RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PELAYANAN DAN PROMOSI FISIOTERAPI DIGITAL DENGAN MEDIA WHATSAPP BUSINESS
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PADANGAN KABUPATEN BOJONEGORO
Disusun Oleh :
Nama : Bintang Kusumo Wardani, A.Md.
Angkatan : XXIX Nomor Presensi : 35
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN XXIX PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN
DALAM NEGERI REGIONAL YOGYAKARTA 2021
ii
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI
JUDUL : Optimalisasi Pelayanan dan Promosi Fisioterapi Digital dengan Media Whattsapp Business di Rumah Sakit Umum Daerah Padangan Kabupaten Bojonegoro
DISUSUN OLEH : Bintang Kusumo Wardani, A.Md.
ANGKATAN : XXIX
NO. PRESENSI : 35
INSTANSI : Rumah Sakit Umum Daerah Padangan Kabupaten Bojonegoro
Yogyakarta, 1 September 2021
Disetujui sebagai bahan Ujian/Seminar
COACH
Puji Purwanti, S.Psi.
198112262010122001
PESERTA
Bintang Kusumo Wardani, A.Md.
NIP. 199411292020122004
Mengetahui,
Kepala PPSDM Regional Yogyakarta
Ir. R Agus Irawan, MP NIP.
19660814 199903 1 001
iii
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
Pada Hari : Sabtu
Tanggal : 4 September 2021
Pukul : 13.00 – 13.45 WIB
Tempat : PPSDM Regional Yogyakarta
Telah Diseminarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XIXX
Judul :Optimalisasi Pelayanan dan Promosi Fisioterapi Digital dengan Media Whattsapp Business di RSUD Padangan di Rumah Sakit Umum Daerah Padangan Kabupaten Bojonegoro Bojonegoro
Disusun Oleh : Bintang Kusumo Wardani, A.Md.
Kelas : Angkatan XXIX
Nomor Presensi : 35
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Padangan Kabupaten Bojonegoro
Jabatan : Pelaksana/Terampil – Fisioterapis Dan telah mendapat pengujian/ komentar/ masukan/ saran dari Penguji, Mentor dan Coach/Moderator
iv Coach
Puji Purwanti, S.Psi.
NIP. 19811226 201012 2 001
Peserta
Bintang Kusumo Wardani, A.Md NIP. 19920923 202012 2 004
Penguji
Yanison MN, SE, MM NIP. 19731005 199202 1 001
Mentor
drg. Fajar Respati NIP. 19700430 200501 2 009
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pelayanan Dan Promosi Fisioterapi Digital Dengan Media Whatsapp Business Di Rumah Sakit Umum Daerah Padangan Kabupaten Bojonegoro”. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi aktualisasi nilai-nilai dasar PNS yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi yang merupakan salah satu syarat kelulusan dalam Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II Angkatan XXIX Tahun 2021 yang diselenggarakan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Yogyakarta Jawa Tengah.
Keberhasilan penulis dalam menyusun rancangan aktualisasi ini tentunya tidak lepas dari dukungan, bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ir. Agus Irawan, MP selaku Kepala PPSDM Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia Regional Yogyakarta
2. Bapak Yanison MN, SE, MM selaku penguji rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)
3. Ibu Puji Purwanti, S. Psi selaku coach/ pembimbing yang selalu membimbing dalam menyusun laporan rancangan aktualisasi nilai- nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)
4. Ibu drg. Fajar Respati selaku mentor yang telah memberikan dukungan, motivasi, arahan, dan masukan dalam menyelesaikan laporan rancangan aktualisasi nilai- nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS)
5. Ibu Fitri Haryanti selaku Kepala Ruangan Poli Fisioterapi RSUD Padangan Bojonegoro yang telah memberikan motivasi, arahan dan masukan selama pelaksanaan aktualisasi
vii
6. Seluruh Panitia Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Yogyakarta Tahun 2021.
7. Seluruh Widyaiswara PPSD Regional Yogyakarta Jawa Tengah 8. Kedua orang tua, Bapak Mujiono ,Ibu Sri Suryani dan Suami
Muhammad Alfan Masykuri yang selalu memberikan do’a dan dukungannya.
9. Seluruh rekan-rekan Pelatihan Dasar CPNS Golonggan II Angkatan XXIX Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Yogyakarta Jawa Tengah Tahun 2021
10. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah membantu selama kegiatan ini.
Tentunya dalam penyelesaian laporan rancangan aktualisasi ini, penulis masih banyak kekurangan sehingga masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala bentuk masukan yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan lebih lanjut.
Semoga laporan rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi seluruh pembaca.
Bojonegoro, 1 September 2021 Penulis
Bintang Kusumo Wardani, A.Md NIP. 19920923 202012 2 004
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..………..……… i
LEMBAR PENGESAHAN ………..…... ii
BERITA ACARA SEMINAR .………..………. iii
SURAT PERNYATAAN MENTOR ………..……….. v
KATA PENGANTAR. ……….……….. vi
DAFTAR ISI………...………. viii
DAFTAR GAMBAR ..………..………….. ix
DAFTAR TABEL ……….……….…………. x
DAFTAR BAGAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……….……….….. B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi ... 1. Tujuan Aktualisasi ... 2. Manfaat Aktualisasi………..…………. C. Ruang Lingkup Aktualisasi …...…..………….……… 1. Fokus ..……… 2. Lokus ..……… 3. Waktu Pelaksanaan Aktualisasi .………...…. 1 6 6 6 7 7 7 7 BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI A. Deskripsi Organisasi ………... 8
1. Gambaran Umum Organisasi ... 8
1.1 Profil Rumah Sakit ... 9
1.2 Sejarah Berdirinya RSUD Padangan ... 11
1.3 Dasar Hukum Pembentukan Organisasi ... 12
1.4 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit ... 14
1.5 Struktur Organisasi RSUD Padangan ... 18
1.6 Pelayanan di RSUD Padangan ... 24
B. Tugas Unit Kerja………....… 26
C. Tugas Peserta …………...………....…… 27
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI A. Deskripsi Isu Terpilih ... 29
1. Identifikasi Isu ... 29
2. Gagagasan Pemecahan Isu ... 35
B. Matrik Rancangan Aktualisasi………...………....… 36
C. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi …...………...…… 45
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rumah Sakit Umum Daerah Padangan ... 8
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit ... 18
Gambar 2.3 Alur Pelayanan RSUD Padangan ... 25
Gambar 3.1 Diagram Fishbone ... 34
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jumlah Ketenagakerjaan di RSUD Padangan ... 10
Tabel 2.2 Pelayanan RSUD Padangan ... 24
Tabel 3.1 Isu-isu di Tempat Bekerja ... 29
Tabel 3.2 Analisis isu dengan metode AKPL ... 31
Tabel 3.3 Analisis isu dengan metode USG ... 33
Tabel 3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi ... 36
Tabel 3.5 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ... 45
xi DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Alur Kegiatan……… 35
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 yang mengatur tentang Aparatur Sipil Negara menjelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja dibawah naungan instansi pemerintah. ASN memiliki peran dan fungsi sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan publik dan pemersatu bangsa, sehingga dalam mengimplementasikan peran tersebut, harus mampu melaksanakan kebijakan publik dengan memberikan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Keberhasilan terselenggaranya sistem pemerintahan dan pembangunan sangat ditentukan oleh profesionalisme dan komitmen dari aparatur sipil negaranya. Upaya yang ditempuh untuk mencetak ASN yang profesional dan memiliki komitmen mutu, instansi pemerintah membekali calon ASN dengan pendidikan dan pelatihan dasar.
