• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Melalui Media Gambar Pada Anak Kelompok B TK Kristen Kridawita Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Kata Melalui Media Gambar Pada Anak Kelompok B TK Kristen Kridawita Klaten Tahun Pelajaran 2012/2013."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

i

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B

TK KRISTEN KRIDAWITA KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi persyaratan Program Studi S1 PGPAUD

Disusun Oleh: SUKATIRAH NIM. A53B090278

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

ii

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A Yani Tromol Pos I – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:

Nama : Dra. SRI GUNARSI, SH., M.H.

Jabatan/ Pangkat/ Gol : Lektor Kepala/ IVa

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan

ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa :

Nama : SUKATIRAH

NIM : A 53B090278

Program Studi : Pendidikan Anak Usia Dini

Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MEMBACA KATA MELALUI MEDIA GAMBAR

PADA ANAK KELOMPOK B TK KRISTEN

KRIDAWITA KLATEN TAHUN PELAJARAN

2012/2013

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.

Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, April 2013

(3)

1

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B

TK KRISTEN KRIDAWITA KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

SUKATIRAH. A 53B090278, Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini,. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2013, 103 Halaman.

ABSTRAK

Tujuan penelitian: (1) untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca kata anak Kelompok B TK Kridawita Klaten tahun pelajaran 2012/2013 melalui penggunaan media gambar, (2) untuk mengetahui efektivitas penggunaan media gambar dalam meningkatkan kemampuan membaca kata anak Kelompok B TK Kristen Kridawita, Klaten tahun pelajaran 2012/2013.

Subjek penelitian adalah guru/peneliti, kolaborator, dan semua anak kelompok B TK Kristen Kridawita Klaten tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 22 anak. Teknik pengumpulan data adalah observasi, tes tertulis dan wawancara. Sumber data adalah (1) guru yang menerapkan pembelajaran menggunakan media gambar dalam pembelajaran dan (2) anak kelompok B TK Kristen Kridawita Klaten tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 22 anak, dengan rincian 10 laki-laki dan 12 perempuan. Teknik analisis data menggunakan. Analisis dilakukan beberapa tahap sebagai berikut: (1) Menjumlahkan skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan hingga delapan indikator yang telah direncanakan, (2) Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan membaca kata anak melalui menggambar bebas dari nomor, nama anak, butir anmatan, jumlah skor, (3) Menghitung Nilai menggunakan prosentase, dan (4) Membandingkan hasil prosentase pencapaian pada setiap anak dengan prosentase keberhasilan pada setiap siklusnya.

Hasil penelitian berupa kesimpulan bahwa (1) penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca kata anak Kelompok B TK Kristen Kridawita, Klaten tahun pelajaran 2012/2013. Ini terbukti dari adanya kenaikan hasil tes tertulis dari rata-rata 69,3 pada kondisi awal menjadi 80,5 pada siklus I dan menjadi 93,4 pada siklus II, dan (2) Penggunaan media gambar dalam meningkatkan kemampuan membaca kata anak membuat pembelajaran menjadi lebih efektif bagi anak Kelompok B TK Kristen Kridawita, Klaten tahun pelajaran 2012/2013.

(4)

2 Pendahuluan

Pada umumnya anak kelas Taman Kanak-Kanak masih dalam tahap

pengenalan tentang simbol-simbol bahasa. Hal ini dapat dibayangkan anak

Taman-Kanak-Kanak kelas B akan masuk kelas 1 Sekolah Dasar yang sama sekali

tidak dibekali persiapan untuk mengenal membaca deretan simbol-simbol pada

buku yang mengandung makna yang dapat dilisankan, oleh sebab itu, anak perlu

dikondisikan dengan bacaan. Anak perlu dibiasakan untuk melihat buku,

memegang, membalik-balik dan kemudian “membacanya”.

