• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laboratorium Sistem Manufaktur 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laboratorium Sistem Manufaktur 1"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

Laboratorium Sistem Manufaktur 1

(2)

Laboratorium Sistem Manufaktur 2

DAFTAR ISI

MODUL 4 “ASSEMBLY & DRAWING” ... 4

4.1 Tujuan Tutorial ... 4

4.2 Menyusun Part Menjadi Produk Menggunakan Toolbar Assembly ... 4

4.3 Membuat Gambar Teknik Menggunakan Toolbar Drawing ... 4

a. Proyeksi Piktorial ... 5

b. Proyeksi Ortogonal ... 7

4.4 Tools Menu pada Bar Assembly ... 8

a. Toolbar Utama Assembly ... 8

b. Tools pada Mate ... 11

4.5 Tools Menu pada Bar Drawing ... 15

a. Toolbar View Layout ... 15

b. Toolbar Annotations ... 16

4.6 Penggunaan Tools pada Assembly. ... 18

a. Insert Components ... 18

b. Linear Component Pattern ... 20

c. Mate Coincident ... 22 d. Mate Parallel ... 23 e. Mate Perpendicular ... 25 f. Mate Tangent ... 27 g. Mate Concentric... 28 h. Mate Lock... 30

i. Mechanical Mate Gear ... 31

j. Mechanical Mate Slot ... 34

k. Mechanical Mate Hinge ... 36

l. Mechanical Mate Rack Pinion ... 37

m. Mechanical Mate Screw ... 39

(3)

Laboratorium Sistem Manufaktur 3 a. Lembar Kerja ... 41 b. Standard 3 View ... 43 c. Model View... 44 d. Projected View ... 46 e. Smart Dimension ... 47 f. Note ... 48 g. Balloon ... 49 h. Surface Finish ... 50 i. Hole Callout ... 51 j. Geometric Tolerance ... 51 k. Datum Feature ... 52 l. Datum Target ... 53 m. Center Mark ... 53 n. Centerline ... 54

o. Area Hatch Fill ... 55

(4)

Laboratorium Sistem Manufaktur 4

MODUL 4

“ASSEMBLY & DRAWING” 4.1 Tujuan Tutorial

Berikut merupakan tujuan pembelajaran dari praktikum DPTI pada Modul Assembly &

Drawing:

1. Mahasiswa mampu mengetahui macam-macam tools pada toolbar Assembly &

Drawing.

2. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi dan penggunaan tools yang terdapat pada

toolbar Assembly & Drawing.

3. Mahasiswa mampu mengoperasikan tools yang ada pada menu bar Assembly &

Drawing.

4. Mahasiswa mampu menyusun dan merakit sebuah desain serta membuat gambar teknik dari suatu desain.

4.2 Menyusun Part Menjadi Produk Menggunakan Toolbar Assembly

Pada modul sebelumnya, mahasiswa telah mempelajari bagaimana cara membuat desain 3 dimensi menggunakan berbagai macam tools yang terdapat pada toolbar features dan

surface. Pada modul 4 atau modul assembly & drawing kita akan melakukan suatu hal

yang disebut dengan perakitan atau assembly. Desain-desain 3 dimensi yang sudah dibuat sebelumnya (part) dapat disatukan hingga menjadi sebuah produk. Proses perakitan atau

assembly memiliki peranan yang penting dikarenakan agar audience atau orang

mengetahui di dalam produk tersebut part-part apa saja yang digunakan dan susunan dari produknya.

4.3 Membuat Gambar Teknik Menggunakan Toolbar Drawing

Selain Assembly, dalam modul 4 terdapat drawing atau gambar teknik yang digunakan untuk mengetahui ukuran keseluruhan, informasi, serta pandangan perspektif produk dalam visual drawing. Gambar teknik sering didefinisikan sebagai bentuk gagasan atau ide mengenai suatu sistem, proses, cara kerja, konstruksi, diagram, rangkaian dan petunjuk teknis yang dinyatakan dalam bentuk gambar teknis dengan tujuan untuk menyampaikan

(5)

Laboratorium Sistem Manufaktur 5

informasi dan instruksi acuan kerja. Pada dunia perindustrian gambar teknik sering dipakai untuk menjelaskan informasi mengenai permesinan, system kerja dan alat-alat yang diibutuhkan dalam industry tersebut. Namun, pada mata kuliah DPTI, gambar teknik atau

drawing digunakan untuk memberikan informasi yang menyeluruh serta mendetail dari

desain produk yang sudah dibuat agar orang mengetahui ukuran dan informasi tambahan apa saja yang terdapat dalam produk tersebut

