• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN TANAMAN REMPAH TUBA (ANDALIMAN) SECARA TRADISIONAL PADA MASYARAKAT ETNIK BATAK SIMALUNGUN DI DUSUN GOTTING KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN TANAMAN REMPAH TUBA (ANDALIMAN) SECARA TRADISIONAL PADA MASYARAKAT ETNIK BATAK SIMALUNGUN DI DUSUN GOTTING KECAMATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Pemanfaatan Tanaman Rempah Tuba (Andaliman) Secara Tradisional Pada Masyarakat Etnik Batak Simalungun Di Dusun Gotting, Kecamatan Raya,

Kabupaten Simalungun.

Oleh :

Debora Hilderia Marbun

NIM 308322010

Program Studi Pendidikan Antropologi

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Debora Hilderia Marbun, Nim: 308322010, Pemanfaatan Tanaman Rempah Tuba (Andaliman) Secara Tradisional Pada Masyarakat Etnik Batak Simalungun Di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.

Rempah tuba adalah salah satu jenis rempah khas Batak Simalungun. Rempah tuba atau yang lebih umum dikenal dengan andaliman. Rempah tuba mengandung aromatik dan minyak esensial. Buah rempah tuba memiliki rasa getir yang khas. Rempah tuba merupakan tumbuhan semak, tegak, dengan tinggi mencapai 5 meter dengan duri disetiap bagian batanga maupun daun. Rempah tuba tumbuh di daerah-daerah tertentu seperti di Dusun Gotting.

Pada umumnya rempah tuba dijadikan sebagai bumbu masakan. Tetapi di Dusun Gotting rempah tuba digunakan sebagai pengobatan tradisional yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit seperti gatal-gatal pada kulit. Rempah tuba dimanfaatkan sebagai pengobatan tradisional dan dipercaya sebagai rempah yang membuat panjang usia masyarakat setempat. Rempah tuba juga digunakan sebagai bahan pengawet alami yang membuat makanan tidak mudah basi.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan yaitu etnografi. Dengan metode etnografi, peneliti secara langsung tinggal bersama masyarakat etnik Batak Simalungun. Peneliti menjadi bagian dari tradisi Batak Simalungun dengan merasakan secara langsung tentang keseharian dan aktifitas masyarakat setempat. Peneliti ikut serta mulai dari aktifitas sehari-hari, penanaman rempah tuba,pengolahannya pada masakan adat (kuliner), pemanfaatan rempah tuba, serta langsung merasakan makanan adat Batak Simalungun dan menggunakan rempah tuba sebagai obat luka.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan

berkah karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

Pe a faata Ta a a Rempah Tuba (Andaliman) Secara Tradisional Pada Masyarakat Etnik

Batak Simalungu Di Dusu Gotti g, Ke a ata Raya, Ka upate Si alu gu .

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana

pendidikan bagi mahasiswa program S-1 Jurusan Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Medan, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan baik bahasa,

penyampaian, teknik penulisan karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis,

oleh karena itu besar harapan penulis agar para pembaca memberikan kritikan dan saran yang

bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Dalam penulisan skripsi ini banyak pihak yang membentu baik moril maupun material

yang tidak ternilai harganya. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. Selaku Rektor UNIMED

2. Bapak Drs. Restu, M.S, Selaku Dekan FIS UNIMED

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, Selaku Pembantu Dekan I FIS UNIMED

4. Ibu Dra. Nurjannah, M.Pd, Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Antropologi

5. Bapak Dr.phill Ichwan Azhari,MS Selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini.

6. Ibu Dra. Puspitawati, M.Si, Selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

(7)

7. Bapak Drs. Waston Malau, sebagai dosen penguji penulis.

8. Ibu Supsiloani, M.Si sebagai dosen penguji penulis.

9. Ibu Rosramadhana, M.Si yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

10. Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Antropologi, serta Narasumber dalam

penelitian ini, yang telah memberikan ilmu yang berharga.

