PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NHT (NUMBERED
HEAD TOGETHER) PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 2
TEBING TINGGI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Oleh :
Irwan Aripin Harahap NIM. 408341027
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN NHT (NUMBERED
HEAD TOGETHER) PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN DI KELAS XI SMANEGERI 2
TEBING TINGGI TAHUNPEMBELAJARAN 2012/2013
IRWAN ARIPIN HARAHAP (NIM 408341027) ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan NHT pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi tahun pembelajaran 2012/ 2013.
Penelitian ini dilakukan pada dua kelas yang berbeda masing-masing berjumlah 36 orang sehingga total sampel 72 orang. Pada kelas pertama pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw sedangkan pada kelas yang kedua pembelajaran dilakukan dengan menggunakan NHT. Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan digunakan uji statistik uji t.
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw sedangkan pada kelas yang kedua pembelajaran dilakukan dengan menggunakan NHT. Nilai rata-rata siswa yang diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw nilai rata-rata (80,09; SD = 8,92) lebih tinggi dibandingkan dengan nilai rata-rata NHT (72,69; SD = 7,69). Uji hipotesis menunjukkan menunjukkan adanya perbedaan hasil belajar siswa yang sangat berarti antara model kooperatif tipe jigsaw dan NHT thitung= 3,46 > t tabel= 2,00. Maka hipotesis Ha diterima yang
DIFFERENCES IN STUDENT LEARNING OUTCOMES BY USING MODEL OF COOPERATIVE TYPE JIGSAW AND NHT
(NUMBERED HEAD TOGETHER) IN THE STRUKTUR AND NETWORK FUNCTION PLANT IN CLASS
IN XI STATE HIGH SCOOL 2 TEBING TINGGI ACADEMIC YEAR
2012 / 2013
IRWAN ARIPIN HARAHAP (NIM 408341027)
ABSTRACT
This study aimed to determine differences in student learning outcomes are taught using cooperative learning model jigsaw and NHT on the material structure and function of plant tissue in class XI High School Tebing Tinggi 2 years of learning 2012/2013.
The research was conducted in two different classes amounted to 36 people for a total sample of 72 people. In the first class learning is done by using a type of jigsaw cooperative model, while the second class of the learning is done using NHT. To test the hypotheses that have been formulated test statistic t test was used.
DAFTAR ISI
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Peneltian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7
2.1. Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Pengertian Belajar 7
2.1.2 Proses Belajar Mengajar 8
2.2.3 Pengertian Hasil Belajar 8
2.2. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 10
2.2.1 Langakah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 10
2.3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 11
2.3.1 Kelebihan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw 13
2.3.2 Ciri-ciri Model Pembelajaran Tipe Jigsaw 13
2.4 Pengertian NHT (Numbered Head Together) 13
2.4.1 Langkah-langkah Aktivitas Model Pembelajaran NHT 14
2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran NHT 14
2.5 Struktur Jaringan Tumbuhan 15
2.5.1.1 Jaringan Meristem 16
2.5.1.2 Jaringan Dewasa 17
2.5.2 Jaringan Penguat/ Penyokong 19
2.5.3 Jaringan Pengangkut 20
2.5.4 Jaringan Gabus 22
2.5.5 Organ Tumbuhan 22
2.5.6 Totipotensi Tumbuhan Sebagai Prinsip Dasar Kultur Jaringan 27
2.6 Hipotesis 28
BAB III METODE PENELITIAN 29
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 29
3.2. Populasi dan Sampel 29
3.2.1 Populasi Penelitian 29
3.7. Teknik Analisis Data 34
3.7.1 Uji Persyaratan Data 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37
4.1. Hasil Penelitian 37
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 37
4.1.2 Deskripsi Nilai Pre tes Siswa 38
4.1.3.Deskripsi Nilai Pos tes Siswa 39
4.2. Uji Persyaratan Analisis Data 40
4.2.1.Uji Normalitas 40
4.2.2 Uji Homogenitas 40
4.3. Pengujian Hipotesis 41
4.4. Pembahasan 41
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 44
5.1. Kesimpulan 44
5.2. Saran 44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Jigsaw nilai rata-rata
sebesar 80,09.
2. Hasil bela jar siswa dengan menggunakan model NHT nilai rata-rata sebesar 72,69.
3. Ada perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw dan NHT (Numbered Head Together) pada materi Struktur dan Fungsi
Jaringan Tumbuhan di kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pelajaran
2012/2013.
