31 BAB III
METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian
Penelitian di lakukan di CV Pujon Rami Lestari terletak di jl. Rajek wesi no. 36, Pandansari kec. Pujon Kabupaten Malang.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survey. Menurut Sugiyono (2017) metode survey adalah metode yang di gunakan untuk mendapatkan data dari suatu tempat tertentu. data yang di pelajari adalah data dari sample yang di ambil dari populasi tersebut. Peneliti akan melakukan survey dengan melakukan penyebaran kuisioner pada karyawan kemudian dari hasilnya dilakukan pengolahan data untuk menganalisis hipotesis.
C. Populasi Dan Sample 1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2017) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh seeorang peneliti untuk di pelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di CV Pujon Rami Lestari yang memiliki jumlah 50 karyawan.
2. Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2017) adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang di miliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini
peneliti mengambil teknik total sampling yaitu mengambil keseluruhan
populasi yang ada, pengambilan sample pada penelitian ini adalah keseluruhan karyawan yang ada di CV Pujon Rami Lestari yang memiliki jumlah 50 karyawan.
D. Variabel Penelitian
1. Variabel independen
Variabel independen atau bisa di sebut variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen atau terikat Sugiyono (2017). Variabel independen yang di gunakan dalam penelitian ini adalah kompensasi(X1) dan kepuasan kerja karyawan(X2).
2. variabel dependen
Variabel dependen adalah atau bisa di sebut variabel terikat adalah variabel yang di pengaruhi atau menjadi akibat karena adanyavariabel bebas Sugiyono (2017). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah komitmen organisasi (Y).
E. Definisi Operasional Variabel Dan Indikator
Definisi operasional variabel di gunakan untuk memeberikan batasan dan memudahkan pemahaman tentang variabel yang di identifikasi.
Berikut merupakan penjelasan devinisi operasional variabel yang di teliti ini
yaitu:
1. Komitmen organisasi (Y)
Komitmen organisasi adalah ikatan psikologis karyawan terhadap perusahaan tempat dia bekerja dengan tetap menjunjung tinggi tujuan dari perusahaan dan memiliki rasa untuk tetap tinggal sebagai bagian dari perusahaan, menurut Sopiah (2008) ada beberapa indikator.
Komitmen organisasi di ukur dengan indikator yaitu:
a) Kemauan karyawan
Sikap atau tigkah laku karyawan yang mengupayakan urusan bersama di bandingkan urusan pribadi untuk kepentingan perusahaan atau pabrik.
b) Kesetiaan karyawan
Sikap atau tingkah laku karyawan yang menunjukan kesetian terhadap pabrik atau perusahaan.
c) Kebanggaan karyawan
Sikap atau tingkah laku karyawan yang menunjukan rasa bangga bekerja di pabrik atau perusahaan.
2. Kompensasi (X1)
Kompensasi merupakan salah satu bentuk balas jasa dari perusahaan yang di berikan kepada karyawan. Setiap perusahaan memiliki indikator berbeda beda dalam pemberian kompensasi kepada karyawannya.
Penelitian ini akan berfokus pada kompensasi finansial, menurut Hasibuan (2012) beberapa indikator kompensasi yaitu:
a) Gaji
Imbalan yang di terima karyawan sesuai dengan apa yang di kerjakan
karyawan.
b) Insentif
Karyawan akan mendapatkan imbalan atau upah lebih untuk pekerjaan yang di kerjakan lebih dari jam yang di tentukan.
c) Asuransi
Asuransi penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada karyawan yang timbul dari peristiwa yang tidak pasti.
d) Tunjangan
sesuatu yang diberikan sebagai hadiah atau derma atau sesuatu yang dibayarkan ekstra baik berupa barang ataupun uang sebagai pendorong atau perancang atau sesuatu pembayaran tambahan di atas pembayaran normal.
3. Kepuasan kerja (X2)
Kepuasan kerja dapat di definisikan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Menurut Robbins (2015), indikator kepuasan kerja dapat di bagi ke dalam beberapa hal antara lain:
a) kepuasan terhadap Kondisi kerja
Karyawan dalam hal ini di dalam CV Pujon Rami Lestari merasa sangat nyaman dan senang terhadap pekerjaannya.
b) Kepuasan terhadap Gaji
karyawan menerima gaji yang sesuai dengan beban dan tanggung jawab yang di berikan kepadanya.
c) Kepuasan terhadap rekan kerja
Rekan kerja yang kooperatif akan bertindak sebagai suport sistem dan
bantuan.
F. Jenis dan Sumber Data 1. Jenis data
Jenis data yang di gunakan adalah data kuantitatif yang di peroleh dari jawaban kuisioner yang telah di sebar oleh peneliti kepada responden yang di gunakan sebagai sampel mengenai masalah kompensasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasi CV Pujon Rami Lestari.
