ABSTRAK
Penulis menentukan objek penelitian kali ini adalah pengaruh evaluasi audit
system informasi terhadap luas pengujian substantive siklus penjualan dan penagihan.
Sebelum KAP bertaraf internasional di Jakarta, yaitu KAP X, telah dipilih penulis
sebagai subjek penelitian dengan alasan KAP X telah memiliki bagian audit system
informasi. Permasalahan yang akan dibahas berkaitan dengan peranan auditor system
informasi, pada tahap perencanaan dan pengujian pengendalian internal system informasi
berbasis computer siklus penjualan dan penagihan, untuk mendukung tugas auditor
keuangan di KAP X serta pengaruh evaluasi audit system informasi terhadap luas
pengujian substantive siklus penjualan dan penagihan.Penelitian ini dilakukan dengan
tujuan agar diketahui peanan auditor system informasi dalam melakukan perencanaan
audit dan pengujian terhadap pengendalian system informasi berbasis computer siklus
penjualan dan penagihan untuk mendukung tugas auditor keuangan. Sealin itu, untuk
mengetahui pengaruh evaluasi audit system informasi terhadap luas pengujian
substantive siklus penjualan dan penagihan.
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI………. i
KATA PENGANTAR………... ii
DAFTAR ISI………... v
DAFTAR GAMBAR ………...viii
DAFTAR TABEL………...ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian………...1
1.2
Identifikasi Masalah………. 4
1.3
Maksud dan Tujuan Penelitian………... 4
1.3.1
Maksud Penelitian………... 5
1.3.2
Tujuan Penelitian.………... 5
1.4
Kegunaan Penelitian ………...6
1.5
Kerangka Penelitian………...6
1.6
Metode Penelitian ………...10
1.7
Lokasi dan Waktu Penelitian ……….12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Audit Sistem Informasi………13
2.1.1 Kebutuhan Pengendalian dan Audit atas Sistem
Informasi ………...13
2.1.2 Sistem Informasi ………18
2.1.3 Kriteria Informasi………19
2.1.4 Efek Penggunaan Komputer pada Penerapan
Pengendalian Internal ……….22
2.1.5 Pengendalian Internal Sistem Informasi Berbasis
Komputer ………26
2.1.6 Kemanan Sistem Informasi ……….30
2.2 Keterlibatan Audit Sistem Informasi dalam Suatu
Penugasan Audit………..32
2.3 Model Risiko Audit ……….39
2.4 Pengujian Substantif ………42
2.5 Pengujian Substantif Siklus Penjualan dan Penagihan ...44
2.5.2 Fungsi-fungsi Bisnis dalam Siklus Penjualan dan
Penagihan ...45
2.5.3 Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian
dan Pengujian Substantif Atas Transaksi untuk
Penjualan ...48
2.5.4 Pengujian Audit untuk Sales Return and
Allowances...54
2.5.5 Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian
dan Pengujian Substantif Atas Transaksi untuk
Penerimaan Kas ...54
2.5.6 Pengujian Audit untuk Uncollectible Accoun ...56
2.6 Prosedur Audit Siklus Penjualan dan Penagihan ...56
2.7 Pengujian atas Rincian Saldo Siklus Penjualan dan
Penagihan ...57
2.8 Pengaruh Evaluasi Audit Sistem Informasi terhadap Luas
Pengujian Substantif Siklus Penjualan dan Penagihan ....59
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian ...61
3.2 Metode Penelitian ...61
3.2.1 Populasi dan Sampel Penelitian ...62
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ...65
3.2.2.1 Variabel Evaluasi Audit ...65
3.2.2.2 Variabel Luas Pengujian Substantif Siklus
Penjualan dan Penagihan ...66
3.2.3 Teknik Pengumpulan Data ...68
3.2.4 Pengujian Data ...69
3.2.5 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...74
3.2.6 Penarikan Kesimpulan ...78
3.3 Sejarah Perusahaan ...78
3.4 Aktivitas Perusahaan ...80
3.4.1 Auditing ………80
3.4.2 Taxation ………81
3.4.3 Consulting Service ………...82
3.4.4 Corporate Finance and Business Service………..83
3.5.1 Uraian Tugas ……….83
BAB IV Hasil dan Pembahasan
4.1
Keikutsertaan Auditor Sistem Informasi dalam Penugasan
Audit ...90
4.2
Deskripsi Jawaban Responden ……… 90
4.2.1
Tanggapan Responden tentang Evaluasi Audit ….. 91
4.2.2
Tanggapan Responden tentang Luas Pengujian
Substantif Siklus Penjualan dan Penagihan……….98
4.3
Pengujian Validitas dan Reliabilitas ………..104
4.3.1
Uji Normalitas ……….. 105
4.3.2
Uji Validitas ...107
4.3.3
Uji Reliabilitas ...109
4.3.4
Pengujian Hipotesis ...112
4.4
Pembahasan ...116
4.4.1
Evaluasi Audit Sistem Informasi ...116
4.4.2
Luas Pengujian Substantif Siklus Penjualan dan
Penagihan ...117
4.4.3
Pengaruh Evaluasi Audit terhadap Luas Pengujian
Subtantif Siklus Penjualan dan Penagihan ...117
BAB V Kesimpulan
5.1 Kesimpulan ...119
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Model Pengaruh Variabel X dan Variabel Y ...10
Gambar 2.1 Model Control dan Audit Of Computer – Based
Information System ………14
Gambar 2.2 Flowchart Langkah - Langkah Utama Audit ……..33
Gambar 2.3 Metodologi untuk Merancang Pengujian
Pengendalian dan Pengujian Substantif atas
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasional Variabel Indikator Variabel Independen 65
Tabel 3.2 Operasional Variabel Indikator Variabel Dependen...67
Tabel 4.1Tanggapan Responden tentang Evaluasi Audit...91
Tabel 4.2 Tabulasi Tanggapan Responden untuk Variabel
Independen ...94
Tabel 4.3 Tanggapan Responden tentang Luas Pengujian
Substantif Siklus Penjualan dan Penagihan ...99
Tabel 4.4 Tabulasi Tanggapan Responden untuk Variabel
Dependen ...101
Tabel 4.5 Pengujian Validitas Variabel Independen ...108
Tabel 4.6 Pengujian Validitas Variabel Dependen ...109
Tabel 4.7 Pengujian Reliabilitas Variabel Independen ...110
Tabel 4.8 Pengujian Reliabilitas Variabel Dependen ...111
Tabel 4.9 Pengujian Korelasi Pearson ...112
DAFTAR LAMPIRAN
Struktur Organisasi
Kuesioner
Data Hasil Penelitian Variabel Independen
Data Hasil Penelitian Variabel Dependen
Berita Acara Bimbingan
Riwayat Hidup
Tabel Induk Tanggapan Responden Tentang Evaluasi Audit Respond
en 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Tot al
