PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN
SAINS DI KELAS V SD NEGERI 107398 SEI ROTAN TAHUN AJARAN 2013/2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Jurusan PGSD S-1
O L E H
SITI DIAH LUFITHA SARI
1103311080
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala Rahmat dan KaruniaNya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul “Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
Pada Pelajaran IPS Dengan Model Kooperatif Tipe Jigsaw Kelas IV SD Negeri 066659
Medan Marelan Tahun Ajaran 2013/2014”.
Selama penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun semua itu
diatasi karena bantuan yang tulus dari berbagai pihak terutama dari dosen pembimbing Ibu Dra.
Eva Betty Simanjuntak, M.Pd yang penuh perhatian dan kesabaran atas kekurangan penulis
mengenai masalah penelitian.
Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa keberhasilan penelitian dan penyusunan
skripsi ini tidak lepas dari adanya kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu
bersamaan dengan penyelesaian skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Drs. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Pembantu Dekan I Bapak Prof. Dr. Yusnadi,M.S , Bapak Pembantu Dekan II Bapak
Drs. Aman Simare-mare, M.S , dan Bapak Pembantu Dekan III Bapak Drs. Edidon
Hutasuhut, M.Pd.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku ketua jurusan PPSD.
5. Bapak Drs. Ramli Sitorus, M.Ed, selaku sekretaris jurusan PGSD FIP Universitas Negeri
Medan.
6. Ibu Dra. Eva Betty Simanjuntak, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
7. Ibu Dra. Syamsuarni, M.Pd, Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd, Bapak Drs. Wesly Silalahi,
M.Pd selaku dosen penguji yang banyak memberikan masukan yang positif untuk
penyelesaian penulisan skripsi ini.
8. Ibu Kamtini, S.Pd M.Pd selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan solusi
saat mengalami masalah dalam perkuliahan.
9. Ibu Rosmawati, S.Pd.I selaku Kepala Sekolah SDN 107398 Sei Rotan yang telah menerima
penulis dengan baik untuk melakukan penelitian.
10.Ibu Desma Sagala, Ama.Pd selaku guru pembimbing selama peneliti di SDN SDN 107398
Sei Rotan.
11.Kedua orang tua yang sangat mulia, ayahanda Nusiwan dan ibunda Rio Ritha Elvina yang
telah bersusah payah membesarkan, membimbing serta menyekolahkan penulis dengan
penuh kasih sayang dan kesabaran.
12.Oma Hj.Thahariani, Umi Nelly, Buya Ad, kakak ku Liza, dan Satria Panca Nugraha yang
telah memberikan motivasi dalam penulisan skripsi ini.
13.Rekan-rekan mahasiswa PGSD angkatan 2010 selaku teman seperjuangan, teruntuk kepada
ririn, safira, riska, nawa, ima, santika, selaku teman bertukar pikiran dalam penyelesaian
skripsi ini.
Terakhir atas segala jasa dan budi baik dari semua pihak penulis mengucapkan terima
kasih. Semoga segala kebaikan yang diberikan menjadi amal baik dan mendapat balasan dari
Allah SWT. Amin.
Medan, Juni 2014
ABSTRAK
SITI DIAH LUFITHA SARI, NIM. 1103311080, “Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Make A Match Pada Mata Pelajaran Sains” Kelas V SD Negeri 107398 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013/2014”, Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2014.
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan model pembelajaran make a match dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Sains materi alat pencernaan makanan di kelas V SD Negeri No. 107398 Sei Rotan T.A 2013/ 2014? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran make a match pada mata pelajaran Sains materi alat pencernaan makanan di kelas V SD Negeri No. 107398 Sei Rotan T.A 2013/ 2014.
Penelitian termasuk jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan selama 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini siswa kelas V SD Negeri 107398 Sei Rotan tahun ajaran 2013/2014 sebanyak 33 orang. Instrument yang digunakan adalah lembar format observasi aktivitas belajar siswa dan kesesuaian tindakan yang dilakukan oleh peneliti beserta angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dilakukan selama 2 bulan mulai Maret hingga Mei 2014.
