• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi PT. Telkom

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi PT. Telkom"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi 1.1.1 PT. Telkom

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (TELKOM) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia.

TELKOM menyediakan layanan TIME,diantaranya telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan. Sampai dengan 31 Desember 2009, jumlah pelanggan TELKOM telah tumbuh sebesar 21,2% atau menjadi 105,1 juta pelanggan. TELKOM melayani 8,4 juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 15,1 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon seluler.

(www.telkom.co.id).

Sampai dengan 31 Desember 2009, sebagian besar dari saham biasa TELKOM dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik. Saham TELKOM diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), New York Stock Exchange (NYSE), London Stock Exchange (LSE) dan Tokyo Stock Exchange (tanpa tercatat). Return sahamTELKOM di BEI pada akhir Desember 2009 adalah Rp9.450 dengan nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2009 mencapai Rp190.512

(2)

2

miliar atau 9,43% dari kapitalisasi pasar BEI. (www.telkom.co.id).

Untuk menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dan konektivitas tanpa putus, TELKOM telah memperluas portofolio bisnisnya yang mencakup telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME). Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi Next Generation Network (NGN) dan memobilisasi sinergi di seluruh jajaran TELKOMGroup, TELKOM dapat mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi dengan memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang lebih baik. Pada tahun 2009, laba bersih konsolidasian TELKOM sebesar Rp11.332,1 miliar meningkat 6,7% dibanding tahun 2008 atau 100,8% terhadap target tahun 2009. Sementara itu margin laba bersih TELKOM sebesar 17,5% di tahun 2009 yang merupakan pencapaian 105,4% terhadap target margin laba bersih.

(www.telkom.co.id).

1. Visi

Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan Telekomunikasi, Informasi, Media dan Edutainment (TIME) terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.Visinya yaitu :

To become a leading Telecommunication, Information, Media &

Edutainment (TIME) Player in the Region.

(3)

3 2. Misi

TELKOM menjamin bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan akses dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif. Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.Misi Telkom yaitu : a.

To Provide TIME Services with Excellent Quality and

Competitive Price b. To Be the

Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation.

3. Struktur Organisasi Berikut ini

adalah struktur organisasi TELKOM :

(4)

4 Gambar 1.1

Struktur Organisasi PT.TELKOM

Direktur Utama

Wakil Direktur

Head of Corporate Affair

Head of Corp.

Communication

Head of Corporate Audit

Direktur NWS Direktur

Konsumer Direktur EWS Direktur

Keuangan Direktur SDM Direktur ITS

Sumber :www.telkom-indonesia.com

1.1.2 PT. Indosat

Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980

(5)

5

Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Hingga sekarang, Indosat menyediakan layanan seluler, telekomunikasi internasional dan layanan satelit bagi penyelenggara layanan broadcasting.PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat. Satelindo beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikan ia sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix.Pada tanggal 19 Oktober 1994 Indosat mulai memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek di Indonesia, dan Amerika Serikat New York Stock Exchange.

Indosat merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep syariah pada tahun 2002. Setelah itu, pengimplementasian obligasi syariah Indosat mendapat peringkat AA+. Nilai emisi pada tahun 2002 sebesar Rp 175.000.000.000,00.

dalam tenor lima tahun. Pada tahun 2005 nilai emisi obligasi syariah Indosat IV sebesar Rp 285.000.000.000,00. Setelah tahun 2002 penerapan obligasi syariah tersebut diikuti oleh perusahaan- perusahaan lainnya.Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, TELKOM tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun 2001 Indosat mendirikan PT Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan menjadi pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia, dan pada tahun yang

(6)

6

sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo)(www.indosat.com).

Pada akhir tahun 2002 Pemerintah Indonesia menjual 41,94% saham Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte.

Ltd.. Dengan demikian, Indosat kembali menjadi PMA. Pada bulan November2003 Indosat melakukan penggabungan usaha tiga anak perusahaannya (akuisisi) PT Satelindo, PT IM3, dan Bimagraha, sehingga menjadi salah satu operator selular utama di Indonesia.

