami permasalahan. Dalam. langsung berupa fakta, keterampilan, konsep,. yang lemah dalam kelompoknya. Dengan. siswa. menyatakan:. tahu bagaimana semestinya belajar. Objek. bertanggung jawab membantu temannya. sedangkan. dalam. memecahkan masalah, belajar mandiri, serta. diperhatikan, maka siswa yang pandai ikut. keterampilannya,. Gagne. antara lain kemampuan menyelidiki dan. kooperatif keberhasilan kelompok sangat. kemampuan. belajar. dan objek langsung. Objek tidak langsung. yang setara. Karena pada pembelajaran. mengembangkan. Gunung. di peroleh siswa , yaitu Objek tidak langsung. anggota dalam kelompok memiliki tugas. pandai. SMPN1. pembelajaran matematika ada dua objek yang. kecil yang heterogen . Masing - masing. yang. VII.3. (Suherman,2003:33). siswa untuk bekerja sama dalam kelompok. siswa. Pada. Talang”.. pembelajaran kooperatif. Salah satu ciri. demikian,. Individualization. menyelidiki,. memecahkan. masalah, belajar mandiri,dan mengetahui. Individualization. cara belajar yang baik. Hal ini menuntut. diharapkan mampu meningkatkan aktivitas. siswa untuk belajar secara aktif. Keterlibatan. dan hasil belajar siswa, khususnya kelas VII.. siswa dalam belajar aktif dipengaruhi oleh. 3 SMP N 1 Gunung Talang dan pada. upaya guru dalam membelajarkan siswa.. umumnya siswa kelas VII yang lainnya,. Guru berperan sebagai fasilisator yang. sehingga persentase keaktifan siswa dan. membantu. persentase siswa yang mencapai Kriteria. menerapkan ide mereka.. Team. Assisted. Ketuntasan Minimal dapat meningkat.. siswa. menemukan. dan. (Slavin, 2008) membuat model ini. Alasan ini yang membuat peneliti ingin. dengan beberapa alasan. Pertama, model ini. melaksanakan Penelitian Tindakan kelas. mengkombinasikan keunggulan kooperatif. “Upaya. dan program pengajaran individual. Kedua,. yang. berjudul. Meningkatkan 4.

(5) model ini memberikan tekanan pada efek. fakta yang di peroleh peserta didik. (8). sosial dari belajar kooperatif. Ketiga, Team. Whole-Class Units, yaitu pemberian materi. Assisted Induvidualization disusun untuk. oleh. memecahkan. pembelajaran dengan strategi pemecahan. masalah. dalam. program. pengajaran, misalnya dalam hal kesulitan. guru. kembali. di. akhir. waktu. masalah.. belajar siswa secara individual. Aktifitas belajar adalah suatu usaha Model pembelajaran kooperatif tipe. yang dilakukan individu secara keseluruhan. Team Assisted Individualization memiliki. sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri. delapan komponen sebagai berikut. (1). dalam interaksi dengan lingkungan. Cronbch. Teams,. yaitu. pembentukan. kelompok. dalam. (Jamarah,. 2002:13). mengatakan. heterogen yang terdiri atas 4 sampai 5 peserta. Learning is Shown By change in behaviour. didik, (2) Placement Test, yaitu pemberian. as a result of expereince. Belajar sebagai. pre-tes kepada peserta didik atau melihat. suatu. rata-rata nilai harian peserta didik agar guru. perubahan tingkah laku sebagai hasil dari. mengetahui kelemahan peserta didik pada. pengalaman.. bidang. tertentu,. (3). Student. menciptakan. keberhasilan. individu. situasi ditentukan. kelompok. memberikan. bantuan. secara. proses. oleh. dan. hasil. terhadap. yang. Hasil belajar tidak akan pernah. baik tidak semudah yang dibayangkan tetapi harus didukung oleh sebuah kemauan dan minat. dalam. belajar. pengajaran yang baik.. Teaching Group, yakni pemberian materi guru. kemampuan. bahwa untuk mendapatkan hasil belajar yang. kerja. berhasil dalam menyelesaikan tugas. (6). dari. adalah. kegiatan belajar. Kenyataan menunjukkan. dan kelompok yang dipandang kurang. singkat. (Abdurrahman. dihasilkan selama seseorang tidak melakukan. kelompok yang berhasil secara cemerlang. secara. belajar. belajar.. individual. hasil. mengajar.. diperoleh anak setelah melalui kegiatan. guru. Team Score and Team Recognition, yaitu skor. belajar. dalam Ashari, 2007: 7) menyatakan bahwa. kepada peserta didik yang membutuhkan. (5). pemberian. oleh. berhasil atau tidaknya seorang siswa dalam. dimana. yaitu tahapan tindakan belajar yang harus oleh. ditunjukkan. Hasil belajar merupakan suatu ukuran. keberhasilan kelompoknya, (4) Team Study,. dilaksanakan. yang. Creative,. melaksanakan tugas dalam suatu kelompok dengan. aktifitas. menjelang. pemberian tugas kelompok. (7) Fact Test, yaitu pelaksanaan tes – tes kecil berdasarkan 5. serta. program.

