• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIR PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT. Oleh : Muhammad Ridha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "TUGAS AKHIR PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT. Oleh : Muhammad Ridha"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU

PEMAKAIAN ALAT BERAT TOWER CRANE DAN MOBIL CRANE PADA PROYEK RUMAH SAKIT

HAJI SURABAYA HAJI SURABAYA Oleh :

Muhammad Ridha 3108.100.646

Dosen Pembimbing :

M. Arif Rohman, ST. MSc M. Arif Rohman, ST. MSc

Yusronia Eka Putri RW, ST. MT

Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2011

(2)

LATAR BELAKANG

Keberhasilan suatu proyek dapat diukur dari dua hal, yaitu keuntungan yang didapat serta ketepatan waktu penyelesaian proyek (Soeharto,1997). Keduanya tergantung pada perencanaan yang cermat terhadap metode pelaksanaan, penggunaan alat dan penjadwalan. Peralatan dianggap memiliki kapasitas penggunaan alat dan penjadwalan. Peralatan dianggap memiliki kapasitas tinggi bila peralatan tersebut menghasilkan produksi yang tinggi atau optimal tetapi dengan biaya yang rendah dan waktu yang singkat.

Gedung IGD, Bedah Sentral dan Rawat Inap Maskin Rumah Sakit Haji Surabaya adalah gedung yang akan didirikan sebagai fasilitas kesehatan bagi masyarakat umum khususnya dari masyarakat golongan menengah ke bawah atau kurang mampu.

Peneletian Tugas akhir ini dicoba menggantikan pemakaian alat berat tower crane dengan mobil crane sebagai alat pengangkatan dan pemindahan material, karena mobil crane sendiri selain memiliki sebuah crane, Mobil crane mampu berpindah tempat atau mobilitas dalam melakukan pengangkatan ataupun pemindahan material.

(3)

PERMASALAHAN

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

masalah sebagai berikut :

1. Ber

apa biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaaan struktur dengan menggunakan tower crane?

2. Ber Ber

apa biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaaan struktur dengan menggunakan pemakaian mobil crane?

3. Ba

gaimana memilih alat berat yang paling efisien menurut biaya

dan waktu pada proyek pembangunan Gedung IGD, Bedah

Sentral dan Rawat Inap Maskin Rumah Sakit Haji Surabaya?

(4)

TUJUAN

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Mengetahui biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan tower crane.

2. Mengetahui biaya dan waktu pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan mobil crane.

3. Mengetahui pemakaian alat berat yang paling efisien dari segi waktu dan biaya.

waktu dan biaya.

(5)

BATASAN MASALAH

Batasan permasalahan yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah :

•Analisa terhadap Penggunaan peralatan dimulai pekerjaan struktur pada lantai satu sampai dengan lantai enam.

•Alat berat yang diamati yaitu kombinasi pemakaian tower crane, dan concrete pump dengan kombinasi pemakaian mobil crane , dan concrete

pump karena kombinasi alat berat tersebut biasa atau lazim digunakan pada suatu proyek pembangunan gedung.

•Posisi tower crane disesuaikan dengan posisi peralatan yang sebenarnya di

•Posisi tower crane disesuaikan dengan posisi peralatan yang sebenarnya di lokasi proyek, sedangkan untuk posisi peralatan alternatifnya yaitu mobile crane direncanakan sesuai dengan lahan yang tersedia di lokasi proyek

•Analisa terhadap penggunaan alat-alat berat berdasarkan kapasitas dan mekanisme kerja operasinya.

•Perhitungan peralatan berdasarkan jam kerja, waktu dan biaya (sewa dan operasionalnya).

(6)

BATASAN MASALAH

Batasan permasalahan yang digunakan dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah :

• Analisa terhadap Penggunaan peralatan dimulai pekerjaan struktur pada lantai satu sampai dengan lantai enam.

• Alat berat yang diamati yaitu kombinasi pemakaian tower crane, dan concrete pump dengan kombinasi pemakaian mobil crane , dan concrete

pump karena kombinasi alat berat tersebut biasa atau lazim digunakan pada suatu proyek pembangunan gedung.

