• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petroleum Systems and The Potential of Shale Gas in Bengalun Area, Kutai Basin, East Kalimantan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Petroleum Systems and The Potential of Shale Gas in Bengalun Area, Kutai Basin, East Kalimantan."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

viii

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... i

Abstrak ... iii

Abstract... ... iv

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... viii

Daftar Gambar ... xi

Daftar Tabel ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian... 1

1.2 Ruang Lingkup Pembahasan Masalah... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 3

1.5 Hasil Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Geologi Regional Daerah Penelitian ……… 5

2.1.1 Kerangka Regional ... 5

2.1.2 Stratigrafi Regional ... 6

2.1.3 Tektonik dan Struktur Regional ... 9

2.1.4 Petroleum Sistem ... 10

2.2 Batuan Hasil Pemboran ... 12

2.2.1 Batuan Inti (Core) ... 12

2.2.2 Batuan Samping (Side Wall Core)... 13

2.2.3 Serbuk Bor (Cutting) ... 14

2.3 Metode Logging ... 14

2.3.1 Jenis-Jenis Log ... 15

2.3.2 Analisa Kualitatif Log Sumur ... 18

2.3.2.1 Interpretasi Litologi Batupasir (Sandstone) ... 18

2.3.2.2 Interpretasi Litologi Batuserpih (Shale) ... 19

2.3.2.3 Interpretasi Litologi Batugamping (Limestone).. 20

2.3.2.4 Interpretasi Litologi Tuf (Tuff) ... 20

2.4 Parameterer Petrofisika Resorvoar... 21

2.5 Tipe Material Organik ... 24

2.6 Data Geokimia ... 26

2.6.1 Rock Eval Pyrolisis ... 27

2.6.2. Vitrinite Reflectance ... 31

2.7 Konsep Seismik Refleksi ... 32

2.7.1 Pengikatan Data Seismik dan Data Log ... 35

2.7.2 Interpretasi Lapisan dan Struktur Patahan ... 36

2.7.3 Peta Struktur Bawah Permukaan ... 37

(2)

ix

3.3.3 Tahap Pembahasan dan Penyusunan Laporan... 42

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Fasies dan Lingkungan Pengendapan ... 45

4.1.1 Analisa Fasies dan Lingkungan Pengendapan melalui Batuan Inti ... 46

4.1.1.1 Run Pertama Interval 2146-2148.75 Meter ... 47

4.1.1.2 Run Kedua Interval 2661.5-2668.5 Meter ... 50

4.1.2 Analisa Fasies dan Lingkungan Pengendapan melalui Batuan Samping... 52

4.1.2.1 Batuan Samping Sumur S-1 ... 52

4.1.2.2 Batuan Samping Sumur K-1 ... 57

4.1.2.3 Batuan Samping Sumur B-1 ... 61

4.2 Analisa Log Sumur dan Perhitungan Petrofisika ... 66

4.2.1 Interpretasi Litologi berdasarkan Log ... 66

4.2.1.1 Interpretasi Litologi Batupasir (Sandstone) ... 67

4.2.1.2 Interpretasi Litologi Batuserpih (Shale) ... 68

4.2.1.3 Interpretasi Litologi Batugamping (Limestone) .. 69

4.2.1.4 Interpretasi Litologi Tuf (Tuff) ... 70

4.2.2 Korelasi Horizon Antar Sumur ... 71

4.2.3 Perhitungan Petrofisika ... 75

4.2.3.1 Analisa Petrofisika pada Sumur S-1 ... 77

4.3.2.5 Analisa Potensi Hidrokarbon ... 102

4.3.1 Analisa Geokimia pada Sumur B-1 ... 103

(3)