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dasar berpedoman pada Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 tahun 2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Pendidikan dan pelatihan yang diberikan pada
2
CPNS menekankan pada nilai akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi yang disingkat ANEKA. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) memiliki kewajiban untuk mengikuti Pelatihan Dasar yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas, moral, kejujuran, nasionalisme, membentuk pribadi yang unggul dan bertanggung jawab, dan profesionalisme. Selain itu CPNS dituntut untuk dapat menciptakan perubahan sesuai peran dan fungsi ASN.
Salah satu fungsi ASN yang sering kita temui yaitu sebagai Pelayan Publik. Salah satu contoh bentuk pelayanan publik yaitu pelayanan dibidang kesehatan di Instasi Pemerintah seperti Rumah Sakit. Rumah sakit merupakan tempat penyediaan layanan kesehatan untuk masyarakat. Menurut WHO rumah sakit adalah keseluruhan dari organisasi dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan.
Menurut Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 983.MENKES/SK/1992 mengenai pedoman rumah sakit umum dinyatakan bahwa Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik, pendidikan dan pelatihan tenaga Kesehatan.
Berdasarkan Undang – Undang RI Nomor 44 tahun 2004, Rumah Sakit merupakan instansi kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, pelayanan kesehatan paripurna adalah pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan
3
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Salah satu jenis pelayanan Rawat Jalan yang ada di rumah sakit adalah pelayanan Fisioterapi.
Berdasarkan Permenkes nomor 65 Tahun 2015, Fisoterapi merupakan suatu pelayanan kesehatan yang ditunjuk untuk individu dan atau kelompok dalam upaya mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan modalitas fisik, agen fisik, mekanis, gerak dan komunikasi. Dimensi pelayanan fisioterapi meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan dan pemulihan gangguan system gerak dan fungsi dalam rentang kehidupan manusia atau sepanjang usia manusia hidup di dunia. Poli Fisioterapi di RSUD Padangan merupakan pelayanan fisioterapi dengan menggunakan modalitas atau alat terapi, baik itu modalitas yang bersifat electrical atau bersifat thermal serta terapi fisik manual.
Sesuai Permenkes 65 tahun 2015, menjelaskan bahwa standar pelayanan Fisioterapi meliputi penyelenggaraan pelayanan, manajemen pelayanan dan sumber daya yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan fisioterapi serta terus mengembangkan pelayanan Fisioterapi agar lebih efektif dan efisien. Keberhasilan program pelayanan dipengaruhi berbagai hal antara lain faktor sosial, lingkungan dan fasilitas pelayanan yang selalu memberikan kemudahan bagi masyarakat, untuk menunjang pelayanan agar lebih maksimal harus memanfaatkan perkembangan teknologi yang ada. Salah satunya
4
dengan memanfaatkan aplikasi Whatsapp Business untuk menunjang pelayanan publik yang diberikan agar lebih terintegrasi dan memberikan kemudahan akses digital bagi masyarakat. Aplikasi ini mempunyai fitur yang lengkap, cepat, mudah mengoperasikan, dan praktis hanya dengan menggunakan handphone. Aplikasi Whatsapp Business memiliki banyak fitur. Salah satu fitur tersebut adalah membagikan informasi dalam bentuk balasan pesan otomatis yang telah dibuat dalam bentuk pesan template. Aplikasi Whatsapp menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak digunakan oleh berbagai macam kelompok masyarakat di Indonesia, sehingga akan memudahkan komunikasi dan penyebaran informasi kesehatan kepada pasien Fisioterapi.
Berdasakan hasil pengamatan dan kegiatan yang dilakukan selama menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai fisioterapis, salah satu permasalahan yang dihadapi di Poli Fisioterapi RSUD Padangan adalah belum terintegrasinya pelayanan Fisioterapi mulai dari pendaftaran, pelayanan fisioterapi, dan evaluasi pasca program fisioterapi yang diberikan kepada pasien. Banyak pasien yang terkendala waktu dan kesempatan untuk datang terapi secara rutin, terkendala waktu karena harus mengantri lama di loket pendaftaran, serta pasien kurang maksimal dalam melaksanakan home program terapi yang diberikan tanpa adanya bimbingan dari petugas Fisioterapi. Hal tersebut dapat dilihat dari data kunjungan pasien Poli Fisioterapi yang semakin menurun pada 3 bulan terakhir yaitu pada bulan Mei kunjungan pasien sebanyak 50 kunjungan, bulan Juni sebanyak 45 kunjungan, sedangkan
5
bulan Juli sebanyak 22 kunjungan. Berdasarkan hal tersebut penulis mengangkat isu tentang “Belum Optimalnya Penyampaian Informasi dan Promosi Pelayanan Fisioterapi di RSUD Padangan”
Gagasan pemecahan isu terkait belum optimalnya penyampaian informasi dan promosi pelayanan fisioterapi di RSUD Padangan adalah membuat fasilitas pelayanan digital yang mudah diakses oleh pasien atau keluarga pasien dengan media whatsapp business. Fasilitas tersebut berupa pelayanan digital yang terintegrasi mulai dari penyediaan link pendaftaran online, jadwal pelayanan, konsultasi online mengenai home program terapi, serta pemberitahuan melalui chat atau telepon kepada pasien h-1 sebelum jadwal terapi yang sudah ditentukan.
Pemberian pelayanan tersebut diharapkan dapat memudahkan pasien untuk bisa terapi secara rutin dan menyelesaikan pengobatan dengan baik di RSUD Padangan.
Berdasarkan hal tersebut penulis membuat rancangan aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Pelayanan dan Promosi Fisioterapi Digital dengan Media Whattsapp Business di RSUD Padangan”.
Diharapkan melalui kegiatan aktualisasi tersebut mampu meningkatkan mutu pelayanan Fisioterapi di RSUD Padangan serta dapat meningkatkan kepuasan pasien.
6 B. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi
1. Tujuan Aktualisasi 1.1 Tujuan Umum
Menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam bentuk aktualisasi program Optimalisasi Pelayanan dan Promosi Fisioterapi Digital dengan Media Whatsapp Business di RSUD Padangan 1.2 Tujuan Khusus
a. Tersedianya pelayanan Fisioterapi yang terintergrasi dan mudah diakses oleh seluruh kalangan masyarakat b. Terjalinnya komunikasi antara petugas Fisioterapi dan
pasien terkait home program yang telah diberikan di RSUD Padangan
c. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit dan meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan
2. Manfaat Aktualisasi a. Bagi Penulis
Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Dan Anti Korupsi.
b. Bagi Organisasi
Dengan adanya kegiatan aktualisasi akan membantu organisasi melaksanakan tupoksinya sehingga visi dan misi organisasi dapat tercapai, meningkatkan efektifitas , efisien,
7 dan mutu pelayanan.
c. Bagi Stakeholder
Mendukung tercapainya visi dan misi pemerintah serta dapat dapat meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayan publik yang diberikan.
