• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Time Budget Pressure, Resiko Kesalahan, Kompleksitas Audit terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada KAP di Bandung Jawa Barat).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Time Budget Pressure, Resiko Kesalahan, Kompleksitas Audit terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada KAP di Bandung Jawa Barat)."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

An auditor need to maintain and improve the audit quality which really important on his work. In audit, there are important factors that may affect audit quality such as independence, work experience, time budget pressure, the risk of error, and the complexity of the audit.

This study was conducted to see whether there is influence between independent variables, work experience, time budget pressure, the risk of error, and the complexity of the audit to audit quality in KAP Bandung West Java. The method used is descriptive associative approach. Data collected by distributing questionnaires to 41 respondents covered. Methods of data analysis using multiple regression analysis with hypothesis testing. Statistical data processing was assisted by SPSS version 17.

The results of this study have proved that there are only 2 individual independent variables that affect the quality of the audit. The variable is the independence which has 34.22% effect to audit quality and work experience has 69.55% effect to audit quality. While variable time budget pressure, the risk of error, and the complexity of the audit has no effect on audit quality.

(2)

ix

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Auditor harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas audit sebagai hasil dari pekerjaannya. Faktor penting dari audit yang bisa mempengaruhi kualitas audit adalah independensi, pengalaman kerja, time budget pressure, resiko kesalahan, dan kompleksitas audit.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara variabel independensi, pengalaman kerja, time budget pressure, resiko kesalahan, dan kompleksitas audit terhadap kualitas audit di KAP Bandung Jawa Barat. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif asosiatif. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner tertutup kepada 41 responden. Metode analisis data menggunakan analisa regresi berganda yang disertai pengujian hipotesis. Pengolahan data statistik dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 17.

Hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa secara individual hanya ada 2 variabel independen yang berpengaruh terhadap kualitas audit yaitu variabel independensi sebesar 34,22 % dan variabel pengalaman kerja sebesar 69,55 %. Sedangkan variabel time budget pressure, resiko kesalahan, dan kompleksitas audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.

(3)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……..…………..…………..…………..…..………... i

HALAMAN PENGESAHAN………... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI…..……… iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN………iv

KATA PENGANTAR……….………. v

ABSTRACT………... viii

ABSTRAK……….………. ix

DAFTAR ISI……….…………x

DAFTAR GAMBAR ………... xiii

DAFTAR TABEL………..……...xiv

DAFTAR LAMPIRAN………..……...xv

BAB I PENDAHULUAN………..1

1.1 Latar belakang ………... 1

1.2 Identifikasi Masalah………... 9

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian………..………10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS...…………...13

2.1 Kajian Pustaka………... 13

2.1.1 Teori Agensi (Agency Theory) ……….. 13

(4)

xi

Universitas Kristen Maranatha

2.1.3 Independensi………..………... 16

2.1.4 Pengalaman……….………... 18

2.1.5 Kompleksitas Audit………... 19

2.1.6 Time Budget Pressure………... 21

2.1.7 Resiko Kesalahan ………... 22

2.2 Rerangka Pemikiran………...……... 25

2.3 Pengembangan Hipotesis………... 26

2.3.1 Penelitian Terdahulu………... 26

2.3.1.1 Independensi terhadap Kualitas Audit……….. 29

2.3.1.2 Pengalaman terhadap Kualitas Audit…………... 30

2.3.1.3 Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit... 31

2.3.1.4 Risiko kesalahan terhadap kualitas audit…………... 33

2.3.1.5 Kompleksitas Audit terhadap Kualitas Audit…... 34

BAB III METODE PENELITIAN……… 36

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel……..……... 36

3.1.1 Variabel Penelitian………. 36

3.1.2 Definisi Operasional Variabel………... 36

3.1.2.1 Independensi………... 37

3.1.2.2 Pengalaman………... 37

3.1.2.3 Time Budget Pressure……… 37

3.1.2.4 Resiko Kesalahan………... 38

3.1.2.5 Kompleksitas Audit………... 40

(5)

xii

Universitas Kristen Maranatha

3.2 Populasi dan Sampel……….. 45

3.3 Jenis dan Sumber Data……….. 45

3.4 Metode Pengumpulan Data………... 45

3.5 Metode Analisis………... 47

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif………... 47

3.5.2 Uji Kualitas Data………...47

3.5.2.1 Uji Validitas………... 48

3.5.2.2 Uji Reliabilitas………... 49

3.5.3 Uji Asumsi Klasik……….. 49

3.5.3.1 Uji Normalitas……… 49

3.5.3.2 Uji Multikolinearitas………... 50

3.5.3.3 Uji Autokorelasi………... 50

3.5.3.4 Uji Heteroskedastisitas………... 51

3.5.4 Metode Regresi Berganda………. 51

3.5.5 Pengujian Hipotesis ………... 52

3.5.5.1 Koefisien Determinasi (R2) ………... 52

3.5.5.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ………... 53

3.5.5.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) ……… 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………..………..54

