53 4.1 Uji Kualitas Data
Penyebaran kuesioner pertama dilakukan dengan cara 30 kuesioner disebar di KPP Pratama Semarang Timur untuk mengetahui kualitas data suatu kuesioner.
Proses selanjutnya adalah melakukan uji validitas dan uji realiabilitas terhadap masing-masing indikator dari variabel independen dan variabel dependen agar suatu kuesioner dapat dipakai didalam penelitian ini.
4.1.1 Uji Validitas
Untuk menguji valid dan tidaknya pernyataan yang akan diajukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel.
a. Apabila r hitung > r tabel maka pernyataan valid.
b. Apabila r hitung < r tabel maka pernyataan tidak valid.
Hasil uji validitas dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas
Variabel No.item r hitung r table Keterangan
Sistem e- Registration
1 2 3 4 5
0,576 0,623 0,584 0,483 0,584
0,361 Valid
Sistem e- SPT
1 2 3 4
0,448 0,579 0,524 0,510
0,361 Valid
5 0,675 Sistem e-
Filling
1 2 3 4 5
0,543 0,421 0,569 0,560 0,421
0,361 Valid
Kepatuhan Wajib Pajak
1 2 3 4 5
0,570 0,620 0,788 0,599 0,700
0,361 Valid
Sumber: Output SPSS 20
Berdasarkan hasil diatas dapat dijelaskan bahwa r hitung > r tabel (0,361) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua item dalam indikator variabel- variabel penelitian ini (Sistem e-Registration, e-SPT, e-Filling dan Kepatuhan Wajib Pajak) adalah valid.
4.1.2 Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabel dan tidak dapat diukur dengan melihat Koefisien Alpha Cronbanch. Jika nilai Cronbanch Alpha > 0,70 variabel dikatakan Reliabel, sebaliknya jika nilai Cronbanch Alpha < 0,70 variabel dikatakan tidak reliabel. Hasil Uji Reliabilitas dapat dilihat di tabel 4.2:
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas
No Indikator Nilai r Alpha
tabel
Nilai r Alpha hitung
Keterangan
1 Sistem e-Registration 0,7 0,790 Reliabel
2 Sistem e-SPT 0,7 0,768 Reliabel
3 Sistem e-Filling 0,7 0,738 Reliabel
4 Kepatuhan Wajib Pajak 0,7 0,846 Reliabel
Sumber: Output SPSS 20
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel e- sistem e-registration, e-SPT, e-filling dan kepatuhan wajib pajak, ternyata diperoleh nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,7. Dengan demikian, maka hasil keseluruhan variabel adalah Reliabel.
4.2 Deskripsi Responden
Responden dalam penelitian ini adalah para Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Timur yang telah menggunakan Sistem e-registration, e-SPT dan e-Filling. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 responden. Berikut ini adalah data penyebaran kuesioner yang ditunjukan dalam tabel 4.3 :
Tabel 4.3
Data Penyebaran Kuesioner
No Keterangan Jumlah
1 Kuesioner yang disebar 100
2 Kuesioner yang tidak kembali 0
3 Kuesioner yang kembali 100
4 Kuesioner yang diolah 100
5 Tingkat Pengembalian 100%
Sumber: Data primer yang diolah
Dari tabel 4.3 di atas menunjukkan jumlah kuesioner yang disebar adalah 100 kuesioner, dan semua kuesioner kembali atau dengan tingkat pengembalian 100%.Sehingga jumlah kuesioner yang diolah adalah 100 data.Selanjutnya, dari 100 data yang diolah tersebut dapat diketahui data demografi. Berikut deskripsi identitas responden penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, umur, pendidikan, dan pekerjaan.
4.2.1 Deskripsi Responden berdasarkan Jenis Kelamin.
Karakteristik responden berdasarkan Jenis Kelamin dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4
Deskripsi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-laki 51 51,00
2 Perempuan 49 49,00
Total 100 100
Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 51 orang sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 49 orang.
