• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS-1 SMA NEGERI 1 TANAH JAWA TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN STAD DENGAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS-1 SMA NEGERI 1 TANAH JAWA TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN PROBLEM POSING UNTUK

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IS-1 SMA NEGERI 1

TANAH JAWA T.P 2013/2014

S Skkrriippssii D

Diiaajjuukkaann UUnnttuukk MMeemmeennuuhhii S

Seebbaaggiiaann PPeerrssyyaarraattaann MMeemmppeerroolleehh GGeellaarr SSaarrjjaannaa PPeennddiiddiikkaann

O Olleehh::

M

MAAYYEERRNNII SSAAGGAALLAA N

NIIMM.. 77110033114422004477

F

FA

AK

KU

U

LT

L

TA

AS

S

E

EK

KO

ON

NO

OM

MI

I

U

UN

NI

IV

VE

ER

RS

SI

I

TA

T

AS

S

NE

N

EG

GE

ER

RI

I

M

ME

ED

DA

AN

N

(2)
(3)
(4)
(5)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Indentifikasi Masalah ... 5

1.3.Rumusan Masalah ... 6

1.4.Pemecahan Masalah ... 6

1.5.Tujuan Penelitian ... 8

1.6.Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis ... 10

2.1.1. Model Pembelajaran STAD... 10

2.1.2. Model Pembelajaran Problem Posing ... 16

2.1.3. Kolaborasi Model STAD dengan Problem Posing ... 19

(6)

2.1.5. Hasil Belajar Akuntansi ... 26

2.2. Penelitian Yang Relevan ... 29

2.3. Kerangka Berpikir ... 31

2.4. Hipotesis Tindakan... 33

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian ... 34

3.2. Subjek Penelitian ... 34

3.3. Objek Penelitian ... 34

3.4. Defenisi Operasional ... 34

3.5. Prosedur Penelitian... 35

3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.7. Teknik Analisis Data ... 42

3.8. Indikator Keberhasilan ... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ... 47

4.1.1. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa... 48

4.1.2. Hasil Tes Belajar Akuntansi Siswa ... 49

4.2. Analisis Data ... 52

4.2.1. Data Kualitatif ... 52

4.2.2. Data Kuantitatif ... 52

4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58

4.3.1. Siklus I ... 58

(7)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ... 65

5.2. Saran ... 66

DAFTAR PUSTAKA

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Rekapitulasi Hasil Belajar Akuntansi Siswa ... 3

Tabel 3.1. Pelaksanaan Tindakan ... 37

Tabel 3.2. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 40

Tabel 4.1. Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa ... 48

Tabel 4.2. Hasil Belajar Siswa ... 50

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ... 36

Gambar 4.1. Diagram Hasil Observasi Aktivitas Siswa ... 49

Gambar 4.2. Diagram Hasil Belajar Siswa ... 50

(10)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 3. Materi

Lampiran 4. Soal Pre test

Lampiran 5. Nilai Pre test

Lampiran 6. Aktivitas Siklus I

Lampiran 7. Soal Post test Siklus I

Lampiran 8. Nilai Post test Siklus I

Lampiran 9. Aktivitas Siklus II

Lampiran 10. Soal Post test Siklus II

Lampiran 11. Nilai Post test Siklus II

Lampiran 12. Nilai Siklus I dan Siklus II

Lampiran 13. Dokumentasi

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan hidup yang sangat penting bagi

kehidupan manusia. Hal ini dapat dilihat pada tingkat kelangsungan hidup,

dimana pendidikan dijadikan sebagai salah satu indikator dalam menentukan

kualitas individu. Semakin tinggi kualitas pendidikan yang dicapai maka semakin

tinggi kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Upaya perbaikan untuk

meningkatkan kualiitas pendidikan telah banyak dilakukan pemerintah melalui

pembaharuan kurikulum, pelatihan dan peningkatan kesejahteraan guru,

pembangunan sarana dan prasarana pendidikan, pemberian dana BOS dan

sertifikasi guru, namun tidak menunjukkan hasil yang memuaskan.

