• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Di SMK Negeri Se Kota Surakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Di SMK Negeri Se Kota Surakarta."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI

SE KOTA SURAKARTA

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Diajukan Oleh: LINDA SULISTIYANI

A 210110168

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)

ABSTRAK

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI

SE KOTA SURAKARTA

Linda Sulistiyani A210110168, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh: 1) kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta, 2) motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta, 3) kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif asosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah guru SMK Negeri se-Kota Surakarta yang berjumlah 736 guru dengan sampel 238 yang diambil dengan teknik

proportional random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode angket yang telah diuji cobakan dengan uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier berganda, uji t, uji F, uji R2, sumbangan relatif dan sumbangan efektif. Hasil analisis data menunjukkan persamaan garis linier Y= 14,979 + 0,307X1 + 0,330X2. Kesimpulan yang diperoleh

adalah: 1)Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh thitung variabel kepuasan kerja (X1) sebesar 5,112 >

ttabel (1,970) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05; 2) Motivasi kerja bepengaruh positif

terhadap kinerja guru. Hal ini terbukti dari hasil uji t yang memperoleh thitung variabel

motivasi kerja(X2) sebesar 5,786 > 1,970 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu 0,000; 3)

Kepuasan kerja dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Hal ini terbukti dari hasil uji F yang memperoleh nilai Fhitung >

Ftabel (125,998 > 3,034) dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05; 4) Kepuasan kerja (X1)

memberikan sumbangan relatif sebesar 46,5% dan sumbangan efektif sebesar 24,04%. Sedangkan pada perhitungan variabel motivasi kerja (X2) memberikan

sumbangan relatif sebesar 53,5% dan sumbangan efektif sebesar 27,63%. 5) Hasil perhitungan R2 diperoleh 0,517 yang berarti 51,7% kinerja guru dipengaruhi oleh kepuasan kerja dan motivasi kerja, sisanya 48,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian.

(4)

PENDAHULUAN

Dewasa ini sumber daya manusia yang berkualitas tinggi merupakan suatu tuntutan era globalisasi. Peningkataan kualitas sumber daya manusia dari sektor pendidikan, membutuhkan peran yang besar dari seorang guru. Indikator yang menunjukkan rendahnya mutu pendidikan indonesia dapat dilihat dari data rencana strategis depdiknas 2005-2009, tentang indeks pembangunan manusia indonesia mengalami penurunan sejak tahun 1995 yaitu peringkat 104 pada tahun 1995, ke-105 pada tahun 2000, ke-110 pada tahun 2002, ke-112 pada tahun 2003, dan sedikit membaik peringkat ke-111 pada tahun 2004, dan peringkat ke-110 pada tahun 2005 (Uno dan Lamatenggo, 2012:16). Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya diantaranya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada beberapa tahun terakhir telah mengeluarkan program sertifikasi guru. Edi Tri Baskoro Selaku Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan mengatakan bahwa hasil dari uji kompetisi yang dilakukan selama ini menunjukkan kualitas guru masih ada yang rendah. Hal itu dapat dilihat dari program sertifikasi guru tersebut yang memenuhi syarat hanya 2.08 juta atau 70,5%. Sedangkan sisanya 86.167 belum memenuhi persyaratakan sertifikasi (Hendro:2014).

(5)

(2001:193), kepuasan kerja (job satisfication) adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Setiap guru akan berusaha dengan kemampuan yang dimiliki agar mencapai kepuasan kerja yang diinginkan. Motivasi kerja merupakan dorongan dari dalam diri dan luar diri seseorang, untuk melakukan sesuatu yang terlihat dari dimensi internal dan eksternal (Uno, 2007:72). Motivasi kerja memiliki peran yang penting untuk terciptanya guru yang profesional.

