• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI WILAYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III DESKRIPSI WILAYAH"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

61 BAB III

DESKRIPSI WILAYAH

3.1 Gambaran Umum Kabupaten Tuban 3.1.1 Wilayah Administrasi

Kabupaten Tuban merupakan salah satu Kabupaten di Jawa Timur yang berada di wilayah paling Barat dengan luas wilayah 183.994,561 Ha. Secara geografis, Kabupaten Tuban terletak pada titik koordinat 11130’-11235’ BT dan 640’-718’ LS. Panjang wilayah pantai di Kabupaten Tuban adalah 65 km, membentang dari arah Timur di Kecamatan Palang sampai dengan arah Barat di Kecamatan Bancar. Untuk wilayah lautan sendiri, Kabupaten Tuban meliputi 22.608 km2. Adapun batas-batas wilayah Kabupaten Tuban adalah adalah sebagai berikut60:

1. Sebelah Utara : Laut Jawa

2. Sebalah Timur : Kabupaten Lamongan 3. Sebelah Selatan : Kabupaten Bojonegoro

4. Sebelah Barat : Kabupaten Blora dan Kabupaten Rembang (Provinsi Jawa Tengah)

Secara administrasi, Kabupaten Tuban terbagi menjadi 20 Kecamatan dan 328 Desa/Kelurahan61. Dari sekian banyaknya jumlah kecamatan di Kabupaten Tuban, Kecaman Kerek menjadi kecamatan kedua yang memiliki wilayah paling luas di Kabupaten Tuban setelah Kecamatan Montong. Luas wilayah K ecamatan K erek yaitu 7,42% dari total luas wilayah Kabupaten Tuban dan Kecamatan Montong berada di angka 8,04% dari total luas Kabupaten Tuban. Sedangkan kecamatan yang memiliki luas wilayah paling kecil adalah Kecamatan Tuban dengan luas 1,16% d ari total luas wilayah Kabupaten Tuban. Adapun rincian jumlah desa, kelurahan serta wilayah masing-masing kecamatan adalah sebagai berikut.

60 Ka bupa ten Tuba n dala m Angka 2020

61 Ka bupa ten Tuba n dala m Angka 2020

(2)

62 Tabel 3.1

Jumlah Kelurahan/Desa dan Luas Wilayah di Kabupaten Tuban

No. Kecamatan

Jumlah Kelurahan/Desa

Luas Area (Km2)

Prosentase (%)

1. Kenduruan 9 85,73 4,66

2. Bangilan 14 77,27 4,20

3. Senori 12 78,39 4,26

4. Singgahan 12 79,05 4,30

5. Montong 13 147,98 8,04

6. Parengan 18 114,45 6,22

7. Soko 20 96,88 5,27

8. Rengel 18 58,52 3,18

9. Grabagan 15 73,79 4,01

10. Plumpang 18 86,52 4,70

11. Widang 16 107,14 5,82

12. Palang 19 72,70 3,95

13. Semanding 20 120,99 6,58

14. Tuban 17 21,29 1,16

15. Jenu 17 81,61 4,44

16. Merakurak 19 103,77 5,64

17. Kerek 17 136,55 7,42

18. Tambakboyo 18 72,97 3,97

19. Jatirogo 18 111,98 6,09

20. Bancar 24 112,36 6,11

Jumlah 328 1839,9 100

Sumber: BPS Kabupaten Tuban 2016

3.2 Kondisi Umum Demografi

3.2.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Tuban

Jumlah penduduk Kabupaten Tuban pada tercatat dalam administrasi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tuban pada Tahun 2019 sejumlah 1.360.695 yang terdiri dari penduduk perkotaan sebesar 460.703 jiwa dan penduduk perdesaan sebanyak 899.993 jiwa terbesar di 20 Kecamatan62.

