• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOFTWARE AS A SERVICE KEGIATAN UMAT BUDDHA (STUDI KASUS PC MAGABUDHI KOTA TANGERANG)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SOFTWARE AS A SERVICE KEGIATAN UMAT BUDDHA (STUDI KASUS PC MAGABUDHI KOTA TANGERANG)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

SOFTWARE AS A SERVICE KEGIATAN UMAT BUDDHA

(STUDI KASUS PC MAGABUDHI KOTA TANGERANG)

Yo Ceng Giap1) Erwin2)

Teknik Informatika Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci Ilir Tangerang Banten

Email : 1)cenggiap@buddhidharma.ac.id

,

2)panjisumirang21@gmail.com

ABSTRACT

Cloud computing is one of the device's information to optimize your computer's network resources and increase productivity in an organization. By optimizing device owned by the Organization, could be developed a cloud computing system to support data processing activities in the organization. This research emphasis on the concept of Cloud Computing SaaS (Software as a Service) that the user can use the software provided by the cloud provider. The user just simply understand that software can run and be used properly. Design and analysis methods used in the writing of this is the analysis of the needs of users by performing a Elication Requirement, design usecase diagram, designing activity diagrams and design of the user interface. The final result to be achieved from this writing is the creation of an application that can simplify the process of data processing in the monastery and ease in controlling the activity of the monastery under the patronage of PC Magabudhi city of Tangerang, the creation of applications that can provide advice on the submission of information and processing of attendance people for application creation, vihara can facilitate the processing of the Administration in the monastery. To achieve these results the author did data collection using the questionnaire to find out the level of expectations of the information systems of the temple-based Cloud Computing (case study on PC Magabudhi city of Tangerang) and further uses. The conclusions of this writing is PC Magabudhi city of Tangerang can be easier and more efficient in delivering the information people. As well as the data of the monastery/PC Magabudhi cetiya assisted under the Tangerang more controllable.

Keyword

Cloud Computing, SaaS, Buddhists

1.

Pendahuluan

Infrastruktur jaringan komputer memegang peranan penting bagi berjalannya operasional suatu organisasi, terutama pada organisasi yang membutuhkan lalu lintas data tinggi. Namun tata kelola jaringan dan data pada sebagian organisasi yang ada di Indonesia masih belum dikelola dengan baik. Data-data yang masih tersebar serta administrasi yang kurang tertata menjadi salah satu penyebab proses pendataan menjadi lambat.

Beberapa tahun terakhir konsep Cloud Computing

sudah banyak menarik minat dunia industri, pendidikan maupun organisasi. Solusi berbasis Cloud sepertinya menjadi kunci bagi organisasi TI yang menpunyai keterbatasan anggaran. Cloud Computing merupakan paradigma baru dalam komputasi terdistribusi yang banyak ide, konsep, teknologi, dan tipe arsitektur yang disajikan secarai Service-Oriented.

PC Magabudhi Kota Tangerang merupakan organisasi umat Buddha yang membutuhkan sebuah sistem informasi data terpadu, dan telah memiliki infrastruktur jaringan komputer yang memadai untuk menunjang kebutuhan pengurusnya akan akses data melalui jaringan komputer. Akan tetapi, infrastruktur jaringan komputer yang dimiliki masih belum diberdayakan secara optimal. Pengembangan sistem informasi berbasis Cloud Computing dengan memanfaatkan sumber daya komputer yang dimiliki oleh organisasi menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalah tersebut.

Dengan adanya Software as a Service ini diharapkan dapat membantu melakukan pengontrolan kegiatan yang dilakukan di vihara, sebagai sarana informasi dan pengelolaan absensi umat, serta dapat memberikan kemudahan pengelolaan administrasi vihara.

2.

Software As a Service

Model ini memberikan user sebuah aplikasi bisnis yang diakses melalui web. Umumnya user melakukan sewa

(2)

aplikasi sehingga dapat mengakses fitur-fitur yang ada, user juga dapat membayar biaya tambahan untuk mengakses kapasitas/ fitur yang lebih banyak. Dengan naiknya teknologi web seperti AJAX, memungkinkan web memiliki tingkat user experience yang mendekati desktop application.

Software as service merupakan evolusi lanjutan dari konsep ASP ( Application Service Provider ). Software as service adalah istilah terhadap software atau aplikasi tertentu berbasis internet yang ditawarkan oleh provider

kepada pengguna. Dalam hal ini, provider sebagai pemegang license atas software tersebut hanya memberikan service atau layanan kepada pengguna untuk menggunakannya sesuai kebutuhan pengguna dengan demikian menghilangkan kerumitan dalam hal pemeliharaan software, operasional dan support. License, maintenance, support, tingkat kenyamanan dan keamanan atas software tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari provider.

