• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Sumberjambe 2016 BAB 1. PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa Sumberjambe 2016 BAB 1. PENDAHULUAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Page 1 of 12 BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah penginapan, hotel, rumah makan, industri, atau aktivitas manusia lainnya. Bahkan sampah bisa berasal dari puing-puing bahan bangunan dan besi-besi tua bekas kendaraan bermotor. Sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah tidak dipakai lagi (Nurhidayat, 2010).

Sampah dan pengelolaannya kini menjadi masalah yang kian mendesak di kota maupun di desa di Indonesia, sebab apabila tidak dilakukan penanganan yang baik akan mengakibatkan terjadinya perubahan keseimbangan lingkungan yang merugikan atau tidak diharapkan sehingga dapat mencemari lingkungan, baik terhadap tanah, air dan udara. Oleh karena itu untuk mengatasi masalah pencemaran tersebut diperlukan penanganan dan pengendalian terhadap sampah.

Penanganan dan pengendalian akan menjadi semakin kompleks dan rumit dengan semakin kompleksnya jenis maupun kompisisi dari sampah sejalan dengan majunya kebudayaan (Chandra, 2006).

Masalah yang sering muncul dalam penanganan sampah desa adalah masalah biaya operasional yang tinggi dan sulitnya ruang yang pantas untuk pembuangan.

Sebagai akibat biaya operasional yang tinggi, kebanyakan desa – desa di Indonesia hanya mampu mengumpulkan dan membuang sekitar 60% dari seluruh produksi sampahnya. Dari 60% ini, sebagian besar ditangani dan dibuang dengan cara yang tidak saniter, boros dan mencemari (Notoatmodjo, 2003).

Untuk mendapatkan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi dalam penanganan sampah di desa, maka dalam pengelolaannya harus cukup layak diterapkan yang sekaligus disertai upaya pemanfaatannya sehingga diharapkan mempunyai keuntungan berupa nilai tambah. Untuk mencapai hal tersebut, maka perlu pemilihan cara clan teknologi yang tepat, perlu partisipasi aktif dari masyarakat dari mana sumber sampah berasal dan perlu dilakukan kerjasama antar lembaga pemerintah yang terkait. Disamping itu juga perlu aspek legal untuk dijadikan pedoman berupa peraturan-peraturan mengenai lingkungan demi

(2)

Page 2 of 12 menanggulangi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sampah (Depkes RI, 1996).

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember ikut mengambil peran dalam pengendalian penyakit menular. Salah satu penyakit menular yang banyak terjadi di masyarakat adalah penyakit yang disebabkan oleh pengelolaan sampah yang kurang memenuhi syarat kesehatan. Penyakit yang dapat timbul diantaranya adalah Diare, Thypoid, Kolera, dll. Beberapa kegiatan rutin dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang diintegrasikan dengan kegiatan program profesi stase keperawatan komunitas juga telah direncanakan. Pemerintah daerah setempat bekerjasama dengan mahasiswa program profesi stase keperawatan komunitas melaksanakan pembinaan program Desa Sehat di Desa Sumberjambe Kecamatan Sumberjambe Jember. Desa Sumberjambe Kecamatan Sumberjambe memiliki lima Dusun yaitu Dusun Gladak Langsep, Dusun Slangak, Dusun Pasar, Dusun Krajan, dan Dusun Gundang.

Hasil survei kesehatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa program profesi stase keperawatan komunitas PSIK Universitas Jember menunjukkan bahwa jumlah penduduk Desa Sumberjambe yang tersebar di lima dusun tersebut sebanyak 7665 KK. Masalah sampah menjadi salah satu masalah kesehatan yang ditemui di Desa Sumberjambe. Teridentifikasi bahwa 95% pengelolaan sampah masih belum memenuhi kesehatan. Diantaranya jumlah masyarakat yang membuang sampah dengan cara ditimbun sebanyak 1520 KK, selain itu membuang sampah dengan dibakar sebanyak 300 KK. Selebihnya sebanyak 5845 KK membuang disembarang tempat termasuk dibuang ke sungai atau di pinggir jalan.

Kebiasaan membuang sampah yang sembarangan juga berbanding lurus dengan kejadian beberapa penyakit yang ditemui pada bayi dan anak usia sekolah.