(6) b.. Metodologi. Kegiatan Inti -. Siklus I. Guru membagikan bahan ajar yang sudah disiapkan guru dan. 1. Perencanaan. sisa mempelajarinya.. Tahap awal yang harus dilakukan yaitu membuat. rencana. tindakan. -. untuk. individu kepada sisiwa tentang. memperbaiki mutu atau pemecahan masalah.. materi yang baru dipelajari untuk. Untuk mengaktifkan siswa agar mendapat. mendapatkan skor dasar atau. hasil belajar yang lebih baik dalam mata. awal. pelajaran matematika, peneliti merencanakan. -. beberapa tindakan:. Guru membentuk kelompok yang beranggota 4-5 orang dengan. a. Menyusun jadwal penelitian b. Membuat. Guru memberikan kuis secara. Rencana. kemampuan berbeda (heterogen) Pelaksanaan. -. Pelajaran. secara individu dalam kelompok,. c. Membuat bahan ajar untuk siswa setiap. dan. kali pertemuan.. kelompok. saling. kelompok. -. 2. Pelaksanaan. 1) Sebagai. apersepsi,. siswa. kembali. tentang. dasar. berkaitan. diingatkan kompetensi. materi. yang. rangkuman,. dan. memeriksa gagasan pada materi pelajaran yang telah dipelajari. -. Guru memberikan kuis sicara individu. akan -. dipelajari. Guru memberikan pengarahan kepada kelompok berdasarkan. 2) Peneliti menyampaikan tujuan. perolehan nilai belajar individu. pembelajaran. memberikan. dari skor dasar keskor kuis. motivasi. berikutnya.. untuk materi selanjutnya dalam -. kehidupan sehari-hari. 4) Menyampaikan pembelajaran. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat. a. Kegiatan Pendahuluan. 3) Peneliti. setiap. memeriksa jawaban teman satu. d. Membagi kelompok siswa.. dengan. Siswa mendiskusikan hasil kerja. yang sekiranya belum dipahami. model kooperatif. Guru menegaskan kembali materi. siswa. tipe. c. Kegiatan Penutup. Team Assisted Individualization. 1) Membantu kesimpulan 6. siswa. menarik.

