• Tidak ada hasil yang ditemukan

Desain Toilet Umum Yang Lebih Ergonomis dan Bisa Berpindah Tempat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Desain Toilet Umum Yang Lebih Ergonomis dan Bisa Berpindah Tempat."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Toilet merupakan sarana yang penting karena tempat untuk melakukan aktivitas pribadi seperti: Buang Air Besar dan Buang Air Kecil. Penempatan Toilet secara umum sangat diperlukan pada tempat-tempat umum, Mall, dan lain-lain. Toilet umum yng dijumpai saat ini sering kali jorok dan jarang dibersihkan . Hal ini tidaklah sesuai dengan fungsi dari toilet, dimana toilet tersebut haruslah bersih dan nyaman digunakan. Salah satu modifikasi dari Toilet yang sudah ada saat ini adalah Mobile Toilet. Mobile Toilet merupakan Toilet yang dapat bergerak dan berpindah tempat. Mobile Toilet yang ada saat ini dimiliki oleh Angkatan darat merupakan bentuk awal yang sangat sederhana dan memerlukan banyak penyesuaian. Biasanya, Toilet jenis ini sering digunakan pada saat festival ataupun pagelaran.

Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara mengenai Mobile Toilet milik Angkatan Darat yang berlokasi di lapangan Gasibu Bandung diperoleh beberapa permasalahan yang terjadi yaitu: Kloset yang sekarang lebih banyak jongkok mengakibatkan orang yang tidak biasa akan mengalami kesulitan, ukuran ember air yang terlalu besar, dimensi pintu yang kurang lebar, ruang kamar mandi yang sempit, pencahayaan yang kurang baik dan sirkulasi udara yang ada saat ini kurang baik.

Dari hasil identifikasi masalah tersebut maka penulis akan melakukan langkah-langkah untuk pemecahan masalah dalam penelitian yaitu sebagai berikut: Penulis melakukan pengamatan awal dengan melakukan wawancara mengenai Mobile Toilet Angkatan Darat, dilanjutkan dengan melihat kondisi fasilitas fisik dan lingkungan fisik, dari situ akan diperoleh permasalahan atau kekurangan yang terjadi. Penulis menentukan tujuan penelitian yaitu menganalisa fasilitas dan lingkungan fisik apakah sudah cukup ergonomis, dari hasil penelitian itu penulis membuat model rancangan baru yang lebih ergonomis, untuk membuat rancangan baru penulis harus melihat buku referensi dalam pembuatan produk rancangan, dilanjut dengan pengumpulan dan pengolahan data yang dimiliki Angkatan Darat.

(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK iv

KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMAKASIH v

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL xvii

DAFTAR GAMBAR xxi

DAFTAR LAMPIRAN xxiv

BAB 1 PENDAHULURAN

1.1 Latar Belakang Masalah 1-1

1.2 Identifikasi masalah 1-2

1.3 Pembatasan Masalah 1-2

1.4 Perumusan Masalah 1-4

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1-4

1.6 Sistematika Penulisan 1-4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi 2-1

2.2 Sejarah 2-5

2.3 Antropometri 2-7

2.3.1 Antropometri Statis 2-7

2.3.2 Antropometri Dinamis 2-8

2.3.3 Teknik Pengumpulan Data Antropometri 2-10

2.3.4 Pedoman Pengukuran Data Antropometri 2-10

2.4 Konsep Rancangan 2-14

2.4.1 Definisi Perancangan 2-14

2.4.2 Teknik Perancangan 2-14

2.4.3 Karakteristik Perancangan 2-14

2.4.4 Prosedur Perancangan 2-15

2.5 Analisa Desain Terhadap Suatu Rancangan 2-15

2.6 Analisa Nilai 2-16

(3)

2.8 Perhitungan Persentil 2-17

2.9 Aspek Fisiologis Duduk 2-18

2.10 Spesifikasi Lingkungan Kerja 2-19

2.10.1 Pencahayaan 2-20

2.10.2 Temperatur 2-24

2.10.3 Kelembaban 2-25

2.10.4 Sirkulasi Udara dan Bau-bauan 2-26

2.10.5 Warna 2-27

2.11 Konsep Mobile Toilet 2-28

2.12 Wawancara 2-28

2.13 Metode Scoring Concept 2-30

2.14 Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2-31

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Penelitian Pendahuluan 3-4

3.2 Identifikasi Masalah 3-5

3.3 Perumusan Masalah 3-5

3.4 Tujuan Penelitian 3-6

3.5 Studi Pustaka 3-6

3.6 Pengumpulan dan Pengolahan Data 3-7

3.7 Analisa 3-7

3.8 Usulan 3-7

3.9 Kesimpulan dan Saran 3-8

BAB 4 PENGUMPULAN DATA

4.1 Data Umum Toilet 4-1

4.1.1 Sejarah Singkat Toilet 4-1

4.1.2 Sejarah Singkat Mobile Toilet 4-1

4.2 Data Umum Mobile Toilet 4-2

(4)

4.2.1.2.1 Pencahayaan. 4-12 4.2.1.2.2 Temperatur dan Kelembaban Udara. 4-13 4.2.1.2.3 Sirkulasi Udara dan Bau-bauan. 4-13 4.2.1.3 Denah Ruang Mobile Toilet AD 4-14

4.2.2 Data umum Mobile Toilet bersumber dari Internet 4-14 4.2.2.1 Deskripsi Dan Spesifikasi Sarana Fisik Yang Dipergunakan 4-15 4.2.2.1.1 Spesifikasi Fasilitas Terpasang. 4-15 4.2.2.2 Denah Ruang Mobile Toilet Internet 4-23 4.3 Data Antropometri 4-23 4.4 Pengumpulan Data Wawancara 4-23 BAB 5 PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