Berdasarkan data yang ada bahwa angka kejadian Diare dalam kurun waktu 6 bulan (Januari-Juli 2015) pada bayi sebanyak 75 bayi sedangkan pada anak usia sekolah sebanyak 277 anak. Kondisi ini diperparah dengan kondisi lingkungan yang buruk sehingga mendukung untuk terjadinya penyakit di masyarakat Desa Sumberjambe .

(3)

Page 3 of 12 Berdasarkan uraian diatas maka diperlukan adanya perhatian dan pemahaman yang berkelanjutan tentang kebersihan dan kesehatan lingkungan melalui kegiatan pendidikan kesehatan tentang pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah yang memenuhi syarat kesehatan sehingga menjadi salah satu kegiatan di masyarakat dalam upaya pencegahan dari berbagai penyakit akibat tidak berperilaku hidup bersih dan sehat.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam kegiatan yang akan dilakukan ini adalah pendidikan kesehatan tentang pengelolaan sampah di Desa Sumberjambe Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember.

(4)

Page 4 of 12 BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT

2.1 Tujuan

2.1.1 Tujuan Umum

Kegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan tentang pengelolaan sampah di Desa Sumberjambe Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember.

2.1.2 Tujuan Khusus

1. Masyarakat mengetahui tentang pengertian sampah;

2. Masyarakat mengetahui manfaat membuang sampah yang benar;

3. Masyarakat mengetahui jenis-jenis sampah;

4. Masyarakat mengetahui bahaya sampah bagi kesehatan;

5. Masyarakat mengetahui pengelolaan sampah yang memenuhi syarat kesehatan;

2.2 Manfaat

1. Menambah pengetahuan pada masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);

2. Membiasakan masyarakat membuang sampah yang benar;

3. Menciptakan lingkungan yang indah, bersih, dan sehat

(5)

Page 5 of 12 BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

3.1 Dasar Pemikiran

Kegiatan pendidikan kesehatan tentang pengelolaan sampah merupakan salah satu bagian dari PHBS. Pengelolaan sampah di masyarakat akan memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalan komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dalam tatanan masing-masing, agar dapat menerapkan cara-cara hidup sehat, dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan. PHBS di sekolah adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat (Mahyuliansyah. 2010).

Dasar pemikiran dilakukan penyuluhan tentang PHBS adalah karena faktor perilaku secara teoritis memiliki andil 30%-35% terhadap derajat kesehatan, sedangkan dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi sehat, salah satunya melalui program PHBS. Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS sekolah yaitu :

1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun.

2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah.

3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.

4) Olahraga yang teratur dan terukur.

5) Memberantas jentik nyamuk.

6) Kesehatan Gigi dan Mulut

7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan.

8) Membuang sampah pada tempatnya.

(6)

Page 6 of 12 Perilaku membuang sampah pada anak usia sekolah harus dibiasakan sejak dini karena anak usia sek olah dapat menjadi contoh/model bagian anak usia sekolah lainnya. Kebiasaan membuang sampah yang memenuhi syarat kesehatan selain akan meningkatkan status kesehatan juga akan membantu kondisi lingkungan menjadi bersih dan sehat.

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah

Identifikasi kondisi perilaku anak usia sekolah mengelola sampah di Desa Sumberjambe

Bekerja sama dengan pihak sekolah dan keluarga untuk meningkatkan kesadaran

temtangkebersihan lingkungan

Memberikan kesempatan pada anak usia sekolah

untuk bertanya.

Berikan reinforcement positif pada anak usia sekolah

Anak usia sekolah mampu mengelola sampah di sekitar tempat tinggalnya

(7)

Page 7 of 12 BAB IV RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN

4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah

Pendidikan kesehatan dan memandirikan penatalaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada anak usia sekolah, merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi perilaku kesehatan yang dilakukan anak usia sekolah untuk menerapkan cara-cara hidup sehat dalam pembuangan sampah yang benar dapat dilakukan adalah melakukan pendidikan kesehatan tentang Perilaku Hidup Besih dan Sehat pada anak usia skeolah.

4.2 Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran pada kegiatan pendidikan kesehatan ini yaitu anak usia sekolah di Desa Sumberjambe.