Kata – kata Software merujuk kepada perangkat lunak suatu system, dimana perangkat lunak pada umumnya memiliki beragam karakteristik. Tidak semua perangkat lunak yang beredar di pasaran dapat dikategorikan sebagai

SaaS, ada beberapa karakteristik yang harus terpenuhi : 1. Berbasis internet ; software harus dapat diakses dan

dikelola oleh pengguna melalui media internet. 2. Software bersifat terpusat atau ter-sentral sehingga

memungkinkan pengguna untuk mengaksesnya darimana dan kapan saja.

3. Memiliki fasilitas untuk meng-update atau meng-upgrade secara terpusat sehingga pengguna tidak perlu download patch atau upgrade di masing – masing komputer.

4. Aplikasi yang ditawarkan oleh provider bersifat multi tenant

Software as service menawarkan beberapa keuntungan kepada pengguna dibanding dengan model aplikasi

desktop:

1. Model rancangan dan distribusi software lebih menarik dan harga terjangkau karena memungkinkan membagi satu aplikasi kepada ratusan perusahaan dan berjalan dalam lingkungan sistem biasa. Secara luas memberikan improvisasi kepada model client /server. 2. Biaya pemakaian bandwidth untuk menjaga tingkat

konektivitas relatif terjangkau.

3. Mempermudah pengguna untuk melakukan migrasi aplikasi, dengan menghilangkan sisi pembayaran license software dan keharusan membayar upgrade. 4. Meningkatkan produktivitas bagi pengguna

Beberapa faktor keberhasilan dalam implementasi dan pengembangan SaaS yaitu :

1. Efisiensi sumber daya komputer : SaaS memiliki kemampuan memaksimalkan penggunaan sumber daya komputer seperti pemakaian memory dan

bandwidth secara bersamaan, penggunaan database berskala besar untuk berbagai pengguna di berbagai lokasi yang berbeda dalam waktu bersamaan.

2. Optimasi data dan multi tenant : SaaS memiliki kemampuan untuk memilah data – data dan menseleksi data – data berdasarkan kepemilikan pengguna secara bersamaan dalam satu aplikasi (

multi tenant ).

3. Fleksibel aplikasi : SaaS memiliki tingkat fleksible yang tinggi dan memungkinkan pengguna memodifikasi aplikasi sesuai kebutuhan pengguna.

3.

Rancangan Sistem

3.1.

Arsitektur Cloud Computing

Gambar 1 Arsitektur cloud computing

(3)

3.2.Use Case Diagram Dhammaduta, PC dan PD

Gambar 2 Use case diagram admin dan super admin

uc Use Case Model

Sistem Usulan Super Admin Input Data Login Super Admin View Data Ubah Profil Create Account

View Activ ity Admin Ubah Profil View List Dhammaduta Logout Admin Login Admin Input Jadw al Kebaktian

Input Absen Input Kegiatan

Ubah Profil v iew List dhammaduta Cetak Laporan Absen Edit Profil Vihara View Dhammaduta Activ ity Logiut input umat input dhammaduta input v ihara input PC input PD View PC View PD View Dhammaduta View Umat View Vihara v iew profil dhammaduta «include» «include» «include» «include» «include» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» 47

(4)

3.3.Use Case Diagram Admin dan Super Admin

Gambar 3 Use case diagram dhammaduta, PC dan PD

uc Use Case Model

Sistem Usulan Dhammaduta Login View Dhammaduta Activ ity Edit Profil View Jadw al Kebaktian Logout PC Login

Edit Profil Logout

View Jadw al Kebaktian View dhammaduta Activ ity View Laporan PD Login Edit Profil Logout View Jadw al Kebaktian View Dhamaduta

Activ ity View Laporan

Laporan Absen Laporan Dhammaduta Activ ity Laporan Kebaktian Laporan Absen Laporan Dhammaduta Activ ity Laporan Kebaktian «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» «extend» 48

(5)

3.4.Use Case Diagram Umat

Gambar 4 Use case diagram umat

4.

Hasil Dan Pemahasan

Berdasarkan rancangan sistem yang dibuat maka dihasilkan suatu aplikasi berbasis cloud computing dalam hal ini adalah SaaS. Berikut ini fitur-fitur yang dapat digunakan :

1. Pengurus vihara : dapat memberikan informasi seperti informasi vihara, jadwal penceramah, kegiatan vihara, data umat.

2. Dhammaduta : dapat melihat jadwal ceramah dari berbagai vihara/cetiya

3. Pengurus Magabudhi : dapat melakukan controlling terhadap pelaksanaan kegiatan keagamaan di vihara khususnya naungan PC Magabudhi Kota Tangerang

4.1.