Pada tanggal 1 Maret 2007 STT menjual kepemilikan saham Indosat sebesar 25% di Asia Holdings Pte. Ltd. ke Qatar Telecom.Pada 31 Desember 2008, saham Indosat dimiliki oleh Qatar telecom Q.S.C.

(Qtel) secara tidak langsung melalui Indonesia Communication Limited (ICLM) dan Indonesia Communications Pte Ltd (ICLS) sebesar 40,81%, sementara Pemerintah Republik Indonesia dan Publik memiliki masing-masing 14,29% dan 44,90%.

(www.indosat.com)

1. Visi

Indosat menawarkanberbagaiinformasi yang berkualitasdanproduk-produkkomunikasi, layanandansolusi. Indosat ingin berada di pelanggan "Top-Of-Mind" untukpenyediaanproduk- produkinformasidankomunikasi, layanandansolusi serta

menyediakanprodukdanjasa yang

meningkatkankualitashidupmasyarakat. Visi dari indosat yaitu :

(7)

7

Untuk menjadi penyedia pilihan untuk solusi informasi dan komunikasi di Indonesia

2. Misi

Untuk mencapai visinya, Indosat berusaha untuk menguasai

pangsa pasar jasa telekomunikasi. Misi Indosat yaitu:

a.Menyediakan dan mengembangkan inovasi dan kualitas produk, layanan, dan solusi, yang menawarkan nilai terbaik bagi pelanggan kami.

b. Terus tumbuh nilai-nilai pemegang saham. c.Memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi para pemangku

kepentingan.

3. Struktur Organisasi Berikut ini

adalah struktur organisasi Indosat :

(8)

8 Gambar 1.2

Struktur Organisasi PT. Indosat

Sumber :www.indosat.co.id

1.1.3 PT. XL Axiata

PT XL Axiata Tbk. (“XL” atau “Perseroan”) didirikan pada tanggal 6 Oktober 1989 dengan nama PT Grahametropolitan Lestari yang bergerak di bidang perdagangan dan jasa umum.Pada tahun 1995, seiring dengan kerjasama antara Rajawali Group – pemegang saham – dengan beberapa investor asing (Nynex, AIF dan Mitsui), PT Grahametropolitan Lestari mengubah nama menjadi PT Excelcomindo Pratama dengan kegiatan utama usahanya sebagai

(9)

9

penyelenggara jasa teleponi dasar. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996 dengan menyediakan jasa teleponi dasar menggunakan teknologi GSM 900. Dalam perkembangannya, XL juga memperoleh Izin Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler untuk teknologi DCS 1800, Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup, Izin Penyelenggaraan Jasa Internet (Internet Services Protocol/ISP) dan Izin Penyelenggaraan Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik (Voice over Internet Protocol/VoIP).

Pada tahun 2006, XL memperoleh izin Penyelenggaraan Seluler untuk teknologi 3G dan meluncurkannya secara komersial pada bulan September 2006.Hingga saat ini, XL telah mendirikan lebih dari 13.000 menara Base Transceiver Station (BTS) di seluruh Indonesia untuk melayani 22 juta pelanggannya. Dan XL berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan cakupan wilayah selulernya di masa mendatang, agar kebutuhan komunikasi para pelanggan dapat senantiasa berjalan kapanpun, di manapun.

Untuk memberikan pelayanan dan dukungan terbaik bagi para pelanggannya, hingga kwartal I tahun 2007 telah tersedia lebih dari 156 gerai XL Center di seluruh Indonesia, didukung oleh layanan Contact Center yang selalu siap menyediakan informasi kepada pelanggan selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Pada tahun 2006, XL resmi memperoleh lisensi 3G dan selain menggelar layanan 3G yang inovatif, pelanggan XL semakin dimanjakan dengan hadirnya dukungan Video Contact Center, layanan

(10)

10

dukungan pelanggan berbasis teknologi 3G. Dengan penyediaan produk, layanan dan dukungan pelanggan tersebut, berbagai penghargaan bergengsi telah diraih oleh XL. Penghargaan ini sebagai bukti komitmen XL untuk senantiasa meningkatkan kualitas dan inovasi produk serta layanannya.