A 5 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 58
B 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 68
C 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 59
D 4 4 3 4 1 2 4 4 3 5 5 5 5 4 4 57
E 4 3 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 52
F 5 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 57
G 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 67
H 5 5 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 68
I 4 5 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 58
J 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 57
K 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 60
L 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 59
M 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 73
N 5 4 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 59
O 4 5 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 55
P 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 70
Q 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 5 59
R 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 70
S 4 5 2 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 55
T 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 69
U 4 5 3 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 56
V 5 5 3 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 69
W 4 5 4 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 5 4 62
X 5 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 60
Y 5 5 3 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 4 67
Z 4 5 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 56
A1 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 67
B1 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 57
C1 4 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 59
D1 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 52
E1 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 3 4 4 5 5 66
F1 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 3 5 4 53
G1 4 4 4 5 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 57
H1 4 4 4 4 2 2 3 4 3 4 5 5 5 5 4 58
I1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 58
J1 4 4 2 4 1 2 4 4 3 4 5 5 5 4 5 56
K1 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 59
L1 4 5 2 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 65
M1 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 57
N1 4 4 2 5 4 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 57
Tabel Induk Tanggapan Responden Tentang Luas Pengujian Substantif Siklus Penjualan dan Penagiha
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
A 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
B 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
C 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4
D 2 4 4 5 4 4 2 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4
E 2 4 4 3 2 4 3 3 4 5 4 3 3 3 5 4 4
F 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
G 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 5 5 4 4
H 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
I 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4
J 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
K 3 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4
L 3 2 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3
M 3 4 4 4 4 4 4 1 4 5 4 4 4 4 4 4 4
N 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
O 3 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4
P 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4
Q 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
R 3 3 3 3 2 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3
S 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
T 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
U 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4
V 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4
W 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4
X 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4
Y 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4
Z 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4
A1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 3
B1 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
C1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 4
D1 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 4 4
E1 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4
F1 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
G1 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4
H1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4
I1 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 5 4 4
J1 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
K1 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4
L1 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 5 4 4 4
M1 3 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5
N1 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4
Struktur Organisasi KAP X
Managing Partner
Audit Division
Tax Division
Transaction Advisory
Business Risk
Service
Service
Partner
Senior Manager
Manager
Assistant Manager
Senior I
Senior II
Senior III
Assistant
Junior
Kepada Yth.
Bapak/ Ibu/ Saudara/i
Di tempat
Dengan Hormat,
Saya adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen
Maranatha. Saya sedang mengadakan penelitian di KAP dimana Bapak/ Ibu bekerja.
untuk menyusun tugas akhir. Masalah yang sedang saya teliti mengenai “Pengaruh
Evaluasi Audit terhadap Luas Pengujian Substantif Siklus Penjualan dan Penagihan.”
Sehubungan dengan hal tersebut, saya bermaksud menyebarkan kuesioner untuk
mengumpulkan data-data yang diperlukan. Saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/
Ibu/ Saudara/ I untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jujur dan lengkap.