Tampilan Layar

Berikut ini beberapa tampilan layar dari SaaS yang telah dibangun :

uc Use Case Model

Sistem Usulan Umat Akses Alamat Web View Info Vihara View Jadw al Kebaktian View Kegiatan Vihara View Gallery Baca Berita Posting Memberi Komentar Berita Mengirim Pesan Pada Pengurus Login Ubah Profil View Jadw al Kebaktian Sharing File

Dow load File Sharing

Logout

(6)

Gambar 5 Tampilan halaman awal

Gambar 6 Tampilan halaman admin

Gambar 7 Tampilan halaman list kebaktian

Gambar 8 Tampilan halaman absensi

4.2.

Hasil Pengolahan Data Kuisioner

Untuk mendukung uji coba yang dilakukan kepada user, penulis melakukan pengujian menggunakan kuisioner terhadap penggunaan dari aplikasi ini kepada 10 orang pengguna dari aplikasi yaitu yang terdiri dari pengurus Vihara, pengurus Magabudhi, beserta umat Buddha Kota Tangerang

Hasil Pengolahan Data Kuisioner adalah sebagai berikut :

1. Apakah anda mengetahui tentang konsep Cloud Computing ?

Tabel 1 Jawaban Pertanyaan 1

Kategori Jawaban Ya Tidak

Frekuensi Jawaban 3 7

Presentase Nilai 30% 70%

Pada tabel 1 diatas dapat disimpulkan bahwa 3 responden menjawab “Ya” pernah mengerti tentang konsep cloud computing dan 7 responden menjawab “Tidak” mengerti tentang konsep cloud computing. Oleh karena itu saya memberikan sosialisasi tentang cloud computing

2. Apakah saat ini anda sudah menggunakan sistem informasi absensi atau sistem informasi kegiatan vihara ?

Tabel 2 Jawaban Pertanyaan 2

Kategori Jawaban Ya Tidak

Frekuensi Jawaban 2 8

Presentase Nilai 20% 80%

Pada tabel 2 diatas dapat disimpulkan bahwa 2 responden menjawab “Ya” pernah menggunakan sistem informasi absensi dan 8 responden menjawab “Tidak” belum pernah menggunakan sistem informasi absensi. Responden yang menjawab “Ya” telah menerapkan sistem absensi yaitu di vihara Dharma Ratna, tapi hanya terbatas pada sistem absensi.

3. Apakah aplikasi ini mudah digunakan oleh penggunanya ?

Tabel 3 Jawaban Pertanyaan 3

Kategori Jawaban Ya Tidak Frekuensi Jawaban 10 0

Presentase Nilai 100% 0%

Pada tabel 3 dicatas dapat disimpulkan bahwa para responden tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan aplikasi ini.

4. Apakah dengan aplikasi ini umat/dhammaduta dapat dipermudah dalam mendapat informasi ?

Tabel 4 Jawaban Pertanyaan 4

Kategori Jawaban Ya Tidak Frekuensi Jawaban 10 0

Presentase Nilai 100% 0%

(7)

Pada tabel 4. Diatas dapat disimpulkan bahwa umat/dhammaduta dipermudah dalam mendapat informasi.

5. Apakah dengan aplikasi ini pengurus vihara dapat lebih mudah menyampaikan informasi kepada umatnya ?

Tabel 5 Jawaban Pertanyaan 5

Kategori Jawaban Ya Tidak Frekuensi Jawaban 10 0

Presentase Nilai 100% 0%

Pada tabel 5.diatas dapat disimpulkan bahwa pengurus vihara dapat lebih mudah menyampaikan informasi pada umatnya.

6. Apakah dengan aplikasi ini dapat mempermudah proses absensi umat saat ada jadwal kebaktian ?

Tabel 6 Jawaban Pertanyaan 6 Kategori Jawaban Ya Tidak Frekuensi Jawaban 10 0

Presentase Nilai 100% 0%

Pada tabel 6. diatas dapat disimpulkan bahwa para responden menyatakan bahwa aplikasi ini dapat mempermudah proses absensi umat saat ada jadwal kebaktian.

7. Apakah dengan membuat data terpusat dapat mempermudah proses pendataan vihara ?

Tabel 7 Jawaban Pertanyaan 7 Kategori Jawaban Ya Tidak Frekuensi Jawaban 10 0

Presentase Nilai 100% 0%

Pada tabel 7.diatas menyatakan bahwa para responden menyatakan bahwa dengan adanya data terpusaat proses pendataan vihara akan lebih mudah.

