Matriks UKL – UPL PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk, Unit Cirebon
BAB IV. PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
-- IV - 1
Tabel 4.1.Matriks Pengelolaan Lingkungan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk - Unit Cirebon.
NO Jenis Dampak Sumber Dampak Tindakan Pengelolaan Tolok Ukur
Pengelolaan Lokasi Pengelolaan Periode / Waktu Pengelolaan
1 Peningkatan air larian/limpasan air hujan.
Adanya penutupan lahan oleh bangunan dan material kedap air lainnya.
Melakukan upaya rekayasa teknis, antara lain dengan pembuatan Lubang Resapan Biopori (LRB).
Pemeliharaan LRB yang telah dibuat.
Adanya rencana penambahan areal taman dan rencana perluasan lahan usaha.
Kondisi limpasan air hujan di areal pabrik.
Areal pabrik dan lingkungan sekitarnya, serta lokasi LRB.
Setiap saat diperlukan, terutama pada musim hujan.
2 Penurunan estetika lingkungan
Adanya limbah padat berupa :
- sampah domestik dari aktifitas kegiatan kantor.
- bekas kemasan bahan baku.
- ceceran bahan baku dan material pellet dari kegiatan produksi pakan ternak.
Ruang kerja dan ruang produksi dibersihkan setiap hari.
Limbah padat berupa sampah domestik dan bekas kemasan, dimasukkan pada tong sampah yang telah disediakan.
Limbah padat ini dipisahkan antara limbah organik dan non organik.
Kemudian limbah tersebut ditampung di tempat penampungan sampah sementara, dan selanjutnya setiap sekali sehari diangkut oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Cirebon untuk dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang telah ditetapkan pemerintah setempat. Sementara itu ceceran bahan baku dan material pellet dari kegiatan produksi pakan, dimasukkan kembali ke dalam mesin produksi untuk
diolah/diproses kembali.
Kebersihan lingkungan kerja di ruang kantor dan ruang produksi.
Banyaknya tumpukan sampah / limbah padat di areal pabrik.
Ruang produksi dan Lokasi TPS (Tempat Penampungan Sampah Sementara).
Setiap hari
Matriks UKL – UPL PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk, Unit Cirebon
BAB IV. PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
-- IV - 2
Tabel 4.1. Lanjutan ...NO Jenis Dampak Sumber Dampak Tindakan Pengelolaan Tolok Ukur
Pengelolaan Lokasi Pengelolaan Periode / Waktu Pengelolaan 3 Penurunan
kualitas air tanah
Adanya buangan limbah cair domestik dari kegiatan domestik karyawan.
Buangan limbah cair domestik dari WC dialirkan ke dalam septic tank, kemudian jika sudah penuh, dilakukan penyedotan melalui kerjasama dengan perusahaan penyedot tinja.
Kondisi kualitas air tanah di sekitar lokasi pabrik.
Areal sekitar lokasi pabrik.
Setiap saat diperlukan.
4 Persepsi Masyarakat
Adanya penyerapan tenaga kerja lokal.
Adanya kegiatan sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar lokasi pabrik.
Menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat.
Penerapan program kerja Corporate Social Responsibility (CSR).
Ada tidaknya konflik sosial.
Pemukiman masyarakat sekitar lokasi pabrik.
Setiap saat.
5 Pemanasan global (global warming)
Adanya kegiatan operasional pabrik yang dapat melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer, diantaranya penggunaan energi listrik, penggunaan air, penggunaan
kendaraan berbahan bakar bensin dan solar,
pemakaian kertas, dan lain-lain.
Penghematan penggunaan listrik : - Menggunakan alat listrik seperlunya.
- Mematikan listrik jika sudah tidak dipergunakan.
- Menggunakan alat listrik dengan kebutuhan daya listriknya kecil.
- Secara rutin membersihkan filter AC, dll.
Penghematan penggunaan air : - Mencegah dan memperbaiki
kebocoran pada pipa dan keran air.
- Penggunaan toilet dual flush, dll.