Untuk mengubah atau membentuk pribadi yang berkualitas tidak dapat

dicapai secara instan, tetapi memerlukan proses yang panjang untuk itu

penanaman nilai-nilai hidup harus dilakukan secara berkesinambungan. Jika

pribadi yang berkualitas telah dibentuk, maka perkembangan pembangunan

bangsa indonesia akan dapat terwujud. Menggalakkan pengembangan penelitian

di bidang pendidikan perlu dilakukan untuk menghasilkan temuan-temuan baru

yang nyata, hal ini dapat dilakukan dengan upaya penggunaan model

pembelajaran inovatif. Proses pembelajaran inovatif melalui model diharapkan

pengajaran guru akan lebih berkesan dan pembelajaran bagi murid akan lebih

(12)

Dengan demikian perlu perhatian khusus di bidang pendidikan agar

kualitas individu dapat meningkat, sekolah merupakan salah satu lembaga

pendidikan atau institusi tempat terjadinya kegiatan belajar mengajar. Terjadinya

proses belajar mengajar yang baik ditentukan oleh peranan guru, dengan

perananan guru sebagai pendidik diharapkan tidak hanya mentransfer ilmu

pengetahuan kepada siswa tetapi guru diharapkan membawa perubahan dalam hal

nilai dan sikap pada anak didik.

Kegiatan pembelajaran dalam pendidikan formal yang berlangsung

disekolah, merupakan interaksi aktif antara guru dan siswa. Tugas dan tanggung

jawab utama seorang guru adalah mengelola pembelajaran dengan lebih efektif,

dinamis, efisien, dan positif yang ditandai dengan adanya keterlibatan aktif antara

guru dan siswa. Peran guru dalam proses pembelajaran bukan untuk mendominasi

tetapi membimbing dan mengarahkan siswa untuk aktif memperoleh

pemahamannya berdasarkan segala informasi yang sesuai dengan lingkungannya.

Mata pelajaran IPS yang diajarkan di SMA diantaranya mata pelajaran

akuntansi. Mata pelajaran akuntansi memiliki peran dalam mengembangkan

potensi yang dimiliki manusia, untuk itu kegiatan belajar akuntansi membutuhkan

pemahaman dan ketelitian yang baik pada setiap pembahasan. Pembelajaran

akuntansi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan siswa dan mampu

menghubungkan pelajaran akuntansi yang dipelajari dengan kegiatan ekonomi

(13)

Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di kelas XI IS-1 SMA

Negeri 1 Tanah Jawa diperoleh keterangan bahwa tingkat keaktifan dan hasil

belajar akuntansi siswa masih tergolong rendah.

Tabel dibawah ini akan menunjukkan hasil belajar akuntansi siswa.

Tabel 1.1

Rekapitulasi Hasil Belajar Akuntansi Siswa kelas XI IS-1 Tahun Pembelajaran 2013/2014

Sumber: Guru Akuntansi Kelas XI IS 1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa

Dari tabel diatas dapat diketahui setelah dilakukan tiga kali ulangan harian

jumlah siswa yang tidak tuntas dalam mata pelajaran akuntansi pada ulangan

tidak tuntas sebanyak 26 orang (59,1%). Jumlah siswa yang tuntas pada ulangan

(14)

Berdasarkan pengamatan penulis, rendahnya nilai ulangan harian siswa

disebabkan pembelajaran yang kurang aktif karena guru cenderung menggunakan

metode mengajar konvensional (ceramah, tanya jawab, tugas), guru yang menjadi

sumber informasi selama pelajaran berlangsung. Respon siswa terhadap pelajaran

akuntansi menunjukkan rendahnya tingkat keaktifan dalam mengikuti pelajaran.

Hal tersebut dapat dilihat dari tingkah laku siswa ketika pelajaran akuntansi

sedang berlangsung, beberapa siswa tidak memperhatikan saat guru menjelaskan,

tidak memberi respon balik atas pertanyaan yang diberikan guru, sehingga

suasana belajar menjadi pasif. Suasana belajar yang pasif memiliki dampak

negatif pada hasil belajar akuntansi siswa, sebaliknya jika suasana belajar menjadi

aktif maka hasil belajar akuntansi siswa akan meningkat.