C. Ruang Lingkup Aktualisasi
1. Kegiatan utama dalam menghadapi isu (Fokus Aktualisasi) Kegiatan aktualisasi ini berfokus pada Optimalisasi Pelayanan dan Promosi Fisioterapi Digital dengan Media Whattsapp Business, agar pasien dan keluarga lebih mudah mendapatkan pelayanan dari Rumah Sakit.
2. Lokasi Kegiatan Aktualisasi ( Lokus)
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan di Poli Fisioterapi RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro yang beralamatkan di Jalan Dr.
Sutomo No 02, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, dengan sasaran pasien dan keluarga pasien Fisioterapi.
3. Waktu Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi dilaksanakan mulai tanggal 7 September – 22 Oktober 2021.
8 BAB II
GAMBARAN ORGANISASI
A. Deskripsi Organisasi
1. Gambaran Umum Organisasi
Gambar 2.1 RSUD Padangan
Rumah sakit merupakan tempat penyediaan layanan kesehatan untuk masyarakat. Rumah Sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, padat modal dan padat tehnologi. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan di Rumah Sakit menyangkut berbagai fungsi, antara lain pelayanan, pendidikan dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin pelayanan. Agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang demikian kompleks, rumah sakit harus memiliki perangkat penunjang sumber daya manusia yang profesional baik di bidang teknis medis maupun administrasi
9
kesehatan. Menurut Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 983.MENKES/SK/1992 mengenai pedoman rumah sakit umum dinyatakan bahwa Rumah Sakit Umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat dasar, spesialistik, pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan. Menurut WHO rumah sakit adalah keseluruhan dari organisasi dan medis, berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan.
1.1 Profil Rumah Sakit
a. Nama Rumah Sakit : RSUD Padangan
b. Pemilik : Pemerintah Kabupaten Bojonegoro c. Alamat : Jl. Dr. Soetomo Nomor 02 Padangan
62162 Kabupaten Bojonegoro
d. Telepon : (0353)551666, Fax.(0353)551166 e. Kelas Rumah Sakit : D
e. Jumlah Tempat Tidur : 135 buah f. Jangkauan Wilayah :
Rumah Sakit Padangan berada di Lokasi yang strategis, berada di tengah-tengah 11 kecamatan di wilayah Barat Kabupaten Bojonegoro dan berbatasan dengan wilayah Provinsi Jawa Tengah (Kota Cepu)
g. Jumlah ketenagaan RSUD Padangan
10
Tabel 2.1 Jumlah Ketenagaan di RSUD Padangan
PROFESI PNS BLUD TKHL MOU TOTAL
Struktural 4 4
Dokter Spesialis 7 3 4 14
Dokter Umum 6 1 7
Dokter gigi 1 1
Perawat 36 28 29 93
Bidan 13 11 4 28
Penata anestesi 3 1 4
Analis Kesehatan 6 1 2 9
Radiografer 4 1 5
Nutrisionis 4 1 1 6
Apoteker 4 1 1 6
Asisten Apoteker 7 1 1 9
Tekniker gigi 1 1
Fisioterapi 2 2 4
Refraksionis 1 1
Sanitarian 2 2
Perekam Medis 4 1 3 8
Elektromedis 1 1
Kesehatan masyarakat
3 2 5
Juru masak 5 1 6
Administrasi umum 3 8 11
Bendahara 1 1
Analis Keuangan 1 1
Tenaga IT 1 1
Sopir 4 4
Teknisi umum 3 3
CSSD 2 2
Laundry 2 2
SPI 1 1
Security 26 26
Cleaning service 36 36
Jumlah Karyawan 110 73 52 67 302
11
1.2 Sejarah Berdirinya RSUD Padangan
Rumah Sakit Umum Daerah Padangan bermula dari Rumah sakit Perawatan yang didirikan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bojonegoro pada tahun 1976 yang beralamat di Jl.
Dr. Soetomo Nomor 2 Padangan, Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro. Kemudian tahun 2007 Rumah sakit Perawatan tersebut berubah status menjadi pelayanan kesehatan rujukan dengan nama Rumah Sakit Umum Daerah Padangan. Tahun 2007 Rumah Sakit Umum Daerah Padangan ditetapkan sebagai rumah sakit kelas D, dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 814/MENKES/SK/VII/2007 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Padangan Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur, sebagai Rumah Sakit Umum Daerah kelas D dengan kapasitas 135 tempat tidur yang beralamat di Jl. Dr.
Soetomo Nomor 02 Padangan, Kecamatan Padangan Kabupaten Bojonegoro. Kemudian pada tahun 2007 juga memperoleh ijin penyelenggaraan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : YM.02.04.3.2.3406 tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah dengan nama “Rumah Sakit Umum Daerah Padangan“
Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur.
12
Secara geografis RSUD Padangan terletak di posisi strategis dan memiliki peluang potensial untuk dikembangkan sebagai pusat pelayanan kesehatan rujukan, karena terletak di wilayah Barat Kabupaten Bojonegoro dengan jarak 38 Km dari Kota Bojonegoro dan posisi di tengah-tengah diantara kecamatan- kecamatan di sekitar Kecamatan Padangan serta terletak di perbatasan dengan Cepu Kabupaten Blora Provinsi Jawa Tengah.
Dari uraian diatas, terlihat ada peluang besar bagi RSUD Padangan untuk pusat rujukan pelayanan kesehatan di wilayah Barat Kabupaten Bojonegoro bahkan peluang untuk menjaring masyarakat di luar Kabupaten Bojonegoro, sehingga sangat memungkinkan menjadi Rumah Sakit rujukan dari daerah sekitar.
1.3 Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
RSUD Padangan adalah Rumah Sakit Pemerintah milik Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang merupakan UPT Dinas Kesehatan Kab. Bojonegoro Dengan Dasar Hukum / Landasan Operasional sebagai berikut:
Undang- Undang :
1) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
2) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
13 Peraturan Pemerintah :
1) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal;
Peraturan Menteri Kesehatan :
1) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
2) Keputusan Menteri Kesehatan RI No. YM.02.04.3.2.3406 tentang Pemberian Ijin Penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah dengan nama “ Rumah Sakit Umum Daerah Padangan “ Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur;
3) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 814/MENKES/SK/VII/2007 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Padangan Kabupaten Bojonegoro Provinsi Jawa Timur;
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
1) Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bojonegoro;
14
2) Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 5 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bojonegoro;
3) Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 2 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan dan Retribusi Pelayanan Kesehatan pada RSUD Padangan Kabupaten Bojonegoro.
4) Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 2 tahun 2020 tentang Pembentukan Organisasi, Kedudukan, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro
1.4 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Tugas dan fungsi Rumah Sakit Umum Daerah Padangan Kelas D adalah sebagai berikut :
a. Tugas :
Pelayanan Kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
b. Fungsi :
a) Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan Kesehatan
b) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan
15
pemerintah daerah di bidang Pelayanan Kesehatan c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang
Pelayanan Kesehatan c. Visi RSUD Padangan
“Menjadi rumah sakit yang dipercaya dengan pelayanan yang berkualitas dan profesional”
d. Misi RSUD Padangan
1) Mengoptimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO).