Banyaknya penggunaan energi listrik dan penggunaan air.
Areal pabrik Setiap hari.
Matriks UKL – UPL PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk, Unit Cirebon
BAB IV. PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
-- IV - 3
Tabel 1. Lanjutan ...NO Jenis Dampak Sumber Dampak Tindakan Pengelolaan Tolok Ukur
Pengelolaan Lokasi
Pengelolaan Periode / Waktu Pengelolaan Menggunakan kembali barang-barang
yang masih dapat digunakan, misalnya pemakaian kertas bekas.
Melakukan Eco Driving :
- Melakukan service kendaraan secara berkala
- Memperhatikan tekanan ban kendaraan
- Menyetir dengan kecepatan konsisten, dll.
Memperbanyak penanaman pohon untuk menyerap CO2 di atmosfer.
6 Penurunan kualitas udara.
Sebaran debu limbah tumpi jagung.
Debu dari proses Intake Sebaran debu dari ceceran material yang tumpah ketika mengambil sampel pada proses Cooling.
Sebaran debu dihisap dengan Dust Collector (Cyclone). Selanjutnya debu yang terhisap dari proses Intake, dikembalikan ke proses Intake dan debu yang terhisap dari proses Cooling diproses kembali di proses Dosing.
Pemakaian masker untuk operator produksi.
Kualitas debu di ruang produksi.
Ruang produksi Setiap hari.
Matriks UKL – UPL PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk, Unit Cirebon
BAB IV. PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
-- IV - 4
Tabel 4.1. Lanjutan ...NO Jenis Dampak Sumber Dampak Tindakan Pengelolaan Tolok Ukur
Pengelolaan Lokasi Pengelolaan Periode / Waktu Pengelolaan 7 Peningkatan
kebisingan
Operasional mesin produksi (terutama mesin Hammer Mill).
Perawatan mesin produksi dengan minyak pelumas.
Pemakaian ear plug untuk operator produksi.
Suara bising di ruang produksi
Ruang produksi Setiap hari selama kegiatan produksi berlangsung.
8 Adanya udara panas di ruang kerja.
Adanya hawa/udara panas di ruang Pelleting.
Pemasangan dan pemeliharaan exhaust fan dengan ukuran 50 inchi, agar terjadi sirkulasi udara, sehingga dapat
mengurangi udara panas.
Exhaust fan dibersihkan setiap hari dengan menggunakan pompa angin.
Kondisi udara di Ruang Pelleting.
Ruang Pelleting. Exhaust fan dibersihkan setiap hari.
9 Penurunan kualitas air badan air penerima buangan (S.Pronggol).
Adanya limbah cair dari proses pencucian peralatan laboratorium.
Pengolahan limbah cair dari
Laboratorium dalam Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
Kualitas air limbah.
Ruang
laboratorium dan lokasi IPAL.
Setiap hari.
10 Peningkatan arus lalu lintas dan kerusakan badan jalan.
Adanya operasional kendaraan pabrik dari kegiatan transportasi.
Pengaturan pintu gerbang keluar masuk bahan baku dan pintu gerbang keluar masuk barang jadi.
Penyesesuian pengangkutan sesuai dengan tonase kendaraan angkut.
Pengaturan kecepatan kendaraan.
Kondisi lalu lintas di sekitar lokasi pabrik.
Areal sekitar lokasi pabrik.
Setiap hari.
Matriks UKL – UPL PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk, Unit Cirebon
BAB IV. PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
-- IV - 5
Tabel 4.1. Lanjutan ...NO Jenis Dampak Sumber Dampak Tindakan Pengelolaan Tolok Ukur
Pengelolaan Lokasi Pengelolaan Periode / Waktu Pengelolaan 11 Buangan
limbah B3
Adanya limbah oli bekas dari kegiatan
pemeliharaan (maintenance).
Pengumpulan oli bekas di Tempat Penyimpanan Sementara (TPS) limbah oli bekas.
Pencatatan keluar masuknya oli bekas di lokasi TPS.
Melengkapi perijinan yang diperlukan untuk penyimpanan, pengangkutan dan pengolahan oli bekas, antara lain:
- Pengajuan permohonan izin untuk TPS oli bekas.
- Melakukan kerjasama dengan perusahaan pengangkutan dan pengolahan oli bekas yang sudah mempunyai izin.
Tumpukan oli bekas di lokasi TPS Oli bekas.
Ruang
Maintenance dan lokasi TPS Oli bekkas.
Pengumpulan dan pencatatan oli bekas dilakukan setiap saat, setiap ada pemasukan dan
pengeluaran oli bekas ke dan dari lokasi.
Permohonan izin dilakukan setiap habis masa berlakunya.
Matriks UKL – UPL PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk, Unit Cirebon
BAB IV. PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
-- IV - 24
Tabel 4.5.Matriks Pemantauan Lingkungan PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk - Unit Cirebon.
No Jenis Dampak Sumber Dampak Lokasi
Pemantauan
Parameter yang
dipantau Metode Pemantauan
Jangka Waktu Pemantauan
Frekuensi Pemantauan 1 Peningkatan air
larian/limpasan air hujan.
Adanya penutupan lahan oleh bangunan dan material kedap air lainnya.
Areal pabrik &
lingkungan sekitarnya.
Lokasi Lubang Resapan Biopori (LRB)
Genangan air di lokasi pabrik dan sekitarnya.
Pengamatan secara visual.
Selama pabrik beroperasi
Setiap turun hujan.
2 Penurunan estetika lingkungan
Adanya limbah padat berupa :
- sampah domestik dari aktifitas kegiatan kantor.
- bekas kemasan bahan baku.
- ceceran bahan baku dan material pellet dari kegiatan produksi pakan ternak.
Areal pabrik &
lingkungan sekitarnya.
Lokasi Tempat Penyimpanan Sampah
Sementara (TPS)
Kebersihan lingkungan kerja.
Tumpukan limbah padat (sampah) di TPS.
Pengamatan secara visual.
Selama pabrik beroperasi
Setiap hari
Matriks UKL – UPL PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk, Unit Cirebon
BAB IV. PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
-- IV - 25
Tabel 4.5.Lanjutan ...
No Jenis Dampak Sumber Dampak Lokasi
Pemantauan Parameter yang dipantau Metode Pemantauan
Jangka Waktu Pemantauan
Frekuensi Pemantauan 3 Penurunan
kualitas air tanah
Adanya buangan limbah cair domestik dari kegiatan domestik karyawan.
Sumber pengambilan Air Bawah Tanah
Parameter berdasarkan PP. RI No 82 Tahun 2001.
Pengambilan sampel dan pengujian laboratorium, kemudian hasilnya dibandingkan dengan Baku Mutu
berdasarkan PP.RI No. 82 Tahun 2001.
Selama pabrik beroperasi
Setiap 6 (enam) bulan sekali.
4 Persepsi Masyarakat
Adanya penyerapan tenaga kerja lokal.
Adanya kegiatan sosial perusahaan terhadap masyarakat sekitar lokasi pabrik.
Pemukiman masyarakat di sekitar lokasi pabrik,
Gejolak/Konflik sosial di lingkungan masyarakat.
Pengamatan secara visual dan
pengumpulan informasi dari masyarakat sekitar lokasi pabrik.
Selama pabrik beroperasi
Setiap 6 (enam) bulan sekali.
5 Pemanasan global (global warming)
Adanya kegiatan operasional pabrik yang dapat melepaskan gas rumah kaca ke atmosfer, diantaranya penggunaan energi listrik, penggunaan air, penggunaan kendaraan berbahan bakar bensin dan solar, pemakaian kertas, dan lain-lain.
Di dalam areal pabrik dan
lingkungan sekitar lokasi pabrik.
Penggunaan listrik dan Air.
Pengamatan secara visual dan pengecekan rekening dan meteran untuk pemakaian listrik dan air.
Selama pabrik beroperasi
Setiap 1(satu) bulan sekali.
Matriks UKL – UPL PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk, Unit Cirebon
BAB IV. PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
-- IV - 26
Tabel 4.5.Lanjutan ...
No Jenis Dampak Sumber Dampak Lokasi Pemantauan
Parameter yang
dipantau Metode Pemantauan
Jangka Waktu Pemantauan
Frekuensi Pemantauan 6 Penurunan
kualitas udara.
Sebaran debu limbah tumpi jagung.
Debu dari proses Intake
Sebaran debu dari ceceran material yang tumpah ketika mengambil sampel pada proses Cooling.
Di dalam ruang produksi.
Di luar ruang produksi : (up wind dan down wind)
NO2 ( µg/m3 ) SO2 ( µg/m3 ) H2S ( µg/m3 ) NH3 ( µg/m3 ) CO ( µg/m3 ) Debu ( µg/m3 )
Pengukuran kualitas udara ambien di dalam ruang produksi dan di luar pabrik (up wind dan down wind) , kemudian membandingkan hasilnya dengan baku mutu yang telah ditetapkan, yaitu :
Didalam ruang produksi :
SE Menaker Nomor SE-01/MEN/1997 Di luar pabrik :
PPRI Nomor 41 Th 1999 dan SK.Gub.Jabar Nomor 660.31/SK/694- BKPMD/ 1982.
Selama pabrik beroperasi
Setiap 6 (enam) bulan sekali.
7 Peningkatan kebisingan
Operasional mesin produksi (terutama mesin Hammer Mill).
Di dalam ruang produksi.
Di luar ruang produksi : (up wind dan down wind)
Intensitas suara bising
Pengukuran kebisingan dengan Sound Level Meter. selama 10 menit,
interval 5 detik dan membandingkan hasil pengukuran dengan Baku Mutu yang telah ditetapkan:
Di dalam R.Produksi :
Kep.MENAKER No.51/ MEN/ 1999 Di luar pabrik:
SK.Gub.Jabar No.660.31/SK/694- BKPMD/1982.
Selama pabrik beroperasi
Setiap 6 (enam) bulan sekali.
Matriks UKL – UPL PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk, Unit Cirebon
BAB IV. PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
-- IV - 27
Tabel 4.5.Lanjutan ...
No Jenis Dampak Sumber Dampak Lokasi
Pemantauan Parameter yang dipantau Metode Pemantauan
Jangka Waktu Pemantauan
Frekuensi Pemantauan 8 Adanya udara
panas di ruang kerja.
Adanya hawa/udara panas di ruang Pelleting.
Ruang Pelleting
Hawa/udara panas Merasakan hawa panas Selama pabrik beroperasi
Setiap hari selama mesin dioperasikan 9 Penurunan
kualitas air permukaan atau badan air penerima buangan (S.Pronggol).
Adanya limbah cair dari proses pencucian peralatan laboratorium.
Outlet IPAL TSS NH3-N H2S BOD COD
Pengambilan sampel untuk diuji di Laboratorium, kemudian hasilnya dibandingkan dengan SK.Gub.KDH Tk.I Jabar Nomor 6 Tahun 1999.
Selama pabrik beroperasi
Setiap 6 (enam) bulan sekali.
10 Peningkatan arus lalu lintas dan kerusakan badan jalan.
Adanya operasional kendaraan pabrik dari kegiatan transportasi.
Areal sekitar lokasi pabrik.
Arus lalu lintas dan kondisi badan jalan.
Pengamatan secara visual.
Selama pabrik beroperasi
Setiap hari
11 Buangan limbah B3
Adanya limbah oli bekas dari kegiatan pemeliharaan (maintenance).
TPS Oli bekas
Tumpukan oli bekas Pengamatan secara visual terhadap tumpukan oli bekas dan pengecekan perijinan pengelolaan limbah B3.
Selama pabrik beroperasi
Setiap ada pemasukan dan
pengeluaran oli bekas ke dan dari TPS Oli bekas.