Atas kesediaan dan kerjasama Bapak/ Ibu / Saudara/I, saya mengucapkan banyak
terima kasih.
Hormat Saya,
Menyetujui
Rita Natalia
(Rapina, SE .,M.Si)
KUESIONER
Data Responden
Berilah tanda (X) pada kolom jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara/I pilih
1.
Jenis kelamin
[ ] Laki-laki
[ ] Perempuan
2.
Status
[ ] Menikah
[ ] Belum menikah
3.
Usia
[ ] < 20
[ ] 20-30
[ ] 31-40
[ ] 41-50
[ ] >50
4.
Pendidikan terakhir [ ] SMU/ sederajat
[ ] Akademi/ sederajat
[ ] S1/ sederajat
[ ] S2/ sederajat
[ ] S3/ Sederajat
[ ] Lain-lain
5.
Lama Bekerja (tahun) [ ] < 1
Kuesioner
Pengaruh Evaluasi Audit Sistem Informasi
No Pertanyaan SS S R TS STS
Perencanaan
Keterlibatan Audit oleh auditor sistem informasi 1 Auditor sistem informasi diikutsertakan dalam suatu
penugasan audit sejak tahap perencanaan.
2 Dalam melakukan audit sistem informasi ada standar
yang harus dilaksanakan.
Prosedur Pemahaman Pengendalian Internal
oleh auditor sistem informasi
3 Auditor sistem informasi dapat memahami seluruh
unsur pengendalian internal melalui informasi yang
diperoleh dari wawancara pendahuluan.
4 Pemahaman atas pengendalian internal pada sistem
informasi berbasis komputer harus dilakukan oleh
auditor sistem informasi.
Penilaian Risiko Pengendalian auditor sistem informasi 5 Penilaian risiko pengendalian dilakukan oleh auditor
sistem informasi.
6 Data yang dikumpulkan mengenai struktur pengendalian internal membantu auditor sistem informasi menilai
risiko audit yang ditetapkan.
Pengujian Pengendalian
I. Pengendalian Umum
a. Keamanan audior sistem informasi
7 Auditor sistem informasi memeriksa apakah badan
usaha memiliki keamanan untuk mencegah manipulasi data 8 Auditor sistem informasi memeriksa apakah fungsi dan
kewajiban operator berbeda dan terpisah dari fungsi
pemrogram untuk terjadinya program alteration.
No Pertanyaan SS S R TS STS
II. Pengendalian Aplikasi
a. Pengendalian input auditor sistem informasi 9 Auditor sistem informasi memeriksa apakah ada control total yang ditetapkan di muka, yang independen dari
departemen EDP.
10 Auditor sistem informasi memeriksa apakah batch-batch dokumen diberi nomor berurutan dan nomor tersebut
untuk mendeteksi kesalahan dalam memasukkan data.
b. Pengendalian proses auditor sistem informasi
11 Auditor sistem informasi memeriksa apakah ada
program check untuk mendeteksi data yang hilang atau
tidak diproses.
12 c.Pengendalian output auditor sistem informasi
yang sensitif, dikendalikan, dan didistribusikan hanya
pada pihak yang berhak.
13 Auditor sistem informasi memeriksa apakah rekonsiliasi control total dilakukan oleh orang lain dari pegawai
depertemen yang memulai transaksi dan departemen
yang memroses transaksi.
III. Pelaporan auditor sistem informasi 14 Laporan auditor sistem informasi ditujukan kepada
auditor yang memanfaatkan jasa auditor sisitem
informasi.
15 Laporan berisi temuan audit dan rekomendasi.
Kuesioner
Luas Pengujian Substantif Siklus Penjualan dan Penagihan
No Pertanyaan SS S R TS STS
Pengujian Substantif atas Transaksi Prosedur audit yang dilakukan auditor sistem informasi
1 Risiko pengendalian rendah jika pemahaman atas
pengendalian internal dilakukan oleh auditor sistem
informasi.
2 Ketika melakukan audit sistem informasi siklus penjualan dan penagihan, penilaian risiko pengendalian dilakukan setelah auditor sistem informasi melakukan pemahaman pengendalian internal pada sistem informasi berbasis
komputer siklus penjualan dan penagihan.
Ukuran sampel temuan audit oleh auditor sistem informasi 3 Ukuran sampel menjadi lebih kecil apabila risiko pengendalian rendah (apabila risiko yang lain dianggap tetap)
No Pertanyaan SS S R TS STS
4 Ukuran sampel ditentukan dengan mempertimbangkan temuan audit dan rekomendasi auditor sistem informasi. Pemilihan Item temuan audit oleh auditor sistem informasi 5 Penentuan jumlah item yang akan diuji tergantung dari temuan audit yang ditemukan oleh auditor sistem informasi Waktu yang tepat untuk pengujian substantif atas transaksi 6 Waktu yang diperlukan untuk pengujian substantif atas transaksi lebih cepat apabila risiko pengendalian rendah. 7 Pengumpulan bukti memepertimbangkan temuan audit dan
rekomendasi.
