Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA
JURUSAN “X” ANGKATAN 2013 MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI
DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL
Nyi Raden Mutiara Rai ., 2016, Pembimbing 1 : Budi Widyarto., dr., MH Pembimbing 2 : Heddy Herdiman., dr., M.Kes
Dengan meningkatnya teknologi, remaja dapat mencari informasi dari berbagai media seperti internet dan televisi tetapi, informasi dari sumber tersebut seringkali kurang lengkap atau kurang tepat. Dampak dari kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual sangat menghawatirkan, seperti kehamilan yang tidak diinginkan dan terjangkit infeksi menular seksual.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku mengenai kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan bahan penelitian kuesisoner mengenai kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual. Populasi untuk penelitian ini adalah mahasiswa jurusan X angkatan 2013 di Universitas Kristen Maranatha dengan sampel sebanyak 172 orang yang dihitung menggunakan rumus slovin dan diambil dengan cara convenience sample.
Hasil dari penelitian ini mendapatkan 13,95% responden mempunyai pengetahuan yang baik, sebesar 93.60% responden memiliki perilaku yang baik, dan sebesar 94.77% responden memiliki sikap yang baik mengenai kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual.
Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT
DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOUR IN “X” MAJOR STUDENTS OF CLASS 2013 RELATED TO REPRODUCTIVE
HEALTH AND SEXUALLY TRANSMITTED DISEASES
Nyi Raden Mutiara Rai., 2016, 1st Tutor : Budi Widyarto, dr., MH
2nd Tutor : Heddy Herdiman, dr., M.Kes
With advance technology evolution, young people could find any information from a lot of media, like television and internet but sometimes the information was either not right or not enough. The impact of lacking enough knowledge can cause some horrible result like unwanted pregnancy and having sexualy transmitted diseases.
The purpose of this study is to describe the knowledge, attitude and behavior of students about health reproduction and sexually transmitted diseases.
This study is a descriptive study and uses quesionaire about reproductive health and sexually transmitted diseases as a study instrument. The population for this study is X major students of 2013 class with the sample of 172 people, counted with the slovin
equation and used the convenience sample as the sampling technique.
The result of this study shows that 13,95% respondent have sufficient knowledge, about 93.60% respondent have a good behavior and 94.77% respondent have a good attitude on resproductive health and sexually transmitted diseases
Universitas Kristen Maranatha
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian...3
1.3.1 Maksud Penelitian ... 3
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ...3
Universitas Kristen Maranatha
2.1.4 Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita ... 17
2.2 Infeksi Menular Seksual ... 19
2.2.1 Gonore ... 22
2.6 Pendidikan Seksual ... 31
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian dan Subjek Penelitian ... 33
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33
3.3 Prosedur Penelitian ... 33
3.4 Metodelogi Penelitian ... 33
3.5 Populasi dan Sampel ... 34
3.6 Analisis Univariat ... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengetahuan Responden Mengenai Kesehatan Reproduksi dan Infeksi Menular Seksual ... 37
4.2 Sikap Responden Mengenai Kesehatan Reproduksi dan Infeksi Menular Seksual ... 46
4.3 Perilaku Responden Mengenai Kesehatan Reproduksi dan Infeksi Menular Seksual ... 52
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 59
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA ... 60
LAMPIRAN ... 73
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Klasifikasi Infeksi Menular Seksual Menurut Etiologi...…20
Tabel 4.1 Karakteristik Responden ... 36
Tabel 4.2 Tingkat Pengetahuan Responden ... 37
Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Tentang
Adanya Masa Subur Diantar Siklus Menstruasi Dimana
Seorang Perempuan Dapat Hamil Setelah Berhubungan Seksual ... 37
Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Tentang Seorang
Perempuan Yang Sudah Menstruasi Dapat Hamil Setelah
Melakukan Hubungan Seksual Untuk Pertama Kalinya ... 38
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah Berhubungan
Seksual Di Usia Dini Dapat Mengganggu Kesehatan
Organ Reproduksi ... 39
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah
Masturbasi Dapat Berdampak Buruk Terhadap Kesehatan ... 39
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apa Yang Anda
Ketahui Tentang Kondom ... 40
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apa Yang Anda
Ketahui Tentang Alat Kontrasepsi (KB) ... 41
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apa Yang Anda
Ketahui Tentang Infeksi Menular Seksual (IMS) ... 42
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apa Saja
Gejala Dari Infeksi Menular Seksual Yang Anda Ketahui ... 43
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Bagaimana
Cara Penularan Infeksi Menular Seksual Yang Anda Ketahui ... 43
Universitas Kristen Maranatha Cara Mencegah Infeksi Menular Seksual Yang Anda Ketahui ... 44
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apa Saja Infeksi
Menular Seksual Yang Anda Ketahui ... 45
Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apa Saja Komplikasi
Infeksi Menular Seksual Yang Anda Ketahui ... 45
Tabel 4.15 Tingkat Sikap Responden ... 46
Tabel 4.16 Distribusi Respon Terhadap Abstinence (Tidak Berhubungan
Seksual Sebelum Menikah) ... 47
Tabel 4. 17 Distribusi Respon Terhadap Pernyataan Melakukan Hubungan
Seksual Pada Usia Dini Tidak Apa-Apa ... 48
Tabel 4.18 Distribusi Respon Terhadap Pernyataan Ada Edukasi Dini
Tentang Kesehatan Reproduksi dan Infeksi Menular Seksual ... 48
Tabel 4.19 Distribusi Respon Terhadap Pernyataan Seseorang Yang Aktif
Berhubungan Seksual Perlu Cek Rutin Ke Dokter... 49
Tabel 4.20 Distribusi Respon Terhadap Pernyataan Hubungan Seksual
Usia Dini Dapat Berdampak Buruk Untuk Masa Depan ... 49
Tabel 4.21 Distribusi Respon Terhadap Pernyataan Vaksinasi Sebagai
Pencegah Infeksi Menular Seksual ... 50
Tabel 4.22 Distribusi Respon Terhadap Penggunaan Kondom Sebagai Alat
Pencegahan Kehamilan dan Infeksi Menular Seksual ... 51
Tabel 4.23 Distribusi Respon Terhadap Pernyataan Alat Kontrasepsi
Tidak Perlu Digunakan Untuk Remaja Yang Aktif
Berhubungan Seksual ... 51
Tabel 4.24 Distribusi Respon Terhadap Orang Tua Ikut Andil Dalam
Mendidik Anaknya Tentang Kesehatan Reproduksi dan
Infeksi Menular Seksual. ... 52
Universitas Kristen Maranatha Tabel 4. 26 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah Anda Pernah
Menonton/membaca Porno ... 53
Tabel 4. 27 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah Anda Pernah
Melakukan Hubungan Seksual ... 53
Tabel 4.28 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah Anda Pernah
Periksa/cek Kesehatan Organ Reproduksi ... 54
Tabel 4.29 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Bila Anda Curiga
Terkena Penyakit Infeksi Menular Seksual, Apa Yang Akan
Anda Lakukan ... 55
Tabel 4.30 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah Sebelum Anda
Melakukan Hubungan Seksual, Anda Membersihkan Organ
Reproduksi Anda ... 55
Tabel 4.31 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Kapan Pertama
Kali Anda Berhubungan Seksual ... 56
Tabel 4.32 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apa Alasan Anda
Berhubungan Seksual Untuk Pertama Kalinya ... 56
Tabel 4.33 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah Sebelumnya
Anda Memastikan Pasangan Anda Bebas Dari Infeksi
Menular Seksual ... 57
Tabel 4.34 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah Anda
Menggunakan Kondom Saat Berhubungan Seksual ... 58
Tabel 4.35 Distribusi Jawaban Terhadap Pertanyaan Apakah Anda
Berganti-ganti Pasangan Seksual ... 58
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 Lapisan Testis dan Funikulus Spermatikus. ... 7
2.2 Bagian-Bagian Dari Testis dan Epididimis ... 8
2.3 Menunjukkan Duktus Deferens dan Vesika Seminalis ... 9
2.4 Struktur Penis ... 11
2.5 Organ Genitalia Interna Wanita ... 16
2.6 Bagian-Bagian Vulva ... 17
2.7 Jumlah Kasus Gonore, Sifilis dan Chlamydia Secara Global ... 21
2.8 Perjalanan Penyakit Hepatitis Akut ... 27
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Etik ... 63
1
berdiskusi tentang kesehatan reproduksinya dengan orang lain. Menurut WHO remaja
adalah penduduk dengan rentang usia 10-19 tahun, menurut Permenkes RI nomor 25
tahun 2014, remaja adalah penduduk dengan rentang usia 10-18 tahun sedangakan
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia remaja adalah
10-24 tahun dan belum menikah.
Kurangnya informasi tentang pendidikan seksual atau sex education membuat
remaja penasaran dan mereka akan melakukan eksplorasi sendiri. Dengan
meningkatnya teknologi, kaum remaja dapat mencari informasi dari berbagai media
seperti internet dan televisi tetapi, informasi dari sumber tersebut seringkali kurang
lengkap atau kurang tepat dan seringkali mengakibatkan dampak yang buruk. Remaja
juga seringkali mudah meniru atau melakukan hal-hal yang mereka lihat terutama bila
teman teman disekitarnya melakukan hal yang sama.
Negara kita dominan menggunakan program abstinence-only sex education dengan
tujuan positif yaitu program yang mengajarkan untuk tidak melakukan hubungan
seksual sebelum menikah. Sayangnya, program ini tidak efektif dalam mengurangi
perilaku seksual yang berbahaya pada remaja. Program abstinence-only sex education
merenggut hak seseorang untuk mendapatkan edukasi dan informasi mengenai
kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual (IMS) yang menjadi aspek penting
untuk masa depan. Pendidikan mengenai kesehatan reproduksi and infeksi menular
seksual lebih baik dimulai dari rumah yaitu oleh orang tua kepada anaknya yang dapat
2
Universitas Kristen Maranatha Dampak dari kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat
mengkhawatirkan, contohnya seperti kehamilan yang tidak diinginkan dan terkena
infeksi mennular seksual (IMS). Hal ini cukup berbahaya karena hamil pada usia dini
akan mengganggu perkembangan organ reproduksi, belum lagi dengan adanya tekanan
dari lingkungan sosial. Kehamilan yang tidak diinginkan juga mengarah kepada
tindakan aborsi dan pernikahan remaja. Kedua hal tersebut dapat berdampak buruk
bagi masa depan seseorang. Menurut Riset Kesehtan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, di
Indonesia masih didapatkan kehamilan di usia muda (< 15 tahun) meskipun dengan
proporsi yang sangat kecil (0.02%) serta kehamilan di usia 15-19 tahun sekitar 1.97%,
lalu dikatakan oleh United Nations Development Economic and Social Affairs
(UNDESA, 2010), Indonesia merupakan Negara ke-37 dengan presentase pernikahan
muda tertinggi dan merupakan tertinggi kedua di ASEAN setelah kamboja.
Risiko lain dari kurang baiknya pengetahuan dalam kesehatan resproduksi adalah
terjangkit infeksi menular seksual (IMS), infeksi menular seksual merupakan masalah
yang sudah mendunia. Menurut WHO tahun 2016, sebanyak 357 juta orang terinfeksi
salah satu dari IMS seperti gonore, chlamydia, trokomoniasis dan sifilis. WHO juga
memperkirakan bahwa sebanyak 500 juta orang menderita virus herpes simplex dan
mempunyai risiko lebih tinggi untuk terkena HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Menurut Kementrian Kesehatan RI tahun 2015, kasus HIV meningkat secara signifikan
pada tahun 2013-2014. Berdasarkan data Kemenkes RI, seluruh provinsi di pulau Jawa,
Bali, dan Papua mempunyai jumlah kasus HIV lebih dari 440 kasus dengan jumlah
terbanyak ada di provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat. Secara kumulatif
sampai tahun 2014 kasus HIV ada sebanyak 65.790 kasus. Menurut persentase kasus
baru tahun 2014, kasus terbanyak ada di usia antara 20-29 tahun (32.2%) dan jumlah
penderita laki-laki 1.8 kali lebih banyak dari perempuan.
Berdasarkan hal-hal di atas, dan dengan adanya beberapa perbedaan dari gaya hidup
3
Universitas Kristen Maranatha membuat gambaran akan pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa terhadap
kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual (IMS).
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagaimana gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa mengenai kesehatan reproduksi dan IMS
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah ingin mengetahui gambaran serta tingkat
pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa jurusan “X” angkatan 2013 UK.
Maranatha mengenai kesehatan reproduksi dan IMS.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami lebih bagaimana pengetahuan, sikap
dan perilaku mahasiswa jurusan “X” angkatan 2013 Universitas Kristen (UK)
Maranatha dalam hal mendasar seperti kesehatan reproduksi dan infeksi menular
seksual (IMS) yang merupakan salah satu aspek penting dalam membangun masa
4
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1 Manfaat Akademis
Memberikan gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku mahasiswa jurusan ‘X’
angkatan 2013 UK. Maranatha mengenai kesehatan reproduksi dan infeksi menular
seksual (IMS). Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti-peneliti selanjutnya
sebagai referensi.
1.4.2 Manfaat Praktis
Memberikan gambaran kepada pihak UK. Maranatha tentang pengetahuan, sikap,
dan perilaku mahasiswa jurusan “X” angkatan 2013 terhadap kesehatan reproduksi dan
infeksi menular seksual sehingga dapat meningkatkan usaha untuk meningkatkan
pendidikan mahasiswa UK. Maranatha.
1.5 Landasan Teori
Negara kita dominan menggunakan program abstinence-only sex education
dengan tujuan positif yaitu program yang mengajarkan untuk tidak melakukan
hubungan seksual sebelum menikah. Sayangnya, program ini tidak efektif dalam
mengurangi perilaku seksual yang berbahaya pada remaja. Perilaku seksual yang
berbahaya dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan dan terkena Infeksi
Menular Seksual (IMS). Infeksi menular seksual (IMS) adalah infeksi yang cara
penularannya terutama melalui hubungan seksual termasuk genito-genital, oro-genital
dan ano-genital sehingga kelainan yang timbul tidak terbatas di bagian genital saja
5
Universitas Kristen Maranatha Menurut Kementrian Kesehatan RI tahun 2015, kasus HIV meningkat secara
signifikan pada tahun 2013-2014. Berdasarkan data Kemenkes RI, seluruh provinsi di
pulau Jawa, Bali, dan Papua mempunyai jumlah kasus HIV lebih dari 440 kasus dengan
jumlah terbanyak ada di provinsi DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat dan menurut
Riset Kesehtan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, di Indonesia masih didapatkan
kehamilan di usia muda (< 15 tahun) meskipun dengan proporsi yang sangat kecil dan
pada daerah pedesaan lebih banyak diabandingkan di perkotaan.
Dengan kurangnya edukasi seksual yang komprehensif, perilaku berbahaya akan
terus meningkat. Menurut UNESCO atau United Nation Educational, Scientific and
Cultural Organization, pendidikan seksual komprehensif merupakan edukasi seksual yang mengajarkan tentang seksualitas dan hubungan romantis sesuai dengan usia,
menggunakan pendekatan sesuai budaya dengan memberikan informasi yang akurat,
realistik dan tidak menghakimi. Tujuan dari pendidikan seksual yang komprehensif
adalah untuk memastikan orang muda mendapatkan pengetahuan dan keterampilan
hidup yang luas agar dapat membuat keputusan yang tepat dalam hubungan romantis
dan seksual.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Desilianty sari (2011) pada mahasiswa
program studi pendidikan kedokteran Universitas Tanjungpura ditemukan sebanyak
94% mahasiswa mempunyai pengetahuan yang baik mengenai HIV/AIDS, sebanyak
86,7% mempunyai sikap yang baik mengenai HIV/AIDS dan sebanyak 80% memiliki
perilaku yang baik mengenai HIV/AIDS
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nas lokbere dan teman-teman (2013)
kepada mahasiswa Universitas Sam Ratulangi, didapatkan sebanyak 94,28%
mahasiswa mempunyai tingkat pengetahuan yang baik, sebanyak 64,8% mempunyai
sikap yang baik mengenai kesehatan reproduksi dan sebanyak 37,14% mahasiswa
mempunyai perilaku yang baik mengenai kesehatan reproduksi. Lalu menurut
penelitian yang dilakukan oleh Otto magai dan teman-teman (2015) kepada mahasiswa
6
Universitas Kristen Maranatha memiliki pengetahuan yang baik dan sebanyak 50% responden memiliki pengatahuan
yang kuranga baik mengenai kesehatan reproduksi, lalu sebanyak 55,3% responden
memiliki sikap yang baik atau cenderung menghindari hubungan seksual pranikah dan
sebanyak 44,1% responden memiliki perilaku seksual berisiko dan 55,9% responden
memiliki perilaku tidak berisiko. Dari hasil penelitian tersebut juga disimpulkan bahwa
ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku mahasiswa fakultas peternakan
Universitas Sam Ratulangi Manado, namun tidak ada hubungan antara sikap kesehatan
1
Universitas Kristen Maranatha BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
Pengetahuan dari mahasiswa jurusan “X” mengenai kesehatan reproduksi dan
infeksi menular seksual sebanyak 13,95% memiliki pengetahuan baik, sebanyak
79,07% memiliki pengetahuan cukup baik dan 6,98% memiliki pengetahuan yang
kurang baik.
Sikap dari mahasiswa jurusan “X” mengenai kesehatan reproduksi dan infeksi
menular seksual sebanyak 94,77% memiliki sikap baik dan sebanyak 5,23%
memiliki sikap cukup baik.
Perilaku dari mahasiswa jurusan “X” mengenai kesehatan reproduksi dan infeksi
menular seksual sebanyak 93,60% memiliki perilaku baik, sebanyak 2,91%
memiliki perilaku cukup baik dan 3,49% memiliki perilaku yang kurang baik.
5.2 Saran
Saran dari penelitian ini adalah:
Penelitian selanjutnya mungkin dapat melakuakn perbandingan dengan karakteristik responden seperti usia, tingkat pendidikan dan lain-lain.
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN
PERILAKU MAHASISWA JURUSAN
‘X’
ANGKATAN 2013 MENGENAI KESEHATAN
REPRODUKSI DAN INFEKSI MENULAR
SEKSUAL
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Nyi Raden Mutiara Rai Purwhanata
1310187
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul:
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MAHASISWA
JURUSAN ‘X’ ANGKATAN 2013 MENGENAI KESEHATAN REPRODUKSI
DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL
Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
program sarjana kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
Bandung. Dalam melakukan penelitian dan penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis
banyak memperoleh dukungan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Budi Widyarto L, dr., MH., selaku dosen pembimbing pertama yang telah
bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam memberi bimbingan,
nasihat dan saran dengan sabar selama penyusunan karya tulis ilmiah ini.
2. Heddy Herdiman, dr., M.Kes., selaku dosen pembimbing kedua yang telah
bersedia meluangkan waktu, pikiran dan tenaga dalam memberi bimbingan,
nasihat dan saran dengan sabar selama penyusunan karya tulis ilmiah ini.
3. Cindra Paskaria, dr., MKM sebagai dosen yang bersedia meluangkan waktu
dalam memberi bimbingan dalam perhitungan statistik karya tulis ilmiah ini.
4. Kedua orang tua saya, Rina Miranita dan Cipta Purwhana serta kedua kakak
perempuan saya, Marla Meta Purwhita dan Mega Purwhanisa yang selalu
memberikan doa, serta motivasi dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Teman-teman terdekat saya Evelyn Nathania, Dhara Alifa, Dinar Sarayini,
Amelinda Nathania, Traxie Tanzil, Hyacintha Idelia, dan Nathania Gracia yang
Semoga Tuhan membalas setiap kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
Penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan, baik para peneliti, pembaca, pihak fakultas, penulis sendiri, dan
tentunya juga bermanfaat bagi perkembangan ilmu kedokteran. Penulis menerima
saran dan kritik dari pembaca agar kelak dapat dilakukan penelitian yang lebih baik.
Bandung, Januari 2017
Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA
Adler, M. et al., 2004. ABC of Sexually Transmitted Infections ,
Advocates for Youth, 2009. Comprehensive Sex Education: Research and Results. ,
pp.1–4.
Badan Pusat Statistik et al., 2013. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2012.
Sdki, p.16.
Drake, R.L., Vogl, W. & Mitchell, A.W.M., 2014. Gray’s anatomy for students,
Dyson, S.P., 2010. Parents and Sex Education. Journal of Educational Sociology, 8(6),
p.381.
Jennifer Rider et al, 2015. Ejaculation frequency and risk of prostate cancer: updated
results from the Health Professionals Follow-up Study,
Kaufman, M., 2011. Sex Education: What Children Should Learn and When.
Kelly, J., 2013. Condoms and STDs. British journal of hospital medicine, 56, p.370.
Kementerian Kesehatan RI, 2015. Sexual Health Reproductiv; Situasi kesehatan
Reproduksi remaja. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, pp.1–
8.
Kumar, V. et al., 2015. Robbins and Cotran pathologic basis of disease,
Lembahmanah, L., 2009. Analisis Faktor Pendidikan Pada Wanita Peserta Program Penapisan Kanker Leher Rahim Dengan Pendekatan “SEE and TREAT”: Untuk Deteksi Lesi Prekanker Dan Pengoatan Dengan Terapi Beku.
Linuwih, S., Bramono, K. & Indriatmi, W., 2016. Ilmu penyakit kulit dan kelamin,
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Magai, O. et al., 2015. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN
Universitas Kristen Maranatha SEKSUAL PRANIKAH PADA MAHASISWA FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO.
Moore, Keith L, Anne M.R.Agus, dan Arthur F. Dalley, 2013. Moore Essential
Clinical Anatomy,
Nadya, S., Utami, S. & Natalia, K.P., 2014. GAMBARAN PENGETAHUAN , SIKAP
, DAN PERILAKU SISWA-SISWI SMA SEKS BEBAS DAN INFEKSI
MENULAR SEKSUAL.
Notoatmodjo, S. (2007). Perilaku Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurlaili, N., 2011. Pendidikan Seks Pada Anak. Marwah: Jurnal Perempuan, Agama
dan Gender. Available at:
http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/article/view/487.
Nurmansyah, M.I., 2013. Gambaran Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta. , 1, p.160.
Sherwood, L., 2012. Fundamentals of human physiology, Belmont, CA: Brooks/Cole
Cengage Learning.
Stephens, J.W. et al., 2010. U S. Medical Eligibility Criteria for Contraceptive Use,
2010., Available at: http://w.
Tortora, G.J. & Derrickson, B., 2011. Principles of anatomy and physiology, Hoboken,
Universitas Kristen Maranatha UN, 2015. Comprehensive Sexuality Education.
WHO, 2007. Global Strategy for the Prevention and Control of Sexually Transmitted
Infections: 2006–2015, Breaking the chain of transmission. Geneva, Switzerland,
p.1. Available at:
http://scholar.google.com/scholar?hl=en&btnG=Search&q=intitle:GLOBAL+ST
RATEGY+FOR+THE+PREVENTION+AND+CONTROL+OF+SEXUALLY+
TRANSMITTED+INFECTIONS:+2006?2015#0\nhttp://scholar.google.com/sch