x

4.3.3.2 Analisa Vitrinite Reflectance (Vr) ... 104

4.3.3.3 Analisa Tipe dan Kualitas Kerogen ... 105

4.3.3.4 Analisa Tingkat Kematangan ... 106

4.3.3.5 Analisa Potensi Hidrokarbon ... 108

4.4 Analisa Petrografi ... 109

4.4.1 Analisa Petrografi pada Sumur S-1 ... 109

4.4.2 Analisa Petrografi pada Sumur K-1 ... 118

4.4.3 Analisa Petrografi pada Sumur B-1 ... 128

4.5 Interpretasi Seismik ... 128

4.5.1 Analisis Lapisan dan Struktur Geologi ... 131

4.5.2 Peta Bawah Permukaan ... 136

4.5.2.1 Peta Ketebalan Formasi (Isochrone&Isopach) ... 140

4.6 Petroleum Sistem Lapangan Penelitian ... 143

4.6.1 Batuan Induk (Source Rock) ... 143

4.6.2 Batuan Waduk (Reservoir) ... 144

4.6.3 Batuan Penutup (Seal) ... 144

4.6.4 Maturasi (Maturation)... 145

4.6.5 Arah Migrasi (Migration Path) ... 145

4.6.6 Perangkap Hidrokarbon (Trap) ... 146

4.7 Perhitungan Potensi Shale Gas ... 147

BAB V KESIMPULAN... 151

(4)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Daerah Penelitian ………..……….. 4

Gambar 2.1 Kerangka Regional Cekungan Kutai(Moss, 1999)…... 5

Gambar 2.2 Subcekungan Kutai (Abd. Wahab dan Suyono, 1988) ...…………. 6

Gambar 2.3 Kolom Stratigrafi Regional Cekungan Kutai (Marks et al,1992)… 8 Gambar 2.4 Alat Side Wall Core………………… 10

Gambar 2.5 Rock Eval Pyrolysis Process(Waples, 1985)………..…. 27

Gambar 2.6 Konsep perekaman data seismik... 35

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian …... 43

Gambar 4.1 Lingkungan Pengendapan daerah transisi…………... 46

Gambar 4.2 Data Batuan Inti-Run 1 pada Sumur S-1... 49

Gambar 4.3 Data Batuan Inti-Run 2 pada Sumur S-1…..…... 51

Gambar 4.4 Klasifikasi Lingkungan Pengendapan Laut (New Orleans Study Group, 1966)... 55

Gambar 4.5 Data Batuan Samping (SWC) pada Sumur S-1…………... 56

Gambar 4.6 Data Batuan Samping (SWC) pada Sumur K-1………... 60

Gambar 4.7 Data Batuan Samping (SWC) pada Sumur B-1……... 65

Gambar 4.8 Interpretasi batupasir pada log Sumur S-1………... 67

Gambar 4.9 Interpretasi batuserpih pada log Sumur S-1... 68

Gambar 4.10 Interpretasi batugampingpada log Sumur S-1……… 69

Gambar 4.11 Interpretasi tuf pada log Sumur S-1……….…….. 70

Gambar 4.12 Peta lintasan korelasi daerah penelitian…….………. 72

Gambar 4.13 Penarikan korelasi horizon Sumur B-1, K-1 dan S-1………. 73

Gambar 4.14 Indikasi Hidrokarbon Interval 2425-2550 meter…..……….. 78

Gambar 4.15 Indikasi Hidrokarbon Interval 2400-2415 meter………. 79

Gambar 4.16 Indikasi Hidrokarbon Interval 2340-2395 meter ………... 80

Gambar 4.17 Indikasi Hidrokarbon Interval 1855-1895 meter……….... 81

Gambar 4.18 Indikasi Hidrokarbon Interval 1818-1830 meter………. 82

Gambar 4.19 Indikasi Hidrokarbon Interval 1485-1490 meter ………... 82

Gambar 4.20 Indikasi Hidrokarbon Interval 2880-2900 meter………... 85

Gambar 4.21 Indikasi Hidrokarbon Interval 2850-2880 meter……….... 86

Gambar 4.22 Indikasi Hidrokarbon Interval 1795-1798 meter …... 87

Gambar 4.23 Indikasi Hidrokarbon Interval 2160-2175 meter ……... 88

Gambar 4.24 Diagram TOC vs Depth sumur S-1………..…….. 92

Gambar 4.25 Diagram Vr vs Depth Sumur S-1...……….……. 93

Gambar 4.26 Diagram HI vs OI…………...………... 94

Gambar 4.27 Diagram TOC vs S2……….…….. 94

Gambar 4.28 Diagram PI vs %Ro………..…….. 95

Gambar 4.29 Diagram PI vs Tmax ……….……...………... 95

Gambar 4.30 Diagram HI vs Tmax ……….……...……...… 96

Gambar 4.31 Diagram TOC vs PY ………..… 96

(5)