• Posisi tower crane disesuaikan dengan posisi peralatan yang sebenarnya

• Posisi tower crane disesuaikan dengan posisi peralatan yang sebenarnya di lokasi proyek, sedangkan untuk posisi peralatan alternatifnya yaitu mobile crane direncanakan sesuai dengan lahan yang tersedia di lokasi proyek

• Analisa terhadap penggunaan alat-alat berat berdasarkan kapasitas dan mekanisme kerja operasinya.

• Perhitungan peralatan berdasarkan jam kerja, waktu dan biaya (sewa dan operasionalnya).

(7)

Proyek Konstruksi

Proyek adalah suatu aktifitas yang bertujuan untuk mewujudkan sebuah ide atau gagasan menjadi menjadi suatu kenyataan fisik. Bisa dikatakan bahwa proyek adalah proses untuk mewujudkan sesuatu dikatakan bahwa proyek adalah proses untuk mewujudkan sesuatu yang tidak ada menjadi ada dengan biaya tertentu dan dalam batas waktu tertentu (Nugraha dkk,1985).

Biaya Proyek

Biaya proyek merupakan hal yang penting selain waktu, kedua hal ini berkaitan erat dan dipengaruhi oleh metode pelaksanaan, pemakaian peralatan, bahan, dan tenaga kerja yang dipakai. Dengan adanya peralatan, bahan, dan tenaga kerja yang dipakai. Dengan adanya persaingan harga dalam suatu tender maka perlu adanya estimasi yang tepat dan akurat, dan harus dimulai sejak pelaksanaan tender dimulai, sebab biaya yang disetujui dalam kontrak tidak dapat diubah tanpa adanya sebab yang tepat.

(8)

•Biaya Peralatan

Biaya peralatan meliputi biaya sewa alat, biaya mobilisasi dan demobilisasi, biaya erection (Pasang), biaya dismantle (bongkar), biaya peralatan penunjang serta biaya pengoperasian alat, yaitu

1. Pembelian bahan bakar 2. Pembelian pelumas 3. Biaya Operator

4.Biaya Perbaikan 4.Biaya Perbaikan

5.Biaya Pembelian Suku Cadang 6.Mobilisasi dan Demobilisasi

7.Dan lain-lain.

(9)

Konsep Waktu

Perencanaan merupakan bagian terpenting untuk mencapai keberhasilan proyek konstruksi. Pengaruh perencanaan terhadap proyek konstruksi akan berdampak pada pendapatan dalam proyek itu sendiri.

Proses perencanaan nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk Proses perencanaan nantinya akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan kegiatan estimasi dan penjadwalan dan selanjutnya sebagai tolak ukur untuk pengendalian proyek.

(10)

Pemilihan alat penting untuk dilakukan karena sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat produksi alat.

Faktor-faktor tersebut mencakup masalah: tipe dan ukuran alat, efisiensi alat, kondisi tempat kerja, tipe pekerjaan serta pengalaman operator.

Pemilihan Alat Berat

Sumber Peralatan

Terdapat tiga alternatif dalam kepemilikan alat :

1. Membeli alat konstruksi, Umumnya untuk peralatan dengan pemakaian yang rutin sehingga dengan membeli alat maka biaya penggunaan alat per jamnya akan lebih rendah.

2. Menyewa peralatan konstruksi ,Umumnya untuk peralatan konstruksi yang 2. Menyewa peralatan konstruksi ,Umumnya untuk peralatan konstruksi yang

hanya digunakan untuk pekerjaan dengan waktu relatif singkat.

3. Menyewa peralatan konstruksi dan merencanakan akan membelinya kelak.

Umumnya disebabkan kondisi keuangan yang kurang memungkinkan untuk membeli peralatan.

(11)

Data Peralatan

Menurut Rostiyanti (2002), Tower Crane merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengangkat material secara vertikal dan horizontal ke suatu tempat yang tinggi pada ruang gerak terbatas. Disebut Tower karena memiliki

Tower Crane

tempat yang tinggi pada ruang gerak terbatas. Disebut Tower karena memiliki rangka vertikal dengan bentuk standard dan ditancapkan pada perletakan yang tetap. Fungsi utama dari tower crane adalah mendistribusikan material dan peralatan yang dibutuhkan oleh proyek baik dalam arah vertikal ataupun horizontal.