4.3.1 Proyeksi pada Drawing

Proyeksi merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda ataupun pandangan suatu benda terhadap bidang gambar. Secara umum proyeksi terdiri dari dua jenis yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal. Proyeksi piktorial/pandangan tunggal adalah cara penyajian suatu gambar tiga dimensi terhadap bidang dua dimensi. Sedangkan proyeksi ortogonal merupakan cara pemproyeksian yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya.

a. Proyeksi Piktorial

Proyeksi Piktorial adalah suatu cara menampilkan gambar secara tiga dimensi dalam dalam suatu bidang gambar (dua dimensi). Proyeksi piktorial dapat dilakukan dalam beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan aturan menggambar. Beberapa cara macam proyeksi piktorial antara lain:

1. Proyeksi Aksonometri

Pada proyeksi aksonometri terbentuk apabila bidang-bidang atau tepi-tepi benda dimiringkan terhadap bidang proyeksinya, sehingga tiga muka dari benda itu akan terlihat serentak. Proyeksi aksonometri terdiri dari tiga jenis proyeksi yaitu isometri, dimetri dan trimetric

(6)

Laboratorium Sistem Manufaktur 6

Gambar 4. 1 Proyeksi Aksonometri 2. Proyeksi Miring

Proyeksi miring semacam proyeksi sejajar, tetapi dengan garis-garis proyeksi yang miring terhadap bidang proyeksinya. Pada proyeksi ini benda tersebut dapat diletakkan sembarang, tetapi biasanya permukaan depan dari benda diletakkan sejajar dengan bidang proyeksi vertikal. Pada proyeksi miring, sumbu x berhimpit dengan garis horisontal/mendatar dan sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis mendatar. Skala pada proyeksi miring sama dengan skala pada proyeksi dimetri, yaitu skala pada sumbu x = 1:1, dan pada sumbu y = 1:2, sedangkan pada sumbu z = 1:1.

(7)

Laboratorium Sistem Manufaktur 7

3. Proyeksi Perspektif

Proyeksi perspektif terbentuk apabila antara benda dan titik penglihatan tetap, diletakkan sebuah bidang vertikal atau bidang gambar, maka pada bidang gambar ini akan terbentuk bayangan dari benda tersebut. Bayangan ini disebut gambar perspektif. Dalam gambar perspektif garis-garis sejajar pada benda bertemu di satu sisi dalam ruang, yang dinamakan titik hilang. Ada tiga macam gambar perspektif, seperti perspektif satu titik (perspektif sejajar), perspektif dua titik (perspektif sudut), dan perspektif tiga titik (perspektif miring).

Gambar 4. 3 Proyeksi Perpektif b. Proyeksi Ortogonal

Proyeksi pada drawing atau gambar teknik termasuk kedalam proyeksi ortogonal. Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi dengan bidang proyeksi yang tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis yang memproyeksikan suatu objek terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ortogonal terdapat beberapa sudut pandang yaitu pandangan depan, pandangan atas, pandangan samping dan proyeksi piktorial. Seacara umum proyeksi ortogonal terbagi menjadi dua jenis yaitu proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika. Berikut merupakan ketentuan dari proyeksi ortogonal.

(8)

Laboratorium Sistem Manufaktur 8

Gambar 4. 4 Proyeksi Ortogonal

4.4 Tools Menu pada Bar Assembly a. Toolbar Utama Assembly

Toolbar yang utama dalam modul assembly berisi bantuan dalam proses perakitan part-part sebelumnya hingga menjadi sebuah produk akhir. Berikut merupakan toolbar dari

modul assembly.

Gambar 4. 5 Toolbar Assembly

Tools-tools diatas merupakan tools yang dapat digunakan untuk melakukan perakitan serta

melakukan modifikasi terhadap produk hasil assembly. Modifikasi dapat dilakukan pada saat proses perakitan, namun tool-tool modifikasi tidak akan sebanyak pada modul atau proses pembuatan desain 3D sebelumnya. Masing-masing tools memiliki berbagai macam fungsi, berikut merupakan fungsi-fungsi dari tools yang ada pada modul assembly.

