• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE AWARENESS-RAISING PROGRAM ON HOW TO WASH HANDS PROPERLY AS AN EFFORT TO PREVENT THE SPREAD OF COVID-19 IN TATAH BELAYUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "THE AWARENESS-RAISING PROGRAM ON HOW TO WASH HANDS PROPERLY AS AN EFFORT TO PREVENT THE SPREAD OF COVID-19 IN TATAH BELAYUNG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

http://proceeding.mbunivpress.or.id/index.php/bamara 526

THE AWARENESS-RAISING PROGRAM ON HOW TO WASH HANDS PROPERLY AS AN EFFORT TO PREVENT THE SPREAD OF COVID-19 IN

TATAH BELAYUNG

Risky Ananda1 , Hanny Maria Caesarina2

1Program Studi S1 Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

2Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Email: rskyanndaaa@gmail.com

ABSTRACT

Corona virus disease (Covid-19) is an infectious disease caused by the recently discovered corona virus.

Covid-19 became a pandemic throughout the country and was first discovered in Wuhan, China at the end of December 2019. During the Covid-19 pandemic, the importance of cleanliness is one of the factors that support the health aspect. Prevention can be done one of them by washing hands properly and correctly, counseling is carried out at Madrasah Ibtidaiyah Darun Nasihin, Tatah Belayung RT.21 No. 04. The purpose of this activity is to raise awareness, broaden children's knowledge and understanding about the importance of washing hands properly and properly to protect themselves from various kinds of infections and dangerous diseases. Using the method of community service activities, namely by means of counseling or lectures and practices carried out in schools. With this proper and correct hand washing method, it is hoped that children can continue to apply it in their daily lives. The results of this activity are children who apply how to wash their hands and understand the importance of washing their hands properly and correctly after activities have increased, especially when the Covid-19 pandemic was 75% seen from them practicing it in the future in front of their other friends so that it can be concluded that this activity is running smoothly.

Keywords : Childern, Hand Wash, Covid-19, Prevention PENDAHULUAN

Berprilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) sudah seharusnya kita lakukan dimulai dari ruang lingkup yang kecil seperti anggota keluarga. Masyarakat mengganggap masalah kesehatan terutama penyakit diakibatkan oleh imunitas tubuh yang menurun yang menyebabkan virus, bakteri, dan kuman menjadi lebih mudah masuk kedalam tubuh. Padahal, bukan hanya itu yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh manusia, dengan pola hidup sehat lah yang dapat mengurangi masalah kesehatan atau penyakit. Masyarakat juga sering kali didapatkan mengatasi masalah penyakit yang menimpanya menggunakan pengobatan, ini menjadikan suatu masalah yang menyebabkan penyakit kembali ke tubuh manusia karena masyarakat hanya mengobati setelah terjadinya suatu penyakit dan tidak melakukan pencegahan sebelum penyakit itu terjadi. Pencegahan dengan melakukan pola hidup sehat adalah hal utama yang harus dilakukan sebelum terjadinya masalah kesehatan dan penyakit. Akan tetapi hal ini masih belum banyak disadari dan dilakukan oleh masyarakat.

Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) merupakan cerminan pola hidup keluarga yang senantiasa memperhatikan dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga.Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dibidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat (Proverawati dan Rahmawati, 2012).

Indikator untuk menilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah antara lain cuci tangan dengan air bersih dan sabun, jajan di kantin sekolah, Buang Air Besar (BAB) dan Buang Air Kecil (BAK) di jamban, buang sampah ditempatnya, berolahraga, mengukur tinggi dan berat badan, memeriksa jentik nyamuk, dan tidak merokok di sekolah (Notoatmodjo, 2010).

(2)

http://proceeding.mbunivpress.or.id/index.php/bamara 527 Mencuci tangan termasuk dalam perilaku pola hidup sehat. Menurut WHO (2009) cuci tangan adalah suatu prosedur/ tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir atau Hand rub dengan antiseptik (berbasis alkohol). Mencuci tangan adalah proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air (Depkes RI, 2009). Mencuci tangan pakai sabun adalah salah satu upaya pencegahan melalui tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun. Tangan manusia seringkali menjadi agen yang membawa kuman daan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang atau dari alam ke orang lain melalui kontak langsung atau tidak langsung. (Depkes, 2009; Wagner & Lanoix)