2) Meningkatkan kualitas kinerja ( profesionalisme ) seluruh petugas Rumah Sakit.
3) Pemberdayaan semua sumber daya yang ada dengan manajemen yang baik
e. Motto RSUD Padangan
“Kami siap memberikan pelayanan yang terbaik”
f. Nilai-Nilai Dasar RSUD Padangan
“Menjunjung tinggi rasa kebersamaan, kedisiplinan dan kejujuran”
g. Tujuan Strategis dan Kebijakan 1) Tujuan Strategis Rumah Sakit
a) Meningkatkan kualitas pelayanan.
b) Meningkatkan daya saing RSUD Padangan dalam
16 pelayanan kesehatan.
c) Meningkatkan kualitas fasilitas pelayanan, keamanan, kenyamanan, dan kepuasan pasien.
2) Kebijakan Umum
a) Peningkatan kualitas Pelayanan di setiap unit layanan.
b) Pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat.
3) Kebijakan Operasional
a) Mengirimkan pelatihan sumber daya manusia yang ada sesuai dengan standar yang dipersyaratkan.
b) Mengirimkan dokter umum untuk menempuh pendidikan spesialis.
c) Melakukan pengadaan obat dan perbekalan kesehatan serta logistic Rumah Sakit tepat waktu.
d) Pembangunan ruang VIP, Kelas I, II dan III.
e) Pembangunan ruang perawatan bedah.
f) Pembangunan gedung ICU.
g) Pembangunan gedung PONEK terpadu.
h) Pembangunan Instalasi Gizi i) Pembangunan Laundry j) Pembangunan IPAL
17
k) Pembangunan Poli rawat jalan l) Pembangunan IGD Terpadu
m) Pembangunan Instalasi Farmasi dan Gudang Obat n) Pembangunan Laboratorium
o) Pembangunan Incenerator p) Pembangunan Bank Darah q) Pembangunan IPSRS r) Pembangunan PKMRS
s) Pembangunan gedung radiologi t) Pembangunan Gedung Bedah central
u) Pengadaan alat kedokteran ICU, bedah, ruang perawatan, PONEK, Laundry, IPAL, incinerator, IGD, bedah central, rawat jalan dan bank darah.
4. Strategi Rumah Sakit
a) Pengembangan Potensi SDM yang ada di RSUD Padangan.
b) Menjaga mutu, ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan serta logistic Rumah Sakit yang ada di RSUD Padangan.
c) Pengembangan ruang perawatan di RSUD Padangan.
18
d) Pembangunan Rumah Sakit dengan konsep green hospital
e) Melengkapi alat kesehatan dan sistem informasi manajemen rumah sakit ( SIM RS ) di RSUD Padangan.
1.5 Struktur Organisasi RSUD Padangan
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Rumah Sakit
Berdasarkan Perda No.08 Tahun 2008 Tanggal 08 Agustus 2008 dan Peraturan Bupati Bojonegoro No 02 Tahun 2020, Susunan Organisasi RSUD Padangan terdiri dari :
1) Direktur
2) Sub bagian Tata Usaha 3) Seksi Pelayanan Medis
19 4) Seksi Asuhan Keperawatan 5) Kelompok jabatan fungsional.
Penjabaran mengenai tugas pokok dan fungsi unit pelaksana teknis daerah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati Nomor 2 tahun 2020 sebagai berikut:
1. DIREKTUR a. Tugas
Memimpin RSUD Kelas D Padangan dalam pemberian dan pelaksanaan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna dan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan.
2) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Pelayanan Kesehatan.
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan.
4) Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas yang menyelenggarakan Urusan Pemerintahan di Bidang Kesehatan sesuai bidang
tugasnya.
20 2. SUB BAGIAN TATA USAHA
a. Tugas
Melaksanakan urusan umum, rekam medik, keuangan dan program.
b. Fungsi
1) Penyelenggaraan kegiatan surat menyurat, rumah tangga dan protokol
2) Penyusunan program dan laporan.
3) Perencanaan, pengkoordinasian, pengevaluasian serta pelaporan bidang administrasi perkantoran dan perlengkapan sarana prasarana rumah sakit.
4) Pengkoordinasian kegiatan perpustakaan dan kearsipan rumah sakit.
5) Pelaksanaan rekam medik dan pengelolaan keuangan rumah sakit.
6) Pengumpulan dan pengolahan serta umpan balik data laporan (harian, mingguan, bulanan, triwulan, semester dan tahunan )
7) Pelaksanaan, pengumpulan, penyajian, dan analisis statistik data.
8) Pengkoordinasian pelaksanaan jasa kebersihan, keamanan dan parkir.
9) Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh direktur sesuai bidang tugasnya.
21
3. KEPALA SEKSI PELAYANAN MEDIS a. Tugas
Mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medis, penunjang medis, melakukan pengawasan penggunaan fasilitas serta kegiatan pelayanan medis dan penunjang medis.
b. Fungsi
1) Pelaksanaan perencanaan program pelayanan medis.
2) Pengusulan rencana anggaran pembiayaan program pelayanan medis.
3) Pelaksanaan pemantauan dan analisis kegiatan pelayanan medis
4) Pelaksanaan pengawasan dan penilaian pelayanan pasien termasuk pemulangan jenazah.
5) Perencanaan dan penganalisaan sumber daya dalam rangka peningkatan mutu pelayanan medis rumah sakit.
6) Penganalisaan indikator kinerja dan standar pelayanan rumah sakit dan implementasinya pada kinerja pelayanan medis.
7) Pelaksanaan koordinasi kegiatan pelayanan medis yang melibatkan institusi di luar rumah sakit.
8) Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan bidang tugasnya.
22
4. KEPALA SEKSI ASUHAN KEPERAWATAN a. Tugas
Melaksanakan koordinasi perencanaan, kebutuhan tenaga, perlengkapan dan fasilitas, pemantauan dan pengawasan asuhan keperawatan serta mutu etika asuhan perawatan.
b. Fungsi.
1) Perencanaan dan pemastian pelayanan dan mutu asuhan perawatan mulai dari pasien masuk hingga keluar serta memelihara kesinambungan informasi.
2) Pengkoordinasian dan pelaksanaan mobilisasi tenaga perawat sesuai aturan yang berlaku.
3) Pengkoordinasian peningkatan kemampuan, perilaku dan mutu tenaga perawat, serta bekerja sama dengan unit kerja terkait di lingkungan internal rumah sakit.
4) Pengkoordinasian penyusunan prosedur tetap Asuhan Perawatan.
5) Pengkoordinasian kebutuhan dan kegiatan pada instalasi promosi kesehatan rumah sakit dan pelayanan administrasi terpadu.
6) Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh direktur sesuai bidang tugasnya.
