• Tidak ada hasil yang ditemukan

CAKRAWALA Repositori IMWI Volume 3, Nomor 2, Oktober 2020 p-issn: ; e-issn:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CAKRAWALA Repositori IMWI Volume 3, Nomor 2, Oktober 2020 p-issn: ; e-issn:"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

133

MUDAH BELAJAR BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL YOUTUBE

Lilis Sukmawati

Program Studi Ilmu Komunikasi Institut Manajemen Wiyata Indonesia, Sukabumi Jawa Barat, Indonesia

[email protected]

Heribertus Aji Putra Purwanto

Program Studi Ilmu Komunikasi Institut Manajemen Wiyata, Sukabumi Jawa Barat, Indonesia

[email protected] ABSTRACT

This research was conducted in an effort to increase interest in learning English through Youtube media. while going to English education in our daily lives. especially the students who are studying. e.g. English is one of the common subjects but its existence is very important in supporting various other subjects. therefore, this study uses qualitative method with six (6) sample images and questionnaires as well as method method and transferability. the results of the learning force using Youtube content media increased can be in line with the communication strategy that dis dias over the target of learning.

Keywords: Learn English, Youtube

PENDAHULUAN

Pada abad ke 21 ini, tidak bisa kita pungkiri, bahwa perkembangan teknologi secara signifikan telah mempengaruhi dunia global dan juga masyarakat di dalamnya.

Perkembangan itu sendiri dapat dipengaruhi banyak hal, salah satunya adalah perkembangan media jaringan elektronik.

Dimulai dengan radio dan televisi sampai kepada media sosial YouTube sendiri, manusia secara terus - menerus mengembangkan cara dan juga metode bertukar informasi yang lebih mudah, efisien, serta lebih efektif. Dan jika kita mengambil contoh salah satu media yaitu televisi, media tersebut dapat menghantarkan informasi dengan cepat, walaupun masih bersifat satu arah, media televisi dapat menjangkau jaringan yang lebih luas dan juga dapat diterima oleh masyarakat luas. Dengan adanya hal

tersebut, media televisi memperluar sudut pandang Masyarakat dunia di manapun mereka berada, serta mampu menciptakan apa yang disebut oleh salah satu ahli komunikasi Mcluhan, dengan “desa global”. Tidak terlepas dari hal tersebut, perkembangan jaringan elektronik juga medorong perkembangan teknologi jaringan internet. Munculnya dunia maya dan teknologi yang terkait dan komunikasi dengan media komputer (computer- mediated communication) telah menciptakan suatu bentuk realitas tambahan. Tahun 1990, seorang ahli komunikasi Mark Poster, menerbitkan sebuah buku yang berjudul The Second Media Age, yang menandai suatu periode baru dimana teknologi interaktif dan komunikasi jaringan akan mengubah masyarakat.

(2)

Jika melihat pada padandangan global terkait media lain yaitu media youtube.

Apakah di Indonesia media YouTube juga menjadi salah satu pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan informasinya?

Jawabannya adalah ya, dikarenakan fakta survey yang ditunjukan oleh data survey yang dilakukan oleh organisasi We Are Social, YouTube menjadi media sosial yang paling banyak diakses di Indonesia pada tahun 2019. Dan rupanya, 150 juta penduduk Indonesia adalah pengguna dari media sosial, dari total keseluruhan 266 juta jiwa. Dengan fakta tersebut, lebih dari setengah penduduk Indonesia adalah pengguna media sosial yang aktif.

Melanjutkan hasil survey tersebut, 66%

pengguna dari media sosial berusia 18 – 34 tahun. Dapat diartikan bahwa rentang umur pengguna dari media sosial di Indonesia, cenderung masuk kedalam usia – usia produktif, dan biasanya berstatus pekerja, pelajar maupun mahasiswa, dsb.

Gambar 1

Hasil Survey Organisasi We Are Sosial

Melihat fakta tersebut, dapat dilihat bahwa media Youtube bisa menjadi salah satu pilihan media pendukung untuk pembelajaran, dikarenakan intensitas penggunaan yang tinggi baik di kampus Institut Manajemen Wiyata Indonesia

sendiri maupun dalam skala nasional dan juga didasari dengan perkembangan teknologi yang secara terus – menerus terjadi di abad ke 21 ini, peneliti membentuk suatu hipotesis awal, bahwa media Youtube bisa menjadi pilihan media yang menjanjikan, untuk meningkatkan ketertarikan mahasiswa – mahasiswi terhadap konten – konten pembelajaran bahasa Inggris.