Saat ini sedang terjadinya pandemi covid-19 di seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Khususnya di Kalimantan Selatan tercatat sebanyak 19.838 kasus positif terdiri dari 1.722 orang dalam keadaan dirawat, dan 691 orang meninggal dunia dan 17.425 orang yang sudah sembuh menurut data yang didapat pada website KalSel Tanggap Covid-19. Pandemi Koronavirus 2019-2020 atau dikenal sebagai pandemi COVID- 19 adalah peristiwa menyebaranya virus covid-19 di seluru dunia. Penyakit disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Pertama kalinya wabah COVID -19 terdeteksi di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok pada bulan Desember tahun 2019, dan oleh WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) pada Maret 2020 hingga April 2020, telah dilaporkan lebih dari 2 juta kasus COVID-19 di lebih dari 210 negara dan wilayah yang mengakibatkan 195,755 orang meninggal dunia dan yang sembuh 781,109 (World Health Organization, 2020)

Menurut WHO gejala awal yang dialami oleh pasien positif Covid-19 adalah gangguan pernapasan ringan hingga sedang seperti demam, batuk kering, dan kelelahan, sedangkan pada orang tua berusia di atas 60 tahun yang memiliki riwayat penyakit lain, Covid-19 dapat menimbulkan gejala lain yang lebih serius (WHO, 2020). WHO juga mengemukakan bahwa virus Covid-19 dapat menyebar dari manusia ke manusia melalui air liur, lendir atau dahak yang keluar dari hidung orang yang telah terinfeksi. Percikan dahak yang mengandung coronavirus masuk melalui hidung atau tenggorokan dan mata. Akan tetapi, anggota tubuh yang paling sering menjadi media penyebaran virus adalah tangan. Tangan adalah bagian tubuh kita yang paling banyak tercemar kotoran dan bibit penyakit. Ketika memegang sesuatu, dan berjabat tangan, tentu ada bibit penyakit yang melekat pada kulit tangan kita. Telur cacing, virus, kuman dan parasit yang mencemari tangan, akan menpel pada orang lain yang kita ajak berjabat tangan atau bahkan saat kita makan dengan tangan yang tidak bersih, kotoran tertelan dan sudah barang tentu akan menggangu pencernaan (Wantiyah et al., 2015). Dengan cara demikian umumnya penyakit cacing menulari tubuh kita. Di samping itu, bibit penyakit juga dapat melekat pada tangan kita setelah memegang uang, memegang pintu kamar mandi, memegang gagang telepon umum, memegang mainan, dan bagian-bagian di tempat umum (Potter

& Perry, 2005)

METODE

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan metode penyuluhan atau ceramah serta praktik dengan air mengalir dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Februari 2021 berlokasi di Madrasah Ibtidaiyah Darun Nasihin, Tatah Belayung RT.21 No. 04 kepada anak-anak kelas IV berjumlah 18 orang. Penyuluhan ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, meliputi tahap identifikasi masalah, tahap survei tempat penyuluhan, dan tahap pelaksanaan sebagaimana dijelaskan berikut ini.

Tahap pertama, Identifikasi Masalah untuk mengetahui permasalahan di lingkungan masyarakat, merumuskan permasalahan, menganalisis tempat penyuluhan, serta menggali solusi yang ditawarkan.

Tahap kedua, Survei Tempat Penyuluhan setelah tahap identifikasi masalah, melakukan survei pada tempat penyuluhan untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah sasaran, sarana prasarana yang ada, serta melakukan kontrak waktu dengan pihak mitra untuk menentukan tanggal pelaksanaan penyuluhan

Tahap ketiga pelaksanaan. Pelaksanaan dilakukan didalam kelas dengan jumlah anak-anak yang dibatasi mengingat adanya covid-19 yang mengharuskan kita mengikuti protokol kesehatan menurut Mentri Kesehatan salah satunya dengan cara menjaga jarak.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sekolah memiliki peluang besar untuk terjadinya penyebaran covid-19 dan menjadi salah satu ke khawatiran orang tua kepada anak-anaknya. Apalagi anak-anak yang masih belum memahami dan mengerti apa yang sedang terjadi saat ini. Aktifitas anak-anak disekolah termasuk apa yang mereka sentuk tidak dapat selalu dipantau oleh orang tuanya maupun guru. Para guru dan orang tua selalu mengingatkan untuk