Kemampuan membaca kata untuk anak Taman kanak-kanak (TK)

Kridawita masih rendah karena belum dibiasakan dikenalkan untuk membaca kata

secara intensif. Guru/pengajar masih berpedoman pada norma-norma

pembelajaran TK yaitu “bermain dan belajar” atau “belajar dan bermain”. Dengan

kata-kata tersebut diterima apa adanya dan guru tidak mengajarkan membaca

kecuali bermain. Guru masih sedikit (belum sering) mengenalkan membaca kata

mengenal simbol-simbol bahasa tertulis yang mengandung makna. Sebenarnya

terdapat banyak pendekatan membaca kata secara efektif untuk TK kelompok B

tetapi juga tidak efektif untuk anak lain. Ketika banyak program yang

menawarkan petunjuk dalam meningkatkan kemampuan membaca kata secara

spesifik bahwa persoalan-persoalan membaca disebabkan karena rendahnya

motivasi siswa untuk membaca.untuk meningkatkan kemampuan membaca kata.

Moffett (dalam Linda Campbell, 2006: 29) menekankan arti penting

pemberian peluang bagi anak untuk menyelesaikan bacaan, mengingat isinya, dan

menarik kesimpulan dari apa yang dimaksud penulis/pengarang.

Keterampilan-keterampilan semacam itu, dapat diajarkan dengan cara-cara yang menarik dan

merangsang agar anak mampu membaca kata dari tahap ke tahap tertentu antara

lain: Guru memperkenalkan huruf/bermain huruf dan dapat dilanjutkan

memperkenalkan suku kata/ bermain suku kata yaitu suku kata yang dimiliki

anak-anak dapat mencari gabungan suku kata yang bisa menjadi kata yang

bermakna. Bentuk-bentuk pembelajaran seperti itulah yang perlu diberikan kepada

(5)

3

kata (karena aturan belum boleh). Oleh karena itu kemampuan membaca kata

anak masih rendah.

Penggunaan media gambar sebagai media pembelajaran anak TK B

merupakan salah satu strategi dalam meningkatkan kemampuan membaca kata

bagi anak. Oleh karena itu media pembelajaran melalui gambar untuk masa kini

merupakan suatu kebutuhan yang tidak terelakkan lagi. Guru, sebagai perancang

pembelajaran, guru perlu memilih media yang sesuai dengan materi serta strategi

pembelajaran yang digunakan. Agar dapat memilih media yang sesuai, guru perlu

mengenal berbagai jenis media dengan karateristik masing-masing. Meskipun

telah banyak jenis media elektronik yang canggih tidak berarti bahwa media yang

sederhana tidak relevan lagi untuk digunakan. Suatu saat guru hanya memerlukan

media sederhana, namun pada saat lain, media sederhana dikombinasikan dengan

media yang canggih, sehingga terciptalah suatu multimedia untuk pembelajaran

tertentu.

Keberhasilan sekolah ditentukan pada awal pra sekolah yaitu Taman

Kanak-kanak kelompok B, untuk itu para siswa perlu diberi atau dibuatkan dasar

keterampilan yang kokoh pada lingkup pembelajaran pokok, dan mengembangkan

individu yang benar-benar mempunyai kemampuan dan keyakinan. maka metode

menggunakan media gambar merupakan salah satu strategi dalam menentukan

cara untuk mengajarkan kegiatan membaca kata anak khususnya Taman

Kanak-Kanak Kristen Kridawita Klaten

Metode Penelitian

Penelitian tindakan ini dilakukan di Taman Kanak-Kanak Kristen

Kridawita Klaten, yang terletak di Jl. Seruni No. 8, Tonggalan, Klaten Tengah.

Tindakan dilakukan selama tiga bulan, yaitu mulai bulan Januari 2013 hingga

Maret 2013, yang dimulai dari perencanaan/penyusunan proposal, pelaksanaan

tindakan, pembahasan dan penyusunan laporan penelitian tindakan kelas.

Prosedur penelitian menggunakan langkah sebagai berikut (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan (4) refleksi. Teknik pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, tes lisan, wawancara.