Didasari dari hipotesis awal tersebut, tentunya peniliti akan membahas sedikit teori dan juga definisi yang mendukung hipotesis awal tersebut. dimulai dari definisi komunikasi, menurut Harold Laswell dalam artikelnya tahun 1948, digambarkan kedalam sebuah bentuk model komunikasi sederhana dan sering digunakan. Model tersebut, berbunyi seperti ini; “siapa mengatakan apa di saluran mana untuk siapa dengan pengaruh apa”. Dengan menggunakan model ini, para peneliti bisa membentuk bagian sistem dari berbagai macam bentuk komunikasi, dan itu juga termasuk menyusun bagian – bagian sistem dari komunikasi massa, yang dilakukan oleh Laswell sendiri. Ia, mampu mengidentifikasi fungsi utama media, adalah pengamatan (Surveillance), sumber informasi lingkungan, memberikan pilihan pemecahan masalah atau hubungan (correlation), dan sosialisasi serta pendidikan (transmission). Oleh sebab itu, yang penting bagi komunikasi massa adalah media itu sendiri. Lalu, terdapat pula teori pendekatan uses and gratification.

Pendekatan ini, lebih menitikberatkan pada pengguna (Users) ketimbang pada pesannya. Tidak seperti tradisi pengaruh yang kuat, pendekatan ini menganggap seorang individu sebagai pengguna media yang berbeda. Dibandingkan dengan penelitian lainnya, pendekatan penggunaan

(3)

dan kepuasan atau yang kita kenal juga dengan uses and gratification, memfokuskan pandangannya pada konsumen media ketimbang pesan media itu sendiri, kemudian menelusuri perilaku komunikasinya, dalam artian pengalamannya langsung dengan media komunikasi. Pendekatan ini melihat manusia sebagai pengguna media aktif, alih-alih dikendalikan secara pasif oleh media.

Namun, banyak peneliti media yang meyakini bahwa audiens atau para pengguna media tidak dapat digolongkan sebagai massa yang tidak memiliki susunan.

Justru, audiens terdiri dari banyak komunitas berbeda, yang memilki nilai, gagasan, dan ketertarikannya tersendiri. Isi media diproses dalam komunitas menurut makna sosial di dalam kelompok-kelompok itu sendiri, dan individu lebih dipengaruhi oleh rekan mereka daripada oleh media.

Gerald S. dan James A. menyebut pendekatan media tindakan sosial memiliki 6 dasar pemikiran; pertama makna tidak ada di dalam pesan tetapi dihasilkan dari proses interpretif audiens. Kedua, adalah bahwa makna pesan media tidak ditentukan secara pasif, tetapi dihasilkan secara aktif. Ketiga, makna media terus bergeser ketika anggota audiens mendekati media dengan cara yang berbeda – beda. Keempat, makna sebuah pesan tidak pernah ditentukan sendiri, melainkan berfifat komunal. Kelima tindakan pemaknaan kelompok audiens untuk media dilakukan di dalam interaksi antar anggota kelompok. Terakhir, para peneliti bergabung dalam komunitas yang mereka teliti, walaupun hanya sementara, dan karenanya memiliki obligasi etika untuk terbuka tentang apa yang mereka pelajari dengan komunitas yang diteliti.

Didasarkan pada teori media tindakan sosial sebelumnya, maka perspektif dari pengguna media ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh aspek internal dari dalam dirinya melainkan juga dipengaruhi oleh aspek ekternal. Dan salah satu aspek eksternal yang berpengaruh di dalam pemilihan individu terhadap media – media yang memenuhi kebutuhannya selain dari individu – individu lain disekitar mereka adalah strategi komunikasi. Kata strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu

“stratos” yang artinya tentara dan kata

“agein” yang berarti memimpin. Dan di dalam mengatasi masalah komunikasi, strategi komunikasi merupakan suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang lebih besar melalui transfer ide – ide baru.

Melihat dari definisi tersebut, bisa diartikan bahwa strategi komunikasi merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan pengguna media sosial di dalam menentukan saluran media yang mampu memenuhi kebutuhan.

1. Komunikasi

Arti dari kata “komunikasi”

berasal dari bahasa latin yaitu

“communis yang berarti membangun kebersamaan antar 2 orang atau lebih.

Dan, menurut Rogers, komunikasi merupakan suatu proses dimana suatu ide dihantarkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan tujuan untuk mengubah tingkah laku. Lalu, menurut Kincaid, komunikasi adalah sebuah proses antara 2 orang atau lebih melakukan pertukaran informasi.

