• Tidak ada hasil yang ditemukan

e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Dalam Proses Pembelajaran Terhadap Keterampilan Proses

Sains dan Hasil Belajar IPA Kelas V SD Gugus IV Kecamatan Sukasada

Luh Aryani, A.A.I.N. Marhaeni

2

, W.Suastra

1,2

Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

E-mail : [email protected], agung.marhaeni@pasca.ac.id, wayan [email protected].

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan keterampilan proses sains, (2) perbedaan hasil belajar IPA di Gugus IV Kecamatan Sukasada, dan (3) perbedaan keterampilan proses sains dan hasil belajar IPA secara simultan, sebagai akibat dari pemanfaatan lingkungan sekitar pada pembelajaran IPA pada siswa kelas V SD Gugus IV Kecamatan Sukasada. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu. Populasi penelitian berjumlah 171 orang. Design penelitian ini menggunakan teknik Post-Tes Only Control Group Design. Jumlah sampel 88 siswa kelas V SD No.1, 2 Ambengan dan SD No. 1, 2 Sukasada. Data keterampilan proses sains dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi dan data hasil belajar IPA dikumpulkan dengan tes pilihan ganda. Data dianalisis dengan statistik Manova.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang mengikuti penerapan lingkungan sekitar dengan keterampilan proses sains yang mengikuti pembelajaran konvensional (F=43,662;p<0,05), (2) terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang mengikuti penerapan lingkungan sekitar dengan yang mengikuti pembelajaran konvensional (F=130,594;p,0,05), dan (3) terdapat perbedaan keterampilan proses sains dan hasil belajar IPA siswa antara siswa yang mengikuti penerapan lingkungan sekitar dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (F=79,75;p<0,05)

Kata kunci : lingkungan alam sekitar, ketrampilan proses sains, dan hasil belajar IPA.

Abstract

This study aims at investigating (1) the difference of science process, (2) the difference of natural science learning achievement in Cluster IV Sukasada Subdistric, and (3) the difference of science process and natural science learning achievement simultaneously, as the result of the use of surrounding environment on natural science learning of fifth grade primary school students of Cluster IV Sukasada Subdistric. It was a quasi-experiment with the total population of 171 students. The design used was posttest only control group design with the sample of 88 fifth grade students of SD No. 1, 2 Ambengan and SD No. 1, 2 Sukasada. The data of science process were collected using observation sheet and the data of natural science achievement were collected using multiple-choice test. The data were collected using Manova.

The result of the research shows that: (1) there is a difference of science process between students following the implementation of the use of surrounding environment and those following conventional learning (F=43,662;p<0,05), (2) there is a difference of students’ learning achievement between students following the implementation of the use of surrounding environment and those following conventional learning (F=130,594;p,0,05), and (3) there is a difference of science process and learning achievement between students following the implementation of the use of surrounding environment and those following conventional learning (F=79,75;p<0,05)

Keywords: surrounding environment, science process skill, natural science learning achievement

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh kedewasaan. Sebagai sebuah usaha, pendidikan memerlukan proses bertahap dan kontinyu. Artinya, pendidikan dilakukan sedikit demi sedikit secara berkesinambungan untuk mencapai kedewasaan. Kedewasaan yang dimaksud bukan hanya perubahan dewasa secara fisik, melainkan lebih mengarah pada perubahan kedewaan secara psikis, yaitu perubahan tingkah laku.

Perlu disadari bahwa arah pembelajaran dalam pendidikan tentunya adalah mengembangkan tingkah laku seperti yang telah disebutkan di atas.

Pencapaian pengembangan tingkah laku tidak terbatas pada pembelajaran yang dilaksanakan di dalam kelas. Sumber- sumber belajar sebagai objek interaksi pun tidak terbatas pada referensi atau buku- buku, tetapi semua hal yang dapat dimanfaatkan untuk membantu individu dalam mencapai tujuan.

Proses pembelajaran pada informasi, teknologi, dan globalisasi menuntut adanya perubahan dalam pembelajaran yang dilaksanakan dimana guru bukan lagi menjadi satu-satunya sumber belajar, guru diharapkan lebih banyak melakukan transformasi pengetahuan daripada mentransfer pengetahuan kepada siswa.

