• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN KOMBINASI METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN KOMBINASI METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN STRUCTURE EXERCISE METHODE (SEM) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

ii

PENGGUNAAN KOMBINASI METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN STRUCTURE

EXERCISE METHODE (SEM) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN

STRUKTUR ATOM

Nurwahyuningsih. M.A (NIM 408331043) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengunaan kombinasi metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan SEM (Structure Exercise Methode) terhadap hasil belajar siswa kelas XI SMA pada pokok bahasan struktur atom. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 2 Medan yang berjumlah 8 kelas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 2 kelas yang diambil secara random. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban. Sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa yang diajarkan dengan menggunakan kombinasi metode STAD dan SEM memberikan hasil belajar yang baik sebesar 85,26 sedangkan nilai rata-rata siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode SEM sebesar 78,33. Disamping itu, dari analisis data gain yang telah berdistribusi normal dan homogen bahwa rata-rata gain yang diperoleh siswa di kelas eksperimen I sebesar 0,6402 dan kelas eksperimen II sebesar 0,6381 sehingga persentase peningkatan hasil belajar pada kelas eksperimen I sebesar 64,02 % sedangkan pada kelas eksperimen II sebesar 63,81 %. Sesuai dengan uji hipotesis yakni uji t dua pihak, dengan taraf signifikan 0,025 diperoleh thitung > ttabel, yakni thitung = 3,53 > ttabel = 1,994, berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan melihat hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Ada pengaruh hasil belajar siswa yang menggunakan kombinasi metode Student Achievement Division (STAD) dan Structure Exercise

(3)

v

DAFTAR ISI

Halaman Lembar Pengesahan

Riwayat Hidup ... i

Abstrak ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi... v

Daftar Gambar ... vii

Daftar Tabel ... viii

Daftar Lampiran ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Ruang Lingkup Masalah ... 3

1.3. Rumusan Masalah ... 4

1.4. Batasan Masalah... 4

1.5. Tujuan Penelitian ... 4

1.6. Manfaat Penelitian ... 5

1.7. Defenisi Operasional ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1. Kerangka Teoritis ... 7

2.1.1 Hakikat Belajar... 7

2.1.2 Hakikat Hasil Belajar ... 9

2.2. Pembelajaran Kooperatif ... 10

2.3. Model Pembelajaran STAD ... 14

2.4. Structure Exercise Methode (SEM) ... 15

2.5. Struktur Atom ... 16

2.6. Kerangka Konseptual ... 23

2.7. Hipotesis ... 23

2.7.1 Hipotesis Penelitian ... 23

(4)

vi

BAB III METODE PENELITIAN ... 25

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

3.3. Variabel Penelitian ... 25

3.4. Instrumen Penelitian... 26

3.5. Jenis dan Design Penelitian ... 29

3.6. Prosedur Penelitian... 30

3.7. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1. Hasil Penelitian ... 35

4.1.1. Deskriptif Data Uji Instrument ... 35

4.1.1.1. Validitas Tes ... 35

4.1.1.2. Reliabilitas Tes ... 35

4.1.1.3. Tingkat Kesukaran ... 36

4.1.1.4. Daya Beda ... 36

4.1.2. Analisis Data dan Hasil Penelitian ... 36

4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data ... 37

4.1.3.1. Uji Normalitas Data ... 37

4.1.3.2. Uji Homogenitas ... 37

4.1.3.3. Uji Hipotesis Penelitian ... 38

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ... 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

5.1. Kesimpulan ... 42

5.2. Saran ... 42

(5)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Klasifikasi Indeks Reliabilitas Soal ... 27

Tabel 3.2. Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal ... 28

Tabel 3.3. Klasifikasi Indeks Daya Beda Soal ... 29

Tabel 3.4. Rancangan Penelitian ... 29

Tabel 4.1. Rata-Rata, Standar Deviasi dan Varians ... 36

Tabel 4.2. Uji Normalitas Data ... 37

Tabel 4.3. Uji Homogenitas ... 38

(6)

viii

DAFTAR GAMBAR

(7)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari siswa berupa keadaan alam, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, manusia,atau hal – hal yang dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar tentang suatu hal tersebut tampak sebagai perilaku belajar yang tampak dari luar (Dimyati dan Mudjono, 2009).

Mata pelajaran kimia menjadi sangat penting kedudukannya dalam masyarakat karena kimia selalu berada di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari. Kimia adalah satu mata pelajaran yang mempelajari mengenai materi dan perubahan yang terjadi di dalamnya. Namun selama ini masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami dan mengikuti pelajaran kimia. Hal ini tidak terlepas dari materi yang dipelajari dalam kimia lebih bersifat abstrak.

Selama ini metode pengajaran kimia di sekolah cenderung hanya berjalan satu arah, karena guru yang lebih banyak aktif memberikan informasi kepada siswa dengan menggunakan metode ceramah sehingga siswa hanya bertindak sebagai agen pembelajar yang pasif. Terdapat dua unsur yang amat penting dalam proses pembelajaran yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Pemilihan salah satu metode mengajar akan langsung mempengaruhi jenis media pembelajaran. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru (Arsyad, 2007).

(8)

pendekatan yang digunakan guru dalam pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan materi yang disampaikan. Guru sebagai pendidik, idealnya harus mempertahankan model pembelajaran yang tepat dalam penyampaian materi pelajaran kimia. Pemilihan model pembelajaran yang tepat merupakan tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik. Penggunaan berbagai macam model pembelajaran yang merangsang minat siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran kimia sudah mulai banyak dilakukan di sekolah-sekolah. Salah satu metode pembelajaran yang lebih banyak digunakan adalah metode pembelajaran kooperatif Student Teams Achivement Division (STAD).

Metode STAD ini dalam pelaksanaannya adalah mengajak siswa untuk belajar secara berkelompok dengan anggota kelompok yang berasal dari campuran tingkat kecerdasan dan jenis kelamin. Tujuan dari pembagian kelompok dengan ketentuan tersebut adalah agar dalam satu kelompok terdapat siswa yang lebih unggul sehingga apabila ada anggota kelompok yang mengalami kesulitan siswa tersebut dapat membantu menyelesaikannya.

Selain penggunaan metode STAD, guru juga dapat menggunakan

Structure Exercise Methode (SEM) atau yang lebih dikenal dengan metode latihan

berstruktur untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi yang sedang dipelajari. Pada metode ini guru terlebih dahulu menjelaskan materi yang akan dipelajari selanjutnya memberikan latihan soal kepada siswa dimulai dari soal dengan tingkat kesulitan rendah dan dilanjutkan ke soal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.

(9)

berdasarkan tingkat kesukaran soal, sehingga siswa akan termotivasi ketika ia telah menyelesaikan soal yang paling mudah dan akan melanjutkan kesoal berikutnya.

Hasil penelitian mengenai metode pembelajaran STAD dan SEM telah banyak dilakukan seperti pada penelitian Ani Rahmawati (2012) diperoleh prestasi belajar siswa kelas eksperimen STAD yang disertai latihan berstruktur pada materi struktur atom lebih baik daripada kelas eksperimen STAD yang disertai media diagram untuk aspek kognitif (thitung > ttabel = 2,71 >1,66 ) dan aspek afektif (thitung > ttabel = 2,61 > 1,66 ). Pada penelitian tindakan kelas yang dilakukan I Putu Darmayasa (2011) dengan 3 (tiga) siklus terhadap mahasiswa dapat meningkatkan aktivitas belajar dengan persentase siklus I, siklus II, dan siklus III adalah masing-masing 94,3%; 98,1%; dan 100%. Renita Tri Parwanti (2007) diperoleh ketuntasan belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I sebesar 71,74 % dan menjadi 89,73 % pada siklus II. Peningkatan hasil belajar siswa ini diikuti pula oleh peningkatan aktivitas belajar siswa sebesar 56,36 % pada siklus I dan meningkat menjadi 80 % pada siklus II.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Penggunaan Kombinasi Metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan Structure Exercise Methode (SEM)

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Struktur Atom Di SMA Negeri 2 Medan”

1.2Ruang Lingkup Masalah

Dalam penelitian ini yang menjadi ruang lingkup masalah sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi proses belajar siswa dalam meraih hasil belajar siswa yang baik antara lain :

1. Rendahnya hasil belajar siswa khususnya untuk pelajaran kimia

(10)

3. Guru masih jarang melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan belajar mengajar.

1.3Rumusan Masalah

Apakah Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Kombinasi Metode

Student Teams Achievement Division (STAD) dan Structure Exercise Methode

(SEM) Lebih Baik Dibandingkan dengan Metode Structure Exercise Methode (SEM) Pada Pokok Bahasan Struktur Atom.

1.4Batasan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini hanya dilakukan pada kelas XI SMA Negeri 2 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

2. Materi pembelajaran yang diajarkan adalah Struktur Atom dengan submateri pembelajaran yaitu Teori atom Bohr dan Mekanika Kuantum, Bilangan kuantum dan Bentuk Orbital, Konfigurasi Elektron (prinsip Aufbau, aturan Hund dan larangan Pauli)

3. Metode pembelajaran yang digunakan adalah kombinasi Metode

Student Teams Achievement Division (STAD) dan Structure Exercise

Methode (SEM)

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dilaksanakannya penelitian adalah :

(11)

dengan metode Structure Exercise Methode (SEM) pada pokok bahasan Struktur Atom

2. Untuk mengetahui besar persentase peningkatan hasil belajar dengan penggunaan kombinasi Metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan Structure Exercise Methode (SEM) terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan Struktur Atom

1.6Manfaat Penelitian

1. Bagi guru, dapat dijadikan sebagai metode pengajaran alternatif, sehingga keterlibatan siswa selama proses pembelajaran dapat meningkat dan siswa menjadi termotivasi dalam belajar.

2. Bagi siswa, meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran dan meningkatkan kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat saat diskusi berlangsung serta melatih siswa untuk bekerja sama, sehingga siswa menjadi senang selama pembelajaran.

3. Bagi sekolah, memberikan wacana baru bagi sekolah untuk menerapkan metode pembelajaran yang lebih tepat.

4. Mahasiswa peneliti, sebagai bahan masukan dalam meningkatkan mutu pendidikan di masa yang akan datang

1.7Defenisi Operasional

Metode STAD ini dalam pelaksanaannya adalah mengajak siswa untuk belajar secara berkelompok dengan anggota kelompok yang berasal dari campuran tingkat kecerdasan dan jenis kelamin.

Structure Exercise Methode (SEM) atau yang lebih dikenal dengan metode

(12)

soal dengan tingkat kesulitan rendah dan dilanjutkan ke soal dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.

Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan setelah mengalami proses belajar mengajar.

(13)

42

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakuakan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil Belajar Siswa yang diajar dengan Kombinasi Metode Student

Teams Achievement Division (STAD) dan Structure Exercise Methode

(SEM) Lebih Baik dibandingkan dengan Structure Exercise Methode (SEM) Pada Pokok Bahasan Struktur Atom

2. Persen peningkatn hasil belajar kimia siswa kelas XI SMA Negeri 2 Medan pada pokok bahasan struktur atom yang diajar dengan menggunakan kombinasi metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan Structure Exercise Methode (SEM) sebesar 79,7% sedangkan dengan menggunakan metode Structure Exercise Methode (SEM) sebesar 73,7%

5.2Saran

1. Bagi guru agar lebih memperhatikan penggunaan metode dalam pengajaran karena pada umumnya siswa sangat antusias dan termotivasi ketika belajar menggunakan metode khususnya kombinasi metode Student Teams Achievement Division (STAD) dan Structure

Exercise Methode (SEM)

2. Bagi pihak sekolah selaku institusi pendidikan agar lebih meningkatkan fasilitas sekolah, khususnya media pembelajaran guna melancarkan jalannya metode yang akan digunakan oleh guru agar lebih kreatif dalam memilih model dan metode pembelajaran.

(14)

43

DAFTAR PUSTAKA

Adha, S (2008), Perbandingan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Kooperatif

STAD dan JIGSAW Pada Pokok Bahasan Teori Domain elektron Dan

Gaya Antarmolekul,Skripsi, FMIPA, UISU

Aisyah, N (2000), Mengembangkan Aktivitas Siswa Dalam pembelajaran Matematika Melalui Pernbelajaran Kooperatif, Jurnal Forum

Kependidikan 20(1):55-67. Universitas Sriwijaya.

Arikunto,S (2002), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Jakarta : BumiAksara,.

Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran, Jakarta: Raja Grafindo Persada

Brady,James. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur, Edisi kelima, jilid satu, Jakarta : Binarupa Aksara

Brady,James. E. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Edisi kelima, jilid dua, Jakarta : Binarupa Aksara

Chang, Raymond, (2005), Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Jilid 1 dan 2, Edisi

Ketiga, Jakarta : Erlangga

Darmayasa, P, I (2011) Pembelajaran Kooperatif ACE(Activities, Class

Discussion, Exercise) Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar,

Jurnal Pendidikan dan pengajaran, 44(1):44-51, Universitas Pendidikan Ganesha

Dimyati dan Mudjiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta ;Rineka Cipta. Fakultas Matematika Dan Iimu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2007), Buku Pedoman Pinulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

(15)

44

Ibrahim, M., dkk (2000), Pembelajaran Kooperatif, University Press Surabaya Justiana, S. dan Muchtaridi, (2009), Kimia 2, Jakarta ; Yudistira.

Lie, A., (2002), Mempraktikkan Kooperatif Learning Di Ruang-Ruang Kelas, Jakarta : Grasindo.

Rahmadani, W., (2007), Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan

Model Kooperatif Tipe TGT Pada Materi Pokok Reproduksi Manusia,,

Skripsi, FMIPA., Universitas Negeri Medan.

Rahmawati, A (2012), Studi Komparasi Penggunaan Metode Kooperatif STAD

(Student Team Achievevement Division) disertai media terhadap

Prestasi Belajar Konsep Mol Siswa Kelas X MAN Wonogiri Tahun

Pelajaran 2008/2009, Jurnal Pendidikan Kimia 1(1):14-18, Universitas

Sebelas Maret

Silitonga, P.M, (2009), Statistika Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Medan : FMIPA, Universitas Negeri Medan,

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Bandung: Tarsito

Tri, R, P, (2007), Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas X Dengan

Menggunakan Kombinasi Metode Student Teams Achivement Division

(STAD) Dan Structure Exercise Methode (SEM) Di SMA N 16

Semarang,Skripsi, Universitas Negeri Semarang

Wahju, E, R, (2011), Implementasi Metode Latihan Berjenjang Untuk

Meningkatkan Kemampuan Siswa Menyelesaikan Soal-Soal Hitungan

Pada Materi Stoikiometri Di SMA, Jurnal Dinas Pendidikan Kota

Surabaya 1(1): 1-6

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Perilaku agresif pasien skizofrenia setelah diberikan terapi musik sebagian besar yaitu sebanyak 12 orang (80%) dalam katagori ringan Hasil uji statistik Wilcoxon Sign Rank test

Suhu optimal proses SFS adalah 38°C, yang merupakan perpaduan suhu optimal hidrolisis (45 – 50°C) dan suhu optimal fermentasi (30°C). Proses SFS memiliki keunggulan

Preferensi dan tingkat penerimaan produk bubur instan oleh seorang calon konsumen dipengaruhi oleh banyak faktor maka pada penelitian ini faktor yang dianalisis adalah karakteristik

didefinisikan sebagai proses penelaahan dan interpretasi data dasar tanah, vegetasi, iklim dan komponen lahan lainnya agar dapat mengidentifikasi dan membuat

[r]

Loyalitas merek yang terjadi pada pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu

[r]

[r]