ANALISIS DAN PENINGKATAN KINERJA
JARINGAN WAN MENGGUNAKAN WAN
OPTIMIZER
Albert Hernando
Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
David Christian
Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Harmoko
Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Dan
Rudi Tjiptadi, Dipl.Ing.
Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia
Abstract
WAN Optimizer is a technology to enhance WAN link performance. One of WAN Optimizer solutions proposed are CISCO WAAS. Research is conducted to answer problems that are often occured in WAN link which are high latency and large bandwidth usage. The purpose of this research is enhance WAN link performance by implementing CISCO WAAS. The research is conducted with four research methodologies which are literature study, field study, design, and implementation. After CISCO WAAS implementation, applications’ response time and bandwidth usage are declined. The conclusion after conducting the research is CISCO WAAS can enhance WAN link performance with accelerated response time and decreased bandwidth usage. (AH,DC,H)
Abstrak
WAN Optimizer merupakan teknologi yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja jaringan pada jalur WAN. Salah satu solusi WAN Optimizer yang ditawarkan adalah CISCO WAAS. Penelitian dilakukan untuk menjawab masalah yang sering muncul pada jalur WAN, yaitu tingginya latency serta pemakaian bandwidth yang besar. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kinerja jalur WAN dengan mengimplementasikan CISCO WAAS. Penelitian dilakukan dengan menggunakan empat metodologi penelitian, yaitu studi kepustakaan, studi lapangan, perancangan, dan implementasi. Setelah mengimplementasi CISCO WAAS, response time dan pemakaian bandwidth dari aplikasi-aplikasi yang digunakan menjadi berkurang. Simpulan setelah melakukan penelitian adalah CISCO WAAS dapat meningkatkan kinerja jalur WAN dengan mempercepat response time dan menurunkan pemakaian bandwidth. (AH,DC,H) Kata kunci: Kinerja jaringan, bandwidth, response time, WAN Optimizer
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di era teknologi informasi sekarang ini, bidang ini memegang peranan penting dalam setiap aspek kehidupan, misalnya informasi yang benar dan akurat dapat mempengaruhi hasil proses bisnis suatu perusahaan. Oleh karena itu, informasi merupakan elemen penting bagi suatu perusahaan. Investasi untuk mengefisiensikan pengiriman informasi pun menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh perusahaan. Untuk pertukaran informasi, dibutuhkan infrastruktur yang andal untuk menjamin kualitas informasi yang saling ditukar. Jaringan komputer merupakan infrastruktur utama yang harus dipertimbangkan. Jaringan yang andal, scalable, cepat, dan aman pun menjadi standar infrastruktur yang baik.
Pertukaran informasi dalam suatu proses bisnis perusahaan berlangsung dalam satu fungsional, antar bagian, atau antar lokasi yang berbeda seperti kantor cabang perusahaan atau partner bisnis. Jaringan yang ada harus bisa mengakomodasi proses pertukaran informasi tersebut. Pertukaran informasi yang dilakukan perusahaan untuk antar lokasi yang berbeda membutuhkan bantuan dari pihak ketiga, yaitu Service Provider, yang dilakukan dengan cara menyewa jalur khusus yang disebut dengan WAN ( Wide Area Network ). Koneksi WAN memiliki beberapa tantangan yang harus diatasi seperti response time yang lama dan keterbatasan bandwidth.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh koneksi WAN adalah response time yang lebih lama dibandingkan dengan jaringan LAN. Hal ini disebabkan oleh tingginya latency yang terjadi pada jaringan WAN. Response time yang lama menyebabkan informasi yang tersendat sehingga dapat menyebabkan kerugian dan penurunan kinerja bisnis pada perusahaan. Tantangan WAN yang lainnya adalah keterbatasan bandwidth. Pertumbuhan bisnis yang semakin pesat pastinya akan menambah jumlah informasi yang harus dikirimkan antar perusahaan. Keterbatasan bandwidth sedangkan kebutuhan
bandwidth yang semakin bertambah dapat menyebabkan pertukaran informasi menjadi tidak efisien dan
menghambat kinerja bisnis.
