I
l
[PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
BERBASIS
MASALAH UNTUK MEMBELAJARKAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAB SISWA KELAS V MIN
PADAPOKOKBABASANPECABAN
TESIS
Diajukan
untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh
Gelar Megister Peodidikan
ProgramStudi
Pendidib.n
MatematibPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
I
l
[PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN
BERBASIS
MASALAH UNTUK MEMBELAJARKAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAB SISWA KELAS V MIN
PADAPOKOKBABASANPECABAN
TESIS
Diajukan
untuk Memenuhi Persyaratan
dalam Memperoleh
Gelar Megister Peodidikan
ProgramStudi
Pendidib.n
MatematibPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
'
PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH UNTUK MEMBELAJARKAN KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS V MIN
PADAPOKOKBAHASANPECAHAN
Disusun
dan
Diajukan Oleh:SAKINAH UBUDIYAH SIREGAR
NIM : 809171040
Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis
pada Tanggal15 Maret 2012 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Menyetujui Tim Pembimbing
Prof. Dian Armanto, M.Pd., M.A .. M.Sc .. Ph.D NIP. 19631011 198803 1 001
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
Prof~M.Pd
Medan, 15 Maret 2012
Prof. Dr. Asmin .Pd
NO.
1.
PERSETUJUAN DEW AN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
NAMA
Prof. Dian Armanto, M.Pd., M.A., M.Sc., Ph.D
NIP. 19631011198803 1 001
TANDA TANGAN
2.
Prof. Dr. Asmin, M.Pd
3.
4.
5.
NIP. 19570804 198503 1 002
Prof. Dr. Sabat Saragih, M.Pd
NIP. 19610205 198803 1 003
Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M. Pd
NIP. 19541019198011 1 001
Dr. Hasratuddin, M. Pd
NIP. 19631231199103 1 030
\
Pemyataan Tidak Melakukan Plagiat dan Memalsukan Data
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama
NIM
Angkatan
Prodi
Sakinah Ubudiyah Siregar
809171040
XVII
(Tujuh Belas)Pendidikan Matematika
Judul Tesis Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk
Membelajarkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas V MIN
Pada Pokok Bahasan Pecahan
dengan ini menyatakan bahwa :
I. benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain;
2. saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya;
3. saya tidak ada merobah atau memalsukan data penelitian saya.
Jika ternyata di kemudian hari terbukti saya telah melakukan salah satu hal di atas, ·
maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pencopotan gelr.r saya.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.
Diketahui oleh
Asisten Direktur I,
Medan, 20 Maret 2012
ABSTRAK
SAKINAH UBUDIYAH SIREGAR. Pengembangan Perangkat
Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Membelajarkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas V MIN Pokok Bahasan Pec:ahan. Tesis. Medan. 2012. Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui validitas perangkat
pembelajaran berbasis masalah untuk membel~arkan kemampuan pemecahan
masalah siswa MIN. (2) Mengetahui efektivitas penerapan perangkat pembel~aran berbasis masalah ditinjau dari guru dan siswc1 , dan (3) Mengetahui
peningkatan kemampuan pemecahan masalah yang diajarkan dengan
menggunakan perangkat ~""Dlbelajaran berbasis masalah
MIN.
Jenis pengembangan yang dilakukan pengembangan model 4-D (Four D
Model ) yang dikemukakan Thiagarajan ,Semmel dan Semmel yang dimodifikasi
terdiri dari empat tahap. Keempat tahap tersebut adalah tahap pendefenisian (
define ), tahap rancangan ( design ), tahap pengembangan ( develop ) dan tahap
penyebaran ( disseminate ). Perangkat pembelajaran berbasis masalah dibatasi
pada rencana pelaksana pembelajaran (RPP), buku siswa, buku guru, LAS dan tes kemampuan belajar.
Ujicoba dilakukan pada siswa kelas
V MIN
Sunggal dan MIN Petisah. Sampel diambil dari kelas V sebanyak. 30. Teknik analisis data dalam pengembangan perangkat pembel~aran digunakan teknik analisis statistik deskriptif dan statistik kuantitatif dengan uji t. Uji persyaratan analisis digunakan uji Kolmogorov Smirnov untuk uji normalitas dan uji Chi Square untuk uji homogenitas. Reliabilitas pre tes Alpha Cronbach (pada Reliability Statistic) = 0, 724 dan reliabilitas pos tes = 0,574 temyata lebih besar dari rtabe1 = 0,320, mak:ates yang diuji coba reliabel.