2. Sumber data a). Data primer
Data primer adalah data yang di kumpulkan melalui sumbernya dengan melakukan penelitian pada obyeknya (Husain & Umar,2014). Data primer di dapatkan peneliti dari CV Pujon Rami Lestari berupa penyebaran kuisioner dan wawancara.
b). Data sekunder
Data sekunder adalah data yang tersedia yang di peroleh dan di kumpulkan dari pihak lain (Sugiyono,2017). Data sekunder penelitian ini adalah data turnover karyawan tahun 2019, tujuan data sekunder adalah sebagai informasi pendukung dan memperkuat dalam penelitian.
G. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui study lapang. Yaitu study langsung pada lokasi obyek yang akan di teliti dengan metode kuisioner dan wawancara untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan dan data yang di perlukan. Peneliti menggunakan metode penelitian sebagai berikut:
1. Kuisioner yaitu metode pengambilan data dengan cara membagikan
pertanyaan kepada responden tentang suatu permasalahan yang di bahas
(Suharsimi,2006).
2. Wawancara yaitu metode yang di lakukan untuk mendapatkan data dari pengamatan langsung di lapangan dengan mengadakan tanya jawab kepada objek penelitian (Suharsimi,2006).
H. Metode Pengukuran skala
Dalam penelitian ini menggunakan metode pengukuran data yang di gunakan dari tanggapan atau jawaban dari responden dan di ukur mengunakan skala likert. Dalam skala likert di gunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok. Dalam skala likert, variabel yang akan di ukur di jabarkan menjadi indikator variabel , kemudian indikator tersebut di jadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item yang berupa pertanyaan maupun pertanyaan.
Skala likert (likert scale) yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial, (Sugiyono,2017). Metode pengujian di lakukan dengan memuat sejumlah pernyantaan terhadap variabel yang akan di uji, dalam melakukan analisis data maka jawaban pernyataan dalam angket penelitian menggunakan lima skor tingkatan jawaban atau penilaian yang dapat di lihat di tabel berikut
Tabel 3.1 pengukuran skala likert Keterangan Poit
(skor)
Kompensasi Kepuasan kerja
Komitmen organisasi Sangat setuju
(ST)
5 Sangat baik (SB) Sangat puas (SP)
Sangat tinggi (ST)
Setuju (S) 4 Baik (B) Puas (P) Tinggi (T)
Netral (N) 3 Cukup baik (CB)
Cukup (C) Sedang (S)
Tidak setuju (TS)
2 Tidak baik (TB) Kurang (K) Rendah (R)
Sangat tidak setuju (STS)
1 Sangat tidak baik (STB)
Tidak puas (TP)
Sangat rendah (SR) Sumber: sugiyono (2017)
Dalam penelitian ini scoring masing-masing item adalah:
a. Jika jawaban sangat setuju maka skornya adalah 5 b. Jika jawaban setuju maka skornya adalah 4
c. Jika jawaban kurang setuju maka skornya adalah 3 d. Jika jawaban tidak setuju maka skornya adalah 2 e. Jika jawaban sangat tidak setuju maka skornya 1 I. Uji Instrumen
Kuisioner dalam penelitian ini di gunakan sebagai pengumpulan data, agar data yang diperoleh dengan kuesioner dapat valid dan reliabel maka perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitaskuesioner terhadap setiap pertanyaan ataupun pernyataan sehingga dapat di ketahui layak tidaknya untuk pengumpulan data.
1. Uji Validitas
Uji validias adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen atau data. Data yang valid adalah data yang tidak berbeda antara data di peroleh peneliti dengan realita yang terjadi pada objek penelitian . Uji validitas ini di gunakan untuk mengetahui apakah ada pertanyaan pada kuisioner yang harus di ganti/ di hapus karena di angap tidak relevan dengan keadaan yang ada (Husein Umar, 2014). Untuk mengetahui validitas item dipakai rumus korelsi Product Moment dengan nilai simpangan dari Person sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛∑𝑥𝑦 − (∑𝑥)(∑𝑦)
√(𝑛 ∑ 𝑥
2− (∑𝑥
2)(𝑛∑𝑦
2− (∑𝑦
2)
Keterangan:
Rxy = koefisien korelasi antara X dan Y N = jumlah subyek uji coba
∑x = jumlah skor butir soal X
∑𝑥
2= jumlah skor total
∑y = jumlah kuadrat skor butir soal Y
∑𝑦
2= jumlah kuadrat skor total
∑xy = jumlah perkalian X dan Y 2. Uji reliabilitas
Uji reliabilitas di gunakan untuk mengetahui kestabilan dan konsistensi alat ukur (skal pengukuran). Reliabilitas berbeda dengan validitas, yang pertama memusatkan perhatian pada konsistensi yang ke dua lebih memusatkan pada ketepatan. Sebuah alat ukur di katakan relible, apabila pengulangan pengukuran obyek penelitian yang sama menunjukan hasil konsisten. Untuk mengukur reabilitas mengunakan rumus alpha (Arikunto,2006) yaitu:
𝑟 = ( 𝑘
𝑘 − 1 )(1 − ∑𝑎𝑏
2𝜎𝜏
2) Keterangan:
R = realibilitas instrumen K= banyaknya butir pertanyaan
∑a𝑏
2= jumlah varian butir di kuadratkan 𝜎𝜏
2= jumlah varian total di kuadratkan
alpha < 0.50 reliabilitas rendah, 0.50 < alpha < 0.70 reliabilitas moderat,
alpha > 0.70 maka reliabilitas mencukupi (sufficient reliability), alpha > 0.80
maka reliabilitas kuat, alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna Semakin kecil nilai alpha menunjukkan semakin banyak item yang tidak reliabel. Standar yang digunakan adalah alpha > 0.70 (sufficient reliability).
J. Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan teori regresi linier berganda, nilai yang di hasilkan berupa model persamaan yang benar apabila memenuhi persyaratan asumsi klasik.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat pada analisis regresi berganda maka harus di lakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu, Ini bertujuan agar mendapatkan persamaan regresi yang memiliki sifat Best Linier Unbiased Estimator(BLUE).
1. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Menurut Ghozali (2011) Asumsi normalitas merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.
Dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:
a)Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.
b)Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plotsdalam software IBM SPSS Statistics.
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
a)Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b)Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov.
Berdasarkan sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien-koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi.
Menguji ada tidaknya heteroskedastisitas maka digunakan uji- Glejseryaitu dengan mengregresikan masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual. Jika nilai koefisien regresidari masing-masing variabel bebas terhadap nilai absolut dari residual (error) ada yang signifikan, maka kesimpulannya terdapat heteroskedastisitas (varian dari residual tidak homogen), (Gujarati, 2013).
Selain itu, dengan menggunakan software IBM SPSS Statistics ,heteroskedastisitas juga bisa dilihat dengan melihat grafik scatterplotantara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SDRESID. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka telah terjadi heteroskedastisitas.
Sebaliknya, jika tidak membentuk pola tertentu yang teratur, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
3. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua variabel bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama variabel independen maka konsekuensinya adalah:
a). Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.
b). Nilai standar errorsetiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.
Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar yang mengakibatkan standar erornya semakin besar pula.
Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas adalah dengan menggunakan Variance Inflation Factors (VIF):
𝑉𝐼𝐹 = 1
1 − 𝑅 2 𝑖
Sumber: (Gujarati,2013)
Dimana Ri2adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan meregresikan salah satu variabel bebas Xiterhadap variabel bebas lainnya. Jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat multikolinieritas (Gujarati, 2013).
4. Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan korelasi antar observasi yang diukur berdasarkan deret waktu dalam model regresi atau dengan kata lain error dari observasi yang satu dipengaruhi oleh error dari observasi yang sebelumnya. Akibat dari autokorelasi dalam model regresi, koefisien regresi yang diperoleh menjadi tidak efisien, ini mengakibatkan tingkat kesalahannya menjadi sangat besar dan koefisien regresi menjadi tidak stabil.
Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi, dari data residual
terlebih dahulu dihitung nilai statistik Durbin-Watson (D-W):
𝐷 − 𝑊 = ∑𝑒
𝑡−𝑒𝑡−1∑𝑒 2 𝑡
Sumber: (Gujarati,2013)
Kriteria uji: Bandingkan nilai D-W dengan nilai d dari tabel Durbin-Watson:
a.Jika D-W < dLatau D-W> 4 –dL, kesimpulannya pada data tersebut terdapat autokorelasi
b.Jika dU< D-W < 4 –dU, kesimpulannya pada data tersebut tidak terdapat autokorelasi
c.Tidak ada kesimpulan jika : dLD-W dUatau 4 –dUD-W 4 –dL Sumber: (Gujarati,2013)
Apabila hasil uji Durbin-Watson tidak dapat disimpulkan apakah terdapat autokorelasi atau tidak maka dilanjutkan dengan run test.
K. Metode Analisa Data 1. Rentang skala
Rentang skala adalah alat untuk mengukur dan mendiskripsikan kompensasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasi tinggi atau rendah maka mengunakan rentang skala dengan mengunakan rumus menurut (Umar, Husein, 2014) yaitu:
𝑟𝑠 =
𝑛(𝑚−1)𝑚
Keterangan:
Rs = rentang skala N = jumlah sampel
M = jumlah alternatif jawaban
Dari rumus di atas maka di dapatkan rentang skala sebagai berikut:
RS =
50(5−1)5
=
2005