• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Data Mining Untuk Memprediksi Kelulusan Mahasiswa Menggunakan Algoritme C4.5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Aplikasi Data Mining Untuk Memprediksi Kelulusan Mahasiswa Menggunakan Algoritme C4.5"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Brawijaya 5549

Aplikasi Data Mining Untuk Memprediksi Kelulusan Mahasiswa Menggunakan Algoritme C4.5

Febrian Pandu Widhianto1, Ahmad Afif Supianto2, Nanang Yudi Setiawan3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Email: 1[email protected], 2[email protected], 3[email protected]

Abstrak

Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) Universitas Brawijaya memiliki jumlah mahasiswa yang besar.

Program Studi Sistem Informasi dari angkatan 2011 hingga 2018 memiliki jumlah mahasiswa sebanyak 1817 mahasiswa, namun jumlah mahasiswa yang lulus dan masuk tidak sebanding sehingga dapat menimbulkan masalah yaitu mahasiswa yang tidak lulus tepat waktu dapat menurunkan akreditasi dari jurusan, fakultas maupun universitas. Berdasarkan hal tersebut, dari jumlah data yang ada dapat diolah menggunakan algoritme pada data mining untuk memprediksi kelulusan mahasiswa.

Algoritme C4.5 merupakan salah satu algoritme yang dapat digunakan dalam memprediksi kelulusan mahasiswa dengan menghasilkan rule dalam bentuk pohon keputusan. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data akademik mahasiswa dari semester 1 – 4. Akurasi yang dihasilkan dengan menggunakan algoritme C4.5 yaitu sebesar 90,9%, sedangkan berdasarkan kurva ROC nilai AUC berada pada nilai 0,8232. Nilai usability yang dihasilkan dari SUS sebesar 67,5. Output yang dihasilkan berupa tampilan dashboard dengan beberapa grafik yang memuat presentase kelulusan, rekap kelulusan dari tiap angkatan dan detail nilai dari mahasiswa, juga terdapat form untuk input data yang dapat digunakan oleh Kepala Program Studi Sistem Informasi untuk melakukan prediksi dengan melakukan unggah data secara kolektif atau data satuan.

Kata kunci: C4.5, prediksi, kelulusan, SUS, data mining.

Abstract

Brawijaya University Faculty of Computer Science had many students. The Information system study program from the generation 2011 to 2018 has 1817 college students, but the number of students who graduate and enter is disproportionate, so that students who do not graduate on time can reduce accreditation from major, faculty or university. Based on that, the amount of data available can be used as an algorithm in data mining to predict students graduates. The C4.5 algorithms are one of the algorithms that can be used in predicting students graduation by producing a rule in the form of a decision tree. The data used in this study is student academic data from semester 1 – 4. Using the algorithm C4.5 generated accuracy by 90.9%, while ROC's curve of AUC values is 0.8232. the usability value produced from SUS is 67.5. The output generated by a dashboard display with some graphic that contains the graduation percentage, the graduation recapitulation of each generation and the value details of students, is also a form for data input that can be used by the head of program information system study program to predict by uploading collective data or linear data.

Keywords: C4.5, prediction, graduate, SUS, data mining.

1. PENDAHULUAN

Jumlah kelulusan mahasiswa berdasarkan data akademik didapatkan bahwa 100% dari 37 Mahasiswa Jurusan SI angkatan 2011 menyandang status tidak lulus tepat waktu, kemudian pada angkatan 2012 mahasiswa Jurusan SI yang memiliki status tidak lulus tepat waktu sebesar 36,74% dari 166

mahasiswa, pada angkatan 2013 terdapat 54,57% dari 273 mahasiswa jurusan SI tidak lulus tepat waktu, kemudian pada angkatan 2014 terdapat 57,67% dari 267 mahasiswa jurusan SI tidak lulus tepat waktu. Dari keterangan jumlah kelulusan tersebut diketahui bahwa jumlah mahasiswalyang lulus dan masuk tidak sebandinglsehingga dapat menumpuknya data pada database dan mahasiswa yang tidak

(2)

lulus tepat waktu dapat menurunkan akreditasi dari jurusan, fakultas maupun universitas.

Dikutip dari Peraturan BAN-PT Nomor 2 Tahun 2017 tentang Sistem Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi, salah satu standar dalam akreditasi yaitu mahasiswa dan kelulusan.