Hasil pensujian hipotesa menunjukkan bahwa: (1) Perangkat pembelajaran berbasis masalah untuk membelajarkan kemampuan pemecahan masalah siswa . valid. Dapat dilihat dari
basil
validasi validator: Rata- rata total Rencana pelaksana pembelajaran= 4,57. Dan reliabilitas= 0,82. Rata- rata total buku siswa= 4,66. Dan reliabilitas= 0,71.Rata- rata
total buku guru= 4,65. Dan reliabilitas= 0, 78. Dan Tes Kemampuan Pemecahan Masalah untuk pre tes dengan penilaian rata- rata total= 4,56. Dan reliabilitas= 0,94. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah untuk pre tes dengan penilaian rata- rata total= 4,64. Dan reliabilitas= 0,89. Hasilpenelitian
menyimpulkan perangkat pembelajaran berbasis masalahuntuk membel~arakan kemampuan pemecahan masalah siswa memenuhi
persyaratan validitas. (2) Perangkat pembelajaran berbasis masalah efektiv ditinjau dari
guru
dan siswa.dapat
dilihat dari komponen-komponen: (a) Tes kemampuan pemecahan masalah lebih dari 80 % mencapaiKKM;
(b) aktivitas siswaberada
pada kriteriabatasan
keefektifan pembelajaran; (c) kemampuan guru mengelola pembelajaranberada
pada kriteriabatasan
keefektifan dan (d) responsiswa
berada diatas
80 %. (3) Kemampuan pemecahan masalah denganABSTRACT
SAKINAH UBUDIY AH SIREGAR. The Development of Learning Equipment Based on Problem to Improve the Students' Problem Solving the Fifth Grade MIN the Fragment Subject. Thesis. Medan. 2012. The Post Graduate Program of Mathematics Education in the State University of Medan.
The goal of this thesis are: (l) to know the validity of learning equipment based on problem to improve the students' of MIN's problem solving ability (2) to know the effectiveness of applying learning equipment based on problem identified from the teacher and the students, and (3) to know the difference problem solving which taught by using learning equipment based on problem in MIN.
The kinds of development which is done using the development of Four D Model which found by Thiagarajan, Semmel and Semmel that modified become four levels. These four levels are define, design, develop, and disseminate. This learning equipment based on problem limited on lesson plan, students' book, teacher's book, LAS, and test.
This test
is
done on the fifth grade of MIN Sunggal and MIN Petisah. The sample is taken from the fifth grade consist of 30 students. The technique of data analysis in the development of learning equipment uses technique analysis of descriptivestatistic
and quantitative statistic by using T test. The requirements of analysis use Kolmogorov Smirnov to test normality and Lavene to test homogeneity. The reliability pre test of Alpha Cronbach (on Reliability Statistic)=:= 0, 724 and the reliability post test= 0, 574 is bigger than rrabe1 = 0, 320, so this · test is reliable.
KATAPENGANTAR
Alhamdulillahirabbil 'Alamin, puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan segala nikmatnya sehingga tesis yang berjudul "Pengembangan
Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Membelajarkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa Kelas V MIN Pada Pokok Bahasan Pecahan" dapat
diselesaikan. Tesis ini ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Magister
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan. Proses penelitian dan penulisan tesis ini tidak mungkin
beijalan lancar tanpa ada bimbingan dan bantuan dari berbagai pibak baik secara
Jangsung maupun tidak langsung, sehingga pada kesempatan ini penulis
menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi- tingginya kepada:
1 .. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Program Pascasarjana
UNIMED.
2. Bapak Syarifuddin, M. Sc., Ph. D. selaku Asisten Direktur I Program
Pascasmjana UNIMED.
3. Bapak Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika Pascasaijana UN~D.
4. Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd., M.A., M.Sc., Ph.D. selaku
Pembimbing I dan Bapak Prof. Dr. Asmin, M.Pd. selaku Pembimbing II.
5. Bapak Dr. Hasratuddin, M. Pd, Prof. Dr. Sabat Saragih, M.Pd, Prof. Dr.
Pargaulan Siagian, M. Pd. selaku Narasumber.
6. Bapak dan Ibu dosen yang mengajar di Program Studi Pendidikan
7. Ibu Pesta Berampu, M. A dan Ibu Suwarsih. S.Pd.l. selaku Kepala
Sekolah MIN Sunggal dan MIN Petisah beserta guru-guru I stafl pegawai.
8. Ayahanda Drs. Dahmin Siregar dan Ibunda Idayati serta abang tercinta Evi
Senna Elmubarak Siregar, S. Pd dan Jainir Efendi Siregar, S. Kep. Ners.
9. Rekan- rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Pascasrujana UNIMED, dan semua pihak yang telah memberikan bantuan
dan dorongan dalam penyelesaian tesis ini.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, penulis berharap semoga
tesis ini dapat memberikan sumbangan dan manfaat bagi para pembaca. Sehingga
dapat memperkaya khasanah penelitian- penelitian sebelumnya, dan dapat
memberi inspirasi untuk penelitian lebih lanjut. Hanya kepada Allah SWT penulis
memohon, semoga segala kebaikan menjadi amal ibadah dan mendapat imbalan
yang setimpal dari Allah SWT. Amin.
Medan, 15 Maret 2012
DAFTARISI
ABSTRAK. •••••••••••••••••••• ·-···-···-···-···
i
ABSTRACf ••.••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••..••..•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••.• ii
KATA PENGANTAR ... ·-··· iii
DAFT
AR
lSI ...iv
D AFf AR T ABEL ...
viiiDAFTAR GAMBAR ••••••••••••••••••••••••.••••••.•••••••••.••••••.••••••••••..•••••.•••..•••.••••••••• I D AFf' AR LAMPIRA.N.