Tabel 3.2

Jumlah Penduduk Kabupaten Tuban Tahun 2013-2019

No. Tahun Jumlah Penduduk

1. 2013 1.279.841

2. 2014 1.292.975

3. 2015 1.306.244

4. 2016 1.319.192

5. 2017 1.333.192

6. 2018 1.346.873

7. 2019 1.360.695

Sumber: BPS Kabupaten Tuban 2019

62 Ka bupa ten Tuba n dala m Angka 2020

(3)

63 3.2.2 Tingkat Kemiskinan

Dalam dokumen Kabupaten Tuban Dalam Angka 2020, jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Tuban terhitung dari tahun 2013-2019 adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Tuban Tahun 2013-2019 No. Tahun Jumlah Penduduk (ribu)

1. 2013 196,90

2. 2014 191,13

3. 2015 196,59

4. 2016 198,35

5. 2017 196,10

6. 2018 178,64

7. 2019 170,80

Sumber: Kabupaten Tuban Dalam Angka 2020

3.3 Profil Desa Sidonganti, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban

Desa Sidonganti merupakan salah satu desa yang masuk dalam wilayah Kabupaten Tuban, tepatnya di Kecamatan Kerek. Desa Sidonganti adalah desa yang terletak di paling ujung selatan Kecamatan Kerek yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Montong dan Kecamatan Singgahan. Posisi d esa dibatasi oleh wilayah-wilayah desa tetangga yakni sebelah utara berbatasan dengan Desa Trantang, Kecamatan Kerek, di sebelah barat berbatasan dengan Desa Gemulung, Kecamatan Kerek, di sisi selatan berbatasan dengan Desa Guwoterus, Kecamatan Montong, dan sebelah timur berbatasan dengan Desa Tengger Wetan, Kecamatan Kerek. Desa Sidonganti terbagi menjadi 3 (tiga) dusun yaitu Dusun Sidonganti, Dusun Tegal Guwo dan Dusun Soco dengan total jumlah 10 RT dengan luas administrasi 333.145 Ha63. Secara Topografi, ketinggian Desa Sidonganti termasuk dalam dataran sedang dengan ketinggian 56 mdpl. Jarak tempuh Desa Sidonganti ke Kecamatan adalah 8 (delapan) km dengan waktu tempuh kurang lebih 20 menit64. Sedangkan untuk jarak tempuh ke Kabupaten atau Kota adalah 32 km dengan waktu kurang lebih 60 menit.

Berdasarkan RPJMDes Sidonganti tahun 2019, Potensi yang dimiliki Desa Sidonganti adalah lahan pertanian yang cukup luas, sehingga tidak heran jika

63 Renca na Pemba ngunan Ja ngka Menenga h Desa (RPJMDes) Sidonga nti Ta hun 2019

64 Renca na Pemba ngunan Ja ngka Menenga h Desa (RPJMDes) Sidonga nti Ta hun 2019

(4)

64

mayoritas penduduk Desa Sidonganti bermata pencaharian sebagai petani65. Selain itu, Desa Sidonganti juga terkenal sebagai desa penghasil pertanian paling besar di Kecamatan Kerek, hasil-hasil pertanian didominasi oleh bahan pangan atau disebut Palawija, seperti contohnya adalah jagung, padi, kedelai atau kacang- kacangan dengan pemanfaatan pengairan tadah hujan. Aktivitas mobilisasi di Desa Sidonganti memang relatif tinggi, khususnya mobilisasi hasil pertanian maupun sumber kegiatan ekonomi lainnya. Adapun fasilitas pendukung baik pendidikan maupun kesehatan seperti Polindes juga sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.

3.4 Kondisi Umum Demografi Desa Sidonganti, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban

3.4.1 Jumlah Penduduk Desa Sidonganti Berdasarkan Kelompok Usia Berdasarkan data Administrasi Pemerintahan Desa tahun 2019, jumlah penduduk Desa Sidonganti adalah terdiri dari 1750 Kartu Keluarga (KK) dengan jumlah total 5.049 jiwa, dengan rincian 2.506 laki-laki dan 2.543 perempuan sebagaimana tertera berikut:

Tabel 3.4

Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Tahun 2019

No. Usia Laki-laki Perempuan Jumlah Persentase

1. 0 – 5 100 123 223 orang 3,49%

2. 6 – 10 156 167 323 orang 5,80%

3. 11 – 15 143 182 325 orang 6,30%

4. 16 – 20 203 204 407 orang 7,75%

5. 21 – 25 163 188 351 orang 8,75%

6. 26 -30 242 232 474 orang 9,28%

7. 31 – 35 233 238 471 orang 9,44%

8. 36 – 40 254 228 482 orang 9,47%

9. 41 – 45 193 259 452 orang 9,20%

10. 46 – 50 137 246 383 orang 7,20%

11. 51 – 55 152 176 328 orang 5,91%

12. 56 – 60 113 119 232 orang 3,74%

13. > 60 259 339 598 orang 11,39%

Jumlah 5.049 orang 100%

Sumber: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Sidonganti Tahun 2019