8 Waktu dalam melakukan pengujian substantif atas
transaksi sama dengan pengujian pengendalian.
Pengujian atas Rincian Saldo
Prosedur audit atas rincian saldo
oleh auditor sistem informasi
9 Dalam melakukan pengujian atas rincian saldo, prosedur
audit yang dilakukan berbeda untuk setiap risiko
pengendalian.
10 Temuan audit dan rekomendasi dari auditor sistem
pengujian atas rincian saldo. 11 Dalam melakukan audit sistem informasi siklus penjualan dan penagihan, dilakukan konfirmasi positif piutang kepada pelanggan klien untuk menguji saldo piutang yang
tercatat dalam sistem komputer badan usaha.
12 Dalam melakukan audit sistem informasi siklus penjualan dan penagihan, dilakukan pengujian terhadap tujuan
realizable value piutang usaha untuk mengevaluasi
piutang tak tertagih
13 Dalam melakukan audit sistem informasi siklus penjualan dan penagihan, dilakukan prosedur alternatif untuk
konfirmasi piutang yang tidak dikembalikan pada
permintaan pertama dan kedua.
14 Dalam melakukan audit sistem informasi siklus penjualan dan penagihan dilakukan review untuk sales return and allowances terbesar sebelum dan sesudah tanggal neraca untuk menentukan apakah sudah dicatat pada periode
yang tepat.
Tingkat risiko dalam ukuran sampel
oleh auditor sistem informasi
15 Ukuran sampel dalam pengujian atas rincian saldo
ditentukan oleh tingkat risiko melekat dan risiko pengendalian.
No Pertanyaan SS S R TS STS
Jenis bukti dalam temuan audit oleh auditor sistem informasi
16 Temuan audit dalam pengujian pengendalian
mempengaruhi jenis bukti dalam pengujian atas rincian
saldo.
17 Jenis bukti yang dikumpulkan tergantung risiko
pengendalian.
Waktu yang tepat dalam melakukan risiko pengendalian
18 Temuan audit pada pengujian pengendalian
mempengaruhi waktu yang diperlukan dalam melakukan
pengujian atas rincian saldo.
19 Pengujian atas rincian saldo dilakukan setelah penilaian
risiko pengendalian.
RIWAYAT HIDUP
Name
: Rita Natalia
Address
: Jl.Cibogo No 12 RT 01/04 Bandung 40164
Mobile Phone
: 081809450052
(022) 91594448
Place, date of birth
: Palembang, 29 March 1987
Gender
: Female
Nationality
: Indonesia
Status
: Single
Formal Education
2004 - 2007
: Maranatha Christian University
(majoring Economic Accounting)
2001 - 2004
: Bengkulu, Senior High School Sint Carolus
1998 – 2001
: Bengkulu, Junior High School Sint Carolus
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Rita Natalia
NRP : 0451017
Menyatakan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir atau Skripsi ini adalah hasil karya
sendiri bukan duplikasi orang lain.
Apabila dikemudian hari diketahui pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia
menerima sanksi berupa pencabutan gelar atau pembatalan ijazah yang telah
Demikian pernyataan saya.
Bandung, Desember 2007
Yang Menyatakan,
BAB I PENDAHULUAN
PENGAUDITAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Teknologi Informasi dalam era globalisasi saat ini mengalami
perkembangan yang pesat. Badan usaha dituntut untuk menerapkan teknologi
informasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Setiap badan usaha
membutuhkan informasi akurat untuk bersaing di dalam negeri maupun di
luar negeri. Dengan demikian badan usaha memerlukan suatu sistem
informasi yang dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan.
Perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih membuat
setiap badan usaha menerapkan system informasi berbasis komputer di
berbagai macam kegiatannya. Sistem informasi berbasis komputer
memudahkan kegiatn manajemen badan usaha dari segi operasionalnya atau
produksi. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif dan cepat berubah, badan
usaha sangat mengandalkan sistem informasi berbasis komputer untuk
menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan.