1.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diajukan beberapa saran :
1. Sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan model
pembelajaran NHT (Numbered Head Together) sebaiknya guru harus melihat materi dan
waktu yang digunakan apakah materi yang akan diajarkan dapat menggunakan waktu
yang efisien atau tidak.
2. Disarankan kepada para pengajar agar dapat menerapkan sejumlah model pembelajaran
dalam proses belajar mengajar, membuat variasi sedemikian rupa sehingga pembelajaran
menjadi menarik dan tidak membosankan.
3. Disarankan kepada guru Biologi agar kiranya bersedia untuk mencoba menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan jika menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw hendaknya membagi siswa secara heterogen sehingga taraf
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia
seutuhnya adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab profesional setiap guru.
Pengembangan kualitas manusia ini menjadi suatu keharusan, terutama dalam memasuki era
globalisasi. Pendidikan yang berorientasi pada kualitas ini tidak bisa ditanggulangi dengan
paradigma yang lama. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang cepat tidak dapat
dikejar dengan cara-cara biasa yang dipakai dalam sekolah.
Untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dibutuhkan ketepatan dalam memilih
metode dan model pembelajaran. Disamping penguasaan materi, seorang guru dituntut
memiliki keterampilan menyampaikan materi yang diberikan. Apabila guru berhasil
menciptakan suasana yang membuat siswa termotivasi dan aktif dalam belajar, maka
kemungkinan hasil belajar dapat meningkat. Sebagaimana dikemukakan Slameto, bahwa
tujuan mengajar “suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku secara baru, keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu tersebut
dalam interaksi dengan lingkungannya.” Dengan kata lain, pengajaran dapat membuat
seorang pelajar menjadi orang lain, dalam hal apa yang dapat ia lakukan dan yang dapat
dicapainya. Perubahan ini biasanya dilakukan seorang guru atau instruktur dengan
menggunakan suatu metode dan model mengajar untuk mencapai tujuannya.
Menurut Djamarah (2002), bahwa model pembelajaran mempunyai andil yang cukup
besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak
didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu model pembelajaran kooperatif
tipe dengan tujuan. Ini berarti tujuan pembelajaran akan dapat dicapai dengan penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe yang tetap, sesuai dengan standar keberhasilan yang
terpatri di dalam suatu tujuan. Model pembelajaran kooperatif tipe yang dapat dipergunakan
dalam kegiatan belajar mengajar bermacam-macam.
Pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang saat ini banyak
digunakan untuk mewujutkan kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa, terutama
untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa yang tidak
dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif yang tidak peduli pada yang lain.
Model pembelajaran ini telah terbukti dapat dipergunakan dalam berbagai mata pelajaran dan
Model Pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw adalah model pembelajaran dengan
membagi kelompok siswa menjadi kelompok asal dan kelompok ahli. Masing-masing
kelompok terdiri dari 4-6 orang dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan
bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan
menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain sehingga diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada materi pokok struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan (Lie, 2002).
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat membantu meningkatkan
kemampuan siswa dalam proses belajar adalah NHT (Numbered Head Together).
Pembelajaran kooperatif model adalah NHT (Numbered Head Together) adalah suatu
pendekatan pembelajaran yang lebih memungkinkan siswa untuk lebih bertanggung jawab
penuh, untuk memahami materi pelajaran secara berkelompok maupun individual.
Dalam hal ini pembelajaran kooperatif tipe adalah NHT (Numbered Head Together)
merupakan upaya yang sangat baik untuk meningkatkan tanggung jawab individual dalam
diskusi kelompok. Pembelajaran tipe adalah NHT (Numbered Head Together) mempunyai
kelebihan diantaranya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, mengembangkan rasa ingin
tahu, meningkatkan rasa percaya diri, mengembangkan rasa saling dalam memiliki dan
mengembangkan keterampilan untuk masa depan, yang menyebabkan siswa aktif dalam
menjawab pertanyaan, melatih siswa berani dalam menyampaikan pendapat dan berani
berbicara di depan kelas yang pada akhirnya mampu membawa dampak positif berupa
peningkatan hasil belajar sebagai salah satu indikator keberhasilan yang dilakukan.
