ABSTRAK
EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (
Psidium guajava
Linn.)
DALAM MENURUNKAN KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN
Tria Pertiwi, 2014 Pembimbing I Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes.
Pembimbing II Adrian Suhendra, dr., Sp.PK., M.Kes.
Latar belakang :
Pola hidup yang modern mengancam kualitas kesehatan masyarakat,
tidak jarang masyarakat banyak menderita penyakit yang didasari oleh dislipidemia. Di
Indonesia, dislipidemia cenderung meningkat. Terapi non-farmakologis yang dapat
dilakukan adalah latihan fisik dan modifikasi diet seperti mengatur pola makan dan
mengkonsumsi makanan yang secara empiris dapat menurunkan kadar kolesterol seperti
daun jambu biji.
Tujuan :
Mengetahui efek ekstrak etanol daun jambu biji (EEDJB) dalam menurunan
kadar trigliserida pada tikus Wistar jantan dan perbandingan potensinya dengan
fenofibrate.
Cara kerja : Penelitian ini dilakukan selama 28 hari menggunakan 30 ekor tikus wistar
jantan. Tikus diinduksi diet tinggi lemak (DTL) selama 14 hari, lalu dibagi secara acak
menjadi lima kelompok, dan diberi perlakuan selama 14 hari berupa pemberian ekstrak
etanol daun jambu biji dengan tiga variasi dosis untuk tiga kelompok yaitu EEDJB-1 200
mg/kgBB, EEDJB-2 400 mg/kgBB, dan EEDJB-3 800 mg/kgBB. Kelompok Kontrol
Negatif (KN) diberikan CMC 1% dan Kontol Positif (KP) diberikan fenofibrat 20
mg/kgBB. Selama perlakuan tikus tetap diberikan DTL. Data yang diukur adalah kadar
trigliserida darah sebelum dan setelah induksi DTL serta setelah perlakuan Analisis data
menggunakan uji non-parametrik Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney dengan
α
=0,05.
Hasil :
EEDJB-1 dibandingkan dengan KN berbeda bermakna (p<0,05), sedangkan
EEDJB-2 dan EEDJB-3 berbeda sangat bermakna bila dibandingkan dengan KN
(p<0,01). EEDJB-1 dan EEDJB-2 berbeda sangat bermakna dibanding KP (p<0,01),
sedangkan EEDJB-3 tidak berbeda bermakna (p>0,05).
Simpulan : Ekstrak etanol daun jambu biji berefek dalam menurunkan kadar trigliserida
tikus Wistar jantan dan mempunyai potensi yang sama dengan fenofibrate.
ABSTRACT
THE EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF GUAVA
(
Psidium guajava
Linn.)
LEAVES IN REDUCING TRIGLYCERIDE LEVELS IN MALE WISTAR RATS
Tria Pertiwi, 2014
1
stCo-Investigator
Dr. Sugiarto Puradisastra, dr., M.Kes.
2
ndCo-Investigator
Adrian Suhendra, dr., Sp.PK., M.Kes.
Background :
Modern life style threats the health quality in society. It’s not uncommon,
many people are suffering a disease that based on dyslipidemia. In Indonesia,
dyslipidemia tends to increase. Non pharmacological therapy consist of physical exercise
and diet modification. Diet modification is done by maintaining diet and consuming food
that is commonly use to reduce the cholesterol levels, such as guava leaves.
Aims :
To determine the effect of ethanol extract of guava leaves in reducing triglyceride
levels in male Wistar rats and its potential comparison to fenofibrate.
Methods :
The research lasted for 28 days using 30 male Wistar rats. Rats were divided
into five groups and induced with High Cholesterol Diet (DTL) for 14 days. Next, were
given the treatment an extract ethanol of guava leaves in 3 dosages for three groups,
EEDJB-1 200 mg/kgBB,
EEDJB-2 400 mg/kgBB, and
EEDJB-3 800 mg/kgBB for 14
days. A negative control group (KN) was given CMC 1% and positive control (KP) was
given fenofibrate 20 mg/kgBB. During the treatment, rats were given DTL. The measured
data was taken from their blood before and after induced DTL and after treatment. Data
was analyzed by non parametric test Kruskal-Wallis and Mann-Whitney test (
α
=0,05).
Results:
EEDJB-1
were compared to KN showed significant decreasing result (p<0,05),
EEDJB-2
and
EEDJB-3
compared to
KN showed highly significant decreasing result
(p<0,01). EEDJB-1
and EEDJB-2 compared to
KP
showed highly significant decresing
result (p<0,01), EEDJB-3
were compared to KP showed not significant decreasing result
(p>0,05).
Conclusions :
Ethanol extract of guava
(Psidium guajava Linn.) leaves has an effect in
reducing triglyceride levels in male Wistar rats and has similar potential as fenofibrate.
Keywords : dyslipidemia, triglyceride, guava leaves, guava
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ...
v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah ... 1
1.2
Identifikasi Masalah ... 3
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3
1.3.1.
Maksud Penelitian ... 3
1.3.2.
Tujuan Penelitian ... 3
1.4
Manfaat Penelitian ... 3
1.5
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 4
1.5.1
Kerangka Pemikiran ... 4
1.5.2
Hipotesis ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Lipid ... 5
2.2
Jaringan Adiposa ... 6
2.3
Lipoprotein ... 7
2.3.2
Metabolisme Lipoprotein ... 8
2.4
Trigiserida ... 9
2.4.1
Sumber Trigliserida ... 10
2.4.2
Biosintesis Trigliserida ... 11
2.4.3
Transportasi dan Metabolisme Trigliserida ... 12
2.4.4
Hidrolisis dan Katabolisme Trigliserida ... 13
2.5
Dislipidemia ... 14
2.5.1
Definisi Dislipidemia ... 14
2.5.2
Klasifikasi Dislipidemia ... 14
2.5.3
Penanganan Dislipidemia ... 15
2.5.3.1
Pengelolaan Penderita Dislipidemia ... 16
2.6
Tanaman Jambu Biji ... 17
2.6.1
Taksonomi Tanaman Jambu Biji ... 17
2.6.2
Morfologi Tanaman Jambu Biji ... 18
2.6.3
Penggunaan Daun Jambu Biji di Masyarakat ... 19
2.6.4
Kandungan Daun Jambu Biji ... 19
2.6.4.1
Saponin ... 19
2.6.4.2
Tanin ... 20
2.6.4.3
Asam flavonoid ... 20
2.6.5
Efek Kandungan Daun Jambu Biji Dalam Menurunkan Trigliserida ... 21
2.6.5.1
Efek Saponin dan Tanin ... 21
2.6.5.2
Efek Asam Flavonoid ... 22
BAB III BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Alat dan Bahan Penelitian ... 23
3.1.1
Alat Penelitian ... 23
3.3.2
Variabel Penelitian ... 25
3.3.2.1
Definisi Konsepsional Variabel ... 25
3.3.2.2
Definisi Operasional Variabel ... 25
3.3.3
Perhitungan Besar Sampel ... 26
3.4
Prosedur Kerja ... 26
3.4.1
Pengumpulan Bahan Uji ... 26
3.4.2
Persiapan Bahan Uji ... 27
3.4.3
Persiapan Hewan Coba ... 27
3.4.4
Pelaksanaan Penelitian ... 27
3.4.5
Pemeriksaan Trigliserida ... 28
3.5
Metode Analisis Data ... 29
3.6
Hipotesis Statistik ... 29
3.7
Kriteria Analisis ... 29
3.8
Aspek Etik Penelitian ... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian ... 31
4.1.1
Kadar Trigliserida Sebelum dan Setelah Induksi DTL ... 31
4.1.2
Kadar Trigliserida Setelah Perlakuan ... 32
4.2
Pengujian Hipotesis Penelitian ... 36
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan ... 38
5.2
Saran ... 38
DAFTAR PUSTAKA ... 39
LAMPIRAN ... 42
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1 Kadar Lipid Serum Normal Menurut
National Cholesterol Education
Program
(
NCEP
);
Adult Treatment Panel
III (
ATP
III) dalam mg/dL ... 15
4.1 Persentase Penurunan Kadar Trigliserida Setelah Perlakuan ... 33
4.2 Uji Mann-Whitney Pada Kelompok Bahan Uji Terhadap Kontrol Negatif .... 34
4.3 Uji Mann- Whitney Antara Kelompok Bahan Uji ... 34
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1 Struktur Lipid ... 5
2.2 Metabolisme trigliserida yang disimpan di dalam jaringan adiposa ... 6
2.3 Jalur eksogen dan endogen yang berhubungan dengan metabolisme
kolesterol-
LDL
dan trigliserida ... 8
2.4 Jalur
reverse cholesterol transport
yang berhubungan dengan metabolisme
kolesterol-
HDL
... 9
2.5 Struktur trigliserida ... 9
2.6 Sintesis trigliserida yang berasal dari karbohidrat ... 10
2.7 Biosintesis trigliserida dan fosfolipid ... 12
2.8 Sintesis asam lemak ... 14
2.9
Psidium guajava
Linn. ... 17
2.10 Daun jambu biji ... 18
2.11 Bagan efek saponin dan tannin dalam menurunkan kadar trigliserida ... 21
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji
(
Psidium guajava
Linn.) dan Fenofibrate ... 42
Lampiran 2 Data Berat Badan Hewan Coba Sebelum Induksi DTL ... 43
Lampiran 3 Kadar Trigliserida Sebelum dan Setelah Induksi DTL ... 44
Lampiran 4 Uji Shapiro-Wilk dan t- Berpasangan Kadar Trigliserida Sebelum
dan Setelah Induksi DTL ... 45
Lampiran 5 Uji ANAVA Satu Arah Pada Kadar Trigliserida Setelah
Induksi DTL ... 46
Lampiran 6 Kadar Trigliserida Setelah Induksi DTL dan Setelah Perlakuan,
Persentase Penurunan Kadar Trigliserida Setelah Perlakuan, dan
Uji Shapiro Wilk Persentase Penurunan Setelah Transformasi ... 47
Lampiran 7 Uji Kruskal-Wallis Setelah Perlakuan ... 50
Lampiran 8 Uji Mann-Whitney Setelah Perlakuan ... 51
Lampiran 9 Dokumentasi ... 57
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pola hidup modern saat ini sangat mengancam kualitas kesehatan masyarakat.
Life style
atau gaya hidup selalu menjadi masalah berbagai penyakit yang
menyerang usia produktif. Generasi muda sering kali menerapkan pola makan
yang tidak sehat seperti mengonsumsi makanan siap saji yang banyak
mengandung lemak. Tidak jarang semakin banyak masyarakat pada masa tua
yang menderita penyakit serebrovaskular maupun metabolik terutama yang
didasari oleh dislipidemia.
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Beberapa kelainan
fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol
Low
Density Lipoprotein
, trigliserida, serta penurunan kolesterol
High Density
Lipoprotein
(LA Pramono, 2009). Dislipidemia sering kali tidak disertai gejala
sehingga masyarakat kurang waspada akan bahayanya. Akhir-akhir ini kejadian
dislipidemia cenderung meningkat.
Penelitian yang dilakukan oleh Sudjianto Kamso dan kawan-kawan pada tahun
2004 terhadap 656 responden di 4 kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung,
Yogyakarta dan Padang) didapatkan keadaan dislipidemia berat pada orang
berusia di atas 55 tahun didapatkan paling banyak (>56%) di Padang dan Jakarta
sebesar, diikuti (52,2%) di Bandung dan (27,7%) di Yogyakarta (Laurentia
Yustiana Setiono, 2012).
Keadaan dislipidemia khususnya hipertrigliseridemia juga memiliki hubungan
yang erat dengan penderita Diabetes Melitus Tipe II (DM Tipe II). Schade
mendapatkan bahwa pada penderita DM Tipe II, sekresi
VLDL
lebih tinggi dari
orang normal (Made Dwija Suarjana, 1999).
Jumlah kematian tersebut sebenarnya dapat diturunkan. Masyarakat
dislipidemia. Pemberian obat dilakukan selama 3-6 bulan. Salah satu obat yang
sering digunakan sebagai terapi adalah asam fibrat. Efek sampingnya berupa
gangguan irama jantung, anemia, dan yang paling berbahaya adalah
rhabdomiolisis
dan miositis terutama bila dikombinasikan dengan obat golongan
Statin. Obat ini dikontraindikasikan untuk pasien dengan gagal ginjal (Franciscus
DS, 2007).
Penanggulangan lain dapat dilakukan dengan mencegah, karena mencegah
selalu lebih baik daripada mengobati. Pengendalian dislipidemia utamanya
menggunakan tindakan nonfarmakologis yaitu latihan jasmani dan modifikasi
diet. Seluruhnya harus dilakukan secara simultan untuk mendapatkan hasil yang
optimal. Latihan jasmani dapat dilakukan dengan olahraga rutin. Dalam
memodifikasi diet, cukup banyak jenis makanan dan minuman yang telah terbukti
secara ilmiah maupun empiris dapat menurunkan kadar kolesterol. Beberapa
tanaman sayuran dan buah-buahan bahkan tanaman liar ternyata telah terbukti
dapat mengobati dislipidemia. diantaranya adalah daun jambu biji, alpukat,
jagung, dan temulawak (Setiawan Dalimartha, 2000).
Indonesia merupakan negara yang kaya akan tanaman yang berkhasiat obat,
akan tetapi sebagian besar pemakaiannya masih terbatas pada pengalaman yang
diwariskan secara turun temurun (Kurnia Agustina
et al., 2006). Jambu biji
(Psidium guajava
Linn.)
merupakan tanaman tropis yang banyak tumbuh di
wilayah Indonesia. Banyak masyarakat memanfaatkan buahnya sebagai bahan
pangan. Selain buahnya, daun jambu biji juga dimanfaatkan sebagai bahan obat
tradisional. Menurut Kaneria dan Shanda (2011) masyarakat menggunakan daun
jambu biji sebagai obat batuk, diare, dan penghilang nyeri. Deguchi dan Miyazaki
(2010) dalam studinya melaporkan bahwa, ekstrak daun jambu biji juga dapat
menurunkan kadar kolesterol total dan trigliserida serta meningkatkan adiponektin
1.2
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini adalah
•
Apakah ekstrak etanol daun jambu biji (
Psidium guajava
Linn.) berefek
menurunkan kadar trigliserida tikus Wistar jantan
.
•
Apakah ekstrak etanol daun jambu biji (
Psidium guajava
Linn.) mempunyai
potensi yang setara dengan fenofibrat.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian adalah mengetahui pengaruh salah satu tanaman herbal
yang dapat menurunkan kadar trigliserida.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah
•
Mengetahui efek pemberian ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava
Linn.) dalam menurunkan kadar trigliserida darah tikus Wistar jantan.
•
Mengetahui potensi ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava Linn.)
dibandingkan dengan fenofibrat.
1.4
Manfaat Penelitian
Manfaat akademis dari penelitian ini adalah menambah pengetahuan
farmakologi tanaman obat, khususnya efek ekstrak etanol daun jambu biji dalam
menurunkan kadar trigliserida tikus Wistar jantan dan potensinya dibandingkan
dengan fenofibrat.
Manfaat praktis dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada
masyarakat bahwa daun jambu biji dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk
1.5
Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
1.5.1 Kerangka Pemikiran
Langkah pertama dalam pembentukan trigliserida dalam tubuh adalah konversi
karbohidrat dan asam amino menjadi Asetil-KoA. Selama pencernaan, trigliserida
dari makanan dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak. Garam empedu
akan mengubahnya menjadi misel dan setelah diserap dalam sel epitel usus
disintesis kembali menjadi molekul trigliserida baru yang setelah bergabung
dengan ester kolesterol membentuk kilomikron yang dibawa melalui saluran limfe
menuju sirkulasi sistemik. Pada endotel kapiler terdapat enzim lipoprotein lipase
(LPL) yang menghidrolisis trigliserida di kilomikron sehingga asam lemak dan
gliserol dilepaskan dan ditranspor ke jaringan (Guyton & Hall, 2007).
Daun jambu biji kaya akan flavonoid dan mengandung fenolik fitokimia,
saponin, dan tannin (Gutierrez et al., 2008). Flavonoid mencegah pembentukan
Asetil-KoA sehingga sintesis trigliserida terhambat (Flavia
et al., 2012).
Flavonoid juga meningkatkan aktivitas enzim LPL (Nafisah Ayu Fithriani, 2010).
Saponin berperan menyerupai garam empedu, tetapi monogliserida dan asam
lemak yang berikatan dengan saponin tidak dapat diabsorpsi oleh sel epitel usus
(Gutierrez, Mitchell, & Solis, 2008). Tanin berefek astringen sehingga
menyebabkan presipitasi protein yang berfungsi melapisi usus dan menghambat
penyerapan trigliserida (Kurnia Agustina et al., 2006; Merck&Co, 1983).
1.5.2 Hipotesis
•
Ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) berefek menurunkan
kadar trigliserida tikus Wistar jantan.
•
Ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava
Linn.) mempunyai potensi
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
•
Ekstrak etanol daun jambu biji (
Psidium guajava
Linn.) berefek menurunkan
kadar trigliserida tikus Wistar jantan.
•
Ekstrak etanol daun jambu biji (
Psidium guajava
Linn.) mempunyai potensi
yang setara dengan fenofibrat.
5.2
Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah :
•
Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan dosis yang lebih bervariasi dari
bahan uji untuk melihat efektivitasnya dalam menurunkan kadar trigliserida.
•
Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan sediaan bahan uji
yang lebih bervariasi.
•
Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui efek dalam menurunkan
kadar trigliserida pada bagian tanaman jambu biji yang lain.
•
Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat adanya efek samping dalam
penggunaan ekstrak etanol daun jambu biji sebagai terapi alternatif untuk
menurunkan kadar trigliserida.
RIWAYAT HIDUP
Nama
: Tria Pertiwi
NRP
: 1110065
Tempat Tanggal Lahir
: Palangka Raya, 24 Januari 1994
Agama
: Kristen Protestan
Alamat
: Jl Hendrik Timang No.3 (Set Aji) Palangka Raya.
Riwayat Pendidikan
:
1997-1999
TK Katolik Sinar Surya, Palangka Raya
1999-2005
SD Katolik Santo Don Bosco, Palangka Raya
2005-2008
SMP Katolik Santo Paulus Palangka Raya
2008-2011
SMA Katolik Kolese Santo Yusup Malang
2011-sekarang
Fakultas Kedokteran Umum Universitas Kristen
Maranatha Bandung
EFEK EKSTRAK ETANOL DAUN JAMBU BIJI (
Psidium guajava
Linn.)
DALAM MENURUNKAN KADAR TRIGLISERIDA TIKUS WISTAR JANTAN
THE EFFECT OF ETHANOL EXTRACT OF GUAVA
(
Psidium guajava
Linn.)
LEAVES IN REDUCING TRIGLYCERIDE LEVELS IN MALE WISTAR RATS
Sugiarto Puradisastra
1, Adrian Suhendra
2, Tria Pertiwi
31
Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
2
Bagian Patologi Klinik, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
3
Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha
Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia
ABSTRAK
Latar belakang : Pola hidup yang modern mengancam kualitas kesehatan masyarakat, tidak jarang masyarakat banyak menderita penyakit yang didasari oleh dislipidemia. Di Indonesia, dislipidemia cenderung meningkat. Terapi non-farmakologis yang dapat dilakukan adalah latihan fisik dan modifikasi diet seperti mengatur pola makan dan mengkonsumsi makanan yang secara empiris dapat menurunkan kadar kolesterol seperti daun jambu biji.
Tujuan : Mengetahui efek ekstrak etanol daun jambu biji (EEDJB) dalam menurunan kadar trigliserida pada tikus Wistar jantan dan perbandingan potensinya dengan fenofibrate.
Cara kerja : Penelitian ini dilakukan selama 28 hari menggunakan 30 ekor tikus wistar jantan. Tikus diinduksi diet tinggi lemak (DTL) selama 14 hari, lalu dibagi secara acak menjadi lima kelompok, dan diberi perlakuan selama 14 hari berupa pemberian ekstrak etanol daun jambu biji dengan tiga variasi dosis untuk tiga kelompok yaitu EEDJB-1 200 mg/kgBB, EEDJB-2 400 mg/kgBB, dan EEDJB-3 800 mg/kgBB. Kelompok Kontrol Negatif (KN) diberikan CMC 1% dan Kontol Positif (KP) diberikan fenofibrat 20 mg/kgBB. Selama perlakuan tikus tetap diberikan DTL. Data yang diukur adalah kadar trigliserida darah sebelum dan setelah induksi DTL serta setelah perlakuan Analisis data menggunakan uji non-parametrik Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney dengan =0,05.
Hasil : EEDJB-1 dibandingkan dengan KN berbeda bermakna (p<0,05), sedangkan EEDJB-2 dan EEDJB-3 berbeda sangat bermakna bila dibandingkan dengan KN (p<0,01). EEDJB-1 dan EEDJB-2 berbeda sangat bermakna dibanding KP (p<0,01), sedangkan EEDJB-3 tidak berbeda bermakna (p>0,05).
Simpulan : Ekstrak etanol daun jambu biji berefek dalam menurunkan kadar trigliserida tikus Wistar jantan dan mempunyai potensi yang sama dengan fenofibrate.
Kata kunci : dislipidemia, trigliserida, daun jambu biji, jambu biji
ABSTRACT
Background : Modern life style threats the health quality in society. It’s not uncommon, many
modification is done by maintaining diet and consuming food that is commonly use to reduce the cholesterol levels, such as guava leaves.
Aims : To determine the effect of ethanol extract of guava leaves in reducing triglyceride levels in male Wistar rats and its potential comparison to fenofibrate.
Methods : The research lasted for 28 days using 30 male Wistar rats. Rats were divided into
five groups and induced with High Cholesterol Diet (DTL) for 14 days. Next, were given the
treatment an extract ethanol of guava leaves in 3 dosages for three groups, EEDJB-1 200 mg/kgBB, EEDJB-2 400 mg/kgBB, and EEDJB-3 800 mg/kgBB for 14 days. A negative control
group (KN) was given CMC 1% and positive control (KP) was given fenofibrate 20 mg/kgBB.
During the treatment, rats were given DTL. The measured data was taken from their blood
before and after induced DTL and after treatment. Data was analyzed by non parametric test
Kruskal-Wallis and Mann-Whitney test (=0,05).
Results: 1 were compared to KN showed significant decreasing result (p<0,05), EEDJB-2 and EEDJB-3 compared to KN showed highly significant decreasing result (p<0,01). EEDJB-1 and EEDJB-2 compared to KP showed highly significant decresing result (p<0,01), EEDJB-3 were compared to KP showed not significant decreasing result (p>0,05).
Conclusions : Ethanol extract of guava (Psidium guajava Linn.) leaves has an effect in reducing triglyceride levels in male Wistar rats and has similar potential as fenofibrate.
Keywords : dyslipidemia, triglyceride, guava leaves, guava
PENDAHULUAN
Pola hidup modern saat ini sangat mengancam kualitas kesehatan masyarakat. Life style atau gaya hidup selalu menjadi masalah berbagai penyakit yang menyerang usia produktif. Generasi muda sering kali menerapkan pola makan yang tidak sehat seperti mengonsumsi makanan siap saji yang banyak mengandung lemak. Tidak jarang semakin banyak masyarakat pada masa tua yang menderita penyakit serebrovaskular maupun metabolik terutama yang didasari oleh dislipidemia.
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Beberapa kelainan fraksi lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol Low
akhir ini kejadian dislipidemia cenderung meningkat.
Penelitian yang dilakukan oleh Sudjianto Kamso dan kawan-kawan pada tahun 2004 terhadap 656 responden di 4 kota besar di Indonesia (Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Padang) didapatkan keadaan dislipidemia berat pada orang berusia di atas 55 tahun didapatkan paling banyak (>56%) di Padang dan Jakarta sebesar, diikuti (52,2%) di Bandung dan (27,7%) di Yogyakarta15.
terapi adalah asam fibrat. Efek sampingnya berupa gangguan irama jantung, anemia, dan yang paling berbahaya adalah rhabdomiolisis dan miositis terutama bila dikombinasikan dengan obat golongan Statin. Obat ini dikontraindikasikan untuk pasien dengan gagal ginjal8.
Penanggulangan lain dapat dilakukan dengan mencegah, karena mencegah selalu
lebih baik daripada mengobati.
Pengendalian dislipidemia utamanya menggunakan tindakan nonfarmakologis yaitu latihan jasmani dan modifikasi diet. Seluruhnya harus dilakukan secara simultan untuk mendapatkan hasil yang optimal. Latihan jasmani dapat dilakukan
dengan olahraga rutin. Dalam
memodifikasi diet, cukup banyak jenis makanan dan minuman yang telah terbukti secara ilmiah maupun empiris dapat menurunkan kadar kolesterol. Beberapa tanaman sayuran dan buah-buahan bahkan tanaman liar ternyata telah terbukti dapat mengobati dislipidemia. diantaranya adalah daun jambu biji, alpukat, jagung, dan temulawak25
Indonesia merupakan negara yang kaya akan tanaman yang berkhasiat obat, akan tetapi sebagian besar pemakaiannya masih terbatas pada pengalaman yang diwariskan secara turun temurun14. Jambu biji (Psidium guajava Linn.) merupakan tanaman tropis yang banyak tumbuh di wilayah Indonesia. Banyak masyarakat memanfaatkan buahnya sebagai bahan pangan. Selain buahnya, daun jambu biji juga dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Menurut Kaneria dan Shanda (2011) masyarakat menggunakan daun jambu biji sebagai obat batuk, diare, dan penghilang nyeri. Deguchi dan Miyazaki (2010) dalam studinya melaporkan bahwa, ekstrak daun jambu biji juga dapat menurunkan kadar kolesterol total dan
trigliserida serta meningkatkan
adiponektin dalam darah7.
Hal-hal di atas mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai
pengaruh ekstrak etanol daun jambu biji terhadap penurunan kadar trigliserida tikus Wistar jantan.
BAHAN DAN CARA
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun jambu biji ( Psidium guajava Linn.), larutan Carboxyl
Methyl Cellulose (CMC) 1%, Pelarut
etanol 95%, Diet Tinggi Lemak (DTL), Fenofibrat 200 mg, Makanan standar tikus/ pelet, dan air matang.
Ekstrak daun jambu biji diperoleh dari daun jambu biji yang telah dikeringkan, diblender menjadi bubuk dan diolah dengan metode maserasi menjadi ekstrak pekat.
Percobaan dilakukan selama 28 hari.Tikus dibagi menjadi 5 kelompok secara acak, dan diambil darahnya pertama kali untuk diperiksa kadar trigliserida dan catat hasilnya. Selama 14 hari minggu tikus diberikan DTL 30 gram/ekor/hari kemudian diperiksa darahnya untuk kedua kalinya
Setelah terjadi peningkatan kadar trigliserida secara statistik, tikus diberi perlakuan selama 14 hari sesuai dengan kelompoknya masing-masing dan diperiksa kembali darahnya untuk yang ketiga kalinya.
Darah tikus diambil sebanyak 2-4 mL melalui vena ventral ekor tikus dengan mengiris ujung ekornya. Darah tikus disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm/menit selama 10 menit27. Kemudian di ambil plasmanya dan ditampung pada tabung Eppendorf berlabel dan dilakukan pemeriksaan kadar trigliserida menggunakan Autoanalyzer Cobas 6000.
ANALISIS DATA
uji beda rata-rata Tukey HSD dengan α = 0,05. Bila berdistribusi tidak normal dilakukan dengan uji non-parametrik Kruskal-Wallis dan uji Mann-Whitney
dengan α=0,05, dan kemaknaan
berdasarkan nilai p<0,05.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Persentase rerata peningkatan kadar trigliserida setelah induksi DTL pada kelompok EEDJB-1, EEDJB-2, EEDJB-3, KN, dan KP berturut-turut adalah 16,18%, 8,36%, 9,91%, 6,56%, dan 13,37%.
Untuk melihat sebaran data sebelum dan sesudah induksi DTL dilakukan uji Shapiro-Wilk. Hasil uji didapatkan p=0,664 untuk kadar trigliserida sebelum induksi DTL dan p=0,582 untuk kadar trigliserida setelah induksi DTL, (p>0,05) berarti sebaran data pada masing-masing kelompok berdistribusi secara normal.
Untuk melihat varians data pada masing-masing kelompok setelah induksi DTL dilakukan uji ANAVA satu arah. Pada
Levene Test didapatkan p=0,914 yang
menunjukan bahwa masing-masing kelompok mempunyai varians data yang homogen. Selain itu didapatkan pula Fhitung (0,705)<Ftabel 4,25;0,05 (2,76) dan Ftabel 4,25;0,01 (4,18) dan p=0,596 (p>0,05) yang menunjukan tidak terdapat perbedaan kadar trigliserida yang bermakna pada masing-masing kelompok setelah induksi DTL.
Kemudian, analisis data untuk melihat kenaikan kadar trigliserida dilakukan dengan menggunakan uji t-berpasangan. Hasil uji t-berpasangan didapatkan thitung (11,231)>ttabel 29;0.05 (1,699) dan ttabel 29;0.01 (2,462) dan p=0,00. Hal ini menunjukan induksi DTL meningkatkan kadar
masing. Kelompok EEDJB-1, EEDJB-2, dan EEDJB-3 diberi ekstrak etanol daun jambu biji dosis 200mg/kgBB, 400 mg/kgBB, dan 800 mg/kgBB, kelompok KN sebagai kontrol negatif diberikan CMC 1% dan kelompok KP sebagai kontrol positif diberikan fenofibrat dosis 20mg/kgBB.
Kadar trigliserida setelah perlakuan pada kelompok EEDJB-1 bervariasi antara 100-138 mg/dL, pada kelompok EEDJB-2 bervariasi antara 100-134 mg/dL, kelompok EEDJB-3 bervariasi antara 94-120 mg/dL, kelompok KN bervariasi antara 107-131 mg/dL, dan kelompok KP bervariasi antara 95-112 mg/dL. Rerata persentase penurunan kadar trigliserida pada kelompok EEDJB-1, EEDJB-2, EEDJB-3, KN, dan KP berturut-turut adalah 2,78%, 11,52%, 16,17%, (-4,37)%, dan 19,07%. Pada kelompok KN diperoleh rerata persentase penurunan kadar trigliserida dengan hasil yang negatif dengan nilai terendah (-6,87)%. Maka, data perlu ditransformasi dengan menambahkan (+8) pada masing-masing data yang diuraikan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Persentase Penurunan Kadar Trigliserida Setelah Perlakuan
Keterangan :
EEDJB1 : Kelompok dengan pemberian ekstrak
Penurunan kadar trigliserida (%)
Kel.
EEDJB1 EEDJB2 EEDJB3 KN KP Tikus
1 17,09 15,20 26,90 4,03 26,03
2 8,83 23,38 24,24 1,13 28,00 3 8,75 24,80 28,00 1,46 27,42
4 10,13 20,40 22,29 3,00 31,02 5 9,64 17,09 22,55 5,67 22,41
6 10,26 16,22 21,04 6,46 27,51
Setelah ditransformasi, data diuji distribusinya dengan menggunakan Uji Shapiro-Wilk dan didapatkan p=0,033 (p<0,05), menunjukan distribusi data yang tidak normal. Sehingga dilakukan uji non-parametrik untuk menganalis data. Uji non-parametrik yang digunakan pada percobaan ini adalah uji Kruskal-Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney.
Pada uji Kruskal-Wallis didapatkan p=0,006 (p<0,01) menunjukan bahwa paling sedikit terdapat sepasang kelompok perlakuan dengan kadar trigliserida yang berbeda. Untuk mengetahui kelompok mana saja yang berefek secara dilakukan uji Mann-Whitney yang hasilnya diuraikan pada tabel 4.2, tabel 4.3, dan tabel 4.4.
Tabel 4.2 Uji Mann-Whitney Pada Kelompok Bahan Uji Terhadap Kontrol
Negatif
Kelompok p
EEDJB-1 vs KN 0,003** EEDJB-2 vs KN 0,003** EEDJB-3 vs KN
KP vs KN
0,004** 0,004**
Keterangan :
EEDJB-1 : Kelompok dengan pemberian ekstrak etanol daun jambu biji dosis 200 mg/kgBB EEDJB-2 : Kelompok dengan pemberian ekstrak etanol daun jambu biji dosis 400 mg/kgBB EEDJB-3 : Kelompok dengan pemberian ekstrak etanol daun jambu biji dosis 800 mg/kgBB KN : Kelompok kontrol negatif dengan pemberian CMC 1%
KP : Kelompok kontrol positif dengan pemberian fenofibrat 20 mg/kgBB
*) Signifikan **) Sangat Signifikan
Hasil uji Mann-Whitney pada kelompok EEDJB-1,EEDJB-2, EEDJB-3, dan KP terhadap KN didapatkan hasil yang sangat bermakna (p<0,01), berarti EEDJB dosis 200 mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB dan fenofibrat dosis 20mg/kgBB berefek menurunkan kadar trigliserida .
Tabel 4.3 Uji Mann-Whitney Antara Kelompok Bahan Uji
Kelompok p
EEDJB-1 vs EEDJB-2 0,01* EEDJB-1 vs EEDJB-3 0,004** EEDJB-2 vs EEDJB-3 0,078
Keterangan :
EEDJB-1 : Kelompok dengan pemberian ekstrak etanol daun jambu biji dosis 200 mg/kgBB
EEDJB-2 : Kelompok dengan pemberian ekstrak etanol daun jambu biji dosis 400 mg/kgBB
EEDJB-3 : Kelompok dengan pemberian ekstrak etanol daun jambu biji dosis 800 mg/kgBB
*) Signifikan **) Sangat Signifikan
Kelompok EEDJB-1 dibandingkan dengan kelompok EEDJB-2 didapatkan hasil yang bermakna (p<0,05), berarti EEDJB dosis 200 mg/kgBB memiliki efek yang berbeda dengan EEDJB dosis 400 mg/kgBB. Kelompok EEDJB-1 terhadap EEDJB-3 didapatkan hasil sangat bermakna (p<0,01), menunjukan bahwa EEDJB dosis 200 mg/kgBB memberikan efek yang sangat berbeda dengan EEDJB dosis 800 mg/kgBB. Perbandingan antara kelompok EEDJB-2 dan EEDJB-3 menunjukan hasil yang tidak bermakna (p>0,05), artinya efektivitas EEDJB dosis 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB dalam menurunkan kadar trigliserida tidak jauh berbeda.
Tabel 4.4 Uji Mann-Whitney Pada Kelompok Bahan Uji Terhadap Kontrol
Positif
Kelompok p
EEDJB-1 vs KP 0,004** EEDJB-2 vs KP 0,01* EEDJB-3 vs KP 0,128
Keterangan :
EEDJB-1 : Kelompok dengan pemberian ekstrak etanol daun jambu biji dosis 200 mg/kgBB
EEDJB-2 : Kelompok dengan pemberian ekstrak etanol daun jambu biji dosis 400 mg/kgBB
EEDJB-3 : Kelompok dengan pemberian ekstrak etanol daun jambu biji dosis 800 mg/kgBB
KP : Kelompok dengan pemberian fenofibrat dosis 20mg/kgBB
Perbandingan pada kelompok EEDJB-1 terhadap KP didapatkan hasil sangat bermakna (p<0,01), berarti potensi penurunan kadar trigliserida pada EEDJB dosis 200 mg/kgBB sangat berbeda dengan fenofibrat dosis 20 mg/kgBB. Pada kelompok EEDJB-2 terhadap KP didapatkan hasil yang bermakna (p<0,05), berarti potensi penggunaan EEDJB-2 dalam menurunkan kada trigliserida berbeda bila dibandingkan dengan KP. Sedangkan pada kelompok EEDJB-3 terhadap KP didapatkan hasil yang tidak bermakna (p>0,05), menunjukan bahwa potensi EEDJB dosis 800 mg/kgBB dalam menurunkan kadar trigliserida setara dengan fenofibrat dosis 20 mg/kgBB.
Kandungan aktif dalam daun jambu biji adalah asam flavonoid, saponin, dan tannin memiliki fungsi masing-masing untuk menghambat terjadinya sintesis, serta absorpsi trigliserida dari luar maupun dalam tubuh10. Flavonoid mencegah pembentukan Asetil-KoA sehingga sintesis trigliserida terhambat7. Flavonoid juga meningkatkan enzim LPL20. Saponin berperan menyerupai garam empedu, tetapi monogliserida dan asam lemak yang berikatan dengan saponin tidak dapat diabsorpsi oleh sel epitel usus10. Tanin berefek astringent sehingga menyebabkan presipitasi protein yang berfungsi melapisi usus sehingga penyerapan trigliserida terhambat14,17.
Dosis yang paling efektif untuk menurunkan kadar trigliserida adalah EEDJB dosis 400 mg/kgBB. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Deguchi dan Miyazaki tahun 2010, yaitu ekstrak daun jambu biji dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol total serta
SIMPULAN
Simpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava Linn.) berefek menurunkan kadar trigliserida tikus Wistar jantan dan mempunyai potensi yang setara dengan fenofibrat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anugrah Rianasari. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Salam (Eugenia polyantha) Terhadap Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Jantan Galur Wistar Hiperlipidemia. Semarang:Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
2. Aswin Nugraha. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Buah Rambutan (Nephelium lappaceum L.) Terhadap kadar Kolesterol Total Serum Pada Tikus Wistar. Semarang:Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 3. Bob.2012.Peningkatan Prevalensi dan
Beban Kesehatan. Buletin Rasional (Vol.10 No.1).Dislipidemia. Available
from :
http://piolk.ubaya.ac.id/img/layanan/37 _20120611114500.pdf.
4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1993. Induksi peningkatan kolesterol secara eksogen dan endogen.
Penapisan Farmakologi, Pengujian
Fitokimia, dan Pengujian Klinik. Jakarta: Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica.h.38. 5. Dweck AC. 2012. A review of Guava
7. Flavia MVFM, Elen LG, Sandra MB, et al..2012. Effects of Psidium guajava on the metabolic profile of Wister rats. Journal of Medicinal Plants Research 18(6): h.3450-3454.
8. Franciscus DS. 2007. Farmakologi dan Terapi. Dalam :Gunawan SG & Setiabudy R, editors. Jakarta: Departemen Farakologi dan Terapi dan Teraupetik. h.373-388.
9. Garden National Tropical Botanical. 2014. Psidium guajava. National Tropical Botanical Garden. Available
from :
http://ntbg.org/plants/plant_details.php ?rid=160&plantid=9567., 29 Agustus 2014.
10.Gutierrez RMP, Mitchell S, & Solis RV.2008. Psidium guajava: A review of its traditional uses, phytochemistry and pharmacology. Journal of Ethnopharmacology, h.117.1-27. 11.Guyton AC & Hall JE. 2007.
Metabolisme lipid. Dalam :Yanuar, Hartanto,Novrianti&Wulandari, editors. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,11. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.h.882-894.
12.Kemas Ali Hanafiah.2005.Rancangan Percobaan Aplikatif:Aplikasi Kondisional Bidang Pertanaman, Peternakan, Perikanan, industri dan Hayati. In Prinsip Percobaan dan Perancangannya. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
13.Kementerian Kesehatan RI. 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan in RISKESDAS:
http://labdata.litbang.depkes.go.id/pem anfaatan-data/menu-riskesnas/menu-data-riskesdas., 20 Februari 2014. 14.Kurnia Agustini, Azizahwati, Shanti
Marlina. 2006. Pengaruh lama pemberian formula ekstrak buah labu siam (Sechium edule) terhadap penurunan kadar kolesterol total dan trigliserida tikus putih jantan. Jurnal Bahan Alam Indonesia,2(6):h.60-64.
15.Laurentia Yustiana Setiono. 2012. Dislipidemia Pada Obesitas dan Tidak Obesitas di RSUD dr. Kariadi dan Loboratorium Klinik Swasta di Kota
Semarang. Semarang:Universitas
Diponegoro.p2. Available from : http://eprints.undip.ac.id/37571/1/Laur entia_Yustiana_S_G2A008106_Laporan _KTI.pdf.
16.Made Dwija Suarjana. 1999. Hubungan
Kadar Ketonuria Dengan Kadar
Dislipidemia Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Semarang:Bagian Ilmu Penyakit Dalam Universitas Diponegoro Rumah Sakit Umum Pusat Dokter Kariadi Semarang. Avaiable
from :
http://eprints.undip.ac.id/14380/1/2000 FK385.pdf
17.Merck & Co.1983. Tannic Acid in The Merck Index. Ed.Martha Windholz. New Jersey,USA:Merck&Co.h.1301. 18.MIMS Indonesia. 2011. Obat
dyslipidemia. Eds : Arlina Pramudianto, Evaria. Petunjuk Konsultasi Edisi 11. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.h.65.
19.Murray RK, Granner DK, & Rodwell VW. 2009. Biokimia Harper. Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.h.129-138;225-249.
20.Nafisah Ayu Fithriani. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Kadar
Trigliserida Serum Tikus Wistar
Hiperlipidemia. Semarang:Universitas Diponegoro. Available from : http://eprints.undip.ac.id/23613/1/Nafis ah_Ayu.pdf.
21.Paget GE & Burners IM.1964. Toxicity Test in Evolution of Pray Activities Pharmacometricus.Eds. Lourence DR, Bacharach AL.(1):London&New York:Academia Pitss.h.161-162. 22.Pramono LA. 2009. Dislipidemia in
Jurnal Medika,7(XXXV). Available
23.Rader DJ & Hobbs HH. 2011. Disorder of Lipoprotein Metabolism in
Harrison’s Principle of Internal
Medicine.-18th Edition.Eds.Longo
LD,Kasper D L,Jameson JL, Fauci AS, Hauser SL, Lascalzo J.United States of America: The McGraw-Hill Companies.h.3147.
24.Rismunandar. 1989. Tanaman jambu biji. Bandung : Sinar baru
25.Setiawan Dalimartha. 2000. 36 Resep
tumbuhan obat untuk menurunkan
kolesterol. Jakarta:Penebar
Swadaya.h.20-101.
26.Shah SZA, Devrajani BR, Devrajani T, Bibi I. 2010. Frequency of dyslipidemia in obese versus non-obese in relation to body mass index (BMI), waist hip ratio (WHR) and waist circumference (WC). Pakistan Journal of Science,1(62):h27-31.
27.Shinde S, Chivate N, Kulkarni P, & Naikwade N.2013. Hypolipidemic activity of Psidium guajava Linn. leaves extracts in hyperlipidemic rats. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 1(5):h.71-72. 28.Sri Mulyani.2008.Metabolisme Lipid.
Available from : http://www.slideshare.net/AnniqueRo mance/5-lipid., 2 Oktober 2013. 29.Utami Prapti, et al..2008. Tanaman
Obat Untuk Mengatasi Diabetes
Mellitus. Jakarta :PT Agromedia
Pustaka.
30.Weiner DE & Sarnak MJ.2004. Managing dyslipidemia in chronic
kidney disease. J Gen Intern
Med;19(10):h.1045-1052. Available
from :
DAFTAR PUSTAKA
Anugrah Rianasari. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Salam (
Eugenia
polyantha
) Terhadap Kadar Kolesterol Total Serum Tikus Jantan Galur
Wistar Hiperlipidemia. Semarang:Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro.
Aswin Nugraha. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Buah Rambutan
(
Nephelium lappaceum
L.) Terhadap kadar Kolesterol Total Serum Pada
Tikus Wistar. Semarang:Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Bob.2012.Peningkatan Prevalensi dan Beban Kesehatan.
Buletin Rasional (Vol.10
No.1).
Dislipidemia. Available from :
http://piolk.ubaya.ac.id/img/layanan/37_20120611114500.pdf.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1993. Induksi peningkatan kolesterol
secara eksogen dan endogen.
Penapisan Farmakologi
,
Pengujian Fitokimia,
dan Pengujian Klinik.
Jakarta: Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam
Phyto Medica.h.38.
Dweck AC. 2012.
A review of Guava (Psidium guajava).
, Available from :
http://www.dweckdata.com/Published_papers/Psidium_guajava.pdf.,
29
Agustus 2014.
Fajriati Imelda. 2006. Optimasi Metode Penentuan Tanun (Analisis Tanin secara
Spektrofotometri dengan Pereaksi Orto-Fenantrolin
). Kaunia Jurnal Sains
dan Teknologi
. 2(2).
Flavia MVFM, Elen LG, Sandra MB,
et al..
2012. Effects of Psidium guajava on
the metabolic profile of Wister rats.
Journal of Medicinal Plants Research
18(6): h.3450-3454.
Franciscus DS. 2007.
Farmakologi dan Terapi.
Dalam :Gunawan SG & Setiabudy
R, editors. Jakarta: Departemen Farakologi dan Terapi dan Teraupetik.
h.373-388.
Garden National Tropical Botanical. 2014. Psidium guajava.
National Tropical
Botanical
Garden
.
Available
from
:
http://ntbg.org/plants/plant_details.php?rid=160&plantid=9567., 29 Agustus
2014.
Gutierrez RMP, Mitchell S, & Solis RV.2008
.
Psidium guajava
: A review of its
traditional
uses,
phytochemistry
and
pharmacology.
Journal
of
Guyton AC & Hall JE. 2007. Metabolisme lipid. Dalam :Yanuar,
Hartanto,Novrianti&Wulandari, editors.
Buku Ajar Fisiologi Kedokteran,
11.
Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.h.882-894.
Kemas Ali Hanafiah.2005.Rancangan Percobaan Aplikatif:Aplikasi Kondisional
Bidang Pertanaman, Peternakan, Perikanan, industri dan Hayati. In
Prinsip
Percobaan dan Perancangannya
. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Kementerian Kesehatan RI. 2013.
Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan
in RISKESDAS:
http://labdata.litbang.depkes.go.id/pemanfaatan-data/menu-riskesnas/menu-data-riskesdas., 20 Februari 2014.
Kurnia Agustini, Azizahwati, Shanti Marlina. 2006. Pengaruh lama pemberian
formula ekstrak buah labu siam (
Sechium edule
) terhadap penurunan kadar
kolesterol total dan trigliserida tikus putih jantan.
Jurnal Bahan Alam
Indonesia,
2(6):h.60-64.
Laurentia Yustiana Setiono. 2012.
Dislipidemia Pada Obesitas dan Tidak
Obesitas di RSUD dr. Kariadi dan Loboratorium Klinik Swasta di Kota
Semarang
. Semarang:Universitas Diponegoro.p2. Available from :
http://eprints.undip.ac.id/37571/1/Laurentia_Yustiana_S_G2A008106_Lapor
an_KTI.pdf.
Made Dwija Suarjana. 1999.
Hubungan Kadar Ketonuria Dengan Kadar
Dislipidemia Pada Penderita Diabetes Melitus Tipe
2. Semarang:Bagian
Ilmu Penyakit Dalam Universitas Diponegoro Rumah Sakit Umum Pusat
Dokter Kariadi Semarang. Avaiable from :
http://eprints.undip.ac.id/14380/1/2000FK385.pdf
Merck & Co.1983. Tannic Acid in The Merck Index. Ed.Martha Windholz. New
Jersey,USA:Merck&Co.h.1301.
MIMS Indonesia. 2011. Obat dyslipidemia. Eds : Arlina Pramudianto, Evaria.
Petunjuk Konsultasi Edisi 11
. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.h.65.
Murray RK, Granner DK, & Rodwell VW. 2009.
Biokimia Harper.
Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.h.129-138;225-249.
Nafisah Ayu Fithriani. 2010.
Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Merah
Paget GE & Burners IM.1964. Toxicity Test in
Evolution of Pray Activities
Pharmacometricus
.Eds. Lourence DR, Bacharach AL.(1):London&New
York:Academia Pitss.h.161-162.
Pramono LA. 2009. Dislipidemia in
Jurnal Medika,
7(XXXV). Available from :
http://www.jurnalmedika.com/tarif-iklan/258-dislipidemia.
Rader DJ & Hobbs HH
.
2011. Disorder of Lipoprotein Metabolism in
Harrison’s
Principle of Internal Medicine
.-
18
thEdition
.Eds.Longo LD,Kasper D
L,Jameson JL, Fauci AS, Hauser SL, Lascalzo J.United States of America:
The McGraw-Hill Companies.h.3147.
Rismunandar. 1989. Tanaman jambu biji. Bandung : Sinar baru
Setiawan Dalimartha. 2000.
36 Resep tumbuhan obat untuk menurunkan
kolesterol
. Jakarta:Penebar Swadaya.h.20-101.
Shah SZA, Devrajani BR, Devrajani T, Bibi I. 2010. Frequency of dyslipidemia in
obese versus non-obese in relation to body mass index (BMI), waist hip ratio
(WHR)
and
waist
circumference
(WC).
Pakistan
Journal
of
Science
,1(62):h27-31.
Shinde S, Chivate N, Kulkarni P, & Naikwade N.2013. Hypolipidemic activity of
Psidium guajava
Linn. leaves extracts in hyperlipidemic rats.
International
Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences
, 1(5):h.71-72.
Sri Mulyani.2008.
Metabolisme Lipid
. Available from :
http://www.slideshare.net/AnniqueRomance/5-lipid., 2 Oktober 2013.
Utami Prapti,
et al..
2008.
Tanaman Obat Untuk Mengatasi Diabetes Mellitus.
Jakarta :PT Agromedia Pustaka.
Weiner DE & Sarnak MJ.2004.
Managing dyslipidemia in chronic kidney disease.
J Gen Intern Med;19(10):h.1045-1052. Available from :
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/…/PMC1492581/.