• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. aljabar merupakan suatu himpunan beserta dengan operasi-operasi pada himpunan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI. aljabar merupakan suatu himpunan beserta dengan operasi-operasi pada himpunan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Struktur Aljabar

Menurut Jong Jek Siang, 2002:436 (seperti dikutip Manik, 2011:2), sistem aljabar merupakan suatu himpunan beserta dengan operasi-operasi pada himpunan tersebut. Struktur aljabar secara lepas didefinisikan sebagai karakteristik dari suatu sistem aljabar.

2.2 Operasi Biner (Tertutup)

Operasi biner adalah operasi dua elemen dari sebuah himpunan, yang menghasilkan elemen yang masih merupakan anggota himpunan tersebut (tertutup).

Contoh:

Himpunan A = { bilangan asli }, dengan operasi biner +

A tertutup terhadap operasi ”+”, bila untuk setiap a,b

A, maka ( a + b )

A.

Dengan kata lain, hasil penjumlahan dua buah elemen sembarang dari himpunan A yang berisi bilangan asli, akan menghasilkan suatu bilangan asli yang juga merupakan suatu elemen dari himpunan A. (Daniel, 2010:5 )

2.3 Operasi Asosiatif

Operasi asosiatif adalah operasi biner “*” di mana untuk setiap a,b,c

A maka : ( a * b ) * c = a * ( b * c )

(Weisstein, Eric W. "Associative." From MathWorld--A Wolfram Web Resource.

http://mathworld.wolfram.com/Associative.html ) diakses tanggal 5 Januari 2012

(2)

6 2.4 Unsur Kesatuan (Identitas)

Unsur kesatuan atau identitas adalah suatu elemen yang jika dioperasikan terhadap sembarang elemen dari sebuah himpunan akan menghasilkan elemen itu sendiri.

Terdapat dua jenis unsur kesatuan sebagai berikut.

a. Unsur kesatuan penjumlahan

Identitas penjumlahan adalah suatu elemen yang jika dilakukan operasi penjumlahan dengan sembarang elemen dari sebuah himpunan akan menghasilkan elemen itu sendiri. Untuk setiap a

A, jika memenuhi :

a + e = e + a = a maka, e merupakan identitas terhadap penjumlahan (unsur kesatuan aditif).

b. Unsur kesatuan perkalian

Identitas perkalian adalah suatu elemen yang jika dilakukan operasi perkalian dengan sembarang elemen dari sebuah himpunan akan menghasilkan elemen itu sendiri. Untuk setiap a

A, jika memenuhi : a * e = e * a = a maka, e merupakan identitas terhadap perkalian (unsur kesatuan multiplikatif).

(Novi, et al., Jurnal Penelitian Sains, Volume i4 No. 1A:14101-2)

2.5 Invers

Invers suatu elemen a adalah elemen a’ yang jika a akan menghasilkan elemen identitas. Untuk setiap a, a’

A dan e adalah identitas untuk operasi biner

“*” memenuhi : a * a’ = a’ * a = e maka a’ adalah invers dari a untuk operasi biner

“*”. (Novi, et al., Jurnal Penelitian Sains, Volume 14 No. 1A:14101-2)

(3)

7 2.6 Operasi Komutatif

Operasi komutatif adalah operasi biner ”*” di mana untuk setiap a,b

A berlaku: a

* b = b * a (Joseph, 2003:52)

2.7 Operasi Distributif

Operasi biner # dikatakan distributif terhadap operasi biner * jika memenuhi:

a. Distributif Kiri: Untuk setiap a,b,c

A memenuhi a # ( b * c ) = ( a # b ) * ( a # c ) b. Distributif Kanan: Untuk setiap a,b,c

A memenuhi

( a* b ) # c = ( a # c ) * ( b # c ) (Joseph, 2003:445)

2.8 Himpunan Bagian

Suatu himpunan B dikatakan merupakan himpunan bagian dari himpunan A, jika semua elemen dari himpunan B merupakan elemen dari himpunan A, yang dilambangkan dengan B ⊆ A. (Daniel, 2010:8 )

2.9 Ring

Ring adalah suatu struktur aljabar yang terdiri dari dua operasi biner yaitu penjumlahan dan perkalian, di mana terhadap penjumlahan struktur tersebut merupakan grup abelian, terhadap perkalian struktur tersebut merupakan semigrup dan operasi perkalian bersifat distributif terhadap operasi penjumlahan.