(9)

Laboratorium Sistem Manufaktur 9

Tabel 4. 1 Fungsi Toolbar Utama Assembly

Ikon Tools Keterangan

Edit Component

Melakukan perubahan terhadap masing-masing komponen (part) yang dipilih pada produk jadi

Insert Components

Memasukkan file part yang telah dibuat sebelumnya pada saat mendesain 3 dimensi. File berformat .sldprt

Mate

Berisikan tools-tools yang digunakan untuk menyambung komponen satu dengan lainnya agar menjadi sebuah produk jadi

Component Preview Window

Memberikan tampilan

preview terhadap komponen

yang dipilih

Linear Component Pattern

Menduplikat komponen secara linear atau garis (baris dan kolom)

Circular Component Pattern

Menduplikat komponen secara melingkar terhadap titik tengah yang dijadikan acuan.

Pattern Driven Component Pattern

Menduplikat komponen dengan acuan sebuah pattern atau garis yang nantinya

(10)

Laboratorium Sistem Manufaktur 10

Ikon Tools Keterangan

komponen akan mengikuti garis tersebut.

Move Component Menggerakkan komponen

atau memindahkan komponen

Rotate Component

Memberikan rotasi atau perputaran terhadap komponen yang dipilih.

Show Hidden Component

Memunculkan komponen yang disembunyikan oleh desainer pada saat perakitan

Assembly Features

Berisikan tools-tools yang digunakan untuk menambahkan lubang atau memodifikasi komponen yang ada dalam perakitan

Reference Geometry

Berisikan tools yang sama pada modul feature yang digunakan

sebagai penunjang dalam

perakitan

New Motion Study

Membuat studi mengenai motion pada komponen perakita

Bill of Materials Membuat tabel yang berisikan

(11)

Laboratorium Sistem Manufaktur 11

Ikon Tools Keterangan

komponen dan keterangan komponen

Exploded View

Membuat masing-masing komponen terlepas dari produk utama namun hanya sebagai visualisasi saja

b. Tools pada Mate

Seperti yang telah dijelaskan diatas, mate merupakan toolbar yang berisikan tools-tools yang digunakan untuk perakitan atau penggabungan komponen-komponen menjadi satu produk utama. Berikut merupakan tools yang terdapat pada toolbar mate :

1. Standard Mate

Standard Mate merupakan tools yang sangat sering digunakan dalam proses assembly

atau perakitan. Pada standard mate digunakan untuk menyatukan antar part satu dan lainnya. Berikut merupakan tools dari Standard Mate

Gambar 4. 6 Tools Standard Mate Berikut merupakan fungsi dari tools-tools pada standard mate.

(12)

Laboratorium Sistem Manufaktur 12

Ikon Tools Keterangan

Coincident

Merakit komponen dengan cara menghubungkan edge dengan edge.

Parellel

Membuat komponen menjadi sejajar

Perpendicular

Membuat komponen satu tegak lurus dengan komponen lainnya

Tangent

Membuat komponen dengan bentuk silinder menempel dengan komponen yang memiliki face lurus

Cocentric

Menggabungkan benda dengan cara menghadapkan face komponen satu dengan face komponen lainnya

Lock Mengunci komponen agar

mate tidak dapat dilepas.

2. Advance Mate

Advance Mate merupakan tools yang sangat sering digunakan dalam proses assembly atau perakitan. Berikut merupakan tools dari Advance Mate.

(13)

Laboratorium Sistem Manufaktur 13

Gambar 4. 7 Advance Mate

Berikut merupakan fungsi dari tools-tools pada standard mate. Tabel 4. 2 Fungsi Advance Mate

Ikon Tools Keterangan

Profile Center

Otomatis mengatur profil geometri ke tengah masing-masing komponen.

Symmetric

Membuat masing-masing komponen simetri dengan acuan plane atau planar face

Width

Membuat suatu constraint diantara dua planar faces

Path Mate

Dengan acuan sebuah garis, komponen dapat bergerak mengikuti garis yang telah dibuat.

Linear/Linear Couple

Membuat hubungan diantara translasi komponen satu dengan translasi komponen lainnya.

(14)

Laboratorium Sistem Manufaktur 14

3. Mechanical Mate

Mechanical Mate merupakan tools yang sangat sering digunakan dalam proses assembly atau perakitan. Berbeda dengan standard mate, mechanical mate ini

digunakan untuk menyatukan antar kedua part yang berbeda, dengan tujuan untuk mensimulasikan suatu pergerakan yang dihasilkan dari penyatuan kedua part tersebut. Berikut merupakan tools dari Mechanical Mate.