11. Teristimewa untuk kedua orangtua penulis ayahanda P. Marbun dan ibunda E. Br.

Situmorang,abang penulis Eldi Sugiharzal Marbun, kakak penulis Nurita Helderia

Marbun dan adik penulis Harta Sastaria Marbun, Garuda Marbun, Damri Marbun, Guido

Maria Comferti Marbun, dan Carlos Kennedy Marbun atas kasih sayangnya selama ini,

dengan segala doa yang telah menguatkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Terima kasih atas doa yang telah diberikan Oppung, Tante, Tulang,Paktua, Bou, Uda,

dan semua saudara-saudara penulis yang berada di Surabaya, Tangerang, Bekasi,

Purwokerto, dan Manduamas.

13. Buat yang tersayang Binsar Parulian Sibarani, yang telah luar biasa memberikan

dukungan, motivasi, doa dan semangat yang tidak ada hentinya.

14. Teristimewa buat sahabat kost penulis Jennyari Simanihuruk, terimakasih yang tak

terhingga atas doa, motivasi, dukungan terutama fasilitas yang diberikan sehingga

skripsi ini selesai.

15. Buat sahabat kost peneliti kakak Retni Lumbangaol dan Lestari Batubara,atas motivasi

dan dukungannya.

16. Buat kakak Theresia Crista Sitompul beserta keluarga yang telah banyak memberikan

motivasi kepada penulis.

17. Buat keluarga besar Safri Saragih, Kela dan Polu beserta adik-adik penulis Kingking

(8)

18. Terima kasih kepada sahabat yang tersayang Yosi Pratiwi Tanjung, Feriel Amelia

Sembiring, Sartika Simatupang, Winda Tobing, Yuni Sinurat, Elva Ginting, yang memberi

penulis motivasi, dan dukungan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

19. Seluruh teman-teman Mahasiswa Jurusan Antropologi Angkatan 2008 yang

memberikan semangat kepada penulis.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak. Terima

Kasih.

Medan, Agustus 2012

Debora Hilderia Marbun

(9)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI... v

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 5

1.3. Rumusan Masalah... 5

1.4. Tujuan Penulisan... 6

1.5. Manfaat Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Kerangka Konsep... 8

2.1. Tanaman Rempah Tuba (andaliman) Bagian Dari Studi Etnobotani... 8

2.2. Penelitian Rempah Tuba (Andaliman) Terdahulu... 11

2.2.1.Analisis Usaha Tani Andaliman Dan Sumbangannya Terhadap Pendapatan Keluarga... 11

2.2.2.Kajian Mekanisme Antibakteri Ekstrak Andaliman (Zanthoxylum Acanthopodium) terhadap bakteri patogen pangan... 12

(10)

vi

2.3. Masyarakat... 13

2.4. Kerangka Teori... 14

2.4.1.Etnik... 14

2.4.2.Upacara Adat... 14

2.4.3.Makanan Adat... 15

2.4.4.Pengertian Dusun... 16

2.5. Etnik Batak Simalungun... 17

2.5.1.Sistem Kekerabatan... 18

2.5.2.Bahasa... 18

2.5.3.Sitem Mata Pencaharian... 19

2.5.4.Sistem Kepercayaan (Religi)... 19

2.5.5.Kerangka Berpikir... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3. PENELITIAN LAPANGAN... 22

3.1. Lokasi Penelitian... 22

3.2. Populasi Dan Sampel... 22

3.3. Tehnik Pengumpulan Data... 23

3.3.1.Metode Etnografi... 23

3.4.Metode Penelitian... 24

3.4.1.Observasi Partisipan... 24

3.4.2.Analisis Data... 25

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Lokasi Penelitian... 26

(11)

