• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN Definisi Konseptual Sikap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODE PENELITIAN Definisi Konseptual Sikap"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

3. METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Konseptual 3.1.1 Sikap

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut (Azwar, 2000, p. 5). Azwar (2007) menyatakan bahwa sikap memiliki 3 komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif.

3.2.2 Talk Show

Talkshow adalah program yang mengkombinasikan talk dan show, serta materi acara berupa structured conversation, yaitu materi acara yang sudah didesain sedemikian rupa misalnya, tentang tema yang akan disampaikan, kapan dan bagaimana cara menyampaikannya (Lusia, 2006, p. 83). Menurut Morissan (2005, p.

135 - 145) ada beberapa elemen-elemen yang dapat menentukan berhasil atau tidaknya suatu program tersebut diterima di masyarakat yang dinamakan sebagai elemen keberhasilan. Elemen-elemen tersebut antara lain konflik, durasi, kesukaan, konsistensi, energi, timing, dan tren.

3.2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam definisi konseptual) tersebut secara operasional, secara praktik, secara riil, dan secara nyata dalam lingkup objek penelitian atau objek yang diteliti. Dengan demikian peneliti akan mengetahui pengukuran suatu variabel sikap masyarakat Surabaya, dan peneliti dapat mengetahui baik dan buruknya pengukuran tersebut:

a. Komponen Kognitif, berupa pengetahuan, kepercayaan atau pikiran yang didasarkan pada informasi, yang berhubungan dengan objek. Komponen

(2)

31

kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap.

 Penonton mengetahui adanya benturan karakter dan benturan kepentingan pada program acara @Show_Imah.

 Penonton mengetahui bahwa program acara @Show_Imah tayang selama 60 menit.

 Penonton mengetahui bahwa pembawa acara dan bintang tamu yang hadir dalam program acara @Show_Imah ikut menentukan keberhasilan program acara @Show_Imah ini.

 Penonton mengetahui bahwa program acara @Show_Imah selalu konsisten pada tema yang dibangun, yaitu hiburan yang menarik bagi pemirsa televisi.

 Penonton mengetahui bahwa program acara @Show_Imah mempunyai perbedaan dengan program-program acara lainnya (daya tarik, gambar yang kuat).

 Penonton mengetahui bahwa penayangan program acara @Show_Imah tepat dan tidak ketinggalan zaman.

 Penonton mengetahui bahwa penayangan program acara @Show_Imah selalu mengikuti tren yang ada di masyarakat.

b. Komponen Afektif, menyangkut masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu. Komponen ini dibentuk oleh perasaan terhadap objek tersebut yang dirasakan sebagai hal yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, disukai atau tidak disukai.

 Penonton suka dengan adanya benturan karakter dan benturan kepentingan dalam program acara @Show_Imah.

 Penonton suka dengan program acara @Show_Imah yang tayang selama 60 menit.

 Penonton suka dengan pembawa acara dan bintang tamu yang hadir dalam program acara @Show_Imah sebagai penentu keberhasilan program acara.

(3)

 Penonton suka dengan program acara @Show_Imah yang selalu konsisten terhadap tema yang dibangun, yaitu hiburan yang menarik bagi pemirsa televisi.

 Penonton suka dengan program acara @Show_Imah yang mempunyai perbedaan dengan program-program acara lainnya (daya tarik, gambar yang kuat).

 Penonton suka dengan program acara @Show_Imah karena penayangannya tepat dan tidak ketinggalan zaman.

 Penonton suka dengan penayangan program acara @Show_Imah yang selalu mengikuti tren yang ada di masyarakat.

c. Komponen Perilaku/Konatif, dalam struktur sikap menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Kaitan ini didasarkan bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku.

 Audience tetap menonton program acara @Show_Imah karena mengetahui adanya benturan karakter dan benturan kepentingan dalam program acara

@Show_Imah.

 Audience tetap menonton program acara @Show_Imah karena mengetahui bahwa program acara @Show_Imah tayang selama 60 menit.

 Audience tetap menonton program acara @Show_Imah karena mengetahui bahwa pembawa acara dan bintang tamu yang hadir dalam program acara

@Show_Imah ikut menentukan keberhasilan program acara.

 Audience tetap menonton program acara @Show_Imah karena mengetahui bahwa program acara @Show_Imah selalu konsisten terhadap tema yang dibangunnya, yaitu hiburan yang menarik bagi pemirsa televisi.

 Audience tetap menonton program acara @Show_Imah karena mengetahui bahwa program acara @Show_Imah memiliki perbedaan dengan program- program acara yang lainnya.

(4)

33

 Audience tetap menonton program acara @Show_Imah karena mengetahui bahwa program acara @Show_Imah penayangannya tepat dan tidak ketinggalan zaman.