·-···-···xi
BADI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ...
8
C. Pembatasan Masalah ... 9
D. Rumusan Masalah ... 9
E. Tujuan Penelitian. ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAD. II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teoretis ... 12
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar Matematika ... 12
2. Keinampuan Pemecahan Masalah ... 19
3. Pembelajaran Berbasis Masalah ... 23
4. Teori Belajar Pendukung ... 28
5. Kesulitan Belajar Matematika ... 30
6. Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ... 32
7. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ... 39
8. Perangkat Pembelajaran ... 40
B. Penelitian yang Relevan ... 59
C. Kerangka Konseptua1 ... 61
D. Hipotesis Penelitian ... 68
BAD. III METODOWGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... · ... 70
B. Pengembangan Perangkat Pembelajaran ... ~ ... 70
C. Penilaian Para Ahli ... : ... 75
D. Defenisi Operasional Variabel... ... 75
E. Uji Coba Lapangan ... 76
F. Teknik Pengumpulan Data. ... 81
G. Teknik Analisis Data. ... 82
BAD. IV BASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Pengembangan Perangkat Petnbelajaran ... 92
a. Hasil V alidasi Ahli ... 108
b.
Uji keterbacaan ... 124
c.
Simulasi ... 124
3. Tahap Ujicoba Perangkat Pembelajaran ... 129
a
Hasil Pengamatan
AktivitasSiswa Selama
Pembelajaran ... 130
b. Hasil Penilaian Kemampuan Guru Mengelola
Pembelajaran ... 131
c.
Hasil Respon Angket Siswa ...
1334. Hasil Ujicoba Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah ...135
a. Tes ... 135
b. Hasil
TesKemampuan Pemecaban
Masalah ... 139B.
Pembahasan ... 146
C.
Kelemahan Penelitian ... 160
BAD. V SIMPULAN DAN SARAN A.
Simpulan ... 162
B. Saran ... 163
DAn AR PUST
AKA. ... ·-···--···-··· .•••••••••••••••••••
164'
i
DAFT AR TABEL
[image:12.540.42.486.53.636.2]Halaman
Tabell.l. Rata- Rata
Ketuntasan Belajar Mata Pelajaran Matematika
Siswa Kelas V MIN Medan Sunggal ... 5
Tabell.l.
Sintaks Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 27
Tabell.l.
Indikator/ Aspek Penilaian Kemampuan
gurumengelola. ... 38
Pembelajaran
Tabe13.1.Persentase Waktu Ideal
danBatas Toleransi Aktivitas
Siswa. ... 92
Tabel3.2.
Kriteria Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ... 93
Tabel4.1.
Media
danAlat peraga Pembelajaran Materi Pecahan Kelas V ... 101
Tabel4.2.
Kisi- Kisi Instrument Tes Kemampuan Pemecaban Masalah ... 107
Tabel 4.3.
Hasil V alidasi Rencana Pelaksana Pembelajaran... 109
Tabel 4.4.
RevisiRPP Beroasarkan Iiasil V alidasi... Ill
Tabel4.5.Hasil Validasi Buku Siswa ... 112
Tabel4.6.
Revisi Buku Siswa Berdasarkan Hasil Validasi... ... 114
Tabel4.7.
Hasil Validasi Buku Guru ... 115
Tabel4.8.
Hasil Validasi Lembar Aktivitas Siswa ... 117
Tabel4.9.
Revisi LAS Berdasarkan Hasil Validasi... ... 119
Tabel4.10.
Hasil Validasi Tes Kemampuan Pemecaban Masalah (Pre Tes) .. 120
Tabel4.11.
Hasil Validasi Tes Kemampuan Pemecaban Masalah (Pos Tes) ... 121
Tabe14.12.
Hasil Revisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah... 123
Tabel 4. 13.
Revisi RPP Berdasarkan Hasil Simulasi ... 125
Tabel 4.14.
Persentase Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran ... 130
Tabel4.15.
Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ... 132
Tabel4.17.
Hasil Analisis Validitas Butir Tes untuk Pre Tes ... 135
Tabel4.18.
Hasil Analisis Validitas Butir Tes untuk Pos Tes ... 136
Tabel4.19.
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Tes untuk Pre Tes ... 136
Tabel4.20.
Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Tes untuk Pos Tes ... 137
Tabel4.21.
Analisis Daya Beda Butir Tes untuk Pre Tes ... 137
Tabel4.22.
Analisis Daya Beda Butir Tes untuk Pos Tes...
138
Tabel4.23.
Sentivitas Butir Tes...
138
Tabel4.24.
Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah untuk Pre Tes ... .l39
Tabei4.2S.Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah untuk Pos Tes ... .140
Tabel4.26.
Pre Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ... 141
Tabel4.27.
Pos Tes Kemampuan Pemecahan Masa.lah ... 141
Tabel4.l8. Gain
Ternormalisasi Pre Tes dan Pos Tes Kemampuan
Pemecahan Masalah ... 142
Tabel4.
29. Normalitas Kemampuan Pemecahan Masalah pada Pre Tes ... 143
Tabel4.