(6)

4

Observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran membaca menggunakan

media gambar

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat

yang dimiliki individu atau kelompok. Agar data dan informasi yang diperoleh

dalam penelitian dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, maka validitas data

perlu dilakukan. Penelitian ini akan digunakan teknik triangulasi, yaitu teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu

untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.

Analisis dilakukan beberapa tahap sebagai berikut: (1) Menjumlahkan skor yang

dicapai anak pada setiap butir amatan hingga delapan indikator yang telah

direncanakan. (2) Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan

membaca kata anak melalui menggambar bebas dari nomor, nama anak, butir

anmatan, jumlah skor, (3) Menghitung nilai menggunakan prosentase, (4)

Membandingkan hasil prosentase pencapaian pada setiap anak dengan prosentase

keberhasilan pada setiap siklus yang telah ditentukan peneliti.

Hasil Penelitian dan Pembahasan Refleksi Awal

Pembelajaran membaca kata pada kondisi awal dilaksanakan penulis pada

hari Senin tanggal 4 Februari 2013, dari hasil pengamatan peneliti tampak bahwa

anak. kurang semangat dalam belajar. Anak mendengarkan ceramah yang

disampaikan oleh guru, sambil bercerita sendiri dengan temannya, dan kurang

respon terhadap penjelasan guru. Ketika guru meminta anak untuk membaca

kata-kata dan atau tulisan yang ada di ruang kelas, sedikit anak yang dapat

membacanya dengan benar. Kalau ada anak yang dapat membacanya dengan

benar, kata-kata-tulisan yang dapat dibaca adalah yang mudah-mudah, seperti;

meja, pita, dasi, dan kaki. Setelah diskusi dengan teman sejawat, ternyata

penyebab terjadinya keadaan di atas antara lain adalah: (1) Metode yang

digunakan dalam pembelajaran membaca kata adalah monoton, yaitu ceramah, (2)

(7)

5

belajar membaca, (3) Penggunaan metode ceramah belum disertai penggunaan

alat peraga / media yang relevan dan menarik sehingga anak kurang mendapat

gambaran yang jelas tentang materi yang diajarkan.

Siklus I

Hasil penelitian pada siklus I dijelaskan bahwa pembelajaran pada kondisi

siklus I terdapat 9 anak atau 40,9% anak yang mampu menulis/melengkapi kata

minimal 10 kata/kalimat dengan kategori baik sekali, terdapat 6 anak atau 27,3%

yang mampu menulis/melengkapi kata minimal 10 kata/kalimat dengan kategori

baik, dan terdapat 7 anak atau 31,8% anak yang mampu menulis/melengkapi kata

minimal 10 kata/kalimat dengan kategori cukup baik. Penguasaan kosa kata anak

kelompok B TK Kristen Kridawita Klaten keseluruhan mengalami peningkatan

sebesar 18,2% dari 22,7% pada kondisi awal menjadi 40,9% pada siklus I. Jika

indikator keberhasilan yang ditetapkan adalah 75% berarti indikator belum

tercapai, maka perlu dilanjutkan pada siklus II.

Siklus II

Dari pembahasan siklus II dapat dijelaskan bahwa pembelajaran pada kondisi

siklus II terdapat 3 anak atau 13,6% yang dapat mengerjakan soal dengan nilai

baik, dan terdapat 19 anak atau 86,4% anak yang dapat mengerjakan soal dengan

nilai sangat baik. Kemampuan membaca kata anak kelompok B TK Kristen

Kridawita Klaten secara keseluruhan mengalami peningkatan sebesar 45,5%,

yaitu pada siklus I persentase keberhasilan sebesar 40,9% menjadi 86,4% pada

siklus II. Jika indikator keberhasilan yang ditetapkan adalah 80% maka siklus

dihentikan dan dilanjutkan ke penyusunan laporan karena indikator ketercapaian

sudah terwujud.