 Audience tetap menonton program acara @Show_Imah karena mengetahui bahwa program acara @Show_Imah mengikuti tren yang ada di masyarakat.

3.3. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Analisa deskriptif merupakan metode analisa yang digunakan dengan tujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian tersebut berdasarkan apa yang terjadi, dan kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi, ataupun variabel tersebut (Bungin, 2011, p. 44), karena dalam penelitian ini hanya untuk mengetahui sikap masyarakat Surabaya terhadap gaya Soimah dalam membawakan acara @Show_Imah di Trans TV.

Penelitian ini menganalisa data berbentuk angka-angka kuantitatif. Dimana data tersebut dapat dihitung secara statistik dan diambil dari sejumlah responden. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012, p. 147).

3.4. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode survei.

Menurut Sanusi (2011, p. 105) metode survei merupakan metode pengumpulan data dimana peneliti atau pengumpul data mengajukan pertanyaan kepada responden baik dalam bentuk lisan maupun secara tertulis yaitu berbentuk wawancara dan kuesioner.

Metode survei merupakan metode pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli, dengan menggunakan pertanyaan tertulis dan lisan (Indriantoro dan Supomo, 2009, p. 152). Metode ini memerlukan adanya kontak atau

(5)

hubungan antara peneliti dengan subjek penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Dengan demikian metode survei merupakan metode pengumpulan data yang berdasarkan pada komunikasi antara peneliti dengan responden.

3.5. Populasi dan Sampel 3.5.1. Populasi

Sekaran (2006, p. 121) populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012, p. 80). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Surabaya yang pernah menonton program acara televisi @Show_Imah di Trans TV minimal dua kali tayang dalam seminggu. Jumlah masyarakat Surabaya yang diteliti adalah sebanyak 488.319 jiwa (BPS, 2010) dengan berdasarkan batasan usia 15-24 Tahun. Batasan usia ditentukan oleh peneliti karena untuk lebih mempermudah dalam menentukan masyarakat sebagai responden, selain itu dengan batasan usia antara 15-24 Tahun tersebut merupakan target audiens tayangan talkshow @Show_Imah.

3.5.2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebagian populasi saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi (Siregar, 2011, p. 145).

Ukuran populasi penelitian ini adalah warga Surabaya Barat, Surabaya Timur, Surabaya Selatan, Surabaya Utara dan Surabaya Pusat dengan batasan usia 15-24 Tahun yaitu sebanyak 488,319 jiwa (BPS, 2010), dan yang telah menonton tayangan

@Show_Imah minimal dua kali dalam seminggu, maka untuk menentukan ukuran sampel penelitian dari populasi tersebut menggunakan rumus Slovin, yaitu:

N 488319

(6)

35 n =

Keterangan:

n = sampel

N = jumlah populasi

e = perkiraan tingkat kesalahan

Dari perhitungan diatas, maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 orang responden. Pada penelitian ini menggunakan pendekatan non-probability sampling yaitu setiap unsur dalam populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel, bahkan probabilitas anggota tertentu untuk terpilih tidak diketahui (Siregar, 2011, p. 148). Sedangkan penentuan pengambilan jumlah responden (sampel) dilakukan melalui teknik purposive sampling yaitu merupakan pemilihan sampel dengan menentukan kriteria khusus terhadap sampel, terutama terhadap orang-orang yang dianggap ahli. Purposive sampling merupakan pemilihan siapa subjek yang ada dalam posisi terbaik untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Sehingga dalam menentukan subjek atau orang-orang terpilih harus sesuai dengan ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh sampel. Responden atau sampel terpilih karena dipercaya untuk mewakili satu populasi tertentu (Silalahi, 2009, p. 273). Jadi sampel diambil dengan cara memilih elemen-elemen untuk menjadi anggota sampel yang ditentukan secara subyektif sekali, yang berada di Surabaya dan pernah menonton tayangan

@Show_Imah di Trans TV minimal dua kali dalam seminggu dengan batasan usia 15-24 tahun.

3.6. Metode dan Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Sebagai metode pengukuran digunakan angket tertutup yang merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, yang kemudian diisi oleh responden, berdasarkan pada keadaan yang dialami oleh responden sendiri, dan kemudian semua alternatif jawaban yang harus dijawab responden telah tertera dalam angket tersebut (Bungin, 2011, p. 133).

(7)

Proses pengumpulan data primer dilakukan di Surabaya, dengan menyebarkan kuesioner pada beberapa masyarakat Surabaya. Selama pengisian kuesioner, peneliti juga turut mendampingi responden, dengan maksud apabila ada yang tidak dimengerti oleh responden, peneliti dapat menjelaskan maksud dari pertanyaan tersebut. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu:

1. Bagian pertama, adalah angket yang berisikan tentang identitas responden yang terdiri dari usia, jenis kelamin, status perkawinan, pekerjaan, pendidikan.