Untuk mengatasi masalah diatas perlu dikembangkan model pembelajaran

yang inovatif dan kreatif yang berpusat pada siswa untuk meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar siswa. Pada kegiatan belajar mengajar diharapkan aktivitas dan

hasil belajar akuntansi siswa dapat meningkat melalui alternatif model

pembelajaran yang sesuai dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran

Student Teams Achievement Division (STAD) dengan Problem Posing.

Model pembelajaran STAD merupakan salah satu model pembelajaran

koperatif yang banyak digunakan oleh guru, selain sederhana model ini cukup

baik untuk permulaan bagi guru yang baru menggunakan model koperatif. Model

pembelajaran yang mengharuskan siswa untuk bekerja dalam kelompok, keaktifan

setiap kelompok serta masing-masing individu akan dinilai oleh guru sehingga

(15)

Problem Posing merupakan kegiatan untuk membuat soal, merumuskan kembali

masalah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana dan membuat jawaban atas

pertanyaan yang telah dibuat. Model pembelajaran Problem Posing melatih siswa

untuk mengukur kemampuan dalam memahami materi.

Pengkolaborasian model pembelajaran STAD dan Problem Posing

digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam proses

belajar mengajar. Kolaborasi model pembelajaran STAD dan Problem Posing

dimulai dengan penyampaian materi oleh guru, pembentukan kelompok

heterogen, siswa secara berkelompok akan membuat soal , merumuskan dan

menyelesaikan soal, dilanjutkan dengan mempresentasikan hasil diskusi sesuai

dengan konsep materi yang telah lebih dulu disampaikan oleh guru, diakhiri

dengan kuis secara individu untuk mengukur tingkat kemampuan siswa dalam

memahami materi secara individual.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penerapan Kolaborasi

Model Pembelajaran Student Teams Achievement Division dengan Problem Posing untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa di

Kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Pembelajaran 2013/2014”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas , dapat diidentifikasi beberapa masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas XI IS-1 SMA

(16)

2. Bagaimana cara meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS-1

SMA Negeri 1 Tanah Jawa?

3. Apakah dengan penerapan kolaborasi STAD dan Problem Posing dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IS-1 SMA

Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Pembelajaran 2013/2014?

4. Apakah ada perbedaan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus di kelas XI

IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa ?

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah aktivitas belajar siswa meningkat jika diterapkan kolaborasi model

pembelajaran STAD dengan Problem Posing di kelas XI IS-1 SMA Negeri 1

Tanah Jawa Tahun Pembelajaran 2013/2014 ?

2. Apakah hasil belajar akuntansi siswa meningkat jika diterapkan kolaborasi

model pembelajaran STAD dengan Problem Posing di kelas XI IS-1 SMA

Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Pembelajaran 2013/2014 ?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus di kelas XI

IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa ?

1.4 Pemecahan Masalah

Rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa dapat disebabkan

oleh penerapan metode konvensional yang diterapkan oleh guru dalam kegiatan

belajar mengajar. Metode pengajaran konvensional mengakibatkan siswa menjadi

(17)

pembelajaran. Oleh karena itu perlu menerapkan model pembelajaran yang sesuai

agar tercipta suasana belajar aktif yang akan meningkatkan hasil belajar. Untuk

memecahkan masalah di atas penulis akan berkonsultasi dengan guru bidang studi

akuntansi untuk menerapkan kolaborasi model pembelajaran STAD dengan

Problem Posing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi.

Model pembelajaran STAD adalah bagian dari pembelajaran kooperatif

yang didalamnya terdapat proses kebersamaan kelompok. Dengan pembelajaran

kooperatif akan memungkinkan siswa menjadi sumber belajar bagi temannya.

Siswa akan merasa lebih mudah belajar sehingga pembelajaran kooperatif STAD

dapat membantu peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan

oleh guru, hal ini dikarenakan adanya interaksi edukatif antar siswa dalam

kelompoknya. Setiap kelompok siswa yang mempunyai kemampuan lebih tinggi

akan membantu proses pemahaman siswa yang berkemampuan rendah, sehingga

siswa yang memiliki kemampuan rendah dapat segera menyesuaikan kemampuan

dalam proses pemahaman materi.