65 Renca na Pemba ngunan Ja ngka Menenga h Desa (RPJMDes) Sidonga nti Ta hun 2019

(5)

65

Dari data di atas dapat dilihat bahwa penduduk usia produktif pada usia 20-49 tahun Desa Sidonganti sekitar 1.912 atau hampir 60%. Hal ini merupakan modal berharga bagi pengadaan tenaga produktif dan SDM. Dari jumlah 1.750 KK di atas, sejumlah 702 KK tercatat sebagai Pra Sejahtera; 800 KK tercatat Keluarga Sejahtera I; 50 KK tercatat Keluarga Sejahtera II; 02 KK tercatat Keluarga Sejahtera III; 3 KK sebagai sejahtera III plus66. Jika KK golongan Pra- sejahtera dan KK golongan I digolongkan sebagai KK golongan miskin, maka lebih 50 % KK Desa Sidonganti adalah keluarga miskin.

3.4.2 Jumlah Penduduk Desa Sidonganti Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu hal penting dalam memajukan tingkat Sumber Daya Manusia (SDM) yang berpengaruh dalam jangka panjang pada peningkatan perekonomian suatu wilayah tertentu. Tingkat pendidikan yang tinggi nantinya akan menaikkan kecakapan masyarakat untuk mendorong tumbuhnya keterampilan kewirausahaan dan lapangan kerja baru.

Tabel 3.5

Jumlah Penduduk Desa Sidonganti Berdasarkan Pendidikan ` Tahun 2019

No. Keterangan Jumlah Prosentase

1. Buta Huruf Usia 10 tahun keatas 2.230 orang 50%

2. Pra-sekolah 52 orang 1,20%

3. Tidak Tamat SD 893 orang 21%

4. Tamat SD 1.026 orang 24%

5. Tamat SMP 103 orang 2,38%

6. Tamat SMA 26 orang 0,60%

7. Tamat PT/Akademi 6 orang 0,14%

Jumlah Total 5.049 orang 100%

Sumber: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Sidonganti Tahun 2019

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa mayoritas penduduk Desa Sidonganti hanya mampu menyelesaikan sekolah di tingkat pendidikan menengah pertama atau SLTP. Kondisi tersebut merupakan tantangan bagi Pemerintah Desa Sidonganti, rendahnya kualitas tingkat pendidikan tidak terlepas dari tingkat perekonomian masing-masing kepala rumah tangga. Disamping itu kondisi ini juga didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang belum maksimal, sarana pendidikan di Desa Sidonganti baru tersedia di tingkat

66 Renca na Pemba ngunan Ja ngka Menenga h Desa (RPJMDes) Sidonga nti Ta hun 2019

(6)

66

pendidikan dasar (TK dan SD), sementara untuk pendidikan tingkat menengah dan tingkat atas berada di tempat yang relatif jauh. Solusi yang dapat dijadikan sebagai alternatif adalah pelatihan ataupun kursus, namun sarana atau lembaga belum mampu tersedia dengan baik di Desa Sidonganti, bahkan lembaga atau bimbingan pelatihan yang pernah ada tidak bisa berkembang.

3.4.3 Kondisi Kesehatan Desa Sidonganti

Pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga masyarakat dan bagian penting dari peningkatan kualitas masyarakat ke depan. Masyarakat yang produktif harus didukung oleh kondisi kesehatan yang maksimal, cara untuk mengukur kesehatan masyarakat adalah dengan melihat banyaknya masyarakat yang terserang penyakit. Berdasarkan data yang tertera dalam RPJMDes Sidonganti tahun 2019, menunjukkan adanya jumlah masyarakat Desa Sidonganti yang terserang penyakit cukup tinggi, adapun penyakit yang sering di derita oleh masyarakat Sidonganti antara lain adalah saluran pernafasan, malaria, penyakit sistem otot dan jaringan pengikat yang disebabkan oleh perubahan cuaca serta kondisi lingkungan yang kurang sehat67. Oleh karenanya hal tersebut yang dapat mengurangi daya produktivitas masyarakat Desa Sidonganti.