4.2.2 Deskripsi responden berdasarkan Umur Tabel 4.5
Tingkat Umur Responden
Data Deskritiff Keterangan Jumlah Presentase
Usia
<20 Tahun 0 0%
20-29 Tahun 34 34%
30-39 Tahun 37 37%
40-49 Tahun 23 23%
≥50 Tahun 6 6%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.5 tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa responden dengan umur <20 tahun sebanyak 0 responden atau 0%, responden dengan umur 20- 29 tahun sebanyak 34 responden atau 34%, responden dengan umur 30-39 tahun sebanyak 37 responden atau 37%, responden dengan umur 40-49 tahun sebanyak 23 responden atau 23%, responden ≥50 tahun sebanyak 6 responden atau 6%.
4.2.3 Deskripsi responden berdasarkan Pendidikan Tabel 4.6
Pendidikan Terakhir
Data Deskritif Keterangan Jumlah Prosentase Pendiddikan
Terakhir
SLTA 19 19%
D3 21 21%
S1 57 57%
Pasca
Sarjana(S2/S3)
3 3%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi yang berpendidikan SLTA sebesar 19% atau sebanyak 19 orang. Berpendidikan Diploma 3 sebesar 21% atau 21 orang, sedangkan yang berpendidikan S1 sebesar 57% atau sebanyak 57 orang, dan yang berpendidikan Pasca Sarjana (S2/S3) sebesar 3% atau sebanyak 3 orang. Mayoritas Wajib Pajak Orang Pribadi yang menggunakan sistem e-Registration, e-SPT dan e-Filling pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Timur adalah berpendidikan Sarjana (S1).
5 Deskripsi responden berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.7 Pekerjaan
Data Deskritif Keterangan Jumlah Prosentase
Pekerjaan
PNS 9 9%
Pegawai BUMN 2 2%
Karyawan 87 87%
Wirausaha 0 0
Tidak Bekerja 0 0
Lainnya 2 2%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa Wajib Pajak Orang Pribadi yang bekerja sebagai PNS sebanyak 9 orang atau 9%, bekerja sebagai pegawai BUMN
sebanyak 2 orang atau sebesar 2 %, responden bekerja sebagai karyawan sebanyak 87 orang atau 87%, responden yang bekerja sebagai Wirausaha 0, sedangkan yang tidak bekerja 0 dan yang pekerjaan lainnya sebanyak 2 orang atau 2%. Mayoritas Wajib Pajak Orang Pribadi yang menggunakan Sistem e-Registration, e-SPT dan e- Filling pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Semarang Timur adalah Bekerja sebagai Karyawan.
4.3 Hasil Analisis Data
4.3.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui penilaian responden terhadap pernyataan yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Statistik deskriptif dilakukkan dengan membuat nilai rata-rata pada setiap item jawaban, dan untuk melihat penilaian responden digunakan nilai rentang skala sebagai berikut:
Nilai maksimum :5 Nilai minimum :1 Rentang skala :5−1
5 = 0,8 Kategori:
1. 1,0 - 1,80 = sangat rendah/sangat buruk 2. 1,81 - 2,60 = rendah/buruk
3. 2,61 – 3,40 = sedang/cukup 4. 3,41 – 4,20 = tinggi/baik
5. 4,21 – 5,00 = sangat tinggi/ sangat baik
Hasil statistik deskriptif dari masing-masing variabel dapat dilihat sebagai berikut:
4.3.1.1 Variabel Sistem e-Registration
Dalam variabel Sistem e-Registration terdiri dari indikator dengan 5 pernyataan yang diajukan kepada responden. Berikut hasil statistik deskriptif variabel Sistem e-Registration:
Tabel 4.8
Hasil Statistik Deskritif Variabel Sistem e-Registration
Indikator Frekuensi Jawaban Responden Rata
-rata
STS TS KS S SS
1 Bobo
t
2 Bobot 3 Bobot 4 Bobot 5 Bobo
t Dengan
diterapkannya sisteme-
Registration, wajibpajakdapatde nganmudahmelaku kanpendaftaranseca ra online.
