• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. Alamat Jl. Soekarno Hatta, Grand Ruko Kav , Mojolangu, Kec.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. Alamat Jl. Soekarno Hatta, Grand Ruko Kav , Mojolangu, Kec."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada Bank Jatim Syariah di Kota Malang dengan Alamat Jl. Soekarno Hatta, Grand Ruko Kav. 13-14, Mojolangu, Kec.

Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur.

3.2 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian ini digunakan untuk memperoleh keterangan, informasi, data mengenai hal-hal yang belum diketahui.

3.3 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2016:90) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dari penelitian ini adalah nasabah bank

konvensional yang melakukan perpindahan ke bank jatim syariah yang ada

di kota malang.

(2)

2. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Sugiyono (2016:91) sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, peneliti tidak mungkin mengambil semua untuk penelitian misalkan karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sujarweni, 2015 : 81). Peneliti menggunakan teknik sampling non probability dengan purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang berdasarkan atas suatu pertimbangan atau kinerja tertentu (Sugiyono, 2016 : 96). Kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah nasabah bank jatim syariah yang sebelumnya memiliki rekening di perbankan konvensional yang ada di kota malang.

Dalam penelitian ini, peneliti menentukan jumlah minimal sampel dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut (Ferdinand, 2006) :

Jumlah sampel = jumlah indikator x (5 sampai 10)

Dalam penelitian ini terdapat 10 indikator, dan dipilih angka 10 untuk jumlah yang ditentukan, jadi sampel yang digunakan didalam penelitian ini:

Jumlah sampel = 10 x 10

Jumlah sampel = 100

Dari perhitungan tersebut ditentukan 100 responden sebagai sampel

penelitian.

(3)

3.4 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini, sesuai dengan judul penelitian yang diambil yaitu Analisa Customers Switching Behavior pada Bank Syariah dengan pendekatan Push-Pull Factors, maka pengelompokan variabel-variabel yang mencakup dalam judul tersebut dibagi menjadi dua yaitu:

1. Variabel bebas

Menurut Sugiyono (2016) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat.

Dalam hal ini variabel bebas adalah Kepuasan Konsumen sebagai Push Factors (X1), Norma Subjektif sebagai Pull Factors (X2).

2. Variabel terikat

Menurut Sugiyono (2016) variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah Customers Switching Behavior (Y).

Secara operasional variabel-variabel yang terkait didalam penelitian ini

dapat didefinisikan pada tabel 3.1 sebagai berikut:

(4)

Tabel 3.1

Definisi Operasional

No Variabel Defenisi Operasional Indikator Sumber

1 Customers Switching Behavior

Kebutuhan dan keinginan nasabah Bank Jatim Syariah yang tidak didapatkan pada Bank Konvensional

• Percaya tidak adanya riba

• Produk pembiayaan secara syariah

• Ketertarikan dengan bagi hasil

• Mengutamakan agamis

Chuang dan Thai (2016) Lucas dan Britt (2003)

2 Kepuasan Konsumen

Perasaan senang dan kecewa nasabah Bank Jatim Syariah setelah membandingkan antara harapan dan apa yang diterima pada Bank Konvensional

• Sesuai harapan

• Kinerja pelayanan

• Vasilitas menarik

Irawan dkk (2010)

3 Norma

Subjektif Persepsi nasabah Bank Jatim Syariah terhadap kepercayaan orang lain untuk beralih dari Bank Konvensional

• Dukungan keluarga

• Opini positif teman dan kenalan

• Pendapat dari rekan

Mya Laila Jannah (2020)

3.5 Jenis dan Sumber Data

Menurut Arikunto dalam Machfudz (2010:202) menyatakan bahwa sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh. Dalam hal ini, peneliti menggunakan :

1. Data Primer

Data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari

sumber asli, data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk

(5)

menjawab pertanyaan peneliti, Sugiyono dalam Machfudz (2010:202). Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari kuisioner yang disebarkan kepada responden. Dimana pembagian kuisioner tersebut untuk mengetahui tanggapan responden mengenai variabel kepuasan konsumen sebagai push factors, norma subjektif sebagai pull factors dan customers switching behavior.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara yang diperoleh dan dicatat oleh pihak lain, Sugiyono (2016 : 156). Data sekunder dalam penelitian ini adalah teori atau hasil penelitian terdahulu terkait peralihan perilaku konsumen yang didapat dari buku teks, jurnal, literatur yang relevan dari perpustakaan dan internet.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Kuesioner.