Sekolah dituntut untuk menghasilkan sumber daya manusia yang cerdas, berbudi luhur dan mampu beradaptasi dalam persaingan global.

Di dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional dinyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Abad 21 ditandai oleh pesatnya perkembangan sains dan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan di masyarakat, terutama teknologi informasi dan

komunikasi. Oleh karena itu, diperlukan cara pembelajaran yang dapat menyiapkan peserta didik untuk melek sains dan teknologi, mampu berpikir kritis, kreatif, serta dapat berargumentasi secara benar.

Di dalam Standar Kompetensi Lulusan BNSP (2006) disebutkan bahwa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta- fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Oleh karena itu dalam pembelajaran IPA ditekankan agar berorientasi pada lingkungan.

Pembelajaran berbasis lingkungan mengarah pada pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajarnya. Lingkungan dapat diformat maupun digunakan sebagai sumber belajar.

Suastra (2009:10) menyatakan bahwa pembelajaran sains di SD/MI bertujuan antara lain: (1) mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep- konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dan (2) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Sains mencakup dua hal yaitu IPA sebagai produk dan IPA sebagai proses.

IPA sebagai produk meliputi sekumpulan pengetahuan yang terdiri atas fakta-fakta, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip IPA.

IPA sebagai proses meliputi keterampilan- keterampilan dan sikap-sikap yang dimiliki oleh para ilmuwan (saintis). Keterampilan- keterampilan inilah yang disebut sebagai keterampilan proses IPA. Suastra (2009:64) menyatakan keterampilan dalam mencari tahu atau berbuat tersebut dinamakan dengan keterampilan proses yang meliputi mengamati, menafsirkan, meramalkan, menggunakan alat dan bahan, menerapkan konsep, merencanakan kegiatan, berkomunikasi, dan bertanya.

Melalui keterampilan proses dikembangkan sikap dan nilai yang meliputi rasa ingin tahu, jujur, sabar, terbuka, tidak percaya tahyul, kritis, tekun, ulet, cermat, disiplin, peduli terhadap lingkungan,

(3)

memperhatikan keselamatan kerja, dan bekerja sama dengan orang lain. Oleh karena itu pembelajaran sains di sekolah sebaiknya : (1) memberikan pengalaman pada peserta didik sehingga mereka kompeten melakukan pengukuran berbagai besaran fisis, (2) menanamkan pada peserta didik pentingnya pengamatan empiris dalam menguji menguji suatu pernyataan ilmiah (hipotesis).

Sains adalah sejumlah pengetahuan tentang alam sekitar yang disusun secara sistematis sehingga mudah dipahami dan dipelajari. Di dalam rangka mencapai tujuan pendidikan IPA tersebut,pendekatan yang digunakan dalam proses pembelajaran IPA antara lain : 1) pendekatan lingkungan, 2) pendekatan keterampilan proses, 3) pendekatan inquiri, 4) pendekatan terpadu.

(Samatowa dalam Arbawa, 2006:2 ).

Lingkungan sebagai salah satu sumber belajar memegang peranan sangat penting sebab pada dasarnya proses pembelajaran berlangsung selalu terkait dengan lingkungan.

Melalui lingkungan siswa mampu mendapatkan ilmu pengetahuan alam yang berharga. Demikian juga sebaliknya, melalui kegiatan belajar IPA siswa dapat lebih dekat dengan lingkungan serta mengetahui bagaimana melestarikan lingkungan tersebut. Dengan demikian, lingkungan sekitar menjadi media yang penting dalam kegiatan belajar IPA. Siswa akan menemukan berbagai permasalahan dan menemukan pula solusinya melalui lingkungan sekitarnya. Namun kenyataan pembelajaran IPA di sekolah dasar dihadapkan pada berbagai masalah seperti fasilitas, buku, media, dan dana sehingga dalam penerapannya tampak kurang memadai sehingga mutu pembelajaran IPA rendah.

Masalah lain yang nampak adalah aktivitas belajar siswa yang rendah, anak kurang antusias dalam kegiatan pembelajaran, konsentrasi anak dalam menerima pelajaran juga kurang, sarana dan prasarana pembelajaaran juga kurang.

