• Tidak ada hasil yang ditemukan

DISKUSI KELOMPOK 1 (PERTEMUAN KE-13)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DISKUSI KELOMPOK 1 (PERTEMUAN KE-13)"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DISKUSI KELOMPOK 1 (PERTEMUAN KE-13)

KELAS : B KELOMPOK : 4

NAMA (NIM) : 1. Angelica Olivia Okta Dameswari (H0919008) 2. Arlansyach Alwan Fauzan (H0919020) 3. Luthfia Nabila Safitri (H0919060) 4. Mu’adz (H0919067) 5. Nadiatul Khusna (H0919071) 6. Theresia Listadiva (H0919099)

(2)

RESUME APLIKASI PENGAWETAN SECARA MIKROBIOLOGIS

KETERANGAN MAHASISWA 1 MAHASISWA 2 MAHASISWA 3 MAHASISWA 4

MAHASISWA 5 MAHASISWA 6

Produk yang diawetkan

Bawang Putih Tunggal

Kubis Getuk Susu Tahu Fillet Ikan Nila

Merah

Penyebab kerusakan

produk yang diawetkan

Kerusakan pada fermentasi bawang putih dapat terjadi karena terurainya beberapa zat aktif akibat terjadinya reaksi Maillard saat pemanasan.

Kerusakan

fermentasi kubis dapat disebabkan oleh bakteri pembusuk dan kadar garam yang kurang dari 5%.

Getuk merupakan makanan setengah basah sehingga memiliki kadar air 10-40% dan memiliki nilai aw 0,6-0,9

Kandungan protein yang tinggi serta senyawa volatil yang dapat menyebabkan reaksi oksidasi sehingga akan menurunkan kualitas susu

Tahu mempunyai masa simpan yang relatif pendek. Jika lebih dari 2 hari maka rasanya akan menjadi asam dan terjadi

penyimpangan warna, aroma dan tekstur sehingga tidak layak untuk dikonsumsi

Kerusakan fillet ikan diakibatkan oleh bakteri pembusuk

(3)

Metode aplikasi pengawetan secara

mikrobiologis

Metode yang digunakan dalam pengawetan adalah dengan melakukan fermentasi pada bawang putih segar yang mengalami proses thermal dibawah

kelembaban yang diatur selama 1-3 bulan tanpa penambahan zat aditif

Metode yang digunakan dengan metode

eksperimen

dimana setelah dilakukan

fermentasi kubis, dilakukan

pengamatan total bakteri, dan bakteri gram positif dan negatif,

Metode yang digunakan untuk mengamati

perbedaan penambahan biopreservatif dan lama

penyimpanan getuk pada suhu kamar 27°C.

Pengujian mutu gethuk yang dilakukan adalah uji sensoris, kadar air, kadar protein, kadar karbohidrat, pengukuran pH, pengukuran

tekstur, dan uji mikrobiologi

Metode yang digunakan yaitu dengan

mengamati Bakteri asam laktat yang terbentuk selama fermentasi susu menjadi kefir pada beberapa sampel susu kemudian

dilakukan analisis proksimat.

Metode yang

digunakan adalah dengan mengamati pengawetan tahu dengan konsentrasi air kelapa hasil fermentasi dan lama penyimpanan yaitu analisis kimia (kadar air, kadar protein) cemaran mikroba (Salmonella sp. dan Escherichia coli) dan uji organoleptik (tekstur, warna dan bau) terhadap mutu tahu yang dihasilkan.

Metode eksperimental dimana dilakukan pengamatan pH, analisis sensori, dan analisis biokimia

(4)

Mekanisme pengawetan secara

mikrobiologis

Bawang putih tunggal dan bawang putih majemuk yang telah dikumpulkan, selanjutnya

dilakukan proses fermentasi selama 21 hari. Hasil yang didapat pada proses fermentasi yaitu berupa black garlic tunggal dan black garlic majemuk yang kemudian digunakan sebagai sampel.

Selanjutnya black garlic diblender atau digerus dan ditimbang sebanyak

Tahap pertama menyiapkan

peralatan, bahan dan penimbangan vitamin mineral sesuai perlakuan yang terdiri dari (0%; 2,5%; 5%;

7,5%; 10% dari berat total bahan).

Tahap kedua, yaitu fermentasi limbah kubis menurut Utama et al., (2018a; 2018b) dengan cara limbah kubis dicopper/dihaluska n dengan mesin pencacah sayur sampai menjadi

Bakteri asam

laktat L.

plantarum yang digunakan dalam penelitian ini melalui tahap karakterisasi yaitu uji pewarnaan

Gram, uji

motilitas dan uji katalase.