1. Visi

XL berupaya sepenuhnya untuk bisa memenuhi kebutuhan para pelanggan melalui layanan yang berkualitas tinggi dengan harga yang bersaing. Visi XL adalah :

Menjadi juara selulerIndonesia ; memuaskan pelanggan, pemegang saham dan karyawan.

2. Misi

Kompetisi antar operator jasa telekomunikasi di Indonesia telah mendorong XLuntuk meningkatkan kinerja dan semakin fokus agar dapat menjadi yangterdepan. Sesuai dengan komitmen XL yaitu memenuhi harapan pelangganseiring dengan peningkatan pendapatan yang pesat. Misi XL terkandung dalamtiga nilai utama XL yaitu :

a. Integrity, dapat dipercaya dan selalu mematuhi etika profesi dan bisnis.

b. Teamwork, saling mendukung dan secara aktif terlibat dalam mencapai tujuan bersama. C. Service

(11)

11

excellence, sepenuh hati memberikan solusi terbaik untuk memenuhi harapan pelanggan.

3. Struktur Organisasi

Berikut ini adalah struktur organisasi XL :

Gambar 1.3

Struktur Organisasi PT XL Axiata

Sumber : www.xl.co.id

cre

1.2 Latar Belakang

(12)

12

Pertumbuhanindustritelekomunikasi di duniatermasuk di Indonesia hinggasaatinitercatat paling tinggidibandingkanindustri yang lain (www.industritelekomunikasi.com ).Bisnis di bidangjasatelekomunkasitelahmenjamur di Indonesia dalamsepuluhtahunterakhirbanyakbermunculanperusahaan yang bergerakdalambidangini.

Merekamenawarkanjasakomunikasidengankeunggulanmasing- masingsehinggapersaingandalambisnisini pun semakinketat.Persaingan yang terjadibukanlahhal yang mudahdilalui, perusahaan-perusahaanpenyediajasatelekomunikasi di Indonesia

sudahseharusnyabekerjakerasuntukmempertahankankelangsunganhi dupperusahaan.

Kemampuanperusahaaanuntukmempeertahankanbisnisnya di tengahpersaingan yang semakintajamdikatakansebagaisuatuprestasi yang luarbiasa.Di Indonesia sendiriterdapat 10 perusahaan operator

telekomunikasi yang

memilikikemampuanuntukmempertahankanbahkanmengembangkan kelangsunganbisnisnya di tengahpersaingan yang tajam.Berikutdaftarperusahaantersebut:

(13)

13 Tabel 1.1

Daftar Perusahaan Operator Indonesia 2010 No Perusahaan

1 PT. Telekomunikasi SelularTbk (Telkomsel) 2 PT Indonesian Satelite Corporation Tbk (Indosat) 3 PT. ExcelcomindoPratamaTbk (PT XL AxiataTbk) 4 PT. Telekomunikasi Indonesia (Flexi)

5 PT. Mobile-8 Telecom (Fren) 6 PT. Bakrie Telecom Tbk (Esia) 7 PT. Hutchinson Indonesia Tbk (3) 8 PT. Smart Telecom Tbk (Smart) 9 PT. NatrindoTeleponSeluker (Axis)

10 PT. Sampoerna Telecommunication Indonesia (Ceria)

Sumber: www.seputar-indonesia.com

Sementaraitu, perusahaan operator telekomunikasi yang listingdi BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2006-2010 terdapatempat operator yakni PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk(TELKOM), PT. IndosatTbk, PT Mobile-8, PT XL AxiataTbkdan PT Bakrie Telecom Tbk. Dan yang dapatmemberikan data yang lengkap untuk kebutuhan penelitian mengenaikebijakandividenberupa laporan keuangan dari tahun 2006-2010 dan telah diaudit oleh akuntan publikadalahPT.