23
5. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari : a. Instalasi
Instalasi mempunyai tugas meliputi rawat jalan, rawat inap, rawat darurat, bedah sentral, perawatan intensif, radiologi, gizi, patologi dan pemeliharaan sarana rumah sakit.
b. Komite Medis
Komite Medis adalah kelompok tenaga medis yang keanggotaannya diplih dari anggota staf medis fungsional mempunyai tugas membantu direktur menyusun standar pelayanan dan memantau pelaksanaannya serta melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur wewenang profesi anggota staf medis fungsional, serta mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian pengembangan.
c. Staf Medis Fungsional
Staf Medis Fungsional adalah kelompok dokter yang bekerja di instalasi dalam jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan kesehatan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan.
24 1.6 Pelayanan di RSUD Padangan
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Rumah Sakit Umum Daerah Padangan memiliki unit-unit pelayanan kesehatan. Jenis-jenis pelayanan Kesehatan yang disediakan di Rumah Sakit Umum Daerah Padangan antara lain:
a. Fasilitas Layanan Kesehatan
Tabel 2.2 Pelayanan RSUD Padangan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
No Layanan Rawat Jalan No Layanan Rawat Inap &
Penunjang 1 Pelayanan Klinik
Bedah Umum
15 Pelayanan IGD 2 Pelayanan Klinik Bedah
Ortopedi
16 Ponek dan Kamar Bersalin
3 Pelayanan Klinik Geriatri
17 Pelayanan Laboratorium 4 Pelayanan Klinik TB-
HIV
18 Pelayanan Radiologi 5 Pelayanan Klinik THT-
KL
19 Pelayanan Farmasi 6 Pelayanan Klinik Kulit
dan Kelamin
20 Pelayanan Kamar Operasi
21 Pelayanan Nifas 7 Pelayanan Klinik Gigi 22 Ruang Intensive Care
Unit (ICU) 8 Pelayanan Klinik Mata
9 Pelayanan Klinik Saraf 23 Neonatus Intensive Care Unit (NICU)
10 Pelayanan Klinik Penyakit Dalam
24 Pelayanan Rawat Inap:
Kelas VIP, Kelas 1, Kelas 2, Kelas 3, dan Ruang Isolasi, Ruang Isolasi Covid
11 Pelayanan Klinik Anak 12 Pelayanan Klinik
Kandungan &
Kebidanan 13 Pelayanan Klinik
Kosmetik Medik
25 Pelayanan PONEK 14 Pelayanan Klinik
Fisioterapi
25
b. Layanan Unggulan RSUD Padangan 1) Instalasi Radiologi :
- CT Scan 16 Slices - USG 4 Dimensi
- Pesawat Radiologi Toshiba 500 MA, - Panoramic Dental X-Ray
- Mobile X-Ray Unit
- CR (computer radigraph).
2) Poliklinik Kulit dan Kelamin - Dermatology laser - Electro Surgery c. Alur Pelayanan
Gambar 2.3 Alur Pelayanan RSUD Padangan
26 B. Tugas Unit Kerja
Bidang Pelayanan Fisioterapi di Rumah Sakit Umum Daerah Padangan berada di bawah naungan unsur pelayanan medis dengan dikepalai oleh Kepala Seksi Pelayanan Medis.
Menurut Perpres 77 tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah sakit, tugas dan fungsi Kepala Pelayanan Medis yaitu : 1. Tugas
Mengkoordinasikan semua kebutuhan pelayanan medis, penunjang medis, melakukan pengawasan penggunaan fasilitas serta kegiatan pelayanan medis dan penunjang medis.
2. Fungsi
a) Pelaksanaan perencanaan program pelayanan medis.
b) Pengusulan rencana anggaran pembiayaan program pelayanan medis.
c) Pelaksanaan pemantauan dan analisis kegiatan pelayanan medis
d) Pelaksanaan pengawasan dan penilaian pelayanan pasien termasuk pemulangan jenazah.
e) Perencanaan dan penganalisaan sumber daya dalam rangka peningkatan mutu pelayanan medis rumah sakit.
f) Penganalisaan indikator kinerja dan standar pelayanan rumah sakit dan implementasinya pada kinerja pelayanan medis.
g) Pelaksanaan koordinasi kegiatan pelayanan medis yang
27
melibatkan institusi di luar rumah sakit.
h) Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan bidang tugasnya
C. Tugas Jabatan Peserta
Menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/04/M.PAN/2004 tentang Jabatan Fungsional Fisioterapis dan Angka Kreditnya, Permenkes No 65 Tahun 2015 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi, dan Permenkes No 80 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Perkerjaan dan Praktik Fisioterapi. Dalam melaksanakan pelayanan di Fasilitas Kesehatan, jabatan Fisioterapis memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
1. Tugas Pokok :
Melaksanakan pelayanan fisioterapi, mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis), pelatihan fungsi dan komunikasi.
2. Fungsi :
a) Memberikan pelayanan pada kasus gangguan gerak dan fungsi tubuh pada organ/sistem neuromuscular, musculoskeletal, cardiovaskuler dan respirasi, serta
28
integumen sepanjang rentang kehidupan.
b) Melakukan pelayanan kesehatan individu/kelompok berupa pengembangan, pemeliharaan, pemulihan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif c) Melakukan pelayanan fisioterapi yang terintegrasi meliputi
asesmen pasien, penegakan diagnosis fisioterapi, perencanaan intervensi dan evaluasi/re-evaluasi/re- asesmen, serta edukasi kepada pasien.
d) Melakukan pelayanan sesuai dengan prosedur pelayanan fisioterapi dan standar kompetensi profesi fisioterapis e) Membuat/menulis catatan perkembangan pasien fisioterapi f) Memberikan informasi tentang masalah kesehatan pasien dan pelayanan yang dibutuhkan dalam lingkup tindakan fisioterapi
g) Melakukan pelayanan sesuai prosedur untuk mendukung upaya peningkatan mutu pelayanan di Rumah Sakit /Fasilitas Kesehatan.
h) Membantu program Pemerintah dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
29 BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu Terpilih 1. Identifikasi Isu
Berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan yang dilakukan selama menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai fisioterapis di RSUD Padangan, terdapat beberapa isu yang ada di tempat berkerja peserta, antara lain :
Tabel 3.1 Isu-isu di tempat bekerja
No. Isu
1. Belum Optimalnya Penyampaian Informasi dan Promosi tentang pelayanan fisioterapi di RSUD Padangan
2. Belum adanya lembar monitoring dan evaluasi program terapi pasien di Poli Fisioterapi
3. Kurang efektifnya hasil home program terapi yang dijelaskan secara lisan ke pasien atau keluarga
4. Belum optimalnya pelayanan Fisioterapi terkait edukasi pemilihan dan penggunaan alat bantu jalan yang tepat sesuai kondisi pasien
5. Ketidakpatuhan jumlah keluarga yang mendampingi pasien di Poli Fisioterapi selama masa pandemi Covid- 19
30
a) Analisis Isu dengan metode AKPL dan USG
Berdasarkan isu-isu tersebut perlu analisis untuk menetapkan kualitas dan prioritas isu yang perlu diangkat agar dapat diselesaikan melalui kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan. Berikut tabel analisis menggunakan metode A (Aktual), K (Kekhalayakan), P (Problematik), L (Kelayakan) dengan kriteria penetapan sebagai berikut :
Kriteria penetapan:
Aktual
1: pernah benar-benar terjadi 2: benar-benar sering terjadi
3: benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan 4: benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran 5: benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
Khalayak
1: tidak menyangkut hajat hidup orang banyak 2: sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak 3: cukup menyangkut hajat hidup orang banyak 4: menyangkut hajat hidup orang banyak
5: sangat menyangkut hajat hidup orang banyak Problematik
1: masalah sederhana
2: masalah kurang kompleks
3: masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi 4: masalah kompleks
31
5: masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya Kelayakan
1: masuk akal.