vii

4.2. Peta Kabupaten Simalungun... 27

4.3. Kecamatan Raya... 28

4.4. Kondisi Topografi... 30

4.4.1.Jumlah Desa Kecamatan Raya... 31

4.4.2.Pendidikan... 32

4.4.3.Perekonomian... 33

4.4.4.Jumlah Penduduk... 34

4.4.5.Pertanian... 34

4.5. Sarana... 35

4.5.1.Rumah Sakit GKPS Kecamatan Raya... 35

4.5.2.Puskesmas... 35

4.5.3.Sarana Transportasi Dan Komunikasi... 35

4.5.4.Bandara Kecamatan Raya... 36

4.5.5.Radio Lokal... 36

4.5.6.Jaringan Listrik Dan Air Minum... 36

4.5.7.Objek Wisata... 37

4.6. Dusun Gotting Di Desa Raya Huluan... 37

4.6.1. Kondisi Sosial Ekonomi Penduduk... 38

4.6.2. Sarana Dan Prasarana... 39

4.6.3. Sejarah Terbentuknya Dusun Gotting... 40

4.6.4. Harga Rempah Tuba Di pasar Tradisional... 41

4.7. Peneliti Di Ladang Rempah Tuba... 42

4.7.1. Rempah Tuba Tumbuh Di Tengah Tanaman Jagung... 43

(12)

viii

4.7.3. Tuba Merah... 44

4.7.4. Tuba Hijau... 45

4.8. Bentuk Dan Ciri-ciri Rempah Tuba... 46

4.8.1. Batang Rempah Tuba... 47

4.8.2. Daun Rempah Tuba... 48

4.8.3. Bunga Rempah Tuba... 49

4.8.4. Biji Rempah Tuba... 50

4.8.5. Buah Rempah Tuba... 51

4.9. Manfaat Rempah Tuba (Andaliman) Sebagai Obat Herbal Tradisional Etnik Batak Simalungun... 52

4.9.1. Obat Luka... 52

4.9.2. Obat Herbal Penambah Nafsu Makan... 54

4.9.3. Daun Rempah Tuba Sebagai Obat Gatal-gatal... 56

4.9.4. Mengurangi Lemak Pada Ikan Dan Daging... 57

4.9.5. Mengurangi Aroma Amis pada Ikan Dan Daging... 59

4.9.6. Rempah Tuba Sebagai Pengawet Alami Pada Makanan... 60

4.9.7. Rempah Tuba Dipercaya Dapat Memperpanjang Usia... 61

(13)

ix

4.10.1. Penanaman Rempah Tuba... 62

4.10.2. Mencari Tunas Rempah Tuba... 62

4.10.3. Pembibitan (Persemaian)... 65

4.10.4. Persiapan Lahan Rempah Tuba... 66

4.10.5. Pemupukan... 68

4.10.6. Pemeliharaan... 68

4.10.7. Pemanenan Rempah Tuba... 72

4.11. Pengolahan Rempah Tuba (Andaliman) Sebagai Bumbu Masakan Adat Pada Upacara (Ritual) Kepercayaan Etnik Batak Simalungun Di Dusun Gotting... 73

4.11.1. Upacara Mamokkot Jabu... 74

4.11.2. Dayok Binatur... 76

4.11.3. Pengolahan Dayok Binatur... 78

4.11.4. Hinasumba... 81

4.11.5. Masakan Daging Babi Dengan Rempah Tuba... 83

4.11.6. Pelaksanaan Upacara Mamokkot Jabu... 84

4.11.7. Ikan Arsik... 87

4.11.8. Sambal Tinuktuk Rempah Tuba... 90

(14)

x BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan... 96

5.2. Saran... 97

DAFTAR PUSTAKA... 98

(15)

xi DAFTAR TABEL

[image:15.595.93.521.116.582.2]

Halaman

Tabel 4.3. Kecamatan Raya 29

(16)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah salah satu negara yang kaya akan sumber daya tanaman rempah- rempah. Begitu eksotiknya rempah Nusantara, perusahaan persatuan dagang Belanda

untuk Hindia Timur atau VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) sekitar 400 tahun lampau datang untuk menguasainya. Salah satu jenis rempah yang pemanfaatannya

hingga sekarang masih sebatas komoditas primer adalah rempah tuba atau andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC). Industri pengolahan rempah tidak berkembang sebab

petani dan pelaku usaha kurang memahami kebutuhan pasar ekspor yang menginginkan

produk siap pakai yang telah diolah (Sihotang, B., 2008).