Berdasarkan analisis data aktivitas belajar siswa secara individu, pada pertemuan pertama siklus I, tahapannya ada 2 orang (6%) yang dinyatakan aktif dalam belajar dan pada pertemuan kedua siklus I sebanyak 13 orang (39,3%) siswa dinyatakan aktif dalam belajar. Secara klasikal pada siklus I siswa masih dinyatakan belum aktif dalam belajar karena masih kurang dari 80% yang dipersyaratkan dalam penelitian ini.Sedangkan untuk kegiatan guru pada siklus I pertemuan pertama mendapat persentase 67,85% (baik) dan pada pertemuan kedua 71,42% (baik) dan telah memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II, pada pertemuan pertama siklus II terjadi peningkatan jumlah siswa yang aktif pada pertemuan pertama sebanyak 18 orang (54,6%) dan di ikuti pertemuan kedua siklus kedua dalam belajar sebanyak 30 orang (90,1%) dinyatakan aktif dalam belajar. Sedangkan untuk kegiatan guru pada siklus II pertemuan pertama mendapat persentase 80,35% (baik) dan pada pertemuan kedua 87,5% (baik) dan telah memenuhi indikator keberhasilan dalam penelitian ini. Dan pada siklus II, para siswa sudah dapat dinyatakan aktif belajar secara klasikal karena banyaknya siswa telah aktif lebih dari 80% seperti yang dipersyaratkan. Begitu juga dengan kegiatan guru pada siklus II mendapat persentase 90%.
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Kooperatif Make A Match 18
Tabel 2 Pedoman Penskoran Aktivitas Belajar Siswa ... 34
Tabel 3 Konvensi Skala Lima Absolut ... 37
Tabel 4 Jadwal Penelitian ... 38
Tabel 5 Skor Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Pertama Siklus I... 42
Tabel 6 Rangkuman Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I ... 44
Tabel 7 Skor Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Kedua Siklus I ... 46
Tabel 8 Rangkuman Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus I ... 48
Tabel 9 Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Pertemuan Pertama Siklus I ... 49
Tabel 10 Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Pertemuan Kedua Siklus I ... 50
Tabel 11 Skor Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Pertama Siklus II ... 56
Tabel 12 Rangkuman Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus II ... 58
Tabel 13 Skor Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Kedua Siklus II ... 59
Tabel 14 Rangkuman Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus II ... 61
Tabel 15 Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Pertemuan Pertama Siklus II ... 62
Tabel 16 Hasil Observasi Kegiatan Peneliti Pertemuan Kedua Siklus II ... 63
Tabel 17 Tanggapan siswa pada siklus I dan II ... 66
Tabel 18 Peningkatan Skor Aktivitas Siswa ... 67
Tabel 19 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Secara Klasikal ... 70
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Model Penelitian Tindakan Kelas 29
Gambar 2 Histogram Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan 1 Siklus I 45
Gambar 3 Histogram Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan 2 Siklus I 58
Gambar 4 Histogram Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan 1 Siklus II 61
Gambar 5 Histogram Aktivitas Belajar Siswa Pada Pertemuan 2 Siklus II 61
Gambar 6 Histogram Peningkatan Skor Aktivitas Belajar Siswa 70
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 84
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 90
Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus I ... 96
Lampiran 4 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus I ... 98
Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 1 Siklus II ... 100
Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan 2 Siklus II ... 102
Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan Pertama Siklus I... 104
Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan Kedua Siklus I ... 106
Lampiran 9 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan Pertama Siklus II ... 108
Lampiran 10 Lembar Observasi Aktivitas Guru Pertemuan Kedua Siklus II ... 110
Lampiran 11 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus I ... 112
Lampiran 12 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus I ... 115
Lampiran 13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Pertama Siklus II ... 118
Lampiran 14 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Pertemuan Kedua Siklus II ... 121
Dokumen Penelitian ... 124
Lampiran Angket Aktivitas Siswa Siklus I ... 127
Lampiran ankget Aktivitas Siswa Siklus II... 129
Surat Izin Penelitian Dari Fakultas 130
Surat Izin Penelitian Dari Sekolah 131
RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama : SITI DIAH LUFITHA SARI
Tempat/Tanggal Lahir : Binjai, 5 Juli 1993
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Anak Ke : 2 dari 2 Bersaudara
Jumlah Bersaudara : 2 Orang
Alamat : Jln. R.A. Kartini No.14, Binjai Kota
Nama Orang Tua :
Nama Ayah : Ikhsan Izka Rawi
Nama Ibu : Rio Ritha Elvina, SE
Alamat : Jln. R.A. Kartini No. 14, Binjai Kota
B. Riwayat Pendidikan
1. SD NEGERI NO. 020257 Lulus Tahun 2004
2. SMP NEGERI 2 BINJAI Lulus Tahun 2007
3. SMA NEGERI 5 BINJAI Lulus Tahun 2010
4. S1 PGSD UNIMED Lulus Tahun 2014
Hormat Saya,
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai bagian kehidupan masyarakat di era global harus dapat memberi dan
memfasilitasi bagi tumbuh dan berkembangnya keterampilan intelektual, sosial dan personal.