(14)

14

Telekomunikasi Indonesia Tbk (TELKOM), PT. IndosatTbk, dan PT XL AxiataTbk.

Ketigaperusahaantersebutterusberupayauntukmempertahankan eksistensidanmemilikikemampuanmanajerial yang baiksehinggadapatdikatakanmampumencapaitujuannyayaitulaba.La

ba yang

diperolehperusahaanmerupakanhasilusahadalammemperolehimbalan atassegalaaktivitasbisnisnya.Berikutproyeksilabaketigaperusahaante rsebutdaritahun 2006-2010:

Grafik 1.1

GrafikLabaKetiga Operator (dalamjuta)

Sumber: Indonesian Capital Market Directory 2010

(15)

15

Dari data diatasdapatdiketahuibahwaperusahaan yang memilikilaba paling besaradalah PT TELKOM padatahun 2007 yaknisebanyak 12.857.018 juta rupiah. Namunkenaikan yang paling pesat diantaraketiga operator tersebutperiode 2006-2010 dicapaioleh PT. XL Axiatapadatahun 2009, yaknisebanyak11.414,2% daritahunsebelumnya. Di

manatahunsebelumnya PT. XL

Axiatamengalamikerugianyaknisebanyak 15.109 jutadantahunberikutnyamemperolehlabasebanyak 1.709.468 juta.

Sedangkan PT. Indosathanyamengalamikenaikanpadatahun 2006 menuju 2007 yaknisebanyak 44,8% dari 1.410.093 jutamenjadi 2.042.043 juta. Tahun-tahunselanjutnya PT.

Indosatmengalamipenurunan profit.

Namunlabaketigaperusahaanmasihdapatmeningkatlagimengingatban yaknyajumlahpengggunalayananjasatelekomunikasi di Indonesia yang menyentuhangka 225 jutapadatahun 2010 (www.kompas.com ).

Hal initentunyamenjadidayatariktersendiribagipara investor untukmenanamkanmodalnyapadaperusahaantersebut.Namun, aktivitas investasi merupakan aktivitas yangdihadapkan pada berbagai macamresiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor.Untuk mengurangi kemungkinan resiko dan ketidakpastian yang akan terjadi,investor memerlukan berbagai macam informasi, baik informasi yang diperolehdari kinerja perusahaan maupun informasi lain yang relevan seperti

(16)

16

kondisiekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari perusahaanlazimnya didasarkan pada kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporankeuangan. Sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) 2006yang mewajibkan setiap perusahaan, terutama perusahaan publik, wajibuntuk menyajikan laporankeuangan, baik laporan keuangan interim/ quarter (unaudit) maupun laporankeuangan tahunan/ annual (audited). Laporan keuangan tahunan (yang telah diaudit) antara lain dipublikasikan oleh Indonesian Capital Market Directory(ICMD) yang memuat laporan neraca dan laporan laba rugi, serta catatan yangberhubungan dengan laporan keuangan tersebut. Berdasarkan laporan keuangan,investor dapat mengetahui kinerja perusahaan dalam kemampuannya untukmenghasilkan profitabilitas dan besarnya pendapatan dividen perlembar saham(dividend per share)(Ang,1997:34).

Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya kedalamperusahaan yaitu untuk mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi(return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dariselisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Dalam hubungannyadengan pendapatan dividen, para investor umumnya menginginkan pembagiandividen yang relatif stabil, karena dengan stabilitas deviden dapat meningkatkankepercayaan investor terhadap perusahaan sehingga mengurangi ketidakpastianinvestor dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan. Di sisi lain, perusahaan

(17)

17

yang akan membagikan dividen dihadapkan pada berbagai macam pertimbanganantara lain: perlunya menahan sebagian laba untuk re- investasi yang mungkin lebihmenguntungkan, kebutuhan dana perusahaan, likuiditas perusahaan, sifat pemegangsaham, target tertentu yang berhubungan dengan rasio pembayaran dividen danfaktor lain yang berhubungan dengan kebijakan dividen (Brigham,2005:112).