Dari hasil observasi yang dilakukan peneliti, metode pembelajaran biologi yang
diterapkan oleh guru seringkali adalah metode ceramah. Hal ini terlihat dari Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang banyak menggunakan metode ceramah. Metode ini
membuat guru mendominasi kegiatan belajar mengajar dikelas sehingga siswa menjadi pasif.
Metode pembelajaran ini berpusat pada penceramah dengan komunikasi yang terjadi searah.
Selain itu hasil belajar siswa juga masih rendah, yang dapat dilihat dari ulangan akhir
semester yang mencapai nilai rata-rata 69 yang tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang ditetapkan guru biologi di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi yaitu 70.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan NHT (Numbered Head Together)
cocok ditereapkan pada materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, karena pembelajaran
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan terdiri dari materi pembelajaran yang hanya berupa
teori dan praktek sehingga perlu didiskusikan serta dipahami lebih dalam oleh siswa. Melalui
dapat saling berdiskusi dan berbagi pengalaman serta mengeluarkan apa yang di pikirkan
masing-masing siswa sehingga dengan demikian akan menimbulkan interaksi positif antar
siswa. Selain itu, jika diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dengan
NHT (Numbered Head Together) mungkin akan membantu siswa untuk berpikir secara kritis
dan akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Menurut peneliti terdahulu, penelitian yang dilakukan oleh Yunarwi (2011), dengan
judul, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIID SMP Negeri 16 Surakarta Tahun
Pembelajaran 2010/2011, memperoleh nilai rata-rata berdasarkan lembar observasi motivasi
belajar siswa pra siklus sebesar 54, 24 %, siklus 1 sebesar 71, 89 %, dan siklus 2 sebesar 83,
98 %. Hasil perhiutungan agket pra siklus menunjukkan moticvasi belajar siswa sebesar 68,
37 %, siklus 1 sebesar 73, 06 %, dan siklus 2 sebesar 80, 34 %. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Widaryani (2009), dengan judul Penerapan
Metode Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan perhatian belajar biologi
siswa kelas X-I SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2007/2008. Dengan hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan metode NHT meningkatkan perhatian belajar Biologi siswa.
Peningkatan perhatian belajar siswa dapat dilihat dari hasil pengisian angket, diketahui bahwa
persentase rata-rata siswa pada kegiatan awal (pra tindakan) yaitu 57, 97 %, Siklus I (63,73
%), dan sisklus II (82, 82 %). Untuk lembar observasi perhatian siswa pada siklus I (80,44 %)
dan siklus II (90, 78 %) meningkat sebesar 10, 34 %. Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpilkan penggunaan metode NHT dapat meningkatkan perhatian siswa X-I SMA Negeri
7 Surakarta Tahun Ajaran 2007 / 2008 terhadap materi biologi.
Berdasarkan uraian di atas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar biologi siswa masih rendah.
2. Peran serta siswa dalam proses pembelajaran masih kurang.
3. Penggunaan model pembelajaran masih dilaksanakan secara konvensional/ monoton.
4. Model pembelajaran Koopratif Tipe Jigsaw dan NHT (Numbered Head Together) belum
pernah diterapkan di sekolah SMAN 2 Tebing Tinggi.
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dan NHT (Numbered Head Together)
2. Materi pokok yang digunakan adalah Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan.
3. Subjek penelitian yang digunakan adalah kelas XI IPA SMA Negeri 2 Tebing Tinggi.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah yang
terdapat dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw pada Materi Pokok Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di kelas
XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013 ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
NHT (Numbered Head Together) pada Materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di
Kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013 ?
3. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan NHT (Numbered Head Together) pada Materi
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di Kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun
Pembelajaran 2012/2013 ?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang di ajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada Materi Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang di ajar dengan menggunakan model
pembelajaran NHT (Numbered Head Together) pada Materi Struktur dan fungsi jaringan
tumbuhan di Kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun Pembelajaran 2012/2013.
3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang di ajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan NHT (Numbered Head Together) pada Materi
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di Kelas XI SMA Negeri 2 Tebing Tinggi Tahun
Pembelajaran 2012/2013.
1.6 Manfaat Peneltian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan masukan bagi guru biologi dalam memilih dan menggunakan strategi yang
tepat untuk setiap materi pelajaran Biologi
2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dalam menambah wawasan tentang strategi-strategi
pembelajaran
3. Hasil penelitian ini akan memberi masukan berharga bagi sekolah (institusi) tempat