5.1 Analisis Sarana Fisik 5-1

5.1.1 Analisis Sarana Fisik Terpasang bersumber dari Angkatan Darat 5-1 5.1.1.1 Analisis Saklar lampu. 5-1 5.1.1.2 Analisis Lampu 5-4 5.1.1.3 Analisis Wastafel 5-4

5.1.1.4 Analisis Cermin 5-7

5.1.1.5 Analisis Ember Air 5-7

5.1.1.6 Analisis Kloset Jongkok 5-7 5.1.1.7 Analisis Jendela. 5-11

5.1.1.8 Analisis Pintu Dalam 5-11 5.1.1.9 Analisa pintu Luar 5-14 5.1.1.10 Analisis Tangga 5-17 5.1.2 Analisis Sarana Fisik Terpasang bersumber dari “ internet ” 5-20

5.1.2.1 Analisis Wastafel 5-20

5.1.2.2 Analisis Analisis Cermin 5-23

5.1.2.3 Analisis Urinal 5-23

5.1.2.4 Analisis Kloset duduk 5-26

5.1.2.5 Analisis Pintu Dalam 5-30

(5)

5.2 Analisis Susunan Penempatan Fasilitas Fisik Aktual 5-40 5.2.1 Analisis Penempatan Fasilitas Fisik Terpasang “Angkatan Darat” 5-40 5.2.1.1 Analisis Penempatan Saklar Lampu 5-40 5.2.1.2 Analisis Penempatan Lampu 5-40 5.2.1.3 Analisis Penempatan Wastafel 5-40 5.2.1.4 Analisis Penempatan Cermin 5-41 5.2.1.5 Analisis Penempatan Ember Air 5-41 5.2.1.6 Analisis Penempatan Kloset Jongkok 5-41 5.2.1.7 Analisis Penempatan Jendela 5-41 5.2.1.8 Analisis Penempatan Pintu Dalam 5-41 5.2.1.9 Analisis Penempatan Pintu Luar 5-42 5.2.1.10 Analisis Penempatan Tangga 5-42

(6)

BAB 6 USULAN

6.1 Fasilitas Fisik yang Sudah Ada Di Pasaran Saat Ini 6-1

6.1.1 Wastafel. 6-1

6.1.1.1 Wastafel Pembanding 1 6-2

6.1.1.1.1 Analisa Wastafel Pembanding 1 6-2

6.1.1.1.1.1 Analisa Kesesuaian Dimensi 6-2

6.1.1.1.1.2 Analisa Bahan 6-6

6.1.1.1.1.3 Analisa Warna 6-6

6.1.1.1.1.4 Analisa Bentuk 6-6

6.1.1.1.1.5 Analisa Kemudahan Pemeliharaan 6-6

6.1.1.1.2 Gambar Wastafel Pembanding 1 6-6

6.1.1.2 Wastafel Pembanding 2 6-7

6.1.1.2.1 Analisa Wastafel Pembanding 2 6-7

6.1.1.2.1.1 Analisa Kesesuaian Dimensi 6-7

6.1.1.2.1.2 Analisa Bahan 6-11

6.1.1.2.1.3 Analisa Warna 6-11

6.1.1.2.1.4 Analisa Bentuk 6-11

6.1.1.2.1.5 Analisa Kemudahan Pemeliharaan 6-11

6.1.1.2.2 Gambar Wastafel Pembanding 2 6-11

6.1.1.3 Wastafel Pembanding 3 6-12

6.1.1.3.1 Analisa Wastafel Pembanding 3 6-12

6.1.1.3.1.1 Analisa Kesesuaian Dimensi 6-12

6.1.1.3.1.2 Analisa Bahan 6-16

6.1.1.3.1.3 Analisa Warna 6-16

6.1.1.3.1.4 Analisa Bentuk 6-16

6.1.1.3.1.5 Analisa Kemudahan Pemeliharaan 6-16

6.1.1.3.2 Gambar Wastafel Pembanding 3 6-16

6.1.2 Kloset Duduk 6-17

6.1.2.1 Kloset Duduk Pembanding 1 6-17

6.1.2.1.1 Analisa Kloset Duduk Pembanding 1 6-17

(7)

