• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Saluran Distribusi PT. Gizindo Prima Nusantara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Saluran Distribusi PT. Gizindo Prima Nusantara"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Kegiatan Saluran Distribusi PT. Gizindo Prima Nusantara (GPN)

Dalam pembahasan teoritis pada bab II telah di uraikan bahwa pentingnya pelaksanaan kegiatan saluran distribusi guna produk yang dihasilkan tersedia di pasar dan dapat mudah di peroleh konsumen untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Sementara ketepatan dalam menetapkan saluran distribusi dari produk akan mempengaruhi keseluruhan komponen bauran pemasaran mengingat seluruh komponen bauran pemasaran tidak dapat berdiri sendiri.

PT. Gizindo Prima Nusantara (GPN) sebagai perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan perlu menetapkan bentuk saluran distribusi yang sesuai dengan produknya. Melalui pengelolaan saluran distribusi PT. Gizindo Prima Nusantara (GPN) dapat dengan mudah menyalurkan dan menyebarkan produk ke konsumen langsung, tindak lanjut dari pelaksanaan kegiatan promosi, dan mendukung hasil penjualan yang sudah ditetapkan.

Untuk menetapkan bentuk saluran distribusi yang sesuai dengan produk, efektif dan efisien dalam hal penyebaran dan penyaluran ke konsumen, ada beberapa faktor yang perlu di perhatikan atau di pertimbangkan. Pertimbangan ini di buat supaya keputusan yang diambil

(2)

tidak salah, waktu tunggu yang harus di tanggung oleh pembeli menjadi berkurang dan berkurangnya kesenjangan antara kegiatan produksi dengan pemesanan dan pembelian.

Adapun faktor – faktor yang menjadi pertimbangan PT. Gizindo Prima Nusantara (GPN) dalam distribusi yang sesuai adalah sebagai berikut : a. Pertimbangan Pasar

Untuk pasar produk indofood promina perusahaan ingin memaksimalkan pangsa pasarnya. Perusahaan tersebut yakin volume penjualan yang lebih tinggi akan menghasilkan biaya perunit yang lebih rendah dan laba jangka panjang yang lebih tinggi. Pasar produk indofood promina konsumennya masih dominan, perusahaan yang memperkenalkan teknologi baru lebih menyukai penetapan harga yang tinggi untuk menguasai pasar. Pasar tersebuit sangat peka terhadap harga, dan harga yang rendah merangsang pertumbuhan pasar. Perusahaan tersebut masih banyak di kawasan industri di jabotabek dan pendistribusian produk ini di perlukan saluran yang tidak panjang atau langsung.

b. Pertimbangan Produk

Jika dilihat nilai satuan produk indofood promina memiliki nilai yang tinggi dan pembelian yang dilakukan oleh konsumen dalam jumlah kecil, maka diperlukan suatu layanan sebelum dan sesudah penjualan, dan ukuran dari produk ini rekatif besar, maka dalam pendistribusiannya di perlukan saluran yang tidak panjang atau langsung. Dalam perusahaan-

(3)

parusahaan multiproduk (menawarkan berbagai macam produk), sering tidak mungkin bagi wiraniaga untuk mempromosikan semua jenis produk pada setiap saat. Salah satu atau tanggung jawab utama dari orang-orang manajemen pemasaran adalah disain produk, yaitu mereka diminta bertindak sebagai “ mata” dari perusahaan dan secara konstan memberikan saran perbaikan yang diperlukan dalam desain produk.

c. Pertimbangan Perusahaan

Dalam hal ini PT. Gizindo Prima Nusantara (GPN) pendistribusian produk di pegang langsung oleh perusahaan. Dan selain itu saluran yang tidak panjang ini PT. Gizindo Prima Nusantara ingin berusaha mengawasi saluran distribusinya. Secara umum faktor tak terkendali ini dianggap paling sulit untuk ditangani menyeluruh, mungkin disebabkan oleh adanya anggapan yang salah bahwa konsep-konsep seperti management by objective (MBO) diterpkan oleh setiap perusahaan.

