• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Membaca KWL di Sekolah Dasar Kelas V.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Membaca KWL di Sekolah Dasar Kelas V."

Copied!
98
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Bean Nila Tina
  • Pengajar:
    • Drs. Umar Samadhy, M.Pd.
    • Dra. Hartati, M.Pd.
  • Sekolah: Universitas Negeri Semarang
  • Mata Pelajaran: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
  • Topik: Peningkatan Keterampilan Membaca Intensif Melalui Strategi Membaca KWL di Sekolah Dasar Kelas V
  • Tipe: skripsi
  • Tahun: 2010
  • Kota: Semarang

I. PENDAHULUAN

Bagian ini memberikan latar belakang pentingnya keterampilan membaca dalam pendidikan, terutama di kalangan siswa SD. Membaca dianggap sebagai fondasi utama dalam proses pembelajaran yang efektif. Penelitian ini berfokus pada penggunaan strategi membaca KWL (Know-Want to Know-Learned) untuk meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa kelas V. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa dan pemahaman mereka terhadap teks bacaan.

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang menjelaskan peran penting membaca dalam perkembangan intelektual siswa. Penelitian ini mengidentifikasi rendahnya keterampilan membaca di kalangan siswa kelas V di SDN 2 Gemuhblanten, yang menjadi alasan utama pemilihan strategi KWL. Pembelajaran membaca yang tidak efektif dapat menghambat pemahaman siswa terhadap materi ajar yang lebih kompleks.

1.2 Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

Rumusan masalah mencakup tiga poin utama: aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran membaca intensif menggunakan strategi KWL, serta pemahaman siswa tentang isi bacaan. Pemecahan masalah dilakukan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan langkah-langkah yang sistematis untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan efektivitas pengajaran.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas siswa dan guru serta pemahaman siswa tentang isi bacaan menggunakan strategi KWL. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan gambaran jelas tentang efektivitas strategi KWL dalam meningkatkan keterampilan membaca intensif di kelas V.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dibagi menjadi manfaat teoritis dan praktis. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pengembangan strategi pembelajaran membaca di SD. Secara praktis, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan efektivitas pengajaran bagi guru, serta kualitas pendidikan di sekolah.

II. KAJIAN PUSTAKA

Bagian ini membahas kerangka teori terkait membaca, jenis-jenis membaca, dan strategi pembelajaran membaca. Penjelasan mengenai konsep membaca, baik dari segi definisi maupun jenisnya, memberikan dasar yang kuat untuk memahami pentingnya pembelajaran membaca di SD. Strategi KWL dijelaskan sebagai metode yang efektif untuk meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses membaca.

2.1 Kerangka Teori

Kerangka teori menjelaskan pengertian membaca sebagai proses yang kompleks, melibatkan aspek kognitif dan perseptual. Membaca tidak hanya sekadar melafalkan kata, tetapi juga memahami makna di balik teks. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca harus dilakukan dengan pendekatan yang tepat, termasuk penggunaan strategi KWL.

2.2 Jenis-jenis Membaca

Membaca dibagi menjadi berbagai jenis, termasuk membaca permulaan, inspeksional, analitis, dan sintopikal. Setiap jenis membaca memiliki tujuan dan pendekatan yang berbeda, yang perlu dipahami oleh guru untuk mengoptimalkan pembelajaran. Penekanan pada membaca intensif menjadi fokus utama dalam penelitian ini.

2.3 Pembelajaran Membaca di SD

Pembelajaran membaca di SD terdiri dari membaca permulaan dan lanjut. Pada tahap ini, siswa diharapkan tidak hanya mengenali huruf dan kata, tetapi juga memahami isi bacaan. Guru berperan penting dalam memilih strategi yang sesuai untuk setiap tingkat kelas, agar siswa dapat menyerap pengetahuan dengan baik.

2.4 Strategi Pembelajaran Membaca

Berbagai strategi pembelajaran membaca dibahas, termasuk strategi KWL. Strategi ini melibatkan langkah-langkah yang membantu siswa dalam memahami bacaan secara kritis. Dengan menggunakan strategi KWL, siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran, sehingga pemahaman mereka terhadap isi bacaan meningkat.

2.5 Pembelajaran Membaca melalui Strategi KWL

Strategi KWL memberikan struktur yang jelas bagi siswa dalam proses membaca. Dengan tiga langkah dasar, siswa dapat mengidentifikasi pengetahuan awal, menetapkan tujuan belajar, dan mengevaluasi pemahaman mereka setelah membaca. Pendekatan ini diharapkan dapat meningkatkan minat dan keterampilan membaca siswa.

III. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilakukan dalam tiga siklus, di mana setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Metode ini dirancang untuk meningkatkan keterlibatan siswa dan efektivitas pembelajaran membaca di kelas.