Unsur – unsur Komunikasi

Jika proses komunikasi yang dimaksud dalam definisi komunikasi diilustrasikan kedalam gambar, proses tersebut digambarkan seperti berikut:

(4)

SUM BER

MED IA

PENE RIMA

EF EK

UMPAN BALIK PES

AN

Grafik 1 Proses komunikasi Sumber: Perencanaan dan Strategi

Komunikasi {2018}

Dari gambar ini dapat disimpulkan bahwa terjadinya suatu proses komunikasi karena didukung oleh beberapa elemen atau unsur, yakni:

Sumber, Pesan, Saluran, Penerima, Efek, Umpan Balik.

2. Teori Komunikasi Massa

Komunikasi adalah salah satu dari kegiatan sehari – hari yang benar – benar terhubung dengan semua kehidupan kemanusiaan, sehingga kadang – kadang kita mengabaikan penyebaran, kepentingan dan kerumitannya. Melihat sebenarnya betapa penting komunikasi di dalam kehidupan manusia, tentu saja para ahli melakukan penelitian dan juga perkembangan pada komunikasi. W.

Barnett Pearce menggambarkan perkembangan komunikasi itu sendiri sebagai sebuah “penemuan revolusioner”, yang sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya teknologi – teknologi komunikasi (seperti radio, televisi, telepon, satelit dan jaringan komputer), yang sejalan dengan meningkatnya industrialisasi, bisnis besar dan politik global. Dan, menurut Robert T. Craig, komunikasi merupakan proses utama di mana kehidupan kemanusiaan dijalani; yang berarti bahwa komunikasi mendasari kenyataan dan realita kehidupan manusia.

Kemudian, definisi dari komunikasi yang diteliti tersebut, menurut Harold Laswell dalam artikelnya tahun 1948, digambarkan kedalam sebuah bentuk model komunikasi yang sederhana dan sering digunakan. Model tersebut, berbunyi seperti ini; “siapa mengatakan apa di saluran mana untuk siapa dengan pengaruh apa”. dengan menggunakan model ini, para peneliti bisa membentuk bagian sistem dari berbagai macam bentuk komunikasi, dan itu juga termasuk menyusun bagian – bagian sistem dalam komunikasi massa, yang dilakukan oleh Laswell sendiri. Ia, mampu mengidentifikasi fungsi – fungsi utama media komunikasi, termasuk pengamatan (surveillance), memberikan informasi tentang lingkungan;

memberikan pilihan untuk memecahkan masalah atau hubungan (Correlation);

dan sosialisasi serta pendidikan yang dikenal dengan transmisi (transmision).

Oleh sebab itu, yang penting bagi komunikasi massa adalah media itu sendiri.

3. Perencanaan Komunikasi

Disaat suatu proses komunikasi berlangsung, terdapat berbagai rintangan dan juga hambatan. Dan untuk mengatasi halangan tersebut, dibutuhkan suatu perencanaan komunikasi yang efektif dan juga efisien. Namun, dari sisi fungsi komunikasi, kegiatan perencanaan sangat diperlukan untuk pengimplementasian program – program yang menjadi tujuan pencapaian yang telah ditetapkan. Dari pengalaman praktik – praktik komunikasi sejak tahun 1970-an sampai sekarang, akhirnya beberapa pakar berhasil membuat definisi atau pengertian tentang

(5)

PERENCANAAN KOMUNIKASI STRATEGI KOMUNIKASI

OPERASIONAL

KEBIJAKSANAAN KOMUNIKASI perencaan komunikasi, sebagai berikut;

Menurut Jhon Middleton, perencanaan komunikasi adalah proses pengalokasian sumber daya komunikasi untuk mencapai tujuan organisasi.

Perencanaan komunikasi tidak hanya mencakup media massa dan komunikasi interpersonal, tetapi juga setiap aktifitas yang dirancang untuk merubah perilaku dan menciptakan keterampilan tertenttu diantara individu dalam tugas – tugas organisasi. Menurut AMIC, arti perencanaan komunikasi adalah bentuk usaha – usaha dalam mengorganisasikan aktivitias manusia terhadap upaya penggunaan dan pemanfaatan sumber daya komunikasi. Dan Menurut Mehall, pengertian perencanaan komunikasi adalah suatu dokuman tertulis yang menggambarkan apa yang harus dilakukan sehubungan dengan komunikasi dalam pencapaian tujuan, dengan cara apa tujuan itu bisa tercapai, dan kepada siapa program perencanaan komunikasi tersebut ditujukan, dalam jangka waktu berapa lama, dan bagaimana cara mengukur hasilnya. Jadi berdasarkan beberapa pengertian perencanaan komunikasi sebelumnya maka suatu perencanaan komunikasi adalah sebuah dokumen yang menjawab hal – hal yang ingin dicapai, alasan kita memerlukan hasil maksimal, kepada siapa program ini ditujukan, kata kunci pesan yang dibawakan, penentuan aktor penyampai pesan dan cara untuk memilih dan menentukan penyampai pesan. Kemudian, dengan cara apa organisasi bisa mencapai tujuan, tipe saluran komunikasi juga ditentukan di dalam perencanaan komunikasi ini, lalu waktu untuk menyampaikan pesan dan

yang terakhir bagaimana cara mengukur atau mengevaluasi hasil program.