Saxena (1999)dalamAndriyani (2008:3), mengemukakan bahwa isu tentang dividen sangatpenting dengan berbagai alasan, antara lain: pertama, perusahaan menggunakandividen sebagai cara untuk memperlihatkan kepada pihak luar atau calon investorsehubungan dengan stabilitas dan prospekpertumbuhan perusahaan di masa yangakan datang. Kedua, dividen memegang peranan penting pada strukturpermodalanperusahaan.Jensen et al., (1992) menghubungkan interaksi antara dividen payout ratiodan kepemilikan saham manajemen. Untuk menunjukkan ketidaksimetrisaninformasi (asymmetric information) antara pemilik dan investor luar. Jensen et al.,(1992) menemukan bahwa keputusan finansial perusahaan dan kepemilikan sahammanajemenmemiliki ketergantungan satu dengan yang lainnya. Dividend payout

ratio perusahaan juga sangat dipengaruhi oleh keputusan dari pemilik dengantujuan-tujuan tertentu.

Penelitian sebelumnya memperlihatkan bahwa perusahaan berusaha untukmengikuti dividend payout ratio yang stabil dan membayarkan suatu porsi tertentudari pendapatan sebagai dividen

(18)

18

(Lintner, 1956) dalam Brigham (1983). Studiempirik yang dilakukan Lintner (1956) dalam Brigham (1983) juga menemukanbahwa perusahaan menentukan besarnya dividend payout ratio yang disesuaikansehubungan dengan target dividend payout ratio itu sendiri sehingga perusahaandapat menjaga dan mempertahankan modal investasinya serta mampu mencapaitarget pertumbuhan jangka panjang. Lintner juga mengatakan bahwa manajerpercaya bahwa investor lebih menyukai perusahaan yang mengikuti dividend payoutratio yang stabil.

Dividend payout ratio atau kebijakan dividen pada hakikatnya adalahmenentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham,dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba ditahan Sharaks(2005)dalamAndriyani (2008:4). Miller danModigliani (1961) dalam Sunarto dan Kartika (2003:13), telah mengembangkanirrelevant dividend, yang selanjutnya disusul dengan beberapa studi yangmembahas tentang pembayaran dividen dan berbagai variasi dalam kebijakanpembayaran dividen dengan memfokuskan padaketidaksempurnaan pasar.

Alasan penelitian ini menggunakan dividend payout ratio (DPR) sebagai variabeldependen dikarenakan DPR pada hakikatnya adalah menentukan porsi keuntunganyang akan dibagikan kepada para pemegang saham, dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba ditahan. Miller dan Modigliani (1961) dalam Andriyani (2008:3), telahmengembangkan irrelevant dividend, yang selanjutnya disusul dengan beberapastudi yang membahas tentang

(19)

19

pembayaran dividen dan berbagai variasi dalamkebijakan pembayaran dividen dengan memfokuskan pada ketidaksempurnaanpasar. Brigham (2005:32) juga mengatakan bahwa manajer percaya bahwa investorlebih menyukai perusahaan yang mengikuti dividend payout ratio yang stabil.Alasan penggunaanReturn On Asset (ROA),Debt Equity Ratio (DER) danCash Ratio(CR) sebagaivariabel independen dikarenakan

adanyaketidakjelasanteori yang

berkaitandenganpengaruhketigavariabelterhadap DPR danresearch gap dari beberapa penelitianterdahulu.