6.1.2.1.1.2 Analisa Bahan 6-2

6.1.2.1.1.3 Analisa Warna 6-22

6.1.2.1.1.4 Analisa Bentuk 6-22

6.1.2.1.1.5 Analisa Kemudahan Pemeliharaan 6-22

6.1.2.1.2 Gambar Kloset Duduk Pembanding 1 6-22

6.1.2.2 Kloset Duduk Pembanding 2 6-23

6.1.2.2.1 Analisa Kloset Duduk Pembanding 2 6-23

6.1.2.2.1.1 Analisa Kesesuaian Dimensi 6-24

6.1.2.2.1.2 Analisa Bahan 6-28

6.1.2.2.1.3 Analisa Warna 6-28

6.1.2.2.1.4 Analisa Bentuk 6-28

6.1.2.2.1.5 Analisa Kemudahan Pemeliharaan 6-28

6.1.2.2.2 Gambar Kloset Duduk Pembanding 2 6-28

6.1.2.3 Kloset Duduk Pembanding 3 6-29

6.1.2.3.1 Analisa Kloset Duduk Pembanding 3 6-29

6.1.2.3.1.1 Analisa Kesesuaian Dimensi 6-29

6.1.2.3.1.2 Analisa Bahan 6-34

6.1.2.3.1.3 Analisa Warna 6-34

6.1.2.3.1.4 Analisa Bentuk 6-34

6.1.2.3.1.5 Analisa Kemudahan Pemeliharaan 6-34

6.1.2.3.2 Gambar Kloset Duduk Pembanding 3 6-35

6.1.3 Urinal 6-35

6.1.3.1 Urinal Pembanding 1 6-35

6.1.3.1.1 Analisa Urinal Pembanding 1 6-36

6.1.3.1.1.1 Analisa Kesesuaian Dimensi 6-36

6.1.3.1.1.2 Analisa Bahan 6-38

6.1.3.1.1.3 Analisa Warna 6-38

6.1.3.1.1.4 Analisa Bentuk 6-38

6.1.3.1.1.5 Analisa Kemudahan Pemeliharaan 6-38

6.1.3.1.2 Gambar Urinal Pembanding 1 6-38

(8)

6.1.3.2.1 Analisa Urinal Pembanding 2 6-39

6.1.3.2.1.1 Analisa Kesesuaian Dimensi 6-39

6.1.3.2.1.2 Analisa Bahan 6-42

6.1.3.2.1.3 Analisa Warna 6-42

6.1.3.2.1.4 Analisa Bentuk 6-42

6.1.3.2.1.5 Analisa Kemudahan Pemeliharaan 6-42

6.1.3.2.2 Gambar Urinal Pembanding 2 6-42

6.1.3.3 Urinal Pembanding 3 6-43

6.1.3.3.1 Analisa Urinal Pembanding 3 6-43

6.1.3.3.1.1 Analisa Kesesuaian Dimensi 6-43

6.1.3.3.1.2 Analisa Bahan 6-46

6.1.3.3.1.3 Analisa Warna 6-46

6.1.3.3.1.4 Analisa Bentuk 6-46

6.1.3.3.1.5 Analisa Kemudahan Pemeliharaan 6-46

6.1.3.3.2 Gambar Urinal Pembanding 3 6-46

6.2 Perancangan Fasilitas Fisik 6-47

6.2.1 Perancangan Wastafel 6-47

6.2.1.1 Rancangan Wastafel Alternatif 1 6-47

6.2.1.1.1 Analisa Rancangan Wastafel Alternatif 1 6-48

6.2.1.1.1.1 Analisa Kesesuaian Dimensi 6-48

6.2.1.1.1.2 Analisa Bahan 6-51

6.2.1.1.1.3 Analisa Warna 6-51

6.2.1.1.1.4 Analisa Bentuk 6-51

6.2.1.1.1.5 Analisa Kemudahan Pemeliharaan 6-51

6.2.1.1.1.6 Kelebihan dan Kekurangan Rancangan 6-51

6.2.1.1.1.7 Analisa Nilai 6-52

6.2.1.1.1.7.1 Use Value 6-52

6.2.1.1.1.7.2 Esteem Value 6-52

6.2.1.1.2 Gambar Rancangan Wastafel Alternatif 1 6-52

6.2.1.2 Rancangan Wastafel Alternatif 2 6-53

(9)

6.2.1.2.1.1 Analisa Kesesuaian Dimensi 6-53

6.2.1.2.1.2 Analisa Bahan 6-57

6.2.1.2.1.3 Analisa Warna 6-57

6.2.1.2.1.4 Analisa Bentuk 6-57

6.2.1.2.1.5 Analisa Kemudahan Pemeliharaan 6-57

6.2.1.2.1.6 Kelebihan dan Kekurangan Rancangan 6-58

6.2.1.2.1.7 Analisa Nilai 6-58

6.2.1.2.1.7.1 Use Value 6-58

6.2.1.2.1.7.2 Esteem Value 6-58

6.2.1.2.2 Gambar Rancangan Wastafel Alternatif 2 6-58

6.2.2 Perancangan Kloset Duduk 6-59

6.2.2.1 Rancangan Kloset Duduk Alternatif 1 6-59

6.2.2.1.1 Analisa Rancangan Kloset Duduk Alternatif 1 6-60

6.2.2.1.1.1 Analisa Kesesuaian Dimensi 6-60

6.2.2.1.1.2 Analisa Bahan 6-65

6.2.2.1.1.3 Analisa Warna 6-65

6.2.2.1.1.4 Analisa Bentuk 6-65

6.2.2.1.1.5 Analisa Kemudahan Pemeliharaan 6-65

6.2.2.1.1.6 Kelebihan dan Kekurangan Rancangan 6-65

6.2.2.1.1.7 Analisa Nilai 6-66

6.2.2.1.1.7.1 Use Value 6-66

6.2.2.1.1.7.2 Esteem Value 6-66

6.2.2.1.2 Gambar Rancangan Kloset Duduk Alternatif 1 6-66

6.2.2.2 Rancangan Kloset Duduk Alternatif 2 6-67

6.2.2.2.1 Analisa Rancangan Kloset Duduk Alternatif 2 6-67

6.2.2.2.1.1 Analisa Kesesuaian Dimensi 6-67

6.2.2.2.1.2 Analisa Bahan 6-72

6.2.2.2.1.3 Analisa Warna 6-72

6.2.2.2.1.4 Analisa Bentuk 6-72

6.2.2.2.1.5 Analisa Kemudahan Pemeliharaan 6-72

(10)