4. Strategi Komunikasi

Kata Strategi berasal dari bahasa Yunani klasik yaitu “stratos” yang artinya tentara dan “agein” yang berarti memimpin. Menurut Karl von Clausewitz, seorang pensiunan jendral Prusia dalam bukunya On War, merumuskan strategi yang adalah “suatu seni menggunakan sarana pertempuran untuk mencapai suatu tujuan perang”.

Dan menurut Rogers, strategi komunikasi adalah suatu rancangan yang dibuat untuk mengubah tingkah laku manusia dalam skala yang lebih besar melalui transfer ide – ide baru. dan menurut seorang pakar komunikasi Middleton, strategi komunikasi adalah kombinasi yang terbaik dari semua elemen komunikasi mulai dari komunikator, pesan, saluran (media), penerima sampai pada pengaruh yang dirancang untuk mencapai tujuan komunikasi yang optimal (Cangara, 2013). Kemudian, terdapat hubungan antara 3 konsep inti diantara kebijaksanaan komunikasi, perencanaan komunikasi dan juga strategi komunikasi. Berikut ini adalah gambar penjabaran perencanaan komunikasi dari kebijaksanaan sampai operasional:

Grafik 2

Perencanaan komunikasi Sumber: Perencanaan Dan Strategi

Komunikasi {2018}

(6)

Lalu, Didalam menetapkan strategi komunikasi, tentu saja kembali kepada elemen dari komunikasi, yakni who says what, to whom through what channels, and what effects. dan, terdapat langkah – langkah yang harus diambil sesuai dengan elemen komunikasi tersebut:

a. Memilih dan menetapkan komunikator

b. Menetapkan target sasaran dan analisis kebutuhan khalayak

c. Teknik menyusun pesan

d. Memilih media atau saluran komunikasi

e. Produksi media

f. Penyebarluasan media komunikasi g. Menganalisis efek komunikasi h. Evaluasi dan audit komunikasi 5. Teori Media Klasik

Mungkin tokoh yang paling terkenal dalam menarik perhatian kita pada pentingnya saluran media adalah Marshall McLuhan. Menurut beliau, Televisi mempengaruhi anda, terlepas dari konten apa yang anda lihat, dunia maya mempengaruhi masyarakat, terlepas dari situs yang dikunjungi oleh mereka, dan media pribadi, contohnya ipod mengubah masyarakat, terlepas dari lagu – lagu yang dibuat oleh banyak pencipta lagu. Kemudian, di dalam tesisnya, ahli komunikasi McLuhan melihat setiap bentuk media sebagai sebuah perpanjangan dari pikiran manusia; “roda adalah perpanjangan kai manusia, buku adalah perpanjangan mata, pakaian adalah sebuah perpanjangan kulit, sirkuit listrik adalah sebuah perpanjangan sistem syaraf”.

Namun, McLuhan bukan orang pertama yang menulis gagasan ini.

Sebenarnya gagasan ini sangat

dipengaruhi oleh pengajarnya, yaitu Harold Adams. Beliau mengajarkan bahwa media komunikasi adalah intisari peradaban dan bahwa sejarah diarahkan oleh media yang menonjol pada masanya. Bagi MchLuhan dan Harold, media merupakan perpanjangan dari pikiran manusia yang menggunakannya.

jadi media menonjol dalam penggunaaan membiaskan masa historis apapun.

Berbicara mengenai media klasik, telah terjadi beberapa kali pergeseran yang dipengaruhi perkembangan teknologi komunikasi. Media tulisan dan percetakan mengalami pergeseran setelah media elektronik muncul ke permukaan. Media elektronik seperti televisi, dapat dengan cepat menghantarkan pesan, namun bersifat sementara. Akan tetapi televisi tidak terikat dengan tempat tertentu karena dapat disiarkan secara luas. Media penyiaran memperluas persepsi manusia dimanapun mereka berada pada suatu waktu tertentu, menciptakan apa yang McLuhan sebut dengan “desa global”.