0 0 0 0 0 0 67 268 33 165 4,33
Denganditerapkann
yasistem e-
Registration, wajibpajakdapatme lakukanperubahan data
wajibpajaksecara online.
0 0 0 0 4 12 69 276 27 135 4,23
Denganditerapkann
yasistem e-
Registration, wajibpajakdapatme lakukanpendaftaran wajibpajakbarujikai nginmemperolehno mor NPWP.
0 0 1 2 8 24 67 268 24 120 4,14
Denganditerapkann
yasistem e- Registration, wajibpajaktidakperl ulagi menunggu berkas pendaftaran dari Wajib Pajak untuk melakukan proses validasi NPWP.
0 0 1 2 7 21 66 264 26 130 4,17
Denganditerapkann
yasistem e-
registration, wajibpajakdapatme lihatinformasiperub ahan-
perubahansecara administrative.
0 0 0 0 3 9 70 280 27 135 4,24
Total 4,22
Sumber: Data Primer yang diolah
Dari hasil output tabel 4.8 Hasil pernyataan responden mendapatkan skor rata-rata sebesar 4,22, yang menunjukkan Sistem e-Registration sangat baik. Rata- rata tertinggi diperoleh sebesar 4,33, artinya bahwa responden sangat setuju Dengan diterapkannya sistem e-Registration, wajib pajak dapat dengan mudah melakukan pendaftaran secara online. Dan sebaliknya rata-rata terendah sebesar 4,14 pada indikator dengan diterapkannya sistem e-Registration, wajib pajak dapat melakukan pendaftaran wajib pajak baru jika ingin memperoleh nomor NPWP, karena sebagian responden masih belum dapat melakukan pendaftaran wajib pajak baru jika ingin memperoleh nomor NPWP.
4.3.1.2 Variabel Sistem e-SPT
Dalam Variabel Sistem e-SPT terdiri dari indikator dengan lima pernyataan yang diajukan kepada responden. Berdasarkan hasil statistik deskritif variabel sistem e- SPT:
Tabel 4.9
Hasil statistik Deskritif Variabel Sistem e-SPT
Indikator Frekuensi Jawaban Responden Rata
-rata
STS TS KS S SS
1 Bobot 2 Bobot 3 Bobo t
4 Bobo t
5 Bob ot Sistem e-SPT
mudah dipelajari oleh pengguna (user friendly).
0 0 2 4 15 45 57 228 26 130 4,07
Sistem e-SPT dapat merekam data dengan cepat.
0 0 2 4 8 24 60 240 30 150 4,18
Dengan diterapkannya sistem e-SPT, wajib pajak dapat menyampaikan SPTsecara cepat dan aman, karena lampiran dalam bentuk media CD/flash disk.
0 0 0 0 5 15 61 244 34 170 4,29
Dalam sistem e-
SPT Data
perpajakan terorganisasi dengan baik.
0 0 0 0 4 12 66 264 30 150 4,26
Dalam sistem e-
SPT dapat
melakukan
perhitungan secara cepat dan tepat karena
menggunakan sistem komputer.
0 0 0 0 5 15 63 252 32 160 4,27
Total 4,21 Sumber: Data Primer yang diolah
Dari hasil output tabel 4.9 Hasil pernyataan responden mendapatkan skor rata-rata sebesar 4,21, yang menunjukkan bahwa Sistem e-SPT sangat baik. Rata-rata tertinggi sebesar 4,29, artinya bahwa responden sangat setuju dengan diterapkannya sistem e-SPT, wajib pajak dapat menyampaikan SPT secara cepat dan aman, karena lampiran dalam bentuk media CD/flash disk. Dan sebaliknya rata-rata terendah sebesar 4,07 pada indikator sistem e-SPT mudah dipelajari oleh pengguna (user friendly), karena sebagian responden masih belum menganggap sistem e-SPT mudah
dipelajari oleh pengguna (user friendly).