Sampel susu di pasteurisasi pada

suhu 85◦C

selama 15 menit dan kemudian didinginkan hingga suhu fermentasi

(25◦C). Susu rekonstitusi diinokulasi dengan butiran Kefir alami (2%) dan diinkubasi pada suhu 25◦C selama 20 jam.

Butir Kefir dipisahkan dengan

penyaringan, dan fermentasinya

Fermentasi air kelapa tua dapat dilakukan dengan menggunakan

bakteri asam laktat seperti Lactobacillus casei dan jamur seperti

Saccaharomyces cerevisiae. Bakteri asam laktat selama proses fermentasi air kelapa tua akan memecah glukosa dari air kelapa tua menjadi asam laktat maupun gula-gula lainnya seperti laktosa, galaktosa, fruktosa, maltosa, dan sukrosa,

Lactobacillus mampu memproduksi

senyawa antibakteri, yaitu bakteriosin, hidrogen peroksida (H2O2),

karbondioksida, dan diasetil sehingga cukup potensial dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen melalui sifat bakterisidalnya.

(5)

1 gram dimasukkan ke dalam labu ukur 10 mL, kemudian ditambahkan

metanol sampai tanda batas.

pasta, ditambahkan garam 8% dan moleses 6,7% dari berat segar kemudian

dicampur hingga homogen. Setelah itu, dimasukkan dalam fermentor untuk difermentasi dan ditutup hingga rapat (anaerob fakultatif) selama 6 hari. Setelah 6 hari, fermentasi limbah kubis dibongkar dan dicampur dengan mineral dan vitamin hingga homogen.

Pencampuran

digunakan

sebagai kultur starter alami untuk produksi kefir. Sampel susu diinokulasi dengan kultur starter alami dan diinkubasi pada suhu 25 C selama kurang lebih 20 jam hingga tercapai nilai pH 4,6. Sampel kefir disimpan pada suhu 4 C selama satu hari.

sehingga gula dari air kelapa tua dapat dimanfaatkan

dengan baik oleh bakteri asam laktat sumber karbon.

Adanya produk asam laktat yang berasal dari fermentasi air

kelapa tua

mempunyai fungsi sebagai bahan pengawet alami dengan mekanisme menurunkan kadar air pada tahu sehingga dapat memperpanjang umur simpan.

(6)

dilakukan didalam fermentor sehingga tidak terjadi kontak langsung dengan

udara dan

dilakukan dengan cepat. Setelah itu, difermentasi

kembali selama 2 hari. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL)

dengan 5

perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan dibedakan menjadi T0 = tidak ada penambahan mineral vitamin, T1 = penambahan 2,5% mineral

(7)

vitamin, T2 = penambahan 5%

mineral vitamin, T3 = penambahan 7,5% mineral vitamin dan T4 = penambahan 10%

mineral vitamin.

Mikroba yang digunakan/terliba t

Bakteri Asam Laktat

Lactobacillus brevis, Lactobacillus plantarum, Saccharomyces cerevise dan Rhizopus oryze

Bakteriosin yang diproduksi oleh Lactobacillus plantarum

Bakteri asam laktat

(Lactobacillus

sp, dan

Lactococcus sp.)

Khamir (Candida

sp, dan

Saccharomyces cerevisiae)

Bakteri asam asetat

Bakteri asam laktat Lactobacillus casei

dan jamur

Saccaharomyces cerevisiae.

Lactobacillus acidophilus

dan Biffidobacteria bifidum

(8)

(Acetobacter sp)

Proses

terbaik/terpilih untuk

pengawetan produk

Pada penelitian ini didapatkan bahwa bawang hitam tunggal terbaik merupakan bawang

hitam yang

difermentasi menggunakan kultur 062.

Perlakuan terbaik

yaitu pada

penambahan vitamin dan mineral pada taraf 10%.

Proses terbaik pada pengawetan getuk adalah bakteriosin serbuk bakteriosin L.

plantarum karena dapat

menghambat pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus.

Proses terbaik atau terpilih terjadi pada produk susu dengan sampel susu kambing yang diberi pakan ekstensif

Proses terbaik terdapat pada konsentrasi air kelapa hasil fermentasi 75% .

Penambahan isolat campuran

Lactobacillus

acidophilus dan Biffidobacteria bifidum

Alasan pemilihan proses

terbaik/terpilih

Pada fermentasi menggunakan

kultur 062

menghasilkan nilai antioksidan dan total fenol yang

Pada penambahan vitamin dan mineral pada taraf 10 % mampu meningkatkan total bakteri yang

Uji zona hambat serbuk bakteriosin terhadap E.coli adalah 303,79 mm2, sedangkan rata-rata luas zona

Proses tersebut terpilih karena berdasarkan analisis

proksimat yang dihasilkan kefir

Pada perendaman dengan air kelapa hasil fermentasi dengan konsentrasi 75% dinilai mampu menghambat

Memiliki efektivitas penghambatan laju pertumbuhan mikroba pembusuk pada fillet ikan hingga 12 jam, serta menghasilkan

(9)

dihasilkan tidak lebih tinggi dibandingkan dengan bawang hitam tunggal, tetapi nilai total flavonoid terbaik didapatkan saat bawang

difermentasi selama 4 hari dan 21 hari aging.

berada pada fermentasi limbah kubis.

hambat ekstrak bakteriosin cair terhadap E.coli adalah 129,59.

mm2. Bakteriosin bubuk memiliki aktivitas

penghambatan terhadap E. coli, lebih besar daripada ekstrak bakteriosin cair.

Penambahan serbuk bakteriosin dari L. plantarum berpengaruh nyata terhadap

parameter kadar air, tekstur (kekerasan), kadar protein, kadar karbohidrat,

dari sampel susu kambing yang diberi pakan ekstensif

mengalami peningkatan mutu dari p.H total padatan terlarut, kadar air, lemak dan vitamin serta kadar asam laktat yang dihasilkan oleh mikroba.

pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Salmonella sp. pada penyimpanan 24-72 jam pada suhu ruang dan memiliki hasil uji organoleptik terbaik dengan indikator tekstur, warna dan bau menurut tingkat kesukaan.

nilai pH, TVB, dan TPC yang lebih baik dibandingkan dengan kontrol.

(10)

jumlah mikroba (ALT), jumlah kapang dan khamir (AKK),

dan tidak

mempengaruhi parameter pH. dan sensorik

Link sumber referensi

http://karyailmiah.u nisba.ac.id/index.ph p/farmasi/article/vi ew/24239

https://jurnal.fp.uni la.ac.id/index.php/

JIPT/article/view/4 670/3292

https://jfls.ub.ac.id /index.php/jfls/arti cle/view/112/46

https://www.scie ncedirect.com/sci ence/article/pii/S 09214488153009 36?casa_token=k sak8ulLMDgAA AAA:EQn1FNpo LqM7aYMBQsU 4FGVJbyLmtFX 7vvxPC_fs5lW2 WFbNKnWCBIn yGiy8GShrxRhc nLm1aA

https://ojs.unm.ac.id/

ptp/article/view/125 22/8669

https://journal.binus.a c.id/index.php/comtec h/article/view/2358/1 784

(11)

LAMPIRAN

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan petani berawal pada musim semi (bersifat yang), di tempatkan pada arah mata angin timur laut dengan angka 3 dan 8 pada luo-shu, sedangkan perlambangan

Kebutuhan perangkat lunak merupakan piranti yang harus dipamerkan untuk memecahkan beberapa masalah yang ada (IEEE Computer Society, 2004). Kebutuhan perangkat lunak

Pengujian hipotesis dalam penelitian menggunakan statistik parametrik tes yaitu uji satu sampel (One Sample T-Test) untuk menguji skor rata-rata KPS siswa pada

Adanya hierarki tersebut dibuktikan dengan memusatnya rumah tipe ukir A pada pada wilayah pusat dari Kudus Kulon di daerah Damaran, Kauman, dan Kerjasan, kemudian diikuti dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman mikrofungi akuatik yang berada di perairan Madong, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.. BAHAN DAN METODE Waktu

Asuransi Syari’ah, yang menjadi acuan dari sis i syariah dalam penyelenggaraan kegiatan asuransi syariah. Dimana pasal ketujuh yang ada dalam fatwa tersebut juga

Hasil dari analisis data yang dilakukan adalah: (1) perusahaan melakukan penentuan harga pokok jasa lift on-lift off kontainer berdasarkan kesepakatan kontrak yang terjadi

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan nomor BA.HP/12/ULP.3/PJ.014/2016 tanggal 4 Maret 2016, Kelompok Kerja 3 Unit Layanan Pengadaan Direktorat Jenderal Pajak