Pendidikan harus menumbuhkan berbagai kompetensi peserta didik untuk memiliki kekuatan
spritual agama, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan bekerja, siswa memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan serta perilaku lainnya, termasuk sikap dan nilai.
Menurut Hamalik (2011) “sistem pembelajaran ini sangat menekankan pada
pendayagunaan asas keaktifan (aktivitas) dalam proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.”
Kemendikbud (2013) “Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan sains diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan sains diarahkan untuk penemuan langsung dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.”
Dalam proses pembelajaran sains, guru dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang
menarik, menyenangkan, layak, sesuai konteks, serta didukung oleh ketersediaan waktu.
Seorang guru dituntut memiliki kemampuan dan kreativitas yang cukup agar pembelajaran
dimiliki oleh seorang guru adalah tentang pemahaman dan penguasaan terhadap model
pembelajaran.
Agar tuntutan tersebut dapat tercapai dengan efektif dan efisien, maka sains perlu
diajarkan dengan cara yang tepat. Pembelajaran sains perlu melibatkan siswa untuk ikut aktif
dalam pembelajaran agar tujuan dari pembelajaran sains dapat tercapai. Sardiman (2011)
mengatakan bahwa “tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas.” Itulah sebabnya aktivitas
merupakan prinsip atau asas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar.
Namun kenyataannya dilapangan, khususnya di SD Negeri 107398 Sei Rotan,
berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan pada saat PPLT, Peneliti melihat
aktivitas dari 33 siswa pada saat proses belajar mengajar berlangsung seperti aktivitas visual
(mengamati, perhatian, dan konsentrasi) 30 % atau 10 orang, aktivitas lisan seperti
mengajukan pertanyaan 10 % atau 3 orang, dan yang melakukan aktivitas mendengarkan dan
mencatat 60 % atau 20 orang. Akibat dari tidak aktifnya siswa pada saat proses pembelajaran
maka tujuan pembelajaran yang disampaikan tidak akan tercapai.
Berdasarkan hasil observasi dengan guru kelas V SD 107398 Sei Rotan, peneliti
menyimpulkan bahwa dalam mata pelajaran sains siswa kurang menguasai materi pelajaran. Di
dalam proses pembelajaran guru juga kurang memotivasi siswa, hal tersebut dapat dilihat dari
aktivitas siswa di dalam kelas. Banyak siswa yang tidak fokus dan berkonsentrasi saat proses
belajar mengajar sedang berlangsung, dan siswa cenderung bosan karena aktivitas siswa hanya
mendengarkan dan mencatat hal yang dianggap penting. Ini terlihat bahwa hasil belajar siswa
belum maksimal karena guru hanya menggunakan pembelajaran yang berjalan hanya satu arah
Jika proses belajar mengajar ini terus berlanjut, akan mengakibatkan semakin rendahnya
minat belajar siswa, terutama pelajaran sains. Karena siswa tidak diberi kesempatan untuk
mengembangkan apa yang mereka pikirkan. Siswa hanya menerima apa yang guru mereka
berikan tanpa bisa mengembangkan kemampuan mereka.
Penggunaan metode mengajar yang kurang tepat merupakan salah satu penyebab
kurangnya motivasi belajar sains siswa. Padahal dalam pembelajaran, guru tidak hanya sekedar
memberi materi, tetapi juga sebagai motivator yaitu guru harus berusaha membuat siswa
terdorong dan tertarik akan pembelajaran sains.
Dengan membuat materi yang akan dipelajari semenarik mungkin dan tidak membosankan,
baik dari bentuk buku materi, desain pembelajaran yang membebaskan siswa mengeksplor apa
yang di pelajari, melibatkan seluruh domain belajar (kognitif, afektif, psikomotorik) sehingga
siswa menjadi aktif, maupun performansi guru yang menarik saat mengajar.
