PERANAN KADET BRASTAGI DALAM PERANG
MEDAN AREA UNTUK MEMPERTAHANKAN
KEMERDEKAAN PADA AGRESI MILITER
BELANDA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Yosi Mardiana Eka P Siahaan NIM 3103321060
Ekstensi 2010
Program Studi Pendidikan Sejarah
JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Yosi Mardiana Eka Pratiwi Siahaan. NIM. 3103321060. Skripsi. Peranan Kadet Brastagi Dalam Perang Medan Area Untuk Mempertahankan Kemerdekaan Pada Agresi Militer Belanda. FIS. Universitas Negeri Medan. Medan 2014
Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui peranan kadet brastagi dalam perang medan area yang bertujuan untuk mempertahankan kemerdekaan pada agresi militer belanda. Penelitian ini merupakan penelitian Histories dengan data kualitatif. Dengan mengumpulkan data-data, penulis melakuan penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan buku-buku, dokumen, dan sejenisnya.
Selain itu untuk mendukung data penulis juga melakukan penelitian lapangan (Field Research) dengan observasi, wawancara dan data dokumentasi yang berhubungan dengan Kadet Brastagi yang mengambil peranan penting dalam perang medan area pada agresi militer Belanda.
Dalam menganalisis data penulis melakukan langkah-langkah dengan cara mengumpulkan data, menganalisis data, menginterpretasi data, dan membuat kesimpulan serta membandingkannya dengan buku-buku yang lain yang diperoleh dari hasil observasi dilapangan dan wawancara. Kemudian mengklasifikasikan atau mengelompokkan data berdasarkan analisis data yang terkandung dalam masalah itu sendiri, terakhir menarik kesimpulan dari berbagai data yang dibuat berdasarkan hipotesis yang dirumuskan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang sebesar-besarya kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih
setianya penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan
judul “PERANAN KADET BRASTAGI DALAM PERANG MEDAN AREA UNTUK MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN PADA AGRESI MILITER BELANDA”.
Sebelumnya penulis ingin mengucapakan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Ayahanda (Nelson Siahaan) dan Ibunda tercinta (D. Berlian
Pasaribu) yang selalu setia mendorong,mendidik, menasehati dan membantu
penulis dengan sabar dalam segala hal. Membantu dalam doa maupun materi
dalam penyelesaian skripsi dan dalam banyak hal lainnya. Kalau ada ucapan
diatas terimaksih itulah yang akan saya ucapkan kepada Superhero (Orangtua).
Tapi hanya ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya dapat saya
ucapkan.Semoga Bapak/Ibu sehat selalu dan panjang umur dan selalu dalam
lindungan Tuhan.
Dalam melaksanakan penelitian ini maupun dalam menyelesaikan skripsi ini
penulis banyak mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih pada:
1. Bapak Prof. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd selaku Rektor Universitas
2. Bapak Drs. Restu M.S, selaku Dekan dan seluruh citivas akademik
Fakultas Ilmu Sosial UNIMED
3. Ibu Dr. Samsidar Tanjung, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi
penulis yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan masukan, dan
pemikiran dalam menyelesaikan skripsi ini. Segala arahan dan
bimbingan Ibu akan saya ingat hingga saya terjun di dunia pekerjaan.
Sekali lagi terimaksih, Ibu.
4. Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan dan dorongan
kepada penulis selama mengikuti perkuliahan di Jurusan Pendidikan
Sejarah. Terimakasih Pak, atas dukungan dan waktunya untuk
membimbing saya selama perkuliahan. Semua ilmu yang Bapak beri
pada saya akan saya ingat dan akan saya teruskan kepada generasi
selanjutnya.
5. Bapak Drs. Ponirin, M.Si selaku Dosen Ahli Pembanding Utama
skripsi penulis yang telah banyak memberikan saran, kritik, dan
masukan yang membangun pengetahuan dan semangat bagi penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas segalanya Pak.
6. Ibu Hafnita SD Lubis, M.Si selaku Dosen Pembanding Bebas yang
sudah banyak juga memberikan masukan dan saran bagi penulis agar
penulisan skripsi ini baik dan selesai dengan nilai yang baik. Dengan
kelembutan Ibu mengajarkan saya sehingga saya mampu menyelesaikan
7. Terkhusus buat Abangda Ramadhan Julianto. Makasih ya Bang Madan
atas bantuannya selama aku menjadi mahasiswa. Semua nasehat Abang
pasti akan kuingat.
8. Terkhusus buat seluruh staf jurusan Pendidikan Sejarah Unimed dan
terkhusus buat Buk Minah makasih atas segala bantuannya.