Model pembelajaran Problem Posing dalam peningkatan pemahaman

materi adalah pembentukan soal yang akan merangsang peningkatan pemahaman

siswa. Dalam pembentukan soal, siswa diharuskan memahami materi agar dapat

mengkomunikasikannya dalam bentuk pertanyaan, merumuskan soal, serta

membuat penyelesaiannya. Dengan kegiatan pembentukan soal maka siswa akan

terbiasa mengkonstruksi pemahaman berdasarkan informasi yang tersedia.

Sehingga siswa dapat pengalaman langsung dalam membentuk pertanyaan

(18)

Dalam penerapan kolaborasi STAD dan Problem Posing diawali dengan

guru menerapkan model pembelajaran yaitu dengan membentuk kelompok,

masing-masing kelompok terdiri dari empat sampai lima orang yang bersifat

heterogen dimana terjadi pencampuran antara siswa yang memiliki kemampuan

intelek tinggi, sedang dan rendah. Guru menyajikan materi pelajaran dilanjutkan

dengan diskusi kelompok, siswa bekerja dalam kelompok mereka untuk

memastikan seluruh anggota kelompok telah menguasai materi, lalu siswa

menyusun soal bersama kelompoknya. Masing-masing kelompok merumuskan

soal serta membuat penyelesaiannya, agar mereka lebih memahami dan mengerti

soal tersebut.

Penerapan model pembelajaran STAD dan Problem Posing dimaksudkan

untuk membantu guru dalam penyampaian materi dimana siswa langsung

diberikan tanggung jawab masing-masing yang membuat siswa terdorong untuk

menguasai materi. Dengan pengkolaborasian model pembelajaran ini diharapkan

akan meningkatkan aktivitas belajar siswa sehingga nantinya akan meningkatkan

hasil belajar siswa.

Dari uraian diatas maka pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah

dengan menerapkan model pembelajaran STAD dan Problem Posing diharapkan

dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa di kelas XI IS-1

SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Pembelajaran 2013/2014.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini dilakukan dengan

(19)

1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa di kelas XI IS-1

SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Pembelajaran 2013/2014 jika diterapkan

kolaborasi model pembelajaran STAD dan Problem Posing.

2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akuntansi siswa di kelas XI IS-1

SMA Negeri 1 Tanah Jawa Tahun Pembelajaran 2013/2014 jika diterapkan

kolaborasi model pembelajaran STAD dan Problem Posing.

3. Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar akuntansi siswa antar siklus di

kelas XI IS-1 SMA Negeri 1 Tanah Jawa.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis dalam meningkatkan

pengetahuan dalam bidang pendidikan mengenai penerapan kolaborasi STAD

dan Problem Posing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi

siswa.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah terutama bagi guru mata pelajaran

akuntansi agar dapat menerapkan kolaborasi model pembelajaran STAD dan

Problem Posing untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi

siswa.

3. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa Fakultas Ekonomi UNIMED

khususnya Jurusan Pendidikan Akuntansi dan berbagai pihak yang melakukan

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa menunjukkan bahwa siswa

termotivasi berperan dalam kegiatan proses belajar mengajar dengan

penerapan kolaborasi model pembelajaran STAD dengan Problem

Posing. Aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke

siklus II. Pada siklus I terdapat 14 siswa (31,81%) dalam kategori aktif

dan sangat aktif dan pada siklus II terdpat 34 siswa (77,27%) untuk

kategori aktif dan sangat aktif. Data ini menunjukkan peningkatan

terhadap aktivitas siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 45,56%.

2. Penerapan kolaborasi model pembelajaran STAD dengan Problem Posing

dalam belajar akuntansi dengan pokok bahasan buku besar pada

perusahaan jasa memberikan hasil yang baik dengan adanya peningkatan

hasil tes belajar siswa. Pada post test siklus I terdapat 28 orang siswa

(63,63%) yang mencapai nilai ketuntasan belajar dengan nilai rata-rata

70,79 dan pada post test siklus II jumlah siswa yang mencapai ketuntasan

belajar mengalami peningkatan yaitu 40 orang siswa (90,90%) dengan

nilai rata-rata 78,29 sehingga diperoleh peningkatan dari siklus I ke siklus

(21)