Suatu ring (R,+,×) adalah suatu himpunan tak kosong R dengan operasi biner penjumlahan (+) dan perkalian (×) pada R yang memenuhi aksioma-aksioma berikut.

(4)

8 a. Terhadap penjumlahan (+)

• Tertutup: Untuk setiap a,b R, maka a + b R.

• Asosiatif: Untuk setiap a,b,c R, maka (a + b) + c = a + (b + c).

• Mempunyai unsur kesatuan: Adanya elemen identitas α sedemikian hingga a + α = α + a = a.

• Mempunyai invers: Untuk setiap a R terdapat b sedemikian hingga a + b = b + a = α.

• Komutatif: Untuk setiap a,b R, maka a + b = b + a.

b. Terhadap perkalian (×)

• Tertutup: Untuk setiap a,b R, maka a × b R.

• Asosiatif: Untuk setiap a,b,c R, maka (a × b) × c = a × (b × c).

c. Distributif perkalian (×) terhadap penjumlahan (+) Untuk setiap a,b,c R, jika memenuhi:

• Distributif Kiri: Untuk setiap a,b,c R memenuhi a × ( b + c ) = ( a × b ) + ( a × c )

• Distributif Kanan: Untuk setiap a,b,c R memenuhi ( a + b ) × c = ( a × c ) + ( b × c ) maka R bersifat distributif perkalian terhadap penjumlahan.

(William dan Keith, 2004:155)

2.10 Ring Komutatif

Ring komutatif atau gelanggang komutatif adalah suatu ring, di mana terhadap penjumlahan struktur tersebut merupakan grup abelian, terhadap perkalian struktur tersebut merupakan semigrup komutatif dan operasi perkalian bersifat distributif terhadap operasi penjumlahan.

(5)

9 Suatu ring komutatif (R,+,×) adalah suatu himpunan tak kosong R dengan operasi biner penjumlahan (+) dan perkalian (×) pada R yang memenuhi aksioma- aksioma berikut.

a. Terhadap penjumlahan (+)

• Tertutup: Untuk setiap a,b R, maka a + b R.

• Asosiatif: Untuk setiap a,b,c R, maka (a + b) + c = a + (b + c).

• Mempunyai unsur kesatuan: Adanya elemen identitas α sedemikian hingga a + α = α + a = a.

• Mempunyai invers: Untuk setiap a R terdapat b sedemikian hingga a + b = b + a = α.

• Komutatif: Untuk setiap a,b R, maka a + b = b + a.

b. Terhadap perkalian (×)

• Tertutup: Untuk setiap a,b R, maka a × b R.

• Asosiatif: Untuk setiap a,b,c R, maka (a × b) × c = a × (b × c).

• Mempunyai unsur kesatuan: Adanya elemen identitas β sedemikian hingga a × β = β × a = a.

• Komutatif: Untuk setiap a,b R, maka a × b = b × a.

c. Distributif perkalian (×) terhadap penjumlahan (+) Untuk setiap a,b,c R, jika memenuhi:

• Distributif Kiri: Untuk setiap a,b,c R memenuhi a × ( b + c ) = ( a × b ) + ( a × c )

• Distributif Kanan: Untuk setiap a,b,c R memenuhi ( a + b ) × c = ( a × c ) + ( b × c ) maka R bersifat distributif perkalian terhadap penjumlahan.

(William dan Keith, 2004:156)

(6)

10 2.11 Field

Field adalah suatu struktur aljabar yang terdiri dari dua operasi biner yaitu penjumlahan dan perkalian, di mana himpunan terhadap penjumlahan, struktur tersebut merupakan grup abelian, himpunan tanpa nol dengan operasi perkalian merupakan grup abelian, dan operasi perkalian bersifat distributif terhadap operasi penjumlahan.