Metode kuesioner adalah metode yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data tanpa bertemu langsung dengan peneliti, namun hanya diwakili daftar pertanyaan setelah disusun dengan cermat (Sanusi, 2011). Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 1997 : 129).

Data yang diperoleh dari kuesioner kemudian dikumpulkan dan diolah

dengan cara memberikan bobot penilaian dari setiap pernyataan berdasarkan skala

(6)

likert. Bentuk asal skala likert terdiri memiliki lima kategori dimulai dari sangat

tidak setuju hingga sangat setuju. maka dari setiap jawaban diberi skor sebagai berikut :

Tabel 3.2

Skor Jawaban Responden

No Jawaban Responden Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Netral 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

3.7 Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur tingkat-tingkat kevalidan suatu

instrumen. Suatu kuesioner dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang

diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara

tepat, Arikunto dalam Supriyanto (2010:206). Untuk mengukur tingkat

validitas dapat dilakukan dengan cara melakukan korelasi antar skor butir

pertanyaan dengan total skor konstruksi atau variabel dengan uji

signifikansi, dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel

untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel

(Ghozali, 2013 : 52-53)

(7)

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana pengukuran yang dilakukan oleh peneliti dapat dipercaya. Dalam melihat reliabel atau tidak reliabelnya suatu data, dapat dilakukan dengan melihat dari koefisien reliabilitas. Syarat yang digunakan untuk melihat reliabelnya suatu data, suatu data dikatakan reliabel apabila nilai dari cronbach alpha diatas dari 0,6 (Kuncoro, 2015).

3.8 Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah data yang telah diperoleh telah layak atau tidak sehingga apabila telah layak data tersebut dapat dilanjutkan kepada pengujian analisis regresi berganda.

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data yang

akan dianalisis apakah telah normal atau tidak (Lupiyoadi & Ikhsan,

2015). Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

apakah nilai residual tersebar normal atau tidak. Uji normalitas yang

dilakukan menggunakan uji kolmogrov-smirnov dengan derajat keyakinan

(α) sebesar 5%. Dimana melihat dari asymp.sig, apabila signifikan > 0,05

maka data terdistribusi normal. Namun jika signifikan < 0,05 maka data

tersebut tidak berdistribusi nomal.

(8)

2. Uji Multikolineritas

Pengujian multikolineritas bertujuan untuk mengetahui apakah didalam data terjadi korelasi atau hubungan yang kuat di antara beberapa variabel bebas (Lupiyoadi & ikhsan, 2015). Suatu data yang baik seharusnya tidak terjadi multikolineritas. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya hubungan/korelasi antar variabel bebas dapat dilihat dengan menggunakan VIF (Variance Inflation factor) dan dari nilai tolerance.

Asumsi multikolineritas terpenuhi apabila VIF > 5 atau toleance < 0,10 maka terjadi multikolinearitas dan jika VIF < 5 atau tolerance >0,10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

3. Uji Heterokedasitas

Pengujian heterokedasitas menguji apakah didalam data yang tidak terjadi kesamaan variasi dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Pada pengujian heterokedasitas dapat menggunakan uji gelejser, dengan kriteria apabila nilai sig atau signifikansi < 0,05 maka terjadi heterokedasitas. Namun apabila nilai signifikansi > 0,05 maka dapat dikatakan tidak terjadi heterokedasitas.

4. Uji Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik autokorelasi yaitu hubungan yang terjadi

antara residual dalam suatu pengamatan dengan pengamatan lain pada

model regresi. Untuk melihat ada tidaknya gejala auto korelasi maka

digunakan uji Durbin-Watson (DW Test). Nilai Durbin-Watson kemudian

(9)

dapat dibandingkan dengan nilai d-

tabel

sehingga akan menghasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Jika d < dl, berarti terdapat autokorelatif positif

2. Jika d > (4-dl), berarti terdapat aoutokorelatif negatif 3. Jika du < d < (4 –dl), berarti tidak terdapat autokorelasi

4. Jika dl < d < du atau (4 – du), berarti tidak dapat disimpulkan.

3.9 Metode Analisis Data

1. Rentang Skala

Rentang skala adalah alat yang digunakan untuk mendeskripsikan variabel kepuasan konsumen dan norma subjektif pada customers switching behavior. Menurut Umar Husein (2010) menentukan rentang skala dapat menggunakan rumus:

𝑅𝑆 = 𝑛(𝑚 − 1) 𝑚

Keterangan :

RS = Rentang Skala

n = Jumlah Sampel

m = Jumlah Alternatif Jawaban

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat diperoleh rentang skala dengan

perhitungan sebagai berikut:

(10)

𝑅𝑆 = 100(5 − 1) 5

𝑅𝑆 = 400 5

𝑅𝑆 = 80

Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh rentang skala sebesar 80.

