• Tidak ada hasil yang ditemukan

Disusun Oleh : Isnaini,S.Pd SDN 2 Ban

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Disusun Oleh : Isnaini,S.Pd SDN 2 Ban"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

SD Negeri 2 Bandar Baru

Guru Belajar Seri AKM

Pengimbasan

Isnaini, S.Pd.

(3)

Disusun Oleh : Bang Jon – SD Plus Rahmat

2

Apa Tujuan

Program Guru Belajar Seri AKM?

3

Apa serunya belajar bersama di Program Guru Belajar Seri AKM?

4 5

Apa saja yang didapatkan peserta

Program Guru Belajar Seri AKM?

BIMTEK

Siapa yang bisa menjadi peserta

Program Guru Belajar Seri AKM?

Disusun Oleh : Isnaini,S.Pd– SDN 2 Bandar Baru

Pengimbasan

6

Program Guru Belajar Seri AKM?

Orientasi

1 Apa itu

Program Guru Belajar Seri AKM?

(4)

Orientasi AKM

• Pada tahap ini, peserta akan mendapatkan pemahaman terkait latar belakang, tujuan umum, kebijakan, dan alur Program Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum.

• Program ini bertujuan untuk menjawab berbagai persoalan guru dalam menghadapi Asesmen Kompetensi Minimum, diantaranya:

1. Berkembangnya miskonsepsi tentang asesmen nasional

2. Adanya malpraktik pembelajaran dalam melakukan persiapan menghadapi asesmen nasional

3. Guru belum mengetahui cara membaca hasil asesmen nasional 4. Guru belum memahami bagaimana menindaklanjuti hasil

asesmen nasional

SD Negeri 2 Bandar Baru

(5)

APA PENTINGNYA ASESMEN NASIONAL

Asesment Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Pertanyaannya, mutu pendidikan seperti apa yang diharapkan? Apakah mutu pendidikan dapat dilihat dari hasil Ujian Nasional saja seperti yang selama ini terjadi?

Peningkatan mutu sistem pendidikan tidak hanya berorientasi pada

pencapaian siswa dalam menguasai materi pelajaran dan nilai ujian akhir, apapun sebutannya. Keberhasilan sistem pendidikan lebih difokuskan pada pencapaian kompetensi siswa yang meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap. Terlebih pada era transformasi pendidikan abad ke-21, dimana arus perubahan menuntut siswa menguasai berbagai kecakapan hidup yang esensial untuk menghadapi berbagai tantangan abad ke-21 dimana siswa memiliki kecakapan belajar dan berinovasi, kecakapan menggunakan

teknologi informasi, kecakapan hidup untuk bekerja dan berkontribusi pada masyarakat.

(6)

LATAR BELAKANG DAN KEBIJAKAN ASESMEN NASIONAL

Hasil PISA membuktikan kemampuan belajar siswa pada pendidikan dasar dan menengah kurang memadai.

Pada tahun 2018, sekitar 70% siswa memiliki kompetensi literasi membaca di bawah minimum. Sama halnya dengan keterampilan matematika dan sains, 71% siswa berada di bawah kompetensi minimum untuk

matematika dan 60% siswa di bawah kompetensi minimum untuk keterampilan sains. Skor PISA Indonesia stagnan dalam 10-15 tahun terakhir. Kondisi ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara yang konsisten dengan peringkat hasil PISA yang terendah. Bagaimana pendapat Anda? 

Menanggapi kondisi tersebut, reformasi asesmen diperlukan guna mendorong peningkatan kualitas pembelajaran. Pemetaan mutu pendidikan secara menyeluruh dibutuhkan. Untuk itu pada tahun 2021 mendatang, Asesmen Nasional (AN) akan resmi diterapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Ujian Nasional (UN) sudah tidak lagi diberlakukan. Kebijakan ini ditetapkan berdasarkan hasil koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan sejumlah dinas dan lembaga terkait.