4.2 Biaya Distribusi dan Hasil Penjualan

Adapun di dalam melaksanakan kegiatan usahanya PT. Gizindo Prima Nusantara mengeluarkan biaya. Salah satu biaya yang harus dikeluarkan oleh PT. Gizindo Prima Nusantara adalah biaya yang akan kaitannya dengan kegiatan distribusi atau biaya distribusi. Berikut ini adalah yang dikeluarkan oleh PT. Gizindo Prima Nusantara terdiri atas biaya penyimpanan produk yang siap untuk dijual dengan menggunakan gudang sendiri, biaya transportasi dengan menggunakan trailer sendiri atau pun sewa, biaya – biaya

(4)

lain yang di keluarkan selama pengiriman produk hingga sampai ke tempat pembeli.

Berikut ini adalah biaya distribusi yang dikeluarkan oleh PT Gizindo Prima Nusantara dan analisis perhitungan selama 5 tahun, mulai tahun 2003 sampai 2007 yang disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 4.1

Biaya Distribusi PT. Gizindo Prima Nusantara ( GPN ) Tahun 2003 s/d 2007

Tahun Biaya Distribusi Kenaikan Persentase

2003 Rp. 40.207.000 0 0

2004 Rp. 54.230.000 14.023 34.88

2005 Rp. 53.079.000 - 1.151 - 2.12

2006 Rp. 55.616.000 2.537 4.78

2007 Rp. 58.390.000 2.774 4.99

Sumber PT. Gizindo Prima Nusantara 2008

Perhitungan dari data di atas adalah sebagai berikut :

Biaya Distribusi =

000 . 207 . 40 .

000 . 207 . 40 . 000 . 230 . 54 .

Rp

Rp

Rp

Tahun 2004 = 100%

000 . 207 . 40 .

000 . 023 . 14

. x

Rp Rp

= 34.88 %

(5)

Biaya Distribusi =

000 . 230 . 54 .

000 . 230 . 54 . 000 . 079 . 53 .

Rp

Rp

Rp

Tahun 2005 = 100%

000 . 230 . 54 .

000 . 151 . 1

. x

Rp Rp

= -2.12 %

Biaya Distribusi =

000 . 079 . 53 .

000 . 079 . 53 . 000 . 616 . 55 .

Rp

Rp

Rp

Tahun 2006 = 100%

000 . 079 . 53 .

000 . 537 . 2

. x

Rp Rp

= 4.78 %

Biaya Distribusi =

000 . 616 . 55 .

000 . 616 . 55 . 000 . 390 . 58 .

Rp

Rp

Rp

Tahun 2007 = 100%

000 . 616 . 55 .

000 . 774 . 22

. x

Rp Rp

= 4.99 %

Dari data dan perhitungan di atas maka dapat dianlisa sebagai berikut :

a. Pada tahun 2003 biaya distribusi PT. Gizindo Prima Nusantara sebesar Rp.402.207.000, sedangkan pada tahun 2004 sebesar Rp. 54.230.000.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa tahun 2004 biaya distribusi PT.

Gizindo Prima Nusantara mengalami kenaikan sebesar Rp. 14.023.000 atau sekitar 34.88 % dari tahun 2003. Kenaikan ini di sebabkan oleh terjadinya peningkatan hasil penjualan pada tahunn 2003 untuk produk indofood promina.

(6)

b. Pada tahun 2004 biaya distribusi PT. Gizindo Prima Nusantara sebesar Rp.54.230.000, sedangkan biaya distribusi 2005 sebesar Rp. 53.079.000.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa pada tahun 2005 biaya distribusi PT. Gizindo Prima Nusantara mengalami penurunan sebesar Rp.

1.151.000 atau sekitar -2.12 % dari tahun 2004. Penurunan ini di sebabkan oleh penurunan penjualan yang dialami PT. Gizindo Prima Nusantara.

c. Pada tahun 2005 biaya distribusi PT. Gizindo Prima Nusantara sebesar Rp.53.079.000, sedangkan biaya distribusi 2006 sebesar Rp. 55.616.000.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa pada tahun 2006 biaya distribusi tahun 2006 mengalami kenaikan Rp. 2.537.000 atau sekitar 4.78 % dari tahun 2005.

d. Pada tahun 2006 biaya distribusi PT. Gizindo Prima Nusantara sebesar Rp.55.616.000, sedangkan biaya distribusi pada tahun 2007 sebesar Rp.