xii

Gambar 4.41 Diagram Vr vs Depth pada Sumur B-1……….……. 105

Gambar 4.42 Diagram HI vs OI ………..… 105

Gambar 4.48 Sayatan tipis petrografi sampel #1………..….… 110

Gambar 4.48a Persentase mineral penyusun batuan sampel #1……….. 110

Gambar 4.49 Sayatan tipis petrografi sampel #2……….….. 111

Gambar 4.49a Persentase mineral penyusun batuan sampel #2………….…… 111

Gambar 4.50 Sayatan tipis petrografi sampel #3………...… 112

Gambar 4.50a Persentase mineral penyusun batuan sampel #3……….. 112

Gambar 4.51 Sayatan tipis petrografi sampel #4……….….. 113

Gambar 4.51a Persentase mineral penyusun batuan sampel #4………... 113

Gambar 4.52 Sayatan tipis petrografi sampel #5………... 114

Gambar 4.52a Persentase mineral penyusun batuan sampel #5……….. 114

Gambar 4.53 Sayatan tipis petrografi sampel #6……….….. 115

Gambar 4.53a Persentase mineral penyusun batuan sampel #6…………...… 115

Gambar 4.54 Sayatan tipis petrografi sampel #7………...… 116

Gambar 4.54a Persentase mineral penyusun batuan sampel #7………..… 116

Gambar 4.55 Statistik perbandingan mineral penyusun batuan resorvoar Sumur S-1……….………. 117

Gambar 4.56 Sayatan tipis petrografi sampel #1………... 118

Gambar 4.56a Persentase mineral penyusun batuan sampel #1……….. 119

Gambar 4.57 Sayatan tipis petrografi sampel #2………... 119

Gambar 4.57a Persentase mineral penyusun batuan sampel #2……….. 120

Gambar 4.58 Sayatan tipis petrografi sampel #3………... 120

Gambar 4.58a Persentase mineral penyusun batuan sampel #3……….. 121

Gambar 4.59 Sayatan tipis petrografi sampel #4……….. 121

Gambar 4.59a Persentase mineral penyusun batuan sampel #4………. 122

Gambar 4.60 Sayatan tipis petrografi sampel #5……….. 122

Gambar 4.60a Persentase mineral penyusun batuan sampel #5………. 123

Gambar 4.61 Sayatan tipis petrografi sampel #6……….. 123

Gambar 4.61a Persentase mineral penyusun batuan sampel #6………. 124

Gambar 4.62 Sayatan tipis petrografi sampel #7……….. 124

Gambar 4.62a Persentase mineral penyusun batuan sampel #7………. 125

(6)

xiii

Gambar 4.63a Persentase mineral penyusun batuan sampel #8………. 126

Gambar 4.64 Sayatan tipis petrografi sampel #9……….. 126

Gambar 4.64a Persentase mineral penyusun batuan sampel #9………. 127

Gambar 4.65 Statistik perbandingan mineral penyusun batuan resorvoar Sumur S-1……….…………... 128

