• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian di laksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat 2. Waktu. B.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian di laksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat 2. Waktu. B."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

73

A. Tempat dan Waktu 1. Tempat

Penelitian di laksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat 2. Waktu

Waktu penelitian dilaksanakan mulai dari bulan Desember 2016 sampai awal Januari 2017. Kegiatan tersebut dimulai dari pengajuan ijin, tahap pengumpulan data, dan tahap pengolahan data.

B. Jenis Penelitian

Sesuai dengan substansi dan fokus penelitian ini, yaitu kajian tentang pembangunan olahraga, dimana hasil dari pembangunan olahraga diungkapkan melalui indeks yang sajian datanya berupa angka kemudian di deskripsikan, maka jenis penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2003: 14) jenis penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Substansi Sport Development Index sudah dituangkan dalam kebijakan pemerintah bidang keolahragaan, terutama terkait dengan Standar Pelayanan Minimal Keolahragaan sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 16 tahun 2007 Pasal 92, yang memberikan penjelasan operasional tentang persyaratan Standar Pelayanan Minimal Keolahragaan yang meliputi: ruang terbuka untuk berolahraga, tenaga keolahragaan atau SDM keolahragaan, partisipasi olahraga, dan tingkat kebugaran jasmani masyarakat.

Oleh karena itu untuk mengevaluasi kebijakan pemerintah terkait pembangunan olahraga maka penelitian ini juga termasuk penelitian evaluatif atau penelitian evaluasi. Menurut Arikunto Suharsimi (2010: 36) jenis penelitian ini dapat diterapkan pada objek-objek jika peneliti ingin mengetahui kualitas dari suatu kegiatan. Penelitian evaluasi menuntut persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu adanya kriteria, tolak ukur, atau standar yang digunakan sebagai

(2)

pembanding bagi data yang diperoleh, setelah data tersebut diolah dan merupakan kondisi nyata dari objek yang diteliti. Kesenjangan antara kondisi nyata dengan kondisi harapan yang dinyatakan dalam kriteria itulah yang dicari. Dari kesenjangan tersebut diperoleh gambaran apakah objek yang diteliti sudah sesuai, kurang sesuai, atau tidak sesuai dengan kriteria.

Penelitian evaluasi bermaksud mengumpulkan data tentang implementasi kebijakan, dengan demikian manfaat hasil penelitiannya juga untuk pihak yang membuat kebijakan (Arikunto Suharsimi, 2010: 37). Tujuan penelitian evaluasi itu untuk mengetahui keterlaksanaan kebijakan bukan hanya pada kesimpulan sudah terlaksana dengan baik atau tidaknya, tetapi ingin mengetahui jika belum baik implementasinya, apa yang telah menyebabkan, di mana letak kelemahannya, dan kalau lemah apa sebabnya. Dengan kata lain, penelitian evaluasi bermaksud mencari kekurangan dari implementasi yang mungkin juga menjadi kekurangan atau kelemahan dari kebijakan yang dibuat.

Berdasarkan dari hasil penelitian evaluasi ini pengambil kebijakan dapat memperbaiki unsur-unsur yang lemah dari kebijakan, yang tujuan akhirnya adalah meningkatkan mutu dari implementasi kebijakan, sehingga sebuah lembaga dapat ditingkatkan mutu kinerjanya. Penelitian evaluasi kemudian tidak hanya menilai bahwa suatu program atau kebijakan sudah berjalan baik,kurang baik, atau tidak baik. Tetapi penelitian ini memberikan penjelasan lebih lanjut dari data-data kuantitatif yang didapatkan. Maka bisa dikatakan bahwa proses dari penelitian ini yaitu data yang diperoleh dari sampel dianalisis sesuai dengan rumus penentuan indeks untuk menentukan kategori sesuai nilai indeks yang didapat kemudian diinterpretasikan. Sehingga hasil datanya berupa data kuantitatif dan data kualitatif.