(3)

http://proceeding.mbunivpress.or.id/index.php/bamara 528 mencuci tangan setelah dan sebelum beraktivitas tetapi kadang anak-anak hanya sekedar mencuci tangan tanpa tau cara mencuci tangan yang baik dan benar. Belum diketahui berapa lama virus covid-19 bertahan di permukaan benda, meskipun studi awal menunjukan bahwa virus covid-19 bertahan hinga beberapa jam tergantung jenis permukaan, suhu, atau kelembaban lingkungan. Transmisi virus COVID-19 dikaitkan dengan kontak erat antara orang-orang di tempat-tempat tertutup seperti rumah tangga, tempat perawatan kesehatan, dan lingkungan panti jompo serta lembaga hunian. Selain itu, di tempat-tempat selain tempat perawatan kesehatan seperti gedung, pusat komunitas keagamaan, pasar, angkutan, dan tempat-tempat usaha yang dapat diakses secara umum, penularan COVID-19 diketahui mudah terjadi (World Health Organization, 2020). Mencuci tangan dengan baik dan benar sudah menjadi kebiasaan dan program penting WHO jauh sebelum terjadinya covid-19 karena tangan adalah salah satu bagian tubuh yang paling sering digunakan untuk beraktifitas. Sehingga kesuburan virus, bakteri, dan kuman menjadi lebih cepat. Penerapan cara mencuci tangan yang benar tidak hanya diterapkan saat covid-19 tetapi juga didalam kehidupan sehari- hari karena mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas juga termasuk dalam salah satu cara untuk menjadikan pola hidup lebih baik dan sehat.

Kini semua orang tertuju pada upaya pencegahan dari terjangkitnya virus yang hingga kini belum ada anti- virusnya. Salah satu strateginya adalah dengan mencuci tangan sesuai aturan kesehatan berdasarkan protokol yang dibuat oleh WHO. Mencuci tangan dengan benar dan sesuai kesehatan amatlah penting agar jenis virus dan penyakit tidak masuk ke dalam tubuh, tanpa terkecuali anak-anak yang lebih sering bermain dan menyentuh permukaan benda yang tidak bisa dipastikan dipastikan apakah steril dari SARS-CoV-2 atau tidak.

Penyuluhan dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Darun Nasihin, Tatah Belayung RT.21 No. 04. Dipilihnya sekolah karena kegiatan ini difokuskan untuk anak-anak sekolah sebab sekolah adalah salah satu tempat yang sering terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh virus, bakteri, maupun kuman di lihat dari banyaknya interaksi yang dilakukan disekolah, anak-anak juga sering lebih cepat menerima apa yang diajarkan. sesuai tujuan sebelumnya kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran, menambah wawasan dan pemahaman anak-anak tentang pentingnya untuk mencuci tangan dengan cara yang baik dan benar. Pada proses penyuluhan dan praktik, peserta yang terdiri dari anak- anak MI kelas IV berjumlah 18 orang.

Gambar 1.Foto Saat Pembungkusan Konsumsi untuk Anak-Anak

(4)

http://proceeding.mbunivpress.or.id/index.php/bamara 529 Menyiapkan konsumsi untuk anak-anak berupa makanan ringan beserta minumannya agar anak-anak lebih aktif dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan penyuluhan. Konsumsi ini diberikan apabila anak-anak berani maju kedepan untuk mempraktikan langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar didampingi kakak-kakak yang juga memberikan sedikit pemahaman mengapa kita harus mencuci tangan yang baik dan benar.

Gambar 2. Foto Saat Penyampaian Materi

Materi disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami diiringi lagu anak-anak berjudul cara mencuci tangan yang baik dan benar. Diberikan beberapa pertanyaan mengenai mencuci tangan yang baik dan benar sebagian besar anak-anak tidak menjawab saat diberikan pertanyaan mengenai langkah-langkah mencuci tangan yang benar akan tetapi anak-anak menjawab pertanayaan mengenai apakah setelah dan sebelum beraktifitas mereka mencuci tangan. Kebanyakan anak-anak tidak mengetahui langkah-langkah tersebut dan hanya mencuci tangan biasa dikarenakan kurangnya pembelajaran tentang akan pentingnya pola hidup sehat salah satunya dengan cara mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktifitas. Anak-anak sudah biasa melakukan cuci tangan akan tetapi belum mengikuti cara mencuci tangan yang sudah ditetapkan oleh WHO.