Jangka waktu pendidikan pada jenjang S1 dapat ditempuh dalam waktu yang relatif singkat. Berpedoman pada peraturan akademik Universitas Brawijaya, kemudian pada jenjang S1 dapat ditempuh dalam waktu tidak lebih dari 4 tahun dan untuk jenjang D3 dapat ditempuh dalam waktu maksimal 3 tahun, lebih dari itu maka mahasiswa dinyatakan tidak lulus tepat waktu. Untuk menekan angka tidak lulus tepat waktu diperlukan sebuah sistem yang dapat memprediksi data mahasiswa tersebut apakah diperkirakan lulus tepat waktu atau tidak.

Sistem ini membutuhkan data akademik yang berguna untuk memprediksi apakah mahasiswa lulus tepat waktu atau tidak, sehingga jika nanti didapatkan prediksi kelulusan mahasiswa pihak akademik atau pihak yang bersangkutan dapat membuat keputusan untuk mahasiswa yang terindikasi tidak lulus tepat waktu.

Menurut Quadril & Kalyankar (2010) pengetahuan mengenai potensi mahasiswa tidak lulus tepat waktu ini sangat penting untuk diketahui, agar nantinya pihak fakultas dapat memberikan pendampingan lebih terhadap mahasiswa yang berpotensi lulus tidak tepat waktu tersebut, pengetahuan tersebut juga dapat membantu pihak fakultas untuk dapat mengetahui situasi mahasiswa dan pihak fakultas dapat memberikan pendampingan agar mahasiswa tersebut dapat meningkatkan prestasi dan meningkatkan motivasi mahasiswa dalam proses perkuliahan. Pencegahan kegagalan merupakan hal yang penting untuk menjaga citra baik perguruan tinggi dan pengaruh terhadap akreditasi fakultas atau universitas.

Penelitian sebelumnya tentang prediksi kelulusan telah dilakukan oleh Nasution, dkk (2015) penelitian tersebut menggunakan algoritme Naïve Bayes yang menghasilkan akurasi sebesar 76%, penelitian menggunakan metode naïve bayes juga dilakukan oleh Pambudi, dkk (2019) menghasilkan akurasi 69%. Algoritme C4.5 digunakan oleh Kamagi

& Hansun pada tahun 2014 dan menghasilkan akurasi sebesar 87.5%, pada penelitian tersebut menggunakan data IP Semester 1 hingga 6, jenis kelamin, asal SMA, dan jumlah SKS. Hal yang membedakan antara penelitian yang

dilakukan penulis dan penelitian dari Kamagi &

Hansun yaitu dari atribut yang digunakan, pada penelitian ini menggunakan atribut SKS Lulus, SKS Beban, IP Lulus, IP Beban, SKSK Lulus, SKSK Beban, IPK Lulus, IPK Beban dan keterangan lulus, data yang digunakan dari semester 1 hingga 4.

Decision Tree akan digunakan dalam penelitian ini tepatnya yaitu algoritme C4.5 dalam klasfikasi kelulusan mahasiswa. Alasan digunakannya C4.5 dalam penelitian kali ini adalah dikarenakan algoritme C4.5 memiliki hasil yang baik dalam klasifikasi, merujuk pada jurnal yang oleh Fiastantyo (2009), pada penelitian tersebut didapatkan kesimpulan yaitu tingkat akurasi yang didapatkan algoritme C4.5 sebesar 82.43% sedangkan algoritme Naïve Bayes menghasilkan tingkat akurasi sebesar 74.09%, sehingga algoritme C4.5 sudah teruji keunggulannya pada penelitian tersebut.

2. METODOLOGI PENELITIAN Gambar 1 menunjukkan tahapan dari keseluruhan penelitian ini.

Gambar 1. Diagram alir tahapan penelitian Identifikasi masalah merupakan tahapan pertama pada penelitian ini, tahap selanjutnya studi literatur yaitu mengumpulkan penelian- penelitian terkait yang sudah dilakukan sebelumnya. Setelah itu dilakukan pengumpulan dan pengolahan data, pengumpulan data didapatkan dari akademik

(3)

Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) angkatan 2011 hingga 2016 yang berjumlah 1352 data, kemudian dilakukan analisis kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat, pada tahap ini dilakukan wawancara terhadap Kepala Program Studi SI. Setelah didapatkan kebutuhan sistemnya maka akan dilakukan perancangan sistem, perancangan sistem nantinya akan digunakan untuk acuan dalam implementasi sistem, setelah perancangan selesai tahap selanjutnya yaitu melakukan implementasi sistem sesuai perancangan yang dibuat selanjutnya. Tahap pengujian dan analisis dilakukan ketika sistem telah selesai dibangun tujuannya untuk melakukan validasi terhadap sistem, kemudian akan diambil kesimpulan dan saran.