(7) 2) Memberikan tugas pekerjaan. 1. Aktivitas Siswa. rumah (PR), secara individu. Untuk melihat hasil belajar siswa. (sesuai dengan hasil belajar. dalam. siswa).. maka. aktivitas. dianalisis dengan cara menentukan yang. 3. Pengamatan Observasi. pembelajaran,. merupakan. diamati.. kegiatan. . pengumpulan data yang dilakukan untuk. P = ∑ X 100% . mengamati aktivitas siswa selama proses Keterangan : P = Persentase aktivitas. pembelajaran berlangsung. Setiap aktivitas siswa yang tertulis pada format observasi. F = Frekuensi Aktivitas. dicatat oleh observer yang dilakukan setiap ∑. tatap muka. 4. Refleksi. =. Banyak siswa. Selanjutnya dalam persentase yang. Refleksi merupakan tahap pengambilan. diperoleh. keputusan dari analisis data pada siklus I dan. sebagai. interprestasi. aktivitas. belajar berpedoman pada (Djamarah, dalam. mengemukakan refleksi terhadap kegiatan. Isjoni,2005:154) adalah sebagai berikut:. pada siklus berikutnya. Dalam melaksanakan 75% < P ≤ 100% = Baik sekali. pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted. 50% < P ≤ 75%. = Baik. kelemahan dan kekurangan pada siklus I dan. 25% < P ≤ 50%. = Cukup. akan menjadi bahan pertimbangan untuk. 0%. = Kurang. Individualization. ini. akan. ditemukan. < P ≤ 25%. merancang perencanaan siklus berikutnya. Hasil. penelitian. pada. siklus. I. 1. Aktivitas Guru. akan. direfleksikan untuk pelaksanaan siklus II. Data aktivitas peneliti diperoleh dari. dengan mengacu pada indicator keberhasilan.. setiap pertemuan, kemudian dianalisis dalam satu siklus untuk mengetahui aktivitas yang. Siklus II Perencanaan. perlu diperhatikan dan ditingkatkan pada dan. tindakan. yang. siklus berikutnya dengan cara:. dilakukan pada siklus II mengacu langkahNilai. angkah pada sikus I akan diadakan refleksi.. =. 

(8)     .  100. Teknik analisis data dalam penelitian ini akan dilakukan dalam dua kelompok. Selanjutnya dalam skor yang diperoleh. yaitu:. sebagai 7. interprestasi. aktivitas. peneliti.

(9) berpedoman. pada. Arikunto. (2006:251). Hasil dan Pembahasan. seperti berikut:. 1. Aktivitas Belajar Data Penelitian Tindakan Kelas ini telah. 80% <t ≤ 100% = Baik sekali (BS). diperoleh. 60% <  ≤ 80% = Baik ( B). menggunakan. model. pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization yang dilakukan dari tanggal. 40% <  ≤ 60% = Cukup (K) 0% <  ≤ 40%. dengan. 27 April sampai dengan 01 Juni 2013. Pengumpulan. = Kurang (K). data. penelitian. dilakukan. sebanyak 11 kali pertemuan yaitu: 4 kali 2. Hasil Belajar. pertemuan pada siklus I untuk penyajian. Data yang diperoleh dari hasil belajar. materi ditambah satu tes siklus I seperti. matematika siswa dianalisis dengan kriteria. tertera pada tabel dan 5 kali penyajian materi. ketuntasan secara klaksikal dalam persen,. siklus II ditambah tes akhir siklus II setiap. dengan menggunakan rumus berikut: P =.  . . akhir siklus diadakan tes. Tabel 2. Rekapitulasi Aktivitas Siswa pada. %. Siklus I. Keterangan : P = Ketuntusan. belajar. Akti vitas yang Dia mati. secara individu S = Jumlah. siswa yang. memperoleh nilai ≥ 75 n = Jumlah siswa Menghitung matematika. siswa. rata-rata pada. hasil. belajar. setiap. siklus. dalam Isjoni dengan menggunakan rumus: ∑ #$. 3. 4. Jm h. %. Jm h. %. Jm h. %. Jm h. %. 1. 19. 73,07. 22. 84,61. 24. 92,30. 26. 100,00. 2. 14. 53,84. 13. 50,00. 16. 61,53. 17. 65,38. 3. 21. 80,76. 18. 69,23. 20. 76,92. 26. 100,00. 4. 21. 80,76. 24. 92,30. 26. 100,00. 26. 100,00. 5. 9. 34,61. 12. 46,15. 14. 53,84. 12. 46,15. 323,04. 342,31. 384,59. 411,53. 64,60. 68,46. 76,91. 82,30. 73,07. terlihat adanya peningkatan. Karena untuk. ( Arikunto, dalam Isjoni, 2010:152). analisis pada siklus I didapat rata-rata. = rata-rata. 73,07%, Hal ini menunjukan bahwa belum. ∑ Xi = jumlah nilai seluruh. tercapai. siswa N. 2. Aktivitas untuk tiap pertemuan sudah. . Keterangan : x&. 1. Juml ah Rata -rata Rata -rata pada siklu sI. dilakukan yang berpedoman pada Djamarah,. "= . % Jumlah Siswa yang Aktif Pada Pertemuan. indikator. keberhasilan. ditetapkan (rata-rata % aktivitas 75%.).. = Jumlah siswa. 8. yang.