3. Terdapat perbedaan hasil belajar yang positif dan signifikan antara siklus I dan siklus II. Dapat dilihat dari hasil perhitungan yaitu thitung > ttabel (7,38

>2,01), maka peningkatan hasil belajar akuntansi siswa pada post test

siklus I dengan post test siklus II adalah positif dan signifikan.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka disarankan :

1. Bagi sekolah khususnya guru bidang studi akuntansi untuk materi buku

besar pada perusahaan jasa hendaknya menerapkan kolaborasi model

pembelajaran STAD dengan Problem Posing sebagai salah satu alternative

model pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap

aspek aktivitas hasil belajar siswa dengan memacu semangat siswa pada

setiap aspek aktivitas belajar siswa dan lebih baik lagi agar melakukan

remedial bagi siswa yang belum memenuhi kriteria ketuntasan belajar.

2. Untuk peneliti lebih lanjut, dapat menggunakan judul yang sama namun

dengan waktu yang lebih lama dengan sumber yang lebih luas dengan

mempertimbangkan kecocokan siswa dengan teman kelompok dan

memperhatikan setiap siswa secara intens dan membangkitkan semangat

siswa.

3. Bagi civitas akademika yang ingin meneliti pada judul penelitian yang

sama hendaknya memperhatikan alokasi waktu yang digunakan pada saat

pembagian kelompok di dalam kelas dan sebaiknya kelompok sudah

(22)

pembelajaran. Agar memperoleh hasil yang lebih baik diharapkan

melakukan penelitian disekolah dan objek yang berbeda sehingga dapat

mengetahui pengaruh kolaborasi model pembelajaran STAD dengan

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Amri Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum

2013. Jakarta: Prestasi Pustaka Raya.

Arikunto. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Yrama Wydya.

Aqib, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Yrama Wydya.

Bloom, Benjamin 1956. Taksonomi Bloom. Dalam Suprijono, Agus. 2012.

Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Dayanto. 2013. Inovasi Pembelajaran Aktif. Bandung.:Yrama Wydya.

Diedrich. 1979. Strategy For Teacher Information Processing Models In The Classroom. Dalam Sardiman A, M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar

Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers.

Dimyati, Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta.

Febrina, Ayu dan Isroah. 2012. Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Melalui

Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division pada Siswa Kelas X AK 3 Program Keahlian Akuntansi SMK Batik Perbaik Purworejo T.A 2011/2012. Jurnal

Pendidikan Indonesia Vol.X No.2 Hal.114. Purworejo : UNY. http://journal.uny.ac.id. (Diakses 18 Juni 2014)

Gagne, R.M. 1965. The Conditions of Learning. Dalam Suprijono, Agus. 2012.

Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Harti Dwi. 2011. Akuntansi 1A. Jakarta: Erlangga.

Herdian. 2009. Model Pembelajaran Problem Posing.

http://herdy07.wordpress.com/2009/04/19/model-pembelajaran-problem-posing/. diakses tanggal 24 maret 2014.

Huda, Mifttahul. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Irwandy. 2013. Metode Penelitian.Jakarta Barat: Halaman Moeka Publishing.

Isjoni . 2009. Pembelajaran Koperatif. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

(24)

Kalim, Nur, dkk. 2013. Model Pembelajaran Kooperatif STAD dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika

Vol.1 No.1 Hal. 75. ISSN 2337-8166. Sidoarjo : STKIP PGRI Sidoarjo. http://lppm.stkippgri-sidoarjo.ac.id/files/Model-Pembelajaran-Kooperatif-STAD-dalam-Meningkatkan-Hasil--Belajar-Matematika.pdf. (Diakses 14 Juni 2014)

Nasrani. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievment

Division dengan Strategi Pembelajaran Guided Teaching untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa kelas XI Ak 1 SMK Swasta Jambi Medan T.P 2013/2014. Medan:Fakultas

Ekonomi-Universitas Negeri Medan.

Ngalimun 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta:Aswaja Presindo.

Permana. 2012. Problem Posing dalam Pembelajaran Matematika. http://achmadblue.blogspot.com/2011/05/problem-posing-dalam-pembelajaran.html.