Pada saat yang sama, layaknya media cetak, media elektronik memungkinkan adanya penyimpanan informasi, karena media elektronik lebih cepat tersedia daripada media cetak, media elektronik menciptakan sebuah ledakan informasi, dan terjadi persaingan yang besar antara berbagai media untuk dilihat dan didengar. Pergeseran lainnya muncul disertai dengan berkembangnya dunia maya dan teknologi yang terkait dengan komunikasi media komputer (computer- mediated communication) yang telah menciptakan sebuah bentuk realitas tambahan.

(7)

6. Teori New Media

Pada tahun 1980, Mark Poster, meluncurkan bukunya yang berjudul

“the Second Media Age” yang menandari sebuah periode baru dimana teknologi interaktif dan komunikasi jaringan, khususnya dunia maya akan mengubah hidup masyarakat. Lalu, behubungan dengan era media klasik sebelumnya, jika diperhatikan dengan seksama terdapat beberapa perbedaan gambaran antara era media yang pertama (media televisi) dengan era media yang kedua (media Internet)._ Era media yang pertama digambarkan sebagai berikut; 1.

sentralisasi produk (satu menjadi banyak); 2. Komunikasi satu arah; 3.

Kendali situasi, untuk sebagian besar; 4.

Reproduksi stratifikasi sosial dan perbedaan melalui media; 5. Audiens massa yang terpecah; dan 6.

Pembentukan kesadaran sosial.

Sedangkan, untuk Era media kedua, dapat digambarkan sebagai; 1.

Desentralisasi; 2. Dua arah; 3. Diluar kendali situasi; 4. Demokratisasi; 5.

Mengangkat kesadaran individu; dan 6.

Orientasi individu. Pendukung pandangan teori era media kedua atau yang dikenal juga dengan media baru ini, salah satunya adalah seorang ahli komunikasi Pierre Levy. Beliau adalah orang yang menulis buku berjudul

“cyberculture”, dan, beliau memandang world wide web (www), sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis, sehingga memungkinkan manusia untuk mengembangkan orientasi pengetahuan baru dan juga terlibat dalam dunia demokratis yang lebih interaktif.

7. Teori Uses and Gratification

Jika kita melihat dari sisi

“Ketertarikan” dalam penggunaan media terutama media sosial Youtube itu sendiri, salah satu teori yang paling popular tentang komunikasi massa adalah pendekatan penggunaan dan kepuasan (Uses and Gratification).

Pendekatan ini berfokus pada Pengguna (Users) ketimbang pada pesannya.

Tidak seperti tradisi pengaruh yang kuat, pendekatan ini menganggap seorang individu sebagai pengguna media yang berbeda. Dibandingkan dengan penelitian pengaruh, pendekatan penggunaan dan kepuasan (Uses and Gratification), berfokus pada konsumen media ketimbang pesan media sebagai titik awalnya, dan menelusuri perilaku komunikasinya, dalam artian pengalamannya langsung dengan media.

Pendekatan teori ini, memandang bahwa audiens adalah pengguna media yang aktif. Jadi, pendekatan ini tidak mengharapkan adanya hubungan langsung antara pesan dan pengaruh, tetapi sebaliknya, merumuskan pesan yang akan digunakan dan bahwa penggunaan tersebut bersifat seperti filter dalam proses pengaruh. Pada intinya, audiens dianggap sebagai audiens yang aktif dan diarahkan dengan tujuan mereka masing – masing.

Audiens adalah pihak yang bertanggung jawab penuh dalam memilih media yang dapat memenuhi kebutuhan pribadinya.

Dalam pandangan ini, media dianggap sebagai faktor yang mendukung bagaimana kebutuhan tersebut dapat terpenuhi, dan audiens dianggap sebagai perantara yang mengetahui kebutuhan mereka dan bagaimana cara mereka memenuhi kebutuhannya.

(8)

8. Teori Dependency

Masih berkaitan dengan teori – teori sebelumnya, teori Dependency, adalah teori yang memfokuskan pendekatan dalam ketergantungan akan media. Dengan kata lain, pendekatan ini memberikan lebih banyak kendali pada individu atas bagaimana mereka menggunakan media dalam kehidupan mereka. Sandra Ball dan Melvin DeFleur adalah ahli yang pertama kali mengusulkan teori ketergantungan (uses and gratification) Layaknya teori penggunaan dan kepuasan, pendekatan ini menolak anggapan hipotesis sebelumnya, dikarenakan gagasan lama menyatakan bahwa media hanya memperkuat sikap yang telah ada sebelumnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, kedua penulis ini menggunakan sebuah pendekatan sistem yang luas. Dalam modelnya, terdapat hubungan integral antara audiens, media, dan masyarakat yang lebih besar. Ada dua faktor yang menentukan tingkat ketergantungan anda pada media:

Pertama, anda akan bergantung pada media jika kebutuhan anda dapat terpenuhi, kedua adalah keadaan atau pengaruh stabilitas sosial. Model ini menunjukan bahwa institusi sosial dan sistem media berinteraksi dengan audiens untuk menciptakan kebutuhan, minat, dan motif. Hal ini, selanjutnya, memengaruhi audiens untuk memilih beragam sumber media dan non – media yang selanjutnya dapat menghasilkan beragam ketergantungan. Manusia yang bergantung pada segmen media tertentu akan terpengaruh secara kognitif, afektif dan perilakunya oleh segmen tersebut.

Akibatnya, manusia dipengaruhi dengan

cara dan tingkatan yang berbeda oleh media.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara dan kuesioner yang dibagikan kepada 6 sampel. Untuk pengujian kualitatif, penulis menggunakan tes kredibilitas dan tes transferabilitas. Hasil: Tingkat minat mahasiswa di Institut Manajemen Wiyata Indonesia untuk belajar bahasa inggris melalui youtube dapat meningkat, dengan menggunakan strategi komunikasi yang ada di dalam penelitian ini, yang telah disampaikan kepada sampel, dengan berupa konten - konten video pembelajaran di dalam media YouTube. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara, kuesioner dan dokumentasi guna mendukung dalam proses kegiatan pengumpulan data dan bahan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terkait penelitian. Dari situ diolahlah data dan bahan hingga didapati sebuah kesimpulan terkait penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Triangulasi

Sampel penelitian memiliki kebutuhannya masing – masing, dan jika hal ini berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan informasi, sample penelitian memiliki standar dan juga tujuannya masing – masing. Tentunya fakta ini sejalan dengan teori Uses and Gratification yang menganggap audiens/konsumen media adalah individu yang aktif dan diarahkan oleh tujuan. Maka dari itu, faktanya, sample penelitian telah mengemukakan alasan

(9)

dan juga tujuan mereka memilih media yang dirasa bisa memenuhi kebutuhan mereka, baik itu media TV maupun media YouTube. 2 saluran media itu sendiri {TV dan YouTube} adalah salah satu media yang dihasilkan dari 2 era media yang berbeda, yaitu era media pertama, dan era media baru. namun masing-masing era memiliki perbedaan, kelebihan dan kekurangannya masing- masing.

1. Sampel penelitian bisa menentukan media mana yang dirasa mampu memenuhi kebutuhan informasi mereka. Dan setelah suatu media mampu memenuhi kebutuhan mereka, sample penelitian akan bergantung pada media tersebut untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka. Namun, faktanya ternyata Stabilitas sosial juga mempengaruhi ketergantungan media dari sample penelitian. Bukti dari hal ini adalah dengan terjadinya pandemi COVID – 19, dorongan dan juga ketergantungan sample penelitian untuk menggunakan media YouTube meningkat, dan ditambah lagi dengan fakta bahwa semua sample penelitian merasa bahwa media YouTube bisa memenuhi kebutuhan informasi mereka.

2. Strategi komunikasi yang dirancang dan dibuat peneliti bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan sampel penelitian untuk belajar bahasa Inggris melalui media YouTube. Dan dengan menggunakan konten video yang telah dirancang dan direncanakan sebelumnya, perencanaan tersebut didasari pada pokok pemikiran dari teori perencanaan komunikasi, yaitu

perencanaan komunikasi menggunakan unsur-unsur komunikasi yang mencakup sumber, pesan, media, target sasaran, dan efek {perubahan}. Dan berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner yang diperkuat dengan dokumentasi data, menunjukan bahwa mayoritas sampel penelitian {5 berbanding 1}

memberikan respon positif dan mayoritas sampel penelitian tertarik untuk menggunakan YouTube untuk belajar bahasa Inggris. {hasil wawancara dan kuesioner yang menjelaskan secara rinci bukti dari pernyataan ini adalah pertanyaan nomor 11 dan nomor 10 yang dijelaskan di dalam rincian wawancara dan kuesioner sebelumnya.