2.1 Decision Tree

Menurut Witten (2011), Decision Tree merupakan metode klasifikasi yang menggunakan representasi dari pohon dalam pembuatan keputusan, atribut direpresentasikan dalam bentuk node, dan kelas direpresentasikan dalam bentuk daun (leaf). Metode ini banyak digunakan karena pembangunan tree atau aturan yang relative cepat dan hasil model yang dibangun mudah dimengerti.

2.2 Algoritme C4.5

Dalam membangun sebuah pohon keputusan algoritme yang digunakan sebagai berikut (Kusrini, 2009):

a) Memilih atribut sebagai akar.

b) Membuat cabang untuk tiap-tiap nilai.

c) Membagi kasus dalam cabang.

d) Mengulangi proses hingga kasus memiliki kelas yang sama..

Cara menghitung gain dapat menggunakan rumus pada persamaan 1.

𝐺𝑎𝑖𝑛(𝑆, 𝐴) = 𝐸𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑦 (𝑆) − ∑ |𝑆𝑖|

|𝑆|

𝑛𝑖=1 𝐸𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑦(𝑆𝑖)(1)

Keterangan:

S: himpunan kasus A: atribut

n: jumlah partisi atribut A Si: jumlah kasus pada partisi ke-i S: jumlah kasus dalam S

Kemudian untuk menghitung entropi dapat menggunakan rumus pada persamaan 2.

𝐸𝑛𝑡𝑟𝑜𝑝𝑦 (𝑆) = ∑𝑛𝑖 =1− pi ∗ 𝑙𝑜𝑔2 𝑝𝑖(2)

Keterangan:

S: himpunan Kasus A: fitur

n: jumlah partisi

pi: proporsi dari Si terhadap S 2.3 Confusion Matrix

Confusion Matrix merupakan metode atau cara yang memanfaatkan tabel untuk mengetahui tingkat akurasi dari suatu klasifikasi, Tabel 1 merupakan model dari confusion matrix (Gorunescu, 2011).

Tabel 1. Model Confussion Matrix Klasifikasi

yang benar

Diklasifikasikan sebagai

+ -

+ True

Positives

True Negatives

- False

Positives

False Negatives

Sumber: Bramer (2007) 2.4 Kurva ROC

Menurut Vuk & Curk (2006), Kurva ROC digunakan untuk visualisasi, mengorganisir dan memiliki classifier berdasar performa. Receiver Operating Characteristic (ROC) adalah hasil pengukuran dari garis horizontal dan vertical, garis horizontal digambarkan dengan nilai false positif dan garis vertical digambarkan dengan nilai true positif.

The area under the curve (AUC) digunakan untuk mengukur performa dari algoritme, menurut (Gorunescu, 2011) nilai AUC dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. 0,90 – 1,00 = sangat baik b. 0,80 – 0,90 = baik c. 0,70 – 0,80 = cukup d. 0,60 – 0,70 = buruk e. 0,50 – 0,60 = salah

2.5 SUS (System Usability Scale)

SUS merupakan metode Usability Testing yang cepat dan dapat diandalkan (Brooke, 1996). Dalam mengukur tingkat penerimaan system oleh pengguna, SUS memberikan 10 pertanyaan tentang pandangan umum dalam usability.

Dalam SUS, hasil akhir dari pengujian dapat dikategorikan sesuai gambar 2.

(4)

Gambar 2. Kategori Hasil Akhir Pengujian SUS Sumber: Bangor (2009)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Proses Bisnis

Gambar 3 merupakan proses bisnis to-be atau proses bisnis yang akan terjadi atau diharapkan saat sistem sudah diterapkan, dimulai dari permintaan ke akademik hingga kaprodi SI melakukan input data untuk prediksi.

3.2 Pengumpulan dan Pengolahan data Data akademik mahasiswa digunakan dalam penelitian ini, data diambil dari Akademik Filkom. Dataset yang didapatkan dari akademik terdapat 38 atribut yaitu: ID Mahasiswa, Jenis Kelamin, Jalus Masuk, IP Beban Semester 1 – 4, IP Lulus Semester 1 – 4, SKS Beban Semester 1 – 4, SKS Lulus Semester 1 – 4, IPK Beban Semester 1 – 4, IPK Lulus Semester 1 – 4, SKSK Beban Semester 1 – 4, SKSK Lulus Semester 1 – 4, IPK Lulus, Predikat, Tanggal Yudisium,

Data mahasiswa yang diperoleh untuk penelitian ini terdiri dari angkatan 2011 hingga 2016 berjumlah 1352 data dengan rincian angkatan 2011 berjumlah 37 data, angkatan

2012 berjumlah 166 angakatan 2013 berjumlah 273 data, angkatan 2014 berjumlah 267 data, angkatan 2015 berjumlah 338 data dan angkatan 2016 berjumlah 271 data.