4.3.1.3 Variabel Sistem e-Filling
Dalam Variabel Sistem e-Filling terdiri dari indikator dengan lima pernyataan yang diajukan kepada responden. Berdasarkan hasil statistik deskritif variabel sistem e-Filling:
Tabel 4.10
Hasil Statistik Deskrpitif Variabel Sistem e-Filling
Indikator Frekuensi Jawaban Responden Rata
-rata
STS TS KS S SS
1 Bobot 2 Bob ot
3 Bob ot
4 Bob
ot
5 Bob
ot Dengan
diterapkanya sistem e-Filling wajib pajak dapat menyampaikan SPT dimanapun saya berada asal ada koneksi internet.
0 0 0 0 1 3 50 200 49 245 4,48
Dengan
diterapkannya sistem e-Filling, memudahkan wajib pajak dalam melakukan
perhitungan pajak.
0 0 0 0 4 12 63 252 33 165 4,29
Dengan diterapkanya
sistem e-Filing ,wajib pajak tidak perlu mencetak semua formulir lampiran.
0 0 0 0 1 3 72 288 27 135 4,26
Dengan diterapkannya sistem e-Filling memudahkan wajib pajak dalam pengisian SPT.
0 0 0 0 1 3 76 304 23 115 4,22
Sistem e-Filling ramah lingkungan karena
meminimalisasi penggunaan kertas.
0 0 0 0 2 6 63 252 35 175 4,33
Total 4,32
Sumber: Data Primer yang diolah
Dari hasil output tabel 4.10 Hasil pernyataan responden mendapatkan skor rata-rata sebesar 4,32, yang menunjukkan Sistem e-Filling sangat baik. Rata-rata tertinggi diperoleh sebesar 4,48, artinya bahwa responden sangat setuju dengan diterapkanya sistem e-Filling wajib pajak dapat menyampaikan SPT dimanapun saya berada asal ada koneksi internet. Dan sebaliknya rata-rata terendah sebesar 4,22 pada indikator dengan diterapkannya sistem e-Filling memudahkan wajib pajak dalam pengisian SPT, karena sebagian responden masih belum menganggap e-filling memudahkan wajib pajak dalam pengisian SPT.
4.3.1.4 Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
Dalam Variabel Kepatuhan Wajib Pajak terdiri dari indikator dengan lima pernyataan yang diajukan kepada responden. Berdasarkan hasil statistik deskritif variabel Kepatuhan Wajib Pajak.
Tabel 4.11
Hasil Statistik Deskriptif Variabel Kepatuhan Wajib Pajak
Indikator Frekuensi Jawaban Responden Rata
-rata
STS TS KS S SS
1 Bobot 2 Bob ot
3 Bob
ot
4 Bob
ot
5 Bobot Wajib pajak harus
memiliki NPWP sebagai pemenuhan hak dan kewajiban wajib pajak.
0 0 2 4 3 9 46 184 49 245 4,42
Wajib pajak selalu menyampaikan SPT ke kantor pajak tepat waktu sebelum batas akhir.
0 0 2 4 1 3 63 252 34 170
4,29
Wajib pajak harus menghitung pajak terutang dengan
benar dan
membayarkannya tepat waktu.
0 0 0 0 0 0 62 248 38 190 4,38
Wajib pajak harus mengisi SPT dengan benar.
0 0 0 0 1 3 67 268 32 160 4,31
Wajib Pajak harus membayar
kekurangan pajak yang ada sebelum dilakukkan
pemeriksaan.
0 0 0 0 7 21 69 276 24 120 4,17
Total 4,31
Sumber: Data Primer yang diolah
Dari hasil output tabel 4.11 Hasil pernyataan responden mendapatkan skor rata-rata sebesar 4,31, yang menunjukkan Kepatuhan wajib pajak sangat baik. Rata- rata tertinggi diperoleh sebesar 4,42, artinya bahwa responden sangat setuju wajib pajak harus memiliki NPWP sebagai pemenuhan hak dan kewajiban wajib pajak.
Dan sebaliknya rata-rata terendah sebesar 4,17 pada indikator Wajib Pajak harus membayar kekurangan pajak yang ada sebelum dilakukkan pemeriksaan, karena sebagian responden menganggap tidak harus membayar kekurangan pajak sebelum dilakukkan pemeriksaan.