B. Analisis Swot

1. Strengths = Kekuatan yang dimiliki.

Berdasarkan hasil test triangulasi teknik yang dilakukan oleh peneliti, berikut ini adalah beberapa kekuatan yang dimiliki dari konten video yang merupakan hasil dari perencanaan komunikasi yang telah dibuat;

a. Aplikasi YouTube adalah aplikasi yang dikenal dan aplikasi yang sering digunakan oleh sampel penelitian.

b. Sampel penelitian merasa bahwa aplikasi YouTube mampu memenuhi kebutuhan informasi yang mereka butuhkan.

c. Strategi komunikasi penelitian berbentuk konten video YouTube yang ditujukan kepada sampel – sampel di dalam penelitian ini dirancang dan dibuat sedemikian rupa untuk mencapai tujuan penelitian.

Dan hasil tes triangulasi menunjukan bahwa konten video yang dibuat

(10)

peneliti mampu meningkatkan ketertarikan sampel penelitian untuk belajar bahasa Inggris menggunakan aplikasi YouTube.

2. Weakness = Kelemahan yang ada.

Berdasarkan hasil test triangulasi teknik yang dilakukan oleh peneliti, berikut ini adalah beberapa kelemahan yang dimiliki dari konten video yang merupakan hasil dari perencanaan komunikasi yang telah dibuat:

a. Konten video yang memiliki beberapa kelemahan, salah satunya beberapa bagian konten video yang monoton dan hanya menunjukan slide presentasi saja, kualitas editing dan juga perekaman yang perlu ditingkatkan kembali, dsb.

b. Platform media YouTube yang berdasarkan hasil dari wawancara dan kuesioner peneliti, memiliki beberapa kelemahan, seperti banyaknya konten dewasa yang ada di YouTube tanpa adanya pengendalian, iklan yang muncul ditengah-tengah video, dsb.

3. Opportunities = Peluang-peluang yang mungkin bisa diperoleh.

Berdasarkan hasil test triangulasi teknik yang dilakukan oleh peneliti, berikut ini adalah beberapa peluang yang dimiliki dari konten video yang merupakan hasil dari perencanaan komunikasi yang telah dibuat:

a. Dikarenakan stabilitas sosial yang dipengaruhi oleh pandemi COVID – 19, sehingga aktifitas-aktifitas diluar rumah termasuk kegiatan kampus diminimalisir. Dan hasilnya adalah sampel penelitian

harus memanfaatkan media–

media yang ada termasuk media sosial YouTube untuk memenuhi kebutuhan informasi mereka.

b. Bahasa Inggris adalah salah satu mata kuliah yang bersifat umum di kampus Institut Manajemen Wiyata Indonesia {IMWI} dan sampel penelitian yang adalah mahasiswa IMWI, harus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan ataupun mempertahankan nilai akademis bahasa Inggris mereka. Maka kesempatan ini, dapat dimanfaatkan untuk menunjukan strategi komunikasi melalui konten-konten video pembelajaran bahasa Inggris yang dibuat peneliti.

4. Threats = Ancaman-ancaman yang bisa ditemui.

Berdasarkan hasil test triangulasi teknik yang dilakukan oleh peneliti, berikut ini adalah beberapa ancaman yang dimiliki dari konten video yang merupakan hasil dari perencanaan komunikasi yang telah dibuat:

a. Language Barrier {halangan bahasa} merupakan salah satu ancaman yang menjadi masalah bagi sampel penelitian didalam memahami konten-konten berbahasa Inggris di YouTube.

b. Kuota jaringan internet dan juga biaya yang harus dikeluarkan untuk menggunakan aplikasi media YouTube.

c. Konten-konten video yang lebih menarik, kreatif dan inovatif, selain konten video pembelajaran

(11)

bahasa Inggris yang telah dibuat oleh peneliti.

C. Uji Transferabilitas

Sedari awal penelitian, tujuan utama yang ingin dituju oleh peneliti adalah untuk bisa memberikan kontribusi positif bagi lembaga yang menjadi tempat dilangsungkannya penelitian ini yaitu lembaga kampus Institut Manajemen Wiyata Indonesia {IMWI}

Sukabumi. Kontribusi yang ingin diberikan oleh peneliti berbentuk suatu strategi komunikasi yang dirancang untuk meningkatkan ketertarikan mahasiswa IMWI untuk menggunakan media YouTube disaat mereka belajar bahasa Inggris. Maka dari itu didasari oleh tujuan tersebut, peneliti membuat suatu konsep strategi komunikasi yang berbentuk konten – konten video pembelajaran bahasa Inggris.

Kedepannya, diharapkan konsep konten video ini bisa digunakan dalam sistem pembelajaran bahasa Inggris di Kampus Institut Manajemen Wiyata Indonesia.

Dan Konsep konten video tersebut dikemas kedalam suatu channel yaitu channel dengan nama “ENGLISH BREAK” dengan 3 bentuk konten video.