Solusi yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjawab permasalahan pada koneksi WAN di atas adalah menggunakan WAN Optimization, yaitu teknologi yang meningkatkan response time dan menghemat penggunaan bandwidth pada jalur WAN dengan cara memodifikasi informasi yang akan ditukarkan. Salah satu bentuk penerapan WAN Optimization yaitu pada CISCO WAAS ( Wide Area Application Service).
Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kinerja dari jalur WAN dengan cara mengimplementasi desain jaringan menggunakan CISCO WAAS.
Adapun manfaat-manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatnya produktifitas karyawan-karyawan
2. Menghemat pemakaian bandwidth di jaringan WAN sehingga memungkinkan penambahan service melewati WAN tanpa menambah bandwidth yang sudah ada.
3. Pengiriman informasi melewati WAN yang lebih efisien
METODE PENELITIAN
Metodologi Penelitian yang dilakukan untuk mengerjakan penelitian ini terdiri dari 4, yaitu : 1. Studi Kepustakaaan
Studi kepustakaan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan membaca buku, jurnal, modul, dan menelusuri website yang berisi konsep-konsep dan teori mengenai informasi yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan.
2. Studi Lapangan
Studi lapangan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi identifikasi kebutuhan perusahaan meliputi analisis proses bisnis dan teknis yang ingin dicapai, analisis sistem jaringan pada jaringan yang sedang berjalan meliputi traffic flow paket data.
3. Perancangan
Perancangan topologi jaringan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi 2 desain perancangan, yaitu:
- Desain jaringan logikal meliputi perancangan desain jaringan sesuai dengan kebutuhan dan
traffic flow.
- Desain jaringan fisikal meliputi perancangan desain jaringan berdasarkan koneksi secara fisikal antar perangkat jaringan.
4. Implementasi
Tahapan terakhir yang dilakukan dalam penelitian adalah implementasi dan analisis hasil evaluasi pengujian yang dilakukan meliputi juga tahapan testing, optimizing, dan monitoring jaringan. Testing meliputi dua pengujian yaitu pengujian terhadap response time dan jumlah pemakaian bandwidth pada link WAN.
HASIL DAN BAHASAN
Uji Coba Response Time
Berikut adalah hasil pengujian Response Time sebelum implementasi CISCO WAAS dan sesudah implementasi CISCO WAAS pengujian pertama yaitu kondisi saat cache kosong dan pengujian kedua yaitu kondisi saat cache CISCO WAAS sudah terisi.
Tabel 1 Hasil Pengukuran Response Time Sebelum dan Sesudah Implementasi CISCO WAAS
No Deskripsi Response Time
(minute'second’’milisecond) Reduc-tion% Awal tanpa WAAS Pengujian pertama WAAS Pengujian kedua WAAS 1 Aplikasi 1 Home 0'1"05 0’0’80 0’0’’15 54.76% Login 0'1"01 0’1’’01 0’1’’09 0.00% open menu 0'1"02 0’0’’78 0’0’’30 47.06% Permintaan input baris ke-1 0'1"18 0’0’’75 0’0’’30 55.51% Permintaan input baris ke-2 0'12"30 0’0’’92 0’0’’30 95.04% Permintaan input baris ke-3 0'30"00 0’1’’02 0’0’’30 97.80% Permintaan input baris ke-4 0'36"10 0’0’’98 0’0’’30 98.23%
2 Aplikasi 2 Home 0'47’’03 0’4’’18 0’2’’50 92.90% Login 2'05’’60 0’3’’23 0’1’’35 98.18% MMR worksheet group accounting 0'16''70 0’3’’30 0’2’’65 82.19% WPL support_combine 0'16''00 0’6’’45 0’7’’27 57.13% WPL support_feed 0'11"03 0’7’’20 0’7’’10 35.18% print view excel form 0'7''02 0’2’’07 0’7’’06 34.97%
3 EMAIL Email Send (attachment 2,7Mb) 0'6’’78 0’8’’01 0’5’’01 3.98% Email Receive (attachment 2,7Mb) 0'11''01 0’4’’01 0’2’’01 72.66%
Berdasarkan pada Tabel 1 Hasil Pengukuran Response Time Sebelum dan Sesudah Implementasi CISCO WAAS, rata-rata hasil reduction response time yang diperoleh sesudah implementasi CISCO WAAS Appliance bervariasi antara 0% - 97% dengan rata-rata persentase reduction sebesar 61.7% untuk aplikasi 1, aplikasi 2, dan email. Pengujian pertama WAAS untuk aplikasi 1, aplikasi 2, dan email menurunkan response time dengan rata-rata sebesar 57.83%. Pada pengujian kedua WAAS untuk aplikasi 1, aplikasi 2, dan email, reduction response time meningkat dengan rata-rata persentase reduction sebesar 66.83%. Response time aplikasi sebelum lebih lambat dibanding response time sesudah implementasi CISCO WAAS Appliance. Implementasi CISCO WAAS mempercepat response time aplikasi penting perusahaan yaitu aplikasi 1, aplikasi 2 , dan email dengan rata-rata 61.7%.