Salah satu rempah yang hingga saat ini masih dikembangkan petani adalah rempah

tuba. Tanaman rempah tuba (andaliman) merupakan ilmu pengetahuan dari Etnobotani

yaitu dengan bidang ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara manusia dengan sumberdaya alam tumbuhan dan lingkungannya. Etnobotani merupakan

perpaduan antara ilmu pengetahuan alam dan ilmu sosial, salah satunya adalah pengetahuan sosial budaya. Etnobotani mengikuti perkembangan yang berlangsung

antara kehidupan suatu etnik dalam bidang botani, yang dipengaruhi oleh perkembangan yang sifatnya global. (Munawaroh & Inggit 2000).

Rempah tuba juga tidak hanya dikenal di Indonesia. Tetapi spesies dari rempah

tuba (zanthoxylum) umumnya memilki rasa pedas dan getir yang menyengat bila buah

(17)

jenis zanthoxylum telah dimanfaatkan tidak hanya sebagai bahan bumbu akan tetapi juga untuk industri. (Katzer,2004)

Di Indonesia sendiri, tanaman rempah tuba penamaannya berbeda-beda menurut daerah masing-masing, tetapi andaliman merupakan nama yang popular hingga saat ini. Misalnya di daerah Batak Toba disebut dengan andaliman, di daerah Simalungun, Karo

dan Dairi disebut tuba, serta di Tapanuli Selatan disebut dengan nama siyarnyar. Pemberian nama rempah tuba tergantung dari ukuran, buah dan bentuk duri yang melekat

pada batang. (Trubus Online, 2011).

Di Kabupaten Simalungun ada beberapa desa yang menjadi petani rempah tuba. Salah satunya yaitu Dusun Gotting, Kecamatan Raya,Kabupaten Simalungun. Di desa ini

penduduknya bermata pencaharian sebagai petani rempah tuba. Di daerah tersebut dikenal 2 jenis rempah tuba , yaitu merah dan hijau.(Tarigan, A., 2006).

Secara etnobotani, rempah tuba (andaliman) dimanfaatkan masyarakat setempat sebagai rempah-rempah, karena aroma dan rasa getirnya yang khas. Pada umumnya sebagian besar masyarakat hanya mengenal buah dari tanaman rempah tuba dan sedikit

yang mengetahui bentuk dari tanaman tersebut. Penanaman rempah tuba secara modern sampai saat ini belum diketahui. Para petani rempah tuba di Dusun Gotting tersebut

masih melakukan penanaman secara tradisional.

Di dalam upacara adat (ritual) masyarakat etnik Batak Simalungun selalu menggunakan rempah tuba pada upacara pernikahan, kelahiran, memasuki rumah baru,

(18)

ada pada Etnik Batak Simalungun seperti ikan arsik, daging napinadar, dayok binatur, hinasumba, dan lain-lainnya.

Tanaman rempah tuba memiliki keistimewaan, yaitu masakan yang dibumbui dengan rempah tuba umumnya memiliki daya simpan yang lama. (Warta, 2009).

Ada beberapa makanan dengan menggunakan rempah tuba untuk sajian upacara

adat (ritual) terhadap kepercayaan leluhur masyarakat Etnik Batak Simalungun dan telah terbiasa dengan cita rasa dari bumbu rempah tuba.

Rempah tuba bukan hanya sebagai bumbu pelengkap citarasa makanan saja,

tetapi tanaman ini mempunyai potensi sebagai tanaman obat herbal karena diketahui mengandung berbagai senyawa aromatik dan minyak esensial yang sangat berguna bagi

kesehatan. (Katzer, 2004).