Berdasarkanteori yang ada ROA

dinyatakanberpengaruhpositifkarenasemakintinggikemampuanperus ahaandalammenghasilkannet incomemakasemakinmeningkat pula

pembagiandividen.Rasio DER

menurutteoridapatmemberikanduapengaruh,

yaknipositifdannegative. Teori yang menyatakanbahwa DER berpengaruhpositifdinyatakanbahwapengaruhpositiftersebutberasald aripengaruhcorporate tax shield.Sedangkanpengaruhnegative

berasaldarisemakintinggikewajiban yang

harusdibayarmakasemakinrendahdividen yang akandibagikan. Rasio CR menurutteorimemeberikanpengaruhpositifkarenasemakin kuat posisi kas perusahaan, berarti semakinbesar kemampuannya untuk membayar

dividen.Namuntidakdinyatakandalamteoridiatas,apakahpengaruhketi gavariabelsignifikanatautidak

(20)

20

Sementaraitu, berdasarkan hasil penelitian berikut menunjukkan beberapa researchgap untuk beberapa variabel yang berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio, yaitu:

(1) Return on asset (ROA) dinyatakan tidakberpengaruh signifikan terhadap DPR (Jensen et al., 1992; Sutrisno, 1999; RB Risaptoko, 2007; danSunarto dan Kartika, 2003), namun kontradiktif dengan hasil penelitian yangdilakukan oleh Fira Puspita (2009) dan Nugroho (2004) yang menunjukkan adanya pengaruh positif ROAterhadap DPR sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan.

(2) Debtequity ratio (DER) dinyatakan berpengaruh positif terhadap DPR (Jensen et al.,1992; Budi Mulyono, 2009;, namun kontradiktif dengan hasil penelitian yangdilakukan oleh FiraPuspita (2009); dan Maria Andriyani (2008) yang menunjukkan adanya pengaruhnegatif DER terhadap DPRmembayarkan dividen kepada para investor di lain pihak, tetapi kedua tujuan tersebut selalu bertentangan (Riyanto, 1995).

(3) Cash Ratiodinyatakan berpengaruh positif terhadap DPR pada perusahaan yang listed di BEJperiode 1991-1996 (Sutrisno, 1999), RB Risaptoko (2007) danFiraPuspita (2009) namun kontradiktif dengan hasil penelitianyang dilakukan oleh Sunarto dan Kartika (2003) yang tidak menunjukkan adanyapengaruh yang signifikan atas cash ratio terhadap DPR.

Makadenganmelihaturaian di atas, investor perlumengetahuisertamenganalisakeadaankeuangansuatuperusahaan sebelummelakukankeputusanberinvestasi,

(21)

21

makapenulistertarikuntukmengadakanpenelitiandenganjudul“Penga ruhReturn On Asset, Debt to Equity RatiodanCash Ratio Terhadap Dividend Payout Ratio” (PenelitianPada Emiten Sub Sektor Telekomunikasi)Periode2006-2010.

1.3 Perumusan masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu :

1. BagaimanaperkembanganReturn On Asset, Debt To Equity Ratio, danCash RatioPT Telkom, PT Indosat danPT XL Axiata tahun 2006-2010?

2. BagaimanaperkembanganDividend Payout Ratio PT Telkom, PT Indosat danPT XL Axiata tahun 2006-2010?

3. Bagaimana pengaruhReturn On Asset, Debt To Equity Ratio, danCash Ratio secara parsialterhadapDividendPayout RatioPT Telkom, PT Indosat danPT XL Axiata tahun 2006-2010?

4. Bagaimana pengaruhpengaruhReturn On Asset, Debt To Equity Ratio, danCash Ratiosecara simultanterhadapDividend Payout RatioPT Telkom, PT Indosat danPT XL Axiata tahun 2006- 2010?

1.4 Tujuan penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut :

(22)

22

1. Untuk mengetahuiperkembanganReturn On Asset, Debt To Equity Ratio, Cash Ratio danDividendPayout RatioPT Telkom, PT Indosat danPT XL Axiata tahun 2006-2010.

2. Untuk mengetahuiperkembanganDividend Payout Ratio PT Telkom, PT Indosat danPT XL Axiata tahun 2006-2010.

3. Untuk mengetahui pengaruhReturn On Asset, Debt To Equity Ratio, danCash Ratio secara parsial terhadap DividendPayout RatioPT Telkom, PT Indosat danPT XL Axiatatahun 2006-2010.