30. Normalitas Kemampuan Pemecahan Masalah pada Pos Tes ... 143
Tabel4.
31. Homogenitas Varians Pre Tes
danPos Tes ... 144
Tabel4.
32. Uji Hipotesis ...•... 145
Tabel4.
33. Persentase Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran ... 150
Tabel4.34.
Kemampuan Guru Mengelola Pembelajaran ... 154
Tabel4.3S.
Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Perangkat
DanPelaksanaan Pembe1ajaran Berbasis Masalah... 156
DAFfAR GAMBAR
[image:14.516.47.479.48.613.2]DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Lembar Instrwnen ... l71
2. Rencana Pelaksana Pembelajaran (RPP) ... 184
3. Buku Siswa ... 207
4. Buku Guru ... 244
5. Lembar Aktivitas Siswa (LAS) ... 294
6. Tes Kemampuan Belajar ... 331
7. Hasil Validasi Ahli ... 347
8. Validitas dan Reabilitas Pre Tes dan Pos Tes ... 372
9. Nama V alidator dan Jadwal Penelitian ... 369
1 O.Hasil Penelitian ... 396
11. Dokumentasi penelitian ... 416
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi yang mewarnai pembelajaran matematika saat ini adalah seputar
rendahnya kualitas atau mutu pendidikan matematika. Laporan Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) tiga tahun ini menunjukkan bahwa mutu pendidikan
matematika yang ditandai dengan nilai rata-rata ujian nasional pada tingkat
nasional masih yang terendah dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain
(Depdiknas, 2008).
Menurut Djaali (2007:15}, Sukmadinata (2006:16) mengemukakan bahwa
"Mutu perididikan dicerminkan oleh kompetensi lulusan yang dipengaruhi oleh kualitas proses dan isi pendidikan, mutu dipandang basil tetapi dapat pula dilihat dari proses pembelajaran di kelas, mutu lulusan yang rendah dapat menimbulkan berbagai masalah, seperti tidak dapat melanjutkan studi, tidak dapat menyelesaikan studinya pada jenjang lebih tinggi".
Jika ditinjau dari proses belajar mengajar, terdapat beberapa hal yang
sangat mendasar dan perlu mendapat perhatian khusus, hal tersebut didasarkan
pada basil diskusi dari beberapa rekan guru dalam forum Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP) mengungkapkan bahwa: (1) sangat sulit menerapkan model
ataupun pendekatan pada RPP yang mereka buat, sehingga RPP yang dibuat
belum mencerminkan model atau pendekatan yang mereka pilih, (2) RPP yang
dibuat tidak dilengkapi LAS, buku siswa yang sesuai. karena m~reka . belum
mengetahui benar bagaimana model atau pendekatan yang mereka pilih, (3)
khususnya dalam penyajian materi masih terdapat beberapa masalah dalam
pembelajaran yang dialami oleh siswa, Beberapa masalah tersebut antara lain
2
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 yang menjadi acuan
sekarang ini antara lain menyatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran guru
hendaknya menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode dan teknik
pembelajaran yang mendidik secara kreatif, penataan materi pembelajaran secara
benar sesuai dengan pendekatan yang dipilih dan karaktristik siswa. Pengajaran
ini dimulai dari hal-hal konkret dilanjutkan ke hal yang abstrak. Pengajaran di
sekolah, terutama diarahkan agar siswa memiliki kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis dan kreatif serta memiliki sikap menghargai matematika
dan kegunaannya dalam kehidupan, harapan tersebut tidak sejalan dengan situasi
dan kondisi pembelajaran matematika di kelas selama ini dalam belajar adalah
pembelajaran secara konvensional dimana siswa hanya menerima saja apa yang
disampaikan oleh guru, urutan penyajian bahan dimulai dari abstrak ke konkret,
yang bertentangan dengan perkembangan kognitif siswa dan kurang
-memanfaatkan lingkungan siswa sebagai sumbt;:r belajar (Soedja4i, 200la).
Kemudian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakannya
pemecahan masalah (probiem solving), penalaran (reasoning), komunikasi
(communication), dan menghargai kegunaan matematika sebagai tujuan
pembelajaran matematika SD, SMP, SMA, dan SMK disamping tujuan yang
berkaitan dengan pemahaman konsep yang sudah dikenal guru.
Dalam Kurikulum 2004 (Kurikulum Berbasis Kompetensi) dan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTsP)~ dinyatakan beberapa tujuan pembelajaran
matematika di sekolah, antara lain: (1) Mengembangkan aktivitas kreatif yang
3
kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tabu, perhatian, dan minat dalam
mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan
masalah.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Soejadi (2004: 8), bahwa
pendidikan matematika memiliki dua tujuan besar yaitu : (1) tujuan yang bersifat
formal yang memberikan tekanan pada penalaran anak dan pembentukan pribadi
anak, (2) tujuan yang bersifat material yang memberikan tekanan pada penerapan
matematika serta kemampuan memecahkan masalah matematika. Hal ini sesuai
dengan tujuan pembelajaran matematika yang dirumuskan oleh National Council
of Teacher of Mathematics (2008: 1) yaitu: (1) belajar untuk berkomunikasi
(mathematical comminication), (2) belajar untuk bernalar (mathematical
reasoning), (3) belajar untuk memecahkan masalah (mathematical problem
solving), (4) belajar untuk mengaitkan ide (mathematical connections), (5)
pembentukan sikap positif terhadap matematika . (positive attitudes toward
. '
mathematics). Sumarmo mengatakannya dengan keterampilan matematika (doing
math).