(10) Untuk hasil tes belajar dapat dilihatI pada tabel berikut ini: Aktivitas untuk tiap pertemuan sudah. Tabel 3. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa. Tes Siklus. terlihat adanya peningkatan. Karena untuk. I. analisis pada siklus I didapat rata-rata. Jumlah siswa yang mengikuti tes Jumlah siswa yang tuntas. 73,07%, Hal ini menunjukan bahwa belum. 13. tercapai. indikator. keberhasilan. yang. ditetapkan (rata-rata % aktivitas 75%.).. Nilai rata-rata Persentase tuntas. 26. 69,23 yang. Untuk hasil tes belajar dapat dilihat pada tabel berikut ini:. 50,00. Tabel 5. Rekapitulasi Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Pada Lima. Jumlah siswa yang tuntas belajar 13. Kali Pertemuan Siklus II. orang dari 26 orang siswa yang hadir dan persentase yang tuntas 50,00%. Hal ini. % Jumlah Siswa yang Aktif Pada Pertemuan. menunjukan belum tercapainya indikator. Akt ivit asy ang Dia mat i. yang dirumuskan (hasil belajar 60%). Hasil analisis aktivitas siswa maupun hasil tes belajar. belum. mencapai. 5. 6. 7. 8. 9. J m h. %. J m h. %. J m h. %. J m h. %. J m h. %. 1. 21. 80, 76. 23. 88, 46. 24. 92,3 0. 25. 96,15. 26. 100, 00. 2. 11. 40, 30. 13. 50, 00. 14. 53,8 4. 15. 57,69. 16. 61,5 3. 3. 21. 80, 76. 23. 88, 46. 24. 92,3 0. 25. 96,15. 26. 100, 00. 4. 21. 80, 76. 23. 88, 46. 24. 92,3 0. 25. 96,15. 26. 100, 00. 5. 9. 34, 61. 11. 42, 30. 12. 46,1 5. 13. 50,00. 14. 53,8 4. indikator. keberhasilan, maka penelitian ini dilanjutkan pada siklus II. Tabel 4. Rekapitulasi Aktivitas Siswa pada Siklus I Aktivit as yang Diama ti. % Jumlah Siswa yang Aktif Pada Pertemuan 1 Jm h. 1. 19. 2. 14. 3. 21. 4. 21. 5. 9. Jumla h Ratarata Ratarata pada siklus. 2 % 73, 07 53, 84 80, 76 80, 76 34, 61 32 3,0 4 64, 60. Jm h 22 13 18 24 12. 3 % 84, 61 50, 00 69, 23 92, 30 46, 15 34 2,3 1 68, 46. 4. Jmh. %. Jmh. %. 24. 92,30. 26. 100,00. 16. 61,53. 17. 65,38. 20. 76,92. 26. 100,00. 26. 100,00. 26. 100,00. 14. 53,84. 12. 46,15. 384,59. 411,53. 76,91. 82,30. Ju mla h. 317 ,19. 357 ,68. 376, 89. 396,14. 415, 37. Rat arata. 63, 68. 71, 53. 75,3 7. 79,22. 83,0 7. Rat arata sikl us II. 73,07. 9. 74,57 = 75.

