• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode Simpleks dalam Bentuk Tabel (Simplex Method in Tabular Form) Materi Bahasan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Metode Simpleks dalam Bentuk Tabel (Simplex Method in Tabular Form) Materi Bahasan"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

TI2231 Penelitian Operasional I 1

Metode Simpleks dalam Bentuk Tabel (Simplex Method in Tabular Form)

Kuliah 04

Materi Bahasan

① Metode simpleks dalam bentuk tabel

② Pemecahan untuk masalah minimisasi

③ Masalah-masalah komputasi dalam metode simpleks

④ Penentuan basis layak

(2)

TI2231 Penelitian Operasional I 3

① Metode simpleks dalam Bentuk Tabel

Contoh Rumusan Masalah PL

Memaksimumkan Z = 3x1+ 2x2 dengan pembatas-pembatas:

x1+ 2x26 2x1+ x2 8 – x1 + x2 1 x2 2 x1≥ 0, x2≥ 0

(3)

TI2231 Penelitian Operasional I 5

Bentuk Kanonik

Memaksimumkan Z = 3x1+ 2x2 dengan pembatas-pembatas:

x1 + 2x2+ x3 = 6 2x1+ x2 + x4 = 8 – x1 + x2 + x5 = 1 x2 + x6= 2

x1 ≥ 0, x2≥ 0, x3≥ 0, x4 ≥ 0, x5≥ 0, x6 ≥ 0,

Representasi Tabel

untuk Solusi Basis Layak Awal

cB

3 2 0 0 0 0

Konstanta x1 x2 x3 x4 x5 x6

0 x3 1 2 1 0 0 0 6

0 x4 2 1 0 1 0 0 8

0 x5 -1 1 0 0 1 0 1

Basis cj

(4)

TI2231 Penelitian Operasional I 7

Nilai Fungsi Tujuan

konstanta dan

vektor dari

product

inner c

B

Z

 

0

2 1 8 6 0 , 0 , 0 ,

0 









Z

Pemeriksaan Optimalitas



 



 berkaitan dengan dalamsistemkanonik yang kolom dan

dari

j B j

j x

c uct

inner prod c

c

Nilai fungsi tujuan relatif (profit relatif /ongkos relatif ) untuk variabel non basis:

Kondisi optimal terjadi apabila semua nilai koefisien fungsi tujuan relatif untuk variabel non basis adalah tak positif [untuk masalah maksimisasi]

(5)

TI2231 Penelitian Operasional I 9

Nilai Fungsi Tujuan Relatif untuk Variabel Non Basis

 

3

0 1 2 1 0 , 0 , 0 , 0

1 3





c

 

2

1 1 1 2 0 , 0 , 0 , 0

2 2





c

Tabel 1 (awal)

cB

3 2 0 0 0 0

Konstanta x1 x2 x3 x4 x5 x6

0 x3 1 2 1 0 0 0 6

0 x4 2 1 0 1 0 0 8

0 x5 -1 1 0 0 1 0 1

Basis cj

(6)

TI2231 Penelitian Operasional I 11

Penentuan variabel yang masuk (entering variable)

• Variabel non basis yang dipilih untuk masuk ke basis (entering variable)  variabel yang memberikan peningkatan per unit pada Z yang terbesar., yaitu variabel non basis yang

mempunyai nilai fungsi tujuan relatif terbesar (paling positif untuk masalah maksimasi).

Penentuan variabel yang masuk (entering variable)

cB

3 2 0 0 0 0

Konstanta x1 x2 x3 x4 x5 x6

0 x3 1 2 1 0 0 0 6

0 x4 2 1 0 1 0 0 8

0 x5 -1 1 0 0 1 0 1

0 x6 0 1 0 0 0 1 2

3 2 0 0 0 0 Z = 0

Basis cj

c Baris

(7)

TI2231 Penelitian Operasional I 13

Penentuan variabel yang keluar (leaving variable)

• Untuk menentukan variabel basis yang akan diganti (leaving variable), aturan rasio

minimum (minimum ratio rule) digunakan untuk menentukan limit bagi tiap pembatas.