Dari pernyataan di atas, dari keseluruhan aspek yang ditekankan dalam
kurikulum dan NCTM adalah meningkatkan kemampuan dalam memecahkan
masalah matematika. Pemecahan masalah merupakan bagian dari kurikulum
matematika yang sangat penting karena dalam proses pembelajaran maupun
. 'penyelesaiannya, siswa dimungkinkan memperoleh pengalaman menggunakan .
pengetahuan serta keterampilan yang sudah dimiliki untuk diterapkan pada
4
Suryadi, dkk (dalam Suherman, Erman, dkk UPI, 2003: 83) dalam
surveinya tentang current situation on mathematics and science education in
Bandung yang disponsori oleh JICA, menyatakan penemuan bahwa: "pemecahan
masalah matematika merupakan salah satu kegiatan matematika yang dianggap
penting baik oleh para guru maupun siswa di semua tingkatan mulai dari SD
sampai SMU". Namun hal tersebut dianggap bagian yang paling sulit dalam
mempelajarinya maupun bagi guru dalam mengajarkannya. Suatu masalah
biasanya memuat suatu situasi yang mendorong seseorang untuk
menyelesaika_l'lllya, akan tetapi tidak tabu secara langsung apa yang harus
dikerjakan untuk menyelesaikannya.
Berdasarkan penelitian yang saya peroleh sebagai peneliti sekaligus tenaga
pengajar di MIN Medan Sunggal menyatakan bahwa :
Rendahnya siswa dalam memecahkan masalah pada pokok bahasan
[image:19.527.41.482.59.623.2]pecahan, ini terjadi karena tingkat konsentrasi siswa yang tidak maksimal, yang mungkin disebabkan karena: inetode. yang digunakan selama ini tidak cocok atau metode sebelumnya tidak membuat siswa termotivasi sehingga kebanyakan siswa kurang mampu memecahkan masalah yang berhubungan dengan materi tersebut. Hal ini menyebabkan rendahnya basil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari
Tabel 1.1. Rata- Rata Persentase Ketuntasan Belajar Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas V MIN Medan Sunggal
No Tahun Ajaran Persentase Ketuntasan Hasil KKM
Bela jar
I 2009/2010 68% 70
5
Dari basil survei peneliti (tanggal 2 Februari 2011) berupa pemberian tes
diagnostik kepada siswa kelas V MIN Medan Sunggal menunjukkan bahwa 70 %
dari jumlah siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal dalam bentuk
pemecahan masalah.
Sebagai contoh, Ibu ingin membagi roti menjadi 6 potong sama besar. Roti
tersebut diletakkan dalam piring. Adik mengambil 2 potong roti. Berapa bagian
sisa roti pada piring? Pecahkan masalah .ini kemudian bandingkan bagian roti
yang diambil adik dengan yang ada dipiring menggunakan pecahan dan tanda
[image:20.522.53.474.95.482.2]matematika.
Gambar 1.1. Soal Penelitian Pendahuluan
Hasil kerja siswa dapat dilihat dari contoh salah seorang siswa dalam
t•t+£.f.t
*i .. ,
tf
d~
..
t~t+t)
•
Ct
+t)
!f.-tl.:,.:r
b ~ ~
~«li
fliiM7"'~
&·-.bl {
til!.~.
~~. ~t--Keterangan: Hasil Jawaban Siswa
6
Masalah - masalah diatas membutuhkan sebuah solusi pembelajaran yang
dapat menyelesaikan semua pennasalahan yang dihadapi siswa. Model
pembelajaran yang digunakan selayaknya dapat membantu siswa untuk dapat
memecahkan masalahnya secara mandiri. Disini membutuhkan peran guru untuk
dapat membawa anak didiknya mempunyai kemampuan tersebut. Guru haruslah
7
memperbaiki prestasi belajar siswa sehingga dapat tercapai tujuan pendidikan
seperti yang tersebut diatas.
Untuk mendukung proses pembelajaran yang mengak.tifkan siswa maka
salah satu cara adalah menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah.
Menurut Moffit dalam Departemen Pendidikan Nasional (2002a:l2) menyatakan,
Pendekatan Berbasis Masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar
tentang berpikir kritis dan kreatif, keterampilan pemecahan masalah, serta untuk
memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Berarti
apabila siswa menggunakan pendekatan PBM pada proses belajar mengajar salah
satu karakteristiknya adalah masalah diketemukan terlebih dahulu. Hal ini
didukung oleh teori Bruner berpendapat dalam Budiningsih (2004: 30) bahwa
seorang murid belajar dengan cara menemui struktur konsep-konsep yang
dipelajari. Murid membentuk konsep dengan melihat benda-benda berdasarkan
ciri-ciri persamaan dan perbedaan. Selain itu, pembelajaran didasarkan kepada
merangsang siswa menemukan konsep yang baru dengan menghubungkan
kepada konsep yang lama melalui pembelajaran penemuan. Hal ini berbeda
dengan proses belajar mengajar yang biasa dilakukan pada umumnya yaitu
masaiah disajikan setelah pemahaman konsep, prinsip dan keterampilan.