Gambar 4. 8 Mechanical Mate

Berikut merupakan fungsi dari tools-tools pada mechanical mate. Tabel 4. 3 Fungsi Mechanical Mate

Ikon Tools Keterangan

Cam

Merupakan perakitan mekanik yang dapat menaik turunkan seperti CAM

Slot

Membuat perakitan mekanik seperti slot

Hinge

Membuat perakitan mekanik yang dapat membuka tutup pintu (sambungan pintu)

(15)

Laboratorium Sistem Manufaktur 15

Ikon Tools Keterangan

Gear

Membuat perakitan mekanik seperti gear yang berputar

Rack Pinion Membuat perakitan mekanik

dengan acuan rack dan pinion

Screw Membuat perakitan mekanik

seperti mur dan baut

Universal Joint Menggabungkan beberapa

sambungan menjadi satu.

4.5 Tools Menu pada Bar Drawing a. Toolbar View Layout

Toolbar view berisikan tools-tools yang dapat memunculkan objek desain dengan berbagai

macam sudut pandang seperti front view, right view atau isometric. Berikut merupakan

tools yang ada pada toolbar view.

Gambar 4. 9 Toolbar View

Berikut merupakan fungsi dari tools-tools pada toolbar view layout. Tabel 4. 4 Tools View

Ikon Tools Keterangan

Standard 3 View

Memunculkan desain dalam bentuk drawing namun dengan proyeksi standar 3 pandangan.

(16)

Laboratorium Sistem Manufaktur 16

Ikon Tools Keterangan

Model View

Memunculkan desain dalam bentuk drawing namun padangan dapat kita atur

Projected View

Memunculkan desain dalam bentuk drawing dengan pandangan yang sudah diatur otomatis

Auxiliary View

Memunculkan desain dalam bentuk drawing dengan acuan edge, face dan lainnya.s

b. Toolbar Annotations

Toolbar Annotation digunakan sebagai penunjang dalam pembuatan gambar teknik atau drawing di aplikasi solidworks. Berikut merupakan tools-tools yang ada pada toolbar annotations.

Gambar 4. 10 Toolbar Annotation

Berikut merupakan fungsi dari tools-tools pada toolbar annotations.

Ikon Tools Keterangan

Smart Dimension

Berfungsi untuk memberikan ukuran terhadap desain pada lembar drawing

Model Items

Melakukan import terhadap referensi model, anotasi dan referensi geometri

(17)

Laboratorium Sistem Manufaktur 17

Ikon Tools Keterangan

Spell Checker

Memeriksa spelling pada tulisan di produk

Note

Memberikan note atau catatan terhadap part produk.

Linear Note Pattern

Menduplikat note atau catatan secara garis menggunakan baris dan kolom

Balloon

Memberi Balloon yang bertujuan menandai urutan nomer part

Auto Balloon Otomatis memberi balloon

pada keseluruhan part

Magnetic Line

Membuat garis magnet yang bertujuan memberikan ukuran khusus.

Surface Finish

Membuat sebuah tanda perintah pengerjaan desain atau part.

Weld Symbol Memberikan symbol bagian

mana yang dilakukan las

Hole Callout

Memberikan callout

(toleransi) terhadap lubang yang telah dibuat.

Geometric Tolerance Membuat toleransi geometric

(18)

Laboratorium Sistem Manufaktur 18

Ikon Tools Keterangan

Datum Feature Memberikan symbol datum

pada bagian tertentu

Datum Target Memberikan datum target

pada bagian tertentu

Center Mark Memberikan tanda terhadap

titik tengah lingkaran

Centerline Memberikan garis lurus

putus-putus atau centerline

Area Hatch/Fill

Memberikan arsiran pada bagian tertentu dalam

drawing.

Revision Cloud

Memberikan tanda revisi terhadap bagian tertentu dalam bentu awan

Tables

Membuat tabel dengan kebutuhan yang diinginkan.

4.6 Penggunaan Tools pada Assembly. a. Insert Components

Insert Component digunakan untuk melakukan import atau memasukkan sebuah komponen

(part) kedalam lembar kerja assembly. Memulai memasukkan komponen dengan memilih

(19)

Laboratorium Sistem Manufaktur 19

Gambar 4. 11 Parameter Assembly

Selanjutnya klik browse untuk memilih komponen yang akan dimasukkan kedalam lembar kerja, disini akan memilih sebagai contoh komponen yaitu “KOTAK 1” seperti pada gambar dibawah.