6.2.2.2.1.7 Analisa Nilai 6-73

6.2.2.2.1.7.1 Use Value 6-73

6.2.2.2.1.7.2 Esteem Value 6-73

6.2.2.2.2 Gambar Rancangan Kloset Duduk Alternatif 2 6-74

6.2.3 Perancangan Urinal 6-75

6.2.3.1 Rancangan Urinal Alternatif 1 6-75

6.2.3.1.1 Analisa Rancangan Urinal Alternatif 1 6-75

6.2.3.1.1.1 Analisa Kesesuaisan Dimensi 6-75

6.2.3.1.1.2 Analisa Bahan 6-78

6.2.3.1.1.3 Analisa Warna 6-78

6.2.3.1.1.4 Analisa Bentuk 6-78

6.2.3.1.1.5 Analisa Kemudahan Pemeliharaan 6-78

6.2.3.1.1.6 Kelebihan dan Kekurangan Rancangan 6-78

6.2.3.1.1.7 Analisa Nilai 6-79

6.2.3.1.1.7.1 Use Value 6-79

6.2.3.1.1.7.2 Esteem Value 6-79

6.2.3.1.2 Gambar Rancangan Urinal Alternatif 1 6-79

6.2.3.2 Rancangan Urinal Alternatif 2 6-79

6.2.3.2.1 Analisa Rancangan Urinal Alternatif 2 6-80

6.2.3.2.1.1 Analisa Kesesuaisan Dimensi 6-80

6.2.3.2.1.2 Analisa Bahan 6-83

6.2.3.2.1.3 Analisa Warna 6-83

6.2.3.2.1.4 Analisa Bentuk 6-83

6.2.3.2.1.5 Analisa Kemudahan Pemeliharaan 6-83

6.2.3.2.1.6 Kelebihan dan Kekurangan Rancangan 6-83

6.2.3.2.1.7 Analisa Nilai 6-83

6.2.3.2.1.7.1 Use Value 6-84

6.2.3.2.1.7.2 Esteem Value 6-84

6.2.3.2.2 Gambar Rancangan Urinal Alternatif 2 6-84

6.2.4 Tangga 6-84

(11)

6.3.1 Pemilihan Alternatif Wastafel 6-87

6.3.2 Pemilihan Alternatif Kloset Duduk 6-88

6.3.3 Pemilihan Alternatif Urinal 6-89

6.4 Perancangan Lingkungan Fisik 6-90

6.4.1 Pencahayaan 6-90

6.4.2 Temperatur 6-90

6.4.3 Sirkulasi Udara dan Bau-bauan 6-90

6.4.4 Manajemen Pemeliharaan 6-90

6.5 Layout Alternatif 1 6-91 6.6 Layout alternatif 2 6-92 6.7 Layout alternatif 3 6-93 6.8 Layout alternatif 4 6-94 6.9 Layout alternatif 5 6-95 6.10 Perbandingan Layout alternatif 1,2,3,4 & 5 6-96 6.10.1 Kelebihan dan Kekurangan Layout alternatif 1 6-96 6.10.2 Kelebihan dan Kekurangan Layout alternatif 2 6-97 6.10.3 Kelebihan dan Kekurangan Layout alternatif 3 6-97 6.10.4 Kelebihan dan Kekurangan Layout alternatif 4 6-98 6.10.5 Kelebihan dan Kekurangan Layout alternatif 5 6-98 6.10.6 Pemilihan Layout Alternatif 6-99 6.11. Penempatan Tangki air Bersih dan Jendela 6-100 6.12. Penempatan Tangki Pembuangan, Genset dan Pompa air 6-101 6.13. Harga Pembuatan Layout Alternatif Terpilih 6-101 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan 7-1

7.2 Saran 7-2

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

3.1 Kerangka Tahapan Dalam Metodologi Penelitian 3-1 3.1 Kerangka Tahapan Dalam Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3-2 3.1 Kerangka Tahapan Dalam Metodologi Penelitian (Lanjutan) 3-3 3.2 Kerangka Tahapan Dalam Perancangan Menggunakan Data

Antropometri

3-4

4.1 Foto Saklar Lampu 4-3

4.2 Foto Wastafel 4-4

4.3 Wastafel (Tampak Atas, Samping dan Depan) 4-4

4.4 Foto Cermin 4-5

4.5 Cermin (Tapak Depan) 4-5

4.6 Foto Ember Air 4-6

4.7 Ember Air (Tampak atas dan Samping) 4-6

4.8 Foto Kloset Jongkok 4-7

4.9 Kloset Jongkok (Tampak Atas) 4-7

4.10 Foto Jendela 4-8

4.11 Jendela (Tampak Depan) 4-8

4.12 Foto Pintu Dalam (Tampak Samping) 4-9

4.13 Pintu Dalam (Tampak Depan) 4-9

4.14 Foto Pintu Luar (Tampak Samping) 4-10

4.15 Pintu Luar (Tampak Depan) 4-10

4.16 Foto Tangga 4-11

4.17 Tangga 4-11

4.18 Posisi Pengambilan Data Pencahayaan 4-12

4.19 Denah Mobile Toilet Angkatan Darat 4-14

4.20 Foto Wastafel 4-15

4.21 Wastafel (Tampak Atas, Samping dan depan) 4-16

4.22 Foto Cermin 4-16

(13)