Pembahasan

Hasil pembahasan dapat dapat dijelaskan bahwa rata-rata nilai hasil tes

tertulis tentang kemampuan membaca kata anak menggunakan media gambar

terjadi kenaikan sebesar 69,3 dari dari kondisi pra siklus 25,8% menjadi 93,4 pada

siklus II. Rata-rata persentase efektivitas pembelajaran membaca kata

menggunakan media gambar naik 45,5% dari 40,9% pada siklus I menjadi 86,4%

(8)

6

Perbandingan Peningkatan Proses Pembelajaran pada tiap Siklus Kondisi Pra Siklus

Proses Pembelajaran pada pra siklus:

1) Metode yang digunakan dalam pembelajaran konvensional monoton, yaitu

ceramah dan pemberian tugas.

2) Guru kurang memberikan rangsangan/motivasi kepada anak supaya rajin

belajar membaca.

3) Penggunaan metode ceramah tidak disertai penggunaan alat peraga / media

yang relevan dengan materi sehingga anak kurang mendapat gambaran untuk

dapat membaca kata/huruf.

4) Keberhasilan klasikal hanya 22,7% atau terdapat 5 anak yang dapat membaca

kata/huruf dengan benar.

Siklus I

Pembelajaran pada siklus I dijelaskan sbb:

1) Keberanian anak dalam merespon gambar mulai tampak.

2) Anak sudah mulai dapat membaca sendiri dengan bantuan gambar

3) Penerapan pembelajaran membaca kata menggunakan media gambar yang

dilakukan guru dapat membantu anak dalam meningkatkan kemampuan

membacanya.

4) Penerapan pembelajaran membaca kata menggunakan media gambar dapat

menambah kata-kata/kosakata yang dimiliki anak.

5) Masih ada beberapa anak yang belum bisa membaca kata meskipun dengan

bantuan media gambar

6) Pemberian penghargaan dan motivasi guru kurang merata ke semua anak.

7) Motivasi guru terhadap anak juga kurang maksimal.

8) Pengelolaan kelas masih bersifat klasikal.

9) Keberhasilan secara klasikal sebesar 40,9% berarti naik 18,2% dari kondisi

awal yang hanya 22,7%.

Siklus II

(9)

7

1) Tidak ada anak yang memperoleh skor 1, artinya tidak ada anak yang sama

sekali tak berusaha membaca kata

2) Lebih dari 80% anak sudah mempunyai keberanian untuk bisa membaca

kata/huruf sesuai indikator di depan kelas

3) Masih ada anak yang membutuhkan bantuan guru ketika mengerjakan soal tes,

tetapi persentasenya sedikit

4) Pemberian penghargaan berupa tepuk tangan dari guru dan pemberian pencil,

penghapus, dan rautan dari guru membuat anak semakin senang belajar

membaca kata

5) Motivasi/rangsangan yang diberikan guru terhadap anak membuat anak makin

merasa senang belajar membaca kata

6) Keberhasilan secara klasikal mencapai 86,4% berarti naik 63,7% dari kondisi

awal, dan naik 45,5% dari kondisi siklus I ke siklus II.

Dengan melihat hasil pembahasan di atas, maka dapat dijelaskan bahwa

hipotesis yang diajukan dapat diterima, yaitu: (1) Dengan penggunaan media

gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca kata anak kelompok B TK

Kristen Kridawita Klaten pelajaran 2012/2013 dan (2) Dengan penggunaan media

gambar pembelajaran membaca kata anak kelompok B TK Kristen Kridawita

Klaten tahun pelajaran 2012/2013 menjadi lebih efektif

Simpulan

Berdasarkan pada hipotesis tindakan dan kemudian melihat hasil

pembahasan, maka penelitian ini dapat diambil kesimpulan bahwa: (1) Dengan

penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan membaca kata anak

Kelompok B TK Kristen Kridawita, Klaten tahun pelajaran 2012/2013. Ini

terbukti dari adanya kenaikan hasil tes tertulis dari rata-rata 69,3 pada kondisi

awal menjadi 80,5 pada siklus I dan menjadi 93,4 pada siklus II, (2) Penggunaan

media gambar dalam meningkatkan kemampuan membaca kata anak membuat

pembelajaran menjadi lebih efektif bagi anak Kelompok B TK Kristen Kridawita,

Klaten tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan

(10)

8

awal, menjadi 40,9% pada siklus I, dan 86,4% pada siklus II, dan peningkatan

persentase ketuntasan dari 45% pada kondisi awal menjadi 63% pada siklus I, dan

81% pada siklus II, (siklus akhir).