(11) Dari tabel aktivitas siswa pada siklus II. dengan nilai rata-rata 69,80% dan pada siklus. telah mencapai target indiaktor keberhasilan. II sudah tuntas secara klasikal. Hal ini. (indicator keberhasilan aktivitas 75%).. menunjukan tercapainya target pembelajaran. Tabel 6. Ketuntasan hasil belajar siswa. yang. siklus II. belajar siswa 60%).. Tes Siklus. diinginkan. Dapat. II. (persentase. ketuntasan. disimpulkan. bahwa. pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted. Jumlah siswa yang mengikuti tes Jumlah siswa yang tuntas Persentase yang tuntas. 26. Individualization. meningkatkan. aktivitas dan hasil belajar matematika siswa. 16. kelas VII3 SMPN 1 Gunung Talang.. 61,50. Peningkatan. Nilai rata-rata. dapat. 69,80. persentase. aktivitas. telah. mencapai target yang diinginkan yaitu 75%. Penelitian dapat berhenti pada siklus II. Ketuntasan hasil belajar telah mencapai. karena telah tercapai target aktivitas belajar. target keberhasilan yaitu 61,50% sedangkan. dan rata-rata hasil belajar secara klaksikal. siswa yang telah tuntas sebanyak 69,80%.. bagi siswa sudah ada peningkatan.. Hal ini berarti peneliti telah mencapai angka 2. Pembahasan. ketuntasan dan dapat dikatakan peneliti telah. Penelitian tindakan kelas ini dapat. berhasil mencapai angka ketuntasan. Tabel 7. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa. meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Pada Siklus I dan Siklus II.. matematika. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengamatan melalui aktivitas belajar pada. Tes Siklus Jumlah siswa yang mengikuti tes Jumlah siswa yang tuntas Persentase yang tuntas Nilai rata-rata. I. II. 26. 26. 13. 16. lampiran XV. Persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran secara umum adanya peningkatan dari pertemuan pertama sampai pertemuan sembilan. Peningkatan. 50,00. 61,50. aktivitas ini adalah suatu keberhasilan bagi. 69,23. 69,80. peneliti kooperatif. Dari tabel diatas terlihat perbandingan. dengan tipe. model. pembelajaran. Team. Assisted. Individualization pada materi bangun datar.. persentase hasil belajar siswa dari dua siklus.. Selama melakukan penelitian, pada. Siklus I terdapat 50,00% siswa yang tuntas. siklus I, siswa merasa canggung dalam. dengan. beraktivitas terutama pada kerjasama sesama. nilai. rata-rata. siswa. 69,23%,. sedangkan pada siklus II terdapat 61,50%. anggota 10. kelompok. berkemampun. tinggi.