4.3 Metode yang Digunakan

1. Jenis model pembelajaran: diskusi 2. Landasan teori: Konstruktivisme 3. Langkah pokok

a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik b. Mengajukan masalah

c. Mengidentifikasi pilihan tindakan d. Memberi komentar

e. Menetapkan tindak lanjut

= Sasaran

= Pemateri

(8)

Page 8 of 12 BAB V HASIL KEGIATAN

5.1 Analisa Evaluasi dan Hasil-Hasilnya

Pelaksanaan kegiatan pendidikan kesehatan dan demonstrasi Pengelolaan Sampah telah dilaksanakan pada hari Sabtu, 07 November 2015 di halaman kantor Kepala Desa Sumberjambe Kec, Sumberjambe Kabupaten Jember.

Kegiatan ini pada awalnya direncanakan ada jam 15.00-16.00 WIB namun karena sesuatu dan lain hal akhirnya baru dimulai pukul 15.30-16.30 WIB.

Sasaran dari kegiatan ini adalah anak usia sekolah yang bertempat tinggal di Desa Sumberjambe. Analisa evaluasi dalam laporan ini terdiri dari analisa evaluasi persiapan, proses dan hasil dari pendidikan kesehatan tentang Pengelolaan Sampah pada anak usia sekolah.

5.1.1 Evaluasi Persiapan

Persiapan yang dilakukan tim dosen PSIK Universitas Jember sebelum melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan tentang Pengelolaan Sampah meliputi:

a. Surat permintaan dari masyarakat kepada tim dosen PSIK Universitas Jember untuk memberikan pendidikan kesehatan;

b. Tim dosen mencari literatur yang berkaitan dengan Pengelolaan Sampah;

c. Tim dosen mengurus kelengkapan administrasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat termasuk surat tugas dari Ketua LPM Universitas Jember;

d. Tim dosen menyiapkan proposal kegiatan pengabdian masyarakat yang berisi Preplanning dengan tim pelaksana kegiatan, berita acara, daftar hadir, SAP, materi, SOP, media, serta rencana penggunaan anggaran yang telah dilampirkan;

e. Tim dosen melakukan kontrak waktu dengan anak usia sekolah;

f. Tim dosen menyiapkan tempat yang nyaman dan sesuai dengan jenis kegiatan yang dilakukan;

g. Tim dosen menyiapkan peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan;

(9)

Page 9 of 12 h. Tim dosen memastikan kesiapan anak usia sekolah untuk mengikuti

kegiatan.

5.1.2 Evaluasi Proses :

a. Tim dosen menyampaikan materi tentang Pengelolaan Sampah dengan metode ceramah dan diskusi menggunakan bahasa yang jelas, sederhana dan mudah dimengerti;

b. Anak usia sekolah kooperatif selama mengikuti kegiatan dapat mempraktikkan dan dapat mengikuti instruksi tim dosen;

c. Anak usia sekolah menunjukkan antusiasme selama kegiatan hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat lanjut usia terkait Pengelolaan Sampah dan setelah diberikan penjelasan anak usia sekolah menyatakan sudah mengerti dan memahami tentang Pengelolaan Sampah;

d. Selain anak usia sekolah, kegiatan Pengelolaan Sampah juga dihadiri oleh tenaga kesehatan dari Puskesmas Sumberjambe dan staf kantor Desa Sumberjambe.

5.1.3 Evaluasi Hasil :

a. 90% anak usia sekolah sudah mampu menjawab pertanyaan tentang Pengelolaan Sampah yang diajukan tim dosen

b. 90% anak usia sekolah menunjukan mampu untuk mengulangi penjelasan tentang Pengelolaan Sampah yang sudah diberikan tim dosen

c. Anak usia sekolah menyatakan bersedia melaksanakan Pengelolaan Sampah bersama-sama setiap hari Minggu

5.2 Faktor Pendukung

a. Suasana sore dengan udara yang segar dan sinar matahari yang hangat sehingga membuat nyaman anak usia sekolah selama mengikuti kegiatan ini

(10)

Page 10 of 12 b. Pemanfaatan media sampah organik dan anorganik yang dapat

dikelola menjadi barang bekas

c. Semangat yang tinggi untuk belajar kesehatan pada anak usia sekolah d. Beberapa anak usia sekolah bahkan menyampaikan saran agar

kegiatan kesehatan untuk anak usia sekolah dilaksanakan rutin kalau perlu tiap minggu, bahkan beberapa masyarakat mempersilahkan pekarangan rumahnya untuk digunakan belajar kesehatan