Pembelajaran berbasis masalah juga melibatkan siswa dalam proses
pembelajaran yang aktif, kolaboratif, berpusat kepada siswa, yang
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan belajar
mandiri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan
8
berbasis masalah juga mendukung siswa untuk memperoleh struktur pengetahuan
yang terintegrasi dalam dunia nyata, masalah yang dihadapi siswa dalam dunia
kerja atau profesi, komunitas dan kehidupan pribadi.
Pembelajaran berbasis masalah dapat pula dimulai dengan dengan
melakukan kerja kelompok antar siswa. Vygotsky dalam teorinya menekankan
integrasi antara aspek internal dan aspek ekstemal yang penekanannya pada
lingkungan sosial belajar. Kemudian Vygotsky lebih menekankan pada
sosiokultural dalam pembelajaran, yakni interaksi sosial khususnya melalui dialog
dan komunikasi. Pembelajaran berbasis masalah menyarankan kepada siswa untuk
mencari atau menentukan sumber- sumber pengetahuan yang relevan.
Pembelajaran berbasis masalah diajak untuk membentuk suatu pengetahuan
dengan sedikit bimbingan atau araban guru.
Oleh karena itu penulis mengajukan sebuah studi dengan judul
"Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah untuk Membelajarkan
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas V MIN pada Pokok bahasan
Pecahan ".
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, beberapa masalah dapat
diidentiftkasi sebagai berikut :
I. Sulitnya guru membuat perangkat pembelajaran berbasis masalah.
2. Kurang efektif guru dan siswa dalam menerapkan perangkat Pembelajaran
9
4. Penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat dengan karakteristik
materi pelajaran dan metode mengajar, model
atau
pendekatan yangkurang bervariasi.
5. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah pada pokok bahasan
pecahan masih rendah.
C. Pembatasan Masalah
Masalah yang teridentifikasi di atas merupakan masalah yang cukup Iuas
dan kompleks, agar penelitian ini lebih fokus dan mencapai tujuan, maka penulis
membatasi masalah pada:
1. Perangkat pembelajaran berbasis masalah dibatasi pada rencana pelaksana
pembelajaran (RPP), buku siswa, buku guru, LAS dan tes kemampuan
belajar.
2. Efektivitas penerapan perangkat pembelajaran Pembelajaran Berbasis
Masalah ditinjau dari guru dan siswa.
3. Kemampuan siswa dalam memecahkan masa1ah pada pokok bahasan
pecahan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada Jatar belakang masalah, identiftkasi masalah,
pembatasan masalah maka rumusan masalah yang dikemukakan pada penelitian
ini adalah:
1. Apakah perangkat pembe1ajaran berbasis masalah untuk membelajarkan
10
2. Apakah perangk:at pembelajaran berbasis masalah untuk membelajarkan
kemampuan pemecahan masalah siswa efektif ditinjau dari guru dan siswa?
3. Apakah terdapat peningk:atan kemampuan pemecahan masalah siswa dengan
menggunakan perangk:at pembelajaran berbasis masalah?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pengembangan perangk:at pembelajaran berbasis masalah dalam peningkatan
kemampuan pemecahan masalah siswa di MIN. Sedangk:an secara khusus,
penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui validitas perangk:at pembelajaran berbasis masalah untuk
membelajarkan kemampuan pemecahan masalah siswa MIN.
2. Mengetahui efektivitas penerapan perangk:at pembelajaran berbasis
masalah ditinjau dari guru dan siswa.
3. Mengetahui peningkatan kemampuan pemecahan masalah yang diajarkan
dengan menggunakan perangk:at pembelajaran berbasis masalah.
F. ~anfaatPenelitian
Penelitian ini diharapkan menghasilkan temuan-temuan yang merupakan
11
1. Bagi siswa, dapat meningkatkan efektivitas matematika siswa
2. Memberikan informasi bagi guru matematika dalam menentukan altematif
pendekatan pembelajaran matematika.
3. Bagi kepala sekolah, dapat menjadi bahan pertimbangan kepada tenaga
edukatif untuk menerapkan perangkat pembelajaran berbasis masalah
dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.
4. Bagi peneliti, dapat menjadikan sebagai bahan acuan dalam
pengembangan perangkat pembelajaran berbasis masalah lebih lanjut ke
tingkat yang lebih tinggi.
5. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk pembelajaran
A. Simpulan
BABV
SIMPULAN
DAN SARAN
Berdasarkan
uraian
pada Bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal berikut.1. Berdasarkan pengembangan perangkat pembelajaran dengan
menggunakan model 4-D yang telah dimodivikasi,
dihasilkan
perangkat pembelajaran berbasis masalah yang valid untuk topik pecahan. Perangkatpembelajaran tersebut terdiri dari: (1) Rencana Perangkat Pembelajaran
(RPP), (2) Buku
Guru
(BK), (3) Buku Siswa (BS), (4) Lembar AktivitasSiswa (LAS}, (5) Tes Kemampuan Pemecahan Masalah (TKPM) yang
dilihat pada lampiran.
2. Pembelajaran berbasis masalah efektif untuk mengajarkan tcpik pe~
di kelas V MIN. Hal
ini
ditunjukkan oleh:a. Tes kemampuan pemecahan masalah lebih dari 80 % siswa mencapai
KKM.
b. Kemampuan guru mengelola pembelajaran: efektif
c. Aktivitas siswa: efektif
'd. Respon siswa terhadap pembelajaran: positif
3. Terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah dengan
menggunakan perangkat pembelajaran berbasis masalah. Peningkatan
ditandai dengan tes kemampuan pemecahan masalah dengan
menggunakan perangkat berbasis masalah rerata kelasnya meningkat
163
B. Saran
Berdasarkan basil penelitian
ini, pembelajaran . berbasis masalah yang
diterapkan pada kegiatan pembelajaran memberikan beberapa
hal
yang penting
untuk diperhatikan. Untuk itu peneliti menyarankan beberapa
hal
berikut.
1. Perangkat pembelajaran yang
dihasilkan masih perlu diujicobakan di
sekolah- sekolah lain dengan berbagai kondisi
agardiperoleh perangkat
pembelajaran yang
benar- benar berkualitas (sebagai tahapan penyebaran
dalam model pengembangan 4- D).
2. Perlu dikembangkan perangkat pembelajaran berbais masalah untuk
DAFfAR PUSTAKA
Abd~ M.(1999), Pendidikan Bagi Anak Berkesu/itan Be/ajar. Rineka Cipta: Jakarta.
Ahmadi, A. (2000). Teori- Teori Be/ajar. Erlangga: Jakarta.
Aiken (1997). Mothods of Development Research University ofTwente.
Afgani, J.
(2005). Penelitian Tentang Kemampuan Penalaran dan Pemahaman Matematika Siswa Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Melalui PendekatanPembelajaran Open-Ended. UPI: Bandung.
Akker, j. Van, D. ( 1999). Principles and Mothods of Development Research
University ofTwente.
Anita, L. (2000). Cooperatif Learning, Grasindo: Jakarta. Ansari, I. (2009). Komunikasi Matematika, Pena: Jakarta
Arikunto, S. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara: Jakarta.
- - - · (2006), Prosedur Penelitian, Rineka Cipta: Jakarata. Anderson, dkk (2001). Be/ajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta. Bahri, S. dan Zain, A. (1995). Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, B.Sinaga (1999). Kemampuan Pemecahan Masalah. Erlangga: Jakarta.
Budiningsih. Asri .(2004). Be/ajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta: Jakarta. Dahar, Ratna, W. (1989). Teori- Teori Be/ajar. Erlangga: Jakarta.
Department of Education (1996). Pendidikan Bermutu Berbasis Seko/ah · Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah: Jakarta.
Depdiknas. (2007). Stralegi Be/ajar Mengajar. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah: Jakarta.
Depdiknas. (2002a). Manajemen Pendidikan Mutu Berbasis Selcolah Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah: Jakarta.
Djaali. (2007). Peningkatan Mutu Pendidikan Nasional Melalui Program
Sertifikasi. Bulitin BSNP (Online), No. 3
(http://www.bsnp-indonesiaorglexam.ply> Diakses 1 September 2008).
165
Ekspresi Riau Pos. 1996.
Pembelajaran Berbasis Masalah.(online) No.I (
http://Jg>resiriau.com/artikel-tulisan-pendidilgmlpembelajaran-konvensional Akses 20 Agustus 2010).
Expresi Riau Pos. 1991. Pembelajaran
Berbasis Masalah. (online) No.1,
lhttp://xpresiriau.com/artikel-tulisan-pendidik:anfpembelajaran-konvensional/J991 diakses 20 Oktober 2010).
Van
den Aller (1999). Social Work Research and Evaluation. ThirdEdition.Rlionis:
F.E. Peacock Publishers, Inc.
Gagne, R M., (1970). Principles of Instructional Desig., New York:
Holt,
Rinehart, and Winston.
Grinnel, Jr, Richard M, (1998).
Social Work Research and Evaluation. ThirdEdition.Rlionis:
F.E. Peacock Publishers, Inc.
Grounlund, N.E.
(1985). Measurement and Evaluatitin in Teaching.Englewood
Cliff: Prentice Hall.
Hamalik (2003).
Strategi Be/ajar Mengajar.Rineka Cipta. Jakarta.
Hasanah, A. (2004). Mengembangkan Kemampuan Pemahaman Dan Penalaran Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Yang Menelrankan Pada Reverentasi Matematilra,
Bandung: Program Pasca Sarjana Upi Bandung.
Herman.
Kesulitan
Belajar
Matematika.(2011).
(online)No.