Data yang diolah berasal dari data akademik, yang digunakan sebagai data latih dan uji yaitu data angkatan 2013 dan 2014 kemudian untuk data yang akan diprediksi menggunakan data angkatan 2015 dan 2016.

Adapun tahapan preprocessing data yang meliputi:

1. Validasi Data

Tahap ini akan dilakukan identifikasi data dan cleaning data, data yang memiliki noise/outlier, data tidak konsisten dan data tidak lengkap akan dihapus karena akan

mengganggu akurasi yang dihasilkan.

2. Integrasi Data

Integrasi data disini yaitu suatu proses penyatuan data, pada data uji dan data latih terdapat atribut Keterangan yang merupakan hasil integrasi antara data tahun mahasiswa masuk (tahun angkatan) dengan tahun mahasiswa yudisium.

3. Pengurangan Atribut

Atribut ID Mahasiswa tidak memberikan nilai informatif sehingga atribut tersebut dihapuskan, dikarenakan pada penelitian ini berfokus pada data akademik mahasiswa maka atribut jenis_kelamin, angkatan dan jalur masuk dihapuskan.

Gambar 3. Proses Bisnis Sistem Kelulusan

(5)

Sehingga atribut yang digunakan untuk penelitian setelah melalui pengolahan data adalah 34 atribut dengan rincian: IP Beban Semester 1 – 4, IP Lulus Semester 1 – 4, SKS Beban Semester 1 – 4, SKS Lulus Semester 1 – 4, IPK Beban Semester 1 – 4, IPK Lulus Semester 1 – 4, SKSK Beban Semester 1 – 4, SKSK Lulus Semester 1 – 4, dan Keterangan Kelulusan. Jumlah data yang digunakan setelah preprocessing data adalah 772 data yang terdiri dari angkatan 2013 berjumlah 160 data, angkatan 2014 berjumlah 93 data digunakan untuk data latih dan data uji, untuk angkatan 2015 yang digunakan sejumlah 290 data dan angkatan 2016 sejumlah 229 data, data angkatan 2015 dan 2015 digunakan sebagai data yang akan diprediksi.

3.3 Analisis Kebutuhan

Setelah dilakukan analisis kebutuhan dan wawancara terhadap Kaprodi SI maka didapatkan kebutuhan sistem seperti pada gambar 4.

Gambar 4. Kebutuhan Sistem

Gambar 4 menjelaskan tentang interaksi antara aktor yaitu Ketua Program Studi dengan sistem yang dibangun, aktor dapat melakukan input dataset, melihat hasil prediksi kelulusan, membuat prediksi data satuan, melihat akurasi dan rule lalu membuat prediksi data kolektif.

3.4 Rule Dari Hasil Learning Process

Aturan yang telah terbentuk dari penggunaan 235 data, menggunakan tool WEKA tertera pada gambar 5.

Gambar 5. Rule Hasil Learning Process Atribut yang berpengaruh dalam penelitian ini dan menjadi root adalah IPK Lulus Semester 4

3.5 Confussion Matrix

Confusion Matrix dihasilkan setelah melakukan input data training dan testing pada WEKA. Hasil dari perhitungan confusion matrix dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Perhitungan Confussion Matrix Kelas Asli Kelas Hasil Prediksi

Tepat_Wa ktu

Tidak_Tepat_

Waktu

Tepat_Waktu 185 4

Tidak_Tepat_

Waktu

19 45

Tabel 2. menjelaskan mengenai tabel confussion matrix yang dihasilkan dari proses training dan testing algoritma C4.5 terhadap 253 data menggunakan 10-cross-validation dengan 10 folds menghasilkan confussion matrix, dihasilkan true positive sejumlah 185 data, false positive berjumlah 4 data, true negative sjumlah 45 data dan false negative sejumlah 19 data.