C. Populasi dan Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian deskriptif adalah sampel kecil, purposive (snowball), dan berkembang selama proses penelitian. Selaras dengan metode deskriptif tidak menggunakan random sampling atau acak dan tidak menggunakan populasi dan sampel yang banyak (Prastowo, 2011 : 11)

(3)

mengemukakan bahwa sampel biasanya sedikit dan dipilih menurut tujuan penelitian. Dalam penelitian deskriptif sampel bertujuan untuk menjaring sebanyak-banyak informasi dari berbagai macam narasumber dan bangunanya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang utama dalam penelitian deskriptif ada 3 macam yaitu, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menurut Prastowo (2011 : 15), mengatakan bahwa untuk memepertinggi derajat kepercayaan atas hasil penelitian yang dilakukan, teknik pengumpulan data dapat ditambah dengan teknik lainya.

1. Observasi Langsung

Observasi langsung adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di tempat kejadian atau berlangsung peristiwa, sihingga observasi ini disebut observasi langsung. Hal yang diobservasi yaitu proses manajemen SDM keolahragaan Kota Padang, Sumatera Barat.

2. Analisis Dokumen

Teknik ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari dokumen atau arsip yang ada di tempat penelitian. Dokumen atau arsip sebagai data yang nyata atau benar-benar telah dilakukan oleh guru dalam pembelajaran. Dokumen atau arsip yang dianalisis yaitu : proses manajemen SDM keolahragaan Kota Padang, Sumatera Barat.

3. Wawancara /interview

Wawancara adalah alat yang digunakan dalam penelitian yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan yang diajukan oleh pencari informasi dan dijawab lisan pula oleh responden berbentuk tangapan, pendapat, keyakinan, hasil pemikiran dan pengetahuan seseorang tentang segala sesuatu yang dipertanyakan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam hal ini pelaksanaan wawancara dilakukan seputar fungsi manajemen yaitu program perencanaan, pelaksanaan pengorganisasian pelaksanaan program pergerakan

(4)

serta system evaluasi pengawasan. Sementara dalam aspek sumber daya manusia akan dilakukan wawancara kepada pihak terkait dengan olaragawan, Pembina olahraga, pelatih, wasit, guru olahraga, instruktur dan tenaga medis olahraga.

Dalam penelitian ini dapat dikumpulkan melalui enam bagian yaitu, sumber dan jenis data, manusia sebagai instrument dan pengamatan beperan serta, pengamatan, wawancara, catatan lapangan, dan pengumpulan dokumen.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data tentang hasil pembangunan olahraga di kota Padang Sumaera Barat, maka instrumen penelitian yang digunakan berdasarkan teknik pengumpulan datanya adalah : 1. Lembar observasi untuk mendapatkan data kontrol berupa luas wilayah, jumlah

penduduk, dan potensi keoahragaan dengan menggunakan lembar observasi seperti pada tabel berikut :

(5)

Tabel 3.1 Lembar observasi data kontrol

1. Nama Kecamatan :... 2. Jumlah Penduduk Total :... 3. Jumlah Penduduk Usia 7

tahun Ke atas :... 4. Olahraga yang paling

menonjol/berprestasi di Kecamatan ini (pilih salah satu cabang olahraga)

Jenis olahraga (pilih salah satu yang menonjol)

1)Sepak bola 2)Bola Voli 3)Bulutangkis 4)Atletik 5)Senam 6)Basket 7)Renang

8)Beladiri 9)Lain-lain,sebutkan:... 5. Olahraga yang berpeluang dikembangkan di kecamatan ini

Jenis olahraga (pilih salah satu yang menonjol)

1)Sepak bola 2)Bola Voli 3)Bulutangkis 4)Atletik 5)Senam 6)Basket 7)Renang

8)Beladiri

9)Lain-lain,sebutkan:...

Alasan untuk dikembangkan (piih salah satu yang paling dominan):

1. dukungan alam 2. animo masyarakat

3. ketersediaan sarana/prasarana 4. dukungan SDM

5. lain-lain, Sebutkan:...