2: realistis.
3: cukup masuk akal dan realistis.
4: masuk akal dan realistis.
5: masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
Tabel 3.2 Analisis isu dengan metode AKPL
No
ISU
ANALISIS
AKPL Skor Peringkat A K P L
1
Belum Optimalnya Penyampaian Informasi dan Promosi tentang pelayanan fisioterapi di RSUD Padangan
4 3 5 5 17 1
2
Belum adanya lembar monitoring dan evaluasi program terapi pasien di Poli Fisioterapi
3 2 4 4 13 3
3
Kurang efektifnya hasil home program terapi yang dijelaskan secara lisan ke pasien atau keluarga
4 2 5 4 15 2
4
Belum optimalnya pelayanan Fisioterapi terkait edukasi pemilihan dan penggunaan alat bantu jalan yang tepat sesuai kondisi pasien
2 2 3 4 11 4
5
Ketidakpatuhan jumlah keluarga yang mendampingi pasien di Poli Fisioterapi selama masa pandemi Covid-19
3 1 1 3 8 5
32
Berdasarkan Analisis AKPL terlihat bahwa isu mengenai “Belum Optimalnya Penyampaian Informasi dan Promosi tentang pelayanan fisioterapi di RSUD Padangan” memiliki peringkat tertinggi dengan skor AKPL 17 poin, maka perlu penetapan skala prioritas untuk mencari isu utama. Metode yang dapat digunakan untuk memilih prioritas isu adalah dengan menggunakan metode Analisa USG, meliputi Urgency, Seriousness dan Growth, dengan kriteria penetapan sebagai berikut : 1. Urgency atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
1: Tidak penting 2: Kurang penting 3: Cukup penting 4: Penting
5: Sangat penting
2. Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak.
1: Akibat yang ditimbulkan tidak serius 2: Akibat yang ditimbulkan kurang serius 3: Akibat yang ditimbulkan cukup serius 4: Akibat yang ditimbulkan serius
5: Akibat yang ditimbulkan sangat serius
33
3. Growth atau tingkat perkembangan masalah, yakni apakah masalah tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
1: Tidak berkembang;
2: Kurang berkembang;
3: Cukup berkembang;
4: Berkembang;
5: Sangat berkembang
Tabel 3.3 Analisis Isu dengan metode USG No
ISU
ANALISIS
USG Total
Skor Ranking U S G
1
Belum Optimalnya Penyampaian Informasi dan Promosi tentang pelayanan fisioterapi di RSUD Padangan
5 3 4 12 1
2
Kurang efektifnya hasil home program terapi yang dijelaskan secara lisan ke pasien atau keluarga
4 3 3 10 2
3
Belum adanya lembar monitoring dan evaluasi program terapi pasien di Poli Fisioterapi
4 2 3 9 3
Berdasarkan analisis metode teknik USG tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa isu yang mendapatkan jumlah skor tertinggi adalah isu “Belum Optimalnya Penyampaian Informasi dan Promosi tentang pelayanan fisioterapi di RSUD Padangan”. Kemudian untuk mengetahui sebab dari isu tersebut, diidentifikasi menggunakan metode fish bone.
Diagram tulang ikan atau fishbone diagram adalah salah satu metode untuk menganalisa penyebab dari sebuah masalah atau kondisi.
Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material, metode , teknolohi dan sebagainya. Setiap
34
kategori mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming.
Gambar 3.1 Diagram Fishbone
Dari diagram fish bone, didapatkan akar permasalahan yaitu dari faktor manusia pasien memiliki keterbatasan waktu untuk datang rutin ke fisioterapi, pasien lansia sering datang tanpa pendamping keluarga; dari faktor metode adalah penyampaian informasi hanya lisan, pelayanan kurang terintegrasi; dari faktor material penyebabnya adalah informasi tidak tersampaikan dan di pahami dengan baik; dari segi mesin/teknologi adalah belum memanfaatkan teknologi yang memudahkan akses pasien.
Berdasarkan analisis isu dan analisis penyebab isu tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa isu “Belum Optimalnya Penyampaian Informasi dan Promosi tentang pelayanan fisioterapi di RSUD Padangan” harus segera ditangani dan dicarikan gagasan pemecahan isu yang sesuai.
Belum Optimalnya Penyampaian Informasi dan Promosi tentang pelayanan fisioterapi di RSUD Padangan
Material Informasi tidak tersampaikan dengan baik Keterbatasan waktu
pasien
Metode Manusia
Pasien tidak rutin terapi
Pasien datang tanpa pendamping
Penyampaian informasi hanya lisan
Pelayanan kurang terintergrasi
Belum
memanfaatkan teknologi yang memudahkan akses pasien
Mesin /teknologi
35 2. Gagasan Pemecahan Isu
Gagasan pemecahan isu terkait Belum Optimalnya Penyampaian Informasi dan Promosi tentang pelayanan fisioterapi di RSUD Padangan , antara lain :
a. Melakukan konsultasi dengan mentor
b. Membuat program pelayanan fisioterapi digital menggunakan media whatsapp business.