Berdasarkan confusion matrix, dapat disimpulkan yaitu hasil terdapat 185 data dengan kelas Tepat_Waktu(1) diklasifikasikan sesuai dengan kelas Tepat_Waktu(1), 4 data dengan kelas Tepat_Waktu(1) namun diklasifikasikan sebagai kelas Tidak_Tepat_Waktu(0) , 45 data dengan kelas Tidak_Tepat_Waktu(0) diklasifikasikan benar sesuai kelas Tidak_Tepat_Waktu(0) dan 19 data dengan kelas Tidak_Tepat_Waktu (0) diklasifikasikan salah yaitu sebagai kelas Tepat_Waktu(1).

Berdasarkan data hasil true positives(TP), false positives (FP), true negatives (TN), dan false negatives (FN) dapat digunakan untuk melakukan validasi terhadap akurasi.

(6)

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 𝑇𝑃 + 𝑇𝑁 𝑇𝑃 + 𝑇𝑁 + 𝐹𝑃 + 𝐹𝑁 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 185 + 45

185 + 45 + 19 + 4 𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 230

253

𝐴𝑘𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 0.909090909

Dihasilkan nilai 0.909090909, jika dikonversikan dengan satuan persen maka menjadi 90.90%. berdasarkan hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa hasil akurasi dengan perhitungan confusion matrix adalah sama.

3.6 Kurva ROC

Kurva ROC dihasilkan setelah melakukan input data training dan testing pada WEKA.

Hasil dari perhitungan kurva dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6. Hasil Treshold Curve Class value Tidak_Tepat_Waktu

Pada gambar 6 diketahui bahwa nilai AUC yang dihasilkan bernilai 0.8232. Berdasarkan pengklasifikasian nilai AUC dari Gorenescu (2011), hasil klasifikasi tersebut dapat digolongkan sebagai good classifiers karena berada pada rentang nilai AUC 0.80 – 0.90.

3.7 Hasil Visualisasi Dashboard

Visualisasi dashboard diterapkan menjadi 6 tampilan, yaitu input dataset, prediksi kelulusan, prediksi data satuan maupun kolektif, informasi tree dan akurasi, rekap kelulusan. Tampilan utama merupakan tampilan untuk halaman data prediksi, yang memuat data mahasiswa angkatan 2015-2016 yang ditampilkan pada pie chart dan terdapat detail nilai mahasiswa, tampilan halaman data

prediksi dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Implementasi Halaman Hasil Prediksi Kelulusan Mahasiswa

3.8 Pengujian Black-Box

Menurut Pressman (2010), merupakan teknik yang digunakan untuk mengetahui kesalahan fungsional mulai dari kesalahan interface, struktur data, performa, inisialisasi dan akhir program.

Hasil dari pengujian black-box pada 6 fitur pada sistem menunjukkan hasil valid yang berarti dari setiap kebutuhan telah didefinisikan, diproses dan ditampilkan sesuai ekspektasi.

3.9 Hasil Usability Testing

Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap tingkat penerimaan user terhadap system yang telah dibuat, Pada penelitian ini user yang menjadi responden adalah Kepala Program Studi Sistem Informasi selaku user dalam sistem yang dibangun.

Dari hasil kuesioner yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa nilai yang diberikan untuk sistem yang telah dibuat yaitu memiliki nilai 67.5. Berdasarkan pada kategori hasil akhir pengujian SUS pada gambar 2 sistem yang telah dibuat dapat dikategorikan kedalam sistem yang acceptable dengan tingkat high, grade scale dengan grade D dan adjective ratings dengan kategori good. Dengan hasil akhir skor SUS tersebut berarti sistem yang telah dibuat diterima dengan baik oleh Kaprodi SI dalam memprediksi kelulusan mahasiswa.

4. KESIMPULAN

1. Visualisasi dahboard dalam memprediksi kelulusan mahasiswa dibangun menggunakan HTML, CSS, PHP, Javascript dengan framework Laravel. Terdapat 6 fitur yaitu input dataset, melihat hasil prediksi kelulusan,

(7)

membuat prediksi data satuan, melihat akurasi dan rule, dan membuat prediksi data kolektif 2. Akurasi yang dihasilkan proses training dan

testing data menggunakan algoritme C4.5 dalam memprediksi kelulusan mahasiswa dengan menggunakan test cross validation 10 folds menghasilkan akurasi sebesar 90.90%..

3. Atribut yang berpengaruh dalam memprediksi kelulusan mahasiswa berdasarkan aturan yang terbentuk pada tree di WEKA adalah IPK Lulus Semester 4 yang menjadi root dalam tree kemudian atribut IP Beban Semester 2 yang menjadi leaf node pada tree yang dihasilkan.