2. Bagian kedua, adalah angket tertutup yang terdiri dari beberapa item yang mengungkapkan bagaimana sikap masyarakat terhadap gaya Soimah dalam membawakan acara @Show_Imah di Trans TV diukur menggunakan five points likert scale dengan menggunakan skala 1-5 yang memiliki arti:

Skala 1 : Sangat Tidak Setuju (STS) Skala 2 : Tidak Setuju (TS)

Skala 3 : Antara Setuju dan Tidak Setuju (Netral) Skala 4 : Setuju

Skala 5 : Sangat Setuju

Metode pengumpulan data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik wawancara pendahuluan, dimana wawancara itu sendiri adalah sebuah proses untuk memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara (Bungin, 2011, p.

136).

3.7. Teknik Uji Instrumen

3.7.1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas

Menurut Kuncoro (2009, p. 172), Suatu skala pengukuran disebut valid bila melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang

(8)

37

seharusnya diukur. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Dalam penelitian ini uji validitas akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20.0 yang akan dilihat dari hasil korelasi Pearson Product Moment. Korelasi Pearson dapat menghasilkan intensitas kearah positif atau negatif (Simamora, 2002).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu instrumen pengukuran yang dipergunakan secara berulang untuk memberikan hasil ukur yang sama dan memiliki tingkat kesalahan nol (Suharsaputra, 2012, p. 104). Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha α, karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk angket atau daftar pertanyaan yang skornya merupakan rentangan antara 1-5 dan uji validitas menggunakan item total, dimana untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian maka menggunakan rumus alpha α:

Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula (Siregar, 2011, p. 173). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 20.0 for windows.

Rumus :

α= 

 

 

  S x

j S k

k

2 2

1 1

Keterangan :

α = koefisien reliabilitas alpha k = jumlah item

Sj = varians responden untuk item I

(9)

Sx = jumlah varians skor total

3.7.2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik distribusi frekuensi. Perhitungan data dengan distribusi frekuensi ini dapat dilakukan dengan menghitung frekuensi data tersebut, kemudian dipersentasikan. Analisis yang dilakukan adalah:

a. Distribusi Frekuensi

Distribusi frekuensi adalah metode statistika yang mengelompokkan atau meringkas data dalam bentuk tabel yang terdiri atas kolom dan baris yang menggambarkan jumlah respon untuk tiap kategori dari suatu variabel. Distribusi frekuensi mengelompokkan jawaban rsponden yang sama dalam satu kategori agar memberikan hasil yang mudah untuk dipahami (Istijanto, 2005, p. 106).

b. Tabulasi Silang (Crosstab)

Teknik analisa data yang digunakan adalah crosstabiulation, yaitu teknik yang sekedar menampilkan kaitan antara dua atau lebih variabel, sampai dengan menghitung apakah ada hubungan antara baris dan kolom. Crosstab menghasilkan tabel-tabel yang mencerminkan distribusi gabungan dua atau lebih variabel dengan jumlah kategori atau nilai pembeda yang terbatas (Malhotra, 2005).

Referensi

Dokumen terkait

Sebagian kelompok sudah didaftarkan ke Dinas pertanian, peternakan dan perhutanan kota metro untuk dibuatkan Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (TPUPI). Selanjutnya,

Untuk definisi key success factors, penulis menggunakan definisi dari Thompson, Gamble, dan Strickland (2004) dimana key success factors adalah faktor kompetitif

Adapun metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis yaitu metode yang diawali dengan menjelaskan atau menggambarkan data hasil penelitian,

Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Saeed (2012), bahwa pada umumnya tanaman lebih banyak menyerap NH 4 -N dibanding N-NO 3 sebagai sumber nitrogen,

Pada penelitian ini penulis menjadikan media audio-visual sebagai tujuan pembelajaran khususnya dalam pembelajaran fiqih yang tujuannya untuk membuktikan apakah media

Anomali kurva pertumbuhan terjadi juga pada hasil pengamatan yang menunjukkan penurunan drastis yaitu pada pengamatan selama 8 hari sampai dengan 10 hari dengan

Oleh karena itu, sistem tiga komponen pada suhu dan tekanan tetap mempunyai jumlah derajat kebebasan maksimum = 2 (jumlah fasa minimum = 1), maka diagram fasa ini

Dalam pemikiran Simpson, untuk dapat memperoleh pengudusan orang percaya harus menyadari kebutuhan akan pengudusan, kemudian datang kepada Yesus sebagai pengudus,