Sardiman (2011:98) mengemukakan bahwa “Siswa diibaratkan kertas putih, sedang unsur
dari luar yang menulisi adalah guru. Dalam hal ini terserah kepada guru, mau dibawa kemana,
mau diapakan siswa itu, karena guru adalah yang memberi dan mengatur isinya.” Dengan
demikian aktivitas didominasi oleh guru, sedang anak didik bersifat pasif dan menerima begitu
saja. Guru menjadi seorang yang adikuasa di dalam kelas. Dalam hal ini guru dituntut untuk bisa
membuat siswa aktif dalam pembelajaran karena itu merupakan tanggung jawab seorang guru.
Untuk itulah strategi pembelajaran diharapkan dapat memotivasi siswa dalam meningkatkan
aktivitasnya dalam belajar.
Namun kenyataannya banyak siswa yang tidak aktif belajar sains. Hal ini dikarenakan
penggunaan model pembelajaran yang tidak tepat. Siswa hanya mendengarkan hal-hal yang
guru. Guru lebih banyak menggunakan metode ceramah saja. Di mana dengan metode ceramah
siswa hanya bertugas menerima, mereka diam dan bersikap pasif atau tidak aktif. Hal ini
mengakibatkan proses belajar jadi monoton dan suasana kelas tidak kondusif.
Melihat kenyataan di atas, peneliti merencanakan salah satu tindakan yang diharapkan
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa adalah dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Make A Match. Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match adalah strategi
pembelajaran kelompok. Aktivitas pembelajaran tersebut dilakukan dalam kegiatan kelompok,
sehingga antar peserta dapat saling membelajarkan melalui tukar pikiran, pengalaman, maupun
gagasan-gagasan.
Model pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan partisipasi dan aktivitas siswa
dalam kelas. Dalam model pembelajaran make a match diharapkan proses pembelajaran menjadi
menyenangkan dengan mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik
sehingga kejenuhan dan kebosanan siswa dalam kegiatan belajar dapat teratasi.
Melihat masalah yang telah diungkapkan sebelumnya dan untuk mengetahui apakah
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Make a match dapat meningkatkan
aktivitas pembelajaran siswa pada pelajaran sains. Maka penulis tertarik untuk mengadakan
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa
Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Make A Match Pada Mata Pelajaran Sains Di
Kelas V SD Negeri 107398 Sei Rotan Tahun Ajaran 2013/2014”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, dapat diidentifikasi beberapa masalah
1. Guru kurang memberikan motivasi kepada siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran
sains di dalam kelas.
2. Metode dan model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran tidak sesuai
dengan materi yang diajarkan sehingga suasana kelas menjadi monoton dan tidak
kondusif.
3. Siswa cenderung pasif dan tidak aktif, karena hanya menerima pembelajaran dari guru.
4. Tidak ada interaksi tanya jawab antara siswa dengan guru.
5. Rendahnya minat belajar siswa pada pembelajaran sains.
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian yang dilakukan tidak terlalu meluas, perlu dilakukan pembatasan masalah,
adapun masalah yang diteliti dibatasi pada peningkatan aktivitas belajar siswa dengan model
pembelajaran make a match pada pelajaran sains materi alat pencernaan makanan di SD Negeri
107398 Sei Rotan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan dengan batasan masalah di atas, maka rumusan dari penelitian ini adalah:
Apakah dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa pada mata pelajaran sains materi alat pencernaan makanan di kelas V SD Negeri
107398 Sei Rotan tahun ajaran 2013/2014?
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini
adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran sains materi alat
pencernaan makanan dengan model pembelajaran kooperatif tipe make a match di kelas V SD
Negeri 107398 Sei Rotan tahun ajaran 2013/2014.
1.6.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain:
1. Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa agar
lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran sains di kelas.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk mengukur keberhasilan dalam pelaksanaan
kegiatan pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas dalam upaya peningkatan
aktivitas belajar siswa pada pembelajaran sains.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam upaya peningkatan kualitas dan mutu sekolah
serta meningkatkan kualitas pembelajaran.
4. Bagai peneliti sendiri, sebagai bahan pelatihan untuk menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe make a match dalam upaya meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam
pembelajaran sains.