Dalam hal ini, AN diterapkan untuk mengevaluasi kinerja dan mutu sistem pendidikan. Nantinya, hasil Asesmen Nasional tidak memiliki konsekuensi apapun pada pencapaian proses belajar siswa namun memberikan umpan balik untuk tindak lanjut pembelajaran dan kompetensi siswa.

(7)

KECAKAPAN HIDUP ABAD 21 DAN

PROFIL KARAKTER PELAJAR PANCASILA

Pertanyaannya, bagaimana cara mengukur kompetensi tersebut? Ya, menggunakan Asesmen Nasional. Asesmen Nasional diberlakukan sebagai alat ukur untuk

mengetahui ketercapaian kompetensi yang harus dikuasai siswa. Asesmen Nasional tidak hanya memotret hasil belajar kognitif siswa, sebagaimana yang terjadi dalam Ujian Nasional namun juga memotret hasil belajar sosial emosional. Termasuk di

dalamnya sikap, nilai, keyakinan, serta perilaku yang dapat memprediksi tindakan dan kinerja siswa di berbagai konteks yang relevan.

Selain tuntutan kecakapan abad 21, profil pelajar Pancasila juga menjadi rujukan

pencapaian karakter bagi seluruh siswa di Indonesia. Bahkan profil pelajar pancasila ini sudah merangkum serangkaian kecakapan hidup abad 21.

Karakter pelajar Pancasila yang ingin dicapai oleh siswa yaitu:

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia.

2. Berkebhinekaan global 3. Mandiri

4. Bernalar kritis 5. Kreatif

6. Gotong royong

(8)

Bagaimana keterkaitan Asesmen Nasional dengan kecakapan abad 21 dan profil pelajar Pancasila?

Perhatikan penjelasannya pada materi yang telah disediakan berikut ini.

(9)

• Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SD diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.Peserta Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen

Kompetensi Minimum untuk Tingkat SD yang ikut akan melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran secara mandiri melalui program pembelajaran otomatisasi dengan alokasi waktu selama 32 jam

pertemuan yang dapat diatur secara fleksibel.

(10)

Peserta Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum untuk Tingkat SD akan belajar secara online dan mandiri dengan mempelajari materi dan menjawab kuis setelah menyelesaikan setiap tahapan yang terinci sebagai berikut:

1. Orientasi Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum.

2. Pengantar Program Bimtek Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum 3. Konsep Asesmen Nasional

4. Teknis Pelaksanaan Asesmen Nasional 5. Asesmen Literasi Membaca Tingkat SD 6. Asesmen Numerasi Tingkat SD

7. Tindak Lanjut Laporan Hasil Asesmen Kompetensi Minimum

8. Asesmen Pasca Program Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum

(11)

Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar siswa yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar- mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran.

Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.

1. Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang mengukur kompetensi mendasar literasi membaca dan numerasi siswa.

2. Survei Karakter yang mengukur sikap, nilai, keyakinan, dan kebiasaan yang mencerminkan karakter siswa

3. Survei Lingkungan Belajar yang mengukur kualitas berbagai aspek input dan proses belajar- mengajar di kelas maupun di tingkat sekolah.

(12)

• Manfaat dan tujuan Asesment Nasional

Perubahan sistem evaluasi dari Ujian Nasional ke Asesmen Nasional merupakan upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan secara menyeluruh. Asesmen Nasional dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar siswa.

1. Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau: (a) perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan (misalnya di satuan pendidikan: antara kelompok sosial ekonomi, di satuan wilayah antara sekolah negeri dan swasta, antar daerah, ataupun antar kelompok berdasarkan atribut tertentu).

2. Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan kompetensi dan karakter siswa.

3. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah sekolah yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong sekolah dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.

Maka dari itu, hasil Asesmen Nasional sendiri diharapkan mampu memberikan manfaat, bukan sekedar nilai belaka. Pada tahun 2021sekarang ini, Mendikbud telah menyatakan bahwa hasil Asesmen Nasional dimaksudkan sebagai peta awal mutu sistem pendidikan secara nasional.