4.4 Metode Analisis Regresi Berganda
Model regresi berganda digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala pengukuran interval atau rasio ddalam suatu persamaan linier (Indriantoro, 2009).
Analisis dalam penelitian ini mengunakan persamaan regresi liner berganda, yaitu analisis untuk lebih dari satu variabel independen sebagai berikut:
Y=α + β1X1 + β1X2 + β3X3 + e
Tabel 4.12
Hasil Uji Regresi Linear
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 1,494 ,523 2,855 ,005
Sistem e-Registration ,067 ,124 ,060 ,539 ,591 ,633 1,579
Sistem e-SPT ,138 ,113 ,136 1,223 ,224 ,645 1,551
Sistem e-Filling ,453 ,142 ,364 3,186 ,002 ,608 1,645
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak
Sumber: Output SPSS 20
Dari hasil output diatas pada kolom Beta dimasukkan kedalam persamaan : Kepatuhan Wajib Pajak = 0,060 Sistem e-Registration + 0,136 Sistem e-SPT + 0,364 Sistem e-Filling + e
a) Koefisien regresi Sistem e-Registration X1 = 0,060, bernilai positif, artinya semakin baik Sistem e-Registration akan meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak.
b) Koefisien regresi Sistem e-SPT X2 = 0,136, bernilai positif, artinya semakin baik Sistem e-SPT akan meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak.
c) Koefisien regresi Sistem e-Filling X3 = 0,364, bernilai positif, artinya semakin baik Sistem e-Filling akan meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak.
4.5 Uji Asumsi Klasik 4.5.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukkan untuk mengetahui distribusi data atau normal tidaknya data pada variabel dependen dilakukan dengan menggunakan kolmogorov- smirnovtest (Ghozali, 2011). Hasil pengujian adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation ,36534392
Most Extreme Differences Absolute ,070
Positive ,070
Negative -,042
Kolmogorov-Smirnov Z ,697
Asymp. Sig. (2-tailed) ,715
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Primer yang diolah.
Tabel 4.15 menunjukkan bahwa Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,715 lebih besar dari 0,05, dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal.
4.5.2 Uji Multikolinearitas
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas menurut perhitungan yang dilakukan dengan program SPSS dapat diketahui dengan berpedoman bahwa nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1 (Ghozali, 2011). Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan VIF disajikan pada tabel 4.14:
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 1,494 ,523 2,855 ,005
Sistem e-
Registration ,067 ,124 ,060 ,539 ,591 ,633 1,579
Sistem e-SPT ,138 ,113 ,136 1,223 ,224 ,645 1,551
Sistem e-Filling ,453 ,142 ,364 3,186 ,002 ,608 1,645
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak
Sumber: Output SPSS 20
Berdasarkan hasil tabel 4.14 tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
a) Sistem e-Registration (X1) mempunyai nilai Tolerance 0,633 > 0,1 dan nilai VIF 1,579 < 10 sehingga bebas dari Multikolonieritas.
b) Sistem e-SPT (X2) mempunyai nilai Tolerance 0,645 > 0,1 dan nilai VIF 1,551 < 10 sehingga bebas dari Multikolonieritas.
c) Sistem e-Filling (X3) mempunyai nilai Tolerance 0,608 > 0,1 dan nilai VIF 1,645 < 10 sehingga bebas dari Multikolonieritas.
4.5.3 Uji Heterokedastisitas
Uji Heterokedastisitas terjadi apabila tidak ada kesamaan deviasi standar nilai variabel dependen pada setiap variabel independen. Deteksi dengan menggunakan uji glejser dilihat dari jika tingkat signifikan seluruh variabel independen > 0,05 (Ghozali, 2011). Hasil pengujian heterokedastisitas dapat di lihat di tabel berikut:
Tabel 4.15
Hasil Uji Heterokedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -,020 ,315 -,065 ,949
Sistem e-Registration ,132 ,075 ,223 1,767 ,080
Sistem e-SPT -,045 ,068 -,082 -,659 ,512
Sistem e-Filling -,014 ,086 -,021 -,167 ,868
a. Dependent Variable: glejser
Sumber: Output SPSS 20
Berdasarkan tabel 4.15 dapat disimpulkan bahwa:
a) Sistem e-Registration mempunyai hasil bahwa nilai signifikan 0,080 > 0,05 sehingga semua variabel terbebas dari Heterokedastisitas.