Lembar ini digunakan saat melakukan observasi di kecamatan yang menjadi sampel pada penelitian ini. Untuk menambah informasi data peneliti tidak hanya menggunakan lembar observasi tetapi juga melakukan wawancara kepada informan yang dianggap kredibel untuk menggali informasi lebih dalam mengenai perkembangan olahraga di kecamatan tersebut dengan beberapa pertanyaan diantaranya:

(6)

a. Olahraga apa yang paling diminati oleh masyarakat di kecamatan ini?

b. Prestasi apa saja yang sudah dicapai oleh kecamatan ini dalam bidang olahraga? c. Adakah kegiatan olahraga rutin yang dilaksanakan untuk membangkitkan animo

masyarakat dalam berolahraga?

d. Bagaimana peran serta masyarakat dalam memajukan olahraga di kecamatan ini? e. Sejauh mana perhatian pemerintah kota/kabupaten terhadap perkembangan

olahraga di kecamatan ini?

f. Bagaimana sarana prasarana olahraga di kecamatan ini?

g. Seberapa tinggi kesadaran masyarakat dalam menjaga sarana dan prasarana olahraga yang dimiliki?

Jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut akan menjadi tambahan informasi dari data yang diobservasi, sehingga data yang didapat memiliki tingkat validitas yang tinggi.

2. Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang jumlah sumber daya manusia keolahragaan. Lembar observasi yang digunakan seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Lembar observasi SDM keolahragaan Jenis Profesi Jumlah Menurut

Jenis Kelamin

Jumlah Menurut sertifikasi Laki-laki Perempuan Sertifikasi Non

Sertifikasi SD Guru Penjas SMP SLTA Pelatih Olahraga Instruktur Olahraga Jumlah

Pada tabel diatas menunjukkan bahwa jenis profesi yang menjadi fokus pengumpulan data hanya tiga profesi yaitu guru, pelatih dan instruktur, oleh karena itu peneliti membuat tambahan profesi lain yang memungkinkan untuk didata yaitu dosen olahraga dan wasit. Namun tidak menutup kemungkinan ada profesi lain yang dapat didata saat turun di lapangan.

(7)

F. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisi data peneliti melakukan selama berada di lapangan, bahwa dalam penelitian kualitatif dimungkinkan melakukan analisis data pada waktu penelitian berada di lapangan atau setalah selesai pengambilan data. Sementara itu (Bungin, 2010 : 64) alur analisis yang dilakukan menikuti model analisis interaktif. Analisis dalam penelitian ini dilaksanakan dalam 4 tahap : 1. Tahap pengumpulan data

2. Tahap reduksi data 3. Tahap penyajian data

4. Tahap penarikan kesimpulan/ verifikasi

Dari uraian di atas maka bias dilihat bahwa beberapa bagian saling keterkaitan antara satu sama lainnya. Penyajian data selain berasal dari hasil reduksi, perlu juga dilihat dari proses pengumpulan datanya. Dengan demikian berikut uraian tentang penjelasan pada tiap-tiap analisis.

1. Tahap pengumpulan data

Data dikumpulkan diawali dengan melakukan pengamatan ditempat penelitian. Selanjutnya dilakukan wawancara dengan informan. Sebagai tambahanyya peneliti mengambil data dokumentasi yang sesuai dengan objek penelitian.

2. Reduksi data

Dari data yang begitu banyak dan kompleks serta masih campur aduk, maka perlu direduksi data. Data yang direduksi adalah data yang diperoleh dari hasil wawancara.

3. Penyajian data

Setelah data direduksi kemudian disajikan baik secara naratif atau bentuk matrik, table dan lain-lain. Yang fungsinya menjelaskan, meringkas, menyederhanakan data kompleks agar data menjadi mudah dipahami oleh

(8)

pembaca, sehingga dapat dicerna dengan jelas apa yang terjadi, selanjutnya baru dilakukan langkah analisis.