Gambar 4. 12 Memilih File

(20)

Laboratorium Sistem Manufaktur 20

Gambar 4. 13 Hasil Akhir Komponen b. Linear Component Pattern

Dalam penggunaan Linear Component Pattern, kita memakai komponen yang sudah kita

insert.

Gambar 4. 14 Komponen

Selanjutnya klik tool linear componen pattern dan memilih salah satu edge sebagai

(21)

Laboratorium Sistem Manufaktur 21

Gambar 4. 15 Parameter Duplikat

Setelah itu klik centang hijau dan maka hasil akhirnya adalah seperti gambar dibawah ini.

(22)

Laboratorium Sistem Manufaktur 22

c. Mate Coincident

Penggunaan mate coincident membutuhkan 2 komponen atau lebih untuk membuat penggabungan. Disini, akan digunakan 2 buah komponen yaitu kubus berlubang dan sebuah silinder sebagai contoh seperti gambar dibawah.

Gambar 4. 17 Komponen Part

Selanjutnya pilih edge silinder bawah dengan edge lubang silinder pada kubus bagian bawah, sehingga otomatis nanti akan terbentuk mate coincident.

(23)

Laboratorium Sistem Manufaktur 23

Setelah itu klik centang hijau dan maka hasil akhirnya adalah seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4. 19 Hasil Akhir

d. Mate Parallel

Penggunaan mate parallel membutuhkan 2 komponen atau lebih untuk membuat penggabungan. Disini, akan digunakan 2 buah komponen yaitu kubus berlubang dan sebuah silinder sebagai contoh seperti gambar dibawah.

(24)

Laboratorium Sistem Manufaktur 24

Gambar 4. 20 Komponen

Selanjutnya pilih mate parallel dan pilih face silinder dengan edge lubang silinder pada kubus bagian bawah, sehingga otomatis nanti akan terbentuk mate parallel.

Gambar 4. 21 Setting Mate Parallel

Setelah itu klik centang hijau dan maka hasil akhirnya adalah kedua komponen akan sejajar seperti gambar dibawah ini.

(25)

Laboratorium Sistem Manufaktur 25

Gambar 4. 22 Hasil Akhir e. Mate Perpendicular

Penggunaan mate perendicular membutuhkan 2 komponen atau lebih untuk membuat penggabungan. Disini, akan digunakan 2 buah komponen yaitu silinder dan sebuah silinder sebagai contoh seperti gambar dibawah.

Gambar 4. 23 Komponen

Selanjutnya pilih mate parallel dan pilih face silinder dengan face silinder sehingga otomatis nanti akan terbentuk mate perpendicular.

(26)

Laboratorium Sistem Manufaktur 26

Gambar 4. 24 Setting Mate Perpendicular

Setelah itu klik centang hijau dan maka hasil akhirnya adalah kedua komponen akan tegak lurus seperti gambar dibawah ini.

(27)

Laboratorium Sistem Manufaktur 27

f. Mate Tangent

Penggunaan mate perendicular membutuhkan 2 komponen atau lebih untuk membuat penggabungan. Disini, akan digunakan 2 buah komponen yaitu silinder dan sebuah silinder pendek sebagai contoh seperti gambar dibawah.

Gambar 4. 26 Komponen

Selanjutnya pilih mate tangent dan pilih face silinder pendek dengan edge silinder sehingga otomatis nanti akan terbentuk mate perpendicular.

(28)

Laboratorium Sistem Manufaktur 28

Setelah itu klik centang hijau dan maka hasil akhirnya adalah kedua komponen akan bersinggungan seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4. 28 Hasil Akhir g. Mate Concentric

Penggunaan mate concentric membutuhkan 2 komponen atau lebih untuk membuat penggabungan. Disini, akan digunakan 2 buah komponen yaitu kubus berlubang dan sebuah silinder sebagai contoh seperti gambar dibawah.

(29)

Laboratorium Sistem Manufaktur 29

Selanjutnya pilih mate concentric dan pilih edge silinder bawah dengan edge silinder berlubang pada kubus sehingga otomatis nanti akan terbentuk mate concentric.

Gambar 4. 30 Setting Parameter Concentric

Setelah itu klik centang hijau dan maka hasil akhirnya adalah kedua komponen akan saling berdempetan seperti gambar dibawah ini.

(30)

Laboratorium Sistem Manufaktur 30

h. Mate Lock

Penggunaan mate lock membutuhkan 2 komponen atau lebih untuk membuat penggabungan. Disini, akan digunakan hasil assembly mate concentric yang sudah dilakukan sebelumnya.