Dengan kesimpulan di atas menunjukkan bahwa melalui penggunaan

media gambar dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan membaca

kata anak kelompok B Taman Kanak-Kanak Kristen Kridawita Klaten tahun

pelajaran 2012/2013. Dengan melihat hal itu, maka peneliti menghimbau kepada

guru-guru lain, untuk menerapkan model-model atau strategi-strategi

pembelajaran yang inovatif, yang lebih mengaktifkan anak dan merangsang

kreatifitas anak, serta memungkinkan anak berinteraksi positif dengan anak yang

lain ketika belajar sehingga siswa tidak bosan / jenuh mengikuti pembelajaran.

Dengan penerapan metode yang inovatif diharapkan hasil belajar dan keaktifan

(11)

9

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta; UNS

Arikunto, Suharsini dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas: Bumi Aksara.

Aqib, Zainal. 2009. Belajar dan Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Bandung: Yrama Widya

Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Depdiknas. 2005. Contoh Bahan Ajar untuk Kelas Awal Sekolah Dasar.

Menciptakan Masyarakat Peduli Pendidikan Anak Program Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta Depdiknas.

Depdiknas. 2005. Pedoman Pembelajaran Kelas Awal Sekolah Dasar.

Menciptakan Masyarakat Peduli Pendidikan Anak Program Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta Depdiknas.

Iskandarwassid. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Kartono, Kartini. 1990. Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju.

Moelong, Lexy J. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Posda Karya.

Rahim, Farida. 2008. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Seefeldt, Carol dan Barbara A.Wasik. 2008. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks.

Subyantoro. 2011. Penelitian Tindakan Kelas (Edisi Revisi). Semarang: UNDIP

Sumber: http://library.um.ac.id/ptk/index.php?mod=detail&id. Diakses hari Kamis, tanggal 24 Januari 2013, jam 20.30.

Sumber: http://digilib.ump.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jhptump-a-wiwitkuati-424. Diakses hari Kamis, tanggal 24 Januari jam 20.30

Sutopo. 2006. Penelitian Kualitatif, Dasar Teori dan Terapannya dalam

(12)

10

Tarigan, Henry Guntur. 1994. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung; Angkasa.

Yamin, Martinis. 2007. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh temu mangga (curcuma amada) terhadap perbaikan kadar lipid darah pada mencit (mus musculus) jantan hiperlipidemia Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu para pengusaha topi yang berada di Desa Rahayu Kecamatan Margaasih Kabupaten Bandung.. Sampel sebanyak

Ratna Rahmawati. Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012. Tujuan dari penelitian ini

Copy Perjanjian Sewa / Kontrak Tempat Usaha minimal 2 tahun (jika sertifikat bukan atas nama perusahaan, komisaris atau direktur, membuat surat pernyataan tidak keberatan). 13

Penelitian ini bertujuan untuk menyusun model pembelajaran nilai toleransi berbasis budaya”tepa sarira” pada anak usia sekolah dasar, sebagai salah satu

judul ” Analisis Hubungan Makna Leksikal dan Makna Idiomatikal Kanyouku dalam Bahasa Jepang yang Menggunakan Kata Shita ( 舌 )”.. Rumusan dan Batasan Masalah. 1.

MJ Hari Marsongko: Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Sekolah Studi Kasus Tentang Manajemen Kepala Sekolah Di SD Muhammadiyah

WO is used to minimize weaknesses and to utilize opportunities on tourist attractions, that are improving the promotion Sukoharjo tourist attractions, making training for staff