1(
http://hennanlaja.com/enlfaktor-penyebab-kesulitan-belqjar-matematika-siswa.html diakses 20 Oktober 2011 ).
Ibrahim, M. dan Nur, M. (2000).
Pembelajaran Berdasarlran Masalah,UNESA
University Press: Surabaya.
Ismail. (2002).
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem- Based lntruction) Malralah Disajikan Pada Pelatihan TOT Pembelajaran Kontekstual.TidakDipublikasikan: Surabaya.
Kasma ( 2006).
Peninglratan Model Kooperatif degan Kemampuan PemecahanMasalah.
Bandung: Program Pasca Sarjana Upi Bandung.
166
La Siam (2004). Social Work Research and Evaluation.
Third
Edition.Illionis: F .E. Peacock Publishers, Inc.Marzuki
(2006). Evaluasi Pembelajaran. Kencana Perdana Media Group .Jakarta.Mulyati. (2010). Pengertian Be/ajar, (online) No. 1,
(http:/ lbell!iamsikologi.com/pengertian-belaiar-menurut-ahlif. diakses 16 September 2011 ).
Mukhlis .(2004). Evaluasi Pendidilwn. Rineka Cipta. Jakarta.
NCTM. 1998. Komunikasi dalam Matematilw, (online), No.1,
htto://www.edukasi-online.info/matematika/96-komunikasi-Matematika.html (akses 05 Agustus 2010)Nieveen .(1999), Prototyping to Reach Product Quality, Universitas ofTwente.
Novi. Kemampuan Pemecahan Masalah. (2011). (online)No. 1(
http://novi.com/en!Kemampuan- Pemecahan- Masalah.html diakses 20 Oktober 2011).
Rbaryans.( 2007). Kemampuan Membaca Dalam Pembelajaran Metematilw.
(online), No.I,
CHttp:/IRbarvans.Wordpress.Com12007/Q4125/Kemampuan-
Membaca-Dalam-Pembelajaran-Matematika diakses 25 April2001)
Reigeluth (1999). The art ofCritical Think. Boston: Ohio University
Houghton Miftlin Company.
Ruseffendi (1991 ). Strategi Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
Rusdi,A. (2011). Perangkat Pembelajaran. (online), No. 1,
htto://anrusmath.
wordpress.com/2008/09/29/perangkat-pembelaiaran/ diakses 20 Oktober 2011 ).Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Cetakan ke-2, Kencana Perdana Media Group : Jakarta.
Siara. L. (2004). Evaluasi PeT'.didikan. Rineka Cipta. Jakarta.
. Sinaga (1999). Efelctivitas Pembelajaran Berbasis Masalah. Bandung: Program Pasca Sarjana Upi Bandung.
Slavin. (2008). http://rochmad-unnes. Blogspotcom/2008/02/0l_archive. Html), (Akses OS Agustus 2010)
167
Sudjana, N dan Rivai, A., (2001).
Media Pengajaran. Sinar Baru Algensindo.
Bandung.
Sugiono. (2010).
Metodologi Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung.
Sumarmo, U. (1987),
Kemampuan Pemahaman
dan
Penalaran Matematika Siswa
SMA Dikaitktm dengan Kemampuan Penalaran Logik Siswa dan Beberapa
Unsur Proses Be/ajar Mengajar, tidak dipublikasikan Disertasi. FPS
IKIP Bandung.
Surapranata, S. (2004).
Ana/isis Validitas, Reliabilitas
danInterpretasi Basil Tes.
Rosda. Jakarta.
Suryasumantri, J, S. (1998).
Filsafat Rmu Sebuah Pengantar Populer. Sinar
Harapan. Jakarta.
Susento
&Rudhito, A. (2009).
Pembelajaran Berbasis Masalaha (online)a No.1.
<Http:
II
Warung Pendidikan Blogs,pot. Com
I
20091 011
Pendekatan-Pembelajaran- Berbasis Htrnl. diakses 04 Januari 2009).
Syamsuddin
(1999).Peran Guru dalam Pendidikan. Sinar Baru Algensindo.
Bandung.
Thiagaraja. S, Semmel, Ds. Semmel, M. (1974).
Intructional Development For
Training Teachers
Of
Exceptional Children.
ASource Book Blomingtn,
Central For Innovation On Tesching The Handicapped.
Trends in Mathematic and Science Study (TIMSS). (2004). Mutu
Matematika.(online), No.1, (http:llmii.fmipa.ugm.ac.id/?p=121 diakses 20
Oktober 2010)
Trianto. (2007a).
Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivisme.
Prestasi Pustaka.
Jakarta.Usman, U,M. Setiawati. (1_993).
Upaya Optimalisasi Kegiatan Be/ajar Mengajar.
Remaja Rosdakarya: Bandung.
Wawan (2011).
Aktivitas Aktif Siswaa (online)a No.2.
<Http:
II Warung
Pendidikan Blogspot. Com
I20091 011
Aktivitas- Aktif-Siswa Htrnl.
diakses 04 Januari 2011 ).
Wilson, T,
0.(1965).
The art of Critical Think. Boston: Ohio University