Gambar 4.66 Sonic Corrected Checkshot pada Sumur B-1………. 129

Gambar 4.67 Well Seismic Tie Sumur B-1………... 130

Gambar 4.68 Well Seismic Tie Sumur K-1……….. 130

Gambar 4.69 Well Seismic Tie Sumur S-1……….. 131

Gambar 4.70 Basemap seismic line 2D Bengalun Area ……… 132

Gambar 4.71 Picking Horizon pada Sumur B-1 di seismic line 73s-45………. 132

Gambar 4.72 Picking Horizon pada Sumur K-1 di seismic line 72s-33………. 133

Gambar 4.73 Picking Horizon pada Sumur S-1 di seismic line 72s-35……….. 133

Gambar 4.74 Picking Fault (Structural Geology)……….. 134

Gambar 4.75 Basemap ofPicking Fault (Structural Geology)……….. 134

Gambar 4.76 BLKSH time structure map ……….… 136

Gambar 4.77 HBLK time structure map ……… 136

Gambar 4.78 SBL time structure map ………... 136

Gambar 4.79 Time Depth Curve pada Sumur S-1………..… 138

Gambar 4.80 Konversi time to depth melalui CPS3……….. 138

Gambar 4.81 BLKSH depth structure map……… 139

Gambar 4.82 HBLK depth structure map………... 139

Gambar 4.83 SBL depth structure map………..… 140

Gambar 4.84 Peta Isochrone BLKSH ………..………. 141

Gambar 4.85 Peta Isopach BLKSH ………..……… 141

Gambar 4.86 Peta Isochrone HBLK ……….……… 142

Gambar 4.87 Peta Isopach HBLK ……….………..………. 142

Gambar 4.88 Area of Interest Shale Gas dari BLKSH…….……..…………... 149

Gambar 4.89 Area of Interest Shale Gas dari HBLK…..….……..…..………. 149

(7)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian……….. 3

Tabel 2.1 Jenis-jenis log beserta fungsi dan tujuannya (Harsono, Adi, 1997)… 18

Tabel 2.2 Nilai Kualitas Porositas Resorvoar………....………... 22

Tabel 2.3 Pembagian tipe fluida berdasarkan Saturasi Air ………... 23

Tabel 2.4 Hubungan antara Tmax dengan Tingkat Kematangan…... 28

Tabel 2.5 Parameter-parameter Rock Eval Pyrolysis (Merrill,1991)…... 29

Tabel 2.6 Klasifikasi potensi hidrokarbon berdasarkan S1+S2 (PY) (Espitalie et al,1997)……… 30

Tabel 2.7 Hubungan antara PI dengan Tingkat Kematangan (Espitalie et al,1997)……….. 30

Tabel 2.8 Interpretasi Tingkat Kematangan berdasarkan %Ro (Dow, 1977)….. 32

Tabel 3.1 Data Batuan Inti (core)yang digunakan dalam penelitian………… 39

Tabel 3.2 Kumpulan jenis data log dari “Area Bengalun”………. 40

Tabel 4.1 Mekanisme Pengendapan Fasies Sumur S-1 ………. 55

Tabel 4.2 Mekanisme Pengendapan Fasies Sumur K-1 …………... 59

Tabel 4.3 Mekanisme Pengendapan Fasies Sumur B-1……….. 64

Tabel 4.4 Interpretasi litologi berdasarkan kurva log …………..….…..……… 71

Tabel 4.5 Pembagian batas horizon pada tiap sumur …... 74

Tabel 4.6 Well Log Header Parameter Sumur S-1……….….…..…... 76

Tabel 4.7 Well Log Header Parameter Sumur K-1……….….…..………. 76

Tabel 4.8 Well Log Header Parameter Sumur B-1……….….…..……….. 76

Tabel 4.9 Variabel perhitungan kejenuhan air formasi……….….………. 77

Tabel 4.10 Hasil Analisis Geokimia pada Sumur S-1……….….……….. 91

Tabel 4.11 Hasil Analisis Geokimia pada Sumur K-1……….….………. 97

Tabel 4.12 Hasil Analisis Geokimia pada Sumur B-1……….….………. 103

Referensi

Dokumen terkait

Secara rinci hasil evaluasi penawaran untuk masing-masing penyedia dapat diminta langsung ke Panitia Pengadaan Barang dan Jasa SKPD Dinas Perkebunan Propinsi Sulawesi

1.936.500.000 (Satu milyar sembilan ratus tiga puluh enam juta lima ratus ribu rupiah) termasuk PPN 10%. Demikian diberitahukan dan atas perhatiannya diucapkan

ditanya seseorang, "Cinta siapa yang lebih besar, cinta anak-anak kepada orang tua mereka, atau cinta orang tua kepada anak-anaknya?" Beliau menjawab, "Cinta orang

Berdasarkan fenomena di atas terlihat bahwa ada masalah yang memengaruhi penderita diabetes mellitus (DM) tidak melakukan pengobatan, sehingga perlu dilakukan penelitian

Dalam hal perjanjian dibuat secara tertulis, maka biaya akta dan biaya lainnya menjadi tanggungan majikan/pengusaha (Pasal 1601 d KUHPerdata). Pasal 1601 e

APBD terhadap bidang Cipta Karya dalam lima tahun ke depan dengan asumsi proporsinya.. sama dengan rata-rata proporsi

Under the endogenous growth theory, the growth rate in standard of living can be achieved via technological growth as well as capital deepening.. Convergence of standard of living

Hasil ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Lilis Setyowati, dan Wikan Isthika (2014), menyatakan bahwa pemanfaatan sistem informasi akuntansi tidak berpengaruh