8. Apakah dengan aplikasi ini pengurus PD atau PC magabudhi dapat lebih mudah melakukan

pengontrolan terhadapa vihara dibawah binaannya ? Tabel 8 Jawaban Pertanyaan 8

Kategori Jawaban Ya Tidak Frekuensi Jawaban 10 0

Presentase Nilai 100% 0%

Pada table 8.diatas menyatakan bahwa para responden bahwa pengurus PD dan PC dapt lebih mudah melakukan pengontrolan terhadap vihara.

9. Apakah dengan aplikasi ini pengurus PD dan PC Magabudhi dapat lebih mudah dalam melakukan proses pengolahan data ?

Tabel 9 Jawaban Pertanyaan 9

Kategori Jawaban Ya Tidak Frekuensi Jawaban 10 0

Presentase Nilai 100% 0%

Pada tabel 9. para responden menyatakan bahwa PD dan PC dapat lebih mudah melakukan proses pengolahan data. 10. Apakah dengan aplikasi ini dapat menunjang kegiatan

pengolahan data dan informasi lebih efisien ? Tabel 10 Jawaban Pertanyaan 10

Kategori Jawaban Ya Tidak Frekuensi Jawaban 10 0

Presentase Nilai 100% 0%

Pada tabel 10.diatas para responden menyatakan bahwa aplikasi ini dapat menunjang kegiatan pengolahan data dan informasi lebih efisien.

5.

Kesimpulan

Setelah dilakukan perancangan, pembuatan, dan pengujian terhadap aplikasi ini, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Dengan adanya aplikasi ini, PC Magabudhi Kota Tangerang dapat melakukan pengontrolan terhadap kegiatan yang dilakukan oleh vihara/ cetiya dibawah binaannya.

b. Dengan adanya aplikasi ini, PC Magabudhi Kota Tangerang diberikan sarana penyampaian informasi dan pengelolaan absensi umat untuk vihara.

c. Dengan adanya aplikasi ini, PC Magabudhi Kota Tangerang diberikan kemudahan dalam pengelolaan administrasi vihara.

d. Dengan adanya aplikasi ini, PC Magabudhi Kota Tangerang dapat lebih mudah dan efisien dalam menyampaikan informasi umat. Serta data vihara/cetiya dibawah binaan PC Magabudhi Kota Tangerang lebih terkontrol.

REFERENSI

[1] Black, 2009,“Implementasi dan Pengujian Program.”

Maxikom, Palembang.

[2] Budiyanto, Alex, 2012,“Pengantar Cloud

Computing”Sumber : http://www.cloudindonesia.com.

[3] Fatta, H.A., 2007,“Analisis& Perancangan Sistem

Informasi”,Penerbit Andi. Yogyakarta.

[4] Rahardja, Untung, 2007,“Analisis Kelayakan Investasi

Digital Dashboard pada Manajemen Akademik perguruan Tinggi : Studi Kasus pada Perguruan Tinggi Raharja”,

Thesis, Program Studi Magister Teknologi Informasi.Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia

Gambar

Gambar 1 Arsitektur cloud computing
Gambar 2 Use case diagram admin dan super admin
Gambar 3 Use case diagram dhammaduta, PC dan PD
Gambar 4 Use case diagram umat
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pada tataran ini, dunia usaha harus jeli dan berani menjemput bola membantu pemerintah daerah mengembangkan usaha kecil atau menciptakan usaha kecil baru dengan memberikan bantuan

(1) Pemerintah menugaskan BSNP untuk menyelenggarakan Ujian nasional yang diikuti peserta didik pada setiap satuan pendidikan jalur formal pendidikan dasar dan menengah, dan

Model manajemen perawatan N-SMSI (Ners-Short Message Service Intervention) dapat dikembangkan oleh petugas kesehatan sebagai alternatif metode yang digunakan untuk

D unia pendidikan mengalami tantangan berat di masa pandemi COVID-19, tidak hanya dari sulitnya kegiatan belajar mengajar tanpa melalui tatap muka secara langsung, namun

Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bahwa HPMC dapat digunakan sebagai thickening agent pada sediaan lipstik bentuk likuid yang memberikan hasil uji mutu

Masyarakat Simalungun memiliki suatu pertunjukan seni yang dikenal dengan istilah toping-toping.Toping-toping merupakan suatu seni pertunjukan yang menggunakan topeng wajah

Menurut MKJI 1997, hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas akibat kegiatan di samping/sisi jalan. Aktivitas samping jalan di Indonesia sering

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data maka dapat disimpulkan bahwa da hubungan yang signifikan antara parasitemia malaria, pola konsumsi pangan keluarga,