Suatu field (R,+,×) adalah suatu himpunan tak kosong R dengan operasi biner penjumlahan (+) dan perkalian (×) pada R yang memenuhi aksioma-aksioma berikut.

a. R terhadap penjumlahan (+)

• Tertutup: Untuk setiap a,b R, maka a + b R.

• Asosiatif: Untuk setiap a,b,c R, maka (a + b) + c = a + (b + c).

• Mempunyai unsur kesatuan: Adanya elemen identitas α sedemikian hingga a + α = α + a = a.

• Mempunyai invers: Untuk setiap a R terdapat b sedemikian hingga a + b = b + a = α.

• Komutatif: Untuk setiap a,b R, maka a + b = b + a.

b. R tanpa nol terhadap perkalian (×)

• Tertutup: Untuk setiap a,b R, maka a × b R.

• Asosiatif: Untuk setiap a,b,c R, maka (a × b) × c = a × (b × c).

• Mempunyai unsur kesatuan: Adanya elemen identitas β sedemikian hingga a × β = β × a = a.

• Mempunyai invers: Untuk setiap a R-{0} terdapat b sedemikian hingga a × b = b × a = β.

• Komutatif: Untuk setiap a,b R, maka a × b = b × a.

(7)

11 c. Distributif perkalian (×) terhadap penjumlahan (+)

Untuk setiap a,b,c R, jika memenuhi:

• Distributif Kiri: Untuk setiap a,b,c R memenuhi a × ( b + c ) = ( a × b ) + ( a × c )

• Distributif Kanan: Untuk setiap a,b,c R memenuhi ( a + b ) × c = ( a × c ) + ( b × c ) maka R bersifat distributif perkalian terhadap penjumlahan.

(Weisstein, Eric W. "Field." From MathWorld--A Wolfram Web Resource.

http://mathworld.wolfram.com/Field.html ) diakses tanggal 5 Januari 2012

2.12 Sub Ring

Misalkan (R,+,×) adalah suatu ring, A adalah merupakan himpunan tidak kosong yang merupakan bagian dari R (A ؿ R). Di bawah operasi yang sama dengan R, (A,+,×) membentuk suatu ring, himpunan A disebut sub ring dari himpunan R.

(Weisstein, Eric W. "Subring." From MathWorld--A Wolfram Web Resource.

http://mathworld.wolfram.com/Subring.html ) diakses tanggal 5 Januari 2012

2.13 Ideal

Ideal adalah sub ring yang memiliki sifat istimewa yaitu tertutup terhadap perkalian unsur di luar sub ring. Suatu sub ring disebut ideal jika sub ring tersebut merupakan ideal kiri (tertutup terhadap perkalian unsur di sebelah kiri) dan ideal kanan (tertutup terhadap perkalian unsur di sebelah kanan).

(Daniel, 2010:13-14 )

(8)

12 2.14 Ring Pembagian (Division Ring)

Ring pembagian adalah suatu ring, di mana elemen-elemen tak nol-nya membentuk grup di bawah operasi x.

(Weisstein, Eric W. "Division Algebra." From MathWorld--A Wolfram Web Resource. http://mathworld.wolfram.com/DivisionAlgebra.html ) diakses tanggal 5 Januari 2012

2.15 Homomorfisma Ring

Jika (R,+,×) dan (S,(+),(×)) merupakan ring, maka suatu fungsi pemetaan f:R Æ S disebut homomorfisma jika:

a. f(a+b) = f(a) (+) f(b) untuk setiap a,b R b. f(a+b) = f(a) (+) f(b) untuk setiap a,b R c. f(unkes x) = unkes (x)

(Malik, et al., 2007:158)

2.16 Epimorfisma Ring

Jika (R,+,×) dan (S,(+),(×)) merupakan ring, maka suatu fungsi pemetaan f:R Æ S disebut monomorfisma jika pemetaan tersebut merupakan pemetaan homomorfisma dan bersifat onto (surjektif)

(Malik, et al., 2007:158)

2.17 Monomorfisma Ring (Ring Embeddings)

Jika (R,+,×) dan (S,(+),(×)) merupakan ring, maka suatu fungsi pemetaan f:R Æ S disebut monomorfisma jika pemetaan tersebut merupakan pemetaan homomorfisma dan bersifat 1-1 (injektif)