BAB V
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan peneliti, dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan
model pembelajaran make a match sangat efektif pada pelajaran SAINS materi pokok alat
pencernaan makanan. Model pembelajaran ini, membuat siswa menjadi aktif dan kreatif
sehingga menimbukan aktivitas siswa pada pembelajaran berlangsung. Dari hasil yang
ditemukan oleh peneliti selama penelitian di sekolah ternyata model pembelajaran make a match
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V-A SD Negeri 107398 Sei Rotan.
1. Pada pertemuan pertama siklus I menggunakan model pembelajaran make a match diperoleh
rata-rata nilai aktivitas belajar siswa sebesar 55,62. Pada pertemuan kedua siklus I diperoleh
rata-rata nilai aktivitas belajar siswa sebesar 63,20. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus
II dengan tetap menggunakan model pembelajaran make a match, aktivitas belajar siswa
pada pertemuan siklus II mengalami peningkatan dibandingkan siklus I dengan rata-rata
nilai aktivitas sebesar 81,27 pada pertemuan kedua.
2. Kegiatan peneliti selama pertemuan pertama siklus I tergolong baik (67,85%). Pada
pertemuan kedua siklus I mengalami peningkatan dengan persentase 71,42% yang mana
sudah tergolong baik. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II kegiatan peneliti pada
pertemuan pertama mengalami peningkatan dengan persentase 95% indikator teramati. Dan
mengalami peningkatan lagi pada pertemuan kedua siklus II dengan persentase 85,95% atau
tergolong baik sekali.
3. Aktivitas belajar siswa secara klasikal, pada pertemuan pertama siklus I hanya 2 orang (6%)
(39,3%) siswa dinyatakan aktif dalam belajar. Secara klasikal pada siklus I siswa masih
dinyatakan belum aktif dalam belajar karena masih kurang dari 80% yang dipersyaratkan
dalam penelitian ini. Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II, pada pertemuan pertama
terjadi peningkatan jumlah siswa yang aktif dalam belajar sebanyak 18 orang (54,6%)
dinyatakan aktif dalam belajar. Dan begitu juga pada pertemuan kedua siklus II sebanyak 30
orang (90,1%) dinyatakan aktif dalam belajar. Dan pada siklus II pertemuan kedua, para
siswa sudah dapat dinyatakan aktif belajar secara klasikal karena banyaknya siswa telah
aktif lebih dari 80% seperti yang dipersyaratkan dalam penelitian ini.
4. Aktivitas siswa melalui lembar angket pada siklus I dengan skor rata-rata 60,30 dan
dikategorikan belum aktif karena kurang dari skor ≤65. Sementara pada siklus II mengalami
peningkatan ≥65 dengan rata-rata skor 73,18.
5.2. Saran
Dari pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan kelas pada kelas V-A S Negeri
107398 Sei Rotan, ada beberapa hal yang perlu disarankan yaitu sebagai berikut :
1. Bagi guru diharapkan untuk dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif dan
menyenangkan bagi siswa dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses
pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dalam belajar salah satunya dengan
menggunakan model pembelajaran make a match.
2. Bagi siswa khususnya kelas V-A di SD Negeri 107398 Sei Rotan, diharapkan untuk
lebih meningkatkan aktivitas belajarnya selama proses belajar di kelas, dan disarankan
untuk tetap bersemangat dalam belajar.
3. Bagi pihak sekolah khususnya bagi kepala sekolah untuk lebih memberikan perhatian
belajar maupun media pembelajaran yang tepat. Sehingga guru dapat menjalankan
tugasnya dengan baik.
4. Bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian dengan jenis yang sama dengan
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Azmiyawati, Choiril. 2008. IPA Saling Temas Kelas V SD. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional
Dewi, Rosmala, 2010. Profesionalisme Guru Melalui Penenlitian Tindakan Kelas. Medan : Pasca Sarjana Unimed.
Hamalik, Oemar, 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 2013. Kurikulum 2013. Jakarta : Kemendikbud Lie, Anita, 2008. Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo
Rusman, 2011. Model –Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Rajawali Pers
Slameto, 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta Sanjaya, Wina , 2011. Strategi Pembelajaran Breorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta : Kencana Prenada Media
Sapriati, Amalia, 2009. Pembelajaran IPA di SD. Jakarta : Universitas Terbuka Sardiman, 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Rosda