Uji Coba Bandwidth
Proses pengukuran pemakaian bandwidth melewati jalur WAN dari kantor Branch ke kantor HQ dilakukan dengan menggunakan fitur yang terintegrasi pada WAAS Appliance Central Manager yang berfungsi sebagai pusat kontrol dan manajemen dari WAAS Appliance. Jumlah pemakaian bandwidth melewati jalur WAN diukur untuk pemakaian normal sehari-hari dan peak time dari kantor Branch ke kantor HQ selama durasi 2 minggu yaitu dari tanggal 1 November 2012 hingga 14 November 2012.
Tabel 2 Total Pemakaian Bandwidth Per Aplikasi Selama 2 Minggu
Nama Aplikasi Pemakaian Bandwitdh
Aplikasi 1 1.266 MB Aplikasi 2 20.213 MB Proxy 1.985 GB Int. SAP 84.69 MB Email 1.232 GB Other 1.294 GB SAP 2.887 GB Web 62.807 MB
Berdasarkan pada Tabel 2 Total Pemakaian Bandwidth Per Aplikasi Selama 2 Minggu, Rata-rata hasil reduction bandwidth yang diperoleh bervariasi antara 34% - 53% dengan rata-rata persentase
reduction sebesar 41.52% dalam jangka waktu 2 minggu dari tanggal 1 November 2012 hingga tanggal
14 November 2012.
Berikut data pengurangan jumlah pemakaian bandwidth per hari selama 2 minggu dari tanggal 1 November 2012 hingga 14 November 2012 yang diambil dari fitur Central Manager:
Tabel 3 Jumlah Original dan Optimized Traffic Seluruh Aplikasi Selama 2 Minggu
Tanggal Original (GB) Optimized (GB) Reduction (%) 1 November 2012 0.39 0.25 35.17% 2 November 2012 1.58 0.95 40.19% 3 November 2012 1.04 0.68 34.54% 4 November 2012 0.61 0.39 35.55% 5 November 2012 0.30 0.18 39.17% 6 November 2012 1.18 0.75 36.13% 7 November 2012 1.23 0.73 41.14% 8 November 2012 1.66 0.82 50.54% 9 November 2012 1.21 0.70 42.12% 10 November 2012 1.37 0.86 37.51% 11 November 2012 0.84 0.44 47.65% 12 November 2012 0.44 0.20 53.47% 13 November 2012 1.25 0.71 43.57% 14 November 2012 0.23 0.14 40.46%
Berdasarkan Tabel 3 Jumlah Original dan Optimized Traffic Seluruh Aplikasi Selama 2 Minggu, persentase reduction bandwidth paling besar yaitu 53.47% dengan jumlah original traffic sebesar 0,44GB dan optimized traffic sebesar 0,20GB pada tanggal 12 November 2012 sedangkan persentase reduction
bandwidth paling kecil yaitu 34,54 dengan jumlah original traffic sebesar 1,04GB dan optimized traffic
Gambar 1 Grafik Jumlah dan Reduction Bandwidth dari Seluruh Aplikasi
Berdasarkan Gambar 1 Grafik Jumlah dan Reduction Bandwidth dari Seluruh Aplikasi , hasil pengukuran reduction bandwidth per aplikasi didapatkan data sebagai berikut:
- Persentase reduction bandwidth untuk Aplikasi 2 sebesar 94.23% - Persentase reduction bandwidth untuk CIFS sebesar 89.34% - Persentase reduction bandwidth untuk Aplikasi 1 sebesar 75.98% - Persentase reduction bandwidth untuk Int. SAP sebesar 72.32% - Persentase reduction bandwidth untuk Email sebesar 69.93% - Persentase reduction bandwidth untuk Web sebesar 63.19% - Persentase reduction bandwidth untuk Proxy sebesar 47.35% - Persentase reduction bandwidth untuk SAP sebesar 7.18% - Persentase reduction bandwidth untuk SQL sebesar 7.43% - Persentase reduction bandwidth untuk Other Traffic sebesar 1.84%
Gambar 2 Grafik Jumlah Reduction Bandwidth Per Aplikasi
Berdasarkan Gambar 4.16, hasil reduction bandwidth untuk Aplikasi 1 dan Aplikasi 2 yang merupakan aplikasi utama pendukung operasional perusahaan menunjukkan angka yang sangat tinggi yaitu 94% untuk Aplikasi 2 dan 75% untuk Aplikasi 1. Aplikasi email yang mempunyai penggunaan
bandwidth yang besar berhasil dioptimasi sebesar 69%. Hasil reduction bandwidth untuk aplikasi SAP
yang hanya 7% karena aplikasi SAP memiliki sistem kompresi dan enkripsi dari sisi aplikasi SAP itu sendiri. Pengaturan lebih lanjut untuk meningkatkan reduction bandwitdh pada aplikasi SAP tersebut tidak dilakukan karena masalah utama yang ingin dicapai pada penelitian ini yaitu mengurangi pemakaian
bandwidth dan meningkatkan response time dari aplikasi.
Tabel 4 Tabel Original Dan Optimized Bandwidth Per Aplikasi
Application Original Traffic (Excludes Passthrough) Optimized Traffic (Excludes Passthrough) Passthrough Traffic Reduction (%) Aplikasi 1 5.27 MB 1.27 MB 49.58 KB 75.98 Aplikasi 2 350.71 MB 20.21 MB 87.15 KB 94.23 Proxy 3.77 GB 1.99 GB 27.16 MB 47.35 Int. SAP 305.97 MB 84.69 MB 36.28 MB 72.32 Email 4.1 GB 1.23 GB 103.22 MB 69.93 Other 1.32 GB 1.29 GB 107.81 MB 1.84 SAP 3.11 GB 2.89 GB 882.2 KB 7.18 Web 170.67 MB 62.81 MB 63.4 MB 63.19
Berdasarkan gambar Tabel 4 Tabel Original Dan Optimized Bandwidth Per Aplikasi, untuk pemakaian original dan optimized bandwidth per aplikasi, diperoleh beberapa data sebagai berikut:
- Original traffic (excludes pass-through), jumlah pemakaian bandwidth asli oleh aplikasi sebelum
mengalami optimisasi oleh WAAS Appliance.
- Optimized traffic (excludes pass-through), jumlah pemakaian bandwidth oleh aplikasi setelah
mengalami optimisasi oleh WAAS Appliance.
- Pass-through traffic, jumlah bandwidth yang tidak mengalami optimasi oleh WAAS Appliance.
- Reduction (%), persentase reduction bandwidth untuk masing-masing aplikasi. Perhitungan nilai
persentase yaitu ( ( original traffic – optimized traffic ) / original traffic ) * 100%.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Setelah melakukan implementasi CISCO WAAS dan evaluasi diperoleh 3 simpulan, yaitu: - Kinerja dari jalur WAN menjadi lebih baik setelah implementasi desain jaringan menggunakan
CISCO WAAS.