4. Pengujian usability menggunakan SUS menghasilkan skor 67,5, sistem yang telah dibuat dapat dikategorikan kedalam sistem yang acceptable dengan tingkat high, grade scale dengan grade D dan adjective ratings dengan kategori good. Dengan hasil akhir skor SUS tersebut berarti sistem yang telah dibuat dapat diterima dengan baik oleh Kaprodi SI dalam memprediksi kelulusan mahasiswa.

5. DAFTAR PUSTAKA

Bangor, A., Kortum, P., and Miller, J., 2009,

“Determining what individual SUS scores mean: adding an adjective rating scale,” Journal of Usability Studies, 4 (3), 114-123.

Bramer, M., 2007. Principles of Data Mining. Springer, London.

Brooke, 1986. SUS a quick and dirty usability scale. Usability evaluation in industry, 189(194), 4-7.

Fiastantyo G. 2009. Perbandingan Kinerja Metode Klasifikasi Data Mining Menggunakan Naïve Bayes dan Algoritme C4.5 Untuk Predikasi Ketepatan Waktu Kelulusan Mahasiswa.

Gorunescu, F., 2011. Data Mining: Concepts, Models, and Techniques. Springer, Verlag Berlin Heidelberg.

Kamagi, D.H., Hansun, S., 2014. Implementasi Data Mining dengan Algoritme C4.5 untuk Memprediksi Tingkat Kelulusan Mahasiswa. Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang

Kusrini, 2009. Algoritme Data mining. Andi:

Yogyakarta.

MacLennan, J., Zhao Hui Tang, Bog, Crivat,

"Data mining with Microsoft® SQL Server® 2008", Wiley Publishing, Inc., Indianapolis, Indiana. 2009.

Nasution, N., Djahara, K., & Zamsuri, A. 2015.

Evaluasi Kinerja Akademik Mahasiswa Menggunakan Algoritme Naïve Bayes (Studi Kasus: Fasilkom Unilak). Digital Zone: Jurnal Teknologi Informasi Dan Komunikasi, 6(2), 1-11.

https://doi.org/10.31849/digitalzone.v6i 2.91

Pambudi, R., Supianto, A., & Setiawan, N.

Prediksi Kelulusan Mahasiswa Berdasarkan Kinerja Akademik Menggunakan Pendekatan Data Mining Pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya.

Pressman, R.S. 2010, Software Engineering: a practitioner’s approach, McGraw-Hill, New York.

Quadril, M.N., & Kalyankar, N. V. 2010. Drop Out Feature of Student Data for Academic Performance Using Decision Tree Techniques. Global Journal of Computer Science.

Turban, E, 2005, Decision Support Sistems and Intelligent Sistems Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1. Andi: Yogyakarta.

Vuk, M., & Curk, T. 2006. ROC Curve, Lift Chart and Calibration Plot.

Metodoloˇski zvezki, 3(1), 89-108.

Witten, Ian H. 2011. Data mining: Practical Machine Learning Tools and Techniques. Morgan Kaufmann Publishers Inc.San Francisco, CA, USA

Referensi

Dokumen terkait

Persentase eksplan yang hidup dan respons dalam media DKW yang diperkaya dengan pikloram dengan berbagai konsentrasi serta jumlah embrio pada umur 14 hari

digunakan, saya membaca buku bacaan lain yang berhubungan dengan mata pelajaran di sekolah 12 Saya hanya mengoleksi. buku wajib untuk pelajaran 13 Saya hanya

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai yang tertinggi dari nilai produktivitas mesin kupas, produktivitas efektif mesin kupas, efisiensi pemanfaatan mesin, efisiensi

Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian merupakan warga Dusun Ngasinan, sesepuh desa dan pengelola Situs

Pada tahapan sistem dilakukan pengujian (testing) dan pemeliharaan, yang dapat digunakan untuk menentukan apakah system / perangkat lunak yang kita buat sudah sesuai dengan

- Push marketing yang dilakukan oleh pasangan calon Hanny Sondakh dan Maximilian Jonas Lomban, S.E., M.Si, terlihat dari aktivitas yang sering dilakukan oleh

Kelulusan Harus Melebihi Batas nilai minimum yang ditetapkan oleh panitia di SMPN 3 Subang (Data Benar) mencukupi/mele bihi standar minimum, ”Siswa dinyatakan LULUS” 2 Standar

Meskipun akad yang digunakan di Desa Samaenre tidak menyebutkan secara spesifik sebagai akad muzara’ah, namun secara substansial akad tersebut mencakup dari akad