9. Adik saya Kharisma Maria Dwi Handayani Siahaan terimakasih adikku
10.Keluarga besar Oppung Pasaribu Waldemar, terimakasih atas doa dan
dukungannya.
11.Keluarga besar Oppung Marojahan Siahaan, terimaksih atas doa dan
dukungannya.
12.Kelas Ekstensi 2010 pasukan ESJA, terimakasih telah manjadi bagian
pendewasaan saya. Baik suka dan duka sudah kita rasakan, terimakasih
pasukan ESJA. Dan Untuk Komting Esja Sahatma Arefa Wardi Sinaga
(Terimakasih sudah menjadi Komting yang baik sekaligus sahabat yang
baik juga selama perkuliahan).
13.Sahabat-sahabat ku Rita Haryani (makasih ya udah membantu aku
selama perkuliahan, nemani aku, jadi tempat curhat aku, memberikan
aku solusi, selalu pengertian, mengajari aku selama ini, tempat aku
berantam juga), Sherli Vani Sibuea (makasih ya udah membantu aku
selama perkuliahan, nemani aku, udah mau menyediakan kosmu untuk
tempat istirahat, dan jadi tempat curhat aku, memberikan aku solusi, dan
selalu mau nemani aku tiap kali pengen beli sesuatu), Hasnaini Rosanda
mau menyediakan kosmu untuk tempat istirahat, jadi tempat curhat aku,
memberikan aku solusi, udah mau nemani aku penelitian kerumah
narasumber yang meskipun sempat kesasar dikit), Astuti Mendriani
(makasih ya udah membantu aku selama perkuliahan, nemani aku,
mengajari aku, dan jadi tempat curhat aku). Kalian itu sudah jadi bagian
dalam cerita hidupku, bersama kalian aku tidak merasa kesepian selama
menjalani perkuliahan ini.
14.Buat Rut Topanta Kaban (terimakasih sudah membantu ku ya baik itu
selama perkuliahan, pada saat aku seminar proposal, dan menemani aku
peneletian juga meskipun sempat dilempar-lempar kita), Azlisa Helmi,
(terimakasih sudah membantu ku ya baik itu selama perkuliahan, dan
masukan atas skripsi ku, dan juga atas bantuan pada saat aku seminar
proposal), Maria Debora dan Fahrunisya (terimakasih sudah membantu
ku ya baik itu selama perkuliahan, dan juga atas bantuannya pada saat
aku seminar proposal). Terimakasih atas semuanya sahabat-sahabatku.
Kalianlah sumber semangatku selama perkuliahan ini. Karna kalian juga
lah saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
15.Buat teman satu PS ku Idawati Lumban Gaol makasih ya udah mau
menyemangati aku selama pembuatan skripsi saat aku hampir menyerah,
yang selalu menasehati ku untuk jangan lelet, makasih udah mau
menemani aku penelitian juga,
16.Buat teman satu kamar ku di PPL Farida Simorangkir (makasih karna
bantuannya), Listiyanti (makasih atas sarannya ya buk BP), Eka Br.
Parangin-angin (makasih udah jadi teman satu kamar dan teman piket
yang pengertian dan menyenangkan). Terimakasih buat pengalaman
yang begitu berharga buat aku ya.
17.Terkhusus buat Tulangku Ari Pasaribu (makasih ya Lang atas
semuanya, pasti akan selalu ku ingat semua nasehatmu Lang).
18.Terkhusus seniorku Kak Vika Ginting, Bang Zaldi, Bang Leo Sihotang,
Kak Dian makasih ya kakak dan abangku atas segalanya, biarlah Tuhan
yang membalasnya.
19.PPL-T SMA AKP Galang masa-masa pendewasaanku menjadi lebih
indah. Terimakasih semuanya.
20.Dan semuanya yang telah membantu saya terimakasih.
Skripsi ini bisa terselaikan berkat bantuan dan doa dari semua pihak. Dan
kepada teman-teman dan pihak yang tidak bisa sebutkan satu-persatu namanya.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga skripsi ini bisa
bermamfaat bagi semua pembaca.