- Response time yang meningkat lebih cepat sebagai akibat dari penggunaan fitur Traffic Flow Optimization dan application-specific acceleration dari CISCO WAAS. Response time diukur 2 kali
dengan pengujian pertama merepresentasikan kondisi saat cache di komputer users dan WAAS Appliance masih kosong / empty. Pengujian kedua merepresentasikan kondisi saat cache di komputer
users kosong dan cache di WAAS Appliance sudah terisi. Pada pengujian pertama, response time
dari beberapa proses aplikasi belum mengalami penurunan yang signifikan dengan rata-rata 57.83% untuk ketiga aplikasi yang
- diukur yaitu aplikasi 1, aplikasi 2, dan email. Pada pengujian kedua terhadap aplikasi-aplikasi yang sama, hampir semua proses aplikasi mengalami penurunan response time yang lebih signifikan dengan rata-rata 66.83%. Secara keseluruhan response time aplikasi mengalami peningkatan kecepatan dengan rata-rata 61.7%.
- Pemakaian bandwidth pada jaringan WAN yang menurun dengan rata-rata 41.52% sebagai akibat dari penggunaan fitur compression (DRE dan LZ) dari CISCO WAAS. Pengukuran bandwidth dilakukan dengan menggunakan fitur management dari CISCO WAAS Central Manager selama durasi 2 minggu terhadap aplikasi 1, aplikasi 2, Proxy, Int. SAP, email, SAP dan Web.
Saran
CISCO WAAS hanya dapat mengoptimasi paket TCP. Berdasarkan penelitian ini, CISCO WAAS dapat mengoptimasi data yang belum dikompresi, serta aplikasi email, proxy, web dan CIFS dengan baik. Maka, sebelum mengimplementasikan CISCO WAAS, harus dilakukan analisis topologi jaringan terlebih dahulu dan dipastikan aplikasi apa saja yang akan dioptimasi dengan menggunakan CISCO WAAS.
REFERENSI
Chou, W. (2009). Optimizing the WAN between Branch Offices and the Data Center. IT Professional,
11(4), 24-27. Dipetik Oktober 2, 2012, dari www.ieeexplore.ieee.org.
Cisco Systems, Inc. (2007). Accessing the WAN. Dipetik Oktober 3, 2012, dari CCNA Exploration 4.0. Cisco Systems, Inc. (2007). LAN Switching and Wireless. Dipetik Oktober 3, 2012, dari CCNA
Exploration 4.0.
Cisco Systems, Inc. (2007). Network Fundamentals. Dipetik Oktober 3, 2012, dari CCNA Exploration 4.0.
Cisco Systems, Inc. (2008). Campus Network for High Availability Design Guide. Dipetik Oktober 3, 2012, dari www.cisco.com.
Cisco Systems, Inc. (2012). Cisco Wide Area Application Services Configuration Guide. Dipetik Oktober 5, 2012, dari www.cisco.com.
Edwards, J.; Bramante, R. (2009). Networking Self-Teaching Guide (Edisi 1). Indianapolis: Wiley Publishing,Inc.
Greene, T. (2010). How to Improve WAN performance. Network World, 27(21), 20. Dipetik Oktober 2, 2012, dari www.search.proquest.com.
Huston, G. (2000). TCP Performance. The Internet Protocol Journal, 3(2). Dipetik Oktober 2, 2012, dari www.cisco.com/ipj.
McQuerry, S. (2008). Authorized Self-Study Guide Interconnecting Cisco Network Devices, Part 1
(ICND1) (Edisi 2). Indianapolis: Cisco Press.
Schultz, K. (2005). Building a Better WAN. InfoWorld, 27(22), 38-41, 44-45. Dipetik Oktober 1, 2012, dari www.search.proquest.com.
RIWAYAT PENULIS
Albert Hernando lahir di kota Pontianak pada 1 Septermber 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada 2013.
David Christian lahir di kota Tondano pada 12 Desember 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada 2013.
Harmoko lahir di kota Medan pada 28 Januari 1988. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada 2013.