Selain itu, kasus cacat mental dan fisik juga terjadi d i Desa Sidonganti.

Pada tahun 2019, tercatat penderita bibir sumbing berjumlah 3 orang, tunawicara 5 orang, tunarungu 10 orang, tunanetra 5 orang dan lumpuh 5 orang. kemudian yang perlu juga perlu mendapat perhatian disini adalah keikutsertaan masyarakat dalam Program Keluarga Berencana atau KB68. Peserta KB aktif hingga saat ini tidak menunjukkan angka yang signifikan dengan status pasangan subur. Tingkat partisipasi demikian seharusnya lebih ditingkatkan mengingat telah tersedianya fasilitas kesehatan berupa Polindes di Desa Sidonganti.

3.4.4 Kondisi Sosial Desa Sidonganti

Perubahan dinamika politik dan sistem politik di Indonesia yang lebih demokratis melalui otonomi, rupanya memberikan pengaruh kepada masyarakat dalam menerapkan mekanisme politik yang dipandang lebih demokratis. Dalam konteks

67 Renca na Pemba ngunan Ja ngka Menenga h Desa (RPJMDes) Sidonga nti Ta hun 2019

68 Renca na Pemba ngunan Ja ngka Menenga h Desa (RPJMDes) Sidonga nti ta hun 2019

(7)

67

lokal, Desa Sidonganti tergambar dalam pemilihan kepala desa dan pemilihan- pemilihan lain yang juga melibatkan masyarakat desa secara umum69. Jabatan kepala desa bukan serta merta bisa diwariskan kepada anak cucu, karena jabatan tersebut dipilih melalui kecerdasan, etos kerja kejujuran dan kedekatannya dengan warga d esa.

Kepala desa bisa diganti sebelum masa jabatannya berakhir, apabila melanggar peraturan atau norma yang berlaku. setiap individu yang memenuhi syarat-syarat yang sudah ditentukan, maka individu tersebut diperbolehkan untuk mengajukan d iri dan mendaftar kandidat kepala desa. Akan tetapi, meskipun pola kepemimpinan berada ditangan kepala desa, mekanisme pengambilan keputusan selalu melibatkan masyarakat langsung, dengan demikian terlihat bahwa pola kepemimpinan di w ilayah Desa Sidonganti mengedepankan ideologi demokrasi.

Desa Sidonganti mempunyai dinamika politik lokal yang sudah bagus, baik dari pola kepemimpinan , mekanisme pemilihan umum serta partisipasi masyarakat dalam menerapkan sistem politik demokratis ke dalam kehidupan lokal. Namun dilain sisi, minat politik daerah dan nasional di kalangan masyarakat Desa Sidonganti masih terlihat kurang antusias, hal ini disebabkan karena dinamika politik daerah maupun nasional kurang mempunyai dampak yang signifikan pada permasalahan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat secara langsung70. Minimnya pengetahuan membuat sebagian masyarakat Sidonganti tidak begitu memahami arti dari pemilihan umum tingkat daerah maupun nasional. Sehingga ketika pemilihan kepala daerah atau pemilihan presiden berlangsung, banyak diantara masyarakat yang mengabaikan dan lebih memilih untuk menjalankan aktivitasnya.

Dalam hal keagamaan, suasana yang terjadi di Desa Sidonganti sangat dipengaruhi oleh aspek kebudayaan dan sosial jawa, terbukti dari pemakaian kalender jawa atau Islam yang digunakan oleh masyarakat desa dalam menentukan hari baik untuk acara-acara sakral, seperti contohnya pernikahan, khitan, dan lain sebagainya.

Selain itu, kentalnya budaya seperti Nyadran, Slametan, Tahlilan, Mithoni yang semuanya masih direfleksikan dengan sisi-sisi akulturasi budaya Islam dan jawa.