b) Sistem e-SPT mempunyai hasil bahwa nilai signifikan 0,512 > 0,05 sehingga semua variabel terbebas dari Heterokedastisitas.
c) Sistem e-Filling mempunyai hasil bahwa nilai signifikan 0,868 > 0,05 sehingga semua variabel terbebas dari Heterokedastisitas.
4.6 Uji Hipotesis
4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F bertujuan menunjukkan apakah dalam model regresi semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen, yang diuji pada tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2011). Hasil uji F dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 4.16 Hasil Uji F
Sumber: Output SPSS 20
Tabel 4.16 dalam model ANOVA dapat diperoleh F hitung sebesar 10,089 dengan tingkat signifikan 0,000. Oleh karena tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 maka variabel Sistem e-Registration, e-SPT dan e-Filling secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu Kepatuhan Wajib Pajak.
ANOVA
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 4,166 3 1,389 10,089 ,000b
Residual 13,214 96 ,138
Total 17,380 99
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak
b. Predictors: (Constant), Sistem e-Filling, Sistem e-SPT, Sistem e-Registration
4.6.2 Uji Statistik t
Uji t bertujuan untuk menguji pengaruh satu variabel penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen, dengan tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali,2011). Hasil uji t dapat dilihat tabel berikut:
Tabel 4.17 Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 1,494 ,523 2,855 ,005
Sistem e-Registration ,067 ,124 ,060 ,539 ,591 ,633 1,579
Sistem e-SPT ,138 ,113 ,136 1,223 ,224 ,645 1,551
Sistem e-Filling ,453 ,142 ,364 3,186 ,002 ,608 1,645
a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak
Sumber : Output SPSS 20
Berdasarkan tabel 4.17 hasil uji t dinyatakan bahwa:
a) Sistem e-Registration (X1) memiliki nilai sig 0,591 > 0,05 maka H1 tidak diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Sistem e-Registration tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
b) Sistem e-SPT (X2) memiliki nilai sig 0,224 > 0,05 maka H2 tidak diterima.
Hal ini menunjukkan bahwa variabel Sistem e-SPT tidak berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
c) Sistem e-Filling (X3) memiliki nilai sig 0,002 < 0,05 maka H3 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa variabel Sistem e-Filling berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
4.7 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) menunjukkan mengenai besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dan hasilnya disajikan pada tabel 4.18 berikut ini:
Tabel 4.18
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,490a ,240 ,216 ,3710 1,685
a. Predictors: (Constant), Sistem e-Filling, Sistem e-SPT, Sistem e-Registration b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak
Sumber: Output SPSS 20
Dari tabel 4.18 dapat dilihat bahwa koefisien determinasi (Adjust R Square) sebessar 0,216 yang berarti bahwa variabel-variabel independen mampu menerangkan kepatuhan wajib pajak sebesar 21,6%. Sedangkan sisanya 78,4%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
4.8 Pembahasan
Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis mengenai pengaruh penerapan sisteme-Registratraion, e-SPT dan e-Filling terhadap Kepatuhan Wajib Pajak.
4.8.1 Pengaruh Penerapan Sistem e-Registration terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem e-Registration tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, sedangkan hasil uji signifikan simultan sistem e- Registration berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner secara keseluruhan wajib pajak orang pribadi yang menggunakan sistem e-Registration memiliki persepsi yang sangat baik mengenai penerapan sistem e-Registration terlihat dari total rata-rata sebesar 4,22.