(12) dengan kelompok berkemampuan rendah.. yang baik. Hal ini terbukti pada siklus I. Terhambatanya. persentasenya. kegiatan. yang. menjadi. sebesar. 50,00%.. kendala dalam diskusi masih dapat diatasi. Sedangkan pada siklus II mencapai. walaupun merupakan tingkah laku siswa.. 61,50%.. Pelaksanaan kegiatan penelitian kelas. Saran. VII 3 SMP N Gn. Talang dengan model pembelajaran. tipe. Team. Sehubungan dengan hasil penelitian yang diperoleh maka disarankan kepada. Assisted. Individualization merupakan hal yang baru. guru-guru. untuk. bagi siswa, sehingga dalam pelaksanaannya. pembelajaran. peneliti menemui berbagai masalah yang. Individualization. disebabkan oleh siswa. Seperti masih sedikit. matematika.. mencoba. tipe. menerapkan. Team. dalam. Assisted. pembelajaran. yang mendengarkan penjelasan guru. Siswa masih takut mengemukakan pendapat pada. Ucapan Terimakasih. saat guru bertanya. Siswa yang bertanya. Dalam penulisan ini peneliti banyak. hanya siswa yang sudah paham.. dibantu oleh berbagai pihak. Untuk itu pada. Kesimpulan. kesempatan ini peneliti mengucapkan terima. Berdasarkan hasil penelitian yang. kasih yang tulus kepada:. diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai. 1. Bapak. berikut :. Drs.. H,. Mukhni,. M.. Pd,. Pembimbing I. 1. Pembelajaran. matematika. dengan. 2. Ibu Dra. Niniwati, M.Pd, Pembimbing. menggunakan model pembelajaran tipe. II. Team Assisted Individualization di SMP. 3. Ibu Dra. Rita Desfitri, M.Sc, Ketua. N 1 Gn. Talang pada kelas VII 3 dapat. Program Studi Pendidikan Matematika. meningkatkan aktivitas belajar siswa,. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. secara umum proses pembelajaran pada. Universitas Bung Hatta. siklus II telah dapat meningkatkan aktivitas. belajar. bila. 4. Ibu Syukma Netti, S.Pd, M,Si Sekretaris. dibandingkan. Program Studi Pendidikan Matematika. dengan siklus I. Hal ini dapat dibuktikan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. pada siklus I, persentase aktivitas siswa. Universitas Bung Hatta. sebesar 73,07%. Sedangkan pada siklus. 5. Dr.. II meningkat menjadi 74,07%.. Marsis,. Keguruan. 2. Hasil belajar siswa pada siklus II telah. M.Pd dan. Dekan Ilmu. Fakultas. Pendidikan. Universitas Bung Hatta. meningkat bila dibandingkan dengan. 6. Bapak-bapak dan Ibu staf pengajar. siklus I dan telah berada pada kategori. Jurusan 11. Matematika. IPA. Fakultas.

(13) Keguruan. dan. Ilmu. Pendidikan. Universitas Bung Hatta. Djamarah dalam Isjoni. 2005: 154. Tentang Aktivitas Siswa. Jakarta. Depdiknas.. 7. Kepala dan Staf Dinas Pendidikan dan. Slavin, E. Robert. 2008. Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktik.Bandung. Nusa Media.. Olah Raga Kabupaten Solok 8. H. Habibulah, S.Pd, M.M, kepala SMPN 1 Gunung Talang. Suherman Erman dkk. 2003: 33. Strategi Pembelajaran Matematematika Kontenporer.Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia.. Daftar Pustaka Abdurrahman Ashari. 2007: 7. Hasil Belajar. Jakarta. Bumi Aksara.. Suyito. 2004: 9. Model Pembelajaran Kooperatif Team Assisted Individualization (Team Assisted Individualization). Arikunto dalam Isjoni. 2010: 152. Menghitung Rata-rata Hasil Belajar. Jakarta. Bumi Aksara.. 12.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kedatangan rata - rata pada hari sibuk untuk 3 Loket adalah Tingkat Kegunaan Karyawan 0, 798 atau 79, 8 %. Probabilitas tidak adanya pengguna

Presentasi dan diskusi (pembelajaran melalui penyampaian gagasan dan argumen secara efektif dan efisien, mendengar, memahami dan menerima gagasan yang berbeda, serta

Selanjutnya penelitian yang juga berperan terhadap efektivitas penaganan gangguan stress yaitu peranan dukungan sosial terhadap tingkat stres siswa kelas unggulan

 Peserta didik mendiskusikan dengan kelompoknya mengenai modifikasi wadah tanam yang dapat digunakan untuk menanam tanaman sayur berdasarkan pengamatan dari gambar berdasarkan

&#34;Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kecukupan Modal, Kualitas Aktiva Produktif (KAP), dan Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan (studi pada bank umum syariah di

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Matematika. © Novian Nurcahyo 2014

Berdasarkan hasil penelitian, pada jarak tanam 100x50x45 cm (kontrol) dan pemberian pupuk ZA 10 gram menunjukkan hasil terbaik pada parameter tinggi tanaman, diameter batang,

Yang bertanda tangan dibawah ini Kelompok Kerja Barang Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Kepulauan Aru, berdasarkan :. Berita Acara Pemberian Penjelasan (BAPP) Nomor