4.1 Hasil Penelitian……....………..…………..………...54

(6)

xiii

Universitas Kristen Maranatha

4.1.1.1 Uji Validitas…….……..…………..………... 54

4.1.1.2 Uji Reliabilitas……….…..…………..………... 57

4.1.2 Analisis Statistik Deskriptif………..…………... 58

4.1.3 Uji Asumsi Klasik…………..…………..…..……… 71

4.1.4 Analisis Regresi Linear Berganda……..…………..…... 74

4.1.5 Pengujian Hipotesis …………..…………..…………... 75

4.1.5.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) …………..……... 75

4.1.5.2 Uji Signifikansi Individual (Uji-t) …………..…….. 76

4.1.5.3 Koefisien Determinasi (R²)…………..………... 77

4.2 Pembahasan…………..………..…………..…... 78

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan………... 79

5.2 Saran……….. 80

DAFTAR PUSTAKA ………... 81

LAMPIRAN……….………. 86

(7)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran……..………..………... 24

(8)

xv

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Ringkasan Tabel Penelitian Terdahulu... 27

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian... 40

Tabel 3.2 Nilai Jawaban... 46

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Indenpendensi Auditor... 53

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Pengalaman Kerja... 54

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Time Budget Pressure... 54

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Resiko Kesalahan Auditor... 55

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Kompleksitas Audit... 56

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Kualitas Audit... 56

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas... 57

Tabel 4.8 Pernyataan Responden Tentang Hubungan Dengan Klien... 58

Tabel 4.9 Pernyataan Responden Tentang Independensi Pelaksanaan Pekerjaan……….. 59

Tabel 4.10 Pernyataan Responden Tentang Independensi Laporan... 60

Tabel 4.11 Pernyataan Responden Tentang Lamanya Bekerja... 61

Tabel 4.12 Pernyataan Responden Tentang Banyaknya Tugas Pemeriksaan... 62

Tabel 4.13 Pernyataan Responden Tentang Tekanan Waktu... 63

Tabel 4.14 Pernyataan Responden Tentang Resiko Bawaan... 64

Tabel 4.15 Pernyataan Responden Tentang Resiko Pengendalian... 65

Tabel 4.16 Pernyataan Responden Tentang Resiko Deteksi... 66

Tabel 4.17 Pernyataan Responden Tentang Kesulitan Tugas... 67

Tabel 4.18 Pernyataan Responden Tentang Struktur Tugas... 68

(9)

xvi

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.20 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test... 71

Tabel 4.21 Hasil Uji Multikolinearitas... 72

Tabel 4.22 Hasil Uji Autokorelasi... 73

Tabel 4.23 Hasil Uji Heteroskedastisitas... 74

Tabel 4.24 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda... 75

(10)

xvii

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner Penelitian...87

Lampiran B Hasil Tabulasi Data Kuesioner Penelitian………...94

Lampiran C Hasil Analisis SPSS Versi 17 dan Excel………102

(11)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan antar perusahaan sekarang ini sangat meningkat, terlebih lagi

semakin meningkatnya permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh perusahaan

terutama di Indonesia. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang menyajikan

laporan keuangannya secara relevan dan dengan hasil audit yang wajar. Dalam

penyajian laporan keuangan dibutuhkan seorang akuntan yang handal dan untuk

menilai atau mengaudit laporan keuangan itu sendiri dibutuhkan profesi akuntan

publik yaitu auditor. Auditor yaitu suatu profesi yang salah satu tugasnya

melaksanakan audit terhadap laporan keuangan sebuah perusahaan dan memberikan

opini atau pendapat terhadap saldo akun dalam laporan keuangan yang harus

disajikan secara wajar sesuai SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau PABU

(Prinsip Akuntansi Berterima Umum). Akuntabilitas publik sangat ditentukan oleh

kualitas laporan audit yang dibuatnya (Setyorini, 2011). Profesi akuntan publik

merupakan profesi kepercayaan masyarakat, dimana masyarakat mengharapkan

penilaian yang bebas dan tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh

manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi, 2002).

Pengauditan merupakan bagian dari assurance service, maka jelaslah bahwa

pengauditan melibatkan usaha peningkatan kualitas informasi bagi pengambil

keputusan serta independensi dan kompetensi dari pihak yang melakukan audit

(12)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha

peningkatan kepercayaan dari publik, dalam hal ini terutama pihak-pihak yang

berkepentingan dalam laporan keuangan. Laporan hasil audit (audit report) dijadikan

bahan pertimbangan oleh pengambil keputusan dalam menilai laporan keuangan go

public. Perusahaan go public diharuskan untuk meminta opini audit dari auditor

eksternal terhadap laporan keuangan yang akan dipublikasikan pada masyarakat luas.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk penjaminan atas kepercayaan publik pada

perusahaan tersebut. Meskipun dalam sebuah teori dinyatakan bahwa audit yang

baik adalah audit yang mampu meningkatkan kualitas informasi beserta konteksnya

namun kenyataan di lapangan berbicara lain.