Setelah diberikan pemahaman dan praktik anak-anak diminta maju kedepan untuk mempraktikannya ulang di depan teman-teman nya mengenai cara mencuci tangan yang baik dan benar.

Cara mencuci tangan yang baik dan benar yang dipraktikan dan kapan harus melakukannya mengikuti anjuran yang sudah ditetapkan oleh WHO, yakni:

7 Cara Mencuci Tangan yang Benar Menurut WHO dan Kapan Harus Melakukannya 1. Telapak Tangan

Gunakan sabun dan ditaruh di telapak tangan. Basahi tangan dan gosokkan telapak tangan yang sudah diberi sabun tersebut.

2. Telapak Punggung Tangan

Gosok juga punggung tangan bagian kanan dan kiri. Pastikan seluruh permukaan terkena sabun.

(5)

http://proceeding.mbunivpress.or.id/index.php/bamara 530 3. Sela-sela Jari

Kemudian gosokkan sabun ke sela-sela jari. Sela-sela jari menjadi salah satu tempat bersembunyinya kuman.

4. Punggung Tangan

Bersihkan juga punggung tangan dengan gerakan saling mengunci.

5. Jempol

Bersihkan jempol bagian kanan dan kiri secara bergantian dengan gerakan memutar. Jempol menjadi salah satu bagian jari tangan yang paling aktif beraktivitas.

6. Ujung Jari

Bersihkan bagian ujung jari dengan gerakan menguncup. Tujuannya untuk membebaskan kuku dari kuman-kuman.

7. Bersihkan Tangan

Bersihkan tangan yang sudah disabunkan dengan air mengalir selama 20 detik dan keringkan.

Waktu Mencuci Tangan

a. Sebelum, selama, dan setelah menyiapkan makanan b. Sebelum dan sesudah makan

c. Setelah menggunakan toilet

d. Setelah membuang ingus, batuk, atau bersin

e. Setelah menyentuh hewan, pakan ternak, atau kotoran hewan f. Setelah memberi makanan hewan atau camilan hewan peliharaan g. Setelah menyentuh sampah

Untuk mencegah penyebaran kuman selama pandemi COVID-19, anak-anak diharapkan harus selalu mencuci tangan yang benar dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik dan diharapkan untuk tidak:

-Menyentuh mata, hidung, atau mulut -Menyentuh wajah

-Memasuki dan meninggalkan tempat umum

-Menyentuh barang atau permukaan yang mungkin sering disentuh orang lain, seperti gagang pintu, meja, pompa bensin, kereta belanja, atau layar kasir elektronik

Gambar 3.Befoto bersama setelah melakukan kegiatan mengikuti protokol kesehatan

(6)

http://proceeding.mbunivpress.or.id/index.php/bamara 531 Gambar 4. Foto Saat Penyerahan Tempat Pencucian Tangan Kepada Guru MI

Penyerahan tempat pencucian tangan sebagai tanda bahwa kegiatan penyuluhan cara mencuci tangan yang baik dan benar sudah dilakukan oleh Mahasiswa KKN Kelompok 03 Universitas Muhammadiyah Banjarmasin dan penyerahan ini dilakukan karena dilihat dari observasi sebelumnya sekolah kurang memiliki

sarana dan prasarana yang memadai untuk mencuci tangan di Madrasah Ibtidaiyah Darun Nasihin, Tatah Belayung RT.21 No. 04 tersebut mengingat saat ini sedang terjadinya pandemi covid-19 yang mengharuskan kita mengikuti protokol kesehatan salah satunya dengan cara mencuci tangan.

Tabel 1. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di Madrasah Ibtidaiyah Darun Nasihin, Tatah Belayung RT.21 No. 04

Karakteristik Frekuensi Presentase (%) Jenis kelamin

Laki-laki 6 33,33%

Perempuan 12 66,67%

Jumlah 18 100%

Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 6 anak (33,33%) dan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 12 anak (66,67%)

Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan pemahaman dan kebiasaan mencuci tangan di Madrasah Ibtidaiyah Darun Nasihin, Tatah Belayung RT.21 No. 04

Kebiasaan cuci tangan

Frekuensi Presentase (%)

Melakukan 3 16,67%

Tidak melakukan 15 83,33%

Jumlah 18 100%

Berdasarkan Tabel 2, di atas dapat diketahui bahwa pola mencuci tangan yang bersih dan benar hanya 3 anak (16,67%) sebaliknya dengan kebiasaan tidak baik sebanyak 15 anak (83,33%) dilihat dari anak-anak

(7)

http://proceeding.mbunivpress.or.id/index.php/bamara 532 yang mengangkat tangan saat diberikan pertanyaan tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar.