Penentuan variabel yang keluar (leaving variable)

Nomor baris Variabel basis Batas atas bagi x1

1 x3 6/1 = 6

2 x4 8/2 = 4 (minimum)

3 x5

(8)

TI2231 Penelitian Operasional I 15

Penentuan variabel yang keluar (leaving variable)

cB

3 2 0 0 0 0

Konstanta x1 x2 x3 x4 x5 x6

0 x3 1 2 1 0 0 0 6

0 x4 2 1 0 1 0 0 8

0 x5 -1 1 0 0 1 0 1

0 x6 0 1 0 0 0 1 2

3 2 0 0 0 0 Z = 0

Basis cj

c Baris

Tabel 2

cB

3 2 0 0 0 0

Konstanta x1 x2 x3 x4 x5 x6

0 x3 0 3/2 1 -1/2 0 0 2

3 x1 1 1/2 0 1/2 0 0 4

0 x5 0 3/2 0 1/2 1 0 5

0 x6 0 1 0 0 0 1 2

0 1/2 0 -3/2 0 0 Z = 12

Basis cj

c Baris

(9)

TI2231 Penelitian Operasional I 17

Penentuan variabel yang masuk (entering variable)

cB

3 2 0 0 0 0

Konstanta x1 x2 x3 x4 x5 x6

0 x3 0 3/2 1 -1/2 0 0 2

3 x1 1 1/2 0 1/2 0 0 4

0 x5 0 3/2 0 1/2 1 0 5

0 x6 0 1 0 0 0 1 2

0 1/2 0 -3/2 0 0 Z = 12

Basis cj

c Baris

Penentuan variabel yang masuk (entering variable)

cB

3 2 0 0 0 0

Konstanta x1 x2 x3 x4 x5 x6

0 x3 0 3/2 1 -1/2 0 0 2

3 x1 1 1/2 0 1/2 0 0 4

0 x5 0 3/2 0 1/2 1 0 5

Basis cj

(10)

TI2231 Penelitian Operasional I 19

Tabel 3 (Optimal)

cB

3 2 0 0 0 0

Konstanta x1 x2 x3 x4 x5 x6

2 x2 0 1 2/3 -1/3 0 0 4/3

3 x1 1 0 -1/3 2/3 0 0 10/3

0 x5 0 0 -1 1 1 0 3

0 x6 0 0 -2/3 1/3 0 1 2/3

0 0 -1/3 -4/3 0 0 Z = 122/3

Basis cj

c Baris

Output Tabel Simpleks dengan Software

(WinQSB) (1)

(11)

TI2231 Penelitian Operasional I 21

Output Tabel Simpleks dengan Software (WinQSB) (2)

② Pemecahan untuk masalah minimisasi

(12)

TI2231 Penelitian Operasional I 23

Masalah minimisasi (Minimization problem)

• Koefisien fungsi tujuan relatif memberikan informasi perubahan dalam nilai Z per satu unit peningkatan variabel non basis.

• Nilai yang negatif pada koefisien fungsi tujuan relatif untuk suatu variabel non basis

mengindikasikan bahwa jika variabel non basis dinaikkan justru akan menyebabkan penurunan pada nilai Z.

Masalah minimisasi (Minimization problem))

• Oleh karena itu, untuk masalah minimasi, hanya variabel non basis yang mempunyai koefisien fungsi tujuan relatif yang negatif saja yang memenuhi syarat sebagai calon variabel yang masuk basis (entering variable).

• Variabel yang masuk basis (entering variable) adalah variabel yang mempunyai koefisien fungsi tujuan relatif paling negatif.

• Sehingga kondisi optimalitas pada masalah minimasi terjadi apabila semua nilai koefisien fungsi tujuan relatif variabel non basis adalah tak negatif.

(13)

TI2231 Penelitian Operasional I 25

Masalah minimisasi (Minimization problem)

• Alternatif lain untuk memecahkan masalah minimasi adalah dengan mengkonversikannya menjadi masalah maksimasi dengan

memecahkan dengan metoda simpleks untuk masalah maksimasi..

• Konversi dilakukan dengan mengalikan fungsi tujuan untuk masalah minimasi dengan minus satu.

Masalah minimisasi (Minimization problem)

Meminimumkan Z = 4x1+ x2 dengan pembatas-pembatas:

3x1+ x2= 3 4x1+ 3x2≥ 6 x1 + 2x2 4 x1≥ 0, x2≥ 0

(14)

TI2231 Penelitian Operasional I 27

Masalah minimisasi (Minimization problem)

Memaksimumkan Z’ = -4x1- x2 dengan pembatas-pembatas:

3x1+ x2= 3 4x1+ 3x2≥ 6 x1 + 2x2 4 x1≥ 0, x2≥ 0

Masalah Minimisasi (Minimization problem)

Solusi optimal kedua permasalahan akan sama, tetapi nilai optimalnya berbeda dalam hal tanda.

Dengan kata lain:

Nilai minimum dari Z = - (Nilai maksimum dari Z’)

(15)

TI2231 Penelitian Operasional I 29

③ Masalah-masalah komputasi dalam metode simpleks

Masalah-masalah komputasi

• Nilai yang sama pada koefisien fungsi tujuan relatif yang terbesar  Pilih variabel non basis yang akan masuk (entering variable) secara sebarang.

• Nilai yang sama pada rasio minimum untuk dua atau lebih pembatas 

– Pilih variabel yang akan keluar (leaving variable) secara sebarang.

(16)

TI2231 Penelitian Operasional I 31

Masalah-masalah komputasi

• Solusi optimal alternatif (alternate optimal

solution)

• Solusi yang tak terbatas (unbounded solution)

Solusi optimum alternatif (Alternate optimum solution)

Memaksimumkan Z = 2x1+ 4x2 dengan pembatas-pembatas:

x1+ 2x25 x1+ x2 4 x1≥ 0, x2≥ 0

(17)

TI2231 Penelitian Operasional I 33

Bentuk kanonik

Memaksimumkan Z = 2x1+ 4x2 dengan pembatas-pembatas:

x1+ 2x2+ x3 = 5 x1+ x2 + x4= 4 x1≥ 0, x2≥ 0, x3 ≥ 0, x4≥ 0

Tabel 1

cB

2 4 0 0

Konstanta

x1 x2 x3 x4

0 x3 1 2 1 0 5

0 x4 1 1 0 1 4

Basis cj

(18)

TI2231 Penelitian Operasional I 35

Tabel 2 (Optimal)

cB

2 4 0 0

Konstanta

x1 x2 x3 x4

4 x2 1/2 1 1/2 0 5/2

0 x4 1/2 0 -1/2 1 3/2

0 0 -2 0 Z = 10

Basis cj

c Baris

Tabel 3 (Optimal alternatif)

cB

2 4 0 0

Konstanta

x1 x2 x3 x4

4 x2 0 1 1 -1 1

2 x1 1 0 -1 2 3

0 0 -2 0 Z = 10

Basis cj

c Baris

(19)

TI2231 Penelitian Operasional I 37

Solusi secara grafis

x1 x2

Catatan

• Solusi optimal alternatif dalam tabel simpleks dapat diidentifikasi dengan melihat apakah terdapat koefisien fungsi tujuan relatif yang nol untuk variabel non basis pada tabel optimal.