Kasus di Indonesia yang cukup menarik adalah kasus audit PT. Telkom yang

melibatkan KAP Eddy Pianto & Rekan, dalam kasus ini laporan keuangan auditan

PT. Telkom tidak diakui oleh Securities Exchange Commission (SEC) (pemegang

otoritas pasar modal di Amerika Serikat). Peristiwa ini mengharuskan dilakukannya

audit ulang terhadap PT. Telkom oleh KAP lain. Selain itu ada juga kasus

penggelapan pajak oleh KAP KPMG Sidharta & Harsono yang menyarankan kepada

kliennya (PT. Easman Christensen) untuk melakukan penyuapan kepada aparat

perpajakan Indonesia untuk mendapatkan keringanan atas jumlah kewajiban pajak

yang harus dibayar (Maryani & Ludigdo, 2001).

Adanya kasus-kasus seperti itulah yang kemudian memengaruhi persepsi

masyarakat, khususnya para pemakai laporan keuangan. Para pengguna jasa KAP

tentunya sangat mengharapkan agar para auditor dapat memberikan opini yang tepat

sehingga dapat tercapainya laporan keuangan auditan yang berkualitas karena

(13)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

sebagai dasar pengambilan keputusan bagi para penggunanya (Nirmala, 2013).

Kepercayaan yang besar dari para pemakai laporan keuangan auditan dan jasa

lainnya yang diberikan, mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit

yang dihasilkan.

Kualitas audit merupakan suatu isu yang komplek, karena begitu banyak

faktor yang dapat mempengaruhi kualitas audit, yang tergantung dari sudut pandang

masing-masing pihak. Hal tersebut menjadikan kualitas audit sulit pengukurannya,

sehingga menjadi suatu hal yang sensitif bagi perilaku individual yang melakukan

audit (Muhshyi, 2013). Secara teoritis kualitas pekerjaan auditor biasanya

dihubungkan dengan kualifikasi keahlian, ketepatan waktu penyelesaian pekerjaan,

kecukupan bukti pemeriksaan yang kompeten pada biaya yang paling rendah serta

sikap independensinya dengan klien. Kualitas audit yang baik akan memberikan

konsekuensi bagi pihak yang diaudit (auditee). Salah satu bentuk konsekuensi

tersebut adalah kepuasan auditee. Kepuasan auditee sebagai tingkat perasaan

seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakan dengan

harapannya (Widagdo & Irwandi, 2002). Kualitas audit yang dirasakan auditee

diperoleh melalui pengalaman diaudit atau diperiksa. Auditee akan terkesan dan

merespon atas apa yang dialami termasuk dalam hal pengkomunikasikan hasil

pemeriksaan (Basuki & Krisna, 2006).

Kualitas audit yang baik pada prinsipnya dapat dicapai jika auditor

menerapkan standar-standar dan prinsip-prinsip audit, bersikap bebas tanpa memihak

(independent), patuh kepada hukum serta menaati kode etik profesi. Standar

(14)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

pemeriksaan akuntan publik, mengatur segala hal yang berhubungan dengan

penugasan dan independensi dalam sikap mental. Kualitas audit sebagai kapasitas

auditor eksternal untuk mendeteksi terjadinya kesalahan material dan bentuk

penyimpangan lainnya (Kane & Velury, 2005). Simanjuntak, (2008), menyebutkan

bahwa kualitas audit merupakan fungsi jaminan dimana kualitas tersebut akan

digunakan untuk membandingkan kondisi yang sebenarnya dengan yang seharusnya.

Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri auditor yang dapat memengaruhi

kualitas hasil audit antara lain kompetensi, pengetahuan, tingkat pendidikan,

pengalaman kerja, independensi, akuntabilitas, due professional care, objektivitas,

integritas dan etika. Faktor dari luar diri seorang auditor antara lain tekanan ketaatan,

audit fee dan kompleksitas tugas. Dalam penelitian Indrasti (2011) menggunakan

pengalaman, independensi, kompleksitas tugas, time budget pressure sebagai faktor

yang dapat memengaruhi kualitas hasil audit.

Kusharyanti (2003) mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas bahwa

auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem akuntansi klien.