58.390.000. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pada tahun 2007 biaya distribusi PT. Gizindo Prima Nusantara mengalami kenaikan sebesar Rp. 2.774.000 atau sekitar 4.99 % dari tahun 2006.

Setelah duketahui pelaksanaan kegiatan distribusi PT. Gizindo Prima Nusantara dan juga biaya distribusi yang dikeluarkan untuk kegiatan distribusi selama 5 tahun, maka ada beberapa hal yang perlu diketahui dan dianalisa, yaitu mengenia hasil penjualan yang diperoleh PT. Gizindo Prima Nusantara selama 5 tahun. Data mengenia hasil penjualan digunakan untuk mengetahui seberapa besar perkembangan tingkat penjualan yang diperoleh PT. Gizindo

(7)

Prima Nusantara dan mengetahui hubungannya dengan kegiatan saluran distribusi.

Setelah diketahuinya data biaya distribusi, maka hal ini penting lainya yang harus juga duketahui menyangkut hasil penjualan yang di peroleh PT.

Gizindo Prima Nusantara selama 5 tahun. Berikut ini data – data penjualan yang di peroleh perusahaan :

Tabel 4.2

Hasil Penjualan PT. Gizindo Prima Nusantara ( GPN ) Tahun 2003 s/d 2007

Tahun Hasil Penjualan Kenaikan Persentase

2003 Rp. 5.026.670.00 0 0

2004 Rp. 6.930.200.000 190.353 37.87

2005 Rp. 6.641.050.000 -28.915 -4.14

2006 Rp. 6.893.720.000 25.267 3.80

2007 Rp. 7.908.300.000 101.458 14.72

Sumber PT. Gizindo Prima Nusantara ( GPN ) 2008

Perhitungan dari data di atas adalah sebagai berikut :

Biaya Distribusi =

000 . 670 . 026 . 5 .

000 . 670 . 026 . 5 . 000 . 200 . 930 . 6 .

Rp

Rp

Rp

Tahun 2004 = 100%

000 . 670 . 026 . 5 .

000 . 530 . 903 . 1

. x

Rp Rp

= 37.87 %

(8)

Biaya Distribusi =

000 . 200 . 930 . 6 .

000 . 200 . 930 . 6 . 000 . 050 . 641 . 6 .

Rp

Rp

Rp

Tahun 2005 = 100%

000 . 200 . 930 . 6 .

000 . 150 . 289

. x

Rp Rp

= -4.14 %

Biaya Distribusi =

000 . 050 . 641 . 6 .

000 . 050 . 641 . 6 . 000 . 720 . 893 . 6 .

Rp

Rp

Rp

Tahun 2006 = 100%

000 . 050 . 641 . 6 .

000 . 670 . 252

. x

Rp Rp

= 3.80 %

Biaya Distribusi =

000 . 720 . 893 . 6 .

000 . 720 . 893 . 6 . 000 . 300 . 908 . 7 .

Rp

Rp

Rp

Tahun 2007 = 100%

000 . 720 . 893 . 6 .

000 . 580 . 014 . 1

. x

Rp Rp

= 14.72 %

Dari data dan perhitungan diatas maka dapat dianalisis sebagai berikut : a. Pada tahunn 2003 hasil penjualan PT. Gizindo Prima Nusantara sebesar

Rp. 5.026.670.000, sedangkan hasil penjualan pada tahunn 2004 sebesar Rp. 6.930.200.000. Dengan demikian dapat di ketahui bahwa pada tahun 2004 hasil penjualan PT. Gizindo Prima Nusantara mengalami kenaikan sebesar Rp. 1.903.530.000 atau sekitar 37.87% dari tahun 2003.