Dengan semakin terbukanya masyarakat terhadap arus informasi, hal-hal lama ini kemudian mendapat respon dan tafsir balik dari masyarakat, hal ini menandai babak baru dinamika sosial dan budaya sekaligus tantangan baru bersama masyarakat Desa

69 Renca na Pemba ngunan Ja ngka Menenga h Desa (RPJMDes) Sidonga nti Ta hun 2019

70 Renca na Pemba ngunan Ja ngka Menenga h Desa (RPJMDes) Sidonga nti Ta hun 2019

(8)

68

Sidonganti. Dalam merespom tradisi lama yang telah masuk kelembagaan sosial, politik, agama dan budaya, butuh kearifan tersendiri karena budaya berlembaga adalah baik tetapi secara sosiologis beresiko dan konflik sosial.

3.4.5 Kondisi Ekonomi Desa Sidonganti

Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Sidonganti Rp 20.000 - 50.000 per hari, secara umum mata pencaharian warga Desa Sidonganti dapat teridentifikasi ke dalam beberapa sektor yaitu pertanian, jasa, perdagangan/

industri dan lain sebagainya. Berikut ini adalah tabel jumlah penduduk Desa Sidonganti berdasarkan mata pencaharian.

Tabel 3.6

Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian Desa Sidonganti

No. Mata Pencaharian Jumlah

1. Pertanian 4.114 orang

2.

Jasa / Perdagangan

1. Jasa Pemerintahan 10 orang

2. Jasa Perdagangan 75 orang

3. Jasa Angkutan 23 orang

4. Jasa Ketrampilan 10 orang

5. Jasa lainnya -

3. Sektor Industri -

4. Sektor lain -

Jumlah 4.232 orang

Sumber: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Sidonganti Tahun 2019

Berdasarkan data pada tabel diatas, bisa dilihat bahwa jumlah masyarakat Desa Sidonganti yang memiliki mata pencaharian sebanyak 4.232 jiwa, sedangkan jumlah penduduk secara keseluruhan adalah 5.049 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa t ingkat pengangguran masyarakat desa di Desa Sidonganti relatif tinggi. Sehingga dengan adanya program Jalin Matra BRTSM, diharapkan proses pemberdayaan mampu mendukung mereka untuk lebih produktif dalam mengembangkan diri.

3.5 Perkembangan tingkat Kemiskinan Desa Sidonganti 3.5.1 Tingkat Kemiskinan Desa Sidonganti

Desa Sidonganti menjadi salah satu desa sasaran Program Jalin Matra BRTSM di Kecamatan Kerek diantara desa-desa lain. Dengan potensi lahan pertanian yang dimiliki, nampaknya belum mampu mengangkat derajat sebagaian masyarakat

(9)

69

Desa Sidonganti. Rendahnya kemampuan produktivitas petani di Sidonganti, mengharuskan hasil pertanian hanya dijual dalam bentuk mentah kepada pengepul yang selanjutnya dikirim ke kota-kota seperti Rembang dan Pati. Tidak ada proses produktivitas yang dilakukan oleh masyarakat dalam mengolah hasil pertanian menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi. Sehingga hasil jual pertanian bersifat konsumtif dan tidak bertahan lama, karena untuk konsumsi sehari - hari masyarakat lebih mengandalkan bahan matang yang dibeli di toko ataupun pasar terdekat71. Kondisi ini bukan tidak didorong oleh beberapa faktor yang menyebabkan produktivitas di Desa Sidonganti rendah, kurangnya sarana irigasi serta sumber d aya petani baik berupa modal maupun pengetahuan tentang sistem pertanian modern.

Berdasar data Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Desa Sidonganti Tahun 2019, hingga saat ini jumlah penduduk total Desa Sidonganti berjumlah 5.049 jiwa dengan Kepala Rumah Tangga sebanyak 1.557 Kartu Keluarga (KK)72. Berikut adalah rincian jumlah Kepala Rumah Tangga Desa Sidonganti menurut tingkat kesejahteraan.