(12)

Mobil Crane

Data Peralatan

Mobile crane merupakan sebuah truck yang telah terpasang sebuah alat crane yang bisa digunakan untuk melakukan pengangkatan material baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain atau melakukan mobilitas.

atau melakukan mobilitas.

(13)

Concrete Pump

Data Peralatan

Concrete pump merupakan alat untuk menuangkan beton basah dari truck mixer ke tempat yang ditentukan.

(14)

METODOLOGI

Studi Lapangan a. Wawancara

b. Mengamati cara kerja, letak dan spesifikasi alat Mulai

Studi Literatur

a. Manajemen Konstruksi b. Perhitungan biaya pelaksanaan dengan menggunakan alat berat

Pengumpulan Data Proyek Studi Peralatan

Definisi, cara kerja, bagian – bagian TC,MC,CP

Menganalisa dan Mengolah Data

Perhitungan volume pekerjaan, menetukan titik pusat segmen pekerjaan, jarak perpindahan, biaya peralatan

Menentukan Metode Pelaksanaan Pekerjaan

Perhitungan Waktu dan Biaya Pelaksanaan

Menghitung waktu pelaksanaan dan biaya penggunaan TC, MC dan CP

segmen pekerjaan, jarak perpindahan, biaya peralatan

Kesimpulan

Membandingkan hasil perhitungan kombinasi antara TC,CP dan MC,CP

(15)

Gambaran Umum Proyek

Nama Proyek : Pembangunan Gedung IGD, Bedah Sentral dan Rawat Inap Maskin Rumah Sakit Umum Haji Surabaya

Lokasi : Jl. Manyar Kertoadi

Pemilik Proyek : Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Pemilik Proyek : Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Konsultan Perencana : PT. Isoplan

Kontraktor Pelaksana : Adhi - Anak Negeri, JO Project Manager : Ir. Hari Mulyawan

Fungsi Bangunan : Rumah Sakit

Lingkup Pekerjaan : Struktur atas meliputi balok, plat, kolom, dan tangga.

Struktur Bangunan : Cor setempat / Convensional Struktur Bangunan : Cor setempat / Convensional

Luas Tanah : 4190 m²

Panjang Bangunan : ±100 m Lebar Bangunan : ±18 m Jumlah Lantai : 6 Lantai Tinggi perLantai : ±4m

(16)

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Rencana Penempatan Tower Crane

Posisi operasional tower crane adalah penempatan tower crane pada suatu lokasi proyek untuk melakukan pekerjaan pengangkatan, pengecoran dan lain – lain. Dimana radius perputaran dari tower crane pengecoran dan lain – lain. Dimana radius perputaran dari tower crane tersebut dapat mampu menjangkau seluruh lokasi proyek sehingga tower crane dapat menyelesaikan pekerjaan sefektif mungkin

Menurut (Nugraha dkk,1985), dalam menentukan tata letak alat tower crane harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut ini :

1. Arah gerak atau lintasan tower crane sebaiknya sejajar dengan arah memanjang dari bangunan.

2. Harus tersedia ruang cukup untuk proses erection dan 2. Harus tersedia ruang cukup untuk proses erection dan dismantling.

3. Dengan ukuran tower crane yang minimum, radius dan tinggi dan dapat menjangkau 100 % area gedung.

(17)

= lokasi yang dikerjakan

= radius dari tower crane Keterangan

= lokasi existing

= lokasi yang dikerjakan

Gambar Layout Rencana Penempatan Tower Crane

(18)

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Rencana Penempatan Tower Crane

penempatan mobile crane pada suatu lokasi proyek untuk melakukan pekerjaan pengangkatan maupun pengecoran, dimana radius muatan atau jangkauannya terbatas sehingga posisi mobil crane akan muatan atau jangkauannya terbatas sehingga posisi mobil crane akan terus berpindah sesuai dengan lokasi pekerjaan yang mampu dijangkau oleh mobil crane. Sebelum penentuan tata letak dari mobile crane terlebih ditentukan jalur lintasan dari mobile crane.