5.3 Faktor Penghambat

a. Kegiatan Pengelolaan Sampah sempat tertunda 30 menit karena bersamaan dengan kegiatan hari Minggu Sehat.

b. Beberapa anak usia sekolah ada yang tidak ikut Pengelolaan Sampah karena tidak hadir.

c. Beberapa anak usia sekolah ada yang tidak ikut Pengelolaan Sampah karena letak rumah yang jauh dari kantor Desa Sumberjambe dan tidak ada yang mengantar.

(11)

Page 11 of 12 BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Pengelolaan sampah merupakan kebiasaan yang baik yang harus dipupuk, dipertahankan, dan dilatih pada anak usia sekolah. Pengelolaan sampah yang adalah upaya untuk memberdayakan anak usia sekolah untuk ikut menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit.

Pengelolaan sampah yang memenuhi syarat kesehatan juga dapat mendatangkan manfaat yang lain berupa kreasi barang bekas yang dapat dijual sehingga dapat menambah pemasukan keluarga.

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Anak Usia Sekolah

Anak usia sekolah sejak dini dilibatkan dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan disekitar rumah dan sekolah. Hal ini memberi tugas pada anak usia sekolah untuk bertanggungjawab pada kesehatan dirinya.

6.2.2 Bagi Tenaga Kesehatan

Dapat menambah pengetahuan bagi para tenaga kesehatan dan untuk meningkatkan kesehatan pada anak usia sekolah diwilayah kerjanya terutama dalam meningkatkan kemampuan anak usia sekolah untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungannya.

(12)

Page 12 of 12 DAFTAR PUSTAKA

Chandra, Budiman. 2006. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Buku Kedokteran EGC: Jakarta.

Depkes R.I. 1996. Petunjuk Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Dampak Sampah (Aspek Kesehatan Lingkungan. EGC: Jakarta.

Nurhidayat, Setyo Purwendro. 2010. Mengelolah Sampah untuk Pupuk dan Peptisida Organik. Penebar Swadaya: Jakarta.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Prinsip – prinsip Dasar. Cipta: Jakarta

Slamet, Juli Soemirat. 2004. Kesehatan Lingkungan. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.

Daftar Lampiran

1. Surat Permintaan Kepala Desa Sumberjambe Kec. Sumberjambe Kabupaten Jember

2. Surat Tugas Ketua LPM Universitas Jember 3. Daftar Riwayat Hidup Pelaksana Kegiatan 4. Berita Acara

5. Daftar Hadir 6. Materi 7. Media

8. Rincian Penggunaan Anggaran 9. Dkumentasi

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan pengawasan semua bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan di Unit Gizi guna meminimalisasi limbah cair dari sumbernyaa. Memberikan laporan hasil kegiatan monitoring

Parameter yang diamati pada tahap ini adalah persentase biakan yang dapat hidup dalam media seleksi dan jumlah struktur embrio somatik yang adaptif ter- hadap PEG pada

Simpulan yaitu adanya hubungan antara gaya hidup dengan tingkat kejadian penyakit cholelitiasis di ruang rawat inap RSI Surakarta, dan nilai odd ratio/OR = 3,000 [95%

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kultur bakteri selulolitik isolat rumen kerbau pada level 0,20% dan 0,40% melalui air minum sebagai sumber

Sensor garis Sedangkan sensor PIR yang merupakan sensor yang peka terhadap suhu berfungsi untuk mendeteksi manusia atau benda lainnya yang berada di sekitar robot

Pada lokasi penelitian diketahui dari Dari hasil uji chi square di dapat nilai Pvalue (0,005) dan ini lebih kecil dari α (0,05) sehingga terdapatnya hubungan

Anak diperlihatkan beberapa gambar yang telah tersusun “Pulpen-Buku-Penggaris” kemudian benda tersebut segera hilangkan dari pandangan anak, dan anak diminta untuk menulis

Pada perbandingan pengujian serologis pada sampel serum manusia menggunakan ELISA BM dengan ELISA TL diperoleh derajat kesesuaian yang baik dengan nilai κ =0,7336 dan.. AC 1