Terutama bagi petani etnik batak Simalungun pemetik buah rempah tuba, minyak

esensial secara tradisional mengurangi rasa sakit ketika tertusuk duri dan menyembuhkan luka akibat duri rempah tuba tersebut.

Peneliti ingin lebih luas meneliti mengenai pemanfatan tanaman rempah tuba

(andaliman) secara tradisional pada masyarakat etnik Batak Simalungun dari aspek kajian etnobotani dimana menjadi salah satu bagian dari Antropologi.

Dengan berbagai pernyataan di atas, mempengaruhi peneliti dalam hal pengembangan kalimat tersebut dengan judul yang lebih sederhana, singkat, dan padat.

Judul yang dimaksud adalah Pemanfaatan Tanaman Rempah Tuba (Andaliman)

(19)

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka disusun identifikasi masalah sebagai berikut yaitu:

1. Jenis, bentuk dan ciri-ciri tanaman rempah tuba (andaliman) yang ada di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.

2. Manfaat rempah tuba (andaliman) sebagai obat herbal tradisional etnik Batak

Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.

3. Pengetahuan tentang penanaman rempah tuba (andaliman) secara tradisional

etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.

4. Pengolahan rempah tuba (andaliman) sebagai bumbu masakan upacara adat

(ritual) dan makna makanan (kuliner) kepercayaan etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.

1.3. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah jenis, bentuk, dan ciri-ciri tanaman rempah tuba (andaliman) yang ada di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun?

2. Apa sajakah manfaat rempah tuba (andaliman) sebagai obat herbal tradisional etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten

Simalungun?

3. Bagaimanakah pengetahuan tentang penanaman rempah tuba (andaliman) secara tradisional etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya,

(20)

4. Bagaimanakah pengolahan rempah tuba (andaliman) sebagai bumbu masakan pada upacara adat (ritual) dan makna makanan adat (kuliner) kepercayaan etnik

Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun. 1.4. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi masalah maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan dan mengetahui jenis, bentuk dan ciri-ciri tanaman rempah tuba (andaliman) yang ada di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten

Simalungun.

2. Mengetahui manfaat rempah tuba (andaliman) sebagai obat pada etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.

3. Mengetahui tentang penanaman rempah tuba (andaliman) secara tradisional etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.

4. Mempelajari pengolahan rempah tuba (andaliman) sebagai bumbu masakan upacara adat (ritual) dan makna makanan (kuliner) adat etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Memberi informasi tentang jenis, bentuk dan ciri-ciri tanaman rempah tuba (andaliman) yang ada di Desa Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun pada masyarakat luas.

2. Memberi informasi tentang manfaat rempah tuba (andaliman) sebagai obat herbal tadisional etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya,

(21)

3. Untuk memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan tentang penanaman rempah tuba (andaliman) secara tradisional Etnik Batak Simalungun. Hal ini agar

masyarakat tetap menjaga dan ikut berperan serta dalam mempertahankan kekayaan alam Indonesia yang terdapat di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.

4. Untuk memperkaya wawasan dan ilmu pengetahuan mengolah rempah tuba (andaliman) sebagai bumbu masakan upacara adat (ritual) dan menegetahui

makna makanan adat (kuliner) kepercayaan etnik Batak Simalungun di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.

5. Sebagai data pendukung bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Antropologi

selanjutnya dalam mempelajari etnobotani mengenai rempah tuba di Dusun Gotting, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun.

6. Sebagai data pendukung bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Antropologi selanjutnya yang berminat meneliti penanaman dan pemanfaatan rempah tuba di Dusun Gotting baik itu sebagai obat herbal, makanan adat serta ikut berperan

(22)

1 BAB V

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Didusun Gotting terdapat dua jenis rempah tuba yaitu tuba merah dan tuba

hijau. Bentuk dan ciri-ciri buah rempah tuba bulat kecil, dan jika diperhatikan lebih dekat lagi maka akan terlihat terdapat duri halus. Buah rempah tuba mengandung minyak atsiri. Daun, batang dan hampir seluruh bagian rempah

tuba memiliki duri. Daunnya berwarna hijau, namun batang daun berwarna merah serta memiliki duri tepat dipertengahan daun. Aroma buah rempah tuba

khas dan bergetir.