Tingginya penjualan yang diperoleh PT. Gizindo Prima Nusantara disebabkan oleh permintaan konsumen untuk produk indofood promina jenis makanan bayi.

(9)

b. Pada tahun 2004 hasil penjualan PT. Gizindo Prima Nusantara sebesar Rp. 6.930.200.000, hasil penjualan pada tahunn 2005 sebesar Rp.

6.641.050.000. Dengan demikian pada athun 2005 mengalami penurunan sebesar Rp. 289.150.000 atau sekitar -4.14% dari tahun 2004. Turunnya hasil penjualan PT. Gizindo Prima Nusantara disebabkan tidak di produksinya produk indofood promina jenis makanan bayi.

c. Pada tahun 2005 hasil penjualan PT. Gizindo Prima Nusantara sebesar Rp. 6.641.050.000, sedangkan hasil penjualan pada tahunn 2006 sebesar Rp. 6.893.720.000. Dengan demikian dapat di ketahui bahwa pada tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar Rp. 252.670.000 atau sekitar 3.8% dari tahun 2005.

d. Pada tahun 2006 hasil penjualan PT. Gizindo Prima Nusantara sebesar Rp. 6.893.720.000, sedangkan hasil penjualan pada tahunn 2007 sebesar Rp. 7.908.300.000 atau sekitar 14.72% dari tahun 2006.

4.3 Hubungan Distribusi dengan Biaya Distribusi dan Hasil Penjualan PT.

Gizindo Prima Nusantara ( GPN )

Dengan menggunakan data diatas maka dapat dilakukan analisis untuk mengetahui hubungan dengan peranan antara saluran distribusi terhadap biaya distribusi dan asli penjualan pada PT. Gizindo Prima Nusantara. Adapun analisis yang dipakai oleh penulis untuk mengetahui hubungan dari peranan dari kegiatan saluran distribusi terhadap hasil penjualan adalah Analisis Koefisien dan Analisis Koefisien Determinan

(10)

Tabel 4.3 Koefisien Korelasi

( Dalam Jutaan dan Milyaran Rupiah )

N X Y

2003 40.207 502.667

2004 54,230 693,020

2005 53,079 664,105

2006 55,616 689,372

2007 58,390 790,830

261,522 3339,994

Sumber : Data yang diolah

Dari data diatas penulis akan menghitung dengan bantuan Program SPSS (Statistical Package for Service Softition ) versi 15.0, maka menghasilkan output sebagai berikut :

Tabel 4.4 Pearson Correlation

Correlations

1 ,974**

,005

5 5

,974** 1

,005

5 5

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Biaya distribusi

Penjualan

Biaya

distribusi Penjualan

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

**.

(11)

Dari tabel output correlations Spearman`s rho diatas dapat dijelaskan bahwa nilai correlation coefficient adalah 0,974, hal tersebut mengandung arti bahwa peranan antara biaya distribusi dengan penjualan sangat kuat positif, karena nilai 0,974 mendekati angka 1 correlation coefficient. Semakin mendekati angka 1 nilai korelasi, maka semakin kuat hubungannya. Nilai signifikan (Sig.) pada tabel diatas adalah 0,005 yang berarti nilai tersebut dibawah 0,05 (5%). Dengan demikian hasilnya adalah ditolak Ho atau diterima H1. Hasil dari analisis tersebut menunjukan bahwa terdapat peranan yang sangat kuat dari kedua variabel tersebut.

Untuk mengetahui kebenaran dari perhitingan korelasi dilakukan uji hipotesis, yang artinya suatu pengujian yang menjelaskan keeratan peranan antara biaya distribusi dengan penjualan Pengujian ini menggunakan uji t hitung dengan tingkat keyakinan 95% dan derajat kebebasan n-2, maka :

to = 1 2

2 .

r n r

= 1 0.9742

2 5 974 . 0

= 1 0,948 3 974 . 0

= 0,052 732 , 1 974 .