4.24

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

Foto Urinal 4-17

4.25 Urinal (Tampak Depan) 4-18

4.26 Foto Kloset Duduk 4-18

4.27 Kloset Duduk (Tampak Atas) 4-19

4.28 Foto Pintu Dalam(Tampak Samping) 4-19

4.29 Pintu Dalam (Tampak Depan) 4-20

4.30 Foto Pintu luar (Tampak Samping) 4-20

4.31 Pintu Luar (Tampak Depan) 4-21

4.32 Foto Tangga 4-22

4.33 Tangga 4-22

4.34 Denah Mobile Toilet Internet 4-23

6.1 Wastafel pembanding 1 6-6

6.2 Wastafel pembanding 2 6-11

6.3 Wastafel pembanding 3 6-16

6.4 Kloset Duduk pembanding 1 6-22

6.5 Kloset Duduk pembanding 2 6-28

6.6 Kloset Duduk pembanding 3 6-35

6.7 Urinal pembanding 1 6-38

6.8 Urinal pembanding 2 6-42

6.9 Urinal pembanding 3 6-46

6.10 Wastafel Rancangan Alternatif 1 6-52

6.11 Wastafel Rancangan Alternatif 2 Tampak Depan 6-58 6.12 Wastafel Rancangan Alternatif 2 Tampak Samping 6-59

6.13 Kloset Duduk Rancangan Alternatif 1 6-66

6.14 Kloset Duduk Rancangan Alternatif 2 Tampak depan dan atas

6-74

6.15 Kloset Duduk Rancangan Alternatif 2 Tampak samping 6-74

(14)

6.17 Urinal Rancangan Alternatif 2 6-84

6.18

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

Tangga 6-85

6.19 Layout alternatif 1 6-92

6.20 Layout alternatif 2 6-93

6.21 Layout alternatif 3 6-94

6.22 Layout alternatif 4 6-95

6.23 Layout alternatif 5 6-96

6.24 Tangki Air Tampak Depan 6-100

6.25 Jendela Tampak Belakang 6-100

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

2.1 Standar Pencahayaan Untuk Ruangan Kerja 2-22

2.2 Tingkat Penerangan yang Disarankan Untuk Perancangan Ruangan

2-23

2.3 Temperatur Lingkungan Kerja dan Pengaruhnya 2-25

2.4 Efek Psikologis Warna 2-27

2.5 Analisa Penilaian Konsep 2-30

4.1 Spesifikasi Saklar Lampu 4-3

4.2 Spesifikasi Wastafel 4-4

4.3 Spesifikasi Cermin 4-5

4.4 Spesifikasi Ember Air 4-6

4.5 Spesifikasi Kloset Jongkok 4-7

4.6 Spesifikasi Jendela 4-8

4.7 Spesifikasi Pintu Dalam 4-9

4.8 Spesifikasi Pintu Luar 4-10

4.9 Spesifikasi Tangga 4-11

4.10 Pencahayaan Ruang Toilet 4-13

4.11 Spesifikasi Wastafel 4-15

4.12 Spesifikasi Cermin 4-16

4.13 Spesifikasi Urinal 4-17

4.14 Spesifikasi Kloset Duduk 4-18

4.15 Spesifikasi Pintu Dalam 4-19

4.16 Spesifikasi Pintu Luar 4-20

4.17 Spesifikasi Tangga 4-21

5.1 Data Antropometri Saklar Lampu 5-3

5.2 Data Antropometri Wastafel 5-6

(16)

5.4

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Data Antropometri Pintu Dalam 5-13

5.5 Data Antropometri Pintu Luar 5-16

5.6 Data Antropometri Tangga Angkatan Darat 5-19

5.7 Data Antropometri Wastafel 5-22

5.8 Data Antropometri Urinal 5-25

5.9 Data Antropometri Kloset Duduk 5-29

5.10 Data Antropometri Pintu Dalam 5-32

5.11 Data Antropometri Pintu Luar 5-35

5.12 Data Antropometri Tangga Internet 5-38

6.1 Spesifikasi Wastafel Pembanding 1 6-2

6.2 Data Antropometri Wastafel Pembanding 1 6-5

6.3 Spesifikasi Wastafel Pembanding 2 6-7

6.4 Data Antropometri Wastafel Pembanding 2 6-10

6.5 Spesifikasi Wastafel Pembanding 3 6-12

6.6 Data Antropometri Wastafel Pembanding 3 6-15

6.7 Spesifikasi Kloset Duduk Pembanding 1 6-17

6.8 Data Antropometri Kloset Duduk Pembanding 1 6-21

6.9 Spesifikasi Kloset Duduk Pembanding 2 6-23

6.10 Data Antropometri Kloset Duduk Pembanding 2 6-27

6.11 Spesifikasi Kloset Duduk Pembanding 3 6-29

6.12 Data Antropometri Kloset Duduk Pembanding 3 6-33

6.13 Spesifikasi Urinal Pembanding 1 6-35

6.14 Data Antropometri Urinal Pembanding 1 6-37

6.15 Spesifikasi Urinal Pembanding 2 6-39

6.16 Data Antropometri Urinal Pembanding 2 6-41

6.17 Spesifikasi Urinal Pembanding 3 6-43

6.18 Data Antropometri Urinal Pembanding 3 6-45

(17)

6.21

DAFTAR TABEL (Lanjutan)

Spesifikasi Wastafel Rancangan Alternatif 2 6-53 6.22 Data Antropometri Wastafel Rancangan Alternatif 2 6-56 6.23 Spesifikasi Kloset Duduk Rancangan Alternatif 1 6-60 6.24 Data Antropometri Kloset Duduk Rancangan Alternatif 1 6-64 6.25 Spesifikasi Kloset Duduk Rancangan Alternatif 2 6-67 6.26 Data Antropometri Kloset Duduk Rancangan Alternatif 2 6-71