Sistem komputerisasi yang diterapkan dalam badan usaha akan
memberikan keuntungan bagi badan usaha itu sendiri. Sistem komputerisasi
yang diterapkan mengolah data menjadi informasi denagn ssitem
pengamanan yang lebih baik dibandingkan dengan sistem manual. Proses
BAB I PENDAHULUAN
PENGAUDITAN
2
cepat. Beberapa badan usaha menggunakan perkembangan komputer yang
dipakai dalam proses akuntansi dan data keuangan (Christian, 2002:4)
Salah satu siklus dari suatu badan usaha adalah siklus penjualan dan
penagihan. Siklus penjualan dan penagihan merupakan siklus utama dari
badan usaha untuk memperoleh pendapatan. Pencatatan transaksi penjualan
dan penagihan pada sistem komputer milik badan usaha akan menyebabkan
kerugian yang cukup signifikan. Badan usaha perlu melaksanakan suatu audit
terhadap sistem informasi berbasis komputer miliknya agar menghasilkan
sistem informasi yang memadai (Amir,1999:365)
Audit sistem informasi pada beberapa tahun yang lalu belum menjadi
istilah yang umum. Istilah yang sering dipakai adalah Electronic Data
Processing Audit (EDP Audit), karena pemeriksaannya dilaksanakan dengan
dilaksanakan dengan menilai pengendalian, khususnya unit EDP. Selanjutnya
sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, auditor sistem informasi
diperlukan untuk memeriksa keandalan sistem informasi yang dimiliki badan
usaha dalam rangka menetukan ruang lingkup audit laporan keuangan
(Christian,2002:8)
Penggunaan teknologi informasi dalam mengelola sumber dayabadan
usaha semakin berkembang pesat. Dalam menjalankan aktivitas sebagai
wujud pertanggungjawaban, manajemen menjalankan fungsi pengendalian
(control) selain fungsi-fungsi lainnya. Seiring dengan berkembangnya
BAB I PENDAHULUAN
PENGAUDITAN
3
perusahaan, fungsi manajemen dalam hal pengawasan dapat diatasi melalui
sistem informasi (Weny, 2002:7)
Information System menurut Hollander, dkk (2000:1) sebagai jaringan
seluruh rangkaian komunikasi yang digunakan di dalam organisasi.
Kebutuhan akan informasi yang baik menyebabkan organisasi yang bisnis
menuntut adanya alat yang dapat mengimbangi kebutuhan terhadap
informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen adalah informasi
berkualitas dan aman.
Dalam artikel An International Source for Information Tecnology
Control (www.isaca.org) disebutkan tuntutan bisnis akan informasi yaitu : (a)
quality requirement terdiri dari quality, cost, delivery ,(b) fiduciary
requirement (COSO Report) terdiri dari effectiveness and efficiency of
operations, reliability of information, compliance with laws and regulations,
(c) security requirement terdiri atas confidentiality, integrity, availability.
Sedangkan kriteria informasi yang dibutuhkan effectiveness, efficiency,
confidentiality, integrity, availability, complience, and reliability of
information.
Salah satu efek dipakainya teknologi informasi adalah terhadap audit.
Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP Ikatan Akuntansi
Indonesia, 2004:335.1), tujuan dan lingkup audit secara keseluruhan tidak
mengalami perubahan dalam lingkungan sistem informasi komputer.
BAB I PENDAHULUAN
PENGAUDITAN
4
komunikasi informasi keuangan dan dapat berdampak terhadap sistem
akuntansi dan sistem pengendalian internal entitas.
Sistem informasi dapat berdampak terhadap prosedur yang diikuti oleh
auditor dalam memperoleh pemahaman memadai tentang sistem akuntansi
dan sistem pengendalain internal, pertimbangan risiko bawaan dan risiko
pengendalain yang digunakan oleh auditor untuk penaksiran risiko,
rancangan; dan pelaksanaan pengujian pengendalian; dan pengujian
substantif yang tepat untuk memenuhi tujuan audit. Mengacu terhadap
pembahasan mengenai penerapan sistem komputerisasi pada berbagai macam
aktivitas badan usaha, khususnya terhadap siklus penjualan dan penagihan
serta pelaksanaan audit sistem informasi, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dan mengambil judul : “PENGARUH EVALUASI AUDIT
SISTEM INFORMASI TERHADAP LUAS PENGUJIAN
SUBSTANTIF SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN”
1.2 Identifikasi Masalah
Kemajuan tekonologi akan mempengaruhi auditor dalam
melaksanakan audit terhadap badan usaha yang telah menggunakan sistem
informasi yang sangat kompleks. Auditor dituntut untuk dapat melakukan
audit terhadap keandalan sistem yang dimiliki badan usaha sehingga
diperlukan auditor yang dapat mengaudit sistem tersebut (Information System
BAB I PENDAHULUAN
PENGAUDITAN
5
Sehubungan dengan latar belakang penelitian yang telah disampaikan,
penulis menitikberatkan penelitian pada hal-hal sebagai berikut:
1. Bagaimanakah peranan auditor sistem informasi terhadap perencanaan
dan pengujian pengendalian internal sistem informasi berbasis komputer
sikus penjualan dan penagihan untuk mendukung tugas auditor keuangan.
2. Seberapa besar pengaruh evaluasi audit sistem informasi terhadap luas
pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penelitian ini untuk memenuhi salah satu syarat tang telah
ditetapkan dalam menempuh ujian Sarjana Ekonomi untuk melihat
penerapan audit sistem informasi pada badan usaha yang menggunakan
sistem informasi berbasis komputer.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan pengidentifikasian masalah diatas maka penulis
merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui peranan auditor sistem informasi terhadap perencanaan
dan pengujian pengendalian internal sistem informasi berbasis komputr
sikus penjualan dan penagihan untuk mendukung tugas auditor keuangan.