Kebanyakan anak-anak sudah mencuci tangan tetapi tidak mengetahui dan tidak mempraktikan langkah- langkah mencuci tangan sesuai standar yang sudah ditetapkan oleh WHO.

KESIMPULAN

Didapatkan hasil dari penelitian ini khususnya di Madrasah Ibtidaiyah Darun Nasihin, Tatah Belayung RT.21 No. 04 belum ber perilaku benar dan sehat dalam mencuci tangan yakni sebesar 83,33% dan hanya 16,67% yang melakukan sesuai dengan standar kesehatan. Setelah dilakukan penyuluhan ini diharapkan agar anak-anak dapat menerapkan cara mencuci tangan yang baik dan benar menjadi kebiasaan sehari-hari apalagi di masa pandemi covid-19 saat ini.

Pentingnya pembiasaan menjaga kebersihan dan kesehatan fisik salah satunya dengan cara mencuci tangan yang baik dan benar, yang mana ini harus menjadi tanggung jawab bersama baik dari pihak sekolah maupun orang tua. Diharapkan juga peran orang tua untuk memberikan pemahaman tentang perilaku cuci tangan yang baik dan benar.

DAFTAR PUSTAKA

Atika Proverawati, Erna Rahmawati, 2012 Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat ( PHBS) Nuhu Medika Yogyakarta

Depkes RI. 2004. Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Dirjen PPL dan PM. Jakarta.

Notoatmodjo, S. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta

Organization, W. H. (2020). Pesan dan Kegiatan Utama Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Sekolah. Unicef, 1, 1–14. lbender@unicef.org

WHO. Guidelines on Hand Hygiene in Health Care. Library Cataloguing-inPublication Data; 2009 WHO. (2020). Pertanyaan dan Jawaban Terkait Coronavirus Disease 2019 ( COVID-19 ).

World Health Organization, 2019, 1–13. https://www.who.int/indonesia/news/novel-coronavirus/qa-for-public World Health Organization. (2020).

Pembersihan dan disinfeksi permukaan lingkungan dalam konteks COVID-19. Panduan Interim, 1–9. who.int

Gambar

Gambar 1.Foto Saat Pembungkusan Konsumsi untuk Anak-Anak
Gambar 2. Foto Saat Penyampaian Materi
Gambar 3.Befoto bersama setelah melakukan kegiatan mengikuti protokol kesehatan
Tabel 2. Distribusi responden berdasarkan pemahaman dan kebiasaan mencuci tangan di Madrasah Ibtidaiyah Darun  Nasihin, Tatah Belayung RT.21 No

Referensi

Dokumen terkait

Pada pemberian materi PHBS membahas mengenai bagaimana cara mencuci tangan yang baik dan benar, dalam pemberian materi tidak lupa juga diberikan praktik mencuci

Sosialisasi ini dibantu oleh mahasiswa yang program KKN yang ada di daerah masing-masing; (b) Mengedukasi kepada masyarakat tentang pentingnya mencuci tangan setiap

Tahap dalam kegiatan dalam penyemprotan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN BMC UNNES 2020 yaitu perizinan, pembuatan dan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan secara

Metode yang digunakan dalam kegiatan ini dengan pemberian sosialisasi, membagikan leaflet yang berisi tentang cara cuci tangan yang benar serta diskusi dan

dasar di kota Bandung yang berjumlah 226.999 anak (data dinas pendidikan kota Bandung).. ITB-LIC 23

Selain cara mencuci tangan, waktu mencuci tangan juga harus diperhatikan, menurut Depkes (2009), lima waktu yang tepat mencuci tangan pakai sabun adalah sebelum

Mewabahnya Covid-19 membuat masyarakat melakukan pencegahan agar tidak terinfeksi, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mencuci tangan menggunakan sabun

Kegiatan pengabdian masyarakat ini mayoritas mampu untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta tentang materi Covid-19, mencuci tangan dengan enam langkah benar