(9)

13 (Malik, et al., 2007:165)

2.18 Isomorfisma Ring

Jika (R,+,×) dan (S,(+),(×)) merupakan ring, maka suatu fungsi pemetaan f:R Æ S disebut monomorfisma jika pemetaan tersebut merupakan pemetaan homomorfisma dan bersifat 1-1 (injektif) dan onto (surjektif)

(Malik, et al., 2007:159)

2.19 Tabel Cayley

Tabel Cayley adalah daftar yang dibuat untuk memperlihatkan operasi antar dua elemen pada himpunan terbatas. Contoh Tabel Cayley adalah sebagai berikut.

Tabel 2.1 Tabel Cayley Penjumlahan Modulo 5

+5 0 1 2 3 4

0 0 1 2 3 4

1 1 2 3 4 0

2 2 3 4 0 1

3 3 4 0 1 2

4 4 0 1 2 3

(Daniel, 2010:16 )

2.20 Waterfall Model

Waterfall Model adalah sebuah metode pengembangan software yang bersifat sekuensial dan terdiri dari 6 tahap yang saling terkait dan mempengaruhi seperti terlihat pada gambar berikut.

(10)

14

Gambar 2.1 Model Waterfall, sumber : (Pressman, 2005)

Tahapan dalam Waterfall Model adalah sebagai berikut.

a. System/Information Engineering and Modeling. Permodelan ini diawali dengan

mencari kebutuhan dari keseluruhan sistem yang akan diaplikasikan ke dalam bentuk software. Hal ini sangat penting, mengingat software harus dapat berinteraksi dengan elemen-elemen yang lain seperti hardware, database. Tahap ini sering disebut dengan Project Definition.

b. Software Requirements Analysis. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan

difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan, user interface. Dari dua aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan software) harus didokumentasikan dan ditunjukkan kepada pelanggan.

c. Design. Proses ini digunakan untuk mengubah kebutuhan-kebutuhan di atas

menjadi representasi ke dalam bentuk “blueprint” software sebelum coding dimulai. Desain harus dapat mengimplementasikan kebutuhan yang telah disebutkan pada tahap sebelumnya. Seperti dua aktivitas sebelumnya, maka proses ini juga harus didokumentasikan sebagai konfigurasi dari software.

SISTEM ENGINEERING ANALYS

DESIGN CODE

TESTING

MAINTENANCE

(11)

15 d. Coding. Untuk dapat dimengerti oleh mesin, dalam hal ini adalah komputer,

maka desain tadi harus diubah bentuknya menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh mesin, yaitu ke dalam bahasa pemrograman melalui proses coding. Tahap ini merupakan implementasi dari tahap design yang secara teknis nantinya dikerjakan oleh programmer.

e. Testing/Verification. Sesuatu yang dibuat haruslah diujicobakan. Demikian juga

dengan software. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

f. Maintenance. Pemeliharaan suatu software diperlukan, termasuk di dalamnya

adalah pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya hanya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

(Daniel, 2010:15 )

2.21 Java Open-Source ?

Keberadaan Java sebagai bahasa pemrograman open-source sampai saat ini masih menjadi tanda tanya dengan adanya berita mengenai gugatan Oracle Corp.

terhadap Google Inc., terkait penggunaan Java dalam sistem operasi Androidnya.

Pada tanggal 12 Agustus 2010, Oracle Corp. menggugat Google Inc. atas tuduhan pelanggaran hak paten dan kekayaan intelektual ke pengadilan federal California, AS. Gugatan Oracle mengenai penggunaan beberapa baris code Java

(12)

m O t

d s O d I

milik Sun M Oracle Corp triliun) dalam

Baris didecompile sumber “PR Oracle/Sun, dengan men Inilah baris-

Gam (http

Microsystem p. awal tahu m sistem ope s-baris code e. Akan dite ROPRIETAR

yang sekur nggunakan Ap

baris code y

mbar 2.2 Pot p://www.blo

ms (Sun Mic un 2010 den erasi Androi e tersebut da emukan 37 RY / CONFI

rangnya terd pache open yang dimaksu

ongan code gcdn.com/w

11androidja

crosystems y ngan nilai U id yang dibu apat dilihat s kode sumb INDENTAL”

dapat pada f source licen ud:

pada bahasa www.engadg ava2.jpg , 14

yang memil US$ 5,6 mi uat Google.