2. Pada masyarakat etnis batak simalungun rempah tuba dipercaya sebagai obat penyembuh luka, mengurangi lemak ikan dan daging, mengurangi aroma amis,

sebagai pengawet makanan alami, menambah nafsu makan, serta di yakini memperpanjang usia dalam artian mereka jarang sekali jatuh sakit.

3. Penanaman rempah tuba masih dilakukan secara tradisional yaitu masih mengandalkan alam. Bibit rempah tuba didapat disekitar ladang tuba tersebut, dan belum ditemukankannya pembudayaan secara moderen. Petani rempah

tuba terlebih dahulu membakar tanaman rempah tuba yang telah tua. Lalu mereka menunggu dalam waktu satu bulan bibit rempah tuba telah tumbuh

(23)

2 4. Pengolahan rempah tuba oleh masyarakat etnik batak Simalungun Gotting digunakan sebagai bumbu masakan yaitu makanan hinasumba, dayok binatur, mie

gomak, sambal tinuktuk, masakan daging rempah tuba dan ikan mas arsik. Rempah tuba merupakan suatu kajian dari etnobotani. Didusun Gotting rempah

tuba terdapat dua jenis yaitu tuba merah dan hijau. Rempah tuba memiliki rasa getir yang sangat khas dilidah. Pada umumnya rempah tuba digunakan oleh etnis

batak Simalungun sebagai bumbu pelengkap masakan adat.

5.2. Saran

Untuk memperkenalkan dan mempertahankan tanaman rempah tuba

sebagai bumbu warisan budaya etnis Batak Simalungun di dusun Gotting, perlu bersama-sama untuk melestarikannya dengan:

1. Adanya peran pemerintah daerah Simalungun untuk mensosialisasikan inovasi baru agar rempah tuba tetap eksis sebagai tanaman etnobotani yang bermanfaat sebagai warisan kekayaan budaya. Mengingat rempah

tuba hanya tumbuh di daerah tertentu saja.

2. Bagi para putra-putri daerah dusun Gotting menyumbangkan ilmu

pengetahuannya dalam melestarikan pemanfaatan rempah tuba untuk berbagai industri di Indonesia.

3. Pengolahan secara tradisional rempah tuba dalam masakan adat

Simalungun perlu diperkenalkan secara luas, agar masyarakat umum mengetahui bahwa olahan makanan adat Simalungun merupakan makanan

Gambar

Tabel 4.3.  Kecamatan Raya

Referensi

Dokumen terkait

Kinca (Feronia elephantum Correa) memiliki aktivitas terhadap Artemia salina Laech, ekstrak etilasetat batang memiliki aktivitas yang lebih tinggi

strategi yang digunakan guru pendidikan agama Islam tersebut dengan cara. bagaimana strategi guru pendidikan agama Islam dalam membentuk

Feed consumption was similar in all dietary treatments in Trial 1 but it significantly increased for hens fed diets with 150 and 200 g kg ÿ 1 azolla meal on a total protein and

Tarif bea masuk untuk barang 1mpor sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I mulai berlaku terhitung sejak tanggal berlakunya Peraturan Menteri ini. Tarif bea masuk

Maize stover harvested at Stage III (at grain moisture content of about 10±12%) had significantly lower proportion of leaf blade and tassel and higher proportion of stem ( p

bahwa tindak kekerasan yang dilakukan di lingkungan satuan pendidikan maupun antar satuan pendidikan, dapat mengarah kepada suatu tindak kriminal dan

Programming Algorithm subjects procedural part is a debriefing for the students in identifying procedural programming methodologies, with the notation algorithmic

bahwa untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan perlindungan serta pengakuan terhadap penentuan status pribadi dan status hukum atas peristiwa kependudukan dan