(13)

MANFAAT ASESMEN NASIONAL

Kaitannya dengan infografis tersebut, secara

jangka panjang Asesmen Nasional memberi

kesempatan sekaligus menuntut guru dan sekolah

untuk memperbaiki kualitas pengajarannya guna

menciptakan siswa yang lebih kompeten. Hal ini

terlihat dari penekanan pembelajaran dan asesmen

yang lebih fokus pada daya nalar dalam bentuk

literasi membaca dan numerasi. Hal ini juga

mendorong guru dan sekolah mengubah praktik-

praktik pembelajaran lama yang tidak lagi relevan

dengan kondisi saat ini.

(14)

MANFAAT ASESMEN NASIONAL

Contohnya?

Misalnya, guru ingin mengembangkan keterampilan literasi pada siswa. Dalam hal ini, guru perlu memotivasi siswa untuk membaca tidak hanya dari buku teks, tetapi bisa dari berbagai sumber. Guru juga perlu mengajak siswa berdiskusi dan mengevaluasi informasi yang dibaca, tidak sekedar meringkas dan mengulang kembali. Bagaimana dengan keterampilan numerasi? Pada keterampilan numerasi, guru perlu memastikan siswa memiliki intuisi angka (number sense) dan pemahaman aritmatika dasar sejak dini. Guru juga perlu memandu siswa memecahkan masalah terkait numerasi yang terjadi dalam konteks kehidupannya.

(15)

MEMBANDINGKAN ASESMEN NASIONAL DENGAN UJIAN NASIONAL

Berikut penjelasan setiap poin pembeda AN dan UN:

1. Tujuan penyelenggaraan Asesmen Nasional dan Ujian Nasional tidak sama. Seperti yang telah dijelaskan pada topik dan aktivitas sebelumnya, Asesmen Nasional bertujuan untuk mengevaluasi mutu sistem pendidikan di Indonesia, sedangkan Ujian Nasional bertujuan untuk mengevaluasi capaian hasil belajar siswa secara individu. 

2. AN diberlakukan untuk semua jenjang pendidikan dasar,

pendidikan menengah pertama, dan pendidikan menengah atas.

Ini termasuk MI, MTS dan MAN, serta program kesetaraan.

Sementara UN berlaku mulai jenjang pendidikan menengah pertama dan atas saja.

3. Asesmen Nasional tidak diselenggarakan pada akhir jenjang pendidikan sebagaimana Ujian Nasional, melainkan di tengah jenjang pendidikan. Yaitu pada kelas 5, 8, 11. Hal ini dilakukan bukan sekedar untuk mengetahui capaian hasil belajar siswa

sebagai salah satu syarat kelulusan. Disusun Oleh : Isnaini,S.Pd– SDN 2 Bandar Baru

(16)

Berikut penjelasan setiap poin pembeda AN dan UN:

4. Pada pelaksanaannya, Asesmen Nasional menggunakan metode survei.

5. Model soal asesmen yang diberikan dalam AN lebih bervariasi bukan sekedar pilihan ganda dan uraian singkat sebagaimana yang diberikan dalam UN.

6. Salah satu komponen hasil belajar murid yang diukur pada asesmen nasional adalah literasi membaca dan numerasi. Asesmen ini disebut sebagai Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) karena mengukur kompetensi mendasar atau minimum yang diperlukan individu untuk dapat hidup secara produktif di masyarakat. Sementara Ujian Nasional berbasis mata pelajaran yang memotret hasil belajar murid pada mata pelajaran tertentu.  

7. Metode penilaian AN dan UN pun berbeda meskipun keduanya berbasis komputer.

AN menggunakan metode penilaian Computerized Multistage Adaptive Testing (MSAT). MSAT ialah metode penilaian yang mengadopsi tes adaptif, dimana setiap siswa dapat melakukan tes sesuai level kompetensinya.

MEMBANDINGKAN ASESMEN NASIONAL

DENGAN UJIAN NASIONAL

(17)

Asesmen Nasional bukan pengganti Ujian Nasional.

