TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian Hutan Kota
Hutan dalam Undang-Undang No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi dalam persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Hutan kota menurut Nazaruddin (1993) dalam Thoha (2001), adalah suatu kawasan yang didominasi oleh pepohonan yang habitatnya dibiarkan tumbuh secara alami. Pengertian alami disini bukan berarti hutan tumbuh menjadi hutan besar atau rimba melainkan tidak terlalu diatur.
Hutan kota (Urban forest) Fakuara (1987) dalam Thoha (2001), didefinisikan sebagai tumbuhan atau vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang memberikan manfaat lingkungan yang sebesar-besarnya dalam kegunaan–
kegunaan proteksi, estetika, rekreasi, dan kegunaan-kegunaan khusus lainnya.
Menurut hasil rumusan Rapat Teknis Kehutanan di Jakarta pada bulan Februari 1991 dalam Dahlan (1992), hutan kota didefinisikan suatu lahan yang bertumbuh pohon-pohon di dalam suatu wilayah perkotaan di dalam tanah negara maupun tanah milik yang berfungsi sebagai penyangga lingkungan dalam hal pengaturan tata air, udara, habitat flora dan fauna yang memiliki nilai estetika dan dengan luas yang solid merupakan ruang terbuka hijau pohon-pohon, serta areal tersebut ditetapkan oleh pejabat berwenang sebagai hutan kota
Hutan kota meliputi lahan minimal seluas 50- 100 hektar, jarak lokasi
hutan kota dapat dicapai dengan berjalan kaki dari pusat pemukiman penduduk
padat, jarak yang sama ditempuh dari titik akhir jaringan transportasi umum atau setara waktu yang diperlukan pejalan kaki apabila ia bersepeda dan harus terbuka bagi umum (Grey dan Deneke 1987 dalam Iwan 2005).
Bentuk dan Desain Hutan Kota
Grey dan Deneke 1978 dalam Yustika (2002), mengemukakan bahwa hutan kota meliputi vegetasi sepanjang jalan, danau, empang, sepanjang sungai, dan di padang pengembalaan. Kewasan hutan kota minimum 0,4 ha, jika berbentuk jalur minimum 30 m lebarnya.Hutan kota meliputi taman, tepi jalan, jalan tol, jalan kereta api, lahan terbuka, kawasan padang rumput, kawasan luar kota, kawasan pemukiman, kawasan perdagangan dan kawasan industri.
Kriteria dan Bentuk Hutan Kota disajikan pada Tabel 1, sedangkan Karakteristik Hutan Kota menurut Bentuknya disajikan pada Tabel 2.
Tabel 1. Bentuk dan Kriteria Hutan Kota
Kriteria Bentuk Taman Kebun/
pekarangan
Jalur hijau Hutan Sasaran Kawasan industri,
pemukiman, dan pusat kegiatan
Pemukiman daerah subur Jalan dan kawasan
konservasi
Areal konservasi
Fungsi penting
Ameliorasi iklim, estetika, produksi O2, rekreasi, dan peredam polusi
Produksi O2 dan tujuan ekonomi, emeliorasi iklim, estetika
Ameliorasi iklim, produksi O2, peredam kebisingan, peredam bau
Hidro- orologis, ameliorasi iklim, produksi O2, fungsi konservasi
lainnya Vegetasi Tanaman hias Buah-buahan, tanaman
hias, pohon lainnya
Tumbuhan
dari semua strata (perdu, semak, pohon)
Pohon dengan tajuk lebar dan perakaran intensif Status
pemilikan
Umum dan perorangan
Perorangan Umum Umum
Pengelola Dinas Pertamanan/
perorangan
Perorangan Dinas
pertamanan
Dinas kehutanan/
perorangan Sumber : ( Fakultas kehutanan IPB, 1987 , dalam Yustika, 2002).
Tabel 2. Karakteristik Hutan Kota Menurut Bentuk
Sumber : ( Fakultas kehutanan IPB, 1987 dalam Yustika, 2002).
Menurut Iwan (2005), bentuk hutan kota dapat dikelompokkan menjadi tiga bentuk yaitu:
1. Bergerombol atau menumpuk, yaitu hutan kota dengan komunitas vegetasinya terkonsentrasi pada suatu areal dengan jalan vegetasinya minimal 100 pohon dengan jarak tanam rapat tidak beraturan.
2. Menyebar, yaitu hutan kota yang tidak mempunyai pola tertentu, dengan komunitas vegetasinya tumbuh menyebar terpencar-pencar dalam bentuk rumput atau gerombolan-gerombolan kecil.
3. Berbentuk jalur, yaitu komunitas vegetasinya tumbuh pada lahan yang berbentuk jalur lurus atau melengkung, mengikuti bentuk sungai, jalan, dan pantai.
Bentuk Karakteristik
Hutan Kota Bukan Hutan Kota
Taman Vegetasi utama di dominasi oleh tumbuhan berkayu yang memiliki kemampuan menghasilkan oksigen tinggi dan meredam polusi.
Jenis tanaman didominasi oleh tanaman, hias yang memiliki nilai keindahan yang tinggi.
Kebun/
pekarangan
Vegetasi utama pohon-pohon yang memiliki kemampuan penghasil oksigen dan meredam polusi
Jenis tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi
Jalur hijau Vegetasi terdiri dari semua strata perdu, semak, pohon
Khususnya jenis peneduh yang tahan terhadap gangguan
Hutan Terletak di areal konservasi perkotaan, jenis tanaman memiliki perakaran yang intensif, daur fisiologi tinggi (selama mungkin) kemampuan menghasilkan oksigen.
Letaknya jauh dari kota, fungsi utama meliputi lindung, produksi, wisata, dan suaka, daur sesuai dengan fungsi utama.