4. Untuk mengetahuipengaruhReturn On Asset, Debt To Equity Ratio, danCash Ratiosecara simultanterhadap DividendPayout RatioPT Telkom, PT Indosat danPT XL Axiatatahun 2006-2010.

1.5 Kegunaan penelitian 1. Aspekteoritis:

a. Dapat menjadi bukti empiris dan memberikan kontribusi dalam memperkayapenelitian-penelitian sebelumnya.

b. Penulis

Penelitian ini digunakan sebagai tambahan ilmu dan wawasan bagi penulis sertasebagai wahana latihan pengembangan kemampuan dalam bidang peneliltian dan penerapan teori yang telah diperolehpadasaatperkuliahan.

c. Peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan referensi dan sebagai bahan masukan untuk penelitian

(23)

23

berikutnya, khususnya bagi peneliti lain yang berminat mempelajari masalah yang sama.

2. AspekPraktis a. Investor

Dengan adanya penelitian ini diharapkan investor dapat mempergunakan informasi yang diperoleh melalui penelitian dapat lebih cermat dalam pengambilan keputusan

membelidanmenjualsahamsehubungandengandividen yang dibayarkan.

b. Emiten

Bagi emiten hasil temuan ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalampembuatan keputusan terhadap dividend payout ratio agar dapatmemaksimumkan nilai perusahaan.

1.6 Sistematika penulisan

Penulisan skripsi ini terbagi dalam lima bab

BAB I : PENDAHULUAN Pada

bab I berisi tinjauan terhadap obyek studi, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

(24)

24

Pada Bab II berisi tinjauan pustaka yang membahas teori-teori yang mendukung penelitian inidan mendukung pemecahan permasalahan.

Pada Bab II menceritakan tentang kerangka pemikiran.

BAB III : METODE PENELITIAN Pada

Bab III menjelaskan tentang jenis penelitian, operasionalisasi variabel dan skala pengukuran, metode pengumpulan data,populasi dan teknik sampling penelitian, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian dan pengujian hipotesis.

BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada Bab IV mengemukakan tentang hasil penelitian dan

pembahasan hasil penelitian. BAB

V : KESIMPULAN DAN SARAN Pada

bab V berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran untuk investor, emiten dan bagi penelitian selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Dampak ekonomi usaha pertambangan tembaga terhadap Provinsi Papua dapat dilihat dari (1) ouput bisnis (volume penjualan), (2) nilai tambah ekonomi (atau Produk Domestik

Maka tersimpullah Pancasila sebagai pernyataan keempat pembukaan UUD 1945, rumusannya sebagai berikut: “Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah

Makna hidup bila berhasil ditemukan dan dipenuhi akan menyebabkan kehidupan ini dirasakan demikian berarti dan berharga ( Bastaman, 1996).. Pengertian mengenai makna

Untuk pembuatan serbuk bahan bakar dari bahan/paduan lunak sebaiknya menggunakan teknik hydride-dehydride dan atau atomisasi karena: prosesnya mudah, cepat dan serbuk yang

Lokasi : MIS Mambaul Ulum Kota Kediri (Ngasinan) DPM : Apriliyani Diah Kartikasari, M.Pd... Lokasi : MI Miftahul Falaah Kota Kediri (Manisrenggo) DPM :

Menentukan bobot latihan setiap jenis keterampilan berdasarkan hasil analisis terhadap respons yang muncul dan tingkat kesulitan yang dialami mahasiswa dalam mempraktikkan

Segala puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmatnya, kemudahan dan kelancaran kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum (skripsi)

Teknik penafsiran yang digunakan dalam buku Membumikan al- Qur'an, adalah berdasarkan sejarah turun dan tujuan pokok al-Qur'an, adalah ber- dasarkan sejarah turun