Medan, Maret 2014
DAFTAR ISI
b. Konsep Kadet Brastagi ... 7
c. Konsep Perang Medan Area .………... 8
d. Mempertahankan Kemerdekaan ... 10
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Lokasi Penelitian ………... 20
4.1.1 Letak dan Keadaan Geografis ………... 20
4.1.2 Sejarah Awal Kota Medan ………... 22
4.2. Situasi Pada Awal Kemerdekaan ……….... 23
4.2.1. Sekitar Proklamasi Kemerdekaan ……… 23
4.2.2. Pembentukan TKR ……… 25
4.2.3. Pembentukan Laskar Rakyat ……… 27
4.2.4. Lahirnya Tentara Nasional Indonesia ……… 30
4.3. Sejarah Sekolah Kadet Brastagi ……….. 34
4.3.1. Latar Belakang Berdirinya Sekolah Kadet Brastagi …...... 34
4.3.2. Pelaksaan Pendidikan Sekolah Kadet Brastagi ………. 37
4.3.3. Peranan Kadet Brastagi Dalam Perang Medan Area Untuk Mempertahankan Kemerdekaan Pada Agresi Militer Belanda ………. 42
4.4.1 Peranan Kadet Brastagi Dalam Menghadapi Revolusi Sosial di Wingfoot ………… 42
4.4.2 Perjuangan Kadet Bastagi Dalam Perang Medan Area ……… 45
4.4.3 Perjuangan Melawan Agresi Milter Belanda I …… 50
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan ………. 65 1.2. Saran ……… 66
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada tanggal 15 Agustus 1945 Tentara Jepang menyerah tanpa syarat
kepada Sekutu. Setelah mendengar berita tersebut, bangsa Indonesia segera
mempersiapkan segala sesuatu yang penting untuk secepatnya
memproklamirkan kemerdekaannya. Segera setelah semua persiapan tersedia
maka, Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 memproklamirkan
kemerdekaan Republik Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta.
Setelah Tentara Sekutu mendengar bahwa Jepang menyerah tanpa
syarat kepada sekutu, Indonesia telah diduduki oleh tentara Sekutu. Hal
tersebut berarti mereka ingin mengembalikan kedudukan Belanda dan ingin
mengembalikan penjajahan di bumi Indonesia. Perselisihan antara Indonesia
dan Belanda ini adalah satu masalah yang sangat prinsipil, karena menyangkut
soal kemerdekaan. Tapi, meskipun demikian tetap diadakan pendekatan dan
perundingan, yang akhirnya melahirkan persetujuan pada tanggal 25 Maret
1947 “Persetujuan Linggar Jati”.
Namun pada tanggal 21 Juli 1947 Belanda melanggar perjanjian
tersebut dengan melancarkan Agresi Militer-Inya. Serangan dilakukan secara
serentak di seluruh wilayah Indonesia, dengan menggunakan senjata yang
modern. Salah satu wilayah yang tidak lepas dari perhatian Belanda dalam
Kotanya adalah Medan. Di Medan serangan Belanda dilakukan diseluruh font
Medan Area. Untuk menghadapi serangan Belanda tersebut, maka seluruh
pasukan tentara bersatu, termasuk salah satunya adalah para Kadet Brastagi.
Menurut Kartodirdjo, dkk (1976:49) Aksi Agresi Militer Belanda yang
pertama ini mendapat perhatian dari dunia. Pada tanggal 30 Juli 1947
Pemerintah India dan Australia mengajukan permintaan resmi agar masalah
Indonesia segera dimasukkan dalam daftar pembicaraan Dewan Keamanan.
Dengan cepat Dewan Keamanan memerintah kepada kedua Negara untuk
segera menghentikan peperangan dan kemudian mengadakan perundingan.
Kemudian menurut Sinuhaji(:139) kedua belah pihak bertemu kembali diatas
kapal Renville untuk menandatangani persetujuan gencatan senjata yang
disetuji bersama pada tanggal 17 Januari 1948. Perjanjian tersebut
dijalanankan pada tanggal 6 Februari 1948.
Menurut H.R Sjahnan (1982:5) Belanda kembali melanggar perjanjian
tersebut dan kembali melancarkan agresi yang kedua pada tanggal 18
Desember 1948, dengan tiba-tiba menyerang Jogyakarta, dan kemudian ke
daerah Sumatera Utara dengan menyerbu kearah Asahan, Labuhan Batu, Dairi
dan Tapanuli. Untuk menghadapi serangan tersebut, bagi pasukan kita tidak
ada alternatif lain selain melakukan perlawanan dengan cara bergerilya. Para
alumni kadet ikut juga berjuang melawan serangan yang dilakukan oleh
Belanda tersebut.
Begitu besarnya keinginan Belanda untuk kembali menjajah bumi
yang dilakukan untuk dapat mengusai Indonesia. Mendengar bahwa Belanda
datang kembali dan menyerang beberapa daerah di Indonesia para pejuang
tidak hanya berdiam saja, tapi mereka dengan gagah berani maju melawan
berbagai macam serangan yang dilakukan oleh pihak Belanda demi
mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebagai warga Negara yang baik sudah seharusnya kita mencintai
Negara kita sendiri salah satu wujud bahwa kita mencintai Negara adalah
dengan menghargai seluruh jasa-jasa para pahlawan yang telah rela berkorban
demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Tapi, kenyataan
yang terjadi saat ini adalah banyak generasi muda yang tidak menghargai
jasa-jasa para pahlawan. Begitu banyak pahlawan yang berjuang untuk melawan
penjajah termasuk salah satunya adalah Kadet Brastagi.