saat Android ber android

” dan “DO file Android nce tanpa ijin

a pemrogram et.com/medi 4 Maret 2012

liki Java te liar atau sek

d Froyo dan d yang bert NOT DIST Froyo dan n.

man Java, sum ia/2011/01/0 2)

1 lah diakuisi kitar Rp 50

n Gingerbrea tuliskan kod TRIBUTE” b Gingerbrea

mber:

01-21-

16 isi 0,4

ad de by ad,

(13)

( p D m m m s

( http

Samp (dan belum paten Java.

Dagang Am membuat ni menjadi $16 mereka arah sejauh ini tid

Gamba p://www.blo

pai bulan Fe ada keputus Hal ini dap merika yang

ilai ganti rug 68 juta. Or hkan pada G dak mengang

ar 2.3 Potong ogcdn.com/w 11androidja

ebuari 2012, san yang me pat terjadi ka menolak 1 gi awal yan racle juga t Google seba ggap kompla

gan code pad www.engadg

ava2.jpg , 14

delapan bel engikat), Or arena terkait 7 dari 21 k g diajukan O tidak memil agai wujud t ain yang diu

da Android , get.com/med 4 Maret 2012

las bulan set racle telah m t keputusan klaim. Penca Oracle sebe liki petunju tanggung ja ungkap Orac

sumber:

dia/2011/01/0 2)

telah gugatan mencabut se

Kantor Pate abutan guga esar $2,5 mi uk kerugian

wab. Karen cle di persida

1

01-21-

n dilayangka ebuah gugata en dan Mere atan ini, tela iliar, sekaran seperti yan na itu, Goog

angan.

17

an an ek ah ng ng gle

(14)

18 Disarikan dari berbagai sumber.

[Anonim. ORACLE gugat GOOGLE. http://smart.students.uii.ac.id/oracle-gugat- google/ , 14 Maret 2012]

[Rahmatunisa. detikInet : Oracle Gugat Google Soal Android.

http://inet.detik.com/read/2010/08/13/111513/1419667/399/oracle-gugat-google- soal-android , 14 Maret 2012]

[PT Media Digital Lima. Oracle Kurangi Jumlah Gugatan Java Paten Atas Google | Gopego.com. http://android.gopego.com/full/2012/02/oracle-kurangi-jumlah- gugatan-java-paten-atas-google , 14 Maret 2012]

Gambar

Tabel  Cayley adalah daftar yang dibuat untuk memperlihatkan operasi antar  dua elemen pada himpunan terbatas

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan lain dari proses analisis biaya adalah memungkinkan manajemen untuk menentukan profitabilitas unit/bagian dengan menyesuaikan total penerimaannya pada total biaya langsung

Sebuah kepatuhan merupakan sikap yan tidak bisa di pisahkan dari sebuah jemaat seperti dalam kutipan Presiden Brigham Young, “Endowmen Anda adalah, untuk

Kemasan visual dengan media fotografi pada iklan produk Vanilla Leather memilih jenis fotografi still life karena bertujuan untuk fokus kepada objek utama yaitu

Tugas Akhir ini mengunakan teori dan perhitungan data yang ada untuk memilih jenis pompa, diameter pipa, tekanan air di dalam pipa dengan mempergunakan data yang ada di

DALAM KONDISI APAPUN, ASUS, DIREKTUR, STAF, KARYAWAN, ATAU AGENNYA TIDAK BERTANGGUNG JAWAB ATAS KERUSAKAN TIDAK LANGSUNG, KHUSUS, INSIDENTAL, ATAU KONSEKUENSIAL (TERMASUK

Kualitas pelayanan Variabel dependent : Kepatuhan membayar pajak Variabel Kesadaran membayar pajak, Pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan pajak, Persepsi atas

Boedi (2008) mengungkapkan bahwa kecilnya pelaporan intellectual capital yang tidak disajikan secara eksternal akan berdampak kurangnya informasi bagi investor