PENGARUH TEMPERATUR PREHEATING TERHADAP SIFAT
OPTIK FILM TIPIS ZnO YANG DITUMBUHKAN
DENGAN METODE SOL-GEL
Oleh:
Jennyari
NIM 408221031
Program Studi Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
PENGARUH TEMPERATUR PREHEATING TERHADAP SIFAT OPTIK
FILM TIPIS ZnO YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE SOL-GEL
Jennyari 408221031
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan film tipis ZnO
dengan menggunakan metode sol-gel dip coting. Disamping itu, penelitian ini
juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur substrat awal (preheating)
terhadap sifat optik film ZnO yang ditumbuhkan di atas substrat kaca.
Telah berhasil ditumbuhkan film tipis ZnO dengan struktur heksagonal
yang difabrikasi dengan metode sol-gel menggunakan Zn(CH3COO)2. 2H2O
sebagai material awal. Sol ZnO yang stabil dan homogen dipreparasi dengan
melarutkan seng asetat (Zn ( CH3COO)2. 2H2O) dalam pelarut etanol kira-kira
selama 30 menit dan distabilkan oleh penstabil TEA (trietanolamin) sebanyak 0.5 ml. Lalu sol ZnO didinginkan selama 24 jam dan kemudian dilakukan pelapisan (coating) terhadaap substrat yang telah dibersihkan dengan methanol dan aseton,
kemudian diikuti dengan pemanasan awal pada temperatur 3000 C, 3500 C, 4000C
pada ketiga sampel secara berurutan selama 10 menit dan postheating 5000
selama 1 jam. Hasil yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan
spektrofotometer UV-Vis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembuatan film ZnO dengan metode
sol-gel dip coating dapat membentuk film ZnO dengan pola XRD (100),(002),
dan (101) dimana struktur kristal film ZnO dilihat dengan XRD dan morfologi film dilihat dengan menggunakan SEM, dan untuk melihat kandungan film secara
kuantitatif digunakan EDS (Energy Disperse Spectroscopy). Absorbansi optik dan
pengukuran transmitansi dilihat dengan menggunakan spektrometer sinar ganda (double-beam spectrophotometer) dalam batas panjang gelombang 350 – 700 nm. Hasil UV-Vis diperoleh absorbansi film ZnO adalah 0.249, 0.365 dan 0.534
secara berurutan, sehingga disimpulkan semakin tinggi temperatur preheating
maka absorbansinya semakin besar.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus, karena
atas kasih dan karunianya yang begitu luar biasa yang melimpahi penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Sains, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Negeri Medan. Adapun yang menjadi judul skripsi ini adalah
“Pengaruh Temperatur Preheating Terhadap Sifat Optik Film Tipis ZnO yang
Ditumbuhkan dengan Metode Sol-gel”.
Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengalami banyak hambatan dan
kesulitan. Namun karena berkat dan karunia Tuhan Yesus Kristus melalui bantuan
dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya
kepada pihak yang telah membimbing dan memberikan dukungan moral,
petunjuk, saran-saran dan nasihat-nasihat yang besar nilainya dalam penulisan
skripsi ini, terutama ditujukan kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D
selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan banyak waktu, arahan
dan bimbingan kepada penulis selama proses penulisan skripsi ini. Bapak Drs.
Drs. Abdul Hakim, S.Si, M.Si, Bapak Mukti H. Harahap, S.Si, M.Si dan Bapak
Drs. Usler Simarmata, M.S selaku dosen penguji yang telah banyak membimbing,
memberikan saran dan kritik yang tentunya bersifat membangun dalam penulisan
skripsi ini dan tidak lupa juga saya menyampaikan terima kasih kepada Drs.
Kahirul Amdani selaku dosen pembimbing akademik saya yang telah memotivasi
saya untuk meningkatkan prestasi akademik setiap semesternya.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Agus
selaku Dosen Pembimbing Skripsi di Pusat Penelitian Fisika (P2F) LIPI, yang
telah membantu penulis selama mengadakan penelitian di P2F LIPI tersebut.
Teristimewa penulis mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan atas
keluarga yang diberikan-Nya yang begitu menyayangi penulis. Kepada Bapak
vi
2.5.Teknologi Film Tipis 12
2.5.1.Dasar – Dasar Penumbuhan Film Tipis 13
2.11. Preparasi Pre-pelapisan (coating) 22
2.12. Pelapisan dengan Metode Dipcoating 23
2.13. Perlakuan Panas (Heat Treatment) 24
2.13.1.Pengaruh Temperatur Substrat 24
2.13.2.Proses Pre-heating dan Post-heating 26
2.14. Sel Surya 27
2.14.1.Konversi Energi Pada Sel Surya 27
2.15. Sifat Optik 29
2.16. Spektrofotometer UV-Vis 32
BAB III. METODE PENELITIAN 37
3.1.Tempat dan Waktu Penelitian 37
3.2.Alat dan Bahan 37
3.3.Prosedur Penelitian 38
3.3.1.Pembersihan Substrat 39
3.3.2.Pembuatan Sol 39
3.3.3.Pelapisan (coating) 40
3.3.4.Proses preheating dan postheating 40
3.4.Karakterisasi Film Tipis ZnO UV-Vis Spektrofotometer 41
3.5.Teknik Pengumpulan Data 41
3.6.Diagram Alir 43
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 44
4.1. Hasil penelitian 44
4.1.1. Hasil Preparasi Film Tipis ZnO 44
4.1.2. Hasil Karakterisasi 45
4.1.2.1.Morfologi Film Tipis Zink Oksida (ZnO) 45
4.1.2.2.Hasil Pengujian XRD Film Tipis ZnO 47
4.1.2.3. Sifat Optik Film Tipis ZnO 48
4.2. Pembahasan 53
4.2.1. Fabrikasi Film Tipis ZnO dengan Variasi Temperatur Preheating 53
4.2.2. Karakterisasi Sifat Optik menggunakan UV-Vis Spektrofotometer 55
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 59
5.1. Kesimpulan 59
5.2. Saran 60
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Sifat fisis dasar ZnO dalam ukuran besar (bulk) 8
Tabel 2.2. Sistem koloid 12
Tabel 2.3. Sifat fisis dan kimia Trietanolamin 16
Tabel 2.4. Pelarut Etanol 17
Tabel 2.5. Sifat fisis kaca mikroskop 19
Tabel 2.6. Pengaruh pemanasan terhadap tekanan residu dan ukuran 27
rata-rata kristal sampel film tipis ZnO Tabel 3.1. Bahan yang digunakan dalam penelitian 37
Tabel 3.2. Alat yang digunakan dalam penelitian 38
Tabel 3.3. Kondisi yang dikenakan dalam penumbuhan film 40
tipis ZnO Tabel 3.4. Data karakterisasi UV-Vis Spektrometer 42
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur wurtzite heksagonal ZnO. Atom O ditampilkan 7
sebagai bulatan hijau besar, Zn atom sebagai bulatan hitam
kecil.
Gambar 2.2. Ilustrasi Pita Valensi, pita konduksi, dan celah pita energi 9
bahan semikonduktor
Gambar 2.3. Ilustrasi tiga mode dasar nukleasi awal dalam pertumbuhan 14 film
Gambar 2.4. Pelapisan dengan teknik dipcoating 23
Gambar 2.5. Transmisi ZnO yang ditumbuhkan pada substrat pada suhu 26
yang berbeda
Gambar 2.6. Susunan Sambungan pn standar sel surya tahun 28
1960-an
Gambar 2.7. Struktur dan komponen sel surya DSCC 29
Gambar 2.8. Spektrum absorbansi film tipis ZnO 31
Gambar 2.9. Transmitansi optik film tipis ZnO yang dipreparasi dengan 32
metode Sol-Gel dengan pre-heating yang berbeda dan
post-heating konstan
Gambar 4.1. Sampel film tipis ZnO 44
Gambar 4.2. Morfologi film tipis ZnO yang dtumbuhkan di atas 45
substrat kaca
Gambar 4.3. Hasil pengujian kandungan pada film tipis sampel 3 46
secara kuantitatif dengan menggunakan SEM EDS
Gambar 4.4. Pola XRD film tipis sampel 3 yang ditumbuhkan di 47
atas substrat
Gambar 4.5. Grafik hubungan antara transmitansi film tipis sampel 1, 48
sampel 2, sampel 3 dengan panjang gelombang UV-Vis
Gambar 4.5.1. Grafik hubungan antara transmitansi film tipis ZnO-1 49
dengan panjang gelombang UV-Vis
Gambar 4.5.2. Grafik hubungan antara transmitansi film tipis sampel 2 49
ix
Gambar 4.5.3. Grafik hubungan antara transmitansi film tipis sampel 3 50 dengan panjang gelombang UV-Vis
Gambar 4.6. Grafik hubungan antara koefisien absorbsi ( 50
terhadap energi foton sampel 1
Gambar 4.7. Grafik hubungan antara koefisien absorbsi ( terhadap 51
energi foton sampel 2
Gambar 4.8. Grafik hubungan antara koefisien absorbsi ( terhadap 51
energi foton sampel 3
Gambar 4.9. Koloid ZnO 53
Gambar 4.8. Film Tipis sampel 3 54
Gambar 4.9. Absorbansi spektrum film ZnO 56
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perhitungan Nilai hυ 64
Lampiran 2. Perhitungan indeks refraktif film sampel 1 65
Lampiran 3. Perhitungan Ketebalan Lapisan Tipis sampel 1 65
Lampiran 4. Perhitungan Nilai Koefisien Absorbsi (Α) 66
Lampiran 5. Jumlah TEA yang digunakan 67
Lampiran 6. Tabel perhitungan nilai h dan ( h)2 dan Eg optik film 68
sampel 1
Lampiran 7. Tabel perhitungan nilai h dan ( h)2 dan Eg optik film 71
sampel 2
Lampiran 8. Tabel perhitungan nilai h dan ( h)2 dan Eg optik film 72
sampel 3
Lampiran 9. Pola XRD film tipis sampel 3 dan lembar data pencarian 75 puncak ZnO
Lampiran 10. Hasil karakterisasi morfologi film ZnO-3 menggunakan 76
SEM-EDS
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Nanopartikel merupakan partikel mikroskopis yang memiliki ukuran dalam
skala nanometer yaitu < 100 nm. Nanopartikel menjadi kajian yang sangat
menarik, karena materi yang berada dalam ukuran nano biasanya memiliki
partikel dengan sifat kimia atau fisika yang lebih unggul dari materi yang
berukuran besar (bulk). Sifat tersebut dapat diubah-ubah melalui pengontrolan
ukuran material, pengaturan komposisi kimiawi, modifikasi permukaan dan
pengontrolan interaksi antar partikel.
Selain penemuan teknologi nano yang memberikan beberapa aplikasi yang
menguntungkan, perkembangan teknologi dewasa ini tidak terlepas dari rekayasa
penggunaan bahan-bahan lapisan padat tipis (thin solid film). Lapisan tipis yang
sedang dikembangkan dan diteliti secara intensif adalah piranti elektronik, seperti
sel surya. Taraf penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi sel surya
ialah dengan memperbaiki kualitas TCO (transparent conductive oxide) sebagai
lapisan jendela dan elektroda depan yang transparan. Penggunaan oksida
semikonduktor dikarenakan lebar pita energinya yang besar (3,2 – 3,8 eV), yang
dibutuhkan dalam solar sel untuk transparansi semikonduktor pada sebagian besar
spektrum cahaya matahari.
Sedangkan Seng oksida (ZnO) merupakan oksida konduktif transparan yang
banyak diteliti sebagai alternatif pengganti ITO. ZnO (Zinc Oxide) telah dikenal
sebagai bahan TCO alternatif karena memilki banyak kelebihan yaitu karena
retistivitasnya yang rendah, struktur atomnya beraturan, dapat ditumbuhkan pada
suhu substrat relatif rendah sekitar 2000 C - 5000 dan mempunyai transmitansi
tinggi pada daerah sinar tampak sampai pada sinar infra-merah (400 – 1300) nm.
Selain itudibandingkan dengan ITO, stabilitasnya bagus dalam plasma hidrogen
dan harganya murah (Tominaga, 1998). Sebagian besar ZnO mempunyai
karakterisasi tipe n semikonduktor, bahkan tanpa adanya pengotor atau dopant.
atom interstisi dari zinc. Sifat inilah yang menjadi dasar aplikasi ZnO dalam
teknologi film tipis antara lain adalah penggunaan ZnO sebagai TCO dan film
tipis sel surya.
Penelitian mengenai pembuatan dan karakterisasi sifat optik film tipis
sebelumnya telah dilakukan Habibi dan Khaledi, universitas Isfahan, (2007),
menggunakan prekursor seng asetat dihidrat, de-ionized water dan isopropanol
sebagai pelarut dan monoetanolamin sebagai penstabil dan dengan pemanasan
preheating 2750 C selama 10 menit dan anealing pada temperatur 3500 C, 4500 C,
5500 C selama 60 menit diperoleh diameter nanopartikel ZnO berkisar 40 – 200
nm di atas substrat. Film tipis yang diperoleh memiliki transmitansi 85-90%
dalam cahaya tampak. Penelitian juga telah dilakukan sebelumnya oleh Linhua
Xu, 2011 yaitu pembuatan film ZnO dengan perbedaan ketebalan film
menggunakan metode sol-gel dimana zink asetat sebagai material awal dilarutkan
dalam etanol selama 30 menit kemudian setelah diperoleh koloid yang bening
maka koloid distabilkan menggunakan MEA dimana perbandingan molar antara
MEA (monoetanolamin) dan zink asetat adalah 1, kemudian koloid diaduk
kembali selama 2 jam sehingga selanjutnya didiamkan selama 2 jam untuk
kemudian dikarakterisasi menggunakan XRD (X-Ray Diffraction) dan UV-Vis
spektrometer untuk melihat struktur dan sifat optik film ZnO, hasil analisis
struktural menunjukkan bahwa sampel memiliki struktur wurtzite, dan
berdasarakan hasil analisa uv- vis spektrometer diperoleh bahwa transmintansi
film mencapai 83 %, dan diperoleh hubungan antara ketebalan film terhadap sifat
optik film yaitu bahwa dalam rentang 90-360 nm, ketebalan film ZnO tidak
berpengaruh terhadap transmintansi dalam rentang cahaya tampak (400 -700 nm),
tetapi ketebalan film berpengaruh terhadap indeks refraksi dan emissi ultraviolet
dimana nilai keduanya akan meningkat dengan bertambahnya ketebalan film.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kahiriah, (2011), pembuatan
nanopartikel ZnS melalui pencampuran Na2S.9H2O 1M dan Zn(CH3COO)2.2H2O
1M dengan EDTA dan tanpa EDTA, sulit karena senyawa ini lebih mudah
bereaksi dengan unsur lain sehingga sulit untuk mempertahankan ukurannya agar
3
Ada banyak faktor yang mempengaruhi sifat fisis film tipis ZnO yaitu
konsentrasi sol, temperatur preheating, temperatur postheating, jenis penstabil
dan lainnya. Oleh karena itu ingin dilakukan penelitian lanjut dengan harapan
memperoleh hasil yang lebih baik dengan cara mengganti variasi temperatur
pemanasan kaca sebagai substrat yang dapat mempengaruhi ukuran bulir ZnO.
Dalam pembuatan film tipis ada beberapa teknik yang dapat digunakan.
Beragam teknik penumbuhan film tipis adalah Sputtering, MOVCD, PLD dan
PVD. Sekarang ini, metode yang sedang dikembangkan adalah metode Sol-Gel.
Penggunaan metode sol-gel dapat menghasilkan film tipis dimana teknik
pembuatannya mudah dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan penumbuhan
film tipis dengan metode ini relatif lebih kecil atau lebih murah. Dengan
menggunakan metode sol-gel akan membuat material pendukung dari kombinasi
senyawa organik-anorganik yang memiliki sifat transparan yang secara optik.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mengambil judul ”Pengaruh
Temperatur Preheating Terhadap Sifat Optik Film Tipis ZnO yang
Ditumbuhkan dengan Metoda Sol-Gel”.
1.2.Batasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam penelitian ini penulis
membatasi hanya pada proses pembuatan film tipis ZnO melalui pencampuran
3.10 g Zink Asetat dihidrat { Zn(CH3COO).2H2O}dengan 100 ml etanol dan 0.42
g trietanolamin (TEA) dan ditumbuhkan dengan metoda Sol-Gel dengan variasi
temperatur preheating. Kemudian analisis struktur dengan XRD dan karakterisasi
sifat optik film ZnO menggunakan UV- Vis spektrofotometer double beam.
1.3.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah dikemukakan di
atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Bagaimana cara mensintesis film tipis ZnO dengan metode sol-gel?
2. Bagaimana pengaruh temperatur preheating terhadap sifat optik film tipis ZnO
1.4.Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui proses pembuatan film tipis ZnO di atas substrat kaca dengan
metode sol-gel dipcoating.
2. Mengetahui pengaruh temperatur preheating pada sifat optik film tipis ZnO
yang ditumbuhkan dengan metode sol-gel dipcoating.
1.5.Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Menghasilkan film tipis ZnO yang transparan.
2. Memberikan informasi proses pembuatan film tipis ZnO di atas substrat kaca
dengan menggunakan metoda sol-gel dipcoating.
3. Memberikan informasi pengaruh temperatur preheating terhadap sifat optik
59
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka diambil kesimpulan :
1. ZnO berhasil ditumbuhkan di atas substrat kaca dengan teknik
penumbuhan sol-gel dipcoating meskipun dengan persen masssa hanya 48
%. Dalam pembuatan pembuatan koloid ZnO digunakan Zinc asetat
sebagai prekursor awal, etanol sebagai pelarut dan TEA sebagai penstabil.
Berdasarkan hasil karakterisasi SEM, ukuran kristal ZnO yang tumbuh di
atas substrat kaca sebesar 1 m, hal ini terjadi karena kurangnya lama
waktu pengadukan (stirrring), dan penyimpanan sampel yang tidak benar
karena sampel merupakan material yang mudah bereaksi dengan udara
sehingga ukuran partikel mudah kembali ke ukuran bulk. Meskipun
ukuran film tipis ZnO tidak mencapai ukuran nanometer, tetapi telah
berhasil dibuat film ZnO dengan struktur heksagonal dengan bidang kristal
(100), (002), (101).
2. Perlakuan panas pada lapisan ZnO dengan suhu pemanasan awal
(preheating) 4000 C dan postheating 6000 C menghasilkan transmitansi maksimal sekitar 60 %, nilai ini tidak menunjukkan bahwa lapisan ZnO
yang ditumbuhkan tidak transparan karena nilai transmitansinya tidak
mencapai 80 %. Pada variasi suhu 3000 C , 3500 C dan 4000 C, diperoleh
bahwa transmitansi optimal terjadi pada suhu 4000 C. Sedangkan
berdasarkan nilai Eg optik yang diperoleh dari masing-masing sampel
maka dapat disimpulkan bahwa sampel 3 dapat mengabsorbsi cahaya
tampak (visible light) dengan panjang gelombang yang besarnya lebih dari
5.2. Saran
Untuk mendapatkan nanopartikel ZnO secara optimal disarankan:
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan yang mengkaji mengenai hubungan
temperatur postheating terhadap sifat optik lapisan ZnO dengan temperatur
pemanasan preheating optimal pada 4000 C.
2. Untuk memperoleh koloid yang homogen dan ukuran partikel ZnO yang lebih
kecil perlu dilakukan penambahan waktu pengadukan (stirring) dalam
pembuatan koloid ZnO (zink oksida).
3. Agar ukuran partikel ZnO tidak kembali ke ukuran besar (bulk) maka
61
DAFTAR PUSTAKA
Asmawati, (2010), Karakteristik Hidrofobik Lapisan ZnO Pada Kaca yang
Ditumbuhkan dengan Metoda Sol-Gel, skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Annisa, Bahar, A., dan Hidayat, R., (2010), Preparasi Lapisan Tipis ZnO Transparan Menggunakan Sol-Gel Beserta Karakterisasi Optiknya, Prosiding Seminar Nasional Indonesia, 6: 1-11.
Caitlin, (2009), http://caitlinmse.wordpress.com/2009/05/15/how-to-think-like-caitlin-in-mse-classes/ (diakses desember 2011)
Ezema,F.,I,(2004), Fabrication Optical Properties And Applications Of Undoped
Chemical Bath Deposited ZnO Thin Films. Journal of Research Science
15: 343-350.
Gupta,P.,S., (2010), Structural and Optical Properties of Sol-gel Prepared ZnO
Thin Film. Applied Physics Research2(1): 1916-9639.
Habibi,M.,H and Sardashti,M.,K., (2008), Structure and Morphology of
Nanostructured Zinc Oxide . Journal Of The Iranian Chemical Society 5:
603-609.
Handini, W., (2008), Performa Sel Surya..., Skripsi, FT, UI, Depok.
Hands, Schaefer,E., (2010), Nanoscience. Penerbit, Springer, New York
Hussein, H.F., Shabeeb M.G., dan Hashim, S.Sh., (2011), Preparation ZnO Thin Film by Using Sol-gel Processed and Determination of thickness and study
optical properties, Journal Matter Environ Science4: 423-426.
Ilican, S., Caglar, Y., Caglar, M., (2008), Preparation and characterization of ZnO
thin films deposited by sol-gel spin coating method. Turkey Journal Of
Optoelectronics And Advanced Materials10: 2578 – 2583.
Jiangguo,Lv.,Huang K., Chen,X., (2011), Superlattices and Microstructures 49:
477–486
Khairiah. (2011). Sintesis dan Karakterisasi Pertumbuhan Nanopartikel ZnS
dengan Metode Kopresipitasi. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Mikrajuddin.(2004). Sintesis Material Struktur Nano. Tersedia pada
Nurdin, S., (2011), Studi Sintesis dan Karakteristik Film Tipis ZnO Dengan Metode Sol-Gel Spin Coating, disertasi, FMIPA, USU, Medan.
Rosa,S.E., Shobih, Lesmana,H.,T.,(2009),Pembuatan Film Oksida Konduktif
Transparan ZnO:Al menggunakan Metode Screen Printing, Jurnal
elektronika9: 1411-8289.
Sumio, S., (2010), Sol- Gel Science and technology, handbook 1 : 203
Suwanboon,S., Tanattha,R., and Tanakorn,R., (2007), Fabrication And Properties Of Nanocrystalline Zinc Oxide Thin Film Prepared By Sol-Gel Method Journal Science Technology 30 (1): 65-69
Yuji.,(2010),http://www2.warwick.ac.uk/fac/sci/physics/postgraduate/current/regs /mpags/ex5/strainedlayer/surfgrwth/ (diakses desember 2011)