Rahayuningsih. 2012. Dalam Yusrin. Pembelajaran Problem Posing. http://yusrin-orbyt.blogspot.com/2012/04/pembelajaran-problem- posing.html. diakses tanggal 24 maret 2014.

Saiful. 2012. Model Problem Posing.

http://pakgurusaiful.blogspot.com/2012/07/metode-problem-posing.html.

Diakses 22 mei 2014.

Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Pers,

Silberman Mel. 2009. Active Learning. Diterjemahkan oleh Sarjuli. 101 Strategi

Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : YAPPENDIS.

Silver dan Cai. 1996. Dalam Pujiastuti. 2002. Pemanfaatan Model-Model

Pembelajaran Matematika Sekolah Sebagai Konsekuensi Logis Otonomi Daerah Bidang Pendidikan. Jurnal Matematika dan Komputer, Vol.5 No.2

Hal. 152. ISSN 1410-8518. Semarang : FMIPA UNNES.

http://ejournal.undip.ac.id/index.php/matematika/article/download/755/61 4. (Diakses 14 juni 2014)

Slavin Robert E. 2008. Cooperative Learning. Diterjemahkan oleh Narulita, Yusron). Bandung: Nusa Media.

Sudarsa, Made, dkk. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

Berbantuan LKS Terhadap Pemahaman Konsep Kimia Ditinjau dari Motivasi Berprestasi. Jurnal Program Pascasarjana, Vol.3. Singaraja :

(25)

http://pasca.undiksha.ac.id/ejournal/index.php/jurnal_ipa/article/downloa d/797/582. (Diakses 14 Juni 2014)

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya.

Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Togatorop. 2013. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi

Melalui Model Pembelajaran STAD dengan Strategi Everyone Is A Teacher Here Pada Siswa Kelas XII IS SMA Yayasan Perguruan Indonesia Membangun T.P 2013/2014. Medan:Fakultas

Ekonomi-Universitas Negeri Medan.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif - Progresif. Jakarta: , Kencana Prenada Media Group.

Warren, Carl, dkk. 2008. Accounting. Diterjemahkan oleh Farahmita, Aria, dkk. Jakarta: Erlangga.

Wirasanti, Swesty, dkk. 2012. Efektifitas Metode Kooperatif STAD terhadap

Prestasi Belajar Akuntansi Kompetensi Dasar Jurnal Umum. Economic

Education Anlysis Journal. Hal. 7. ISSN 2252-6544. Semarang : Fakultas Ekonomi-Universitas Negeri Semarang.

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/article/download/600/614 (Diakses 14 Juni 2014)

Wulandari. 2013. Penerapan Kolaborasi Model Pembelajaran NHT dengan

Gambar

Tabel 1.1. Rekapitulasi Hasil Belajar Akuntansi Siswa ........................................
Gambar 3.1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian .....................................................
Tabel dibawah ini akan menunjukkan hasil belajar akuntansi siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Sebanyak 14 sampel tanah ini dikeringudarakan untuk selanjutnya dilakukan isolasi, sehingga diperoleh masing-masing 14 isolat bakteri penitrifikasi, yaitu bakteri pengoksidasi

Manajemen Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi umum ... Manajemen Pengadaan Tenaga Pendidik (Dosen

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, agar penelitian ini lebih berfokus maka masalah yang akan dijadikan pokok bahasan dalam penelitian ini adalah

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah Bersih Pada Pemilihan Gubernur Provinsi DKI Jakarta ……….. Hambatan Yang Terjadi Selama Pemilukada DKI Jakarta dan Solusi Yang

Kalimat imperatif merupakan kalimat yang mengandung maksud memerintah atau meminta, agar mitra tutur melakukan suatu sebagaimana yang diinginkan si penutur. Dalam

pembelajaran praktikum Anatomi Hewan yang meliputi kegiatan asistensi,. praktikum, evaluasi, sarana prasarana, sumber belajar, dan kinerja dosen

Hasil yang didapat dalam rangka peninjauan Hukum Islam terhadap ritual-ritual keyakinan di Keraton Surakarta adalah hampir semua ritual-ritual keyakinan yang berasal dari

“ Identifikasi Sumber Air Tanah Dalam Berdasarkan Analisis Data Resistivitas Di Daerah Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah ” adalah hasil kerja saya atas