4. Penarikan kesimpulan

Langkah ini dilakukan setelah penyajian data sesuai dengan tema

masing-masing dengan menarik kesimpulan dan verifikasi yang tidak lepas dari data yang dianalisis.

Untuk melihat ketersediaan Sumber Daya Manusia keolahragaan, peneliti akan memfokuskan pada guru dan dosen pendidikan jasmani, pelatih, instruktur olahraga, dan wasit. Setelah jumlah SDM keolahragaan didapat selanjutnya menghitung indeksnya. Pertama mencari nilai aktual, yaitu nilai yang didapat dari hasil pembagian antara jumlah SDM keolahragaan dengan jumlah penduduk yang berusia diatas 7 tahun. Nilai maksimum SDM keolahragaan yang telah ditentukan dalam SDI adalah 2,08 dan nilai minumnya adalah 0,00. Setelah semua angka didapatkan kemudian dihitung dengan menggunakan rumus :

Setelah semua indeks dujumlahkan dan mendapatkan nilai indeks secara keseluruhan maka tahap terakhir adalah menentukan kategori atau norma dari nilai indeks yang didapat untuk memberikan justifikasi. Norma SDI yang digunakan adalah :

Tabel 3.3 Norma SDI Agus Kristiyanto, (2012 : 49) Angka Indeks Norma / Kategori

0.800-1.000 Tinggi

0.500-0.799 Menengah

(9)

0.000-0.499 Rendah

Hasil dari data-data yang telah dihitung selanjutnya disajikan dalam bentuk table, grafik dan diagram yang ditambah dengan penjelasan secara naratif agar lebih muda dipahami sebagai data yang bersifat kuantitatif. Sedangkan data kualitatif yang berupa hasil wawancara dari berbagia narasumber akan disajikan dalam bentuk teks berupa rangkaian pertanyaan disertai dengan jawaban dari para narasumber. Tahap analisa data yang terakhir adalah penarikan kesimpulan serta verifikasinya. Penarikan kesimpulan berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih belum jelas sehingga setelah diteliti kemudian menjadi jelas. Kesimpulan yang dibuat dapat menjawab rumusan masalah yang diperkuat dengan berbagai data, sehingga dapat dijadikan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan yang dipaparkan adalah hasil dari sajian data berupa data kuantitatif dan data kualitatif yang saling menguat satu sama lain.

Gambar

Tabel 3.1 Lembar observasi data kontrol
Tabel 3.2 Lembar observasi SDM keolahragaan
Tabel 3.3 Norma SDI Agus Kristiyanto, (2012 : 49)

Referensi

Dokumen terkait

Secara keseluruhan hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian 1, dimana perbaikan mutu pakan akan sangat berpengaruh terhadap penampilan dan kualitas daging sapi

Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari harta kekayaan yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk

Rencana pengembangan keorganisasian dilakukan dengan mengacu pada analisis dan evaluasi tugas dan fungsi satuan organisasi termasuk perumusan dan pengembangan jabatan

karena itu perlu disediakan”media”pembelajaran”untuk siswa“yang lebih”inovatif dan”menarik”sebagai variasi dan penunjang dimana”media pembelajaran ini akan

Di Indonesia, Hukum Nasional yang mengatur zona keselamatan penerbangan di sekitar kawasan bandar udara sudah diatur secara ketat , demi menjamin keamanan, kenyamanan,

Yaitu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yang berasal dari luar individu siswa. 11) faktor eksternal meliputi faktor lingkungan keluarga,

Pengukuran faktor kondisi fisik dalam hal ini adalah berkaitan tentang kemampuan fisik yang berhubungan dengan dengan keterampilan teknik dasar sepaktakraw

Hasil Uji Laboratorium: - Struktur Tanah - Tekstur Tanah - Permeabilitas Tanah - Bahan Organik (BO) Tanah Pengukuran Lapangan: - Panjang Lereng - Kemiringan Lereng -