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini melibatkan langkah-langkah sistematis dalam setiap siklus. Setiap siklus dirancang untuk mengidentifikasi masalah, menerapkan strategi KWL, dan mengevaluasi hasil. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat terlihat peningkatan yang signifikan dalam aktivitas siswa dan pemahaman bacaan.

3.2 Perencanaan Tahap Penelitian

Perencanaan dilakukan dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan strategi KWL. Dalam setiap siklus, guru menyiapkan materi bacaan yang relevan dan lembar panduan belajar untuk membantu siswa memahami teks. RPP ini menjadi acuan dalam pelaksanaan pembelajaran.

3.3 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 2 Gemuhblanten. Pemilihan subjek ini berdasarkan hasil pengamatan awal yang menunjukkan rendahnya keterampilan membaca siswa. Dengan melibatkan siswa sebagai subjek penelitian, diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang efektivitas strategi KWL.

3.4 Data dan Teknik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan melalui observasi, tes tertulis, dan rubrik aktivitas siswa dan guru. Teknik pengumpulan data ini dirancang untuk mendapatkan informasi yang komprehensif tentang aktivitas siswa, aktivitas guru, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran membaca menggunakan strategi KWL.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan mengolah hasil observasi dan tes untuk mengevaluasi peningkatan aktivitas siswa dan pemahaman bacaan. Teknik analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran, serta mengukur keberhasilan penerapan strategi KWL.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam aktivitas siswa dan pemahaman bacaan setelah penerapan strategi KWL. Data dari setiap siklus menunjukkan bahwa siswa lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi dan berhasil mencapai ketuntasan belajar yang lebih baik.

4.1 Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam tiga siklus, di mana setiap siklus memiliki fokus yang berbeda. Hasil dari setiap siklus menunjukkan peningkatan yang konsisten dalam aktivitas siswa dan pemahaman mereka terhadap teks bacaan. Hal ini menunjukkan efektivitas strategi KWL dalam pembelajaran membaca.

4.2 Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas siswa meningkat dari 61% menjadi 89% dan aktivitas guru dari 65% menjadi 97%. Selain itu, ketuntasan belajar siswa juga meningkat dari 39% menjadi 100%. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan strategi KWL berhasil meningkatkan keterampilan membaca siswa secara signifikan.

4.3 Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi KWL dapat diterapkan sebagai metode efektif dalam pembelajaran membaca di SD. Guru disarankan untuk menggunakan strategi ini secara sistematis untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa, serta melakukan kolaborasi dengan rekan sejawat dalam mengembangkan metode pengajaran.

V. PENUTUP

Bagian ini menyimpulkan hasil penelitian dan memberikan saran untuk praktik pendidikan di masa depan. Penelitian ini menegaskan pentingnya strategi KWL dalam meningkatkan keterampilan membaca intensif siswa di SD.

5.1 Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa aktivitas siswa, aktivitas guru, dan pemahaman siswa tentang isi bacaan dapat ditingkatkan dengan menggunakan strategi membaca KWL. Hal ini menunjukkan pentingnya penerapan metode yang tepat dalam pembelajaran membaca di SD.

5.2 Saran

Saran untuk guru adalah agar menerapkan strategi KWL secara sistematis dalam pembelajaran membaca. Selain itu, guru juga disarankan untuk terus berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam mengembangkan metode pengajaran yang lebih efektif untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa.

Gambar

Tabel 1 :Contoh lembar panduan belajar dengan strategi KWL
Tabel 2 : Persentase keberhasilan belajar yang dicapai.
Tabel 3 : Jadwal Kegiatan-Kegiatan dalam PTK
Tabel 4 : Hasil Belajar Siswa Siklus I
+3

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi dengan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru kelas III tentang peningkatan keterampilan membaca intensif melalui strategi

Komponen dalam menutup pelajaran adalah sebagai berikut: (a) Meninjau kembali penguasaan materi pokok dengan merangkum atau menyimpulkan hasil belajar; (b)

b. Guru meminta siswa meringkas isi teks yang telah dibaca c. Guru meminta siswa mendemonstrasikan depan kelas d. Guru mengevaluasi hasil meringkas siswa. R : Rayakan, ekspresi

Hal ini tampak dari kurangnya partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran.Maka peneliti ingin memperbaiki cara belajar peserta didik dengan menggunakan

Aktivitas siswa yang dilakukan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif think pair share pada materi teks

Berdasarkan hasil penelitian aktivitas belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II, hal ini membuktikan bahwa melalui

Pada pelaksanaan siklus I, guru harus terus mengingatkan agar siswa tidak membaca lembar kedua atau paragraf selanjutnya dari teks yang diberikan oleh guru.Hal itu