2. Untuk mengetahui pengaruh evaluasi audit sistem informasi terhadap luas
BAB I PENDAHULUAN
PENGAUDITAN
6
1.4 Kegunaan Penelitian
Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat :
1. Bagi Kantor Akuntan Publik
Untuk memberikan masukan tentang pentingnya audit sistem informasi
dalam mengaudit badan usaha yang telah menggunakan sistem informasi
berbasis komputer sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam
menetapkan kebijakan di masa yang akan datang.
2. Bagi masyarakat
Dengan hasil yang terbatas ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan
dan memperluas wawasan mengenai pengaruh evaluasi audit system
informasi terhadap luas pengujian substantif siklus penjualan dan
penagihan.
1.5 Kerangka Penelitian
Sistem informasi berbasis computer telah umum digunakan dalam
pemrosesan transaksi seiring denagn kemajuan teknologi di segala bidang.
Kecepatan dan keakuratannya dalam mengolah data sangat dibutuhkan oleh
manajemen. Pengendalian umum dan aplikasi diterapkan pada sistem
informasi berbasis komputer agar sistem tersebut dapat mengolah data
menjadi informasi yang bermanfaat.
Pengendalian umum menurut Arens, Elder, Beasley (2006:349)
berhubungan dengan proses transaksi individual, seperti pengendalian atas
BAB I PENDAHULUAN
PENGAUDITAN
7
(2006:411) siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan dan proses
yang perlu untuk memindahkan kepemilikan barang dan jasa kepada
pelanggan setelah tersedia untuk dijual.
Siklus penjualan dan penagihan dimulai dari permintaan oleh
pelanggan dan diakhiri dengan perubahan barang dan jasa menjadi piutang
atau uang tunai. Siklus ini menghasilkan sumber dana bagi badan usaha
untuk menjalankan operasinya. Menurut Amir (1999:369) transaksi penjualan
dengan frekuensi yang tinggi membutuhkan sistem informasi akuntansi yang
baik. Hal ini harus dilakukan agar pemrosesan data transaksi penjualan
menjadi informasi yang lengkap dan akurat dapat dicapai.
Manajemen disarankan untuk memilki keyakinan memadai atas sistem
informasi berbasis komputer yang dimilikinya agar proses pencatatan
transaksi dapat diolah dengan baik. Kita harus daoat membuat sebuah sistem
informasi berbasis komputer yang sanggup menyediakan informasi dan
kriteria seperti yang dituntut manejemen (Christian, 2002:10)
Sesuai dengan tuntutan manajemen untuk menilai apakah
pengendalian terhadap sitem informasinya sudah berjalan dengan baik atau
tidak. Auditor dituntut untuk melakukan audit sistem informasi. Audit sistem
informasi menurut Weber (1999:8) adalah suatu proses pengumpulan dan
penilaian bukti untuk menentukan apakah suatu sistem komputer melindungi
aktiva, mempertahankan integritas data, mencapai tujuan organisasi secara
BAB I PENDAHULUAN
PENGAUDITAN
8
Audit sistem informasi harus dilakukan oleh auditor yang mempunyai
pengetahuan yang cukup dalam pengendalian internal, sistem informasi
akuntansi, sistem informasi komputer, dan pengetahuan komputer. Dalam
tahap-tahap audit, menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP Ikatan
Akuntansi Indonesia, 2001:319.7), audit sistem informasi berperan di dalam
terhadap perencanaan. Dalam tahap ini auditor harus memahami pengendalain
internal badan usaha dan tahap pengujian atas pengendalian internal.
Prosedur audit yang dilaksanakan selama tahap perencanaan menurut
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP Ikatan Akuntasi Indonesia,
2001:344.8) dapat mencakup : (a) partisipasi individu yang memiliki keahlian
teknis dalam sistem komputer dan pengendalian yang berkaitan di dalam tim
audit, (b) pertimbangan pendahuluan dalam proses penilaian risiko tentang
dampak sistem komputer terhadap prosedur audit.
Umumnya, di dalam sistem komputer yang dirancang dengan baik,
kemungkinan besar auditor akan meletakkan kepercayaan lebih besar pada
pengendalain internal dalam sistem tersebut di dalam menentukan sifat, saat,
luasnya audit. Setelah selesai dilakukan pengujian atas pengendalian,
dilakukan pengujian substantif. Menurut Amir (363:10), pelaksanaan
pengujian substantif tergantung dari risiko pengendalian yang ditetapkan. Bila
pengendalain dianggap efektif, risiko pengendalian menjadi rendah dan
pengujian substantif dapat dilakukan secara minimal.