Indikator yang memiliki rata-rata terbesar mengenai sistem e-Registration dengan diterapkanya sistem e-Registration, wajib pajak dapat dengan mudah melakukan pendaftaran secara online memiliki skor rata-rata 4,33. Berdasarkan jawaban responden wajib pajak terlihat dari 5 indikator pernyataan terdapat 2 indikator yang mempunyai nilai rata-rata terkecil. Indikator ketiga yang mengenai sistem e-Registration dengan diterapkannya sistem e-Registration, wajib pajak dapat melakukan pendaftaran wajib pajak baru jika ingin memperoleh nomor NPWP memiliki rata-rata sebesar 4,14. Indikator keempat tentang dengan diterapkannya sistem e-Registration, wajib pajak tidak perlu lagi menunggu berka pendaftaran dari wajib pajak untuk melakukan proses validasi NPWP.
Jawaban responden wajib pajak tentang kepatuhan wajib pajak dari 5 indikator pernyataan terdapat 1 indikator yang memiliki nilai rata-rata kecil.
Indikator kelima tentang wajib pajak harus membayar kekurangan pajak yang ada sebelum dilakukan pemeriksaan memiliki rata-rata sebesar 4,17.
Theory of planned of behavior (TPB) yang digunakan dalam penelitian ini
mampu mendukung hasil penelitian ini. Wajib pajak akan bertindak dalam memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan perasaan dan niat yang dimilikinya.
Niat yang muncul pada diri wajib pajak akan menimbulkan keyakinan terhadap hal- hal wajib pajak dalam bertindak atau berperilaku, jika wajib pajak memenuhi kewajibanya membayar pajak akan mendapatkan hasil yang menguntungkan bagi dirinnya atau malah menghambat dirinya.
Hal ini tidak mendukung penelitian Putra, dkk (2015) dan Syarariani dan Nadeak (2015) yang membuktikan bahwa sistem e-Registration berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
4.8.2 Pengaruh Penerapan Sistem e-SPT terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem e-SPT tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, sedangkan hasil uji signifikan simultan sistem e- SPT berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Berdasarkan data yang diperoleh dari jawaban responden pada kuesioner secara keseluruhan wajib pajak orang pribadi yang menggunakan sistem e-SPT memiliki persepsi yang sangat baik mengenai sistem e-SPT terlihat pada total rata-rata keseluruhan sebesar 4,21. Indikator yang memiliki rata-rata terbesar mengenai sistem e-SPT dengan diterapkanya sisteme- SPT, wajib pajak dapat menyampaikan SPT secara cepat dan aman, karena lampiran dalam bentuk media CD/ flasdisk memiliki rata-rata 4,29.
Berdasarkan jawaban wajib pajak terlihat dari 5 indikator pernyataan terdapat 2 indikator yang mempunyai nilai rata-rata terkecil. Indikator pertama tentang sistem e-SPT mudah dipelajari oleh pengguna (user friendly)memiliki nilai rata-rata sebesar 4,07 dan indikator kedua tentang sistem e-SPT dapat merekam data dengan cepat
memiliki nilai rata-rata 4,18. Jawaban responden wajib pajak tentang kepatuhan wajib pajak dari 5 indikator pernyataan terdapat 1 indikator yang memiliki nilai rata- rata kecil. Indikator kelima tentang wajib pajak harus membayar kekurangan pajak yang ada sebelum dilakukan pemeriksaan memiliki rata-rata sebesar 4,17.
Theory of planned ofbehavior(TPB) yang digunakan dalam penelitian ini
mampu mendukung hasil penelitian ini. Wajib pajak akan bertindak dalam memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan perasaan dan niat yang dimilikinya.
Niat yang muncul pada diri wajib pajak akan menimbulkan keyakinan terhadap hal- hal wajib pajak dalam bertindak atau berperilaku, jika wajib pajak memenuhi kewajibanya membayar pajak akan mendapatkan hasil yang menguntungkan bagi dirinnya atau malah menghambat dirinya.