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri se Kota Surakarta yang terdiri dari 9 sekolah. Program keahlian dari masing-masing sekolah diantaranya mencakup bidang: Bisnis dan Manajemen; Teknologi dan Rekayasa; serta Seni, Kerajinan dan Pariwisata. Bidang bisnis dan manajemen, mencakup SMK Negeri 1 Surtakarta, SMK Negeri 3 Surakarta, dan SMK Negeri 6 Surakarta. Bidang teknologi dan rekayasa, mencakup SMK Negeri 2 Surakarta, dan SMK Negeri 5 Surakarta. Bidang seni, kerajinan dan pariwisata, mencakup SMK Negeri 4 Surakarta, SMK Negeri 7 Surakarta, SMK Negeri 8 Surakarta, dan SMK Negeri 9 Surakarta.

Berdasarkan uraian masalah di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Apakah kepuasan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta? 2) Apakah motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta? 3) Apakah kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta?

(6)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif Kuantitatif karena untuk mengetahui hubungan suatu variable dengan data yang berbentuk angka. Penelitian ini dilakukan terhadap guru SMK Negeri se-Kota Surakarta yang berjumlah 9 sekolah diantaranya SMK Negeri 1 Surakarta, SMK Negeri 2 Surakarta, SMK Negeri 3 Surakarta, SMK Negeri 4 Surakarta, SMK Negeri 5 Surakarta, SMK Negeri 6 Surakarta, SMK Negeri 7 Surakarta, SMK Negeri 8 Surakarta, dan SMK Negeri 9 Surakarta. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan November 2014 sampai dengan selesai. Populasi dari penelitian ini berjumlah 736 guru, pengambilan sampel menurut Sugiyono (2010: 118) dengan taraf kesalahan 5% dari populasi sebanyak 736 guru menjadi 238 guru dengan menggunakan teknik Proportional Random Sampling dimana teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi dan pengambilan sampel dari tiap-tiap kelompok dalam populasi yang jumlahnya disesuaikan dengan anggota subjek yang ada dalam masing-masing kelompok. Tabel distribusi proporsi jumlah guru dari masing-masing sekolah dihitung sebagai berikut: SMK Negeri 1 Surakarta jumlah sampel 14 guru, SMK Negeri 2 Surakarta jumlah sampel 26 guru, SMK Negeri 3 Surakarta jumlah sampel 20 guru, SMK Negeri 4 Surakarta jumlah sampel 25 guru, SMK Negeri 5 Surakarta jumlah sampel 40 guru, SMK Negeri 6 Surakarta jumlah sampel 30 guru, SMK Negeri 7 Surakarta jumlah sampel 17 guru, SMK Negeri 8 Surakarta jumlah sampel 30 guru, dan SMK Negeri 9 Surakarta jumlah sampel 36 guru. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat, yaitu Kinerja Guru (Y) dan variabel bebas, yaitu Kepuasan Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2). Teknik pengumpulan

(7)

regresi linier berganda kemudian dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah diajukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kepuasan kerja dan motivasi kerja masing-masing berpengaruh terhadap kinerja guru. Hal ini dapat dilihat dari persamaan regresi linier ganda sebagai berikut Y= 14,979 + 0,307X1 + 0,330X2.

Berdasarkan persamaan tersebut dapat dilihat bahwa koefisien regresi masing-masing variabel bernilai positif yang artinya kepuasan kerja dan motivasi kerja secara keseluruhan berpengaruh positif terhadap kinerja guru.

Variabel Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Guru

Uji hipotesis pertama yang diajukan adalah “ada pengaruh antara kepuasan kerja terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta” diketahui bahwa, koefisien arah regresi dari variabel kepuasan kerja (b1) sebesar 0,307 bernilai positif.

Berdasarkan uji keberartian koefisien regesi linear ganda untuk variabel kepuasan kerja (b1) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 5,112 > 1,970 dan nilai signifikansi < 0,05,

yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif sebesar 46,5% dan sumbangan efektif 24,04%. Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel kepuasan kerja semakin baik maka akan semakin baik kinerja guru atau sebaliknya semakin rendah kepuasan kerja, maka semakin rendah pula kinerja guru. Hasil ini sesuai dengan kajian teori bahwa motivasi kerja merupakan salah satu faktor penunjang kinerja guru yang dapat memberikan dorongan dan gairah pada guru untuk meningkatkan kinerja.