Di samping itu masalah yang muncul bersumber dari karakteristik peserta didik yaitu variasi kemampuan intelegensi, bakat, minat dan kepribadian yang dimiliki siswa, kemampuan dasar bahan ajar, latar

belakang sosial, ekonomi, budaya, kondisi fisik, psikologis dan mental siswa. Anak tidak terangsang untuk peduli terhadap lingkungan sekitar, karena dalam proses belajar mengajar sumber belajar yang digunakan hanya buku teks pelajaran yang disediakan oleh sekolah, dan guru dalam proses pembelajaran sains masih menggunakan pola konvensional tanpa memperhatikan lingkungan sekitar siswa sebagai lingkungan belajar. Melihat masalah yang muncul yaitu tingkat keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa yang belum optimal, ini disebabkan karena masih banyak guru-guru dalam menuangkan konsep-konsep Sains dalam bentuk ceramah dan masih bersifat konvensional. Oleh karena itu melalui penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh pemanfaatan lingkungan alam sekitar terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa.

Tujuan penelitian ini adalah :

1) Untuk mengetahui perbedaan keterampilan proses sains pada mata pelajaran IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar dengan siswa yang mengikuti pembelajaran Konvensional?

2) Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar dengan siswa yang mengikuti pembelajaran Konvensional?

3) Untuk mengetahui perbedaan secara simultan keterampilan proses sains dan hasil belajar pada mata pelajaran IPA antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar dengan siswa yang mengikuti pembelajaran Konvensional?

METODE

Penelitian ini dilaksanakan pada kelas V Gugus IV Kecamatan Sukasada tahun pelajaran 2012/2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan lingkungan alam sekitar terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar IPA. Rancangan eksperimen

(4)

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non-Randomized Post-Tes Only Control Group Design.Penelitian ini melibatkan dua kelompok kelas yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada kelompok eksperimen pembelajaran dilaksanakan dengan pemanfaatan lingkungan dan ketrampilan proses, sedangkan pada kelompok kontrol pembelajaran dilaksanakan dengan pembelajaran konvensional. Mengacu pada permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN gugus IV Kecamatan Sukasada yang berjumlah 171 orang dengan jumlah sampel penelitian 88 orang.

Data tentang keterampilan proses sains dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi dan data hasil belajar IPA dikumpulkan dengan tes.

Hasil validasi isi keterampilan proses sains adalah 1. Dari 6 butir tes yang

diujicobakan semua dinyatakan valid.

Reliabilitas keterampilan proses sains adalah 0,959 dengan kategori tinggi.

Hasil validasi hasil belajar IPA adalah 1. Dari 43 butir soal yang diujicobakan, 8 butir soal dinyatakan tidak valid dan 35 butir dinyatakan valid.

Reliabilitas tes hasil belajar IPA adalah 0,793 dengan kriteria tinggi.

Data dalam penelitian ini dianalisis secara bertahap, meliputi: deskripsi data, uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas, uji homogenitas varian dan uji korelasi antar variabel terikat. Untuk mengetahui normalitas data digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov

dan

Shapiro-Wilk dengan bantuan SPSS 16 for windows.

Untuk menguji hipotesis menggunakan statistik Manova.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 0.1 Distribusi Data Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar IPA

Keterangan

A1Y1 : Keterampilan proses sains siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar.

A2Y1 : Keterampilan proses sains siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.

A1Y2 : Hasil belajar IPA yang mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar.

A2Y2 : Hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.

Bedasarkan hasil uji hipotesis Pertama dalam penelitian, didapat nilai koefisien F sebesar 43,662 (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan terhadap ketrampilan

proses sains siswa kelas V SD No 1, 2 Ambengan yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan lingkungan alam sekitar dengan siswa SD No. 1, 2 Sukasada yang mengikuti pembelajaran konvensional.

Data

Statistik A1Y1 A2Y1 A1Y2 A2Y2

Mean (𝑋 ) 21,04 18,24 30,28 25,78

Standar Deviasi (SD) 1,70 2,17 1,67 1,96

Varians (𝑆2) 2,89 4,72 2,79 3,84

Skor Minimum (𝑋𝑚𝑖𝑛) 18 14 27 22

Skor Maksimum (𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠) 24 22 33 29

Jangkauan/Rentangan 6 8 6 7

(5)

Hasil analisis hipotesis kedua, koefisien F sebesar 130,594 (p<0,05).

Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V SD No. 1, 2 Ambengan dalam pembelajaran pemanfaatan lingkungan alam sekitar dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD No 1, 2 Sukasada.

Berdasarkan hasil analisis pada uji hipotesis ketiga dengan uji analisis multivariat, diperoleh hasil nilai-nilai statistik Pillai's Trace, Wilks' Lambda, Hotelling's Trace, dan Roy's Largest Root dengan masing-masing nilai F adalah 79,75 (p<0,05). Berdasarkan hasil uji hipotesis 3 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan terhadap ketrampilan proses sains dan hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan lingkungan alam sekitar dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD No 1,2 Ambengan dan SD No. 1,2 Sukasada. Dari hasil-hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, bahwa pemanfaatan lingkungan dalam pembelajaran dapat berpengaruh pada peningkatan keterampilan proses sains dan hasil belajar dan siswa dibandingkan dengan pembelajaran yang bersifat konvensional. Pemanfaatan model pembelajaran konvensional hanya untuk mengulang apa yang telah dipelajari sebelumnya, sehingga dalam hal ini lingkungan berfungsi sebagai media untuk menyimpulkan materi yang telah disampaikan sebelumnya. Pembelajaran secara konvensional, ternyata kurang menarik perhatian siswa, kurang dapat meningkatkan hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa, karena mereka hanya mendengarkan ceramah saja. Sebagaimana telah terbukti secara empiris dalam penelitian ini bahwa (1) terdapat perbedaan hasil belajar dan keterampilan proses sains antara kelompok siswa mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar dengan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, (2) terdapat perbedaan keterampilan proses sains yang signifikan antara kelompok siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar dengan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional, (3) terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan antara kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar dengan kelompok siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.

Berdasarkan yang telah dipaparkan di atas, maka guru selaku pendidik diharapkan mampu mengembangkan dan melakukan inovasi model pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan pemahaman konsep terhadap pembelajaran IPA siswa. Proses belajar akan lebih bermakna jika siswa terlibat secara langsung, aktif dan partisipatif. Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar lebih baik dari pada pembelajaran konvensional untuk meningkatkan kemampuan berpikir kreatif dan pemahaman konsep IPA siswa SD.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Bintarini (2013) membuktikan bahwa secara umum pemanfaatan lingkungan sekolah memberikan dampak yang lebih baik untuk meningkatkan gaya belajar dan pemahaman konsep IPS siswa kelas IV SDN Gugus Yudistira. Pemanfaatan lingkungan sekitar sekolah memiliki efektifitas yang cukup tinggi untuk pembelajaran IPS SD. Dalam proses

pembelajaran siswa mampu

mengaktualisasikan kemampuannya sehingga dapat berinteraksi dengan baik dalam ranah kognitif maupun psikomotor dan terjadi pembelajaran bermakna dan peningkatan hasil belajar siswa. Wardana (2013) menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran konteksual dalam pembelajaran sains mampu meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar sains.

Berdasarkan temuan ini, pemanfaatan lingkungan alam sekitar memiliki efektifitas yang tinggi dalam pembelajaran sains di SD. Dalam proses pembelajaran, siswa aktif dan mampu berinteraksi dengan lingkungan sehingga

(6)

terjadi pembelajaran yang bermakna dan hasil belajar meningkat.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan lingkungan alam sekitar sangat berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan proses sains dan hasil belajar IPA di SD.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan atas analisis data yang telah dipaparkan diatas diperoleh temuan sebagai berikut. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian, menemukan beberapa hal sebagai berikut.

1) Terdapat perbedaan keterampilan proses sains pada mata pelajaran IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional. Keterampilan proses sains siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar lebih tinggi daripada keterampilan proses sains siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.

2) Terdapat perbedaan hasil belajar IPA antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar dengan siswa yang mengikuti pembelajaran Konvensional. Hasil belajar IPA yang mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar lebih tinggi daripada hasil belajar dan hasil belajar IPA siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional.