(Deis & Groux, 1992) menjelaskan bahwa probabilitas untuk menemukan

pelanggaran tergantung pada kemampuan teknis auditor dan probabilitas melaporkan

pelanggaran tergantung pada independensi yang dimiliki auditor. Penelitian tentang

kualitas audit pernah dilakukan oleh Alim, Hapsari, & Purwanti (2007) dengan

responden para auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik di Jawa Timur.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa independensi terbukti berpengaruh terhadap

kualitas audit. Penelitian yang dilakukan oleh Castellani (2008) menunjukkan bahwa

(15)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

Auditor harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas audit

sebagai hasil dari pekerjaannya. Faktor penting dalam diri auditor yang memengaruhi

kualitas audit adalah independensi. Auditor yang independen adalah yang tidak

mudah dipengaruhi, tidak memihak siapapun, dan berkewajiban untuk jujur tidak

hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan, tetapi juga kepada pihak lain

pemakai laporan keuangan yang memercayai hasil pekerjaannya. Auditor yang

independen akan memberikan penilaian yang sebenarnya terhadap laporan keuangan

yang diperiksa sehingga jaminan atas keandalan laporan yang diberikan dapat

dipercaya pihak-pihak yang berkepentingan.

Pengalaman juga memengaruhi kualitas audit. Auditor yang tidak

berpengalaman akan melakukan kesalahan yang lebih besar dibandingkan dengan

auditor berpengalaman. Mayangsari (2003) berhasil menunjukkan bahwa auditor

yang semakin berpengalaman akan semakin peka dengan kesalahan penyajian

laporan keuangan dan semakin memahami hal-hal yang terkait dengan kesalahan

yang ditemukan. Rahmawati dan Winarna (2002) menemukan fakta bahwa pada

auditor, expectation gap terjadi karena kurangnya pengalaman kerja dan pengetahuan

yang dimiliki hanya sebatas pada bangku kuliah saja. Menurut Rahmawati &

Winarna (2002), auditor ketika mengaudit harus memiliki keahlian yang meliputi dua

unsur yaitu pengetahuan dan pengalaman. Pengalaman kerja telah dipandang sebagai

faktor penting dalam memrediksi kinerja akuntan publik, dalam hal ini adalah

kualitas auditnya.

Agar dapat menghasilkan laporan audit yang berkualitas, auditor harus

(16)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

(2007) mengemukakan alasan mendasar mengapa pengujian terhadap kompleksitas

audit perlu dilakukan. Pertama, kompleksitas audit diduga berpengaruh signifikan

terhadap job satisfaction auditor. Kedua, sarana, teknik pembuatan keputusan, dan

latihan tertentu diduga telah dikondisikan sedemikian rupa ketika para peneliti

memahami keganjilan pada kompleksitas audit. Ketiga, pemahaman terhadap

kompleksitas dapat membantu tim audit perusahaan menemukan solusi terbaik bagi

staf dan tugas audit.

Time budget pressure juga menjadi faktor yang tak kalah penting

memengaruhi kualitas audit. Time budget pressure menyebabkan stres individual

yang muncul karena adanya ketidakseimbangan tugas dan waktu yang tersedia, serta

memengaruhi etika profesional melalui sikap, nilai, perhatian, dan perilaku auditor

(Sososutikno, 2003).

Tuntutan laporan yang berkualitas dengan anggaran waktu terbatas, tentu

merupakan tekanan tersendiri bagi auditor. Dalam melaksanakan tugas audit, auditor

harus bersikap profesional dan juga berpedoman pada standar audit, yaitu standar

umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan. Standar umum bersifat

pribadi dan berkaitan dengan persyaratan auditor dan mutu pekerjaannya,

mencerminkan kualitas pribadi yang harus dimiliki auditor yang mengharuskannya

memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup dalam melaksanakan prosedur

audit. Standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan mengatur auditor dalam

pengumpulan data dan kegiatan lain yang berkaitan dengan tugas auditnya, serta

mewajibkan auditor untuk menyusun laporan atas laporan keuangan yang diaudit

(17)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

Pergeseran fokus audit dari pengaendalian ke risiko telah membuat suatu

revolusi yang besar dalam pendekatan audit masa kini. Sebagai contoh, The Institute

of Internal Auditor (IIA) dalam standarnya telah menyatakan dengan tegas bahwa

fokus utama pelaksanaan pemeriksaan bukan lagi pada pengendalian (control) tetapi

pada risiko. Auditor internal diharapkan dapat mengambil kesimpulan apakah sisa

risiko (residual risk) yang diterima oleh manajemen telah memadai. Disamping itu,

IIA juga mengharuskan pengendalian internal suatu organisasi harus memiliki suatu

perangkat pengelolaan risiko (risk management ) (Widarsono, 2007).

Hasil penelitian yang dilakukan Prasita & Priyo (2007) menunjukkan bahwa

interaksi antara kompleksitas audit, tekanan anggaran waktu dan pemahaman sistem

informasi berpengaruh positif terhadap kualitas audit. Bertolak belakang dengan

hasil penelitian Hardy dan Reeve (1999) yang menyatakan bahwa auditor yang

melakukan pemeriksaan pada perusahaan dengan sistem informasi yang berteknologi

harus lebih dahulu melakukan review yang komprehensif untuk menentukan langkah

program audit. Hal ini berarti akan menambah kompleksitas audit dan anggaran

waktu.

Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini menguji variabel-variabel

yang memengaruhi kualitas audit atau dalam hal ini disebut variabel independen

diantaranya time budget pressure, risiko kesalahan, dan kompleksitas audit.

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Prasita &

Priyo (2007). Penelitian tersebut menguji kualitas audit dengan moderasi

pemahaman terhadap sistem informasi, serta menguji apakah terdapat kompleksitas

(18)

BAB I Pendahuluan 8

Universitas Kristen Maranatha

Singgih dan Bawono (2010) ,dalam penelitiannya menunjukkan bahwa

independensi, due professional care, dan akuntabilitas berpengaruh terhadap kualitas

audit, sementara pengalaman tidak berpengaruh. Hal ini tidak sejalan dengan

penelitian Sukriah & Inapty (2009) dan Carolita & Rahardjo (2012) yang

menunjukkan bahwa independensi tidak ada pengaruhnya terhadap kualitas audit,

sedangkan pengalaman berpengaruh secara signifikan. Saripudin, Netty, dan Rahayu

(2012), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa due professional care tidak

berpengaruh terhadap kualitas audit. Penelitian yang dilakukan Prasita dan Priyo

(2007) memberi hasil bahwa kompleksitas audit dan tekanan anggaran waktu

berpengaruh negatif terhadap kualitas audit. Sementara penelitian Jamilah (2007)

menunjukkan hasil bahwa kompleksitas audit tidak berpengaruh terhadap kualitas

audit.

Penelitian Muhsyhi (2013) ini dilakukan untuk memeroleh bukti empiris

bahwa time budget pressure, resiko kesalahan, dan kompleksitas audit memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit. Responden dalam penelitian ini

berjumlah 53 orang dari seluruh auditor dari kantor akuntan publik yang terdaftar di

Directory KAP yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia.

Terdapat perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya: Pertama,

peneliti akan menambah dua variabel yaitu pengalaman kerja dan independensi

auditor. Penulis ingin mengetahui apakah pengalaman kerja dan independensi auditor

yang dilakukan oleh auditor dapat memengaruhi kualitas dari laporan audit. Hal ini

berbeda dengan penelitian sebelumnya yang hanya menguji pengaruh faktor

(19)

BAB I Pendahuluan 9

Universitas Kristen Maranatha

apakah terjadi kualitas dalam mengukur kualitas audit, sedangkan penelitian ini

menguji faktor situasional lainnya yaitu pengalaman kerja dan independensi auditor.

Kedua, sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada

30 kantor akuntan publik di wilayah Bandung, sedangkan penelitian sebelumnya

menggunakan sampel auditor yang bekerja di wilayah Semarang.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengambil topik

penelitian di bidang akuntansi khususnya audit dengan judul “Pengaruh

Independensi, Pengalaman Kerja, Time Budget Pressure, Resiko Kesalahan,

Kompleksitas Audit terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris pada KAP di

Bandung Jawa Barat).”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh antara independensi terhadap kualitas audit?

2. Apakah ada pengaruh antara pengalaman terhadap kualitas audit?

3. Apakah ada pengaruh antara time budget pressure terhadap kualitas

audit?

4. Apakah ada pengaruh antara resiko kesalahan terhadap kualitas audit ?

5. Apakah ada pengaruh antara kompleksitas audit terhadap kualitas audit?

(20)

BAB I Pendahuluan 10

Universitas Kristen Maranatha 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh independensi, pengalaman, resiko kesalahan,

kompleksitas audit, dan time budget pressure terhadap kualitas audit di

kantor akuntan publik di Bandung, Jawa Barat.

2. Melalui penelitian ini, peneliti mencoba memberi bukti empiris mengenai

pengaruh independensi, pengalaman, resiko kesalahan, kompleksitas

audit, dan time budget pressure terhadap kualitas audit.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:

1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan memberi

sumbangan konseptual bagi penelitian sejenis dalam rangka

mengembangkan ilmu pengetahuan demi kemajuan dunia pendidikan.

2. Dapat digunakan sebagai masukan dan bahan evaluasi bagi pimpinan

kantor akuntan publik dan para auditor dalam rangka menjaga dan

meningkatkan kualitas audit.

3. Bagi Ikatan Akuntan Indonesia, hasil penelitian ini menunjukkan

pentingnya acuan prosedur audit yang dapat digunakan auditor dalam

melakukan audit laporan keuangan yang ditunjukkan dalam Standar

(21)

BAB I Pendahuluan 11

Universitas Kristen Maranatha

4. Bagi auditor sebagai motivator dalam melaksanakan audit pada

perusahaan, sehingga laporan yang dihasilkan dapat segera di laporkan ke

BAPEPAM sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan BAPEPAM.

Menghindari terjadinya praktik penghentian prematur atas prosedur audit

pada saat melakukan audit dengan cara meningkatkan profesionalisme

dan kualitasnya dalam menjalankan prosedur audit yang sesuai dengan

Standar Profesionalisme Akuntan Publik (SPAP).

5. Ikatan Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

Menambah pengetahuan auditor mengenai pengaruh faktor-faktor apa

saja yang memengaruhi kualitas suatu laporan audit, sehingga dapat

dijadikan sebagai acuan akan pentingnya peningkatan kualitas audit yang

ditetapkan dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) untuk

meningkatkan kualitas audit dan sebagai pedoman bagi auditor untuk

tetap memelihara profesionalisme dan independensi.

6. Pemakai laporan keuangan yang telah diaudit (klien).

Melalui peningkatan kualitas audit secara berkesinambungan, klien dapat

mengambil keputusan yang tepat berdasarkan laporan keuangan yang

berkualitas, handal dan dapat dipercaya yang telah dihasilkan oleh

auditor.

7. Bagi mahasiswa memberikan informasi dan gambaran mengenai

pengaruh independensi, pengalaman kerja, time budget pressure, risiko

(22)

BAB I Pendahuluan 12

Universitas Kristen Maranatha

8. Bagi penulis untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis dalam

menyelesaikan studi program strata satu (S-1) Fakultas Ekonomi Jurusan

(23)

79

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan

hal-hal sebagai berikut:

1. Ada pengaruh antara independensi terhadap kualitas audit. Hal ini ditunjukkan oleh

nilai Sig. variabel independensi sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05. Besarnya

pengaruh independensi terhadap kualitas audit adalah sebesar 34,22 %.

2. Ada pengaruh antara pengalaman kerja terhadap kualitas audit. Hal ini ditunjukkan

oleh nilai Sig. variabel pengalaman kerja sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05.

Besarnya pengaruh pengalaman kerja terhadap kualitas audit yaitu sebesar 69,55 %.

3. Tidak ada pengaruh antara time budget pressure terhadap kualitas audit. Hal ini

ditunjukkan oleh nilai Sig. variabel time budget pressure sebesar 0,557 lebih besar dari α penelitian yaitu 0,05.

4. Tidak ada pengaruh antara resiko kesalahan terhadap kualitas audit. Hal ini

ditunjukkan oleh nilai Sig. variabel resiko kesalahan sebesar 0,970 lebih besar dari α

penelitian yaitu 0,05.

5. Tidak ada pengaruh antara kompleksitas audit terhadap kualitas audit. Hal ini

ditunjukkan oleh nilai Sig. variabel kompleksitas audit sebesar 0,804 lebih besar dari

(24)

BAB V Kesimpulan Dan Saran 80

5.2 Saran

Berikut beberapa saran yang dapat diberikan berkaitan dengan kesimpulan penelitian:

1. Penelitian menunjukkan bahwa 2 variabel independen yang berpengaruh

terhadap kualitas audit di KAP Bandung Jawa Barat adalah variabel

independensi dan variabel pengalaman kerja. Oleh karena itu, perusahaan harus

mengutamakan kedua prediktor ini dalam menghasilkan kualitas audit karena

telah terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit.

2. Dalam penelitian ini, variabel time budget pressure, resiko kesalahan, dan

kompleksitas audit tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Disarankan bagi

peneliti selanjutnya untuk menguji pengaruh ketiga variabel tersebut terhadap

kualitas audit pada sampel responden tempat penelitian yang berbeda. Untuk

melihat kemungkinan penafsiran yang berbeda terhadap kualitas audit.

3. Untuk mendapatkan hasil analisis yang lebih tajam, sebaiknya butir-butir

kuesioner lebih dipertajam dan benar-benar mengukur sesuai kebutuhan

penelitian dan agar tidak membingungkan bagi responden dalam menanggapi

(25)

81

DAFTAR PUSTAKA

Alim, M.N.; Hapsari, T.; dan Purwanti, L. (2007). Pengaruh Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor Sebagai Variabel Moderasi, Simposium Nasional Akuntansi X, Unhas Makassar, 26-28 Juli.

Ananing, Asih Dwi Tyas. (2006). Pengaruh Pengalaman Terhadap Peningkatan Kualitas Audit. Universitas Islam Indonsia. Yogyakarta.

Arikunto , Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

Basuki dan Krisna, Yunika Mahardani. (2006). Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu terhadap Perilaku Disfungsional Auditor dan Kualitas Audit pada Kantor Akuntan Publik di Surabaya. Jurnal Maksi, vol. 6, no. 2, p. 203-221.

Ben Zur, Hasida and Shlomo J. Breznitz (1981). The Effect of Time Pressure on Risky Choice Behavior. Acta Psychologica, 47 February, 89-104.

Carolita, Metha Kartika, Sehiddiq Nur Rahardjo. (2012). Pengaruh Pengalaman Kerja,Independensi, Objektivitas, Integritas, Kompetensi, dan Komitmen Organisasi terhadap Kualitas Hasil Audit. Diponegoro Journal of Accounting Vol. 1 No. 2 tahun: hal. 1-11

Castellani, J. (2008). Pengaruh Kompetensi Dan Indepedensi Auditor Pada Kualitas Audit. Trikonomika Vol. 7, No.2 Desember.

Coram, Paul et al. (2004). The Moral Intensity of Reduced Audit Quality Acts. Working Paper. The University of Melbourne. Australia. 2004.

Deis, D.R. dan Groux, G.A. (1992). Determinants of Audit Quality in The Public Sector. The Accounting Review. Juli. p. 462-479.

DeZoort, F. T., Hermanson, D. R., Archambeault, D. S., & Reed, S. A. (2002). Audit Committee Effectiveness: A Synthesis Of The Empirical Audit Committee Literature. Journal of Accounting Literature, 38-75.

Ghozali, Imam, 2011. Structural Equation Modelling : Metode Alternatif dengan Partial Least Square (PLS). Edisi 3. Badan Penerbit Undip. Semarang.

Gupta, V.P., Alam Singh, Manish Gupta. (1999). Fluid Mechanics, Fluid Machines and Hydraulics 3rd edition. S.K. Jain CBS Publishers & Distributors, 4596/1A, 11 Darya Ganj, New Delhi.

(26)

82

Harhinto, Teguh. (2004). Pengaruh Keahlian dan Independensi Terhadap Kualitas Audit Study Empiris Pada KAP di Jawa Timur. Semarang. Tesis. Maksi: Universitas Diponegoro. (Tidak Dipublikasikan)

Houston, David A. and Steven J. Sherman. (1995). Cancellation and Focus: The Role of Shared and Unique Features in the Choice Process. Journal of Experimental Social Psychology. 31 (July), 357-378.

Indrasti. (2011). Pengaruh Kompetensi, Independensi, Kompleksitas Tugas, Objektivitas dan Integritas Auditor Terhadap Kualitas Hasil Audit.

Jamilah, Siti Zaenal Fanani, dan Gradita Chandrarin. (2007) .Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, dan Komplesitas Tugas Terhadap Audit Judgement, Symposium Nasional Akuntansi 10. Makassar.

Kane, G., dan U. Velury. (2005). The Impact Of Managerial Ownership On The Likelihood Of Provision Of High Quality Auditing Services, Review Of Accounting & Finance.

Kelley. T., and Margheim. (1990). The Impact of Time Budget Pressure, Personality, and Leadership Variables on Dysfunctional Auditor Behaviour. Auditing: A Journal of Practices and Theory 9 (2).

Kusharyanti. (2003). Temuan penelitian mengenai kualitas audit dan kemungkinan topic penelitian di masa datang. Jurnal Akuntansi dan Manajemen .Desember.

Libby, Robert dan David M Frederick. (1990). Experience and The Ability to Explain Audit Findings. Journal of Accounting Research, Vol.28 No.2: 348.

Manulang, Asna. (2010). Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu dan Resiko Kesalahan Terhadap Penurunan Kualitas Audit.

Marganingsih, Arywarti dan Dwi Martani (2009). Analisis Variabel Anteseden Perilaku Auditor Internal dan Konsekuensinya Terhadap Kinerja: Studi Empiris pada Auditor di Lingkungan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah – Lembaga Pemerintah Non Departemen. SNA XII Palembang.

Mathis, Robert Loehoer & John H. Jackson. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Salemba Empat. Jakarta.

Maryani, T. dan U. Ludigdo. (2001). Survei Atas Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap dan Perilaku Etis Akuntan. TEMA. Volume II Nomor 1. Maret. p. 49-62.

(27)

83

Meutia, Inteen. (2004). Pengaruh Independensi Auditor terhadap Manajemen Laba untuk KAP big 5 dan Non Big 5. Jurnal Riset Indonesia. Vol.7, No.3, September. Hal 333-350.

Muhshyi. (2013). Pengaruh Time Budget Pressure, Risiko Kesalahan dan Kompleksitas Terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi 6. Jilid 1. Salemba Empat. Jakarta.

Nataline. (2007). Pengaruh Batasan Audit , Pengetahuan akuntansi dan auditing, bonus serta pengalaman terhadap kualitas audit pada Kantor Akuntan Publik di Semarang. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.

Nirmala. (2013). Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, Akuntabilitas, Kompleksitas Audit, dan Time Budget Pressure terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang .

Prasita, Andin. dan Priyo, Hari Adi. (2007). Pengaruh Kompleksitas Audit dan Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit dengan Moderasi Pemahaman terhadap Sistem Informasi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis,Vol.XIII, No.1, Maret : 54-78.

Putra, Nugraha Agung Eka. (2012). Pengaruh Kompetensi,Tekanan Waktu, Pengalaman Kerja, Etika dan Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.

Raghunathan, Bhanu. (1991). Premature Signing-Off of Audit procedures : An Analysis. Accounting Horizons.

Rahman, A. T.. (2009). Persepsi Auditor Mengenai Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Due Professional Care terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto (tidak dipublikasikan).

Rahmawati dan Winarna. (2002). Peran Pengajaran Auditing terhadap Pengurangan Expectation Gap: Dalam Isu Peran Auditor dan Aturan serta Larangan pada Kantor Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 7 No.2.

Restuningdiah, Nurika dan Indriantoro. (2000). Pengaruh Partisipasi terhadap Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi dengan Kompleksitas Tugas, Kompleksitas Sistem, dan Pengaruh Pemakai sebagai Moderating Variable. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3, No. 2 : 119-133.

Sadewa Prama Sastra. (2011). Pengaruh Due professional care, kompleksitas audit dan Tekanan Anggaran dan Waktu Terhadap Kualitas Audit. Universitas Islam Negeri Jakarta. Jakarta.

(28)

84

Sanusi, ZM, Iskandar, TM dan June M. L. Poon, (2007). Effect of Goal Orientation and Task Complexity on Audit Judgment Performance.

Saripudin, Netty Herawaty, Rahayu. (2012). Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care, dan Akuntablitias terhadap kualitas audit. e-Jurnal BINAR Akuntansi Vol. 1 No. 1, September.

Sekaran, Uma. (2006). Research Methods For Business Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Buku 2. Edisi 4. Salemba Empat. Jakarta.

Setyorini, Andini Ika. (2011). Pengaruh Kompleksitas Audit, Tekanan Anggran Waktu, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Kualitas Audit Dengan Variabel Moderating Pemahaman Terhadap Sistem Informasi.

Siggih, Elisa Muliani dan Bawono, Icuk Rangga. (2010). Pengaruh Independensi Pengalaman, Due Propesional Care, dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP ”Big Four”di Indonesia). Sinopsinim Nasional Akuntansi 13. Purwokerto.

Simanjuntak, Piter. (2008). Pengaruh Time Budget Pressure dan Resiko Kesalahan terhadap Penurunan Kualitas Audit. Tesis. Universitas Diponegoro Semarang.

Simamora Henry. (2007). Auditing. UPP AMP YKPN :Yogyakarta.

Sukriah, Ika. Akram dan Biana Adha Inapty. (2009). Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Suraida , Ida.( 2005). Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman Audit dan Risiko Audit terhadap Skeptisme Profesional Auditordan Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik. Sosiohumaniora, vol.7, No.3, November , 186-202. Sososutikno, Christina. (2003). Hubungan Tekanan Anggaran Waktu dengan

Perilaku Disfungsional serta Pengaruhnya terhadap kualitas Audit. Simposium Nasional Akuntansi VI. Surabaya.

Soobaroyen, Teeroven dan Chelven Chengabroyan. (2005). Auditors’ Perception of Time Budget Pressure, Premature Sign Offs and Under-reporting of Chargeable. Time : Evidence from a Developing Country [On-line] http : //www.aber.ac.uk.

Tubbs, R.M. (1992). The Effect of Experience on The Auditor’s Organization and Amount of Knowledge. The Accouning Review. Oktober.p.783-801

(29)

85

Widarsono Agus. 2007. Pengaruh Kualitas Informasi Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial (Survey pada perusahaan go-publik di Jawa Barat). Jurnal Akuntansi FE Unsil, Vol. 2, No.2, 2007. ISSN : 1907 – 9958. Bandung, Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Didahului dengan uraian pengantar kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, akan dilakukan oleh HATTI Pusat yang antara lain akan dibuatnya MANUAL GEOTEKNIK GEDUNG : PANDUAN

Diskriminasi terhadap perempuan adalah akibat dari hegemoni patriarki masyarakat jahiliyah yang masih berkembang dalam pandangan Islam saat ini, sehingga agama tidak dapat

Kapasitas terpasang pembangkit tenaga listrik PLN sampai dengan akhir tahun 2008 men- capai 25.504 MW dibandingkan dengan tahun 2007 sebesar 25.223 MW, maka kapasitas

Instsiawati Ayus mengemukakan bahwa amanat Konstitusi untuk menegakkan NKRI serta menjawab persoalan hubungan pusat dan daerah tercermin dalam kewenangan DPD RI

1. Wawancara terstruktur, wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang

Dalam hal ini implikasi pada CV Citra Jaya adalah perusahaan harus mampu meningkatkan kesadaran terhadap kondisi faktor eksternal, dalam menghadapi ancaman

Pada tabel 9 di atas, dapat diketahui bagaimana perbedaan kelengkapan pengisian lembar ringkasan keluar (resume dokter) berdasarkan karakteristik dokter yang terdiri dari usia

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id.. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id