c. Melakukan kegiatan Optimalisasi Pelayanan dan Promosi Fisioterapi Digital dengan media Whatsapp Business
d. Melakukan Sosialisasi dan Evaluasi e. Menyusun hasil kegiatan aktualisasi
Bagan 3.1 Alur Kegiatan
Melakukan konsultasi dengan Mentor
Pembuatan materi/draft/template pelayanan fisioterapi digital dengan media whatsapp business
Pembuatan poster program pelayanan fisioterapi digital
Melaksanakan Implementasi kegiatan
Melakukan evaluasi hasil kegiatan dengan kuesioner
Menyusun hasil laporan kegiatan aktualisasi
36 B. Matriks Rancangan Aktualisasi
UNIT KERJA : RSUD PADANGAN KAB. BOJONEGORO
ISU YANG DIANGKAT : Belum Optimalnya Penyampaian Informasi dan Promosi tentang pelayanan Fisioterapi di RSUD Padangan GAGASAN PEMECAHAN ISU : Pembuatan Pelayanan Fisioterapi Digital dengan Media Whatsapp Bisnis di RSUD Padangan
JUDUL RANCANGAN AKTUALISASI : Optimalisasi Pelayanan dan Promosi Fisioterapi Digital dengan Media Whatsapp Bisnis di RSUD Padangan Tabel 3.4 Matriks Rancangan Aktualisasi
NO KEGIATAN TAHAPAN
KEGIATAN
OUTPUT/HASIL KETERKAITAN DENGAN NILAI- NILAI DASAR ASN
KONTRIBUSI TERHADAP TUPOKSI UNIT
KERJA
PENGUATAN NILAI-NILAI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Melakukan konsultasi dengan Kepala Sie Pelayanan Medis RSUD Padangan selaku Mentor terkait Rancangan
Aktualisasi dan tindak lanjut gagasan yang akan dibuat
1) Menghubungi Mentor untuk konsultasi dan menetapkan jadwal konsultasi
2) Memaparkan rencana pembuatan draf/template Layanan Fisioterapi Digital dengan media Whatsapp Bisnis dan rencana kegiatan lainnya
3) Meminta saran, masukan dan persetujuan dari Mentor
4) Menindak lanjuti saran, masukan dari Mentor
1) Persetujuan Mentor terkait gagasan rancangan aktualisasi yang dibuat
2) Adanya Saran dan Masukan terkait gagasan rancangan aktualisasi yang dibuat
Akuntabilitas Jujur, konsisten dan bertanggung jawab dalam berdiskusi dan memiliki kejelasan target dalam
penetapan gagasan untuk memecahkan isu Nasionalisme
Kegiatan konsultasi merupakan wujud dari musyawarah dan mufakat
Etika publik
- Bersikap hormat dan sopan kepada
Melakukan
konsultasi dengan Mentor terkait kegiatan aktulisasi berkontribusi terhadap fungsi rumah sakit yaitu pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan
Melakukan
konsultasi dengan mentor
menguatkan nilai- nilai RSUD Padangan yaitu menjunjung tinggi rasa
Kebersamaan, kedisiplinan dan kejujuran
37
Mentor dalam melakukan diskusi - Berkomunikasi
dengan pimpinan dengan
menggunakan bahasa yang sopan dan santun
Komitmen Mutu Membuat inovasi kegiatan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
Anti-Korupsi
Melakukan konsultasi dan memaparkan ide gagasan secara terbuka, transparan dan bertanggung jawab
2 Pembuatan materi/
draft/ template Pelayanan Fisioterapi Digital di Aplikasi Whatsapp Bisnis
1) Mengumpulkan Data Pasien Fisioterapi RSUD Padangan
2) Mejaga kerahasian informasi/data kesehatan pasien
3) Membuat draft / template Pelayanan Fisioterapi Digital di Aplikasi Whatsapp Bisnis
Tersusunnya Materi/ draft/
template Pelayanan Fisioterapi Digital di Aplikasi Whatsapp Bisnis
Akuntabilitas Pembuatan materi dilakukan dengan teliti, penuh tanggung jawab dan
profesionalisme Nasionalisme
Menerima masukan dari pimpinan untuk kepentingan
masyarakat di atas
Kegiatan
pembuatan materi / draft pelayanan fisioterapi digital ini berkontribusi dan mendukung terlaksananya tugas unit kerja yaitu memberikan pelayanan
kesehatan perseorangan
Kegiatan ini dilakukan dengan teliti dan penuh tanggung jawab untuk mendukung nilai –nilai unit kerja yaitu kedisiplinan dan kejujuran (materi dibuat secara benar dan memanfaatkan
38
kepentingan pribadi Etika publik
Pembuatan Materi atau template
dilakukan secara jujur, adil, sesuai dengan prinsip keahlian
Komitmen mutu Pembuatan materi dilakukan dengan prinsip inovatif guna meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit
secara paripurna, serta mendukung fungsi pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pelayanan kesehatan
fasilitas yang tersedia )
3 Membuat Poster program pelayanan Fisioterapi Digital
dengan media
whatsapp bisnis
1) Mendesain poster program pelayanan Fisioterapi Digital 2) Mencetak poster 3) Meminta izin Kepala
ruang Fisioterapi untuk menempel dan membagikan poster di ruang Fisioterapi
Tersedianya poster program layanan Fisioterapi digital
Akuntabilitas Informasi yang diberikan di poster sesuai dengan
kebutuhan pasien dan sesuai peran dan tanggung jawab fisioterapi Nasionalisme Penyediaan dan pembagian poster berkerjasama dengan rekan kerja secara profesional
Etika publik
Informasi yang tertera di poster dibuat
Kegiatan ini berkontribusi untuk mendukung fungsi unit kerja yaitu pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan
Kegiatan ini dilakukan dengan teliti dan penuh tanggung jawab untuk mendukung nilai –nilai unit kerja yaitu kedisiplinan dan kejujuran (materi dibuat secara benar dan memanfaatkan fasilitas yang tersedia )
39
sebenar-benarnya sesuai kebutuhan masyarakat Komitmen mutu poster yang dibuat bertujuan untuk mempermudah masyarakat mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dan kinerja petugas fisioterapi lebih efektif dan efisien
Anti Korupsi poster yang dibuat untuk mendukung tanggung jawab Fisioterapi untuk memberikan pelayanan yang terbaik
4 Membuat kuesioner kepuasan pasien dengan Google Form sebelum dan sesudah adanya pelayanan Fisioterapi digital untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yang diberikan
1) Membuat daftar pertanyaan tentang
kepuasan pasien sebelum dan sesudah adanya pelayanan Fisioterapi digital
2) Memberikan/membagikan kuesioner dalam bentuk link google form kepada pasien /keluarga sebelum diberikan pelayanan Fisioterapi Digital
Tersedianya
kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan
Fisioterapi digital yang diberikan
Akuntabilitas
Pembuatan kuesioner sesudah dan sebelum bertujuan untuk
meningkatkan transparansi dan kejelasan target Fisioterapis dalam memberi pelayanan Nasionalisme
Menerima masukan
Kegiatan ini
berkontribusi untuk mendukung fungsi unit kerja yaitu pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang
pelayanan kesehatan
Kegiatan ini menguatkan nilai- nilai dasar yaitu:
- kejujuran (bersikap terbuka dan menerima masukan/saran dari masyarakat melalui kuesioner kepuasan pasien tersebut)
40
dari pasien/keluarga untuk kepentingan bersama
Etika publik Berkomunikasi dengan
pasien/keluarga dengan
menggunakan bahasa yang santun Komitmen mutu Membuat kuesioner bertujuan untuk meningkatkan efektifitas mutu pelayanan Anti Korupsi Melakukan kegiatan dengan jujur dan transparan 5 Melakukan sosialisasi
dengan rekan sejawat terkait Rancangan Aktualisasi dan program yang akan dilaksanakan
1) Menentukan jadwal sosialisasi
2) Menjelaskan tujuan kegiatan dan rencana kegiatan yang akan dilakukan
3) Menjelaskan secara rinci mengenai pelaksanaan program yang dibuat
Terlaksananya
sosialisasi antar rekan kerja guna
memperlancar kegiatan aktualisasi
Akuntabilitas:
Saat melakukan sosialisasi bersikap transparan dan jelas terkait materi untuk pelaksanaan kegiatan
Nasionalisme Melakukan diskusi sebagai
pengamalan sila ke
Kegiatan ini berkontribusi untuk
mendukung fungsi unit kerja yaitu pembinaan dan
pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan
Kegiatan ini sesuai dengan nilai dasar RSUD Padangan menjunjung tinggi rasa kebersamaan, kejujuran, kedisiplinan.
serta
mendukung
41
4 (musyawarah dan mufakat) dan sila ke 3 ( bekerja secara gotong royong)
Etika Publik:
Saat melakukan sosialisasi, tetap menjaga sikap santun terhadap rekan sejawat dan juga komunikatif.