Menurut Bodner dan Hopwood (2004:9), komite audit harus
BAB I PENDAHULUAN
PENGAUDITAN
9
seharusnya memiliki pengalaman yang baik terkait dengan keamanan
komputer dan bertindak sebagai chief computer security officer. Dalam situasi
apapun, individu-individu tersebut harus melapor secara periodic kepada
komite audit mengenai sistem keamanan komputer.Komite audit harus
berkonsultasi secara berkala dengan auditor eksternal dan manajemen puncak
terkait dengan kinerja chief security officer dan sistem keamanan komputer.
Pada pengujian pengendalian sitem informasi berbasis komputer,
jasa auditor sistem informasi diperlukan dalam melakukan audit atas sistem
informasi. Temuan dan rekomendasi auditor sistem informasi sehubungan
denagn sistem informasi berbasis komputer siklus penjualan dan penagihan
merupakan pertimbangan auditor keuangan dalam menentukan ruang lingkup
pengujian substantif (Weny. 2002:8).
Auditor keuangan akan lebih yakin terhadap keandalan pengendalian
yang di uji karena yang melakukan pengujian adalah auditor yang memahami
tentang sistem informasi sehingga ruang lingkup pengujian substantif siklus
penjualan dan penagihan yang akan dilakukan menjadi sempit. Berdasarkan
uraian diatas, penulis mengambil hipotesis : “Evaluasi audit sistem
informasi berpengaruh secara signifikan terhadap luas pengujian
BAB I PENDAHULUAN
PENGAUDITAN
10
x
YHa
Gambar 1.1 Pengaruh Evaluasi Audit Sistem Informasi terhadap Luas Pengujian
Substantif Siklus Penjualan dan Penagihan.
Ho : ρ = 0, artinya Evaluasi audit sistem informasi tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap luas pengujian substantif siklus penjualan dan
penagihan.
Ho : ρ≠ 0, artinya Evaluasi audit sistem informasi berpengaruh secara signifikan
terhadap luas pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan.
Pengaruh evaluasi audit bertujuan untuk membuktikan apakah ada
pengaruh evaluasi audit sistem informasi terhadap luas pengujian substantif siklus
penjualan dan penagihan di KAP X. Jika evaluasi audit memberikan pengaruh
positif, diharapkan auditor memperoleh umpan balik yang berguna bagi perbaikan
evaluasi audit. Yang pada akhirnya diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja
auditor.
1.6Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis melakukan studi kasus dengan
menggunakan bantuan metode penelitian deskriptif analitis. Dimana dalam
metode ini penulis berusaha untuk mengumpulkan, menganalisa, dan
menyajikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang cukup jelas Evaluasi Audit Luas pengujian substantif
[image:30.612.139.494.106.177.2]BAB I PENDAHULUAN
PENGAUDITAN
11
mengenai objek yang diteliti. Kemudian dapat ditarik kesimpulan serta dibuat
suatu rekomendasi.
Teknik penelitian yang digunakan adalah:
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
yaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca buku-buku literature dan
sumber-sumber data lainnya yang relevan dengan penulisan skripsi ini,
serta dengan membaca bahan-bahan perkuliahan yang diperoleh selama
kuliah di Universitas Kristen Maranatha di Bandung. Data yang
dikumpulkan merupakan data sekunder yaitu data yang diperoleh secara
tidak langsung dari sumber penelitian.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan survey ke KAP, untuk
mendapatkan data yang diperlukan dan untuk mengetahui dari dekat
keadaan KAP.
Hal ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Kuesioner
Menurut Ali (1997:85) kuesioner merupakan pengumpulan data
melalui daftar pertanyaan yang dilakukan dengan cara menyusun
pertanyaan mengenai masalah yang diteliti dijabarkan ke dalam
sebuah daftar. Daftar pertanyaan mengenai pengaruh evaluasi audit
sistem informasi ditujukan kepada auditor sistem informasi dan
pertanyaan mengenai luas pengujian substantif siklus penjualan
BAB I PENDAHULUAN
PENGAUDITAN
12
diajukan dalam daftar diikuti oleh sejumlah jawaban yang telah
dipersiapkan terlebih dahulu.
b. Wawancara
Menurut Ali (1997:84) pengumpulan data dengan alat wawancara
dilakukan dengan mewawancarai subjek penelitian. Jenis
wawancara yang dilakukan adalah wawancara langsung dengan
mengajukan pertanyaan kepada auditor sistem informasi KAP X
tentang bidang yang berhubungan dengan masalah yang sedang
diteliti, dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah
disiapkan sebelumnya.
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam melakukan penyusunan skripsi ini, penulis melakukan survey di
Kantor Akuntan Publik X, Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan pada
PENGAUDITAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang didukung oleh teori-teori yang melandasi pada
bab sebelumnya, penulis mengambil simpulan sebagai berikut :
1.