Tabel 3.7

Jumlah Kepala Rumah Tangga berdasar Golongan Kesejahteraan di DesaSidonganti Tahun 2019

No. Status Kesejahteraan

Jumlah Kepala Rumah Tangga

1. Keluarga Pra Sejahteraa 702 KK

2. Keluarga Sejahtera I 800 KK

3. Keluarga Sejahtera II 50 KK

4. Keluarga Sejahtera III 5 KK

Jumlah Total 1557 KK

Sumber: Pemerintah Desa Sidonganti 2020

Dari tabel diatas, rumah tangga atau KK yang digolongkan sebagai keluarga miskin adalah KK dengan status Keluarga Pra Sejahtera yang berjumlah 702 KK73. Artinya, masyarakat yang tergolong dalam masyarakat miskin di Desa Sidonganti relatif tinggi. Berbagai potensi yang dimiliki oleh desa, rupanya masih belum mampu menjawab beberapa persoalan seputar kemiskinan dan kesejahteraan yang ada di Desa Sidonganti. Berdasarkan data yang diperoleh dari Pemerintah Desa Sidonganti tahun 2020, Perkembangan jumlah penduduk miskin

71 Renca na Pemba ngunan Ja ngka Menenga h Desa (RPJMDes) Sidonga nti Ta hun 2019

72 Renca na Pemba ngunan Ja ngka Menenga h Desa (RPJMDes) Sidonga nti Ta hun 2019

73 Renca na Pemba ngunan Ja ngka Menenga h Desa (RPJMDes) Sidonga nti Ta hun 2019

(10)

70

di Desa Sidonganti pada tahun-tahun selanjutnya telah mengalami penurunan tercatat pada tahun 2017-2019. Pada tahun 2018, jumlah penduduk miskin menurun pada angka 597 keluarga atau 15% dari tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2019, jumlah penduduk miskin kembali menurun 23% yakni menjadi 460 keluarga74. Sehingga hal tersebut menjadi salah satu capaian atau keberhasilan dari Pemerintah Desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa Sidonganti melalui peningkatan pelayanan kebutuhan dasar masyarakat, pengoptimalan potensi pertanian serta pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) guna meningkatkan pendapatan masyarakat.

3.6 Visi Misi Desa Sidonganti

Bersamaan dengan penetapan RPJM Desa Sidonganti tahun 2019, ditetapkan juga visi misi dari Desa Sidonganti, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban sebagai berikut75:

Visi:

“Terwujudnya Desa Sidonganti yang Rukun dan Makmur serta Terdepan dalam Bidang Pertanian” keberadaan visi tersebut merupakan cita- cita yang akan diuju oleh Pemerintah dan masyarakat Desa Sidonganti di masa mendatang. Dari visi ini diharapkan mampu mewujudkan masyarakat Desa Sidonganti yang maju dalam bidang pertanian sehingga bisa mengantar kehidupan yang rukun, damai, adil dan makmur. Selain itu, Pemerintah Desa Sidonganti juga berharap lahirnya inovasi pembangunan desa di berbagai bidang terutama pertanian, perkebunan, peternakan, pertukangan dan kebudayaan yang ditopang oleh nilai-nilai keagamaan.

Misi:

Misi merupakan tujuan jangka yang bersifat lebih pendek dibandingkan dengan visi, misi bertujuan sebagai penunjang keberhasilan dan terwujudnya suatu visi. Artinya, misi Desa Sidonganti adalah penjabaran lebih operatif dari

74 Renca na Pemba ngunan Ja ngka Menenga h Desa (RPJMDes) Sidonga nti Ta hun 2019

75 Renca na Pemba ngunan Ja ngka Menenga h Desa (RPJMDes) Sidonga nti Ta hun 2019

(11)

71

visi. Sehingga, untuk meraih visi Desa Sidonganti seperti yang sudah dijabarkan diatas, maka disusunlah misi Desa Sidonganti dengan tetap memperhatikan potensi dan hambatan baik internal maupun eksternal, secara detail Misi Desa Sidonganti adalah sebagai berikut76:

1. Mewujudkan dan mengembangkan kegiatan keagamaan untuk menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mewujudkan dan mendorong terjadinya usaha-usaha kerukunan antar warga masyarakat yang disebabkan karena adanya perbedaan agama, keyakinan, organisasi, dan lain sebagainya dalam suasana saling menghargai dan menghormati.

3. Membangun dan meningkatkan hasil pertanian dengan jalan penataan pengairan, perbaikan jalan sawah atau jalan usaha tani, pemupukan dan pola tanam yang baik.