Anti Korupsi Melakukan kegiatan sosialisasi dengan jujur dan disiplin
terwujudnya misi unit kerja yaitu
Meningkatkan Kualitas kinerja (profesionalisme ) seluruh
petugas Rumah Sakit
6 Melakukan
Implementasi kegiatan aktualisasi
1) Memberikan kuesioner kepuasan sebelum memberikan sosialisasi program baru kepada pasien/keluarga
2) Memberikan poster terkait program pelayanan
Fisioterapi digital
3) Memberikan sosialisasi dan promosi program pelayanan Fisioterapi digital
1) Pasien/ keluarga telah mengisi kuesioner kepuasan
2) Pasien /keluarga telah
mendapatkan poster dan informasi terkait program
pelayanan fisioterapi digital
Akuntabilitas
Memberikan informasi yang benar dan
bermanfaat Nasionalisme Memberikan edukasi tanpa membedakan status sosial
Etika publik Penyampaian
sosialisasi dilakukan dengan sopan, santun,
menggunakan
Kegiatan ini berkontribusi dan mendukung terlaksananya tugas unit kerja yaitu memberikan pelayanan
kesehatan perseorangan secara paripurna
Kegiatan ini sesuai dengan nilai dasar RSUD
Padangan yaitu :
- kebersamaan (melakukan kerjasama dengan teman sejawat
fisioterapi), - Kejujuran
(melakukan semua kegiatan
42
bahasa yang mudah dimengerti dan komunikatif Komitmen mutu Memberikan sosialisasi secara efektif, efisien dan menarik sehingga pasien dan keluarga tidak mudah bosan
dengan teliti, jujur dan bertanggung jawab)
- Kedisiplinan (melakukan dan
menyelesaika n semua kegiatan sesuai waktu yang telah ditentukan) 7 Evaluasi
menggunakan
kuesioner kepuasan pasien
1) Memberikan kuesioner kepuasan pasien setelah diberikan program pelayanan Fisioterapi digital dalam bentuk google form
2) Mengumpulkan data dan menganalisis hasil kuesioner
3) Menyimpulkan hasil kuesioner
- Terkumpulnya kuesioner hasil evaluasi kegiatan - Didapatkan hasil
kesimpulan kuesioner
kepuasan pasien terkait program pelayanan yang diberikan
Akuntabilitas Pelaksanaan evaluasi dilakukan dengan jujur sesuai dengan hasil yang didapatkan dari evaluasi kuesioner kepuasan pasien Nasionalisme Evaluasi dilakukan dengan transparan dan amanah tanpa manipulasi sehingga evaluasi benar-benar sesuai dengan hasil yang ada
Etika Publik
Mengevaluasi secara profesional serta memegang teguh
Kegiatan ini berkuntribusi untuk
mendukung fungsi unit kerja yaitu
pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pelayanan kesehatan
Sesuai dengan nilai dasar
RSUD Padangan yaitu :
- kejujuran (melakukan evaluasi dan analisis secara transparan sesuai dengan hasil yang ada)
43
rahasia pasien Komitmen Mutu Evaluasi yang dilakukan harus berorientasi pada mutu pelayanan Anti Korupsi Evaluasi
dilakukan dengan penuh tangung jawab dan dengan jujur sesuai hasil yang didapatkan 8 Menyusun laporan
hasil kegiatan aktualisasi
1) Mengumpulkan bukti selama pelaksanaan aktualisasi
2) Menyampaikan kepada mentor tentang hasil kegiatan sebelum disusun dalam bentuk laporan 3) Berkoordinasi dengan
Mentor dan Coach 4) Menyusun hasil kegiatan
dalam bentuk laporan yang sistematis
1) Tersampaikannya hasil kegiatan yang dilakukan
2) Tersusunnya laporan hasil aktualisasi 3) Terkumpulnya bukti
selama pelaksanaan aktualisasi
4) Terlaksananya kegiatan aktualisasi
Akuntabilitas Pelaksanaan
pelaporan dilakukan dengan jelas, jujur dantanggung jawab Nasionalisme Pelaporan dilakukan dengan amanah tanpa manipulasi data dan sesuai dengan hasil yang ada Etika Publik
Melaporkan secara profesional serta memegang teguh rahasia pasien
Kegiatan ini berkontribusi dan mendukung terlaksananya tugas unit kerja yaitu memberikan pelayanan
kesehatan perseorangan secara paripurna, serta fungsi untuk pembinaan dan pelaksanan tugas di bidang
pelayanan kesehatan
Sesuai dengan nilai dasar RSUD Padangan yaitu : - Disiplin
(menyusun laporan tepat waktu)
- Kejujuran (menyusun laporan secara transparan sesuai dengan hasil yang ada)
44
Komitmen Mutu Pelaporan yang dilakukan harus berorientasi pada mutu pelayanan
Anti Korupsi
Pelaporan dilakukan dengan tangung jawab dan jujur sesuai hasil yang didapatkan
45 C. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Tabel 3.5 Jadwal Peksanaan Aktualisasi
No Kegiatan
Pelaksanaan
Bukti Kegiatan
September Oktober
1 2 3 4 5 1 2 3 4
1
Melakukan konsultasi dan koordinasi dengan mentor terkait kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan
7, 10 Sept
2021
1. Foto Kegiatan
2. Lembar Bimbingan Mentor 3. Lembar Persetujuan Mentor 1. Adanya Isu dan gagasan
aktualisasi 2
Pembuatan materi/ draft/
template Pelayanan Fisioterapi Digital di Aplikasi Whatsapp
Bisnis
7-11 Sept
2021
1. Foto Kegiatan
1. Materi/draft/template
fisioterapi digital di whastapp bisnis
3
Pembuatan poster program pelayanan Fisioterapi digital dengan media Whatsapp
Business
13- 15 Sept
2021
1. Foto Kegiatan
2. Poster program pelayanan Fisioterapi digital
4
Membuat kuesioner kepuasan pasien dengan Google Form sebelum dan sesudah adanya pelayanan Fisioterapi digital untuk mengetahui tingkat
kepuasan pasien terhadap
16- 18 Sept
2021
1. Foto kegiatan
2. Kuesioner kepuasan pasien sebelum dan sesudah diberikan
program pelayanan
46
pelayanan yang diberikan Fisioterapi Digital
5
Melakukan sosialisasi dengan rekan sejawat terkait
Rancangan Aktualisasi dan program yang akan
dilaksanakan
20- Sep-
2021
1. Foto Kegiatan
2. Daftar Hadir 6 Melakukan Implementasi
kegiatan aktualisasi
20 Sept – 9 Okt 2021
1. Foto kegiatan 2. Lembar bimbingan
7
Mengevaluasi hasil kegiatan dengan kuesioner kepuasan pasien
11- 19 Okt
2021
1. Foto kegiatan 2. Lembar kuesioner 3. Hasil analisis data kuesioner
8 Menyusun laporan hasil kegiatan aktualisasi
20- 22 Okt
1. Laporan hasil kegiatan