0 x

= 0,228 686 , 1

= 7,394

(12)

Nilai to (7,394 ) akan dibandingkan dengan t tabel dengan tingkat keyakinan 95% ( a = 5% ), yaitu dengan cara :

t = ( n –2)

= 0,05 ( 5 – 2 )

= 0,05 ( 3 )

= 2.353

Dari perhitungan diatas maka diketahui bahwa : t hitung > t tabel

7,394 > 2,353

Dari perhiutngan diatas, nilai t hitung 7,394 lebih besar dari t tabel 2,353, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Ho ditolak, berarti biaya distribusi mempunyai peranan yang sangat kuat terhadap hasil penjualan.

Untuk mengetahui seberapa besar sumbangan biaya distribusi dengan hasil penjualan, maka digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

KD = r² x 100%

= ( 0,972)² x 100%

= 94,47%

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diatas maka hasil koefisien determinan diperoleh 94,86 %. Hasil tersebut berarti 94,47% peranan biaya distribusi terhadap tingkat penjualan dan sisanya sekitar 5,53% kontribusi yang diberikan oleh faktor-faktor pemasaran lainnya seperti produk,harga dan kegiatan promosi.

(13)

4.4 Kendala yang berhubungan dengan distribusi yang dihadapi dan pemecahannya

Kemampuan setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya berbeda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya, sehingga dalam pengambilan keputusan juga berbeda pula. Kondisi ataupun situasi yang dialami oleh suatu perusahaan dapat menciptakan peluang dan hambatan atau kendala. Apala kendala - kendala tersebut tidak ditangani secara baik maka mempengaruhi terhadap hasil yang akan diperoleh suatu perusahaan.

Sebagaimana perusahaan lainnya PT. Gizindo Prima Nusantara juga menghadapi kendala dalam melaksanakan kegiatan usahanya, diantaranya : dalam hal pengiriman produk indofood promina ke pasar PT. Gizindo Prima Nusantara juga mengalami ketrelambatan. Hal ini terjadi karena jadwal pengiriman yang padat, dan perusahaan ekspedisi pengiriman yang dipakai oleh PT. Gizindo Prima Nusantara terkadang kurang mampu menyesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan oleh perusahaan.

Dari kendala yang sudah dijelaskan di atas, maka PT. Gizindo Prima Nusantara mengambil beberapa langkah-langkah penanganan, antara lain : untuk mengantisipasi keterlambatan pengiriman yang dilakukan oleh PT.

Gizindo Prima Nusantara karena jadwal yang padat dan kurang mampunya perusahaan ekspedisi pengiriman dalam menyelesaikan jadwal yang ditetapkan perusahaan. Ada beberapa cara yang diambil :

a. Menambah armada pengiriman atau

b.

Menyewa armada transportasi perusahaan pengiriman

Gambar

Tabel 4.3  Koefisien Korelasi

Referensi

Dokumen terkait

10 Pada awalnya Perum Peruri diberikan kekuatan monopoli yang diatur dalam berbagai regulasi pemerintah sebagai perusahaan percetakan berbagai dokumen sekuriti negara,

Para pihak dalam perjanjian kemitraan mempunyai posisi tawar yang seimbang dalam pembuatan perjanjian, sehingga di dalam hubungan kemitraan tidak terjadi kesenjangan

Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.. Tata cara pelaporan

Dari hasil yang diperoleh maka disarankan agar pimpinan bersikap tegas,mampu memotivasi dan menciptakan kondisi sosial yang menguntungkan setiap karyawan,

telah disusun dalam Rencana Strategis (Renstra) tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Riau dalam perannya selaku komunikator berusaha untuk

Dari ketiga gerak peluru di atas dimana diberi posisi awal di dapatkan jarak maksimum terbesar pada sudut 45° pada gerak peluru tanpa hambatan udara dan 30°

Dari grafik dapat dilihat bahwa mekanik pagi 1 memiliki jam kerja lebih banyak karena untuk meminimalkan jumlah pekerja disini memanfaatkan pekerja yang masuk dengan

Perancangan strategi dan pengembangan sistem ini diharapkan dapat membantu bagian umum dalam pengelolaan data, staff keuangan dalam pengeolahan data menjadi sebuah informasi