Untuk menambah wawasan para generasi muda tentang para pejuang
dan mengetahui bagaimana keberadaan alumni Kadet Brastagi dalam
mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang khususnya berjuang
di daerah Sumatera Utara, maka peneliti merasa tertarik untuk mengambil
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di latar belakang diatas,
maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian berikut :
1. Latar belakang berdirinya KADET BRASTAGI
2. Peranan Kadet Brastagi dalam perang Medan Area untuk
mempertahankan kemerdekaan pada Agresi Militer Belanda.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana sejarah berdiri Kadet Brastagi di Sumatera Utara?
2. Bagaimana peranan Kadet Brastagi dalam perang medan area
untuk mempertahankan kemerdekaan pada agresi militer Belanda?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitaian ini adalah :
1. Untuk mengetahui sejarah berdiri Kadet Brastagi di Sumatera
Utara.
2. Untuk mengetahui peranan Kadet Brastagi dalam perang medan
area untuk mempertahankan kemerdekaan pada agresi militer
E. Manfaat
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dan pembaca
mengenai peranan Kadet Brastagi dalam perang medan area untuk
mempertahankan kemerdekaan pada agresi militer Belanda.
2. Sebagai perbandingan bagi mahasiswa pendidikan sejarah maupun
bagi jurusan lainnya dengan bidang penelitian yang sama pada lokasi
penelitian yang berbeda untuk menghasilkan keputusan yang
sempurna.
3. Dengan adanya penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan
pemerintah setempat di dalam pengetahuan tentang peran Kadet
Brastagi dalam perang medan area untuk mempertahankan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Kadet Brastagi adalah para perwira yang sangat pemberani,
berwibawa, disiplin dan sangat disegani oleh pejuang-pejuang lain
yang juga turut mempertahankan kemerdekaan RI.
2. Kepemimpinan dan keberanian yang dilakukan oleh para Kadet
Brastagi juga perlu kita apresiasi. Bagaimana mereka dengan
berani memeri ilmu pengetahuan kepada pasukan bersenjata
dibawah bendera Laskar Rakyatnya. Kecintaan yang kuat kepada
negara untuk mempertahankan kemerdekaan menjadi panutan
yang paling penting dari semua perjuangan yang dilakukan Para
Kadet Brastagi.
3. Sekolah Militer yang di adakan di Brastagi dilaksanakan karena
dirasa pada saat itu diperlukan adanya tambahan pasukan yang
terlatih di bidang militer yang mampu mengatasi medan
peperangan untuk melawan serangan musuh dalam
mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia
4. Para alumni Kadet Brastagi yang telah mendapat pendidikan kilat
langsung mendapat tugas mulia. Dalam mengemban tugasnya
mereka dikirim ke beberapa daerah yang membutuhkan pasukan
bertugas untuk melatih pasukan bawahannya untuk lebih
menguasai medan peperangan dan juga sebagai pemimpin pasukan
yang bertugas mengendalikan pasukan dalam melakukan
penyerangan.
5. Mereka merupakan sosok pemimpin yang selalu bekerja keras,
disiplin dan selalu rendah hati. Mereka tidak pernah
menyombongkan diri, dan juga selalu merasa perjuangan yang
dilakukannya adalah berkat dari Tuhan Yang Maha Esa. Sungguh
1.2.Saran
Didalam melakukan penelitian ada beberapa masalah yang
dihadapi, maka peneliti mengambil saran sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan penelitian yang lebih mendalam dan teliti tentang
Kadet Brastagi. Masih banyak hal yang perlu diteliti dari para
Kadet Brastagi dan perjuangan-perjuangan lainnya dalam
pertempuran Medan Area.
2. Sebagai generasi muda yang akan menjadi pemimpin nantinya,
Kadet Brastagi layak untuk dijadikan contoh. Banyak nilai-nilai
dan gaya kepemimpinan yang dapat diikuti dari beliau. Kecintaan
terhadap tanah air menjadi modal awal dalam perjuangannya
mempertahanan kemerdekaan RI.
3. Mengajak masyarakat luas untuk lebih mengenal dan mencintai
Kadet Brastagi dan pahlawanan lokal lainnya. Sebab dalam
kenyataannya banyak pahlawan lokal kita yang telah berjuang baik
dalam perang Medan Area maupun dalam perang lain seiring
berjalannya terlupakan oleh zaman. Sebab bangsa yang besar
adalah bangsa yang menghargai sejarahnya.