6.27 Urinal Rancangan Alternatif 1 6-75

6.28 Data Antropometri Urinal Rancangan Alternatif 1 6-77

6.29 Urinal Rancangan Alternatif 2 6-80

6.30 Data Antropometri Urinal Rancangan Alternatif 2 6-82

6.31 Spesifikasi Tangga 6-85

6.32 Kriteria yang digunakan untuk concept scoring 6-86 6.33 Tabel Prioritas Alternatif Perancangan Wastafel 6-87 6.34 Tabel Prioritas Alternatif Perancangan Kloset Duduk 6-88 6.35 Tabel Prioritas Alternatif Perancangan Urinal 6-89

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar Judul Halaman

1 Tabel Data antropometri L1-1

2 Gambar Tubuh Manusia L1-2

(19)

Bab 1 Pendahuluan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tempat bermain atau pun pagelaran festival (tempat terbuka) merupakan tempat yang sangat menyenangkan. Biasanya orang yang datang sangat banyak dan berbagai kalangan. Sebagai manusia biasa tidak terlepas dari kebutuhan akan buang air, baik buang air besar ataupun kecil. Untuk keperluan tersebut biasanya membutuhkan tempat yang biasa di sebut toilet. Sedangkan untuk kegiatan diluar ruangan biasanya Toilet(Toilet umum) belum tentu ada. Kalau pun ada tidak sesuai dengan keinginan seperti tempatnya jorok dan jarang dibersihkan. Biasa Toilet ini disebut Toilet umum darurat, tempatnya berbentuk papan yang disekat–

sekat dengan disediakan tempat pembuangan(kloset jongkok) dan ember air. Sedangkan Toilet itu gunanya untuk buang air besar atau pun kecil selain itu juga sebagai tempat yang sangat pribadi karena segala aktifitas yang dilakukan didalamnya tidak mau diketahui orang lain. Maka sebaiknya penyelenggara menyediakan tempat yang pantas untuk masalah ini. Apabila Toilet tidak bersih akan menimbulkan sumber penyakit, selain itu orang yang memakai akan merasa jijik untuk menggunakannya. Sedangkan untuk kotoran yang ditampung di Toilet umum akan menimbulkan gangguan kesehatan lingkungan akan lebih baik jika kotoran tersebut mudah untuk dipindah tempatkan. Untuk saat ini sudah ada Toilet(Mobile Toilet) yang bisa menampung dan memindahkan kotoran dari satu

tempat ke tempat lain yang lebih baik. Mobile toilet yang ada sekarang masih berupa bentuk awal yang sangat sederhana yang nota bene masih memerlukan banyak penyesuaian.

Oleh karena itu pada penulisan tugas akhir ini penulis akan melakukan pengamatan awal MobileToilet yang berlokasi di lapangan Gasibu Bandung yaitu berupa pengumpulan komentar mengenai Toilet yang bisa berpindah tempat( Mobile Toilet) yang dimiliki Angkatan Darat kepada para pengunjung. Dari hasil

(20)

Bab 1 Pendahuluan 1-2

diantaranya tempat pembuang air yang hanya untuk orang jongkok, mengakibatkan orang yang tidak biasa jongkok akan mengalami kesulitan. Selain itu ruang kamar mandi tidak ergonomis(terlalu sempit) sehingga kurang nyaman digunakan. Dan tata letak kamar mandi tidak sesuai.

Dari masalah itu semua maka penulis mencoba untuk mengambil topik tugas akhir dengan judul “ DESAIN TOILET UMUM YANG LEBIH ERGONOMIS DAN BISA BERPINDAH TEMPAT “yang ditujukan untuk membantu menganalisa dan memberikan usulan rancangan serta saran-saran perbaikan Toilet umum dengan menerapkan ilmu ergonomi

1.2. Identifikasi Masalah.

Beberapa permasalahan yang akan dibahas berkaitan dengan perancangan Mobile Toilet adalah sebagai berikut:

- Penggunaan Kloset yang sekarang lebih banyak untuk jongkok sedangkan sebagian orang Indonesia ada yang memakai kloset duduk.

- Penempatan ember air buat bersih-bersih yang tidak efisien karena akan mempersempit ruangan.

- Toilet berjalan yang sekarang jarang dilengkapi perlengkapan pendukung seperti: sabun, tissue.

- Dimensi pintu Toilet yang sangat rendah mengakibatkan pemakai yang selalu terbentur pilar pintu. Selain itu pintu yang kurang lebar akan mempersulit ruang gerak keluar masuk Toilet.

- Kondisi ruang kamar mandi yang sempit mengakibatkan ketidak nyamanan dalam bergerak.

- Pencahayaan dalam Toilet saat ini kurang baik karena masih redup menyebabkan kesulitan untuk melihat lantai .

- Sirkulasi udara saat ini tidak baik karena menimbulkan bau-bauan. - Kondisi tangga saat ini terlalu tinggi.

(21)

Bab 1 Pendahuluan 1-3

1.3. Batasan Masalah dan asumsi.

Agar pembahasan dan pemecahan masalah lebih terarah maka ruang lingkup penelitian yang ada dibatasi sebagai berikut.

Batasan masalah :

1. Mobile Toilet yang akan didesain disini adalah Toilet yang bisa berpindah tempat dan biasanya ditempatkan ditempat terbuka. Selain itu digunakan untuk kegiatan masal.

2. Penelitian dilakukan secara langsung yaitu dengan penyebaran kuesioner kepada warga Bandung sebagai pemakai Toilet tersebut. Jumlah sempel yang digunakan ditentukan melalui perhitungan sempel minimum.

3. Penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian mengenai kondisi fasilitas fisik Mobil Toilet yang meliputi pemilihan perabotan pendukung seperti: Gantungan, Ember Air, Gayung, Stop Kran, Kloset, Wastafel, Tangga, Penampungan & pembuangan Air.

4. Perancangan Toilet lebih terfokus pada tata letak, keleluasaan & efisiensi lahan.

5. Lingkungan fisik yang akan dirancang ulang di sini meliputi pencahayaan, temperatur, sirkulasi udara dan bau-bauan.

6. Analisa kesesuaian dimensi hanya dilakukan pada fasilitas fisik berupa pintu, kloset, wastafel, tempat air, ruangan & tangga.

7. Kriteria yang digunakan untuk memilih produk melalui metode concept scoring ditentukan oleh penulis.

Asumsi :

1. Data antropometri yang digunakan mengacu kepada teori yang terdapat dalam buku Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya karangan Eko Nurmianto. Dan data yang digunakan diambil dari data tersebut.

2. Tingkat ketelitian yang digunakan untuk mengolah data antropometri adalah sebesar 5% dan tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%. 3. Perbedaan dimensi yang diijinkan untuk dimensi fasilitas fisik tidak lebih

(22)

Bab 1 Pendahuluan 1-4

4. Kuesioner yang digunakan terlebih dahulu dilakukan validitas konstruksi kepada 3 orang dosen.

5. Untuk kelonggaran(Allowance) pada Sepatu sebesar 25 mm, baju sebesar 10 mm dan celana sebesar 20 mm.

1.4. Perumusan Masalah.

Hal-hal yang akan dibahas dalam penelitian ini secara garis besar yaitu: 1. Apakah Mobile Toilet yang ada sekarang sudah ergonomis ? 2. Apakah susunan isi Toilet yang digunakan sudah ergonomis ? 3. Apakah Kloset yang sekarang telah ergonomis dan multi

fungsi(untuk jongkok & duduk)?

4. Apakah lingkungan fisik dalam Toilet saat ini sudah ergonomis? 5. Bagaimanakah Mobile Toilet yang ergonomis ?

6. Bagaimanakah susunan dalam Toilet yang lebih ergonomis ? 7. Apakah kapasitas yang sekarang masih dapat ditingkatkan ? 8. Bagimanakah rancangan kloset yang ergonomis dan multi

fungsi?

9. Bagaimana usulan dan perbaikan yang ergonomis dari ruang Toilet tersebut ?

1.5. Tujuan dan Manfaat penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisa keergonomisan Mobile Toilet yang ada saat ini. 2. Menganalisa keergonomisan susunan isi Toilet.

3. Menganalisa keergonomisan dari kloset yang ada sekarang.

4. Menganalisa keergonomisan lingkungan fisik Mobile Toilet yang ada sekarang.

5. Merancang Mobile Toilet yang ergonomis.

(23)

Bab 1 Pendahuluan 1-5

7. Merancang kapasitas Mobile Toilet yang optimal. 8. Merancang kloset yang ergonomis.

9. Merancang ruang Toilet yang ergonomis.

1.6. Sistematika Penulisan Bab1 : Pendahuluan

Berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian, sistematika penulisan.

Bab 2 : Tinjauan Pustaka

Berisi mengenai teori –teori yang ada pada literature dan menjadi dasar dalam melakukan penelitian.

Bab 3 : Metedologi Penelitian

Berisi tentang proses pelaksanaan penelitian dan pemecahan masalah yang ada. Bab 4 : Pengumpulan dan Pengolahan data

Bab ini dibahas mengenai pengumpulan hasil data dan dilakukan pengolahan terhadap seluruh data yang terkumpul berdasarkan tujuan penelitian.

Bab 5 : Analisa

Berisi mengenai hasil analisa yang dibuat berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data.

Bab 6 : Usulan

Berisi usulan mengenai perbaikan Toilet yang lebih ergonomis dan multi fungsi. Bab 7 : Kesimpulan Dan Saran

(24)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran. 7-1

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan.

Setelah menganalisa fasilitas fisik dan lingkungan fisik maka dapat disimpulkan bahwa terdapat fasilitas yang kurang ergonomis, baik dari ukurannya, letaknya, maupun cara penggunaanya. Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan yaitu :

1. Mobile Toilet yang ada saat ini belum ergonomis baik dari segi fasilitas fisik, penempatan fasilitas fisik maupun lingkungan fisik karena berdasarkan hasil pengamatan, banyak sekali keluhan mengenai; kenyamanan, keamanan, dari ruangan dan fasilitas fisik yang ada dalam ruangan Toliet.

2. Susunan isi toilet yang ada saat ini kurang baik karena susunan penempatan yang ada didalam masih sempit diakibatkan penempatan yang ada didalam toilet kurang baik, selain itu jarak antara kloset ke dinding yang ada didalam kamar mandi terlalu dekat.

3. Mobile Toilet yang ada sekarang belum ergonomis dan tidak multi fungsi karena memakai kloset jongkok, yang mengakibatkan pemakai akan merasa lelah menahan beban tubuh sendiri terlalu lama(pegal).

4. Lingkungan fisik yang ada didalam toilet yang ada sekarang belum ergonomis karena udara yang ada didalam bau, pengap dan ruangan sangat sempit.

5. Agar Mobile Toilet ergonomis maka: kamar mandi harus banyak, luas, bersih, wangi, perabotan harus multi fungsi dan ergonomis.