Asesmen Nasional lebih memberikan gambaran yang lebih utuh dan luas mengenai mutu pendidikan, bukan

hanya secara kognitif, namun juga karakter dan iklim

belajar.  

(18)

1 Apa itu

Program Guru Belajar Seri AKM?

Program pembelajaran yang dirancang untuk membantu para Guru/Kepala Sekolah/Pengawas SD, SMP, SMA/SMK, Guru/Kepala Sekolah SDLB, SMPLB, SMALB, dan PKBM sederajat dalam memahami tujuan, konsep dan bentuk pelaksanaan Asesmen Nasional, serta dapat

menganalisis contoh asesmen literasi membaca dan

numerasi pada Asesmen Kompetensi Minimum.

(19)

2

Apa Tujuan

Program Guru Belajar Seri AKM?

• Memahami konsep Asesmen Nasional.

• Memahami bentuk pelaksanaan Asesmen Nasional.

• Menganalisis contoh asesmen literasi membaca pada Asesmen Kompetensi Minimum.

• Menganalisis contoh asesmen numerasi pada Asesmen Kompetensi Minimum.

• Membaca dan menindaklanjuti laporan hasil Asesmen Kompetensi Minimum.

• Melakukan pengimbasan dengan mengajak rekan guru yang lain untuk mengikuti program Guru Belajar seri Asesmen Kompetensi Minimum.

(20)

3

Apa serunya belajar bersama di

Program Guru Belajar Seri AKM?

•  Lebih Fleksibel

Anda bisa mengatur sendiri waktu belajar sesuai kesibukan masing-masing.

•  Lebih Mudah

Anda lebih mudah mempelajari konten pembelajaran yang telah dipecah menjadi unit belajar yang lebih kecil.

•  Lebih Menantang

Anda bisa memilih tantangan yang sesuai dengan kemampuan Anda.

•  Lebih Kolaboratif

Anda bisa belajar bersama dengan rekan guru yang lain untuk menyelesaikan semua tahapan program.

(21)

4

Siapa yang bisa menjadi peserta

Program Guru Belajar Ser i AKM?

• Semua Guru SD, SMP dan SMA/SMK.

• Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA/SMK.

• Pengawas SD, SMP dan SMA/SMK.

• Semua Guru SDLB, SMPLB, dan SMALB.

• Kepala Sekolah SDLB, SMPLB, dan SMALB.

• Peserta yang berasal dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sederajat SD, SMP, SMA/SMK.

Telah memiliki Akun SIMPKB.

(22)

5

Apa saja yang didapatkan peserta

Program Guru Belajar Seri AKM?

• Pengalaman belajar yang seru.

• Pengalaman belajar bersama sesama guru, kepala sekolah, pengawas, dan PKBM sederajat.

• Pemahaman terhadap Asesmen Kompetensi Nasional.

• Sertifikat Bimtek 32 JP dan Piagam Penghargaan.

(23)

6

Pengimbasan

Program Guru Belajar Seri AKM?

(24)
(25)

Referensi

Dokumen terkait

Berbagi pengetahuan merupakan salah satu metode dalam knowledge management yang digunakan untuk memberikan kesempatan kepada setiap elemen yang ada untuk berbagi ilmu

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan, perbandingkan persentase kecemasan antara pria dan wanita, dan gambaran faktor demografi dalam kecemasan

Nilai impor Sulawesi Tenggara pada bulan Mei 2015 tercatat US$ 36,66 juta atau mengalami peningkatan sebesar 52,24 persen dibanding impor April 2015 yang tercatat US$ 24,08

Zhang (2007) mengajukan model pertumbuhan ekonomi dua sektor dalam waktu diskret, di mana dalam sistem produksi, produsen akan menghasilkan dua output (dua jenis produk)

Tingkat nyeri kala I pada ibu bersalin multipara sebelum terapi berpikir positif pada kelompok intervensi bahwa jumlah ibu bersalin yang mengalami nyeri ringan tidak ada

Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa ekstrak teh hijau dah ekstrak teh putih sama-sama memperbaiki profil lipid tikus jantan galur wistar dengan