• Dalam praktek, pengetahuan tentang optima alternatif adalah berguna karena ini

memberikan manajemen untuk memilih solusi

yang terbaik yang cocok dengan situasi tanpa

(20)

TI2231 Penelitian Operasional I 39

Solusi tak terbatas (Unbounded solution)

Memaksimumkan Z = 2x1+ 3x2 dengan pembatas-pembatas:

x1– x2 2 -3x1+ x2 3 x1≥ 0, x2≥ 0

Bentuk kanonik

Memaksimumkan Z = 2x1+ 3x2 dengan pembatas-pembatas:

x1– x2 + x3 = 2 -3x1+ x2 + x4= 3

x1≥ 0, x2≥ 0, x3 ≥ 0, x4≥ 0

(21)

TI2231 Penelitian Operasional I 41

Tabel 1

cB

2 3 0 0

Konstanta

x1 x2 x3 x4

0 x3 1 -1 1 0 2

0 x4 -3 1 0 1 3

2 3 0 0 Z = 0

Basis cj

c Baris

Tabel 2

cB

2 3 0 0

Konstanta

x1 x2 x3 x4

0 x3 -2 0 1 1 5

3 x2 -3 1 0 1 3

Basis cj

(22)

TI2231 Penelitian Operasional I 43

Catatan

• Tabel 2 belum optimal

• Variabel non basis x

1

dapat menjadi basis (entering variable) untuk menaikkan Z.

• Tetapi, aturan rasio minimum gagal karena tidak ada elemen positif pada kolom x

1

.

• Dengan kata lain, jika x

1

meningkat maka kedua variabel basis x

3

dan x

2

juga meningkat sehingga tidak akan pernah mencapai nol sebagai batas peningkatan x

1

.

Catatan

• Ini berarti bahwa x1dapat dinaikkan secara tak terbatas.

• Karena tiap peningkatan satu unit x1 akan

meningkatkan Z sebesar 11 unit, maka fungsi tujuan dapat dinaikkan tak terbatas.

• Oleh karena itu, solusi bagi masalah LP adalah solusi tak terbatas (unbounded solution).

• Dengan demikian, kegagalan dalam aturan rasio minimum mengindikasikan bahwa masalah LP mempunyai solusi yang tak terbatas.

(23)

TI2231 Penelitian Operasional I 45

Solusi secara grafis

x1 x2

Degenerasi (Degeneracy)

• Jika terjadi nilai yang sama pada rasio minimum, maka pemilihan variabel yang

keluar basis (leaving variable) dapat dilakukan sebarang.

• Akibatnya, satu atau lebih variabel basis akan mempunyai nilai nol pada iterasi berikutnya.

• Dalam kasus ini, masalah LP dikatakan

(24)

TI2231 Penelitian Operasional I 47

Degenerasi (Degeneracy)

Memaksimumkan Z = 3x1+ 9x2 dengan pembatas-pembatas:

x1+ 4x2 8 x1+ 2x2 4 x1≥ 0, x2≥ 0

Bentuk kanonik

Memaksimumkan Z = 3x1+ 9x2 dengan pembatas-pembatas:

x1+ 4x2 + x3 = 8 x1+ 2x2 + x4= 4 x1≥ 0, x2≥ 0, x3 ≥ 0, x4≥ 0

(25)

TI2231 Penelitian Operasional I 49

Tabel 1

cB

3 9 0 0

Konstanta

x1 x2 x3 x4

0 x3 1 4 1 0 8

0 x4 1 2 0 1 4

3 9 0 0 Z= 0

Basis cj

c Baris

Tabel 2

cB

3 9 0 0

Konstanta

x1 x2 x3 x4

9 x2 1/4 1 1/4 0 2

0 x4 1/2 0 -1/2 1 0

Basis cj

(26)

TI2231 Penelitian Operasional I 51

Tabel 3 (Optimal)

cB

3 9 0 0

Konstanta

x1 x2 x3 X4

9 x2 0 1 ½ -1/2 2

0 x1 1 0 -1 2 0

0 0 -3/2 -3/2 Z = 18

Basis cj

c Baris

Catatan

• Implikasi praktek dari degenerasi?

– Terdapat pembatas yang redundan.

(27)

TI2231 Penelitian Operasional I 53

Solusi secara grafis

x1 x2

Catatan

• Dari sudut pandang teoritis, degenerasi mempunyai implikasi:

– Fenomena cycling atau circling  prosedur simpleks mengulangi iterasi yang sama tanpa memperbaiki nilai fungsi tujuan dan tanpa pernah berhenti.

(28)

TI2231 Penelitian Operasional I 55

④ Penentuan Basis Layak

Pendekatan untuk mendapatkan solusi basis layak awal

• Trial-and-Error

– Variabel basis dipilih sebarang untuk tiap pembatas

– Tidak efisien

• Penggunaan variabel semu (artificial variable)

(29)

TI2231 Penelitian Operasional I 57

Contoh masalah LP

Meminimumkan Z = 4x1+ x2 dengan pembatas-pembatas:

3x1+ x2= 3 4x1+ 3x2≥ 6 x1 + 2x2 4 x1≥ 0, x2≥ 0

Bentuk standar

Meminimumkan Z = 4x1+ x2 dengan pembatas-pembatas:

3x1+ x2 = 3 4x1+ 3x2– x3 = 6 x1 + 2x2 + x4= 4 x1≥ 0, x2≥ 0, x3 ≥ 0, x4≥ 0

(30)

TI2231 Penelitian Operasional I 59

Penambahan variabel semu

3x1+ x2 + x5 = 3 4x1+ 3x2– x3 +x6 = 6

x1 + 2x2 + x4 = 4 x1, x2, x3, x4, x5, x6 ≥ 0

Variabel semu : x5, x6

Ide penggunaan variabel semu

• Variabel semu merupakan variabel tak negatif yang ditambahkan pada ruas kiri untuk tiap persamaan yang tidak mempunyai solusi basis awal.

• Variabel semu ini berperan sebagai variabel sisipan (slack variable) untuk memberikan solusi basis awal.

• Variabel semu tidak mempunyai arti fisik pada

permasalahan awal.

(31)

TI2231 Penelitian Operasional I 61

Ide penggunaan variabel semu

• Prosedur memaksa variabel semu untuk bernilai nol jika kondisi optimal tercapai.

• Cara yang logis adalah memberikan penalti pada variabel semu dalam fungsi tujuan.

• Pendekatan

– Metoda big M – Metoda dua fasa

Metode Big M

• Variabel semu diberikan suatu penalti dengan suatu bilangan yang besar sekali pada fungsi tujuan.

• Metode simplex mencoba untuk memperbaiki fungsi tujuan dengan cara membuat variabel semu tidak ekonomis lagi untuk dipertahankan sebagai variabel basis dengan nilai yang positif.

• Untuk masalah

– Minimiasi : M – Maksimasi: -M

(32)

TI2231 Penelitian Operasional I 63

Metode big M

Meminimumkan Z = 4x1+ x2+ Mx5+ Mx6 dengan pembatas-pembatas:

3x1+ x2 + x5 = 3 4x1+ 3x2– x3 +x6 = 6 x1 + 2x2 + x4 = 4 x1, x2, x3, x4, x5, x6 ≥ 0

cB

4 1 0 0 M M

Konstanta x1 x2 x3 x4 x5 x6

M x5 3 1 0 0 1 0 3

M x6 4 3 -1 0 0 1 6

0 x4 1 2 0 1 0 0 4

Basis cj

C Baris

(33)

TI2231 Penelitian Operasional I 65

Nilai fungsi tujuan

konstanta dan

vektor dari

product

inner c

B

Z

M M

M

Z 9

4 6 3 0 ,

,

Pemeriksaan optimalitas



 



 berkaitan dengan dalamsistemkanonik yang kolom dan

dari

j B j

j x

c uct

inner prod c

c

Nilai fungsi tujuan relatif (profit relatif /ongkos relatif ) untuk variabel non basis:

Kondisi optimal terjadi apabila semua nilai koefisien fungsi tujuan relatif untuk variabel basis adalah tak

(34)

TI2231 Penelitian Operasional I 67

Nilai fungsi tujuan relatif untuk variabel non basis

M M

M

c 4 7

1 4 3 0 , ,

1 4

M M

M

c 1 4

2 3 1 0 , ,

2 1

M M

M

c

0 1 0 0 , ,

3 0

Tabel 1

cB

4 1 0 0 M M

Konstanta

x1 x2 x3 x4 x5 x6

M x5 3 1 0 0 1 0 3

M x6 4 3 -1 0 0 1 6

0 x4 1 2 0 1 0 0 4

4 – 7M 1 – 4M M 0 0 0 Z = 9M

Basis cj

c Baris

(35)