3) Terdapat perbedaan secara simultan keterampilan proses sains dan hasil belajar pada mata pelajaran IPA antara peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar dengan siswa yang mengikuti pembelajaran Konvensional. Ketrampilan proses sains dan hasil belajar IPA yang mengikuti pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar lebih tinggi daripada ketrampilan proses dan hasil belajar IPA siswa

yang mengikuti pembelajaran konvensional.

Berdasarkan temuan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar berpengaruh terhadap keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar. Beberapa saran yang dikemukakan sehubungan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut.

a) Sekolah

Pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar sangat penting bagi kelancaran proses pembelajaran, maka sekolah diharapkan menyediakan lingkungan yang lebih baik untuk kelancaran penerapan lingkungan sekitar

b) Guru

Pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar perlu diperkenalkan kepada guru sebagai pemanfaatan media alternatif melalui kegiatan seminar, pelatihan, maupun pada pertemuan Kelompok Kerja Guru (KKG), karena melalui pembelajaran dengan pemanfaatan lingkungan alam sekitar tersebut proses pembelajaran lebih efektif serta dapat meningkatkan keterampilana proses sains dan hasil belajar IPA di SD. Guru diharapkan lebih kreatif dalam mempersiapkan bahan-bahan percobaan, penyediaan LKS dan informasi-informasi yang berhubungan dengan lingkungan c) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan

Bagi pemangku kebijakan dalam bidang pendidikan dasar diharapkan untuk memberikan sumbangan media pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Arbawa,2009.Pengaruh Media Lingkungan Terhadap Keaktifan dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI SD No.3 Sambirenteng, Kecamatan Tejakula. Tesis PPs

Undiksha:Tidak diterbitkan

BSNP, 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah: Badan Standar Nasional Pendidikan.

(7)

Bintarini, Ni Kade, 2013. Determinasi Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sekolah Sebagai Sumber Belajar Terhadap Gaya Belajar Dan Pemahaman Konsep IPS Pada Siswa Kelas IV SDN Gugus Yudistira Kecamatan Negara. e- journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha volume 3 tahun 2013 (hal 6-9).

Koyan (2012). Buku Ajar Telaah Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP) Jenjang Pendidikan Dasar:

Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha

Suastra, I Wayan (2009). Pembelajaran Sains Terkini. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Bandung : Citra Umkara.

Wardana,Ketut, 2013. Pengaruh Model Kontekstual Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Pada Siswa kelas IV SD Gugus V Dr.Soetomo. e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha volume 3 tahun 2013 (hal 5-8)

Gambar

Tabel 0.1 Distribusi Data  Keterampilan Proses Sains dan Hasil Belajar  IPA

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dalam pasal 13 yang memuat ketentuan tentang pengendalian dan pengawasan yang dilakukan oleh Bupati Tulungagung atau dinas yang ditunjuk yaitu Dinas

Gaji pegawai sebesar Rp.1.500.000 masih mampu menyisihkan gaji karena selain gaji yang didapatkannya cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga

Dalam penerapan iklan layanan masyarakat yang dikemas dalam bentuk iklan ambient media ini perancang mengkonsepkan lift sebagai tempat atau media untuk menyampaikan pesan

diminta, selanjutnya sesuai ketentuan dalam persetujuan mura&gt;bah}ah pelunasan harga jual barang kepada BMT MUDA (Madiri Ukhuwah Persada) dilaksanakan oleh mitra usaha

Dalam hal ini ketiga validator juga menyatakan bahwa materi pecahan yang ada pada kartu sudah sesuai dengan tingkat perkembangan kemampuan siswa kelas III SD. Total

Untuk klien yang mengalami nyeri kronik, cara pengkajian yang paling baik adalah dengan memfokuskan pengkajian pada dimensi perilaku, afektif, kognitif, perilaku

Lomba Paduan Suara Rektor Cup XVI Antarfakultas Universitas Jember 2017 ini berbentuk campuran (mixed choir) yaitu terdiri atas laki-laki dan perempuan, diikuti oleh

Hal ini dijelaskan oleh Ade Angga (dalam Reny Oktaria, 2012 hlm.27) bahwa : ”Serangan yang paling efektif selama permainan berlangsung adalah dengan cara memukul bola