4. Menata pemerintahan Desa Sidonganti yang kompak dan bertanggungjawab dalam mengemban amanat masyarakat.

5. Meningkatkan pelayanan masyarakat secara terpadu dan serius.

6. Mencari dan menambah debit air untuk mencukupi kebutuhan pertanian.

7. Menumbuh kembangkan Kelompok Tani dan Gabungan Kelompok Tani serta bekerja sama dengan HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air) untuk memfasilitasi kebutuhan petani.

8. Menumbuh kembangkan usaha kecil dan menengah.

9. Bekerjas ama dengan Dinas Kehutanan dan Perkebunan didalam melestarikan lingkungan hidup.

10. Membangun dan mendorong majunya bidang pendidikan baik formal maupun informal yang mudah diakses dan dinikmati seluruh warga masyarakat tanpa terkecuali yang mampu menghasilkan insan intelektual, inovatif, dan interpreneur (wirausahawan).

11. Membangun dan mendorong usaha-usaha untuk pengembangan dan optimalisasi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, baik tahap produksi maupun tahap pengolahan hasil.

76 Renca na Pemba ngunan Ja ngka Menenga h Desa (RPJMDes) Sidonga nti Ta hun 2019

(12)

72 3.7 Pembagian Wilayah Desa

3.7.1 Jumlah RT/RW dan Dusun

Wilayah Desa Sidonganti terdiri dari tiga dusun yakni Tegal Guwo, Sidonganti dan Soco, yang mana pada masing-masing dusun tersebut dipimpin oleh seorang Kepala Dusun yang nantinya bertanggungjawab kepada Kepala Desa77. Posisi Kepala Dusun sendiri menjadi sangat strategis seiring dengan banyaknya limpahan wewenang dan tugas desa dalam rangka memaksimalkan fungsi pelayanan terhadap masyarakat Desa Sidonganti di setiap dusun. Dari ketiga dusun tersebut terbagi menjadi 3 Rukun Warga (RW) dan 18 Rukun Tetangga (RT), keberadaan RW dan juga RT sebagai bagian dari satuan wilayah Pemerintahan Desa Sidonganti yang berperan penting dalam pelayanan masyarakat desa, terutama mengenai hubungan dengan pemerintah pada level diatasnya78.

3.7.2 Struktur Organisasi Pemerintah Desa Sidonganti

Sebagai sebuah desa, struktur kepemimpinan Desa Sidonganti tidak terlepas dari struktur administratif pemerintahan pada level Pemerintah Daerah.

Sama halnya dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa juga memiliki kebebasan dan wewenang dalam mengatur serta menyelenggarakan urusannya sendiri dengan didasarkan pada hak-hak tradisional sekaligus hukum adat dari desa tersebut. Desa Sidonganti dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang juga disebut sebagai Kepala Kantor Desa, dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Kepala Desa dibantu oleh satu orang Sekretaris Desa yang kemudian dibantu oleh Kaur (Kepala Urusan) Pemerintahan, Kaur Ekonomi dan Keuangan, Kaur Pembangunan. Selain itu Kepala Desa juga membawahi beberapa kadus (Kepala Dusun). Adapun struktur organisasi Pemerintah Desa Sidonganti terlihat pada bagan berikut.

77 Renca na Pemba ngunan Ja ngka Menenga h Desa (RPJMDes) Sidonga nti Ta hun 2019

78 Renca na Pemba ngunan Ja ngka Menenga h Desa (RPJMDes) Sidonga nti Ta hun 2019

(13)

73 Bagan 3.1

Susunan Organisasi dan Tata Kja Pemerintahan

Sumber: Pemerintah Desa Sidonganti Tahun 2020

Tabel 3.8

Nama Perangkat dan Jabatan Pemerintah Desa Sidonganti

No. Nama Jabatan Tingkat Pendidikan

1. Ahmad S.IP Kepala Desa Strata 1

2. Agus Sutrisno S.Pd Sekretaris Desa Strata 1 3. Rinenggo Hadi S Kepala Urusan

Pemerintahan

Sekolah Menengah Atas (SMA)