Konsep konten video yang pertama adalah konsep video “MATERI INGGRIS”;

Gambar 2. “Konsep Materi Inggris”

Sumber gambar: Dokumen peneliti

Konsep video “MATERI INGGRIS” ini bertujuan untuk memberikan penjelasan secara rinci dan juga menyeluruh mengenai pembelajaran bahasa Inggris. Konten video ini dikemas dengan mengkombinasikan slide presentasi Microsoft power point yang berisi materi – materi pembelajaran bahasa Inggris dengan rekaman audio dari pengajar bahasa Inggrisnya. Hasilnya adalah video yang berisi penjelasan mengenai materi bahasa Inggris yang bertujuan mengarahkan audience atau konsumen media untuk memahami materi bahasa Inggris itu sendiri. Konsep konten video yang kedua adalah konsep video

“PRAKTEK INGGRIS”;

Gambar 3. “Konsep Praktek Inggris”

Sumber: Dokumen Peneliti

(12)

Konsep video “PRAKTEK INGGRIS” ini bertujuan untuk memberikan contoh dari penggunaan materi bahasa Inggris yang sudah dijelaskan sebelumnya di dalam kehidupan sehari – hari. Dan dengan konten video ini diharapkan audience/konsumen media bisa secara langsung mengetahui manfaat dari materi – materi bahasa Inggris yang ada di konten video “MATERI INGGRIS”

dan bisa dengan mudah mempraktekan materi – materi bahasa Inggris tersebut di dalam kehidupan mereka sehari – hari.

Konsep konten video yang ketiga adalah konsep video “TUGAS INGGRIS”:

Gambar 4. “Konsep Tugas Inggris”

Sumber: Dokumen Peneliti

Konsep video “TUGAS INGGRIS” ini bertujuan untuk memberikan tugas – tugas yang berhubungan dengan konten video

“MATERI INGGRIS” sebelumnya. Dan dengan diperkuat konten video

“MATERI INGGRIS” dan juga konten video “PRAKTEK INGGRIS”, diharapkan konten video “TUGAS INGGRIS” bisa menjadi konten yang merefleksikan dan juga mencerminkan kemampuan dan juga kompetensi

Mahasiswa yang sudah mempelajari materi – materi Inggris sebelumnya.

Diharapkan, konten video ini nantinya bisa menjadi salah satu alternatif mahasiswa untuk belajar bahasa Inggris, sehingga kedepannya ketertarikan mereka untuk menggunakan YouTube bisa meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied. (2013). Perencanaan dan strategi komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Littlejohn, Stephen, W. 2018. Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika

Damayani, Ika. 2012. Pengguna Media Digital dalam Startegi Komunikasi PERSMA sebagai Media Pergerakan Mahasiswa. Jurnal Komuniti Vol IV.

No 1

Herman. H. 2017. Strategi komunikasi Pengelolaan Zakat, Infak, dan sedekah (ZIS) melalui media sosial.

Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi

Gambar

Gambar 2. “Konsep Materi Inggris”

Referensi

Dokumen terkait

Anak Mula’nah yaitu anak yang dilahirkan oleh seorang wanita yang di li‟an oleh suaminya, maka status anak tersebut berubah menjadi anak tidak sah (mula’nah) dan

Hal-hal yang ditemukan dari penelitian ini jaksa di Kejaksaan Negeri Medan dan pembimbing kemasyarakatan BAPAS Klas I Medan belum optimal melaksanakan tugas pengawasan dan

Dalam penelitian ini akan dilakukan peramalan data inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap USD pada model SVAR dengan menggunakan metode bootstrap untuk mengestimasi variabel

Hal ini memiliki arti bahwa terdapat ada 73,59% variabel lain yang mempengaruhi Cinderella Complex pada remaja akhir di luar variabel konsep diri seperti pola asuh

Kemudian 3 siswa yang menyatakan peran dan kompetensi guru dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang efektif dan efisien berperan dengan persentase 16,8 %

mengerjakan hal yang sepele dan tidak penting yang diperintahkan atasan, jika pekerjaan yang lebih penting tidak selesai, saya akan menyalahkan atasanc. mengerjakan hal

Nasabah mendapatkan Discount s.d 30 % apabila belanja menggunakan Fiesta Poin kartu mandiri debit atau Power Poin Kartu Kredit dengan transaksi minimal Rp 500 ribu.. Gandaria

bahwa dalam rangka pelaksanaan pembangunan daerah Kabupaten Aceh Barat Daya sesuai pasal 26 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem