• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTTEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN TIPE JIGSAW PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 BAKTIRAJA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENTTEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN TIPE JIGSAW PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 BAKTIRAJA."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT

TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN TIPE JIGSAW PADA MATERI EKOSISTEM DI

KELAS X SMA NEGERI 1 BAKTIRAJA TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

Oleh:

Setia I B Sinambela NIM 409141087

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT

TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN TIPE JIGSAW PADA MATERI POKOK

EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 BAKTIRAJA

T.P. 2012/2013

Setia I B Sinambela (NIM 409141087) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model STAD dengan Jigsaw pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dimana populasinya adalah seluruh siswa kelas X yang terdiri dari empat kelas dengan jumlah siswa 117 orang. Pengambilan sampel penelitian dilakukan secara random (random sampling). Dua kelas sebagai sampel yaitu kelas X-1 sebagai kelas STAD dan X-2 sebagai kelas Jigsaw. Kelas STAD terdapat 29 siswa dan Jigsaw 28 siswa sehingga sampel berjumlah 57 siswa. Instrumen yang digunakan berupa soal pilihan berganda sebanyak 25 soal kognitif yang digunakan sebagai soal pre-test dan post-test. Rata-rata hasil belajar kelas Jigsaw sebesar 75,28 dengan standar deviasi 6,25 lebih tinggi dibanding kelas STAD 70,75 dengan standar deviasi 7,86 sehingga terdapat perbedaan nilai sebesar 4,53 dengan perbandingan STAD : Jigsaw = 1 : 1,06. Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji t menunjukkan nilai thitung = -2,41 dan ttabel = 2,005

dengan taraf signifikansi 0,05. Ho diterima jika –t(1-1/2α)<thit< t(1-1/2α). Berdasarkan

kriteria tersebut penelitian ini menolak Ho dan menerima Ha. Sehingga terdapat

perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar dengan model kooperatif tipe STAD dengan Jigsaw pada materi pokok ekosistem di Kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja.

(5)

THE COMPARISON OF STUDENT’S LEARNING OUTCOMES TAUGHT BY COOPERATIVE MODELS STUDENT TEAM

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TYPE WITH JIGSAW TYPE ON ECOSYSTEM MAIN

SUBJECT IN GRADE X OF SMA NEGERI 1 BAKTIRAJA

ACADEMIC YEAR 2012/2013

Setia I B Sinambela (NIM 409141087) ABSTRACT

This research aims to know the comparison of student’s learning outcomes taught by STAD and Jigsaw models on ecosystem main subject in grade X of SMA Negeri 1 Baktiraja. This research was an experiment design where the population was all students of grade X consist of four classes totaling 117 students. The research sample was taken by using random sampling. Two class sample were X-1 as STAD class and X-2 as Jigsaw class. It was obtained 29 students in X-1 and 28 students in X-2 totaling 57 students as sample. The instrument of research was multiple choice test consist of 25 numbers cognitive test using in pre-test and post-test. The learning outcomes for Jigsaw have mean 75,28 with deviation standard 6,25 is higher than STAD class that have mean 70,75 with deviation standard 7,86, so there was difference about 4,53 with comparison STAD : Jigsaw = 1 : 1,06. The result of hypothesis test using t test showed tcount = -2,41 and ttable = 2,005 with significance level 0,05. Ho accepted if

–t(1-1/2α)<tcount< t1 (1-1/2α). Based on the criteria Ho was rejected and accepted Ha.

So, there was significance difference of student’s learning outcomes taught by STAD and Jigsaw models on ecosystem main subject in class X of SMA Negeri 1 Baktiraja.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Rumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 4

1.6 Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 Kerangka Teoritis 6

2.1.1 Belajar dan Pembelajaran 6

2.1.2 Hasil Belajar 8

2.1.3 Model Pembelajaran Kooperatif 9 2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 13 2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 16

2.1.6 Ekosistem 19

2.2 Hipotesis 32

BAB III METODE PENELITIAN 33

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 33

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 33

3.3 Variabel Penelitian 33

3.4 Jenis dan Rancangan Penelitian 33

3.5 Prosedur Penelitian 34

3.6 Instrumen Penelitian 36

3.7 Uji Instrumen Penelitian 37

3.7.1 Validitas Tes 37

3.7.2 Reliabilitas Tes 37

3.7.3 Tingkat Kesukaran Soal 38

3.7.4 Daya Beda 38

3.8 Uji Prasyarat Analisis data 39

3.8.1 Uji Normalitas 39

3.8.2 Uji Homogenitas 39

(7)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 41

4.1 Deskripsi Data Penelitian 41

4.1.1 Data Nilai Pre-test dan Post-test 41

4.2 Uji Prasyarat Analisis Data 42

4.2.1 Uji Normalitas 42

4.2.2 Uji Homogenitas 42

4.3 Pengujian Hipotesis 43

4.4 Pembahasan 44

BAB V KESIMPULAN 47

5.1 Kesimpulan 47

5.2 Saran 47

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penghitungan perkembangan skor individu 15

Tabel 2.2 Penghitungan perkembangan skor kelompok 15

Tabel 3.1 Rancangan penelitian 34

Tabel 3.2 Kisi-kisi tes penilaian pada materi pokok ekosistem 36

Tabel 4.1 Nilai post-test kelas STAD dengan kelas Jigsaw 41

Tabel 4.2 Data hasil uji normalitas data pre-test dan post-tes 42

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Ilustrasi model Jigsaw 19

Gambar 2.2 Piramida makanan 26

Gambar 2.3 Piramida energi 27

Gambar 2.4 Piramida jumlah 27

Gambar 2.5 Piramida biomassa 28

Gambar 2.6 Daur air 29

Gambar 2.7 Daur oksigen 30

Gambar 2.8 Suksesi sekunder 31

(10)

ii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 50

Lampiran 2. RPP STAD dan Jigsaw 52

Lampiran 3. Instrumen penelitian 92

Lampiran 4. Perhitungan validitas butir soal 97

Lampiran 5. Perhitungan reliabilitas butir soal 99

Lampiran 6. Tingkat kesukaran butir soal 100

Lampiran 7. Perhitungan daya beda butir soal 102

Lampiran 8. Keterangan uji instrumen penelitian 104

Lampiran 9. Data hasil belajar pre-test dan post-test 105

Lampiran 10. Nilai kuis dan nilai diskusi 107

Lampiran 11. Rata-rata, SD dan varians pre-test dan post-test 108

Lampiran 12. Uji Normalitas 111

Lampiran 13. Uji Homogenitas 114

Lampiran 14. Uji Hipotesis 116

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan guru dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam proses belajar guru harus

memperhatikan metode bagaimana menyampaikan materi agar dapat dipahami

siswa dengan baik. Guru dapat memberikan variasi metode yang dapat membantu

siswa belajar dan juga memudahkan guru dalam mengajar. Inovasi dan kreatifitas

guru dalam menyampaikan pelajaran merupakan salah satu usaha yang dapat

dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan kearah yang lebih baik lagi.

Berdasarkan hakikat biologi sebagai sains, maka pembelajaran biologi

sesungguhnya tidak hanya sekedar sajian konsep dan informasi, tetapi juga usaha

untuk menumbuhkembangkan keterampilan berpikir, sikap ilmiah, dan

penguasaan keterampilan proses sains. Pembelajaran seperti ini selain

mengajarkan siswa memahami konsep, juga menuntut siswa mampu menjelajahi

dan memahami alam serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Permasalahan yang sering timbul dalam pembelajaran biologi adalah

bahwa siswa memiliki minat yang kurang terhadap pelajaran biologi karena

pelajaran ini terkesan seperti pelajaran menghafal saja. Cara pengajaran guru

menjadi salah satu hal yang menjadi penyebab minat siswa kurang dalam

pembelajaran biologi. Fakta di lapangan menunjukkan guru lebih banyak

menggunakan metode konvensional dalam mengajar.

Permasalahan yang sama ditemukan di SMA Negeri 1 Baktiraja. Hasil

observasi dan wawancara dengan guru biologi di sekolah ini menyatakan bahwa

pembelajaran biologi kelas X di sekolah tersebut, masih menggunakan metode

konvensional. Hasil belajar kognitif siswa cenderung masih dibawah nilai batas

tuntas yakni rata-rata 65 dengan KKM 68. Motivasi siswa dalam belajar biologi

juga masih tergolong rendah, terbukti dengan nilai-nilai yang didapat oleh siswa.

Dari fakta tersebut diketahui bahwa guru memiliki kesulitan dalam memilih

(12)

Pembelajaran kooperatif dapat menjadi salah satu pilihan guru dalam

melakukan pembelajaran. Pembelajaran ini merupakan model pembelajaran yang

berpusat pada siswa (student center) yang menekankan pada kerja sama dalam

kelompok sehingga ada ketergantungan positif antara siswa yang satu dengan

yang lain, adanya pertanggungjawaban individu serta kelompok dalam akhir

pembelajaran. Penerapan model kooperatif dalam pembelajaran akan membuat

siswa menjadi lebih tertarik dan termotivasi dalam belajar sehingga hasil belajar

siswa juga dapat menjadi lebih baik. Pembelajaran kooperatif memiliki banyak

tipe yang dikembangkan oleh banyak ahli. Hal ini tentu sangat membantu

sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan dengan berbagai pilihan model

pembelajaran yang baik dan beragam.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua model pembelajaran

kooperatif model Student Team Achievement Division (STAD) dan Jigsaw.

Berdasarkan telaah pustaka dan penelitian terdahulu, kedua model ini baik

digunakan dalam proses pembelajaran. Nugroho (2009) menyatakan bahwa

pembelajaran menggunakan model STAD menunjukkan terjadinya peningkatan

pemahaman dan aktivitas siswa dalam belajar yang terbukti dengan peningkatan

ketuntasan klasikal, skor rata-rata post-test saat penelitian. Penelitian dengan

menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw juga menunjukkan peningkatan hasil

belajar siswa. Astriana (2012) mengemukakan bahwa pengunaan model Jigsaw

dapat menciptakan situasi dan kondisi yang dapat meningkatkan aktivitas siswa

dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Hal-hal yang berkaitan dengan materi ekosistem berhubungan langsung

dengan lingkungan sehari-hari sehingga memang baik apabila pembelajarannya

berlangsung di luar kelas. Namun dalam hal ini, penulis memikirkan hal berbeda

yakni materi ekosistem juga efisien jika dipelajari di dalam kelas dengan cara

diskusi. Kegiatan diskusi ini dapat menambah keterampilan berpikir siswa dengan

saling bertukar pikiran maka siswa akan dapat menganalisis kejadian atau

fenomena yang terjadi di dalam ekosistem, sedangkan jika dilakukan diluar kelas

siswa terkadang lebih banyak bermain. Model STAD dan Jigsaw adalah model

(13)

menambah kemampuan berpikir siswa dalam pembelajaran, sehingga dalam

pelaksanaannya akan menjadi lebih efisien. Hal ini juga mendukung penelitian

terdahulu oleh Sari (2007) yang juga menggunakan model kooperatif untuk

mempelalajari ekosistem dan dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai

materi yang dibuktikan dengan nilai hasil belajar siswa yang baik.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, bahwa pembelajaran kooperatif dapat

meningkatkan hasil belajar siswa maka penulis ingin mengetahui bagaimana

perbandingan hasil belajar siswa dengan menggunakan model STAD dan Jigsaw,

sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian eksperimen yang berjudul

“Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) dengan Tipe Jigsaw pada Materi Pokok Ekosistem di Kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja Tahun Pembelajaran 2012/2013”.

1.2. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dilakukan identifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Guru kesulitan dalam memilih model yang sesuai untuk setiap materi

pelajaran

2. Minat siswa dalam belajar biologi kurang terhadap materi yang diajarkan

oleh guru

3. Hasil belajar biologi siswa yang cenderung rendah.

1.3.Batasan masalah

Mengingat luasnya masalah yang mempengaruhi hasil belajar siswa, maka

penulis membatasi masalah yang akan diteliti hanya pada perbandingan hasil

belajar siswa yang diajar menggunakan model kooperatif tipe STAD (Student

Team Achievement Division) dengan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

pada materi pokok Ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja tahun

(14)

1.4. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah maka yang menjadi

rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja yang

diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada

materi pokok ekosistem tahun pembelajaran 2012/2013?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja yang

diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada

materi pokok ekosistem tahun pembelajaran 2012/2013?

3. Bagaimanakah perbandingan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1

Baktiraja yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dengan model kooperatif tipe Jigsaw pada materi pokok ekosistem

tahun pembelajaran 2012/2013?

1.5. Tujuan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja

yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada

materi pokok ekosistem tahun pembelajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja

yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada

materi pokok ekosistem tahun pembelajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri

1 Baktiraja yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

STAD dengan tipe Jigsaw pada materi pokok ekosistem tahun

(15)

1.6. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat :

1. Sebagai bahan acuan bagi peneliti untuk dapat dilakukan pada saat

mengajar

2. Sebagai masukan bagi guru bidang studi biologi dalam kaitannya dengan

proses belajar mengajar di sekolah dengan menggunakan metode yang

lebih bervariasi

3. Sebagai bahan masukan untuk pembelajaran yang lain dalam proses

(16)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model STAD pada

materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja tahun

pembelajaran 2012/2013 adalah 70,75 dan standar deviasi sebesar 7,86.

2. Nilai rata-rata hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model Jigsaw pada

materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 1 Baktiraja tahun

pembelajaran 2012/2013 adalah 75,28 dan standar deviasi sebesar 6,25.

3. Perbedaan nilai hasil belajar siswa untuk kelas STAD dengan Jigsaw adalah

sebesar 4,53 dengan perbandingan rata-rata hasil belajar STAD (70,75) :

Jigsaw (75,28) = 1 : 1,06. Berdasarkan perhitungan uji t pada taraf

siginifikansi 0,05 dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga

terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajar

dengan model STAD dan Jigsaw pada materi pokok ekosistem di kelas X SMA

Negeri 1 Baktiraja T.P. 2012/2013.

5.2. Saran

1. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw perlu ditindaklanjuti dalam

pelaksanaannya di sekolah.

2. Guru juga harus memilih materi yang sesuai dengan model yang akan

digunakan dalam agar pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.

3. Dalam pelaksanaannya guru juga bisa menampilkan fenomena (dokumentasi)

yang dapat membantu siswa lebih tertarik dalam belajar dan juga menambah

pemahaman siswa dalam belajar.

4. Dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif juga harus diperhatikan dalam

pengaturan waktu agar pelaksanaan modelnya maksimal dan mendapatkan

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Adriansyah, I. M., (2011), Perbandingan Hasil Belajar Biologi Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Bermain Peran (Role Playing) dengan Model STAD pada Materi Pokok Pertumbuhan dan Perkembangan di Kelas VIII SMP Negeri 1 Pantai Labu T.A 2010/2011, (Skripsi), Jurusan Biologi FMIPA UNIMED, Medan.

Arikunto, S., (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Aryulina, D., Muslim C., Manaf, S., dan Winarni, W. E., (2007), Biologi 1 untuk SMA dan MA Kelas X, Penerbit Esis, Jakarta.

Astriana, D., Asnawati., dan Djalil, A., (2012), Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal Pendidikan Matematika, 1:227-232

Dimyati, Dr., Mudjiono, Drs., (2009), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Irhamna, M., Sutrisni., (2009), Cooperative Learning dengan model STAD pada Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri 2 Delitua, Jurnal Penelitian Kependidikan, 2:189-200

Isjoni., (2009), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Pustaka Belajar, Jakarta.

Kistinah, I., (2009), Biologi untuk Kelas X SMA, Penerbit Pusat Perbukuan, Jakarta.

Kristiani, A, W., (2011), Efektivitas Metode Jigsaw dalam meningkatkan Pemahaman Siswa pada Pelajaran Geografi, Jurnal Pendidikan Penabur, 16:55-64

Nugroho, U., Hartono., Edi, dan Edi, S., (2009), Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 5:108-112

Pratiwi., (2012), Biologi untuk SMA Kelas X, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Priadi, A., (2009), Biologi SMA Kelas X, Penerbit Yudhistira, Jakarta.

Rusman., (2011), Model-model Pembelajaran, Penerbit PT. Rajawali Persada, Jakarta.

Sari, S. A., (2011), Pebedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Learning Teknik Jigsaw dengan Teknik STAD pada Materi Pokok Ekosistem di SMA Taman Siswa Medan Tahun Pembelajaran 2010/2011, (Skripsi), Jurusan Biologi FMIPA UNIMED, Medan.

(18)

Slavin, R., (2009), Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik, Penerbit Nusa Media, Bandung.

Sudjana., (2002), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Suwarno., (2009), Panduan Pembelajaran Biologi SMA Kelas X, Penerbit Pusat Perbukuan, Jakarta.

Gambar

Tabel 2.1 Penghitungan perkembangan skor individu
Gambar 2.1 Ilustrasi model Jigsaw

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui pengaturan hukum terhadap delik penyertaan (deelneming) dalam hukum pidana Indonesia dan untuk mengetahui pertimbangan

Berdasarkan hasil penelitian penulis melalui angket yang telah dibagikan kepada mahasiswa fakultas hukum UMS tahun angkatan 2003 s/d 2006 selaku responden, sebanyak 100 angket,

konsep, menyelesaikan soal, dan memecahkan masalah matematika.. Aktivitas belajar Matematika pada siswa kelas IV SD Negeri I Mojoreno,. Sidoharjo, Wonogiri. Aktivitas siswa

[r]

Pada Mega Electronik Store, pengolahan data dalam hal pemesanan barang electronik masih dilakukan secara manual, dalam penulisan ilmiah ini akan dibahas tentang pembuatan

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai pengembangan digital library yang ditujukan untuk perpustakaan Smk Yasmida Ambarawa .Teknologi dan komunikasi tak