Gambar 4. 32 Hasil Assembly

Selanjutnya pilih mate lock dan pilih kedua komponen sehingga otomatis nanti akan terbentuk mate lock.

(31)

Laboratorium Sistem Manufaktur 31

Setelah itu klik centang hijau dan maka hasil akhirnya adalah kedua komponen akan mengunci seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4. 34 Hasil Akhir i. Mechanical Mate Gear

Penggunaan mechanical mate gear akan menggunakan dua buah gear dan dua buah silinder senagai porosnya, nantinya gear tersebut akan berputar. Desain seperti gambar dibawah ini.

(32)

Laboratorium Sistem Manufaktur 32

Selanjutnya pilih komponen tersebut dan lakukan perakitan menggunakan basic mate yang sudah dijelaskan sebelumnya, seperti gambar dibawah ini

Gambar 4. 36 Hasil Assembly

Agar kedua komponen tersebut tidak dapat berpindah dan gear ingin diputar, maka kita lakukan fix pada silinder merah masing-masing komponen agar silinder dan gear tidak dapat dipindah. Penggunaan seperti gambar dibawah.

(33)

Laboratorium Sistem Manufaktur 33

Selanjutnya pilih mechanical mate gear dan pilih edge diantara gear serta silinder merah pada kedua komponen seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4. 38 Setting Parameter Gear

Setelah itu klik centang hijau dan maka hasil akhirnya adalah kedua komponen akan dapat selayaknya gear seperti gambar dibawah ini.

(34)

Laboratorium Sistem Manufaktur 34

j. Mechanical Mate Slot

Penggunaan mechanical mate slot akan menggunakan satu slot sebagai acuan dan satu mur polos sebagai slide dalam slot, nantinya mur polos tersebut akan mengikuti alur pada

slot. Desain seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4. 40 Komponen Slot

Selanjutnya pilih komponen tersebut dan lakukan perakitan menggunakan basic mate yaitu coincident yang sudah dijelaskan sebelumnya, seperti gambar dibawah ini

(35)

Laboratorium Sistem Manufaktur 35

Selanjutnya pilih mechanical mate slot dan pilih face pada alur slot dan pilih silinder pada mur polos.

Gambar 4. 42 Settting Mate Slot

Setelah itu klik centang hijau dan maka hasil akhirnya adalah kedua komponen akan dapat bergerak selayaknya slot seperti gambar dibawah ini.

(36)

Laboratorium Sistem Manufaktur 36

k. Mechanical Mate Hinge

Penggunaan mechanical mate hinge akan menggunakan satu buah hinge dengan bersilinder 3 dan satu buah hinge dengan silinder berjumlah 2, hinge tersebut akan saling bergabung dan dapat membuka tutup seperti pintu. Komponen ada seperti gambar dibawah.

Gambar 4. 44 Komponen Hinge

Selanjutnya pilih mechanical mate hinge, concentric selection kita pilih face pada silinder dalam pertama (silinder 3) dan face pada silinder dalam pertama (silinder 2).

Coincident selections pilih face terluar bagian bawah pada hinge silinder 3 dan face terluar

bagian atas pada hinge silinder 2.

(37)

Laboratorium Sistem Manufaktur 37

Setelah itu klik centang hijau dan maka hasil akhirnya adalah kedua komponen akan dapat bergerak selayaknya hinge seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4. 46 Hasil akhir l. Mechanical Mate Rack Pinion

Penggunaan mechanical mate rack pinion membutuhka tiga buah komponen yaitu silinder kecil, silinder setir dan silinder panjang.

(38)

Laboratorium Sistem Manufaktur 38

Selanjutnya pilih komponen tersebut dan lakukan perakitan menggunakan basic mate yang sudah dijelaskan sebelumnya, seperti gambar dibawah ini

Selanjutnya pilih mechanical mate rack pinion, untuk rack nya adalah kita memilih

edge lurus pada silinder panjang, dan untuk pinion kita memilih edge pada silinder setir.

(39)

Laboratorium Sistem Manufaktur 39

Setelah itu klik centang hijau dan maka hasil akhirnya adalah kedua komponen akan dapat bergerak selayaknya rack dan pinion yaitu jika kita memutar setir maka silinder panjang akan naik dan turun seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4. 49 Hasil Akhir m. Mechanical Mate Screw

Penggunaan mechanical mate rack pinion membutuhka sebuah mur dan sebuah baut yang nantinya akan dijadikan perakitan yang menyerupai produk tersebut.

(40)

Laboratorium Sistem Manufaktur 40

Selanjutnya pilih komponen tersebut dan lakukan perakitan menggunakan basic mate yang sudah dijelaskan sebelumnya, seperti gambar dibawah ini

Gambar 4. 51 Mate Komponen

Selanjutnya pilih mechanical mate screw, pilihlah bagian atas face pada mur dan ulir pada baut.

(41)

Laboratorium Sistem Manufaktur 41

Setelah itu klik centang hijau dan maka hasil akhirnya adalah kedua komponen akan dapat bergerak selayaknya mur dan baut yaitu naik dan turun.

Gambar 4. 53 Hasil Akhir 4.7 Penggunaan Tools Drawing

a. Lembar Kerja

Untuk memulai lembar kerja drawing, kita memilih pada bagian file kemudian pilih new dan kita memilih Drawing pada New Solidwork Document seperti pada gambar dibawah.

(42)

Laboratorium Sistem Manufaktur 42

Setelah klik Ok, memilih sheet format yang sesuai atau yang diinginkan. Disini akan dipilh ukuran kertas A3 (ISO) seperti gambar dibawah.

Gambar 4. 55 Memilih Sheet Format

Setelah klik Ok, maka lembar kerja drawing akan menjadi seperti ini.

(43)

Laboratorium Sistem Manufaktur 43

b. Standard 3 View

Untuk melakukan proyeksi drawing terhadap suatu produk, klik tool standard 3 view, kemudian memilih desain yang berformat .sldprt atau .sldasm pada ikon browse.

Gambar 4. 57 Memilih File

Setelah memilih part atau produk yang akan diproyeksikan, maka akan terbentuk tiga bentuk proyeksi sesuai dengan proyeksi pada solidworks seperti gambar dibawah ini.

(44)

Laboratorium Sistem Manufaktur 44

Selanjutnya kita dapat memodifikasi tampilan drawing, ukuran atau lainnya dengan cara klik drawing pada desain dan akan muncul toolbar drawing view

Gambar 4. 59 Drawing View c. Model View

Untuk melakukan proyeksi drawing terhadap suatu produk, klik tool model view, kemudian memilih desain yang berformat .sldprt atau .sldasm pada ikon browse.

(45)

Laboratorium Sistem Manufaktur 45

Setelah memilih part atau produk yang akan diproyeksikan, maka akan terbentuk satu bentuk proyeksi sesuai dengan proyeksi pada solidworks seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4. 61 Hasil Proyeksi

Selanjutnya kita dapat memodifikasi tampilan drawing, ukuran atau lainnya dengan cara klik drawing pada desain dan akan muncul toolbar drawing view

(46)

Laboratorium Sistem Manufaktur 46

d. Projected View

Penggunaan projected view yang dibutuhkan adalah satu drawing pada lembar kerja yang sebelumnya menggunakan tools model view seperti pada gambar dibawah.

Gambar 4. 63 Model View

Selanjutnya pilih tool projected view, maka otomatis kursor akan memunculkan proyeksi drawing namun dengan orientasi yang berbeda

(47)

Laboratorium Sistem Manufaktur 47

Setelah itu klik centang hijau pada drawing view, maka hasilnya adalah seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4. 65 Hasil Akhir e. Smart Dimension

Penggunaan tool smart dimension, kita hanya perlu memilih tool tersebut lalu memilih edge mana yang akan diberikan ukuran (smart dimension di drawing hanya dapat memberikan ukuran).

(48)

Laboratorium Sistem Manufaktur 48

Selanjutnya tinggal atur letak ukuran yang diinginkan, sehingga hasilnya adalah seperti gambar dibawah.

Gambar 4. 67 Hasil Akhir f. Note

Penggunaan tool note dapat dilakukan dengan cara pilih tool note kemudian akan muncul kotak kosong atau textbox. Letakkan textbox dan menuliskan apa yang dituliskan (biasanya pada etiket).

(49)

Laboratorium Sistem Manufaktur 49

Setelah itu klik centang hijau pada, maka hasilnya adalah seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4. 69 Hasil Akhir g. Balloon

Penggunaan tool note dapat dilakukan dengan cara pilih tool balloon kemudian pilih part atau komponen produk assembly pada drawing seperti pada gambar dibawah.

(50)

Laboratorium Sistem Manufaktur 50

Jika dirasa seluruh part atau komponen pada produk assembly sudah terpilih, pilih centang hijau dan hasilnya akan seperti pada gambar dibawah.

Gambar 4. 71 Hasil Akhir h. Surface Finish

Sama seperti tool balloon, surface finish hanya perlu memilih part, bagian atau komponen yang nantinya akan dilakukan surface finish (beda simbol beda makna).

(51)

Laboratorium Sistem Manufaktur 51

i. Hole Callout

Sama seperti tools balloon, tool hole callout hanya perlu memilih edge yang mana edge tersebut terdapat lubang, sehingga otomatis akan muncul nilai toleransi.

Gambar 4. 73 Bolt dengan Tolreance j. Geometric Tolerance

Penggunaan geometric tolerance yang diperlukan pertama adalah memilih edge yang akan diberikan geometric tolerance-nya dan memilih tool tersebut maka akan muncul properties

geometric.

(52)

Laboratorium Sistem Manufaktur 52

Di dalam properties terdapat simbol dan ukuran toleransi. Setelah terisi sesuai dengan acuan yang ada, maka hasilnya adalah seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4. 75 Hasil Akhir k. Datum Feature

Penggunaan tool datum Feature dapat dilakukan dengan cara pilih Datum Feature kemudian pilih edge dari komponen atau produk assembly dan hasilnya adalah seperti gambar dibawah.

(53)

Laboratorium Sistem Manufaktur 53

l. Datum Target

Penggunaan tools datum target dapat dilakukan dengan cara pilih datum target kemudian pilih edge dari komponen atau produk assembly dan hasilnya adalah seperti gambar dibawah.

Gambar 4. 77 Datum Target m. Center Mark

Memilih tool center mark kemudian akan muncul setting parameter seperti gambar dibawah ini.

(54)

Laboratorium Sistem Manufaktur 54

Selanjutnya memilih edge yang mana edge tersebut memiliki lubang di sekitarnya, jika berhasil maka akan muncul gambar seperti dibawah ini.

Gambar 4. 79 Hasil Akhir n. Centerline

Penggunaan tool centerline dapat dilakukan dengan cara pilih tool centerline kemudian memilih 2 edge yang berhimpitan sehingga akan terbentuk garis centerline diantara keduanya.

(55)

Laboratorium Sistem Manufaktur 55

o. Area Hatch Fill

Memilih tool area hatch fill kemudian akan muncul setting parameter seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4. 81 Setting Parameter

Selanjutnya memilih properties yaitu hatch atau arsiran, serta memilih face yang akan diarsir seperti gambar dibawah ini.

(56)

Laboratorium Sistem Manufaktur 56

p. Tables

Langkah pertama adalah memilih tool tables dan akan muncul bermacam-macam tabel namun akan dipilih general table sebagai contoh seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 4. 83 Jenis tabel

Maka selanjutnya akan muncul setting parameter untuk mengatur baris dan kolom.

Gambar 4. 84 Setting Parameter

(57)

Laboratorium Sistem Manufaktur 57

Gambar

Gambar 4. 9 Toolbar View
Gambar 4. 10 Toolbar Annotation
Gambar 4. 12 Memilih File
Gambar 4. 13  Hasil Akhir Komponen  b.  Linear Component Pattern
+7

Referensi

Dokumen terkait

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah

11 Pemikiran yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah penyelidikan terhadap pemikiran Raden Ajeng Kartini dan Rahma El Yunusiah untuk menemukan pengetahuan yang

Mengingat perbaikan ergonomi terhadap pencahayaan sudah pernah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya dan terbukti dapat memberikan hasil yang signifikan terhadap

Dengan hadis di atas, bahwa membaca Al-Qur’an, baik mengetahui artinya ataupun tidak, adalah termasuk ibadah, amal saleh dan memberi rahmat serta manfaat bagi

Berdasarkan potensi lahan budidaya dengan sistem yang berbeda (tambak, kolam, perairan umum, mina padi dan budidaya laut) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, ternyata

Dalam pelaksanaan pelayanan Kedokteran Forensik di RSUP Dr.Kariadi maka dibentuklah Kelompok Staf Medis (KSM) Kedokteran Forensik yang merupakan dokter – dokter Spesialis

(c) Mengamandemen undang-undang untuk memastikan pekerja rumah tangga bisa mendapatkan keuntungan dari semua hak-hak pekerja yang ada dan mendapat perlindungan khusus,

Hasil pengukuran rata-rata nilai pH substrat di perairan Desa Balimu selama penelitian menunjukkan nilai yang cukup baik dengan nilai pH substrat tertinggi