Variabel Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru

(8)

koefisien arah regresi dari variabel motivasi kerja (b2) sebesar 0,330 bernilai positif.

Berdasarkan uji keberartian koefisien regesi linear ganda untuk variabel motivasi kerja (b2) diperoleh thitung > ttabel, yaitu 5,786 > 1,970 dan nilai signifikansi < 0,05,

yaitu 0,000 dengan sumbangan relatif sebesar 53,5% dan sumbangan efektif 27,63%. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru, yang berarti semakin baik motivasi kerja maka akan semakin tinggi kinerja guru atau sebaliknya semakin rendah motivasi kerja maka semakin rendah pula kinerja guru. Hasil ini sesuai dengan kajian teori bahwa motivasi kerja merupakan salah satu faktor penunjang kinerja guru yang dapat memberikan dorongan dan gairah pada guru untuk meningkatkan kinerja.

Variabel Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru

Uji hipotesis kedua yang diajukan adalah “ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru di SMK Negeri se-Kota Surakarta”. Berdasarkan uji keberartian regresi linier ganda atau uji F diketahui bahwa nilai Fhitung > Ftabel yaitu 125,998 > 3,034 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu

0,000. Hal ini menujukkan bahwa kinerja guru memiliki kecenderungan yang sama dengan adanya kombinasi yang diikuti oleh peningkatan kepuasan kerja dan motivasi kerja. Koefisien determinasi sebesar 0,517 yang artinya bahwa ada pengaruh yang signifikan yang diberikan oleh kombinasi variabel kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap kinerja guru 51,7% sedangkan 48,3% dipengaruh oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti, misalnya: pengalaman mengajar, latar belakang pendidikan, kepemimpinan kepala sekolah, iklim oragnisasi, sertifikasi guru dan variabel lainnya.

KESIMPULAN

(9)

Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru. 2) Motivasi kerja bepengaruh positif terhadap kinerja guru. 3) Kepuasan kerja dan motivasi kerja secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kinerja guru.

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemaen Personalia & Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE

Hendro. 2014. Kualitas Guru di Indonesia Masih Banyak yang Rendah. http://www.harianterbit.com/welcome/read/2014/05/09/1981/33/22/Kualit as-Guru-di-Indonesia-Masih-Banyak-yang-Rendah/ (Diakses pada Rabu, 14 Januari 2015, pukul 10.20)

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitaif, Kulaitatif,dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Uno, Hamzah B dan Nina Lamatenggo, 2012. Teori Kinerja dan Pengukurannya.

Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

The forest management plan shall specify measures for protection of rare and endangered species and their habitats, prevention of fire, as well as include the

Dalam tugas akhir ini akan membahas bagaimana membangun sebuah sistem komputasi parallel sebagai solusi dari permasalahan optimasi sistem mekanis, antara lain meliputi

pemotongan logam pada mesin bubut dengan menggunakan software ANSYS Workbench 11.0, untuk menganalisa perilaku statik struktur dynamometer dengan mengetahui.. stress dan

Puji dan syuku rpenulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, denganlimpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini dengan

Tema Pelapukan Untuk Membangun Keterampilan Proses Sains Siswa Smp Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu | Perpustakaan.Upi.Edu..

Cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui terjadinya peradangan pada ambing dengan cepat adalah menggunakan California Mastitis Test (CMT), yang dapat mendeteksi sel-sel

Surat Izin Penelitian dari Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara.. Surat Izin Penelitian Dari

Apa yang disampaikan oleh Emily Martin berdasarkan hasil penelitiannya nampaknya sejalan dengan pengalaman praktek layanan kesehatan yang dilakukan oleh Northrup