Peranan auditor sistem informasi pada tahap perencanaan dan pengujian
pengendalian sistem informasi berbasis komputer siklus penjualan dan penagihan
untuk mendukung tugas auditor keuangan di KAP X adalah cukup baik atau
cukup tinggi yaitu sebesar 62.14%. Hal ini membuktikan bahwa keterlibatan
auditor sistem informasi diperlukan sejak yahap perencanaan dalam suatu
penugasan audit. Keterlibatan audit sistem informasi yang ditekankan pada
pengujian pengendalian internal sistem informasi berbasis komputer siklus
penjualan dan penagihan adalah cukup tinggi yaitu sebesar 64.83%.
2.
Evaluasi audit sistem informasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
penentuan luas pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan di KAP X.
Tingkat keeratan antara pengaruh evaluasi audit dan luas pengujian substantif
siklus penjualan dan penagihan yang dihitung dengan menggunakan teknik
Korelasi Pearson. Besarnya koefisien determinasi sebesar 6.30% menjelaskan
bahwa evaluasi audit sistem informasi tidak berpengaruh secara signifikan dalam
menentukan luas pengujian substantif siklus penjualan dan penagihan, sedangkan
sisanya sebesar 93.70%, menyatakan bahwa ada peran faktor lain dalam
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
120
PENGAUDITAN
didasarkan pada pengujian statistik yang telah dilakukan sebelumnya yang pada
akhirnya menerima hipotesis nol yang diajukan penulis di mana dibuktikan
dengan pengujian Korelasi Pearson. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) untuk
signifikansi pengaruh variabel x terhadap variabel y diterima dan hipotesis
alternative atau hipotesis yang diajukan penulis (Ha) ditolak.
5.2 Saran
Pada bagian akhir penelitian ini, penulis akan mengajukan beberapa saran yang
berkaitan dengan pembahasan dan simpulan yang telah dilakukan sebelumnya.
Saran-saran yang diajukan sebagai berikut :
•
Pihak Kantor Akuntan Publik
Setiap kantor akuntan publik disarankan untuk mulai mengembangkan jasa audit
sistem informasi karena dengan adanya jasa audit sistem informasi dapat
membantu tugas auditor keuangan dalam mengaudit laporan keuangan suatu
badan usaha yang sudah menerapkan sistem informasi berbasis komputer dalam
menjalankan kegiatan operasionalisasinya.
•
Saran untuk peneliti berikutnya
1.
Dengan demikian semakin majunya teknologi informasi, setiap badan uasaha
lebih memilih menggunakan sistem komputer daripada sistem manual. Oleh
karena itu kantor akuntan publik harus menciptakan metode audit baru dalam
mengaudit badan usaha yang sudah menggunakan sistem informasi berbasis
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
121
PENGAUDITAN
2.
Mengevaluasi pernyataan-pernyataan yanga akan digunakan untuk kuesioner
penelitian beserta alternative jawabannya, etrutama untuk pertanyaan-pertanyaan
dengan jawaban menyimpang dari jawaban yang menyimpang dari jawaban yang
diharapkan maupun pernyataan yang tidak valid. Penyimpangan jawaban yang
terjadi kemungkinan disebabkab karena kurang memahami pernyataan yang
dimaksud.
3.
Menggunakan responden yang lebih besar agar hasil penelitian dapat
digeneralisasikan untuk berbagai ukuran akntor akuntan publik.
4.
Para auditor keuangan harus meningkatkan pengetahuannya mengenai
pengendalian internal sistem informasi berbasisi komputer dalam mengaudit
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. (2004). Edisi 3. Jilid 2. Auditing (Pemeriksaan Akuntansi) oleh Kantor
Akuntan Publik. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Ali, Farid.(1997). Metodologi Penelitian Sosial Dalam Bidang Ilmu Administrasi dan
Pemerintahan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Arens, Alvin A., Rondal J. Elder dan Mark S. Beasley. (2006). Edisi 11. Auditing and
Assurance Servives: An Integrated Approach. Englewood Cliffs, New Jersey:
Prentice Hall, Inc.
Bodnar, G.H., William S. Hopwood. (2004). Edisi 9. Accounting Information Systems.
New Jersey: Prentice Hall, Inc
Dewan Standar SAK Ikatan Akuntan Indonesia. (2004). Standar Akuntan Keuangan per 1
Oktober 2004. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Dewan Standar SAK Ikatan Akuntan Indonesia. (2001). Standar Akuntan Keuangan per 1
Januari 2001. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Hollander, A. S., Ericl. Denna, J. Owen Cherington. (2000). Edisi 2. Accounting
Information Tecnology and Business Solution, The Mc Graw-Hill Companies,
Inc.
Lainhart, John W. (1999). COBIT: “An International Source for IT Control. Information
Systems Audit and Control Association”.www isaca.org.
Nugroho, Bhuono Agung. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian
dengan SPSS. Yogyakarta: CV.Andi Offset.
Siegel, S., N. John Castellan. (1990). Esisi 4. Sattistik Non Parametrik untuk Ilmu-ilmu
Sosial. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. (2005). Edisi 12. Metode Penelitian Suatu Praktek. Bandung: Alfabet.
Weber, R. (1999). Information System Control and Audit. Upper Saddle River, New