Teori lain yang terkait adalah teori atribusi, dimana sikap wajib pajak juga merupakan kekuatan internal seorang wajib pajak dalam berperilaku. Dalam menentukan perilaku mereka, wajib pajak harus bisa memilih dan menentukan sikap dan tindakan yang baik. Pada dasarnya karakteristik personal seorang wajib pajak merupakan salah satu penentu terhadap kenaikan tingkat membayar pajak karena merupakan suatu faktor internal yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas.
Hal ini tidak mendukung penelitian Putra, dkk (2015), Zuhdi, dkk (2015) dan Indrayanto (2015) yang membuktikan bahwa Sistem e-SPT berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
4.8.3 Pengaruh Penerapan Sistem e-Filling terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan Sistem e-Filling berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini menunjukkan bahwa apabila sistem e-Filling
semakin baik, maka kepatuhan wajib pajak akan semakin meningkat. Hal tersebut dipertegas melalui statistik dari jawaban responden tentang Sistem e-Filling pada Wajib Pajak diKPP Pratama Semarang Timur. Dilihat bahwa nilai rata-rata pada deskriptif statistik pada sistem e-Filling yaitu sebesar 4,32 yang berada dalam kategori tinggi. Diketahui nilai rata-rata sistem e-Filling sebesar 4,32, artinya dari 100 responden tanggapan responden terhadap indikator sistem e-Filling rata-rata responden menjawab pernyataan dengan jawaban sangat setuju dengan nilai yang diatas rata-rata sebanyak 51 responden. Hal ini menunjukkan bahwa Sistem e-Filling dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Semarang Timur.
Dalam objek yang diteliti , Sistem e-Filling untuk memudahkan wajib pajak dalam pelaporan SPT sudah dilaksanakan secara optimal. Penggunaan sistem perpajakan yang baik memberikan kemudahan bagi wajib pajak orang pribadi.Penerapan sistem e-Filling tidak terlepas dari berbagai perilaku pemikiran wajib pajak seperti keunggulan sistem, kemudahan sistem dan kondisi yang memfasilitasinya yang dapat memudahkan wajib pajak dalam pelaporan SPT. E- Filling merupakan sistem yang memfasilitasi pelaporan pajak menjadi lebih mudah dan cepat yang berdampak positif bagi wajib pajak sehingga menunjukkan sistem e- Filling berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.
Teori TAM (Technology Accepance Model) mendukung hasil penelitian ini karena sistem e-Filling merupakan sistem teknologi informasi yang digunakan oleh pemakai atau wajib pajak, sistem ini memiliki dua konstruk yaitu kegunaan persepsian dan kemudahan penggunaan persepsian. kemudahan penggunaan ini merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan keputusan jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi ini mudah dan berguna maka dia akan
menggunakanya, karena dengan adanya sistem informasi yang mudah digunakan akan memberikan kepuasan kepada wajib pajak dan diharapkan kepatuhan wajib pajak meningkat.
Teori theory of planned of behaviormendukung penelitian ini yang menunjukkan Wajib pajak akan bertindak dalam memenuhi kewajiban pajaknya sesuai dengan perasaan dan niat yang dimilikinya. sistem perpajakan yang diterapkan efektif dan efisien, serta penyuluhan-penyuluhan pajak yang memberi motivasi kepada wajib pajak agar taat pajak, akan membuat wajib pajak memiliki keyakinan atau memilih perilaku taat dan patuh pajak.
Teori lain yang terkait adalah teori atribusi, dimana sikap wajib pajak juga merupakan kekuatan internal seorang wajib pajak dalam berperilaku. Dalam menentukan perilaku mereka, wajib pajak harus bisa memilih dan menentukan sikap dan tindakan yang baik.Pada dasarnya karakteristik personal seorang wajib pajak merupakan salah satu penentu terhadap kenaikan tingkat membayar pajak karena merupakan suatu faktor internal yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas. Faktor-faktor internal-eksternal digunakan sebagai persepsi wajib pajak untuk membuat penilaian mengenai pajak.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukkan oleh Putra, dkk (2015), Susmita, dkk (2016) dan Nugroho, dkk (2014) yang menyatakan bahwa Sistem e- Filling memiliki pengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak.