• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Makanan Dan Minuman Pada Jl Long Chinese Restaurant Di Hotel Grand Aston City Hall Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Makanan Dan Minuman Pada Jl Long Chinese Restaurant Di Hotel Grand Aston City Hall Medan"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN

MAKANAN DAN MINUMAN PADA JL LONG CHINESE

RESTAURANT DI HOTEL GRAND ASTON

CITY HALL MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH

RINALDO S. HUTAGALUNG

102204013

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

(2)

LEMBARAN PERSETUJUAN

STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN PADA JI LONG CHINESE RESTAURANT DI HOTEL GRAND ASTON CITY HALL MEDAN

OLEH

RINALDO S. HUTAGALUNG 102204013

Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : STRATEGI MENINGKATKAN

KUA-LITAS PELAYANAN MAKANAN DAN

MINUMAN PADA JL LONG CHINESE

RESTAURANT DI HOTEL GRAND

ASTON CITY HALL MEDAN

Oleh

: RINALDO S. HUTAGALUNG

NIM

: 102204013

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

NIP. 19511013 197603 1 001

Dr. Syahron Lubis, M.A.

(4)

ABSTRAK

STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN PADA JI LONG CHINESE RESTAURANT DI HOTEL

GRAND ASTON CITY HALL MEDAN

Ji Long Chinese restaurant menekankan kedisiplinan dalam job description

kepada pramusaji agar memberikan pelayanan yang baik kepada tamu. Selain itu, pramusaji harus fasih menggunakan bahasa inggris dengan baik untuk memperlancar komunikasi ketika memberikan pelayanan langsung kepada tamu asing. Hotel Grand Aston City Hall Medan mempunyai strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara: melaksanakan training, mengadakan briefing, memiliki sikap dalam pelayanan, mengenal kesukaan tamu, memberikan potongan harga, sigap menangani keluhan tamu, dan melakukan pemasaran rasional. Lokasi hotel Grand Aston City Hall Medan sangat strategis karena, dekat dengan bandara, tempat perbelanjaan, food center, tempat hiburan dan beberapa bank, sehingga tamu yang menginap di Hotel Grand Aston City Hall Medan mudah melakukan aktifitas. Penulis menggunakan data sekunder yang bersumber dari kepustakaan berupa buku. Selanjutnya digunakan data primer yang bersumber dari lapangan dengan mewawancarai Ji Long Chinese restaurant manager, pramusaji, captain dan tamu.

Keywords : Food and Beverage Service, Restoran, Pelayanaan Chinese Service Kepada Tamu, meningkatkan kualitas pelayanan pada

(5)

KATA PENGANTAR

Salam Sejatera,

Penulis mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat rahmat dan karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya

ini.

Kertas karya ini disusun guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh

gelar ahli madya pariwisata jurusan perhotelan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara. Adapun judul kertas karya ini adalah “STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN PADA JI LONG CHINESE RESTAURANT DI HOTEL GRAND ASTON CITY HALL MEDAN”

Dalam penulisan kertas karya ini,penulis mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Dr.Syahron Lubis M.A. selaku dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas

Sumatera Utara

2. Arwina Sufika,S.E.,M.Si. Selaku Ketua Progam Studi D-III Pariwisata yang

telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.

(6)

4. Drs.Marzaini Manday,,selaku dosen pembimbing pembaca yang telah

membantu dan memberikan arahan dalam perkuliahan.

5. Seluruh staf pengajar pada program studi pariwisata Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

6. Asst Training Manager Hotel Grand Aston Manager yang telah memberikan

banyak informasi dalam menyelesaikan kertas karya ini.

7. Manager Ji Long Chinese restaurant yang telah memberikan banyak tentang

informasi tentang Ji Long Chinese restaurant.

8. Para staff dan karyawan Hotel Grand Aston Medan yang telah membatu dalam

memberikan informasi tentang hotel.

9. Kepada Ibu tercinta,yang telah banyak membantu penulis dari segi doa,moril

dan materi.mulai dari awal perkuliahan sampai selesainya kertas karya ini.

10.Teman – teman PKL di hotel Grand Aston Medan,dan teman–teman

perhotelan angkatan 2010 .yang telah memberikan dukungan kepada saya

(7)

Akhirnya penulis berharap semoga kertas karya ini dapat memberikan

sumbangaan pengetahuan bagi pembaca khususnya Program Studi Pariwisata

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Medan, Agustus 2013

Penulis

NIM : 102204013

(8)

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAKSI ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I : PENDAHULUAN 1.1.Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2.Batasan Masalah ... 2

1.3.Tujuan Penulisan ... 2

1.3.1.Tujuan Umum ... 3

1.3.2.Tujuan Khusus ... 3

1.4.Metode Penelitian ... 4

1.5.Sistematika Penulisan ... 5

BAB II : URAIAN TEORITIS 2.1. Gambaran Umum Restoran Sebagai Fasilitas Hotel ... 7

2.2. Konsep Kualitas Pelayanan Hotel ... 9

2.2.1. Self Service ( Pelayanan Sendiri ) ... 9

2.2.2. Waiter Service ( Pelayanan Pramusaji ) ... 9

2.2.3. Special Service ( Pelayanan Spesial / Khusus ) ... 11

2.3. Klasifikasi Metode Pelayanan di Restoran ... 11

(9)

2.5. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... 15

2.5.1. Restaurant Manager ... 15

2.5.2. Head Waiters dan Asistant ... 16

2.5.3. Captain ... 16

2.5.4. Bushboy ... 17

2.5.5. Hostess ... 17

2.6. Hubungan Restoran Dengan Bagian Lain Yang Ada di Hotel ... 17

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL GRAND ASTON CITY HALL MEDAN 3.1. Sejarah Berdirinya ... 20

3.2. Klasifikasi Hotel... 22

3.2.1. Berdasarkan Komponen Harga Kamar ... 22

3.2.2. Size ... 23

3.2.3. Berdasarkan Lokasi ... 23

3.2.4. Berdasarkan Lamanya Buka ... 23

3.2.5. Berdasarkan Kelas ... 23

3.2.6. Location ... 24

3.3. Fasilitas Yang Dimiliki ... 24

3.3.1 Room ( Kamar ) ... 24

(10)

3.3.5 D-Heritage ... 26

3.3.6 Demitasse ... 26

3.3.7 Gym Fitness Center ... 26

3.3.8 Tdjuana Poll Side ... 27

3.3.9 Mahogani Grand Ballroom ... 27

3.3.10 Metting Room ... 27

3.3.11 Money Exchange ... 27

3.3.12 Other Facilities ... 28

3.4 Sturuktur Organisasi Hotel Grand Aston Medan ... 28

BAB IV : STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN PADA JI LONG CHINESE RESTAURANT DI HOTEL GRAND ASTON CITY HALL 4.1. Ruang Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab Pramusaji Dalam Pelayanan ... 29

4.2. Kegiatan Pramusaji Meningkatkan Kemampuan dan Keterampilan ... 32

4.2.1. Training ( Pelatihan ) ... 32

4.2.2 Pertemuan ( Briefing ) ... 33

4.3. Upaya Waiter / ess Mengatasi Kendala Dalam Pelayanan ... 34

4.4 Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Makanan dan Minuman Pada Ji Long Chinese Restaurant di Hotel Grand Aston City Hall Medan ... 35

4.4.1 Sikap Dalam Pelayanan ... 35

(11)

4.4.3 Memberikan Potongan Harga ( Discount ) ... 36

4.4.4 Menangani Keluhan Tamu ( Complain ) ... 36

4.4.5 Pemasaran Relasional... 38

BAB V : PENUTUP

5.1 Kesimpulan ... 39

5.2. Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(13)

ABSTRAK

STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN PADA JI LONG CHINESE RESTAURANT DI HOTEL

GRAND ASTON CITY HALL MEDAN

Ji Long Chinese restaurant menekankan kedisiplinan dalam job description

kepada pramusaji agar memberikan pelayanan yang baik kepada tamu. Selain itu, pramusaji harus fasih menggunakan bahasa inggris dengan baik untuk memperlancar komunikasi ketika memberikan pelayanan langsung kepada tamu asing. Hotel Grand Aston City Hall Medan mempunyai strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara: melaksanakan training, mengadakan briefing, memiliki sikap dalam pelayanan, mengenal kesukaan tamu, memberikan potongan harga, sigap menangani keluhan tamu, dan melakukan pemasaran rasional. Lokasi hotel Grand Aston City Hall Medan sangat strategis karena, dekat dengan bandara, tempat perbelanjaan, food center, tempat hiburan dan beberapa bank, sehingga tamu yang menginap di Hotel Grand Aston City Hall Medan mudah melakukan aktifitas. Penulis menggunakan data sekunder yang bersumber dari kepustakaan berupa buku. Selanjutnya digunakan data primer yang bersumber dari lapangan dengan mewawancarai Ji Long Chinese restaurant manager, pramusaji, captain dan tamu.

Keywords : Food and Beverage Service, Restoran, Pelayanaan Chinese Service Kepada Tamu, meningkatkan kualitas pelayanan pada

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Alasan Pemilihan Judul

Industri jasa perhotelan disebut juga hospitality industry yang menjual jasa pelayanan akomodasi, sedangkan makanan dan minuman sebagai sarana

pendukung di industri perhotelan. Sebuah perusahaan perhotelan dapat dikatakan

berhasil apabila pendapatan lebih besar didapat dari penjualan kamar daripada

penjualan makanan dan minuman.

Restoran adalah salah satu outlet pendukung dalam pelaksanaan food and beverage service. Dimana restoran adalah suatu outlet yang menjual makanan dan minuman untuk tamu hotel yang dikelola secara komersial. Tamu hotel yang

datang tentu mengharapkan pelayanan yang baik dan memuaskan, sedangkan

perusahaan mengharapkan keuntungan yang besar dari restoran. Pengunjung

restoran hotel bukan hanya dikhususkan kepada tamu hotel yang menginap, tetapi

juga kepada tamu yang tidak menginap di hotel tersebut.

Untuk itu, manajemen restoran hotel harus memiliki strategi pasar yang

meminimalkan food cost, tetapi dapat menambah keuntungan, dan sekaligus dapat melayani tamu yang cukup banyak dalam kurun waktu yang relatif singkat.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik melakukan pembahasan terhadap

hal-hal yang berkaitan dengan kualitas pelayanan makanan dan minuman, khususnya

(15)

Dengan demikian, penulis menyajikan kertas karya berjudul : “Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Makanan dan Minuman Pada Ji Long Chinese Restaurant di Hotel Grand Aston City Hall Medan“.

Mengingat kualitas pelayanan yang ditampilkan adalah “kunci utama

keberhasilan“ operasional pada Food and Beverage Department khususnya restoran, penulis tertarik membahas penyimpangan yang terjadi dan bagaimana

seharusnya pelaksanaannya pada Ji Long Chinese Restaurant sehingga dapat

meningkatkan minat tamu untuk mengunjungi dan menikmati fasilitas yang

tersedia dan demi tercapainya tujuan hotel dalam meningkatkan kualitas

pelayanan dan kepuasan tamu, serta pendapatan hotel.

1.2 Batasan Masalah

Agar penulisan kertas karya ini memperoleh hasil yang optimal, maka

perlu pembatasan masalah untuk lebih memperjelas tujuan penulisan. Adapun

batasan masalah dalam kertas karya ini adalah Bagaimana Strategi Operasional

Kualitas Pelayanan Food and Beverage Service, pada Ji Long Chinese Restaurant di Hotel Grand Aston City Hall Medan.

1.3 Tujuan Penulisan

Dalam penulisan kertas karya ini penulis mempunyai tujuan umum dan

(16)

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum yang akan dicapai penulis dalam penulisan kertas karya ini,

yaitu:

1. Memberikan kesempatan bagi penulis untuk mengembangkan suatu

gagasan dalam bentuk karangan ilmiah.

2. Dalam penulisan kertas karya ini, penulis diharuskan melakukan Praktek

Kerja Lapangan (PKL), dalam PKL tersebut mahasiswa dapat

membandingkan teori– teori yang diterima dari bangku kuliah dengan

keadaan sebenarnya di lapangan, lalu menggabungkannya dan

menyusunnya dalam bentuk sebuah karangan ilmiah.

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai oleh penulis dalam penulisan

kertas karya ini, yaitu:

1. Memenuhi salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan Studi

Diploma III pada Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Memperluas pengetahuan penulis sebagai insan pariwisata tentang

pengetahuan dan perkembangan industri perhotelan.

3. Mengembangkan kreativitas melalui pengalaman serta merangsang pola

fikir untuk dapat menghasilkan ide – ide cemerlang yang sangat berguna

baik diperguruan tinggi maupun professional di dunia pekerjaan yang

(17)

1.4 Metode Penelitian

Penulisan kertas karya ini berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian

terhadap objek yang diteliti agar dapat memberikan suatu fakta yang objektif.

Adapun metode yang digunakan penulis dalam penulisan kertas karya ini adalah :

1. Penelitian kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian dimana data-data yang diperoleh berasal dari buku,

majalah, koran dan sumber pustaka lainnya yang berhubungan erat dengan kertas

karya ini.

2. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian dimana data-data yang diperoleh langsung dari lapangan,

melalui dua cara yaitu:

a. Observasi (Praktek Kerja Lapangan)

Merupakan penelitian langsung yang dilakukan di lapangan dengan ikut

serta dalam operasional hotel khususnya restoran sehingga penulis dapat

mengetahui dengan jelas penerapan mutu pelayanan pada hotel tersebut.

b. Interview (wawancara)

Merupakan penelitian yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab

dengan manajemen terkait maupun staf yang ada di Ji Long Chinese

Restaurant Hotel Grand Aston City Hall Medan, mengenai

(18)

1.5 Sistematika Penulisan

Agar penulisan kertas karya ini tersusun secara sistematis, penulis

membaginya dalam lima bab yang bertujuan untuk memperoleh suatu susunan

yang lebih mudah diikuti dan dipahami. Masing – masing bab menjelaskan topik

yang berbeda – beda sesuai dengan judul yang tercantum pada setiap bab yang

akan diuraikan. Adapun sistematika penulisan kertas karya ini adalah sebagai

berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tahap pendahuluan dalam kertas karya berisi

tentang alasan pemilihan judul, batasan masalah, tujuan penulisan,

metode penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN TEORITIS

Tinjauan teroritis mengenai restoran, yaitu gambaran umum restoran

sebagai fasilitas hotel, fasilitas yang dimiliki restoran secara umum,

uraian tugas dan tanggung jawab, hubungan kerjasama antara restoran

dengan bagian lain yang ada di hotel, pengertian pelayanan, sistematika

pelayanan di restoran dan kualitas pelayanan sebuah restoran.

BAB III :GAMBARAN UMUM TENTANG HOTEL

Gambaran umum Hotel Grand Aston City Hall Medan, merupakan

tinjauan tentang Hotel Grand Aston Medan meliputi sejarah berdirinya

hotel, klasifikasi hotel, fasilitas – fasilitas yang dimiliki, dan struktur

(19)

BAB IV : PEMBAHASAN

Menjelaskan tentang Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan

Makanan dan Minuman pada Ji Long Chinese Restaurant di Hotel

Grand Aston City Hall Medan.

BAB V : PENUTUP

(20)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Gambaran Umum Restoran Sebagai Fasilitas Hotel

Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang di organisasi secara

komersial,yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya

baik berupa makanan maupun minuman.

Terdapat banyak defenisi mengenai restoran. Menurut Wojowasito dan

Poerwodaminto, yang dimaksud dengan design di dalam suatu restoran adalah rencana, maksud atau tujuan (Restoran & Segala Permasalahannya : 1999,

Marsum W. A). Jadi restoran sebenarnya adalah suatu bisnis yang direncanakan

dengan baik yang dimaksudkan dan ditujukan untuk suatu tujuan tertentu.

Dalam suatu restoran ada tiga macam design, yaitu how to run it, how to do it, dan how to get it. Bagaimana kita mengelolanya, bagaimana mengerjakannya dan bagaimana mendapatkannya.

Tujuan operasi restoran adalah untuk mencari untung sebagaimana

tercantum dalam definisi Prof. Vanco Christian dari School Hotel Administration

di Cornell University (Restoran & Segala Permasalahannya : 1999, Marsum W. A). Selain mencari untung, membuat puas para tamu pun merupakan tujuan utama

restoran. Dalam bisnis ini terjadi semacam barter antara pembeli dengan penjual,

dalam hal ini antara produk jasa dan uang. Barter ini tidak akan berjalan mulus kalau petugas - petugas yang akan menangani pelayanan tidak diseleksi secara

(21)

dengan teliti serta dipersiapkan dengan sepenuh hati. Ingatlah bahwa restoran

mempunyai tujuan untuk mengejar keuntungan demi kelangsungan hidup usaha

tersebut.

Pada dasarnya restoran yang ada di dalam sebuah hotel dapat dikelompokkan

dalam tiga bagian besar yaitu :

1. Formal Dining Room

merupakan high class restoran dalam sebuah hotel, diciptakan sedemikian eksklusif biasanya digunakan untuk jamuan makan lengkap dan resmi (formal),

diikat dengan aturan service yang baku dan tamu-tamu yang datang harus

memakai pakaian lengkap (full dress). Restoran ini begitu mewah dan mahal sehingga tamu-tamu tertentu saja yang dapat menikmati hidangan tersebut.

Contoh formal dinning room di hotel adalah dinning room, super club dan grill room.

2. Informal dining room

Industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial

dan profesional dengan lebih mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan

dan percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan.

3. Special Restaurant

Industri para pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial

dan profesional dengan menyediakan makanan khas dan diikuti dengan sistem

(22)

2.2 Konsep Kualitas Pelayanan Hotel

Konsumen pada jaman sekarang adalah konsumen yang kritis dan sangat

berhati-hati dalam membelanjakan uangnya. Mereka mempertimbangkan banyak

faktor untuk memilih sebuah product atau jasa perhotelan. Kualitas pelayanan menjadi hal yang mempengaruhi loyalitas pelanggan dan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan, hotel harus menerapkan program pemasaran relasional,

penerapan program pemasaran relasional ini diharapkan mampu membuat

pelanggan menjadi setia, sehingga hubungan yang terjadi tidak hanya hubungan

antar penjual dan pembeli, tapi lebih mengarah pada hubungan sebagai mitra.

2.2.1 Self Service (Pelayanan Sendiri)

Pelayanan makanan dan minuman dengan metode pelayanan sendiri (self service) dapat diartikan sebagai suatu jenis pelayanan makanan dan minuman dimana para waiter/ess tidak mendatangi meja untuk menyajikan makanan dan

minuman yang dipesan oleh tamu, melainkan tamu mengambil sendiri makanan

dan minuman yang disajikan dan membawanya ke meja makan, setelah tamu

selesai makan dan minum barulah waiter/ess mengangkat perlengkapan makanan

dan minuman yang kotor (clear up) misalnya self service (pelayanan sendiri) adalah buffet service, take away service.

2.2.2 Waiter Service (Pelayanan Pramusaji)

Metode pelayanan melalui waiter/ess yaitu penyajian makanan dan

minuman, dengan mengantar makanan dan minuman yang dipesan oleh tamu ke

meja tamu atau ke tempat dimana tamu berada dan pelayanan ini juga disebut

(23)

pelayanan makanan dan minuman melalui waiter/ess adalah kecepatan dalam

mentransfer makanan dan minuman dari dapur ke meja tamu dan menyajikan

setiap jenis makanan dan minuman dengan peralatan dan meletakkannya dengan

prosedur yang benar. Metode pelayanan pramusaji (waiter/ess service) adalah suatu pelayanan table service yang dibedakan menjadi empat jenis yaitu :

A. American service

Sistem pelayanan yang paling praktis tidak mempergunakan banyak personil,

umumnya pemorsian makanan di lakukan di dapur. Jenis pelayanan ini

disebut juga dengan ready on the plate service atau quick service sebab yang diutamakan adalah pelayanannya yang cepat.

B. English Service

Ke-khasan yang menonjol dari pelayanan ini adalah makanan sudah

dipersiapkan dan dibawa ke meja tamu dengan menggunakan serving plater

atau serving bowls. Host yang bertanggung jawab pada pelayanan memotong daging, mengatur hidangan kemudian mengedarkannya ke semua tamu atau

tamunya dapat mengambil sendiri.

C. Russian service

Disebut juga dengan platter service, merupakan suatu jenis pelayanan dasar dan sangat terkenal pada hotel berkelas Internasional. Pada Russian Service

semua makanan sudah matang dan dihiasi dari dapur, para pelayanan

(24)

D. French Service

Bentuk service ini bisa juga dinamakan dengan gueridon service atau

continental service. Makanan dapat di masak di depan tamu kemudian dihidangkan di platter diperlihatkan kepada tamu sebelum disajikan kemudian diletakkan di atas kereta dorong dan chief de rang memindahkan ke piring tamu yang di bantu oleh commis de rang. Pelayanan jenis ini menempati urutan pertama, merupakan kombinasi antara Russian Service

dengan American Service.

2.2.3 Special Service (Pelayanan Special / Khusus)

Pelayanan spesial/khusus adalah pelayanan restoran yang menyajikan

makanan khas dan diikuti dengan sistem penyajian yang khas dari suatu negara

tertentu, seperti restoran Chinese,Jepang, Korea, Italy, dan sebagainya.

2.3 Klasifikasi Metode Pelayanan di Restoran

Pada dasarnya metode pelayanan makanan dan minuman direstoran dibagi

menjadi tiga yaitu, Self Service (melayani sendiri), waiter/ess service (pelayanan pramusaji) dan special service (pelayanan khusus). Pelayanan jasa hotel tidak terlepas dari contact personal yang sangat penting dalam menentukan karakter pelayanan, setiap perusahaan memerlukan service excellence (pelayanan yang unggul), yakni suatu sikap atau cara karyawan (waiter/ess) dalam melayani tamu secara memuaskan. “ Secara garis besar ada 4 (empat) unsur pokok dalam konsep

(25)

Keempat komponen tersebut merupakan satu kesatuan pelayanan yang

terintegrasi, maksudnya pelayanan atau jasa menjadi tidak excellence bila ada komponen yang kurang. Untuk mencapai tingkat excellence setiap waiter/ess harus memiliki keterampilan tertentu dan caranya berpenampilan baik dan rapi,

bersikap ramah, memperlihatkan gairah kerja dan sikap selalu siap untuk

melayani, tenang dalam bekerja, tidak tinggi hati karena merasa dibutuhkan,

menguasai pekerjaannya yang berkaitan pada bagian atau departemennya maupun

bagian lain, mampu berkomunikasi dengan baik, dapat memahami bahasa isyarat

(gesture), dan memiliki kemampuan menangani keluhan tamu secara profesional. Kualitas pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan

tamu serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.

2.4 Fasilitas yang Dimiliki Sebuah Restoran Secara Umum

Restoran adalah ruangan yang dijadikan sebagai sarana perjamuan umum

di hotel. Dalam sebuah restoran harus tersedia perlengkapan dan peralatan dalam

jumlah yang memadai yang akan menunjang kelancaran operasional di restoran,

serta mempunyai mutu dan penampilan yang baik karena citra restoran dapat

dibangun melalui kualitas perlengkapan dan peralatan yang disediakan.

Tanpa adanya perlengkapan dan peralatan, restoran tidak bisa memenuhi

kebutuhan makanan dan minum tamu. Agar kualitas pelayanan tetap terjaga

(26)

shaker,napkin,sugar bowl & sugar spoon,tootholder); peralatan makan (silver ware,china ware,glass ware); Linen meja makan (moulten,place mats, tablecloth, guest napkin, skirting, cleaning towels). Fasilitas yang di gunakan di restoran

umum adalah:

1. Perlengkapan Restoran

a. Meja dengan berbagai ukuran dan bentuk yang bervariasi.

b. Kursi yang disesuaikan dengan jenis restoran.

c. Side stand/board adalah perlengkapan yang berbentuk meja atau lemari/rak. Fungsinya sebagai alat bantu pelayanan yaitu tempat

penyimpanan alat-alat pelayanan dan bumbu-bumbu. Memiliki banyak

kotak atau laci sehingga peralatan dapat disimpan sesuai kelompoknya.

d. Dispencer counter berupa sebuah meja panjang (counter desk) yang biasanya diletakkan ditempat yang strategis disudut ruangan restoran.

Fungsinya tempat menyimpan berbagai peralatan juga di gunakan tempat

meletakkan sementara makanan yang baru diterima dari dapur atau

meletakkan peralatan kotor sebelum di kirim ke diswashing area.

(27)

2. Perlengkapan Meja Makan (Table Accessories)

Yang termasuk perlengkapan meja makan ini adalah salt and pepper shaker,

ashtray, flower vase, table number, cremer/milk jug, napkin, sugar bowl & sugar

spoon, tootholder, candle holder, jam dish and spoon.

3. Peralatan Makan (Equipment)

a. Silver ware adalah peralatan makan yang terbuat dari bahan perak atau stainless steel, bentuknya berupa sendok makan, garpu, pisau makan dan

lain-lain

b. China Ware yaitu peralatan makan yang bisanya terbuat dari bahan keramik atau porselin. Alat ini berupa piring (plate), cangkir (cup) sauce disk,coucer dan lain-lain

c. Glass Ware adalah peralatan yang terbuat dari bahan kaca seperti gelas.

4. Linen Meja Makan

a. Moulten / Silencer

• Agar permukaan meja tidak rusak akibat hidangan yang disajikan

dalam keadaan panas.

• Meredam bunyi yang timbul akibat terbenturnya alat makan dengan

permukaan meja.

• Agar permukaan meja terhindar dari noda akibat sauce yang tumpah

(28)

e First towel : Fungsi utama untuk membersihkan muka selesai makan.

2.5 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Sesuai dengan organisasi restoran, maka setiap karyawan sudah ditentukan

jenis pekerjaannya dan masing-masing harus menyelesaikan pekerjaannya serta

membantu pekerjaan karyawan lain apabila memungkinkan. Jenis pekerjaan

ditetapkan berdasarkan jabatan dalam organisasi serta keterampilan tertentu, yaitu:

Restoran manager yang bertugas memberikan bimbingan kepada bawahannya

serta menyelenggarakan training course; Head waiter/ess bertanggung jawab atas kelancaran operasional; Captain tugasnya mengatur persiapan kerja dan

pelaksanaan operasional; waiter/ess tugasnya mempersiapkan service equipment; Busboy tugasnya clear-up dan set-up. Pernyataan di atas diperjelas menurut

pendapat Marsum W.A (1993 : 81-100), mengatakan, ada beberapa tugas dan

tanggung jawab karyawan restoran yaitu:

2.5.1 Restaurant Manager

Restaurant Manager mengepalai seluruh operasi dari semua restoran atau outlet yang ada disuatu hotel, atau pimpinan tertinggi di suatu restoran di luar

hotel. Secara garis besar, tugas – tugas seorang Restaurant Manager adalah : 1. Mengontrol seluruh personalia restoran.

2. mengontrol jam kerja atau absensinya.

3. Selalu menjaga mutu pelayanan dan konsistensi.

(29)

2.5.2 Head Waiters dan Asistant

Tugas dan tanggung jawab seorang Head Waiters dan Asistant: 1. Bertanggung jawab atas semua tingkat pelayanan.

2. Memelihara ruangan restoran agar tetap bersih, nyaman, rapi, dan menarik.

3. Sebelum dining room buka, sebagian besar peralatan restoran harus dikontrol dan diperhatikan.

4. Apabila head waiters tidak masuk kerja semua pekerjaan di limpahkan kepada assistant head waiters

5. Menerima informasi penting baik dari chef maupun dari restaurant

manager

6. Menerima pembukuan atau pesanan tempat pada special event, tamu – tamu penting atau VIP Guests.

7. Menentukan tempat untuk tamu – tamu rombongan ataupun VIP Guests. 8. Mengatur para Captain, Waiters serta Busboy pada station masing –

masing.

9. Menangani keluhan tamu yang merasa tidak puas terhadap pelayanan yang

diberikan.

2.5.3 Captain

Tugas dan tanggung jawab seorang captain di dalam restoran adalah:

1. Mengatur persiapan kerja dan pelaksanaan operasional

(30)

4. Bertanggung jawab atas kelancaran operasional, mengawasi jalannya

service secara keseluruhan.

5 Bertanggung jawab kepada head waiter

6 Menangani dan menyelesaikan complain tamu.

2.5.4 Bushboy

Bertugas membantu waiter dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari di restoran, restoran, terutama pada waktu persiapan (mise en place), mengangkat piring kotor, maupun mengambil makanan dari dapur.

2.5.5 Hostess

Bertugas sebagai nyonya rumah atau greeter demean tugas menyambut tamu yang datang ke restoran, mulai dari mengucapkan salam, membimbing tamu ke

meja, membantu tamu duduk, dan mengantar tamu meninggalkan restoran sampai

ke pintu.

2.6 Hubungan Restoran Dengan Bagian Lain yang Ada di Hotel

Sebuah restoran dalam hotel tidak dapat bekerja sendiri tanpa adanya

dukungan langsung maupun tidak langsung dengan bagian-bagian lain di dalam

hotel. Kerja sama yang dimaksudkan meliputi kerjasama dengan bagian lain yaitu

: Dapur hotel(kitchen) yang mengolah makanan yang akan disajikan atau dijual di restoran; Front office (kantor depan hotel) sangat berhubungan erat dengan restoran karena tamu-tamu yang menginap dihotel biasanya menggunakan

fasilitas restoran untuk kebutuhan makan dan minum, untuk pembayarannya

(31)

linen (table cloth, guestnapkin) yang digunakan; stewarding yang mensuplai alat-alat makan yang bersih; accounting akan memberikan data keuangan dari Food and Beverage Department; Engineering and maintenance bekerja sama apabila ada peralatan restoran mengalami kerusakan teknis; personal department yang mengatasi masalah personal Food and Beverage Department; purchasing yang mengolah pembelian barang-barang restoran; Marketing and Sales Promotion Department bekerja sama mengenai sales promotion. Penjelasan hubungan restoran dengan bagian lain yang ada di hotel diperjelas menurut Sri

Sulastriningrum (2000 : 89-90), mengatakan :

A. Kitchen (Dapur)

Bagian dapur yang menyiapkan dan mengolah makanan yang akan disajikan atau

dijual di restoran.

B. Front Office (Kantor Depan Hotel)

Tamu-tamu yang menginap dihotel biasanya menggunakan fasilitas restoran untuk

kebutuhan makan dan minum untuk pembayarannya dapat dilakukan ke rekening

kamar dan baru dibayarkan pada saat check out (c/o). Front Office juga dapat memberikan informasi mengenai jumlah tamu yang ada demikian juga dengan

tamu penting dan group sehingga segala permasalahan mengenai meals tamu dapat segera di tanggulangi dan dipersiapkan.

C. House Keeping (Tata Graha)

(32)

D. Stewarding

Bagian ini selalu mensuplai alat-alat makan dan alat saji yang bersih setiap habis

makan.

E. Accounting

Departemen ini akan memberikan laporan serta data-data mengenai keuangan dari

Food and Beverage Department. Berdasarkan data ini akan dapat menganalisa untung rugi operasionalnya.

F. Engineering and Maintenance

Bekerja sama apabila ada peralatan dari restoran mengalami kerusakan teknis

seperti mati lampu, alat pendingin mengalami kerusakan, meja dan kursi yang

rusak.

G. Personal Department

Menyangkut masalah personal Food and Beverage Department seperti mutasi, promosi jabatan, gaji dan lain sebagainya.

H. Purchasing

Bagian ini mengelolah pembelian barang-barang restoran untuk keperluan

sehari-hari seperti bahan makanan bumbu-bumbu dan lain-lain.

I. Marketing and Sales Promotion Department

Bekerjasama mengenai sales ataupun promosi dari produk-produk yang dijual

(33)

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL

GRAND ASTON

MEDAN CITY HALL MEDAN

3.1 Sejarah Berdirinya

Tiba di Indonesia pada tahun 1997, Aston International yang dipimpin oleh Charles Brookfield pada awalnya berkonsentrasi pada hotel pusat kota,

apartemen dan manajemen properti. Berpegang pada keyakinan Aston

International dalam manajemen perubahan, Aston International merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang mendefinisi ulang konsep serviced apartment menjadi hotel harian dan fasilitas tinggal lama.Sebuah strategi yang mendefinisikan kembali industri Service apartment dan ditandai Aston sebagai perusahaan yang tidak hanya ingin memainkan permainan mereka ingin

mengubah cara permainan ini dimainkan. Dari saat kedatangan saat

keberangkatan, tamu sadar dan tidak sadar di perkenalkan ke sebuah resort atau

vila pengalaman liburan yang telah dipikirkan dengan matang dan cermat

direncanakan untuk memberi mereka rasa keseluruhan kebahagiaan dan

kesejahteraan selama mereka tinggal.

(34)

industri dan masa depan rencana untuk ekspansi ke kota-kota Asia lainnya,

Dengan rekam jejak yang terbukti sukses, sikap positif dan ambisi tidak pernah

berakhir menjadi universal diakui sebagai pilihan perusahaan manajemen

perhotelan di Asia Pasifik masa depan untuk Aston International. Hotel Grand Aston Medan

Hotel Grand Aston Medan di bangun oleh lima orang pemilik saham yaitu

Mr.Ali besar,Mr. Ali jhonson,Mr.Darsono hadi, Mr.Hartanto bunahar dan Mr.

Yogi asimin, hotel tersebut di bangun dengan waktu yang lumayan lama di mana

di butuhkan rancangan yang sempurna untuk menjadikan Hotel Grand Aston

sebagai hotel berbintang lima di kota Medan,

Berdiri didekat bank Indonesia dengan ikon

balai kota medan tempo dulu,dengan dua bangunan bangunan pertama adalah

hotel grand aston dan bangunan kedua adalah Apartement City Hall,di kenal sebagai salah satu hotel terbaik di kota Medan, hotel tersebut dibangun dengan

gaya bangunan Amerika dengan gaya arsitekture yang indah dan unik yang

merupakan pembeda dari bangunan – bangunan hotel yang ada di kota Medan.

Dan Sejak peresmian pada tanggal 16 januari 2010, Hotel Grand Aston

Medan telah berhasil menempatkan dirinya sebagai salah satu pesaing utama

industri perhotelan di kota Medan, dengan berbagai penghargaan yang telah di

terima.

Hotel Grand Aston mempunyai (visi),Menjadi hotel pilihan terbaik di kota Medan, yang siap dan tanggap terhadap segala persaingan, yang mana dalam

seluruh kegitanya senantiasa memperhatikan keinginan dan kebutuhan, seta

(35)

Dengan (Misi) menjadikan GACH sebagai market leader pada tahun 2013,meningkatkan standarisasi produk dan pelayanan memperkuat penetrasi

pasar dengan cara meningkatkan kualitas dan kuantitas serta aktif melakukan

inovasi atas product packages, menciptakan customer loyality bukan customer service, fokus pada pemantapan diri sendiri serta selalu meningkatkan sikap saling memiliki dan saling membutuhkan antara pengusaha ,pekerja dan customer.

Dengan semakin banyaknya investasi dibidang perminyakan, perkebunan

dan industri lainnya di Sumatera Utara maka diharapkan kota Medan akan banyak

dikunjungi busineesman, expert, tourist dan sebagainya. Pengunjung-pengunjung ini tentunya membutuhkan fasilitas-fasilitas akomodasi dan hotel ini memegang

peranan sebagai badan usaha yang menyediakan fasilitas tersebut. Sampai saat ini,

disamping perbaikan mutu operasional juga ditingkatkan service agar dapat menarik perhatian dan menyenangkan tamu-tamu yang menginap di hotel ini

mulai dari check in sampai check out.

3.2 Klasifikasi Hotel

Beberapa Klasifikasi Hotel Grand Aston Medan :

3.2.1 Berdassarkan Komponen Harga Kamar

Ditinjau dari komponen harga kamar, Hotel Grand Aston Medan

(36)

3.2.2 Size

Melihat ukuran hotel dan jumlah kamar sebanyak 207 kamar, maka

sehingga hotel ini dapat digolongkan kedalam Above Average Hotel. Kamar-kamar tersebut dibagi-bagi sesuai dengan tipe Kamar-kamarnya, yaitu :

1. Deluxe room (king/twin)

Apabila dilihat dari lokasi Hotel Grand Aston Medan didirikan maka hotel

tersebut diklasifikasikan sebagai City Hotel, sebab hotel tersebut terletak di jantung kota atau di tengah kota.

3.2.4 Berdasarkan Lamanya Buka

Hotel Grand Aston Medan beroperasi sepanjang tahun, tidak ada sela

untuk berhenti sehingga hotel ini dimasukkan ke dalam jenis hotel All Year Around.

3.2.5 Berdasarkan Kelas

Hotel di Indonesia digolongkan menjadi dua jenis, yaitu hotel melati dan

(37)

melati tiga. Sedangkan hotel berbintang di klasifikasikan menjadi hotel bintang

satu, bintang dua, bintang tiga, bintang empat dan bintang lima.

Penggolongan hotel di Negara ini didasarkan pada tiga kriteria yaitu;

fisik, operasional/ manajemen, dan pelayanan. Hotel Grand Aston Medan

termasuk hotel berbintang lima.

3.2.6 Location

Hotel ini terletak di Jantung kota medan, maka Hotel Grand AstonMedan

ini dapat digolongkan kedalam City hotel. Kondisi lokasi seperti ini memungkinkan tamu-tamu yang menginap untuk mencapai lokasi yang ingin

dituju dengan mudah, ataupun mengadakan pertemuan bisnis dengan secara

langsung lebih cepat.

3.3 Fasilitas Yang Dimiliki

Hotel Grand Aston Medan merupakan salah satu asset kepariwisataan

Sumatera Utara yang berpredikat hotel berbintang lima. Tata letak yang stategis di

pusat kota Medan sangat menguntungkan dalam kegiatan operasionalnya. Adapun

fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh Hotel Grand Aston Medan adalah sebagai

berikut :

3.3.1 Room (Kamar)

Hotel Grand Aston Medan memiliki 207 kamar dimana kamar-kamar

(38)

Adapun type-type kamar tersebut dapat dilihat pada klasifikasi hotel

menurut jumlah kamar (Size). Kesemua harga kamar tersebut sudah termasuk 10%

service dan 11% Government Tax (Pajak pemerintah)

3.3.2 Spoon Dining Restaurant

Menyajikan makanan Indonesia dan Eropa untuk breakfast, lunch dan

dinner ini buka 24 jam dengan sistem penyajian dilaksanakan buffet/prasmanan, yaitu tersedianya beberapa jenis makanan yang dapat dipilih oleh tamu sesuai

dengan seleranya. Dan penyedian makanan ini ada juga yang ala carte menu dan set group untuk tamu group. Meskipun spoon dining ini buka 24 jam bukan hanya menyediakan buffet terus menerus tetapi juga menyediakan ala carte sistem buffet

ini selalu diadakan pada saat breakfast karena tamu hotel biasanya makan di restoran sehingga dengan mengadakan buffet ini menambah daya tarik agar tamu makan di tempat ini, juga memudahkan penyajiannya, dan service. Untuk lunch

dan dinner dapat diadakan buffet jika ada pesanan dari tamu group.

3.3.3 Room Service

Room Service berusaha untuk melayani pemesanan makanan dan minuman ke kamar-kamar tamu dan operasional selama 24 jam. Dalam setiap kamar

tersedia Room Service Menu, sehingga tamu dapat memilih makanan sesuai dengan seleranya.

3.3.4 Ji Long Chinese Restaurant

(39)

warna cirri khas restoran tersebut. Restoran ini di buka dari jam 11.00 s/d 14.30

WIB untuk lunch, sedangkan untuk dinner dibuka jam 18.30 s/d 22.00 WIB dengan kapasitas 120 pax.

Gambar 1.1 Ji Long Chinese testaurant

3.3.5 D-Heritage

Tempat ini adalah tempat balai kota Medan zaman dahulu yang di ubah

menjadi ruang makan dan cofee break dengan suasana tempo dulu menyajikan aneka jenis kue –kue khas kota Medan.

3.3.6 Demitasse

Demitasse bar ini menyediakan minuman beralkohol dan tidak beralkohol. Tamu dapat memesan makanan Indonesian food, sehingga tamu dapat menikmati makan dan minum sambil menonton televisi atau mendengarkan musik.

(40)

aerobic untuk meningkatkan tingkat kebugaran dan kesehatan yang dimana Gedung olahraga ini dilengkapi dengan alat-alat olahraga yang modern.

3.3.8 Tdjuana Poll Side

Tdjuana poll side adalah fasilitas kolam renang yang berada di lantai 3, menyediakan fasilitas-fasilitas yang terbaik yang memanjakan tamu yang

menggunakan kolam renang.

3.3.9 Mahogani Grand ballroom

Mahogani Grand ballroom adalah adalah ruangan yang di gunakan untuk acara-acara besar ,misalnya Acara wedding, launching, dan pertemuan besar. di mana kapasitas nya mencapai 1100 orang.

3.3.10Metting Room

Selain mahoghani Grand ballroom Hotel Grand Aston City Hall Medan menyediakan tempat untuk meeting room dengan kapasitasnya,yaitu:

Cypress 1 : 500 pax

Cypress 2 : 300 pax

Rosewood 1 : 200 pax

Rosewood 2 : 200 pax

Sandalwood : 150 pax

3.3.11 Money Exchange

Adalah fasilitas tempat penukaran mata uang ,di lakukan penukaran mata

(41)

3.3.12 Other Facilities

Adapun fasilitas lain yang di sediakan oleh hotel Grand Aston Medan

adalah the shopping arcades, car rental service,non-smoking floors, sleep concierge, concierge service, conference center with break out rooms , complimentary refreshment drink at lobby, beauty salon ,convenience store, free WIFI, laundry and dry cleaning ,dental clinic, 24 hour doctor on call, 24 hour guarded covered car park, business center dan kiddies towel.

3.4 Struktur Organisasi Hotel Grand Aston Medan

Sebagaimana layaknya sebuah badan usaha komersial, maka hotel juga

harus dikelola berdasarkan struktur organisasi pada umumnya adalah meliput

pengelompokan bidang kerja, hubungan antara bidang-bidang kerja, hubungan

antara atasan dengan bawahan yang ada dan telah ditunjuk untuk menangani

pekerjaan tertentu.

Hotel Grand Aston Medan sebagai sebuah perusahaan yang bergerak

dibidang perhotelan juga mempunyai struktur organisasi. Semua departemen yang

ada di Hotel Grand Aston Medan dikoordinasi dan dikendalikan oleh para

(42)

Bagian-bagian struktur organisasi H.O.D di Hotel Grand Aston Medan

adalah sebagai berikut:

General Manager EXCOM

Finance controller S&M Director Exe.Chef F&B Director Chief

Enginerring

IT Manager HRD Manager Executive housekeeper Front Office Manager ( Head of Department )

( Asst Head Of Department )

(43)

BAB IV

STRATEGI MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN

MAKANAN DAN MINUMAN PADA JI LONG CHINESE

RESTAURANT DI HOTEL GRAND ASTON CITY HALL

MEDAN

4.1 Ruang Lingkup Tugas dan Tanggung Jawab Pramusaji Dalam Pelayanan

Pramusaji merupakan salah satu ujung tombak dalam sistem pelayanan

makanan dan minuman. Pekerjaan dalam bidang Food & Beverage Service

merupakan kegiatan yang berantai dan saling berkaitan. Untuk itu dalam kegiatan

Food & Beverage Service, setiap pramusaji dituntut untuk selalu bersifat

coorperative dan concentious. artinya, selalu mengutamakan kerjasama serta memiliki sifat yang teliti.

Tugas utama seorang pramusaji adalah melayani pesanan makanan dan

minuman yang diinginkan oleh tamu. Selain itu pramusaji, juga harus

melaksanakan tugas yang berhubungan dengan tugas utama, yaitu :

1. Mempersiapkan service equipment.

2. Melaksanakan clear-up.

(44)

Setiap pramusaji juga harus bertanggung jawab atas seluruh kebersihan

dan keselamatan dirinya, lingkungan serta area kerja pelayanan.

Maka tanggung jawab seorang pramusaji adalah sebagai berikut :

a) Bertanggung jawab kepada restaurant manager.

b) Bertanggung jawab atas keberhasilan dan kerapian area kerja di restoran.

c) Bertanggung jawab atas inventaris peralatan dan perlengkapan pelayanan.

Untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap tamu di Ji Long Chinese Restaurant, pramusaji melakukan beberapa langkah mulai dari datangnya sampai pulang, tamu mendapatkan pelayanan yang intensive. Adapun langkah-langkah

yang harus dilakukan oleh pramusaji adalah :

1. Saat tamu masuk ke restoran, ia disambut oleh penerima tamu (restaurant hostess).

2. Tamu diantar ke meja yang sudah dipesan (reserved) atau meja yang diinginkan oleh tamu (bila tamu belum memesan tempat). Membantu tamu

menarik kursi ketika ia akan duduk.

3. Seorang captain menghampiri tamu dan mengorder makanan dan minuman kepada tamu.

4. Lalu menu makanan dan minuman yang di pesan tamu di masukkan ke dalam

captain order lalu di berikan kepada Chinese kitchen

(45)

6. Lalu makanan pembuka masuk dan di hidangkan kepada tamu ,pada saat

meletakkan makanan ke lazy susan, nama makanan harus di sebut terlebih dahulu.

7. Setelah itu waiter selalu memperhatikan tamu ,dan mengisi tea cup yang kosong milik tamu.

8. Lalu makanan ke dua masuk berupa soup dan di letakkan di atas lazzysusan, lalu seorang waiter menanyakan kepada tamu apakah soup nya mau di bagi ke dalam bowl kecil atau di letakkan satu tempat.

9. Setelah soup nya habis, waiter melakukan clear up piring kotor dan tempat soup yang sudah habis, lalu mengganti dengan piring tamu.

10. Lalu waiter juga selalu memperhatikan dan mengisi tea cup yang sudah kosong atau tea cup yang berisi sedikit minuman milik tamu.

11. Main course masuk lalu di hidangkan, biasanya makanan berupa ikan atau daging, apabila main course berupa mie atau nasi goreng maka akan di tanyakan dahulu kepada tamu apakah mau di bagi ke dalam bowl kecil atau satu tempat.

12. Setelah itu waiter stand bye di samping meja tamu, dan sesekali mengisi minuman pada tea cup yang kosong, mengganti piring tamu yang sudah banyak ampas makanan berupa tulang atau kulit ikan dengan dengan piring

baru.

(46)

spoon, dessert fork dan bnb plate jika perlu, atau tergantung menu dessert

yang di pesan.

14. Lalu dessert masuk,dan meletakkan di depan tamu dan menyebutkan nama

dessert tersebut.

15. Setelah itu apabila tamu meminta bill, maka waiter memintanya kepada casir lalu captain menghampiri tamu dan membawa bill.

16. Setelah proses pembayaran selesai, dan tamu akan pulang, waiter

mengucapakan terima kasih atau dengan salam Aston.

17. Pramusaji segera melakukan table setting kembali seperti semula.

4.2 Kegiatan pramusaji Meningkatkan Kemampuan dan Keterampilan

Adapun kegiatan pramusaji Ji Long Chinese restaurant untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya adalah sebagai berikut :

4.2.1 Training (Pelatihan)

Di Hotel Grand Aston City Hall Medan, setiap karyawan yang baru

pertama kali masuk dalam bekerja akan diberikan program pelatihan. Program

pelatihan berupa keterampilan yang berhubungan dengan berbagai pengetahuan

tentang pelayanan dan kepribadian pramusaji. Program pelatihan ini tidak juga

hanya untuk karyawan yang baru masuk, tetapi karyawan yang sudah lama

bekerja di Hotel Grand Aston City Hall Medan juga memperoleh pelatihan untuk

meningkatkan kualitas pelayanan yang akan diberikan kepada tamu. Program

(47)

cekatan dalam menyelesaikan pekerjaan serta dapat membuat pramusaji bekerja

secara efisien.

Dalam program pelatihan ini, setiap pramusaji akan diberikan penjelasan

mengenai fasilitas dan perlengkapan yang tersedia di Ji Long Chinese Restaurant

maupun diseluruh bagian hotel. Selain itu pramusaji juga dituntut untuk dapat

menjelaskan segala jenis menu yang tersedia di Ji Long Chinese restaurant agar tamu dapat memilih makanan dan minuman yang sesuai dengan keinginan

mereka. Dalam pelatihan ini pramusaji juga diajarkan bagaimana cara melayani

tamu berdasarkan sistem pelayanan yang ditetapkan di Hotel Grand Aston City

Hall Medan.

4.2.2 Pertemuan (Briefing)

Kepuasan yang diperoleh oleh tamu sangat erat kaitannya dengan

kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh setiap pramusaji. Karena

semakin baik pelayanan yang diberikan oleh pramusaji maka akan meningkatkan

income bagi restoran maupun hotel. Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan itu, maka Ji Long Chinese restaurant selalu mengadakan Pertemuan

(Briefing) yang biasanya dipimpin oleh Manager restoran ataupun Captain.

Briefing ini biasanya dilakukan pada pukul 17.30 wib . Di setiap briefing

akan dijelaskan bagaimana hasil kerja pramusaji pada saat restoran buka di siang

hari, hal-hal yang terjadi seperti kerusakan perlengkapan, kehilangan barang,

(48)

4.3 Upaya Waiter/ess Mengatasi Kendala dalam Pelayanan

Adapun upaya Ji Long Chinese restaurant di Hotel Grand Aston City Hall Medan untuk mengatasi kendala dalam pelayanan tersebut, yaitu :

1. Untuk menghindari kesalahan komunikasi dengan tamu yang tidak bisa

menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, biasanya pramusaji

melakukan komunikasi dengan bahasa tubuh (body language) ataupun bahasa isyarat dan juga tamu dapat menunjuk ke benda-benda yang diinginkannya.

2. Apabila terjadi kekurangan peralatan khususnya cutteleries, maka alternatif yang dilakukan pramusaji adalah mengambil cutteleries yang ada di banquet

ataupun Room Service sehingga kebutuhan tamu tetap terpenuhi.

3. Untuk mempercepat proses pelayanan, apabila ada tamu yang memesan

minuman alcohol maka pramusaji Ji Long Chinese restaurant akan menelpon pihak bar untuk membuat pesanan minuman tamu tersebut. Apabila pramusaji

di Ji Long Chinese restaurant tidak sempat mengambil ke bar karena restoran sedang sibuk maka karyawan bar akan mengantar pesanan tersebut ke Ji Long Chinese restaurant.

4. Untuk menutupi minimnya pramusaji yang ada di Ji Long Chinese restaurant

maka pihak restoran mengambil kebijaksanaan untuk mengambil beberapa

(49)

4.4 Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Makanan dan Minuman pada Ji Long Chinese Restaurant di Hotel Grand Aston City Hall Medan.

Setiap pelayanan yang diberikan oleh pramusaji Ji Long Chinese restaurant mempunyai tujuan untuk memberikan kepuasan kepada tamu. Siapapun pramusaji yang ada di restoran harus menyadari bahwa kepuasan tamu

merupakan hal terpenting yang harus dijangkau. Apabila setiap tamu yang datang

merasa puas, maka hal ini akan dapat mempengaruhi tamu tersebut untuk datang

kembali dan menikmati makanan dan minuman yang disediakan di restoran

sehingga dapat meningkatkan pendapatan hotel khususnya restoran.

Mengingat bahwa harga makanan dan minuman yang ada di Ji Long Chinese restaurant tidaklah murah, maka seorang pramusaji harus dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut seperti mengucapkan salam,

memberikan pelayanan dengan cepat, bersikap ramah dan lain-lain. Supaya tamu

merasa uang yang dikeluarkan tidak sia-sia dan kepuasan tamu dapat terpenuhi.

4.4.1 Sikap dalam pelayanan

Sikap adalah suatu hasil proses rasa dan pikiran manusia terhadap objek

tertentu, setelah memperoleh baik dari luar maupun dari dalam. Sikap sangat

relatif, tergantung kepada situasi dan objeknya. Sekalipun demikian, sikap dapat

dibentuk berdasarkan lingkungan tertentu. Pengaruh lingkungan yang secara

umum dapat membentuk sikap dan lingkungan, baik itu lingkungan keluarga

(50)

pelaksanaannya dilakukan secara sambil lalu saja. Pramusaji perlu memahami

kaidah-kaidah pelayanan tersebut.

4.4.2 Mengenal Kesukaan Tamu

Kesukaan dan selera tamu tidaklah sama baik soal makanan, minuman

maupun tempat mereka menikmatinya. Seperti tamu-tamu yang long stay ataupun berasal dari mancanegara kita dapat menawarkan menu-menu terbaik di restoran,

tetapi tidak menutup kemungkinan tamu memesan menu-menu lain yang

diinginkannya. Untuk tempat menikmatinya, ada tamu yang lebih suka duduk di

sofa ataupun di ruang makan utama (VIP) di Ji Long Chinese restaurant. Di sini dibutuhkan keahlian dan keterampilan pramusaji untuk menawarkan menu dan

tempat duduk bagi tamu tersebut.

4.4.3 Memberikan Potongan Harga ( Discount )

Pada Ji Long Chinese Restaurant di Hotel Grand Aston City Hall Medan biasanya discount diberikan pada tamu-tamu long stay yaitu tamu-tamu yang lama menginap di hotel ataupun yang sudah sering menginap di hotel misalkan staf

Bank permata ,PT Garuda Indonesia, Harley Davidson dan lain-lain. Nama tamu-tamu yang mendapatkan discount sudah diinformasikan oleh pihak hotel. Dalam hal ini diperlukan keahlian dan ketelitian dari seorang kasir sehingga tidak terjadi

kesalahan yang dapat merugikan pihak hotel ataupun tamu tersebut.

4.4.4 Menangani Keluhan Tamu (Complain)

Keluhan tamu yang timbul pada umumnya karena tamu tidak memperoleh

rasa puas baik itu kepuasan waktu, kepuasan pelayanan, kepuasan citra rasa

(51)

maupun kebutuhan emosionalnya, biasanya pelayanan yang lebih baik akan

mengurangi keluhan-keluhan yang timbul dari tamu

Di Ji Long Chinese restaurant keluhan-keluhan tamu biasanya terjadi apabila hotel sedang peak season. Banyaknya tamu yang menginap seperti tamu-tamu group atau rombongan, tamu-tamu long stay ataupun personal. Tamu personal dan

long stay terkadang merasa terabaikan karena sibuknya pramusaji dalam memberikan pelayanan kepada tamu rombongan.

Untuk itu, setiap pramusaji harus bisa meminimalkan complain yang datang dari tamu misalnya dengan cara memberikan pelayanan kepada tamu long stay dan personal yang dapat ditangani oleh captain sehingga semua kebutuhan tamu tetap terpenuhi dan kepuasan yang diharapkan oleh tamu dapat terwujud.

Adapun beberapa cara dalam menghadapi keluhan-keluhan (complain) tamu, yaitu dengan cara :

1. Menerima keluhan tamu dengan baik dan dengan memberikan alasan yang

dapat diterima oleh tamu agar restoran dapat meningkatkan kepuasan tamu

terhadap restoran.

2. Selalu berbicara dengan nada rendah, serta tetap sopan santun dalam

menghadapi semua keluhan tamu.

3. Jika terjadi kesalahan pada pelayanan, sebaiknya pramusaji langsung meminta

maaf kepada tamu dan akan memperbaikinya untuk kemajuan restoran.

(52)

5. Menindak lanjuti keluhan-keluhan tamu terhadap restoran untuk memberikan

kepuasan yang lebih bagi tamu.

Dengan adanya beberapa hal yang dilakukan oleh pramusaji di atas, itu dapat

meminimalkan keluhan-keluhan yang timbul dari setiap tamu yang datang ke

restoran dan tamu-tamu tersebut dapat memperoleh kepuasan dalam hal pelayanan

makanan dan minuman.

4.4.5 Pemasaran Relasional

Pemasaran relasional dilakukan agar pihak penjual dan pihak pembeli

semakin dekat, dan hal ini diharapkan mampu membuat pelanggan menjadi setia,

sehingga hubungan yang terjadi tidak hanya hubungan antar penjual dan pembeli,

(53)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan bab-bab yang telah penulis uraikan, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa Hotel Grand Aston City Hall Medan mempunyai

strategi operasional dalam meningkatkan kualitas pelayanan Food and Beverage Service di Ji Long Chinese Restautrant dengan cara :

1. Melaksanakan Training (pelatihan) bagi para pramusaji yang baru masuk. 2. Mengadakan Briefing (pertemuan) setiap pergantian hari sebelum restoran

beroperasi.

3. Pramusaji yang ada di Ji Long Chinese restaurant harus memiliki sikap dalam pelayanan ketika memberikan kepuasan kepada tamu.

4. Mengenal kesukaan tamu yang long stay ataupun berasal dari mancanegara, dengan menawarkan menu-menu terbaik di restoran .

5. Memberikan potongan harga (discount) kepada tamu long stay maupun tamu yang sering menginap di hotel.

6. Melakukan pemasaran rasional kepada tamu agar hubungan antar penjual dan

(54)

5.2 Saran

Pada kesempatan ini penulis juga ingin memberikan masukan atau saran

yang mungkin dapat menjadi pertimbangan bagi manajemen Hotel Grand Aston

City Hall Medan, yaitu :

1. Kerja sama antar Ji Long Chinese Restaurant dengan outlet – outlet pendukung lainnya harus terjalin harmonis untuk menciptakan kesuksesan dalam

pelayanan dan operasional.

2. Kurang-nya staff di Ji Long Chinese restaurant membuat sistem pelayanan (S.O.P) tidak bisa berjalan dengan lancar apabila hotel dalam keadaan ramai,

sehingga perlu di perhatikan demi menjaga kepuasan dan kenyamanan tamu

(55)

DAFTAR PUSTAKA

Soekresno.1996. Petunjuk Praktek Pramusaji Food & Beverage Service, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sugiarto,Endar. MM.1998. Pengantar Akomodasi Dan Restoran, Cetakan Kedua. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Mangkuwerdoyo, Sudiarto. 1999. Pengantar Industri Akomodasi Dan Restoran, Edisi Pertama. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

Mangkuwerdoyo, Sudiarto. 1999. Perkembangan Pengelolaan Industri Akomodasi & Restoran, Edisi Kedua. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI.

(56)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rinaldo S Hutagalung Tempat/Tanggal Lahir : Tarutung,03 Desember 1992 Agama : Kristen

Jenis Kelamin : Laki-Laki Tinggi Badan/Berat : 175 / 60 Kg Golongan Darah : O

Alamat : Jln.Ferdinand Lbn.Tobing No 114 ,Tatutung Email : rinaldo.hutagalung@rocketmail .com

No Telp/ HP : 081260328301

Pendidikan

Gambar

Gambar 1.1 Ji Long Chinese testaurant

Referensi

Dokumen terkait