Dengan demikian skala penelitian tiap kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.3 Rentang Skala

Interval Kepuasan

Konsumen Norma

Subjektif

Customers Switching

Behavior 100 - 180 Sangat Buruk Sangat Rendah Sangat Kecewa

181 - 260 Buruk Rendah Kecewa

261 - 340 Cukup Cukup Cukup

341 - 420 Baik Tinggi Puas

421 - 500 Sangat Baik Sangat Tinggi Sangat Puas

2. Uji Koefisien Determinasi (R

2

)

Uji koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan dari variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat yang

dilihat melalui adjusted r square. Nilai koefisien determinasi terletak

diantara 0 sampai 1. Semakin besar nilai adjusted r square maka semakin

baik model yang digunakan untuk menerangkan hubungan pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Namun apabila nilai adjusted r

(11)

square semakin kecil maka semakin lemah model yang digunakan untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

3. Uji Regresi Linear Berganda

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas yang diketahui. Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel bebas.

Analisis regresi berganda dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas (kepuasan konsumen dan norma subjektif) terhadap variabel terikat (customers switching behavior).

Adapun bentuk umum persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Y = a + b

1

X

1

+ b

2

X

2

+ e Dimana :

Y = Customers Switching Behavior a = Konstanta

X

1

= Kepuasan Konsumen X

2

= Norma Subjektif e = Eror

b

1

, b

2

, = besaran koefisien regresi dari masing-masing variabel

(12)

3.10 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan mengetahui apakah ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (kepuasan konsumen dan norma subjektif) terhadap variabel terikat (customers switching behavior).

Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat. Menurut Santoso (2002) tingkat signifikan yang diharapkan adalah α = 5% atau sig.< 0,05. Pengujian ini dilakukan uji t pada tingkat keyakinan 95% dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Dengan menggunakan nilai signifikansi dari setiap variabel:

1. Jika nilai signifikan < 0,05 berarti hipotesis diterima, maka variabel bebas yaitu kepuasan konsumen (X1) dan norma subjektif (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat customers switching behavior (Y)

2. Jika nilai signifikan ≥ 0,05 berarti hipotesis ditolak, maka variabel bebas yaitu kepuasan konsumen (X1) dan norma subjektif (X2) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat customers switching behavior (Y)

b) Dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel:

1. Jika t

hitung

> t

tabel

berarti hipotesis diterima, maka variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.

2. Jika t

hitung

< t

tabel

berarti hipotesis ditolak, maka variabel bebas tidak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.

Gambar

Tabel 3.3  Rentang Skala  Interval  Kepuasan  Konsumen  Norma  Subjektif  Customers Switching  Behavior  100 - 180  Sangat Buruk  Sangat Rendah  Sangat Kecewa

Referensi

Dokumen terkait

Hipoksia dapat terjadi karena rendahnya kadar oksigen dalam darah yang dapat disebabkan oleh hipoventilasi, maupun karena afinitas hemoglobin yang rendah terhadap oksigen

Indonesia memiliki komitmen yang serius untuk menurunkan emisi GRK di tingkat nasional, dengan sendirinya isu kehutanan, secara langsung maupun tidak langsung, menjadi isu

Berbeda dengan KUHAP dan beberapa perundang-undangan yang juga mengatur perlindungan terhadap saksi sebagaimana diuraikan di muka yang tidak merumuskan sanksi pidana (kecuali)

apabila langkah mitigasi yang dilakukan dirasa masih menyisakan dampak yang besar maupun probablitas yang tinggi maka perlu dilakukan langkah transfer risiko (3)

Smoker’s melanosis disebabkan karena efek fisik tembakau pada jaringan mulut oleh panas dan atau karena efek langsung dari nikotin yang menstimulasi melanosit yang

Kita kenal bahwa Sutardji adalah penyair Indonesia modern yang memiliki latar belakang budaya Melayu yang amat kuat sebagai seorang putra Riau yang kehadirannya dalam dunia

Cempaka Motor di Kabupaten Sijunjung secara keseluruhan dikategorikan baik yang diartikan sebagai minat konsumen terhadap produk merek Honda sudah baik terlihat dengan

[r]