• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA KARYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN KINERJA KARYA"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KOMPENSASI DENGAN

KINERJA KARYAWAN

DISUSUN OLEH:

NAMA : ISMI HERDYANTI

NPM : 29213986

KELAS : 1EB16

(2)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sumber daya manusia sangat erat hubungannya dengan perusahaan. Sumber daya manusia yang merupakan harta terpenting yang harus dimiliki perusahaan adalah karyawan. Tanpa adanya para karyawan dalam perusahaan tersebut, maka perusahaan tidak akan bisa berkembang.

Antara perusahaan dengan karyawan pun sebenarnya ada hubungan erat dimana perusahaan dan karyawan tersebut ialah saling membutuhkan. Perusahaan membutuhkan para karyawan untuk mencapai tujuan utamanya. Sedangkan karyawan membutuhkan perusahaan untuk membantu memenuhi kebutuhannya sebagai makhluk hidup seperti kebutuhan tempat tinggal, kebutuhan makan, dan sebagainya.

Untuk itu, sudah sewajarnya bila suatu perusahaan memberi balas jasa berupa kompensasi terhadap karyawannya. Dan karyawan pun sudah seharusnya memberikan kemampuan kinerja terbaik terhadap perusahaan tempat ia bekerja. Kompensasi yang perusahaan berikan haruslah sebanding dengan apa yang diberikan karyawan tersebut karena perusahaan harus bisa bersikap adil kepada semua karyawannya. Sehingga para karyawan dapat memberikan prestasi

2. Apakah pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan?

3. Apakah ada perbedaan kinerja karyawan tetap dengan karyawan kontrak

sehubungan dengan berbedanya kompensasi yang diberikan?

(3)

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui kompensasi apa saja yang pada umumnya diberikan

perusahaan untuk karyawannya

2. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan

(4)

LANDASAN TEORI

Setiap perusahaan pasti memiliki sumber daya manusia. Sumber daya manusia sangat dibutuhkan perusahaan untuk mengolah perusahaan tersebut agar semakin berkembang. Berkembangnya perusahaan tentu diiringi dengan berkembangnya sumber daya manusia tersebut. Setiap sumber daya manusia bisa berkembang apabila perusahaan bisa memanajemen sumber daya tersebut dengan baik. Salah satunya ialah dengan memberikan balas jasa yang seimbang dengan kinerja sumber daya manusia tersebut. Hal ini ditujukan agar sumber daya manusia atau tenaga kerja di perusahaan tersebut dapat menunjukan peningkatan kualitas kerjanya serta memberikan prestasi-prestasi untuk perusahaan tersebut.

Balas jasa yang diberikan untuk meningkatkan kinerja para tenaga kerja atau para karyawan dapat berupa kompensasi. Besar kompensasi yang diberikan untuk tiap karyawan pun ada yang berbeda. Salah satunya ialah kompensasi yang diberikan kepada karyawan kontrak dan kompensasi yang diberikan kepada karyawan tetap. Karena kompensasi harus diberikan sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

(5)

PEMBAHASAN

Bentuk Kompensasi Yang Pada Umumnya Diberikan

Oleh Perusahaan

Kompensasi yang pada umumnya diberikan perusahaan ialah berupa gaji untuk karyawannya. Namun, sebenarnya kompensasi yang diberikan perusahaan tidak hanya berupa gaji, namun dapat dikelompokkan menjadi:

1. Kompensasi Finansial Langsung

Kompensasi langsung ini dapat berupa bayaran pokok(gaji), bayaran atas prestasi yang telah diberikan karyawan untuk perusahaan, juga dapat berupa bayaran insentif.

2. Kompensasi Finansial Tidak Langsung

Yang termasuk kompensasi tidak langsung yaitu dapat berupa tunjangan-tunjangan, asuransi, kesehatan, juga fasilitas lainnya yang diberikan perusahaan seperti kendaraan, ruang kerja, dan lain-lain diluar gaji pokok, upah, dan bonus.

3. Kompensasi Non Finansial

Berbeda dengan kompensasi finansial langsung maupun tidak langsung, kompensasi non finansial ini tidak berupa uang ataupun tunjangan, melainkan kepuasan yang diperoleh oleh pekerja itu sendiri karena lingkungan psikologis dan fisik dari tempat kerjanya.

Pengaruh Kompensasi Terhadap kinerja Karyawan

(6)

semua karyawan atau tenaga kerja di perusahaan tersebut. Inilah yang menyebabkan terkadang ada karyawan yang merasa belum cukup dengan kompensasi yang diberikan untuknya. Sehingga seringkali terjadi pemogokkan kerja karena masalah kompensasi tersebut.

Kompensasi memang menjadi salah satu motivasi bagi karyawan itu sendiri untuk meningkatkan kinerjanya. Sehingga para karyawan berlomba untuk meningkatkan kreativitasnya untuk perusahaan tersebut. Bagi mereka yang dapat terus meningkatkan kreativitasnya, maka kompensasi pun akan ditingkatkan seiring dengan meningkatnya kinerja dan kreativitas karyawan tersebut. Namun bagi yang belum bisa meningkatkan kreativitasnya, kompensasi pun tidak akan diberi peningkatan sehingga terkadang mengakibatkan frustasi bagi karyawan itu sendiri dan akhirnya kinerja karyawan tersebut pun semakin menurun.