TI2231 Penelitian Operasional I 69

Tabel 2

cB

4 1 0 0 M M

Konstanta

x1 x2 x3 x4 x5 x6

4 x1 1 1/3 0 0 1/3 0 1

M x6 0 5/3 -1 0 -4/3 1 2

0 x4 0 5/3 0 1 -1/3 0 3

0 -1/3

-5/3M M 0 -4/3

+7/3M 0 Z =

4 + 2M

Basis cj

c Baris

Tabel 3

cB

4 1 0 0 M M

Konstanta

x1 x2 x3 x4 x5 x6

4 x1 1 0 1/5 0 3/5 -1/5 3/5

1 x2 0 1 -3/5 0 -4/5 3/5 6/5

0 x 0 0 1 1 1 -1 1

Basis cj

(36)

TI2231 Penelitian Operasional I 71

Tabel 4 (Optimal)

cB

4 1 0 0 M M

Konstanta

x1 x2 x3 x4 x5 x6

4 x1 1 0 0 -1/5 2/5 0 2/5

1 x2 0 1 0 3/5 -1/5 0 9/5

0 x3 0 0 1 1 1 -1 1

0 0 0 1/5 -7/5

+ M M Z = 17/5

Basis cj

c Baris

Output Tabel Simpleks dengan Software

(WinQSB) (1)

(37)

TI2231 Penelitian Operasional I 73

Output Tabel Simpleks dengan Software (WinQSB) (2)

Metoda dua-fase (1)

• Fase I

– Mendapatkan solusi basis layak awal pada masalah original.

– Penghilangan variabel semu.

– Fungsi tujuan semu merupakan jumlah dari variabel semu yang diminimasi.

– Jika nilai fungsi tujuan sama dengan nol, maka semua variabel semu bernilai nol dan solusi basis layak diperoleh bagi masalah original.

– Jika nilai minimum fungsi tujuan adalah positif, maka

(38)

TI2231 Penelitian Operasional I 75

Metoda dua-fase (2)

• Fase II

– Solusi basis layak yang diperoleh pada Fase I dioptimasi terhadap fungsi tujuan origina.

– Tabel akhir pada Fase I menjadi tabel awal pada Fase II dengan perubahan pada fungsi tujuan.

Metoda dua-fase (Fase I)

Meminimumkan W = x5 + x6 dengan pembatas-pembatas:

3x1+ x2 + x5 = 3 4x1+ 3x2– x3 +x6 = 6 x1 + 2x2 + x4 = 4 x1, x2, x3, x4, x5, x6 ≥ 0

(39)

TI2231 Penelitian Operasional I 77

Tabel 1 [Fase I]

cB

0 0 0 0 1 1

Konstanta

x1 x2 x3 x4 x5 x6

1 x5 3 1 0 0 1 0 3

1 x6 4 3 -1 0 0 1 6

0 x4 1 2 0 1 0 0 4

– 7 – 4 1 0 0 0 W = 9

Basis cj

c Baris

Tabel 2 [Fase I]

cB

0 0 0 0 1 1

Konstanta

x1 x2 x3 x4 x5 x6

0 x1 1 1/3 0 0 1/3 0 1

1 x6 0 5/3 -1 0 -4/3 1 2

0 x 0 5/3 0 1 -1/3 0 3

Basis cj

(40)