(25)

Bab 7 Kesimpulan dan Saran. 7-2

7. Kapasitas Mobile Toilet yang ada sekarang tidak dapat ditingkatkan karena ukuran ruang tidak dapat diperbesar dan juga telah sesuai dengan taat letak ruang yang ergonomis.

8. Rancangan kloset duduk telah ergonomis dan multi fungsi, hal ini dapat dilihat dari penambahan tempat pijakan untuk orang yang ingin buang air pada posisi jongkok. Selain itu terdapat peralatan tambahan lainnya seperti pedal untuk pijakan air.

9. Usulannya perbaikan untuk Mobile Toilet yang ada sekarang yaitu ukuran kamar mandi diperbesar, sirkulasi udara diperlancar dan kloset diganti dengan yang lebih baik(multi fungsi).

7.2 Saran.

- Bagi pengelola Mobile Toilet Angkatan darat disarankan untuk melakukan perbaikan pada Mobile Toilet dibagian ruang kamar mandi, sirkulasi udara dan perabotan.

- Bagi perusahaan yang ingin membuat Mobile Toilet disarankan untuk mencoba menerapkan hasil rancangan yang dibuat oleh penulis untuk membuat Mobile Toilet yang baru.

(26)

DAFTAR PUSTAKA

1. Arikunto, Suharsini. ; ” Prosedur Penelitian”, Rineka Cipta, 2002.

2. Bridger, R.S ;“Introduction to Ergonomics”, Instrumental Edition, Mc Grow –

Hill book Co, Singapore, 1985.

3. Croney, John. ;“Antropometrics for Designers “, B.T.Batsford Ltd., London,

1971.

4. Dracus and Weddel ; “ British Medical Buletin 5 “, 1947.

5. K.H.E. Kroemer ;”Ergonomics How to Design for Ease and Efficiency”,

Prentice-Hall, Inc. Upper Saddle River, New Jersey, 2001.

6. Mc Cormick, Ernest.J ;“Human Factors on Engineering Design”, Seventh

Edition, Mc Grow inc, Singapore, 1993.

7. Nurmianto Eko ;“Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya”, Edisi Pertama,

Guna Widya, 1996.

8. Panero, Jullius and Zelnik, Martin ;“Human Dimension and Interior Space “,

The Architectural Press Ltd, London, 1971.

9. Pheasant, Stephen, Bodyspace ;“Antropometry, Ergonomics, and Design “,

Taylor and Francis, London-New York-Philadelphia, 1988.

10.Salvend ;“Handbook of Human Factors and Ergonomics”, Second Edition,

Jhon Wiley & Sons, inc, USA, 1987.

11.Stephani, Benedicta ; “Rancangan Ulang Sarana Ruang Visual Dalam Rangka

Meningkatkan Aspek Ergonomisnya”, Bandung, 2004.

12.Sugiono. ;” Metode Penelitian Administrasi “, CV. Alfabeta, Bandung, 2003.

13.Suma’mur.;" Kecelakaan Akibat Kerja Dalam Higene Perusahaan dan

Keselamatan Kerja”, PT. Toko Gunung Agung, Jakarta 1976.

14.Suma’mur.;" Keselamatan Kerja dan Pencegahan Kecelakaan”, PT. Toko

(27)

15.Susilo, Heru ; ”Manajemen Pemeliharaan Untuk Jurusan Tehnik Industri”,

Bandung 2002.

16.Sutalaksana, Iftikar Z, dkk ; “Teknik Tata Cara Kerja”, Departemen Teknik

Industri, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 1979.

17.Tim asisten laboratorium APK & E ;”Kumpulan Teori Praktikum APK & E

II”, Universitas Kristen Maranatha, Bandung, 2004.

18.Walpole, Ronald E ; “Introduction to Statistic”, 3rd Edition, Gramedia, 1980.

19.Wodson, Wesley.E ;“Human Factors Design Handbook”, Mc Grow Hill

Book Co, New York, 1981.

20.Wyoso Yosi ; “Griya Asri Extra Tips Lampu Gaya Hidup Anda “, Januari

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan fenomena gap dan research gap yang telah dipaparkan sebelumnya, peneliti bermksud untuk melakukan penelitian terhadap pengaruh manajemen modal kerja (periode

Hasil yang diperoleh dari alat yaitu dapat mengendalikan palang pintu perlintasan rel kereta api secara otomatis dan manual, baik kereta api datang dari arah kiri maupun dari

Pada penelitian ini, didapatkan skor untuk kategori fokus operasi 34 poin dari 85 poin, dan kategori hasil produk dan proses 18 poin dari 120 poin.Pendekatan

Selain tani dan buruh, bekerja sebagai nelayan juga banyak dilakukan terutama oleh penduduk yang tinggal dekat dengan laut.. Penduduk bekerja dengan memanfaatkan keadaan

Beberapa hasil penelitian melaporkan bahwa duckweed merupakan tanaman yang sangat efisien dalam hal mengubah atau membersihkan unsur hara dan polutan yang lain dari air

Tujuh tindakan kunci untuk mengembangkan sumber daya manusia menjadi suatu batas kompetitif organisasi harus diposisikan secara strategis; Ia harus memiliki struktur

Berdasarkan hasil penelitian, data menunjukkan manajemen supervisi kepala sekolah, motivasi kerja dan iklim organi- sasi secara bersama-sama mempunyai ™Ž—•Š›ž‘ 1

Aberasi penuh lebih banyak yang menderita konstipasi (35%) dibanding dengan mosaik (25%). Encopresis ditemukan pada 30% pasien sedangkan soiling pada 26% pasien. Kesimpulan,