Jadi pada intinya, semakin besar kompensasi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya, maka akan semakin tinggi usaha para karyawan untuk meningkatkan kinerjanya. Dan begitupun sebaliknya, apabila kompensasi yang diberikan kepada karyawan semakin rendah bahkan dibawah rata-rata yang telah ditetapkan dalam hukum, maka akan semakin rendah kinerja yang diberikan karyawan untuk perusahaan tersebut karena mereka akan merasa kompensasi yang diberikan baik kompensasi finansial maupun nonfinansialnya tidak sebanding dengan yang

(7)

Karyawan tetap dalam perusahaan tentu akan merasa aman karena tidak akan ada batas waktu ia bekerja di perusahaan tersebut. Mereka tidak akan diberhentikan dengan alasan kontrak telah habis. Mereka hanya tinggal terus meningkatkan kinerjanya untuk mencapai peningkatan karir di perusahaan tersebut sehubungan dengan kompensasi yang diberikan untuk karyawan tetap yang berbeda dengan karyawan kontrak. Untuk karyawan tetap, mereka akan diberikan kompensasi finansial tidak langsung seperti tunjangan, asuransi, kendaraan, maupun fasilitas lainnya. Terutama peningkatan jenjang karir yang akan menyebabkan peningkatan kompensasi finansial langsung pula seperti peningkatan gaji pokok, bonus,dan sebagainya. Dan tentunya kerja mereka di perusahaan tersebut sudah terjamin karena adanya berbagai kompensasi yang diberikan kepada mereka namun tidak diberikan kepada karyawan kontrak. Salah satunya ialah peningkatan jenjang karir, tunjangan, dan sebagainya. Sehingga mereka terus termotivasi untuk meningkatkan kinerja mereka di perusahaan tersebut.

(8)

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Kompensasi dapat dikatakan sebagai balas jasa yang diberikan untuk karyawan dalam suatu perusahaan. Besarnya kompensasi yang diberikan perusahaan pun tergantung pada kinerja karyawan tersebut. Semakin meningkat kinerja karyawan, semakin besar pula kompensasi yang diberikan oleh perusahaan baik kompensasi finansial maupun kompensasi nonfinansial. Dan begitupun sebaliknya, semakin rendah kinerja karyawan tersebut, maka semakin rendah kompensasi yang diberikan. Jadi, kompensasi yang diberikan untuk karyawan pun berbeda, contohnya ialah kompensasi untuk karyawan kontrak dan karyawan tetap. Sehingga kinerja mereka pun berbeda karena karyawan kontrak sedikit merasa terbebani karena adanya batasan waktu kerja mereka. Berbeda halnya dengan karyawan tetap yang terus berusaha untuk meningkatkan kinerjanya demi mencapai peningkatan karier.

SARAN

Perbedaan pemberian kompensasi memang hal yang umum karena kinerja yang diberikan setiap karyawan pada umumnya juga tidak semuanya sama. Namun, sebaiknya serendah-rendahnya kompensasi yang diberikan oleh perusahaan, tetap mengikuti peraturan UMR yang berlaku didaerah tersebut. Karena terkadang ada perusahaan yang memberikan kompensasi kepada karyawannya dibawah peraturan UMR tersebut. Hal ini yang menyebabkan terjadinya pemogokkan kerja karyawan serta berbagai aksi demo karyawan. Untuk itulah, perusahaan harus dapat bersikap adil sehingga karyawan merasa kompensasi yang diberikan kepadanya seimbang dengan kinerja mereka.

(9)

apabila nanti ada pengangkatan karyawan tetap, mereka dapat dipilih menjadi karyawan tetap perusahaan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Muljani, Ninuk. 2002. Kompensasi Sebagai Motivator Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen & Kewirausahaan. 4(2):108-122.

Referensi

Dokumen terkait

Sistem ini berfungsi sebagai bahan evaluasi dalam menentukan kebijakan berdasarkan kebutuhan masing-masing wilayah per kecamatan atau per kelurahan meliputi Informasi penyebaran

Untuk mendukung pencapaian visi dan misi tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sesuai tugasnya yaitu membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan

Proses testing bertujuan untuk menguji aplikasi menggunakan nilai kuantisasi HSV dan nilai banyak piksel objek yang dihasilkan dari proses training warna maupun

Tujuan penelitian ini adalah menetukan nilai toksisitas akut (LD 50 ) dari ekstrak etanol M.foetida dengan menggunakan metode weil dan pengaruhnya terhadap komponen dalam

Langkah- langkah dari peneitian ini diantaranya, pengambilan sampel “lemea”, isolasi BAL, identifikasi bakteri secara makroskopik dan mikroskopik (pewarnaan Gram) dan penentuan

Diabetes Mellitus ( DM ) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter, dengan tanda- tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanya gejala klinik

Menurut buku panduan penggunaan perpustakaan Undiksha 2012 bahwa layanan bebas pustaka adalah suatu layanan yang diberikan kepada anggota perpustakaan untuk