(19)

= lokasi yang dikerjakan

= arah gerak mobile crane Keterangan

= lokasi Existing

Gambar Layout Rencana Penempatan Mobile Crane

(20)

langkah – langkah / mekanisme kerja Tower Crane pada pelaksanaan pekerjaan struktur atas ( pekerjaan pengecoran )

1. Proses Muat

penuangan beton ready mix dari truck mixer ke dalam bucket yang disediakan.

2. Proses Pengangkatan 2. Proses Pengangkatan

Dalam proses pengangkatan terdapat beberapa proses yaitu : a. Proses Hoisting (angkat)

Yaitu proses pengangkatan bucket beton yang telah berisi beton basah ready mix .

b. Proses Slewing (putar)

Yaitu proses perpindahan/perputaran lengan crane (jib), yang

mengangkat bucket beton telah yang sudah berisi beton basah ready mix ke area yang akan dicor

mix ke area yang akan dicor c. Proses Trolley (jalan)

Yaitu proses untuk memindahkan bucket beton yang telah berisi beton basah ready mix sepanjang lengan Tower crane (jib) secara horizontal atau maju dan mundur.

(21)

d. Proses Landing (Turun)

Yaitu proses penurunan bucket beton yang telah berisi beton basah ready mix untuk dituangkan ke lokasi/tempat yang akan dicor

3. Proses Pembongkaran

Yaitu proses pembongkaran/Penuangan beton ready mix ke Yaitu proses pembongkaran/Penuangan beton ready mix ke dalam/area yang akan di cor.

4. Proses Kembali

Yaitu proses setelah beton basah ready mix dituangkan ke area yang akan dicor, kemudian bucket beton kembali untuk mengambil beton basah ready mix di truck mixer. Proses ini juga melibatkan proses hoisting, slewing, trolley dan landing

(22)

langkah – langkah / mekanisme kerja Mobile Crane pada pelaksanaan pekerjaan struktur atas ( pekerjaan pengecoran )

Pada intinya mekanisme kerja mobile crane sama halnya dengan penggunaan tower crane namun perbedaannya terdapat pada proses pengangkatan yaitu tidak ada mekanisme trolley pada pekerjaan pengangkatan yaitu tidak ada mekanisme trolley pada pekerjaan pengangkatan

(23)

Berikut adalah arutan metode pekerjaan struktur atas pada pembangunan Gedung IGD, Bedah Sentral , dan Rawat Inap Maski RSU Haji Surabaya :

(24)

1 2

Gambar

Gambar Layout Rencana Penempatan Tower Crane
Gambar Layout Rencana Penempatan Mobile Crane

Referensi

Dokumen terkait

Input Active Dataset DataSet2 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working Data.. File

“Manusia tidak memiliki kemampuan untuk mendaftarkan warna”, sehingga kontras warna yang signifikan dalam menyoroti informasi dapat membedakan antara pesan yang

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kanagarian Sontang Cubadak memanfaatkan 6 species tumbuhan yang digunakan dalam 3

Hal ini membuktikan bahwa model penelitian yang menghasilkan uji pengaruh layanan transaksi dan layanan sebelum pembelian terhadap keputusan pembelian melalui

Desa Perigi Kecil terletak di daerah bantaran muara Sungai Martapura atau dikenal dengan nama Muara Mantuil. Daerah ini memiliki prevalensi tertinggi anak dengan status gizi buruk.

Berdasarkan pada paparan tersebut di atas, sejauh ini belum ada penelitian yang actual mengenai pengaruh penguasaan keterampilan teknik dasar terhadap kecemasan

Ion-ion yang dihasilkan dibutuhkan untuk destabilisasi koloid yang terdapat dalam limbah cair.Besi (III) klorida dapat menghasilkan pembentukan flok yang lebih kuat

(bahkan anda bisa melakukannya di tepi pantai jika anda mau!) Tetapi untuk mendapatkan uang yang banyak melalui bisnis gaya pos ini, anda perlu mengetahui RAHASIA