TI2231 Penelitian Operasional I 79

Tabel 3 [Fase I]

cB

0 0 0 0 1 1

Konstanta

x1 x2 x3 x4 x5 x6

0 x1 1 0 1/5 0 3/5 -1/5 3/5

0 x2 0 1 -3/5 0 -4/5 3/5 6/5

0 x4 0 0 1 1 1 -1 1

0 0 0 0 1 1 W = 0

Basis cj

c Baris

Tabel 1 [Fase II]

cB

4 1 0 0

Konstanta

x1 x2 x3 x4

4 x1 1 0 1/5 0 3/5

1 x2 0 1 -3/5 0 6/5

0 x4 0 0 1 1 1

0 0 -1/5 0 Z = 18/5

Basis cj

c Baris

(41)

TI2231 Penelitian Operasional I 81

Tabel 2 [Fase II] (Optimal)

cB

4 1 0 0

Konstanta

x1 x2 x3 x4

4 x1 1 0 0 -1/5 2/5

1 x2 0 1 0 3/5 9/5

0 x4 0 0 1 1 1

0 0 0 1/5 Z = 17/5

Basis cj

c Baris

Solusi tak layak (infeasible solution)

• Dengan metoda big M

– Pada tabel optimal, satu atau lebih variabel semu tetap sebagai variabel basis

• Dengan metoda dua-fase

– Pada tabel optimal pada fase I, nilai fungsi tujuannya adalah positif, dimana satu atau lebih variabel semu sebagai basis)

(42)

TI2231 Penelitian Operasional I 83

Contoh masalah LP

Memaksimumkan Z = 3x1+ 2x2 dengan pembatas-pembatas:

2x1+ x22 3x1+ 4x2≥ 12

x1≥ 0, x2≥ 0

Bentuk standar

Memaksimumkan Z = 3x1+ 2x2 dengan pembatas-pembatas:

2x1+ x2 + x3 = 2 3x1+ 4x2 - x4 = 12

x1, x2, x3, x4≥ 0

(43)

TI2231 Penelitian Operasional I 85

Penambahan variabel semu

2x1+ x2 + x3 = 2 3x1+ 4x2 - x4 + x5 = 12

x1, x2, x3, x4, x5≥ 0

Metode big M

Memaksimumkan Z = 3x1+ 2x2 – Mx5 dengan pembatas-pembatas:

2x1+ x2 + x3 = 2 3x1+ 4x2 - x4 + x5 = 12

x1, x2, x3, x4, x5

(44)

TI2231 Penelitian Operasional I 87

Tabel 1

cB

3 2 0 0 -M

Konstanta

x1 x2 x3 x4 x5

0 x3 2 1 1 0 0 2

-M x5 3 4 0 -1 1 12

3 + 3M 2 + 4M 0 -M 0 Z = -12M

Basis cj

c Baris

Tabel 2

cB

3 2 0 0 -M

Konstanta

x1 x2 x3 x4 x5

0 x4 2 1 1 0 0 2

-M x5 -5 0 -4 -1 1 4

-1 -5M 0 -2 – 4M -M 0 Z =

4 – 4M

Basis cj

c Baris

Referensi

Dokumen terkait

membujur pegunungan Meratus Utara dari barat ke timur yang juga menjadi.. batas wilayah Provinsi

Cerai gugat dengan alasan taklik talak harus dibuat sejak awal diajukan gugatan, agar selaras dengan formal laporan perkara (Buku II, Edisi Revisi 2010, Pedoman

Peneliti akan meneliti yang berkaitan dengan pelaksanaan pembinaan akhlak pemuda dan kendala apa saja yang mempengaruhi pembinaan akhlak pemuda di lembaga pemasyarakatan kelas

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi kombinasi suhu dan salinitas yang sesuai terhadap media pemeliharaan kepiting bakau ( Scylla serrata

• Metode simpleks memerlukan bahwa semua pembatas dinyatakan dalam bentuk sistem kanonik dimana suatu solusi basis layak dapat langsung diperoleh. Prinsip-prinsip Metode Simpleks

Setelah menyimak penjelasan guru tentang tanggung jawab warga, siswa dapat mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan pemilihan kepala desa di desanya.. Setelah

Laba yang diperoleh koperasi sering disebut sisa hasil usha (SHU), laba tersebut akan dikembalikan ayau dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa-jasanya. Akan

[r]