4. Ramu Kepala Urusan Ekonomi

dan Keuangan

Sekolah Menengah Atas (SMA) 5. Warjono Dwi J Kepala Urusan

Pembangunan

Sekolah Menengah Atas (SMA) 6. Kustur S.Pd.I Kepala Seksi

Kesejahteraan Masyarakat

Strata 1

7. Turyani Kasi Trantib Sekolah Menengah

Atas (SMA) 8. Suwiji Kasi Pertanian dan

Pengairan

Sekolah Menengah Atas (SMA)

9. Suyitno Kadus Tegal Guwo Sekolah Menengah

Atas (SMA)

10. Wantikah Kadus Soco Sekolah Menengah

Atas (SMA) Sumber: Pemerintah Desa Sidonganti, 2020

(14)

74 Tabel 3.9

Data Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sidonganti

No. Nama Jabatan

1. Kasmito Ketua

2. Setyo Budi Wakil Ketua

3. Ta’in Sektretatis

4. Tawi Harianto Anggota

5. Antini Anggota

6. Suti Anggota

7. Kasminto Anggota

8. Sugito Anggota

9. Heri Kiswanto Anggota

10. Juli Winarno Anggota

Sumber: Pemerintah Desa Sidonganti, 2020 Tabel 3.10

Nama-nama LPMD Desa Sidonganti

No. Nama Jabatan

1. Rasib Ketua

2. Tamaji Sekretaris

3. Rasmani Bendahara

4. Warjono Anggota

5. Siswo Anggota

6. Sampur Anggota

Sumber: Pemerintah Desa Sidonganti, 2020 Tabel 3.11

Data Pengurus Karang Taruna Desa Sidonganti

No. Nama Jabatan

1. Tasmul Wiyono Ketua

2. Suryani Sekretaris

3. Karsimo Bendahara

4. Marji Anggota

5. Cahyo Edi M Anggota

6. Totok Muali Anggota

7. Kesumo Anggota

8. Kasut Anggota

9. Hadi Susanto Anggota

10. Damin Anggota

Sumber: Pemerintah Desa Sidonganti, 2020

(15)

75 Tabel 3.12

Tim Penggerak PKK Desa Sidonganti

No. Nama Jabatan

1. Suning Ketua

2. Yayuk Srikasiani Sekretaris

3. Wantikah Bendahara

4. Suti Anggota

5. Supatmi Anggota

6. Sitri Anggota

7. Suwiji Anggota

8. Siti Fatimah Anggota

9. Nanik Rahayu Anggota

10. Darpi Anggota

11. Yomi Anggota

12. Susmi Anggota

13. Suti Anggota

14. Ismi Anggota

15. Kunti Anggota

16. Astini Anggota

17. Saniti Anggota

18. Darwati Anggota

19. Tursi Anggota

Sumber: Pemerintah Desa Sidonganti, 2020

Referensi

Dokumen terkait

Nilai OR pada intensitas kebisingan yaitu 0,6 dengan nilai Lower 0,4 dan nilai Upper 1,1 hal ini dapat di simpulkan bahwa intensitas kebisingan lebih dari sama dengan 55 Db

Istimewa Yogyakarta Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Penyertaan Modal Pada Perseroan Terbatas Anindya Mitra Internasional, Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2013 Tentang

Kota Bogor merupakan kota penyangga Ibu Kota DKI Jakarta. Permasalahan kemacetan merupakan salah satu permasalahan yang ada di kota Bogor. Untuk mengatasi kemacetan,

Sebaliknya dua orang responden (17%) bersetuju bahawa 75% daripada pelajar di dalam kelas mereka tidak dapat menggunakan kosa kata dengan tepat semasa berkomunikasi sama

Segala Puji, Hormat dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala Kasih Karunia - Nya yang Ia berikan kepada saya sehingga skripsi ini dapat selesai. Skripsi

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan rasio Si/Al yang berkaitan dengan dealuminasi dalam proses pengasaman dengan menggunakan konsentrasi

Hal ini dapat terjadi karena semakin tinggi kandungan limbah akan diikuti dengan semakin banyaknya bentonit berpilar BP 1 maupun kandungan uranium yang ada dalam blok polimer-

Setelah mengikuti sesi ini peserta didik mampu untuk menjelaskan anatomi, topografi, dari vena tungkai, menegakkan diagnosis dan pengelolaan varises tungkai, melakukan work-up